Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

24
Konsep dasar dalam manajemen kesehatan Secara umum manajemen merupakan suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Hal ini berdasarkan beberapa pendapat ahli berikut : 1. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang /lebih untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja. (Evancevich) 2. Manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi (Encyclopaedia of sosial sciences) 3. Manajemen membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang lain dan fungsi-fungsinya dapat dipecahkan sekurang- kurangnya 2 tanggung jawab utama (perencanaan dan pengawasan) 4. Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan orang lain (Robert D. Terry). Dalam bidang kesehatan masyarakat – Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.” Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan

Transcript of Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

Page 1: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

Konsep dasar dalam manajemen kesehatan

Secara umum manajemen merupakan suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai

suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Hal ini berdasarkan beberapa pendapat ahli berikut :

1. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang /lebih untuk

mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak

dapat dicapai oleh hanya satu orang saja. (Evancevich)

2. Manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan dan

diawasi (Encyclopaedia of sosial sciences)

3. Manajemen membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang lain dan fungsi-

fungsinya dapat dipecahkan sekurang-kurangnya 2 tanggung jawab utama (perencanaan

dan pengawasan)

4. Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan

orang lain (Robert D. Terry).

Dalam bidang kesehatan masyarakat – Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu

seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan

kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.” Dengan kata lain manajemen kesehatan

masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat

sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan

masyarakat. (Notoatmodjo, 2003)

Sedangkan Fungsi manajemen, menurut beberapa ahli mengandung berbagai komponen sebagai

berikut :

1. Menurut L. Gullick manajemen mengandung beberapa unsur antara lain Planning,

Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgetting

2. Menurut George Terry – Planning, Organizing, Actuating, Controlling

3. Menurut Koonzt O’ Donnel – Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling

4. Menurut H. Fayol – Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling

Page 2: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

Berbagai komponen fungsi manajemen diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan

organisasi sampai dengan menetapkan alternative kegiatan untuk pencapaiannya.

2. Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen untuk menghimpun

semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara

efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

3. Actuating (directing, commanding, motivating, staffing, coordinating) atau fungsi

penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff agar mereka mampu

bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan ketrampilan

yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia.

4. Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses

untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja

yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.

Aplikasi Manajemen Bidang Kesehatan

Banyak pengertian sehat disampaikan para ahli, WHO, maupun menurut Undang-Undang, antara

lain disebutkan bahwa sehat adalah suatu keadaan yang optimal, baik fisik, mental maupun

sosial, dan tidak hanya terbatas pada keadaan bebas dari penyakit atau kelemahan saja.

Sesuai dengan tujuan sistem kesehatan tersebut, administrasi (manajemen) kesehatan tidak dapat

disamakan dengan administrasi niaga (business adminstration) yang lebih banyak berorientasi

pada upaya untuk mencari keuntungan finansial (profit oriented). Administrasi kesehatan lebih

tepat digolongkan ke dalam administrasi umum/publik (public administration) oleh karena

organisasi kesehatan lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan masyarakat umum.

Manajemen kesehatan harus dikembangkan di tiap-tiap organisasi kesehatan di Indonesia.

Pengertian Administrasi Kesehatan, 

Page 3: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

 Dalam mengkaji tentang administrasi dalam kesehatan masyarakat sebenarnya terdiri dari dua

kata yaitu administrasi dan kesehatan masyarakat yang seharusnya dikaji satu persatu.

Pertama : Administrasi

Menurut Dwight Waldo dalam bukunya ”The Study of Public Administrasi”(1995) disebutkan

bahwa administrasi ialah kegiatan kerja sama secara rasional yang tercermin pada

pengelompokkan kegiatan menurut fungsi yang dilakukan.

