KONDISI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA TULIS DI … · Web viewKaidah tata bahasa Indonesia yang...
Transcript of KONDISI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA TULIS DI … · Web viewKaidah tata bahasa Indonesia yang...
KONDISI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
TULIS DI LINGKUNGAN AKADEMIK/KAMPUS
OLEH :
AFRIMA DHIA DEFARA (M0517003)
ARI EKO CAHYONO (M0517008)
YAUMI AZIIZAH ZAHRON A F (M0517052)
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah materi mata kuliah Bahasa Indonesia.
Adapun judul makalah yang kami buat adalah mengenai ”KONDISI
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA TULIS DI LINGKUNGAN
AKADEMIK”. Di dalam makalah ini kita dapat mengetahui tentang penggunaan
bahasa Indonesia yang saat ini digunakan oleh para akademisi maupun mahasiswa
masa kini. Dalam makalah ini kita juga dapat melihat beberapa ejaan yang salah
yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ani Rakhmawati,
selaku dosen pembimbing kami dalam pembelajaran mata kuliah Bahasa
Indonesia, juga kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua serta menjadi tambahan informasi mengenai perkembangan-
perkembangan yang terjadi dalam diri manusia.
Namun kami pun menyadari jika dalam menyusun makalah ini mash jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran
yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf. Semoga
bermanfaat. Aamiin.
Surakarta, 2017
Penulis
1 . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, banyak sekali masyarakat bahkan pelajar yang masih
rancu dalam menempatkan kata dalam kalimat. Disadari atau tidak,
penggunaan kata sering sekali tidak tepat dalam penggunaannya.
Disamping itu kerancuan pun kerap membingungkan masyarakat dalam
penggunaan bahasa baku. Masyarakat/pelajar sering kali tidak
memperhatikan apakah tulisannya sesuai aturan atau tidak. yang terpenting
tujuan dan maksud mereka tersampaikan. Selain itu ketidak pahaman
penggunaan tanda baca, menyebabkan banyak tulisan-tulisan di spanduk,
papan nama, selembaran, dan mading. Banyak ditemui kata yang tidak
baku dan juga ditemukan kesalahan dalam penulisan tanda baca yang tidak
sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia. Hal itulah yang menyebabkan
dalam sebuah tulisan kerap tidak sesuai dengan EBI ataupun bahasa baku.
Sebagai bahasa baku, terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam
penggunaan ragam bahasa. Standar tersebut meliputi penggunaan tata
bahasa dan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Tata bahasa
Indonesia yang baku salah satunya meliputi penggunaan kata, dan EBI
yang sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa Indonesia yang baku
adalah kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang
ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia.
Di sini, penulis membahas sedikit tentang penggunaan ragam bahasa
tulis di lingkungan akademik, karena ragam bahasa tulis digunakan sehari-
hari di lingkungan akademik contohnya seperti tugas kuliah serta
pengantar dalam mengajar.
1.2 Rumusan Masalah
Penggunaan kata, dengan tuntutan mengikuti kaidah tata bahasa dan
ejaan bahasa Indonesia. Memang seharusnya sesuai dengan aturan yang
dite`tapkan oleh Pusat Bahasa. Adapun rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu:
2
a. Penggunaan kata apa saja yang banyak ditemukan kesalahan
penulisannya di lingkungan akademik?
b. Kata tidak baku apa saja yang sering sekali salah dalam menulis
ataupun mengujarkannya?
c. Tanda baca apa saja, yang banyak ditemukan kesalahan
penempatanya di lingkungan akademik?
d. Bagaimana cara menempatkan tanda baca yang sesuai dengan
EBI?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan kesalahan-kesalahan penggunaan tata bahasa
baku dan tanda baca, oleh lingkungan akademik setelah adanya
tahapan pengenalan atas kesalahan, identifikasi, dan klasifikasi
kesalahan-kesalahan tersebut.
b. Semoga dengan tulisan ini, sedikit memberikan informasi,
bagaimana penggunaan bahasa baku dan tanda baca yang sesuai
dengan kaidah ejaan Bahasa Indonesia. Sehingga kesalahan-
kesalahan tersebut tidak terulang lagi pada setiap kegiatan menulis.
