Konflik Tertutup Dan Integrasi

11
KONFLIK TERTUTUP DAN INTEGRASI Konflik atau pertentangan mempunyai hubungan erat dengan proses integrasi. Hubungan ini disebabkan karena proses integrasi adalah sekaligus suatu proses disorganisasi dan disintegrasi. Makin tinggi konflik atu pertentangan intra kelompok makin besar gaya sentripetalnya, makin kecil derajat integrasi kelompok. Konflik atau pertentangan mengenal beberapa fase, yaitu fase disorganisasi dan fase disintegrasi. Karena suatu kelompok sosial selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor, maka pertentangan akan berkisar pada penyesuaian diri ataupun penolakan dari faktor-faktor sosial tersebut. Disorganisasi sebagai taraf kehidupan sosial yang mendahului disintegrasi mungkin terjadi karena karena umpan terjadi perbedaan faham tentang tujuan kelompok sosialnya, tentang norma-norma sosialnya, tentang tindakan dalam masyarakat, apabila sanksi terhadap perubahan ataupun perbedaan terhadap sistem norma,system tindakan ataupun system tindakan kelompok tidak ketat, maka dengan sendirinya langkah pertama menuju ke disintegrasi telah terjadi. Dengan demikian maka disorganisasi terjadi apabila perbedaan atau jarak antara tujuan sosial dan pelaksanaan terlalu besar. Konflik tertutup merupakan konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik. Contohnya: ketidakpuasan kelompok masyarakat minoritas terhadap hasil pemilihan kepala desa. Integrasi berasal dari bahasa inggris “integrasion” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial

description

df

Transcript of Konflik Tertutup Dan Integrasi

Page 1: Konflik Tertutup Dan Integrasi

KONFLIK TERTUTUP DAN INTEGRASI

Konflik atau pertentangan mempunyai hubungan erat dengan proses integrasi.

Hubungan ini disebabkan karena proses integrasi adalah sekaligus suatu proses disorganisasi

dan disintegrasi. Makin tinggi konflik atu pertentangan intra kelompok makin besar gaya

sentripetalnya, makin kecil derajat integrasi kelompok. Konflik atau pertentangan mengenal

beberapa fase, yaitu fase disorganisasi dan fase disintegrasi. Karena suatu kelompok sosial

selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor, maka pertentangan akan berkisar pada penyesuaian

diri ataupun penolakan dari faktor-faktor sosial tersebut.

Disorganisasi sebagai taraf kehidupan sosial yang mendahului disintegrasi mungkin

terjadi karena karena umpan terjadi perbedaan faham tentang tujuan kelompok sosialnya,

tentang norma-norma sosialnya, tentang tindakan dalam masyarakat, apabila sanksi terhadap

perubahan ataupun perbedaan terhadap sistem norma,system tindakan ataupun system

tindakan kelompok tidak ketat, maka dengan sendirinya langkah pertama menuju ke

disintegrasi telah terjadi. Dengan demikian maka disorganisasi terjadi apabila perbedaan atau

jarak antara tujuan sosial dan pelaksanaan terlalu besar.

Konflik tertutup merupakan konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau

kelompok yang terlibat konflik. Contohnya: ketidakpuasan kelompok masyarakat minoritas

terhadap hasil pemilihan kepala desa.

Integrasi berasal dari bahasa inggris “integrasion” yang berarti kesempurnaan atau

keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang

saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi

Integrasi sebagai salah satu proses dan hasil kehidupan sosial merupakan alat yang

bertujuan untuk mengadakan suatu keadaan kebudayaan yang homogen. Apabila

homogenitas tercapai maka kelangsungan hidup kelompok banyak-sedikit terjamin. integrasi

berhasil apabila : a). Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil mengisi kebutuhan

satu sama lain. b).apabila tercapai semacam konsensus mengenai norma-norma nilai-nilai

sosial. c).apabila norma-norma cukup lama adalah “tetap” atau konsisten atau tidak berubah-

ubah

Konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan sosial, sehingga

konflik bersifat inheren, artinya konflik akan senantiasa dalam ruangg dan waktu, dimana

saja dan kapan saja. Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin “con” yang

berarti bersama den “fligere” yang berarti beraturan atau tabrakan

Page 2: Konflik Tertutup Dan Integrasi

Dengan demikian konflik dalam kehidupan sosial berarti benturan kepentingan,

keinginann, pendapat dan lain-lain. Yang paling tidak melibatkan dua pihak atau lebih.

