konjungtivitis

45
KONJUNGTIVITIS Ellen Thetaryan R (20070310052) Rintang Rengganis (20070310068)

Transcript of konjungtivitis

Page 1: konjungtivitis

KONJUNGTIVITIS

Ellen Thetaryan R (20070310052)Rintang Rengganis (20070310068)

Page 2: konjungtivitis

Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva, membaran anterior kelopak mata hingga bola mata

Page 3: konjungtivitis

Anatomi

Konjungtiva terdiri dari tiga bagian: konjungtiva palpebralis (menutupi

permukaan posterior dari palpebra). konjungtiva bulbaris (menutupi sebagian

permukaan anterior bola mata). forniks (bagian transisi yang membentuk

hubungan antara bagian posterior palpebra dan bola mata).

Vaskularisasi: a.siliar anterior, a.palpebra

Page 4: konjungtivitis
Page 5: konjungtivitis

Kelenjar pada konjungtiva Epitel konjungtiva mengandung sejumlah kelenjar yang p

enting untuk mempertahankan kelembaban dan menghasilkan lapisan air mata

Kelenjar Zeiss : modifikasi kelenjar sebasea kecil yang bermuara dalam folikel rambut pada dasar bulu mata. Kelenjar Moll : modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu baris dekat bulu mata. Tepian posterior berkontak dengan bola mata, dan sepanjang tepian ini terdapat muara-muara kecil dari kelenjar sebasesa yang telah dimodifikasi (Kelenjar Meibom)

Kelenjar lakrimal asesorius ditemukan pada konjungtiva forniks dan sepanjang tepi superior lempeng tarsus Kelenjar Krause ditemukan pada forniks superior. Kelenjar Krause memiliki struktur yang sama dengan kelenjar lakrimal utama yang terletak pada rongga orbita.Kelenjar wolfring adl kel lakrimal asesorius ditemukan pada sepanjang tepi superior lempeng tarsus

Page 6: konjungtivitis
Page 7: konjungtivitis

KonjungtivitisPenyebab:

A. Infeksi :1. Virus2. Bakteri 3. Klamidia (Trachoma)4. Jamur (Jarang)

B. Non Infeksi1. Alergi /Hipersensitivitas2. Toxic/Iatrogenik3. “Dry Eye Syndrome”

Page 8: konjungtivitis

Diagnosis Berdasar

Anamnesa

Gejala dan Tanda Klinik

Pemeriksaan Tambahan/Lab

Page 9: konjungtivitis

1. Virus- Paling sering : Adenovirus- Penularan dari sekitar (+)- Akut : Merah, bengkak, berair- Sekret : serous- Pembesaran Kel. Lymphe preaurikuler (+) - Keadaan umum : Lemah, subfebris- Pemeriksaan Lab Sekret : Bakteri (-), Monosit (+)

Page 10: konjungtivitis

Konjungtivitis virus

Konjungtivitis virus Injeksi

konjungtival Sekret

sereous Perdarahan

subkonjungtiva

( subakut )

Page 11: konjungtivitis

Terapi Konj. Virus- A. B (-)- Steroid : Kontra indikasi- Vasokonstriksor- Kompres dingin- Istirahat

Page 12: konjungtivitis

2. Bakteri- Paling sering : Stapilokokus- Sekret : Muco purulen/purulen- Akut/kronis- Pemeriksaan Lab :

- Sekret : Bakteri dan PMN (+)Kronis Perlu sensitivity Test

Perhatikan :- Margo Palpebra- Pungtum Lakrima

Page 13: konjungtivitis

Konjungtivitis bakteri

Konjungtivitis bakteri Sekret

mukopururulen Konjungtiva

kemotik Injeksi

konjungtiva

Page 14: konjungtivitis

Dibedakan menjadai 3 tahap:1.Stadium InfiltratifBerlangsung 1-3 hari. Palpebra bengkak, hiperemi, tegang, blefarospasme. Konjunctivitis palpebra hiperemi, bengkak, infiltratif, mungkin terdapat pseudomembran diatasnya. Pada konjunctiva bulbi terdapat injeksi konjunctival yang hebat, kemotik. Sekret, sereus, kadang-kadang berdarah.Kelenjar preaurikuler: membesar, dapat disertai demam.