1.4 Manfaat
Hasil-hasil analisis ini diharapkan dapat membantu pembelajaran
bahasa Indonesia yang baku/standar. Bagi seorang mahasiswa
menggunakan bahasa indonesia yang baku dan benar adalah sebuah
keharusan. Karena ragam bahasa baku/standar digunakan dan dipelajari di
sekolah/institusi pendidikan. Yang kesesuaian penggunaannya harus
diperhatikan.
3
2. LANDASAN TEORI
2.1 Peran Penggunaan Bahasa Indonesia
Bahasa sangat berhubungan dengan masyarakat dan budaya, karena
bahasa merupakan budaya masyarakat. Bahasa, masyarakat, dan budaya
adalah intitas yang erat berpadu. Ketiadaan salah satunya menyebabkan
ketidakadaan yang lainnya. Selain sebagai penanda eksistensi budaya,
bahasa juga merupakan cermin bagi keberadaan masyarakatnya. Hampir
pasti bahasa menunjukkan bangsanya, pada bangsa yang maju bahasanya
juga maju, tertata, dan bermartabat (Rahardi, 2013:1).
Penggunaan bahasa Indonesia mengenal variasi-variasi, artinya bahasa
Indonesia yang digunakan oleh seseorang mengandung perbedaan dengan
penggunaan oleh orang lainnya. Penggunaan bahasa yang bervariasi itu
dapat dikarenakan oleh faktor lingkungan sosial atau lingkungan
geografisnya (Rusyana, 1984: 139-140). Kita tahu bahwa setiap daerah
mempunyai bahasa daerah atau dialek yang berbeda-beda dan penggunaan
bahasa dengan seseorang juga pasti berbeda, misal dengan teman sebaya,
orang tua, yang lebih muda, ataupun dengan orang yang belum dikenal,
penggunaan bahasa berdasarkan tempat juga berbeda-beda misal
penggunaan bahasa di lingkungan keluarga berbeda dengan penggunaan
bahasa di lingkungan sekolah berbeda juga di tempat umum dan lain juga
di tempat-tempat resmi atau tempat formal misal di kantor dan sebagainya,
nah itulah variasi dalam penggunaan bahasa.
Rusyana, (1984: 152) juga mengatakan bahwa penggunaan bahasa
Indonesia di lingkungan akademik sangatlah berperan yaitu sebagai alat
komunikasi dan sebagai unsur yang memberikan corak keindonesiaan
kepada mahasiswa untuk mengembangkan tata kehidupan kampus,
digunakan dalam kegiatan pendidikan mahasiswa yaitu pada saat kegiatan
perkuliahan; pembuatan karya tulis; dan dalam kegiatan membaca, dalam
pemeliharaan yaitu saat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Walaupun tak sedikit buku-buku wajib dan bahasa
4
komunikasi ilmu dan teknologi di dunia menggunakan bahasa asing.
Bahasa juga berperan sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri yaitu
sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri
seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang
dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan
memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam
berbagai tempat dan situasi.
Dengan beberapa peranan penggunaan bahasa Indonesia tersebut, kita
sebagai masyarakat akademik, khususnya dosen dan mahasiswa agar
mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar supaya tercipta
pembangunan masyarakat akademik lebih maju, sesuai dengan tujuan.
Budaya berkomunikasi dengan bahasa Indonesia pun meningkat.
Peran penggunaan bahasa yang paling pokok adalah sebagai alat
komunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pembicara
kepada pendengar melalui sarana bahasa secara lisan dan tulisan.
Komunikator atau pembicara menyampaikan informasi lewat kalimat-
kalimat yang dianggap dapat menjelaskan maksud yang ingin
diungkapkan. Kalimat-kalimat tersebut harus dapat dipahami oleh
pendengar agar nantinya mendapatkan respons berupa jawaban atau
tanggapan yang sesuai. Untuk mencapai komunikasi yang baik dan lancar,
kalimat yang disampaikan harus efektif dan komunikatif.
Dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan apa semua yang
dirasakan, pikiran, dan yang diketahuinya kepada orang lain. Sebagai alat
komunikasi, bahasa merupakan penyampaian sesuatu yang memungkinkan
terciptakan kerja sama dengan orang lain. Penggunaan bahasa sebagai alat
komunikasi, memiliki tujuan agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi
dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi
perhatian utama kita.
5
2.2 Penggunaan Bahasa Tulis di Lingkungan Akademik
Ragam Tulis Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna
kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian,
sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya
ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi
pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa
baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata,
penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta
kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis :
a. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
b. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
c. Harus memperhatikan unsur gramatikal;
d. Berlangsung lambat;
e. Selalu memakai alat bantu;
f. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
g. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya
terbantu dengan tanda baca.
Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca buku itu.’
2.3 Ejaan
Menurut Suyanto (2011: 90) Ejaan adalah sebuah ilmu yang
mempelajari bagaimana ucapan atau apa yang di-lisankan oleh seseorang
ditulis dengan perantara lambanglambang atau gambar-gambar bunyi.
Dalam sistem ejaan suatu bahasa, ditetapkan bagaimana fonem-fonem
dalam bahasa itu dilambangkan. Lambang fonem itu dinamakan huruf.
Susunan sejumlah huruf dalam suatu bahasa disebut abjad. Selain
pelambangan fonem dengan huruf, dalam sistem ejaan termasuk juga 10
ketetapan tentang bagaimana satuan-satuan morfologi seperti kata dasar,
kata ulang, kata majemuk, kata berimbuhan dan partikel-partikel
dituliskan. ketetapan tentang bagaimana menuliskan kalimat dan bagian-
6
bagian kalimat dengan pemakaian tanda-tanda baca seperti titik, koma,
titik koma, titik dua, tanda kutip, tanda tanya, tanda seru.
Ejaan didasarkan pada konvensi semata-mata, jadi lahir dari hasil
persetujuan para pemakai bahasa yang bersangkutan. Ejaan itu disusun
oleh seorang ahli bahasa atau oleh suatu panitia yang terdiri atas beberapa
orang ahli bahasa, kemudian disahkan atau diresmikan oleh pemerintah.
Masyarakat pemakai bahasa mematuhi apa yang telah ditetapkan itu. Ejaan
yang kita pakai saat ini adalah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yaitu ejaan
yang telah disusun oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
7
III. HASIL ANALISIS
Kesalahan dalam bahasa tulis di lingkungan akademik
Sumber : Presensi Kehadiran Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Penulisan 9:20:00 AM WIB. s/d 11:05:00 AM
Sesuai dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia, penulisan waktu di atas kurang
tepat.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
Misalnya: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit,
20 detik)
Catatan: Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu cara berikut:
a. Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 12 dapat dilengkapi dengan
keterangan pagi, siang, sore, atau malam.
Misalnya:
pukul 9.00 pagi
pukul 11.00 siang
b. Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan
pagi, siang, atau malam.
Misalnya:
8
pukul 00.45
pukul 07.30
pukul 22.00
Sehingga, untuk perbaikan penulisan waktu yang benar adalah 9.20 WIB s/d
11.05 WIB
Sumber : Masjid Nurul Huda UNS
Penulisan SEPATU / SANDAL / TAS
Penulisan tanda miring ( / ) di atas kurang tepat. Kesalahan terletak pada tanda
garis miring yang didahului dan diikuti spasi. Menurut aturan yang berlaku, tanda
garis miring tidak didahului dan diikuti spasi. Perbaikan yang disarankan yaitu
SEPATU/SANDAL/TAS.
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Misalnya:
mahasiswa/mahasiswi ‘mahasiswa dan mahasiswi’
dikirimkan lewat darat/laut ‘dikirimkan lewat darat atau lewat laut’
buku dan/atau majalah ‘buku dan majalah atau buku atau majalah’
harganya Rp1.500,00/lembar ‘harganya Rp1.500,00 setiap lembar’
9
Sumber : Soal UTS Mata Kuliah Statistika
Penulisan Drs Bambang Harjito, M Appl Sc, Ph D
Penulisan nama gelar sesuai dengan EBI harus diberi tanda titik. Perbaikan yang
disarankan yaitu Drs. Bambang Harjito, M. App. Sc, Ph. D.
1. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
Bambang Irawan, M.H
2. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan
tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.
Misalnya:
M.B.A. master of business administration
10
M.Hum. magister humaniora
M.Si. magister sains
Penulisan Kata “JLN.“
Pada gambar di atas, terdapat kesalahan dalam menuliskan kata JLN. Seharusnya
dalam penulisan alamat tidak disingkat dan tidak diberi tanda titik. Penulisan yang
benar yaitu JALAN IR. SUTAMI NO. 36 A KENTINGAN SURAKARTA.
Penulisan Kata “Jl.“ , “Telp.” , dan “Fax.”
Pada gambar di atas, terdapat kesalahan dalam menuliskan kata Jl. Seharusnya
dalam penulisan alamat tidak disingkat dan tidak diberi tanda titik. Penulisan yang
benar yaitu Jalan Ir. Sutami No. 36 A Surakarta 57126 . Begitu juga dengan
penulisan “Telp.” . Seharusnya tidak disingkat dan ditulis apa adanya dan tidak
diberi titik . Penulisan seharusnya menjadi Telepon (0271) 647069. Yang terakhir
adalah “Fax.” . Seharusnya ditulis Faksimile .
11
Penulisan Kata “Jl.“ dan “Telephone”
Pada gambar di atas, terdapat kesalahan dalam menuliskan kata Jl. Seharusnya
dalam penulisan alamat tidak disingkat dan tidak diberi tanda titik. Penulisan yang
benar yaitu Jalan Kolonel Sutarto No. 150 K Surakarta 57126 . Begitu juga
dengan penulisan “Telephone” . Seharusnya . Penulisan seharusnya menjadi
Telepon (0271) 664126.
Sumber : Banner UNS
Penulisan kata “Kerjasama” dan “Sumberdaya”
12
Penulisan kedua kata tersebut harus dipisah karena kedua kata tersebut merupakan
kata majemuk . Penulisan tersebut menjadi “Kerja sama” dan “Sumber daya”
Sumber : Apotek UNS
Penulisan kata APOTIK
Kata APOTIK adalah kata yang tidak baku. Seharusnya kata tersebut ditulis
APOTEK yang merupakan kata bakunya. Perlu diingat dari kata tersebut “apotek-
apoteker”. Dan bukan “apotik-apotiker”.
13
IV. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa tulis
dengan baik dan benar di lingkungan akademik belum maksimal, karena
belum sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. Padahal penggunaan bahasa
yang baik dan benar akan memengaruhi saat sedang mengerjakan karya
ilmiah, bahkan skripsi karena hal itu pasti akan dilalui. Apabila belum
maksimal dalam menggunakan bahasa tulis yang benar, maka hasil
tulisannya pun juga belum maksimal.
1.2 Saran
Penulis memberi saran dalam penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan
akademik kepada para mahasiswa sangat disarankan untuk menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar antar mahasiswa, terutama pada
saat kegiatan-kegiatan kampus, seperti diskusi, penelitian, seminar,
organisasi, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Penggunaan bahasa ini agar
mahasiswa terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar dan budaya
bangsa tetap terjaga dan lestari.
14
DAFTAR PUSTAKA
Pradana, Panji. 2012. “Kesalahan Berbahasa dan Bahasa yang Baik dan Benar
dalam Bahasa Indonesia”. Diakses pada 23 Oktober 2017, dari
http://piiekaa.blogspot.co.id/2012/10/kesalahan-berbahasa-dan-bahasa-
yang.html
Wardanti, P. Galuh. 2015. “Penggunaan Bahasa Indonesia di Lingkungan
Akademik”. Diakses pada 23 Oktober 2017, dari http://pluspoes-
poestakawan.blogspot.co.id/2015/01/penggunaan-bahasa-indonesia-di.html
Sutrisna. 2012. “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata dan Tanda Baca”. Diakses
23 Oktober 2017, dari https://bahasakublog.wordpress.com/
15