Sedangkan menurut Robert D. Calkins dalam bukunya “The art of Administration and and the art

of science” (1959) menyebutkan administrasi sebagai kombinasi antara pengambilan keputusan

dengan pelaksanaan dari keputusan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Olehnya selanjutnya disebutkan bahwa dalam administrasi ada tiga unsur pokok yang harus

terpenuhi :

1.       Menetapkan tujuan yang ingin dicapai

2.      memilih jalan yang akan ditempuh atau alat yang akan dipergunakan

3.      mengarahkan manusia atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

tersebut.

Kedua : Kesehatan masyarakat

Pada tahun 1938 Perkin mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan seimbang yang dinamis

antara bentuk dan fungsi tubuh dengan pelbagai faktor yang mempengaruhinya. WHO

mempunyai dua definisi tentang kesehatan, definisi pertama dirumuskan pada tahun 1947,

disebutkan sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial,

sedangkan definisi kedua dirumuskan pada tahun 1957 yang menyebutkan sehat sebagai suatu

keadaan atau suatu kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor

keturunan ataupun lingkungan yang dipunyainya. Dan masih banyak pegertian tentang

kesehatan.

Dari masing pejelasan atau pengertian di atas dapat ditarik pengertian administrasi kesehatan

masyarakat yaitu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan

pelayanan kesehatan sebaik-baiknya sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya.

Sebenarnya penulis sebelum membaca buku tentang administrasi kesehatan mengira bahwasanya

administrasi kesehatan hanya tentang pencatatan, dokumentasi dan pelaporan. Dan juga menurut

Page 4: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

Azrul Azwar dalam bukunya ”Pengantar Ilmu Administrasi Kesehatan” 1979. mengatakan

terdapat banyak orang yang jika membicarakan administrasi kesehatan, asosiasi hanya pada

kegiatan tata usaha saja, yaitu mencatat dan atau melaporkan jumlah kasus, jumlah pengeluaran

obat atau pekerjaan rutin diloket karcis sebuah balai pengobatan misalnya.

Ternyata menurut Azrul Azwar dalam bukunya ”Pengantar Ilmu Administrasi Kesehatan”

mengatakan seseorang yang melaksanakan administrasi kesehatan berarti melaksanakan segala

fungsi aministrasi yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,

pengorganisasian dan penilaian.

Sebenarnya fungsi administrasi banyak pembagiannya, tetapi penulis mengambil pendapat Azrul

Azwar dalam bukunya ”Pengantar Ilmu Administrasi Kesehatan” mengatakan fungsi

adaministrasi dibedakan atas 4 macam yakni :

1.      perencanaan termasuk perencanaan pembiayaan

2.      Pengorganisasian, yang didalamnya termasuk penyusunan staff

3.      pelaksanaan, yang didalamnya termasuk pengerahan, pengkoordinasian

4.      penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah disusun dapat dicapai atau

tidak.

Dalam pencapaian tujuan administrasi kesehatan ini melibatkan banyak pihak, diantaranya

pemerintah, rumah sakit, asuransi dan apotik. Namun dalam administrasi kesehatan ini tidak

hanya pelayanan pengobatan tetapi juga bersifat preventif (pencegahan). Menurut Azrul Azwar

dalam bukunya ”Pengantar Ilmu Administrasi Kesehatan” mengatakan karena keadaan sehat

yang ingin dicapai adalah untuk seluruh masyarakat, dan untuk itu setiap program seyogyanya

menerapkan prinsip ilmu kesehatan masyarakat, maka dalam mebicarakan administrasi

kesehatan tidak boleh pula melepaskan diri dari konsep ilmu kesehatan masyarakat.

Disebutkan oleh winslow pada tahun 1920 bahwa yang dimaksudkan dengan ilmu kesehatan

masyarakat tersebut adalah suatu ilmu dan keterampilan untuk mencegah terjangkitnya penyakit,

memperpanjang usia hidup dan memelihara kesehatan fisik, mental serta ketepat gunaan melalui

usaha-usaha masyarakat yang diorganisir dalam bidang kesehatan lingkungan, pemberantasan

penyakit menular, pendidikan dalam kebersihan perorangan, pengaturan usaha perawatan dan

kedokteran untuk diagnosa dini dan pengobatan pencegahan penyakit, serta mengembangkan

mekanisme sosial yang akan menjamin setiap orang dalam masyarakat akan capai suatu

tingkatan kehidupan yang cukup, demi tercapainya pemeliharaan kesehatannya.

