KOMUNITAS LABA-LABA PADA PERSAWAHAN IRIGASI DI …eprints.ulm.ac.id/539/1/SAM SEMIRATA UNPAR...

6
1 KOMUNITAS LABA-LABA PADA PERSAWAHAN IRIGASI DI KALIMANTAN SELATAN Samharinto Soedijo 1) , M. Indar Pramudi 1) dan M, Damiri 2) 1) Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat 2) Fakultas Pertanian Universitas Palangkaraya Email: [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mempelajari komunitas laba-laba pada persawahan sebagai bagian dari rantai makanan. Penelitian dilakukan di persawahan irigasi di desa Sungai Rangas Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan sejak bulan Juni Oktober 2011. Untuk mengetahui komunitas laba-laba telah dilakukan penangkapan laba-laba dengan menggunakan jaring serangga setiap minggu sejak tanaman padi berumur satu bulan setelah tanam hingga menjelang panen atau sebanyak 15 kali. Laba-laba yang tertangkap diidentifikasi di Laboratorium Entomologi Fakultas Pertanian Unlam Banjarbaru kemudian dirujuk ke Laboratorium Entomologi LIPI di Cibinong. Hasil identifikasi telah ditemukan sebanyak 9 jenis yaitu Tetragnatha maxillosa (313 ekor), Oxyopes javanus (34 ekor), Oxyopes salticus (20 ekor), Argiope spp (1 ekor), Pardosa pseudoannulata (51 ekor), Arctosa janetscheki (2 ekor), Carrhotus sannio (13 ekor), Maripissa magister (16 ekor), dan Heliophanus sp. (7 ekor). Kata kunci: Laba-laba, persawahan irigasi, Kalimantan Selatan ABSTRACT The aim of research to study the spider community in paddy fields as part of the food chain. The study was conducted in irrigated rice fields in the village of Banjar Regency Sungai Rangas, South Kalimantan since the month of June to October 2011. To find the spider community has made catching spiders using insect nets every week since one month old rice plants after planting until harvest or 13 times. Spiders were caught were identified in the Laboratory of Entomology, Faculty of Agriculture Unlam Banjarbaru then referred to the Laboratory of Entomology LIPI in Cibinong. The results of identification have been found nine types of spider Tetragnatha maxillosa (313), Oxyopes javanus (34), oxyopes salticus (20), Argiope spp (1), Pardosa pseudoannulata (51), Arctosa janetscheki (2), Carrhotus sannio (13), Maripissa magister (16), and heliophanus sp. (7). Keywords: Spider, rice field irrigation, South Kalimantan

Transcript of KOMUNITAS LABA-LABA PADA PERSAWAHAN IRIGASI DI …eprints.ulm.ac.id/539/1/SAM SEMIRATA UNPAR...

1

KOMUNITAS LABA-LABA PADA PERSAWAHAN IRIGASI

DI KALIMANTAN SELATAN Samharinto Soedijo

1), M. Indar Pramudi

1) dan M, Damiri

2)

1)Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat

2)Fakultas Pertanian Universitas Palangkaraya

Email: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian untuk mempelajari komunitas laba-laba pada persawahan sebagai

bagian dari rantai makanan. Penelitian dilakukan di persawahan irigasi di desa Sungai Rangas

Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan sejak bulan Juni – Oktober 2011. Untuk mengetahui

komunitas laba-laba telah dilakukan penangkapan laba-laba dengan menggunakan jaring

serangga setiap minggu sejak tanaman padi berumur satu bulan setelah tanam hingga menjelang

panen atau sebanyak 15 kali. Laba-laba yang tertangkap diidentifikasi di Laboratorium

Entomologi Fakultas Pertanian Unlam Banjarbaru kemudian dirujuk ke Laboratorium

Entomologi LIPI di Cibinong. Hasil identifikasi telah ditemukan sebanyak 9 jenis yaitu

Tetragnatha maxillosa (313 ekor), Oxyopes javanus (34 ekor), Oxyopes salticus (20 ekor),

Argiope spp (1 ekor), Pardosa pseudoannulata (51 ekor), Arctosa janetscheki (2 ekor),

Carrhotus sannio (13 ekor), Maripissa magister (16 ekor), dan Heliophanus sp. (7 ekor).

