KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ALZHEIMER.docx

9
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ALZHEIMER A. PENGKAJIAN Adapun pengkajian yang dilakukan pada penyakit Alzheimer: a) Anamnesis Identitas klien meliputi nama,umur(lebih sering pada umur lanjut usia popularitas lebih dari 40 th) jenis kelamin pendidikan alamat,pekerjaan, agama,suku bangsa,tanggal dan jam masuk rumah saki,nomor register,diagnose medis b) Keluhan Utama Yang sering terjadi dan menjadi alas an klien dan keluarga untuk meminta pertolongan kesehatan adalah penurunan daya ingat,perubahan kognitif,dan kelumpuhan gerak ekstremitas c) Riwayat Kesehatan Saat Ini Pada anamnesis,klien sering mengeluhkan sering lupa dan hilangnya ingatan yang baru.Pada beberapa kasus,keluarga sering mengeluhkan bahwa klien sering mengalami tingkah laku aneh dan kacau serta sering keluar rumah sendiri tanpa meminta izin pada anggota keluarga ang lain sehingga sangat meresahkan anggota keluarga yang menjaga klien.Pada tahap lanjut dari penyakit,keluarga sering mengeluhkan bahwa klien

description

hhj

Transcript of KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ALZHEIMER.docx

Page 1: KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ALZHEIMER.docx

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ALZHEIMER

A. PENGKAJIAN

Adapun pengkajian yang dilakukan pada penyakit Alzheimer:

a) Anamnesis

Identitas klien meliputi nama,umur(lebih sering pada umur lanjut usia popularitas

lebih dari 40 th) jenis kelamin pendidikan alamat,pekerjaan,agama,suku bangsa,tanggal

dan jam masuk rumah saki,nomor register,diagnose medis

b) Keluhan Utama

Yang sering terjadi dan menjadi alas an klien dan keluarga untuk meminta pertolongan

kesehatan adalah penurunan daya ingat,perubahan kognitif,dan kelumpuhan gerak

ekstremitas

c) Riwayat Kesehatan Saat Ini

Pada anamnesis,klien sering mengeluhkan sering lupa dan hilangnya ingatan yang

baru.Pada beberapa kasus,keluarga sering mengeluhkan bahwa klien sering mengalami

tingkah laku aneh dan kacau serta sering keluar rumah sendiri tanpa meminta izin pada

anggota keluarga ang lain sehingga sangat meresahkan anggota keluarga yang menjaga

klien.Pada tahap lanjut dari penyakit,keluarga sering mengeluhkan bahwa klien menjadi

tidak dapat mengatur buang air,tidak dapat mengurus keperluan dasar sehari-hari atau

mengenali anggota keluarga.

d) Riwayat Penyakit Dahulu

Pengkajian yang perlu ditanyakan kepada klien yakni meliputi adanya suatu riwayat

hipertensi,Diabetes Melitus,penyakit jantung,penggunaan obat anti ansietas(benzodiazepi

ne),penggunaan obat antikolinergik dalam jangka waktu yang lama,dan riwayat sindrom

down yang pada suatu saat kemudian menderita penyakit Alzheimer pada usia 40-an.

e) Pola Aktifitas istirahat

Gejala: Merasa lelah

Page 2: KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ALZHEIMER.docx

Tanda: Siang/malam gelisah, tidak berdaya, gangguan pola tidur

Letargi: penurunan minat atau perhatian pada aktivitas yang biasa, hobi, ketidakmampuan

untuk menyebutkan kembali apa yang dibaca/ mengikuti acara program televisi.

f)Sirkulasi

Gejala: Riwayat penyakit vaskuler serebral/sistemik. hipertensi, episode emboli

(merupakan factor predisposisi).

g)Integritas ego

Gejala : Curiga atau takut terhadap situasi/orang khayalan, kesalahan persepsi terhadap

lingkungan, kesalahan identifikasi terhadap objek dan orang, penimbunan objek :

meyakini bahwa objek yang salah penempatannya telah dicuri. kehilangan multiple,

perubahan citra tubuh dan harga diri yang dirasakan.