Page 5: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

Jadi dalam administrasi kesehatan tidak hanya melayani pengobatan masyarakat, tetapi banyak

hal yang mesti dilakukan sebagaimana pengertian ilmu kesehatan masyarakat yang tersebut di

atas. 

Manajemen

Pengertian manajemen banyak disampaikan oleh para ahli, namun dalam materi ini hanya  akan

disampaikan beberapa pendapat ahli manajemen :

1.      H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of Management” mengemukan sebagai

berikut : “manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui

dan dengan orang-orang lain” (Management involves getting things done thought and with

people).

2.      Mary Parker Folllett mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan

melalui orang lain.

3.      George R. Terry dalam bukunya   “Principles of Management” menyampaikan pendapatnya :

“manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar

dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Management is a distinct

process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both

science and art, and followed in order to accomplish predetermined objectives)

4.      James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan “manajemen adalah

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan

yang telah ditetapkan”

Berdasarkan beberapa pengertian manajemen di atas, dapat dikatakan bahwa manajemen

memiliki beberapa ciri antara lain :

-          Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan

-          Manajemen sebagai proses; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan,

pengarahan dan pengawasan

-          Tersedia sumber daya;  manusia, material dan sumber lain

-          Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut secara efisien dan efektif

Page 6: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

-          Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer)

-          Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian yang harus dimiliki oleh

manajer

Pandangan Terhadap Manajemen

Untuk mengkaji lebih jauh tentang manajemen, perlu disampaikan beberapa pandangan tentang

manajemen :

a.       Manajemen sebagai suatu sistem

Manajemen dipandang sebagai suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian yang

saling berhubungan  yang diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

b.      Manajemen sebagai suatu proses

     Manajemen sebagai rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan

dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manajemen sebagai suatu proses dapat

dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh manajer.

c.       Manajemen sebagai suatu ilmu terapan

Manajemen hanya dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata, dan dalam menerapkan

manajemen, dibantu oleh berbagai cabang ilmu lainnya, seperti ; komunikasi, sosiologi,

ekonomi, psikologi, matematika, dll.

d.      Manajemen merupakan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen dapat dipelajari dari proses kerjasama yang berkembang antara pimpinan dengan

staf untuk mencapai tujuan organisasi.

e.       Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia.

Dalam manajemen, manusia merupakan sumber daya yang paling penting. Dari sudut pandang

ini manajemen dapat dilihat dari perilaku manusia yang ada dalam organisasi. Di sini dapat

ditelaah mengenai aspek kepemimpinan serta proses dan mekanisme kepemimpinan. Ditinjau

dari pengambilan keputusan dapat dikatakan ‘Management as a decision making process’.

f.       Manajemen sebagai proses pemecahan masalah

Proses manajemen dalam prakteknya dapat dikaji dari proses pemecahan masalah yang

dilaksanakan oleh semua bagian/ komponen yang ada dalam organisasi.  Secara konkrit dalam

organisasi pelayanan kesehatan, seperti yang dilakukan di Rumah Sakit dan Puskesmas yaitu,

Page 7: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

identifikasi masalah   perumusan masalah   dilanjutkan dengan langkah-langkah pemecahan

masalah. Melalui tahapan tersebut diharapkan tercapai hasil kegiatan secara efektif dan efisien.

g.      Manajemen sebagai profesi.

Manajemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keahlian tertentu, seperti halnya bidang-

bidang lain, misalnya profesi di bidang kesehatan, di bidang hukum, dll.

Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada tiga alasan mendasar, mengapa

manajemen diperlukan, yaitu :

1)      Untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi

dan juga tujuan individu yang ada dalam organisasi tersebut.