Kata kunci: Laba-laba, persawahan irigasi, Kalimantan Selatan

ABSTRACT

The aim of research to study the spider community in paddy fields as part of the food

chain. The study was conducted in irrigated rice fields in the village of Banjar Regency Sungai

Rangas, South Kalimantan since the month of June to October 2011. To find the spider

community has made catching spiders using insect nets every week since one month old rice

plants after planting until harvest or 13 times. Spiders were caught were identified in the

Laboratory of Entomology, Faculty of Agriculture Unlam Banjarbaru then referred to the

Laboratory of Entomology LIPI in Cibinong. The results of identification have been found nine

types of spider Tetragnatha maxillosa (313), Oxyopes javanus (34), oxyopes salticus (20),

Argiope spp (1), Pardosa pseudoannulata (51), Arctosa janetscheki (2), Carrhotus sannio (13),

Maripissa magister (16), and heliophanus sp. (7).

Keywords: Spider, rice field irrigation, South Kalimantan

2

PENDAHULUAN

Serangga hama tanaman adalah salah satu kendala dalam produksi tanaman padi dan

populasinya dalam kondisi tertentu mampu dikendalikan oleh musuh alaminya berupa predator.

Musuh alami di persawahan yang pernah dilaporkan oleh Asikin et al. (2008) antara lain dari

ordo Arachnida, Odonata, Orthoptera, Coleoptera, Diptera, Dermaptera dan Hymenoptera.

Kehadirannya laba-laba di persawahan tidak lepas dari kehadiran organisme lain sebagai

mangsanya. Mangsa dari laba-laba dapat berupa serangga hama tanaman, dan hubungan

pemangsa atau predator dengan mangsanya adalah merupakan bagian dari rantai makanan di

alam. Kehadiran laba-laba menjadi penting karena laba-laba dapat berperan sebagai agensia

pengendali alami yang diperlukan untuk menekan populasi hama (Khodijah et al., 2012; Thalib

et al., 2002). Nyffeler & Sunderland (2003) dan Rachmawati (2013) menyatakan bahwa laba-

laba adalah predator polifagus terutama terhadap serangga yang dapat mengendalikan populasi

serangga. Predator dari filum arthropoda termasuk laba-laba (Arachnida) juga telah banyak

dilaporkan yang merupakan agens hayati yang dapat menekan populasi hama tanaman padi

(Herlinda et al., 2004). Selanjutnya Rachmawati (2013) menambahkan bahwa habitat laba-laba

dapat ditemukan pada berbagai ekosistem terrestrial baik yang jarang dirambah manusia maupun

sering di rambah.

Di Kalimantan Selatan ada empat tipe, yakni persawahan tadah hujan, pasang surut, rawa

lebak dan persawahan irigasi. Keberadaan laba-laba di persawahan irigasi di Kalimantan Selatan

belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari komunitas laba-laba pada

persawahan laba-laba sebagai bagian dari rantai makanan.

3

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilakukan selama lima bulan sejak bulan Juni – Oktober 2011 di persawahan

beririgasi di desa Sungai Rangas Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.

Untuk mengetahui komunitas laba-laba telahdilakukan penangkapan laba-laba dengan

menggunakan jaring serangga dengan mengayunkan jaring sebanyak 10 kali ayunan ganda di

lima titik yang ditentukan dengan membuat garis diagonal pada plot pengamatan seluas 0,5 ha

(50 m x 100 m). Periode penangkapan seminggu sekali sejak tanaman padi berumur satu bulan

hingga menjelang panen dengan jumlah penangkapan sebanyak 13 kali. Hasil tangkapan jaring

yang terdiri dari berbagai jenis arthropoda dipisahkan jenis laba-labanya dan dilakukan

identifikasi berdasarkan ciri morfologi. Identifikasi dilakukan di Laboratorium Entomologi

Fakultas Pertanian kemudian dirujuk ke Laboratorium Entomolgi LIPI di Cibinong.