2. Stadium Supuratif, purulentaBerlangsung 2-3 minggu. Penurunan gejala. Palpebra masih bengkak, hiperemis. Blefarospasme masih ada. Sekret bercampur darah, keluar terus-menerus. Jika palpebra di buka mkaa sekret akan keluar dengan mendadak (memancar), hati-hati saat membuka palpebra.

Page 15: konjungtivitis

3. Stadium Konvalesen (penyembuhan)Berlangsung 2-3 minggu. Penurunan gejala. Palpebra sedikit bengkak, konjunctiva palpebra hiperemi, tidak infiltratif. Konjunctiva bulbi: injeksi konjunctiva masih nyata, tidak kemotik.Sekret: jauh berkurang.Bila tidak diobati, biasanya tidak tercapai stadium III, tanpa penyulit.

Page 16: konjungtivitis

Terapi Konj. Bakteri

- AB yang sesuaiGram (+) :

- Kloram fenikol/Sulfa cetamid- Gramisidin- Cefazolin- Vancomycin

Gram (-) :- Gentamycin/tobramycin- Dibekacyn- Cyprofloksasin

Page 17: konjungtivitis

3. Klamidia – TrachomaKeluhan : gatal – merah - kronisTanda :- Folikel besar-besar- Herbet’s pits- Panus Sekret : - Mucous

- Mucopurulen Lab: Gimsa sulit : inclusion bodies yang baru : ELISA

Page 18: konjungtivitis

Trakoma

Konjungtivitis

trakoma

Folikel pada

konjungtiva

tarsal

Panus

• Infiltrat limbus

atas

• Neovaskularisasi

di atas

Page 19: konjungtivitis

Terapi

- Konj. Trachoma :- Doxycilin 1 x 100 mg/hari 3-4 minggu + Vitamin B Complek- Tetracyclin salep mata 6-8 minggu

- Terbaru :- Azithromycin drop/1 gram singledose

Page 20: konjungtivitis

4. Jamur :- Jarang- Penderita DM, Steroid jangka panjang- HIV/AIDS

Sifat : KronisGambaran klinis : Tidak specifikTerapi ~ Pemeriksaan Lab : PENTING !

Page 21: konjungtivitis

Non Infeksi1. Alergi/Hipersensitivitas

- Konj. Vernal :

- Limbal

- Palpebra

Gatal (++), Sekret seperti benang, kambuh-kambuh.

- Hati-hati penggunaan steroid, pilih yang paling

ringan dalam pengaruhi 10P/TIO flouro

metholon

Akut : Mast Cell Stabilizer : + Steroid

- Cromolyn sodium

- Lodoxanide

Page 22: konjungtivitis

MAST CELL DEGRANULATION

Histamine, Heparin, Tryptase, TNF , TGF , IL 3, 4, 5, 13

Newly formed mediators

PLA2 AA + PAF

C.O 5 L.O

PGD2 LTC4 LTB

LTD4

LTE4

Y

Yallergen

Preformed mediators

Y Y

Y

eosinophil

Page 23: konjungtivitis
Page 24: konjungtivitis

The role of mediator in ALLERGIC DISEASES

Mast cell

HistamineLeukotrienesProstaglandinBradykinin,PAF

Itch, sneezingWatery discharge

allergen

Th2 cell

B cell

eosinophils

IL4

IgE

ICAM-1

IL 3, 5, GMCSF

Immediate symptoms

Chronic symptoms

Page 25: konjungtivitis

Konjungtivitis alergik

Konjungtiva kemotik

Konjungtiva terpajan

Page 26: konjungtivitis

Konjungtivitis alergi lensa kontak

Konjungtivitis alergi Papil pada

konjungtiva tarsal

Sering terdapat pada alergi lensa kontak

Giant papillary conjungtivitis

Page 27: konjungtivitis

Komplikasi : Shield ulcer

Page 28: konjungtivitis

2. Phlictenulosis

“Delayed hypersensitivity”

Terhadap : Protein kuman tuberkolosis,

stapilokokus, Protein

cacing askaris.

Tampak bintik warna putih diameter 1 – 3

mm yang dikelilingi pembuluh darah dekat

limbus.

Terapi : steroid topikal dan cari kausa.

Page 29: konjungtivitis

Konjungtivitis Flikten

Merupakan radang terbatas dari konjunctiva dengan pembentukan satu atau lebih dari satu tonjolan kecil, berwarna kemerah-merahan, yang disebut flikten.