2)      Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen

dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran dan kegiatan yang bertentangan

dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan organisasi, seperti ; pimpinan, pegawai,

pelanggan, serikat kerja, masyarakat, pemerintah (pemerintah daerah), dll.

3)      Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.  Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan

pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan

yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi Manajemen

Seperti telah diuraikan di atas, bahwa manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari fungsi-

fungsi manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer.  Banyak ahli manajemen yang

menyampaikan tentang fungsi manajemen ini, namun pada dasarnya tidak ada perbedaan yang

prinsip, bahkan pendapat satu dengan lainnya saling melengkapi. Para ahli manajemen, antara

lain ; George Terry, L. Gullick, H. Fayol dan Koonzt O’Donnel mengemukakan tentang fungsi

manajemen sebagai berikut :

PERBANDINGAN FUNGSI MANAJEMEN

George Terry L. Gullick H. Fayol Koonzt O’Donnel

Planning Planning Planning Planning

Organizing Organizing Organizing Organizing

Actuating Staffing, Commanding, Staffing,

Page 8: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

Directing,

Coordinating

Coordinating Directing

Controlling Reporting Controlling Controlling

Budgeting

Dari keempat ahli manajemen tersebut, ternyata banyak  kesamaan, dan secara garis besar dapat

dikelompokan menjadi : fungsi perencanaan (Planning), fungsi pengorganisasian (Organizing),

fungsi penggerakan pelaksanaan (staffing, commanding, directing, coordinating), fungsi

pengawasan dan pengendalian (controlling, reporting).

Keterampilan yang Harus Dimiliki Manajer

Seorang manajer dituntut untuk memiliki keterampilan khusus yang bersifat manajerial sesuai

dengan tingkatan dan kedudukannya dalam organisasi.  Di dalam organisasi yang besar

kedudukan manajer akan dibedakan ke dalam tiga tingkatan, yaitu ; manajer tingkat tinggi (top

level manager), manajer tingkat menengah (middle level manager) dan manajer tingkat bawah

(low level manager). Berdasarkan tingkatan tersebut keterampilan atau kemampuan manajer juga

akan berbeda.  Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer yaitu : keterampilan

manajerial (management skill), keterampilan melakukan hubungan antar manusia (human

relation skill), dan keterampilan teknis (technical skill), untuk lebih jelas dapat dilihat pada

bagan dibawah ini.

JENIS KETERAMPILAN MANAJER

Middle manager

Page 9: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

 Conceptual skill                            

management skill

 Technical skill

Dari bagan di atas, terlihat bahwa makin tinggi jabatan seseorang dalam organisasi, akan

semakin dituntut mempunyai keterampilan konseptual dan semakin rendah kedudukan seseorang

dalam organisasi semakin dituntut mempunyai keterampilan secara teknik. Tetapi dalam setiap

tingkatan manajer tersebut harus dimiliki keterampilan dalam melakukan hubungan antara

manusia.

Keterampilan konseptual, adalah keterampilan dimana seorang manajer harus mempunyai

pengetahuan tentang keseluruhan (kompleksitas) dari organisasi yang dipimpinnya, antara lain ;

merumuskan visi, misi dan strategi organisasi, serta kebijakan untuk merealisasikannya.

Keterampilan hubungan antar manusia, adalah kemampuan untuk bekerjasama dengan orang

lain, yaitu dengan melakukan komunikasi yang efektif, memotivasi staf sehingga mampu

menerapkan kepemimpinan secara efktif.

Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metoda, teknik atau

peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi.

Manajemen Pelayanan Kesehatan

Page 10: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

Rumah sakit dan Puskesmas merupakan sub sistem pelayanan kesehatan yang pada dasarnya

melaksanakan dua jenis pelayanan ; (1) pelayanan kesehatan dan (2) pelayanan  administrasi. 

Pelayanan kesehatan yang diberikan adalah pelayanan medik, pelayanan penunjang medik,

rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan yang dilakukan di Rumah sakit

meliputi; gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap, sedangkan di Pukesmas hanya pelayanan;

gawat darurat (kearah pertolongan pertama) dan rawat jalan.