Indentifikasi dilakukan dengan menggunakan rujukan buku-buku karangan Reissig et al. (1986),

Barrion dan Litsinger (1995), Christa dan Deeleman Reinhold (2001), dan Jocque dan

Dippenaar-Schoeman (2006). Hasil identifikasi dihitung jumlahnya dan ditentukan kelimpahan

relatifnya dengan rumus berikut.

Kelimpahan Relatif = Jumlah individu setiap jenis

Jumlah total individu x 100%

HASIL DAN PEMBAHASAN

Telah ditemukan jenis-jenis laba-laba sebanyak 9 jenis dari 5 famili dengan kelimpahan yang

tertinggi adalah 3amily Tetragnathidae (Tetragnatha maxillosa) sebanyak 313 ekor dan terendah

adalah famili Araneidae (Argiope spp) sebanyak 1 ekor. Secara lengkap nama famili, jenis dan

kelimpahannya pada tabel berikut.

4

Tabel 1. Nama family, jenis laba-laba dan kelimpahan relatifnya yang ditemukan pada

persawahan irigasi di desa Sungai Rangas

Nama Laba-laba

(Famili dan Jenis)

Kelimpahan (ekor) Kelimpahan Relatif (%)

Tetragnathidae

Tetragnatha maxillosa

313

67,75

Oxyopidae

- Oxyopes javanus

- Oxyopes salticus

34

20

7,36

4,33

Araneidae

Argiope spp

1

0,22

Lycosidae

- - Pardosa pseudoannulata

- - Arctosa janetscheki

51

2

11,04

0,43

Salticidae

- - Carrhotus sannio

- - Maripissa magister

- - Heliophanus sp.

18

16

7

3,90

3,46

1,52

Jumlah total 462 100

Laba-laba yang kelimpahannya tertinggi adalah Tetragnatha maxillosa (Tetragnathidae)

dan yang terendah adalah Argiope spp (Araneidae). Hal ini sesuai dengan dilaporkan Khodijah

(2014) yang menyatakan bahwa laba-laba dengan kelimpahan tertinggi di persawahan pasang

surut yang diaplikasi dengan bioinsektisida di beberapa daerah di Sumatera Selatan adalah dari

famili Tetragnathidae walaupun tidak disebutkan jenisnya, namun berbeda dengan dengan yang

dilaporkan oleh Khodijah et al. (2012) yang menyebutkan bahwa kelimpahan laba-laba di

persawahan lebak dan pasang surut di Sumatera Selatan yang tertinggi adalah dari famili

Lycosidae. Laba-laba dari famili Lycosidae adalah predator yang umum yang mampu menekan

populasi wereng coklat hingga di bawah ambang ekonomi seperti yang dinyatakan oleh Oii dan

Shepard (1994). Laba-laba pemburu Pardosa pseudoannulata adalah predator utama berbagai

jenis wereng, seperti wereng coklat, hijau, zig zag dan punggung putih dan menurut Peap et al.

(2001) predator ini mampu menekan populasi wereng coklat hingga 100%. Hal ini sejalan

5

dengan pernyataan Settle et al. (1996) yang menyatakan bahwa Pardosa pseudoannulata efektif

mengendalikan hama tanaman padi dan Thalib et al. (2002) mendukung bahwa predator dari

kelompok laba-laba adalah musuh alami yang sangat berperan dalam menekan populasi hama

padi terutama penggerek batang dan wereng coklat.

Jenis laba-laba dari famili Tetragnathidae, Oxyopidae, Araneidae, Lycosidae dan

Salticidae juga ditemukan di persawahan pasang surut di beberapa tempat di Sumatera Selatan,

namun tidak disebutkan jenisnya (Khodijah, 2014). Kelimpahan laba-laba ternyata menurun jika

pada persawahan dilakukan aplikasi dengan pestisida kimia seperti yang dinyatakan oleh

Herlinda et al. (2008)

KESIMPULAN DAN SARAN

Terdapat sembilan jenis laba-laba pada persawahan irigasi dan jenis laba-laba tersebut

yang dominan adalah Tetragnatha maxillosa (Tetragnathidae) dan keberadaan laba –laba ini

perlu dipertahankan dengan mengurangi aplikasi pestisida kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Asikin, S, S. Wahyuni, AN Ardiwinata. 2008. Keanekaragaman serangga musuh alami di lahan

rawa. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (BALLITRA) Banjarbaru Kalimantan

Selatan.