Tanda : Menyembunyikan ketidakmampuan ( banyak alasan tidak mampu untuk

melakukan kewajiban, mungkin juga tangan membuka buku namun tanpa membacanya) ,

duduk dan menonton yang lain, aktivitas pertama mungkin menumpuk benda tidak

bergerak dan emosi stabil, gerakan berulang ( melipat membuka lipatan melipat kembali

kain ), menyembunyikan barang, atau berjalan-jalan.

h)Eliminasi

Gejala: Dorongan berkemih

Tanda: Inkontinensia urine/feaces, cenderung konstipasi/ imfaksi dengan diare.

i)Makanan/cairan

Gejala: Riwayat episode hipoglikemia (merupakan factor predisposisi) perubahan dalam

pengecapan, nafsu makan, kehilangan berat badan, mengingkari terhadap rasa lapar/

kebutuhan untuk makan.

Tanda: Kehilangan kemampuan untuk mengunyah, menghindari/menolak makan

(mungkin mencoba untuk menyembunyikan keterampilan). dan tampak semakin kurus

(tahap lanjut).

Page 3: KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ALZHEIMER.docx

j)Hiygene

Gejala : Perlu bantuan /tergantung orang lain

Tanda : tidak mampu mempertahankan penampilan, kebiasaan personal yang kurang,

kebiasaan pembersihan buruk, lupa untuk pergi kekamar mandi, lupa langkah-langkah

untuk buang air, tidak dapat menemukan kamar mandi dan kurang berminat pada atau

lupa pada waktu makan: tergantung pada orang lain untuk memasak makanan dan

menyiapkannya dimeja, makan, menggunakan alat makan.

k) Neurosensori

Gejala : Pengingkaran terhadap gejala yang ada terutama perubahan kognitif,

dan atau gambaran yang kabur, keluhan hipokondria tentang kelelahan, pusing atau

kadang-kadang sakit kepala. adanya keluhan dalam kemampuan kognitif, mengambil

keputusan, mengingat yang berlalu, penurunan tingkah laku ( diobservasi oleh orang

terdekat). Kehilangan sensasi propriosepsi ( posisi tubuh atau bagian tubuh dalam ruang

tertentu ). dan adanya riwayat penyakit serebral vaskuler/sistemik, emboli atau hipoksia

yang berlangsung secara periodic ( sebagai factor predisposisi ) serta aktifitas kejang

( merupakan akibat sekunder pada kerusakan otak ).

Tanda : Kerusakan komunikasi : afasia dan disfasia; kesulitan dalam menemukan kata-

kata yang benar ( terutama kata benda ); bertanya berulang-ulang atau percakapan dengan

substansi kata yang tidak memiliki arti; terpenggal-penggal, atau bicaranya tidak

terdengar. Kehilangan kemampuan untuk membaca dan menulis bertahap ( kehilangan

keterampilan motorik halus ).

l) Kenyamanan

Gejala : Adanya riwayat trauma kepala yang serius ( mungkin menjadi factor predisposisi

atau factor akselerasinya), trauma kecelakaan ( jatuh, luka bakar dan sebagainya).

Tanda : Ekimosis, laserasi dan rasa bermusuhan/menyerang orang lain

m) Interaksi social

Page 4: KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ALZHEIMER.docx

Gejala : Merasa kehilangan kekuatan. factor psikososial sebelumnya; pengaruh personal

dan individu yang muncul mengubah pola tingkah laku yang muncul.

Tanda : Kehilangan control social,perilaku tidak tepat.

B. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum:

Klien dengan penyakit Alzheimer umumnya mengalami penurunan kesadaran sesuai

dengan degenerasi neuron kolinergik dan proses senilisme.

Adanya perubahan pada tanda-tanda vital, meliputi bradikardi, hipotensi, dan penurunan

frekuensi pernafasan

1. B.1(Breathing)

Gangguan fungsi pernafasan :

Berkaitan dengan hipoventilasi inaktifitas, aspirasi makanan atau saliva dan

berkurangnya fungsi pembersihan saluran nafas.