Sejalan dengan reformasi dibidang kesehatan melalui Paradigma Sehat, pelayanan kesehatan di

rumah sakit maupun di Puskesmas lebih difokuskan pada upaya promosi kesehatan (promotif)

dan pencegahan (preventif) dengan tidak mengabaikan upaya kuratif-rehabilitatif.  Selain itu, 

pelayanan kesehatan di rumah sakit dan puskesmas bukan hanya kepada individu (pasen), tetapi

juga keluarga dan masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan merupakan

pelayanan kesehatan yang paripurna (komprehensif dan holistik).

Dengan bergesernya orientasi pembangunan kesehatan, mendorong rumah sakit dan puskesmas

melakukan perubahan visi, misi dan strategi dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat.  Visi merupakan impian atau cita-cita yang ingin diwujudkan, yang dapat

mengantisipasi perubahan yang sedang dan akan terjadi. Apabila su atu organisasi tidak memiliki

visi maka perubahan lingkungan yang tidak diduga sebelumnya sering dirasakan sebagai suatu

musibah. Sedangkan misi dan strategi dibuat dalam rangka merealisasikan visi yang telah

ditetapkan.

Manajemen yang diterapkan di jajaran Departemen Kesehatan, lebih mengacu kepada konsep

yang disampaikan G. Terry, yaitu melalui fungsi-fungsi ; perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), penggerakan pelaksanaan (actuating), pengawasan dan

pengendalian (controlling).

Manajemen di Rumah Sakit 

Fungsi manajemen yang dilakukan di rumah sakit secara garis besar meliputi ;

perencanaan,pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.

Page 11: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

1.            Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting, karena perencanaan

memegang peranan yang sangat strategis dalam keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di RS.

Terdapat beberapa jenis perencanaan spesifik yang dilaksanakan di RS, yaitu : (a) perencanaan

pengadaan obat dan logistik, yang disusun berdasarkan pola konsumsi dan pola epidemiologi, (b)

perencanaan tenaga professional kesehatan, dalam menentukan kebutuhan tenaga tersebut

misalnya ; tenaga perawat dan bidan, menggunakan beberapa pendekatan, antara lain ;

ketergantungan pasen, beban kerja, dll.

2.            Pengorganisasian merupakan upaya untuk menghimpun semua sumber daya yang dimiliki

RS dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam

manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit, sama hal dengan di organisasi lainnya.

3.            Penggerakan pelaksanaan, manajemen rumah sakit hampir sama dengan hotel atau

penginapan, hanya pengunjungnya adalah orang sakit (pasen) dan keluarganya, serta pada

umumnya mempunyai beban sosial-psikologis akibat penyakit yang diderita oleh anggota

keluarganya yang sedang dirawat.  Kompleksitas fungsi penggerakan pelaksanaan di RS sangat

dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu : (1) sifat pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada

konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan (customer service), dengan hasil pelayanan

kemungkinan ; sembuh dengan sempurna, sembuh dengan cacat dan meninggal. Apapun

hasilnya kualitas pelayanan diarahkan untuk kepuasan pasen dan keluarganya. (2) Pelaksanaan

fungsi actuating ini sangat kompleks,karena tenaga yang bekerja di RS terdiri dari berbagai jenis

profesi.

4.            Pengawasan dan pengendalian, merupakan proses untuk  mengamati secara terus menerus

(bekesinambungan) pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi

(perbaikan) terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan

adanya standar kinerja yang jelas.  Dari standar tersebut dapat ditentukan indikator kinerja yang

akan dijadikan dasar untuk menilai hasil kerja (kinerja) pegawai. Penilaian kinerja pegawai di RS

meliputi tenaga yang memberikan pelayanan langsung kepada pasen, seperti ; perawat, bidan dan

dokter maupun tenaga administratif. Adanya indikator kinerja, akan memudahkan dalam

melakukan koreksi apabila ada penyimpangan.