Flikten terdiri dari kumpulan sel limfoid dibawah sel epitel, yang dapat mencair diujungnya, menjadi ulkus. Bila terjadi di konjunctiva bulbi disebut konjunctvitis flikten, kalau di limbus disebut keratokonjungtivitis flikten.

Flikten kadang-kadang berisi pus, disebut ofthalmia pustuler.

Page 30: konjungtivitis

Penyebab: alergi terhadap:1.Tuberkulo protein, ada penyakit TBC disebut keratokonjunctivitis skrofulosa.

2.Infeksi bakteri: Koch Weeks, Pneumokok, Streptokok, Stafilokok.

3.Virus: Herpes Simpleks4.Toksin dari moluskum kontangiosum yang terdapat pada palpebra.

5.Jamur: kanndida albican6.Cacing : askaris, tripanosomiasis.7.Infeksi fokal: gigi, hidung, telinga, temggorokan, traktus urogenital. Teriutama mengenai anak 4-14 tahun dengan malnutrisi dan TBC.

Page 31: konjungtivitis

KONJUNCTIVITIS FLIKTENTanda radang tak jelas, hanya terbatas pada tempat flikten, sekret hampir tak ada.KONJUNCTIVITIS KUM FLIKTENTanda radang jelas, sekret mukous, mukopurulen, biasanya timbul karena infeksi sekunder pada konjunctivitis flikten.Manifestasi Klinis:Lakrimasi, fotofobia, blefarospasme

Page 32: konjungtivitis

Pengobatan

Mencari penyebabnya dan pengobatan sesuai penyebab.

Lokal: kortikosteroid sebagai tetes mata atau salep, antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.

Roboransia yang mengandung: vit.A,B kompleks,C

Perbaiki keadaan umum. Pemberian kortikosteroid yang lama harus selalu di waspadai.

Page 33: konjungtivitis

3. Degenerasi konjungtiva

Pterigium : Lipatan konjungtiva

berbentuk segitiga dengan puncak

kearah limbus.

Kausa : Rangsangan angin, debu,

dan sinar matahari.

Terapi : Ekstirpasi

Page 34: konjungtivitis

4.Toxic/iatrogenik

Anamnesa : - Penggunaan obat jangan lama- Obat ganti-ganti- Obat terlalu banyak

Gambaran klinis : Hiperemis, khemosis, lakrimasi

Page 35: konjungtivitis

Th/ : Toxic/iatrogenik:

- Hentikan pemakain obat

- Perlu irigasi/bilas dengan BSS/Aqua bidest

- Astringent

- Tear subsitusi

- Steroid ringan kalau iritasi berat

Page 36: konjungtivitis

5. Defisiensi vitamin A

Xerosis konjungtiva pada defisiensi vitamin A, mukosa konjungtiva permukaan

menebal kering

• Bercak putih dengan bentuk segitiga (Bittot spot) :

di konjungtiva, tanpa tanda iritasi

Page 37: konjungtivitis

6. Dry Eye Syndrome

a. Aquous tear deficiency : ATD- Produksi airmata kurang

b. Evaporasi meningkat- Kurangnya produksi lipid- Lebar permukaan bulbus ber (+)

Page 38: konjungtivitis

Konjungtivitis sika

- Simblefaron pada konjungtiva jam 7-8

Page 39: konjungtivitis

Keluhan :- Pedih “Sepet”, ngganjel/sensasi benda

asing-kabur-kemeng- Sukar membuka mata saat bangun tidur- Kabur-perlu mengedp-ngedipkan mata

supaya jelas Usia >40 tahun/♀ Menopause

sekarang lebih muda karena lingkungan

Page 40: konjungtivitis

- Gambaran klinis :

- Tear meniskus < 1mm

- Pelebaran pb darah konjungtiva

- Defect epitel kornea :

- Pungtata-letak-interpalpebra dan

bagian bawah

- yang berat bentuk filamen.

- tidak semua pungtata dan filamen

Keratitis Herpes simplex !

Page 41: konjungtivitis
Page 42: konjungtivitis

Terapi :- ATD : Tear substitusi- Evaporasi ↑: - MGD (+) perlu : Doksicyclin 1x100

mg/hari 2-3 minggu

- Lubricant

- Topikal Vitamin A

Page 43: konjungtivitis
Page 44: konjungtivitis
Page 45: konjungtivitis