Didalam internasional Encyclopaedia of the social Vol diuraikan mengenai pengertian

konflik dari aspek antropologi yakni ditimbulkan sebagai akibat persaingan antara paling

tidak dua pihak, dimana tiap pihak dapat berupa perorangan, keluarga, kelompok

kekerabatan, satu komunitas atau mungkin satu lapisan kelas sosial pendukung ideologi

tertentu, satu organisasi politik, satu suku bangsa atau satu pemeluk agama tertentu.

Demikian pihak-pihak yang dapat terlibat dalam konflik meliputi banyak macam benyuk dan

ukurannya. Selain itu dapata pula dipahami bahwa pengertian konflik secara antropologi

tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan secara bersama-sama dengan pengertian konflik

menurut aspek-aspek lain yang semuanya itu turut ambil bagian dalam memunculkan konflik

sosial dalam kehidupan kolektif manusia (chang 2001).

B.     Macam-macam integrasi dan konflik sosial

Macam-macam integrasi sosial :1[6]

a)      Integrasi keluarga

Didalam kehidupan keluarga terdapat anggota-anggota keluarga yang antara

anggota satu dan lainya memiliki peranan dan fungsi. Integrasi keluarga akan tercapai jika

antar-anggota keluarga satu dan lainya menjalankan kedudukan, peranatau fungsinya

sebagaimana mestinya. Apabila antar-anggota keluarga sudah tidak lagi memerankan

peranannya sesuai dengan kedudukannya, maka keluarga tersebut sudah dianggap tidak

terintegrasi lagi.

b)      Integrasi kekerabatan

Yang dimaksud dengan kekerabatan adalah hubungan sosial yang diikat oleh

pertalian darah dan hubungan perkawinan sehingga menghasilkan nilai-nilai, norma-norma,

kedudukan serta peranan sosial yang diakui dan ditaati bersama oleh seluruh anggota

kekerabatan yang ada. Integarsi antar-anggota kekerabtan akan terjadi jika masing-masing

anggota kerabat yang ada mematuhi norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku didalam

sistem kekerabatan tersebut.

c)      Integrasi asosiasi (perkumpulan)

Asosiasi adalah satuan sosial yang ditandai oleh adanya kesamaan

kepentingan, atau dengan lain perkata dapat dikatakan bahwa asosiasi merupakan

1

Page 3: Konflik Tertutup Dan Integrasi

perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki kesamaan minat, tujuan,

kepentingan, dan kegemaran.

d)     Integrasi masyarakat

J.P gillin dan J.L gillin dalam bukunya Cultural Sosiology mendefinisikan

masyarakat sebagai “the largest grouping in which common customs, traditions, attitudes, dan

felling of unity are operative”. Berangkat dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

masyarakat adalah : (1) sekelompok manusia yang menempati wilayah tertentu, (2) bertempat

tinggal dalam waktu yang relatif lama, (3) terdapat tata aturan hidup seperti adat, kebiasaan,

sikap, dan perasaan kesatuan, (4) rasa identitas di antara para warganya. integrasi masyarakat

akan tercapai jika kehidupan masyarakat tersebut telah terpenuhi semua unsur-unsur yang

tadi begitupun sebaliknya jika salah satu unsur tidak terpenuhi maka keadaan masyarakat

tersebut tidak terintegrasi lagi.

e)      Integrasi suku bangsa

Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial

lainya karena memiliki ciri-ciri yang mendasar dan umum berkaitan dengan asl-usul dan

tempat asal kebudayaan. Dalam beberapa kepustakaan sosiologi ditekankan bahwa suku

bangsa merupakan kesatuan penduduk yang memiliki ciri-ciri : (1) secara tertutup

berkembang biak dalam kelompoknya, (2) memiliki nila-nilai dasar yang termanifestasikan

dalam kebudayaan, (3) mewujudkan arena komunikasi dan interaksi, dan (4) setiap anggota

mengenali dirinya serta dikenal oleh lainya sebagai satu bagian dari kategori yang dapat

dibedakan dengan kategori lainnya.

f)       Integrasi bangsa

Yang disebut bangsa adalah kelompok manusia yang heterogen sifatnya

tetapi memiliki kehendak yang sama dengan menempati daerah tertentu dan bersifat

permanen. Ernest renan lebih menekankan bahwa bangsa terbentuk dari orang orang yang

mempunyai latar belakang sejarah, pengalaman sejarah, dan perjuangan serta hasrat untuk

bersatu.

Macam-macam konflik sosial :2[7]

a.       Konflik gender

Istilah gender buka merucuk pada aspek jenis kelamin dimana laki-laki

ditunjukan dengan identitas diri dan dimana laki-laki memiliki alat kelamin yang berbeda

dengan perempuan, akan tetapi gender akan lebih berorientasi pada aspek sosiokultural.