Barrion, A.T. , J.A. Litsinger. 1995. Riceland Spiders of South and Southeast Asia. Entomology

Division IRRI. Manila Philippines. CAB International in Association with The

International Rice Research Institute. 700 p

Christa, Deeleman Reinhold. 2001. Forest Spiders of South East Asia with A Revision of The

Sac and Ground Spiders (Araneae: Clubionidae, Corinnidae, Liocranidae, Gnaphosidae,

Prodidomidae and Trochanterriiaae). Brill Leiden, Boston, Koln. 591 p.

Herlinda S, R. Aunu, S. Sosromarsono, U. Kartosuwondo, Siswadi, P. Hidayat. 2004.

Artropoda musuh alami penghuni ekosistem persawahan di daerah Cianjur, Jawa Barat.

J. Entomol. Indon. 1:9-15.

6

Herlinda S, Waluyo, S.P. Estuningsih, Chandra Irsan. 2008. Perbandingan keanekaragaman

spesies dan kelimpahan arthropoda predator penghuni tanah sawah lebak yang diaplikasi

dan tanpa aplikasi insektisida. J. Entomol. Indon. 5(2):96-107.

Jocque, R., A.S. , Dippenaar-Schoeman. 2006. Spider families of the world. Africa Tervuren:

Koninklijk Museum vorr Midden-Africa Musee Royal De L’Afrique Centrale ARC-

PPRI. 336 p.

Khodijah, S. Herlinda, C. Irsan, Y. Pujiastuti, R. Thalib. 2012. Artropoda Predator Penghuni

Ekosistem Persawahan Labak dan Pasang Surut Sumatera Selatan. J. Lahan Subop.

1(1):57-63.

Khodijah. 2014. Kelimpahan relative laba-laba predator di tajuk tanaman padi yang diaplikasi

bioinsektisida di daerah pasang surut. J. AgrIBA 2:122-129.

Nyffeler, M., Sunderland K.D. 2003. Composition, abundance and pest control potential of

spider communities in agroecosystem: a comparison of European and US studies.

Agriculture, Ecosystem & Environment 95: 576-612.

Ooi PAC, Shepard BM. 1994. Predators and parasitoids of rice insect pest, p. 585-612. In E.A.

Heinrichs (ed.) Biology and Management of Rice Insects. Wiley Eastern Limited. New

Delhi.

Peap, V. Zalucki MP, Jahn GC, Nesbitt HJ. 2001. Effectiveness of brown planthopper

predators: population suppression by two spider; Pardosa pseudoannulata (Araneae,

Licosidae) and Araneus inustus (Araneae, Araneidae). J. Asia-Pacific Entomol. 4:187-193

Rachmawati, D. 2013. Karakteristik habitat dan keanekaragaman Arachnida family Araneidae

di Cagar Alam Tukung Gede Serang Banten. Makalah dalam Proseding Semirata FMIPA

Universitas Lampung. FMIPA Universitas Lampung. Lampung.

Settle WH, Ariawan H, Astuti ET, Cahyana W, Hakim AL, Hindayana D, Lestari AS,

Pajarningsih. 1996. Managing rice pest through conservation of generalist natural

enemies and alternative prey. Ecology, 77:1975-1988.

Thalib R, Effendy TA, Herlinda S. 2002. Struktur komunitas dan potensi artropoda predator

hama padi penghuni ekosistem sawah di daerah Lahat Sumatera Selatan. Makalah Seminar

Nasional Dies Natalis Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya & Peringatan Hari

Pangan Sedunia, Palembang 7-8 Oktober 2002.