 

Kecenderungan RS ke Depan

Page 12: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

Terdapat dua hal yang perlu diantisipasi oleh rumah sakit, yaitu adanya perubahan pola

pemerintahan yang bersifat desentralisasi, dimana setiap daerah mempunyai otonomi untuk

mengembangkan daerahnya termasuk dalam mengelola pelayanan kesehatan dan akan memasuki

era globalisasi.

Untuk itu RS perlu melakukan pembenahan secara internal, antara lain :

a.             Mengembangkan struktur organisasi sesuai dengan tuntutan perubahan dan kebutuhan yang

spesifik

b.            Menerapkan manajemen strategis secara konkrit

c.             Mendayagunakan dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan tenaganya, termasuk

tenaga keperawatan (perawat dan bidan)

d.            Memanfaatkan pendapatan sendiri untuk memperoleh kemandirian dan kesinambungan

(sustainability)

Manajemen di Puskesmas

Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan dengan misi sebagai pusat

pengembangan pelayanan kesehatan, yang tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan

kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat  di suatu wilayah tertentu.

Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh, meliputi aspek-aspek;  promotif,

preventif, kuratif,  dan rehabilitatif. Upaya yang dilakukan untuk menjalankan misi Puskesmas,

antara lain :

    Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa.

    Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1) quality of care yaitu peningkatan

kemampuan profesional tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya (dokter,perawat, bidan,

dll) yang dilakukan oleh organisasi profesi, (2) quality of service, yaitu  peningkatan kualitas

yang terkait dengan pengadaan sarana, dan menjadi tanggung jawab institusi sarana kesehatan

(Puskesmas)

    Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

    Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar

    Peran serta masyarakat, melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD).PENERAPAN

FUNGSI MANAJEMEN DI PUSKESMAS

Page 13: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

Fungsi Manajemen Kegiatan

Perencanaan Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang

dilakukan setahun sekali, unsur yang direncanakan

meliputi; kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta

penunjang lainnya). Sedangkan perencanaan obat dan alat

kesehatan dilakukan setiap bulan, dengan cara

mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Pengorganisasian   Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural

Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya bersifat fungsional

  Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok

Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok, yang

melibatkan tenaga perawat dan bidan.

  Pembagian wilayah kerja, setiap petugas Puskesmas

melakukan pembinaan ke desa-desa

Penggerakan

Pelaksanaan

  Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan dalam

rangka koordinasi lintas program dan sektor

  Adanya proses kepemimpinan

  Dilakukan koordinasi secara lintas program & sektor

  Pelaksanaan program pokok puskesmas yang melibatkan

seluruh staf

Pengawasan dan

Evaluasi

  Melalui pemantauan laporan kegiatan

  Pemantauan wilayah setempat (PWS)

  Supervisi

  Rapat rutin (staff meeting)

Setiap program yang ada di Puskesmas (sekitar 18 program pokok) dikelola atau manajemennya

meliputi; perencanaan, manajemen personalia, pelatihan, supervisi, manajemen keuangan,

manajemen logistik, monitoring program, kerjasama/ koordinasi dan pencatatan/pelaporan.

Kecenderungan Perubahan Manajemen Puskesmas

Page 14: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

Seperti telah disampaikan di atas, bahwa dampak dari adanya perubahan paradigma dalam

pembangunan kesehatan, sangat berpengaruh terhadap semua sarana kesehatan, termasuk

Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan terdepan.  Adanya perubahan visi, misi dan

strategi Puskesmas sebagai berikut :

Visi Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat pada tahun 2010, dengan memiliki 3 misi,

yaitu;

(1) menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,

(2) memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan, dan

(3) memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu. 