Gender lebih memperhatikan pada aspek status dan peranan manusia dilihat dari jenis

2

Page 4: Konflik Tertutup Dan Integrasi

kelamin. Disalam struktur masyarakat tradisional istilah gender tidak memunculkan persoalan

yang berpangkal tolak pada status dan peranan. Artinya status antara laki-laki dan perempuan

slalu diposisikan dalam kelompok inferior diterimanya sebagai adikodrati. Akan tetapi

didalam struktur masyarakat modern istilah gender menjadi permasalahan yang cukup

penting, terutama isu-isu emansipasi yang diluncurkan oleh kaum perempuan menjadi

pembahasan yang penting didalam kehidupan sosial.

b.      Konflik sosial dan antar suku

Istilah ras sering kali di identikkan dengan perbedaan warna kulit manusia,

diantaranya ada sebagian kelompok manusia yang berkulit putih, sawo matang, dan hitam.

Selain konflik rasial ada pula konflik antar etnis yang berdampak pada lenyapnya suatu

negara Yugoslafia sebagai salah satu negara dikawasan eropa timur yang hancur pada dekade

90-an mengalami kehancuran akibat pertentangan antar etnis. Kini Yugoslafia tinggal catatan

sejarah, negara tersebut terpecah belah menjadi tiga negara atas dasar etnis, yaitu etnis serbia,

etnis muslim bosnia, dan croatia. Selain itu berbagai peristiwa dramatis di negeri kita akhir-

akhir ini banyak konflik antar etnis yang setiap saat jika tidak ditangani secara bijak tidak

menutup kemungkinan akan berdampak disintegrasi bangsa.

c.       Konflik antar umat agama

Agama tidak cukup dipahami sebagai metode hubungan penyembahan

manusia kepada tuhan serta seperangkat tata aturan kemanusiaan atas dasar tuntutan kitab

suci. Akan tetapi, perbedaan keyakinan dan atribut-atribut justru berdampak pada segmentasi

kelompok-kelompok sosial yang berdiri sendiri. Secara sosiologis, agama selain dapat

dijadikan sebagai alat perekat solidaritas sosial, tetapi juga bisa menjadi pemicu disintegrasi

sosial. Perbedaan keyakinan penganut agama yang meyakini kebenaran ajaran agamanya, dan

menganggap keyakinan agama lain sesat telah menjadi pemicu konflik antar-penganut

agama. Bahkan didalam agama itu sendiri juga terdapat segmentasi sektarian yang meiliki

perbedaan mulai dari perbedaan dari kulit luar ajaran agama ini hingga perbedaan secara

substansial.

d.      Konflik antar golongan

Konflik anatar golongan diantaranya dipicu oleh oleh satu golongan tertentu

memaksakan kehendaknya kepada kelompok lain untuk melakukan perbuatan yang

dikehendaki oleh golongan tersebut. Adapun dipihak lain, golongan merasa terampas

kebebasannya hingga melakukan perlawanan yang tidak pernah tercapai kesepakatan

dianatara golongan tersebut.

e.       Konflik kepentingan

Page 5: Konflik Tertutup Dan Integrasi

Didalam dunia politik : tiada lawan yang abadi dan tiada pula kawan abadi,

kecuali kepentingan abadi. Dengan demikian, konflik kepentingan identik dengan konflik

politik. Realitas politik selalu diwarnai oleh dua kelompok yang memiliki kepentingan yang

saling berbenturan. Berbenturan tersebut dipicu oleh gejala satu pihak ingin merebut

kekuasaan dan wewenang di dalam masyarakat. Di pihak lain terdapat kelompok yang

berusaha mempertahankan dan mengembangkan kekuasaan dan kewenangan yang sudah ada

ditangan mereka.

f.       Konflik antarpribadi

Konflik antarindividu adalah konflik sosial yang melibatkan individu

didalam konflik tersebut. Konflik ini terjadi karena adanya perbedaan atau pertentangan atau

juga ketidakcocokan antara individu satu dengan individu lainya.

g.      Konflik antarkelas

Konflik yang terjadi anatarkelas sosial biasanya konflik yang bersifat vertikal

: yaitu konflik antara kelas sosial atas dan kelas sosial bawah. Konflik ini terjadi karena

kepentingan yang berbeda antara dua golongan atau kelas sosial yang ada.

h.      Konflik antarnegara/bangsa

Konflik antarnegara adalah konflik yang terjadi antara dua negara atau lebih.