1.1. Inspeksi : di dapatkan klien batuk atau penurunan kemampuan untuk batuk

efektif, peningkatan produksi sputum, sesak nafas, dan penggunaan

otot Bantu nafas.

1.2. Palpasi : Traktil premitus seimbang kanan dan kiri

1.3. Perkusi : adanya suara resonan pada seluruh lapangan paru

1.4. Auskultasi: bunyi nafas tambahan seperti nafas berbunyi, stridor, ronkhi, pada

klien dengan peningkatan produksi sekret dan kemampuan batuk

yang menurun yang sering didapatkan pada klien dengan

inaktivitas.

2. B.2 (Blood)

Hipotensi postural : berkaitan dengan efek samping pemberian obat dan juga gangguan

pada pengaturan tekanan darah oleh sistem persarafan otonom.

3. B.3 (Brain)

Pengkajian B3 merupakan pemeriksaan fokus dan lebih lengkap dibandingkan dengan

pengkajian pada sistem lainnya. Inspeksi umum, didapatkan berbagai manifestasi akibat

perubahan tingkah laku.

3.1 Pengkajian Tingkat Kesadaran:

Page 5: KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ALZHEIMER.docx

Tingkat kesadaran klien biasanya apatis dan juga bergantung pada perubahan

status kognitif klien.

Status mental : biasanya status mental klien mengalami perubahan yang

berhubungan dengan penurunan status kognitif, penurunan persepsi, dan

penurunan memori, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

3.2 Pengkajian Saraf kranial.

Pengkajian saraf ini meliputi pengkajian saraf cranial(nervous) I-XII :

2.1. Saraf(Nervus olfaktorius) I. Biasanya pada klien penyakit alzherimer tidak

ada kelaianan fungsi penciuman

2.2. Saraf(Nervus optikus) II. Tes ketajaman penglihatan mengalami perubahan,

yaitu sesuai dengan keadaan usia lanjut biasanya klien dengan alzheimer

mengalami keturunan ketajaman penglihatan

2.3. Saraf .( Nervus okulomotorius, Nervus trochlearis, Nervus abdusen)III, IV

dan VI Biasanya tidak ditemukan adanya kelainan pada saraf ini

2.4. Saraf (Nervus trigeminus)V. Wajah simetris dan tidak ada kelainan pada saraf

ini.

2.5. Saraf (Nervus facialis)VII. Persepsi pengecapan dalam batas normal

2.6. Saraf (Nervus auditorius)VIII. Adanya tuli konduktif dan tuli persepsi

berhubungan proses senilis serta penurunan aliran darah regional

2.7. Saraf(Nervus glosofaringeus, Nervus vagus) IX dan X. Kesulitan dalam

menelan makanan yang berhubungan dengan perubahan status kognitif

2.8. Saraf (Nervus accecorius)XI. Tidak atrofi otot strenokleidomastoideus dan

trapezius.

2.9. Saraf (Nervus hipoglosus)XII. Lidah simetris, tidak ada deviasi pada satu sisi

dan tidak ada vasikulasi dan indera pengecapan normal

3.3 Pengkajian Sistem sensorik

Sesuai barlanjutnya usia, klien dengan penyakit alzheimer mengalami penurunan

terhadap sensasi sensorik secara progresif. Penurunan sensori yang ada

merupakan hasil dari neuropati perifer yang dihubungkan dengan disfungsi

kognitif dan persepsi klien secara umum.

4. B4 (Bladder)

Page 6: KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ALZHEIMER.docx

Beberapa klien sering berkemih tidak pada tempatnya.Penurunan refleks kandung kemih

yang bersifat progresif dan klien mungkin mengalami inkontinensia urine,

ketidakmampuan mengomunikasikan kebutuhan

5. B5 (Bowel)

Pemenuhan nutrisi berkurang yang berhubungan dengan asupan nutrisi yang kurang

karena kelemahan fisik umum dan perubahan status kognitif konstipasi

6. B6 (Bone)

Kesulitan untuk beraktivitas karena kelemahan umum dan penurunan status kognitif

menyebabkan masalah pada pola aktivitas dan pemenuhan aktivitas sehari-hari