Adapun strategi yang dikembangkan meliputi;

(a) mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan yang mantap di tingkat  kecamatan,

agar dapat diterapkannya pembangunan berwawasan kesehatan,

(b) mengembangkan dan menerapkan asas kemitraan serta pemberdayaan keluarga dan masyarakat,

sehingga terwujudnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,

(c)  meningkatkan profesionalisme petugas, sehingga terwujud kualitas pelayanan kesehatan,

(d) mengembangkan kemandirian Puskesmas sesuai dengan kewenangan yang diberikan Dinas

Kesehatan Kab/ Kota.

Pengorganisasian puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas, juga ada

Wakil Kepala Puskesmas dan meliputi unit fungsional dan unit tata usaha. Program pokok

Puskesmas atau program kesehatan dasar yang harus dilaksanakan di Puskesmas meliputi ;  (1)

promosi kesehatan,  (2) kesehatan lingkungan,  (3) kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga

berencana,  (4) perbaikan gizi, (5) pemberantasan penyakit menular,  (6) pengobatan.

Sesuai dengan misi dan strategi di atas, Puskesmas dapat mengembangkan program-program

unggulan berdasarkan kebutuhan, situasi dan kondisi daerah masing-masing.  Contohnya, daerah

yang diwilayah kerjanya banyak ditemukan kelompok rawan kesehatan atau kelompok resiko

tinggi (high-risk group) ; seperti ibu hamil Risti, penyakit kronis, lanjut usia, dll.  Di wilayah

tersebut dapat dikembangkan perawatan kesehatan masyarakat (community health nursing)

sebagai program unggulan atau program prioritas kesehatan lain.

Kesimpulan

Page 15: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

  Manajemen memiliki ciri-ciri : adanya tujuan yang ingin dicapai, adanya sumber daya, upaya

penggerakan sumber daya, adanya orang yang menggerakan sumber daya (manajer), adanya

proses; perencanaan – pengorganisasian – penggerakan pelaksanaan – pengarahan dan

pengendalian

  Ada 3 alasan penting, mengapa suatu organisasi perlu menerapkan manajemen yaitu: untuk

mencapai tujuan organisasi, untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang ada dalam

organisasi, agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

  Secara umum, pendapat para ahli manajemen tentang fungsi manajemen memiliki kesamaan dan

pendapat satu dengan lainnya yang saling melengkapi.  Pada dasarnya fungsi manajemen

meliputi; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.

  Setiap manajer harus memiliki keterampilan; konseptual, manajerial dan keterampilan melakukan

hubungan antar manusia.

  Perubahan yang mendasar perlu dilakukan dalam manajemen pelayanan kesehatan, baik di Rumah

Sakit maupun di Puskesmas.  Perubahan tersebut mencakup,   perubahan visi, misi dan strategi,

mengembangkan struktur organisasi sesuai kebutuhan, melakukan manajemen strategis,

pengembangan SDM (manajemen SDM), melakukan upaya-upaya yang mendorong kemandirian

  Semua upaya perubahan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan

pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan.

Referensi

1.            A.A. Gde Manunjaya, (1999) Manajemen Kesehatan, EGC – Jakarta

2.            Arifin Abdurahman (1973), Kerangka Pokok-pokok Manajemen Umum,  Jakarta

Page 16: Konsep Dasar Dalam Manajemen Kesehatan

3.            Azrul Azwar (1988), Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi kedua, PPT Bina Rupa

Aksara.

4.            Departemen Kesehatan RI (2002), Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Era

Desentralisasi (DRAFT), Jakarta

5.            Departemen Kesehatan RI (1999), Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010,

Jakarta.

6.            James.AF Stoner (1982), Management , edisi kedua, Prentice/ Hall International, Inc.

Englewood Cliffs, New York

7.            Soedarmono Soejitno, Ali Alkatari, Emil Ibrahim (2000), Reformasi Perumahsakitan

Indonesia, Dirjen Yanmedik Depkes RI & WHO, Jakarta

8.            Soewarno Handayaningrat (1981), Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen, CV Haji

Masagung, Jakarta.

9.            T. Hani Handoko (1995), Manajemen, Edisi kedua, BPFE Yogyakarta, 1995