Mereka memiliki perbedaan tujuan negara dan berupaya memaksakan kehendak negaranya

kepada negara lain. Konflik antarnegara biasanya dipicu oleh faktor ideologi dan perbatasan

negara. Konflik ideologi ini memicu adanya konflik antarkawasan.

C.       Faktor-faktor pengintegrasian sosial

Munurut Prof. Dr. Ramlan Surbakti, ada lima faktor yang dapat

mempengaruhi kelompok masyarakat terintegrasi dalam komunitas bersama. Faktor faktor ini

diantaranya :3[8]

1.      Primodial

Identitas bersama komunitas dapat terbentuk karena adanya ikatan keaslian kedaerahan,

kekerabatan, kesamaan suku, ras, tempat tinggal, bahasa dan istiadat.

2.      Sakral

3

Page 6: Konflik Tertutup Dan Integrasi

Yang dimaksud sakral dalam konsep ini adalah ikatan-ikatan religius yang dipercayai sebagai

hal yang berkaitan dengan kebenaran mutlak karena dipercayai sebagai wahyu ilahiyah.

Keyakinan masyarakat yang bersifat sakral terwujud dalam agama dan kepercayaan kepada

hal-hal yang bersifat supranatural.

3.      Tokoh

Integrasi bisa tercipta manakala dalam suatu masyarakat terdapat seorang atau beberapa

tokoh pemimpin yang disegani dan dihormati karena kepemimpinannya yang bersifat

karismatik.

4.      Bhineka tunggal ika

Bhineka tunggal ika dilihat sebagai pemersatu suatu bangsa yang majemuk untuk mencapai

integritas suatu bangsa. Dalam konsep ini biasanya bangsa di dalam suatu negara terdiri atas

kelompok-kelompok atas dasar suku, agama, ras, dan antargolongan yang tersegmentasi ke

dalam kelompok-kelompok yang antara kelompok satu dan lainnya tidak saling melengkapi

akan tetapi justru lebih bersifat kompetitif.

5.      Perkembangan ekonomi

Perkembangan ekonomi melahirkan pembagian kerja dan spesialisasi pekerjaan yang

mendukung kelangsungan hidup suatu fungsi sistem ekonomi, yaitu menghasilkan barang

dan jasa.

6.      Homogenitas kelompok

Kemajemukan sosial selalu mengisi setiap lini kehidupan sosial hanya tiap-tiap kehidupan

sosial akan memiliki intensitas (tingkat tinggi dan rendah) yang berbeda-beda. Integrasi antar

kemajemukan sosial ini akan tercapai jika antar elemen pembentuk struktur sosial tersebut

berusaha membentuk integritas sosial dengan menekankan kesadaran untuk mengurangi

intensitas perbedaan masing-masing elemen sosial tersebut.

7.      Besar kecilnya kelompok

Jika kehidupan sosial relativ kecil, maka akan mudah mencapai integrasi sosial dibandingkan

dengan kelompok yang memiliki intensitas perbedaanya lebih besar.

8.      Mobilitas sosiogeografis

Mobilitas sosial artinya perpindahan manusia dari tempat yang satu ke tempat yang lain

dengan berbagai latar belakang tujuan. Pada umumnya mobilitas sosial di indonesia di

dominasi oleh tingginya tingakat urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari daerah

pedesaan ke daerah perkotaan.

9.      Efektifitas dan efesiensi komunikasi

Page 7: Konflik Tertutup Dan Integrasi

Cepat lambatnya integrasi sosial akan sangat dipegaruhi oleh tingkat efektivitas dan efesiensi

komunikasi sosial, sebab komunikasi merupakan salah satu prasyarat terjadinya interaksi,

sedangkan interaksi merupakan prasyarat terjadinya integrasi maupun konflik sosial.

D.       Faktor faktor konflik sosial

Menurut Turner ada beberapa faktor yang memicu terjadinya konflik sosial,

diantaranya :4[9]

1.      Ketidakmerataan distribusi sumber daya yang sangat terbatas di dalam masyarakat.

2.      Ditariknya kembali legitimasi pengusa politik oleh masyarakat kelas bawah.

3.      Adanya pandangan bahwa konflik merupakan cara untuk mewujudkan kepentingan.

4.      Sedikitnya saluran untuk menampung keluhan-keluhan masyarakat kelah bawah serta

lambatnya mobilitas sosial atas.

5.      Melemahnya kekuasaan negara yang disertai dengan mobilitas masyarakat bawah oleh elite.

6.      Kelompok masyarakat kelas bawah menerima ideologi radikal.

4