Bank dan Lembaga Keuangan...

16
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya “Pegadaian” Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya serta sebagai bahan presentasi Disusun Oleh : 1. Yoganita Rahmadani 15803241009 2. Agnes Widyaningrum 15803241011 3. Gitta Permata Widyani 15803241012 4. Solikhah 15803244004 Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016

Transcript of Bank dan Lembaga Keuangan...

Page 1: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

“Pegadaian”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

serta sebagai bahan presentasi

Disusun Oleh :

1. Yoganita Rahmadani 15803241009

2. Agnes Widyaningrum 15803241011

3. Gitta Permata Widyani 15803241012

4. Solikhah 15803244004

Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2016

Page 2: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................................................4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................4

C. Tujuan ..........................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................................6

A. Pengertian Pegadaian ...................................................................................................................6

B. Sejarah Pegadaian ........................................................................................................................6

C. Struktur Pimpinan dalam Pegadaian ............................................................................................7

D. Kegiatan Usaha dalam Pegadaian ................................................................................................7

1. Penghimpunan Dana ................................................................................................................7

2. Penggunaan Dana .....................................................................................................................8

3. Produk dan Jasa Perum Pegadaian ...........................................................................................8

E. Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai .................................................................................9

F. Manfaat Pegadaian .................................................................................................................... 13

G. Pegadaian Syariah ..................................................................................................................... 14

BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSATAKA ........................................................................................................................ 16

Page 3: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT Yang Maha Ilmu karena telah

memberikan petunjuk kepada penyusun dalam melakukan penyusunan makalah Bank dan

Lembaga Keuangan Lainnya dengan sub tema Pegadaian. Shalawat senantiasa kami lantunkan

untuk beliau nabi Muhammad SAW yang telah membukakan pintu kegelapan menuju cahaya

terang benderang. Berkat perjuangannyalah, kami bisa belajar sampai detik ini.

Makalah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya ini berisi pembahasan tentang salah satu

lembaga keuangan non bank, yaitu pegadaian. Mulai dari pengertian, sejarah, pimpinan,

kegiatan usaha, proses pinjaman atas dasar hukum gadai, manfaat, dan sedikit tentang

pegadaian syariah kami sajikan dalam makalah ini. Selain berisi teori-teori yang kami peroleh

dari beberapa buku literatur, makalah ini juga berisi praktik nyata dari sebuah kantor pegadaian

yang terletak di Jalan Menteri Supeno yang telah kami survey pada hari Rabu, 9 November

2016 lalu.

Atas terselesaikannya penyusunan makalah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya dengan sub

tema Pegadaian ini, perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada

1. Ibu Rr. Indah Mustikawati, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Bank dan

Lembaga Keuangan Lainnya yang telah membimbing kami;

2. Ibu Lis dari kantor pegadaian yang telah berkenan membagikan ilmunya dalam praktik

pegadaian;

3. Teman-teman satu tim yang sudah bekerjasama dengan baik; dan

4. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Kami berharap dengan adanya makalah tentang pegadaian ini mampu memberikan

pengetahuan baru bagi para pembaca, bukan sekedar teori tetapi juga praktik di lapangan.

Apabila dalam penyusunan makalah ini ada kata-kata dan tata penulisan yang kurang tepat,

kami mohon pembaca memberikan saran agar kami bisa memperbaiki di kemudian hari.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Yogyakarta, 14 November 2016

Penyusun

Page 4: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berawal dari adanya mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, kami

terinspirasi untuk menyusun makalah ini dengan sub tema “Pegadaian” sesuai dengan

pembagian dari dosen. Pegadaian yang terkenal dengan tag line nya ‘Mengatasi masalah

tanpa masalah’ merupakan lembaga keuangan non bank yang sudah menjamur di

Indonesia. Lembaga ini juga berperan dalam mengatasi masalah keuangan yang ada di

masyarakat.

Namun, karena sifat kekurangtahuan kami dalam masalah pegadaian, lembaga ini

jarang kami gunakan sebagai referensi masalah keuangan. Mengingat, saat ini bank

sudah banyak berdiri dan perum pegadaian sedikit terlupakan. Oleh sebab itulah, kami

ingin mengulas lebih dalam mengenai pegadaian.

B. Rumusan Masalah

Berikut adalah beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah Bank

dan Lembaga Keuangan Lainnya ini.

1. Apa pengertian pegadaian ?

2. Bagaimana sejarah atau awal mula adanya pegadaian ?

3. Bagaimana struktur pimpinan yang ada di perum pegadaian ?

4. Apa saja kegiatan usaha yang dilakukan di pegadaian ?

5. Bagaimana proses pinjaman atas dasar hukum gadai ?

6. Apa manfaat dari pegadaian ?

7. Bagaimana dengan pegadaian syariah ?

C. Tujuan

Setelah dilakukan pembahasan dalam makalah ini, kami berharap pembaca mampu

untuk :

1. Memahami pengertian pegadaian

2. Mengetahui sejarah pegadaian

3. Mengetahui struktur pimpinan yang ada di perum pegadaian

4. Menjelaskan kegiatan usaha yang dilakukan pegadaian

5. Memahami proses pinjaman atas dasar hukum gadai

Page 5: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

5

6. Mengetahui manfaat dari pegadaian

7. Memahami proses gadai dalam pegadaian syariah.

Page 6: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pegadaian

Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1150, gadai adalah hak yang

diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang

bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang

mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang.

Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk

menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila

pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.1

Dengan bahasa mudahnya, gadai merupakan proses meminjam dana oleh seseorang

kepada sebuah lembaga (perum pegadaian) dengan memberikan jaminan berupa barang

bergerak, seperti BPKB sepeda motor, mobil, dan lain sebagainya.

Sedangkan menurut Kashmir dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

(2008 : 262), secara umum pengertian usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan

barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan

barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah

dengan lembaga gadai. Beliau juga menyimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri

sebagai berikut :

1. Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan

2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan

3. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.

B. Sejarah Pegadaian

Perkembangan lembaga pegadaian dimulai dari Eropa, yaitu negara-negara Italia,

Inggris, dan Belanda. Pengenalan usaha pegadaian di Indonesia diawali pada masa awal

masuknya kolonial Belanda, yaitu sekitar akhir abad ke-19, oleh sebuah bank yang

bernama Bank Van Lening.2

Pada zaman kemerdekaan, pemerintah Republik Indonesia mengambil alih usaha Dinas

Pegadaian dan mengubah status pegadaian menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian

berdasarkan Undang-Undang No 19 Prp. 1990. Perkembangan selanjutnya pada tanggal

1 Bank dan Lembaga Keuangan Lain karya Sigit Triandaru dan Totok Budi Santoso, 2006, hal. 212 2 Ibid. Hal 213

Page 7: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

7

11 Maret 1969 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 7 Tahun 1969 PN Pegadaian

berubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan). Kemudian pada tanggal 10 April 1990

Perjan Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian. (Kasmir,

2008)

C. Struktur Pimpinan dalam Pegadaian

Kegiatan usaha perum pegadaian dipimpin oleh sebuah dewan direksi yang terdiri dari

seorang direktur utama dan beberapa direktur. Masa jabatan dari masing-masing

anggota dewan direksi adalah 5 (lima) tahun, dan setelah masa jabatan tersebut berakhir

yang bersangkutan dapat diangkat kembali. Di samping dewan direksi yang bertugas

menjalankan dan mengelola kegioatan usaha, Perum pegadaian juga mempunyai sebuah

dewan pengawas yang fungsi utamanya adalah untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan

usaha Perum pegadaian agar selalu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat

merealisasikan misinya untuk membantu masyarakat dalam bidang pendanaan atas

dasar hukum gadai. Dewan juga bertanggung jawab untuk mengawasi pengelolaan

keuangan Perum Pegadaian agar badan usaha ini tidak mengalami kerugian yang dapat

memberatkan keuangan negara. Anggota dewan direksi dan dewan pengawas diangkat

dan diberhentikan oleh presiden atas usul Menteri Keuangan. Dalam pelaksanaan tugas

yang berkaitan dengan Perum Pegadaian, Menteri Keuangan dibantu oleh sebuah

Direktorat Jenderal. (Triandaru & Santoso, 2006)

D. Kegiatan Usaha dalam Pegadaian

Kegiatan usaha Perum Pegadaian dapat diklasifikasikan menjadi tiga, antara lain :

1. Penghimpunan Dana

Dana yang diperlukan oleh Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan usahanya

berasal dari :

a. Pinjaman jangka pendek dari perbankan

Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80% dari

total dana jangka pendek yang dihimpun)

b. Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang kepada

nasabah, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterima di

muka, dan lain-lain)

c. Penerbitan obligasi

Sampai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 kali menerbitkan obligasi

yang jangka waktunya masing-masing 5 tahun. Penerbitan pertama adalah pada

Page 8: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

8

tahun 1993 sebesar Rp 25 miliar dan penerbitanyang kedua kalinya adalah pada

tahun 1994 juga sebesar Rp 25 miliar, sehingga sampai dengan tahun 1994 total

nilai obligasi yang telah diterbitkan adalah Rp 50 miiliar.

d. Modal sendiri

Modal sendiri yang dimiliki Perum Pegadaian terdiri dari :

i) Modal awal ; kekayaan negara di luar APBN sebesar Rp 205 miliar

ii) Penyertaan modal pemerintah

iii) Laba ditahan : laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak

perusahaan pegadaian ini berdiri pada masa Hindia Belanda.

2. Penggunaan Dana

Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan

usaha Perum Pegadaian, di antaranya adalah :

a. Uang kas dan dana likuid lain

b. Pembelian dan pengadaan berbagai bentuk aktiva tetap dan inventaris

c. Pendanaan kegiatan operasional

d. Penyaluran dana

e. Investasi lain.

3. Produk dan Jasa Perum Pegadaian

Berikut adalah beberapa produk dan jasa yang disediakan oleh Perum Pegadaian.

a. Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai

Jumlah atau nilai pinjaman yang diberikan masing-masing peminjam sangat

dipengaruhi opleh nilai barang bergerak yang akan digadaikan. Pinjaman ini

pada dasarnya adalah kredit jangka pendek dengan memberikan pinjaman uang

tunai dari Rp 10.000 hingga Rp 20.000.000 dengan jaminanbenda bergerak

(perhiasan emas, alat rumah tangga, kendaraan, barang elektronik, dan

sebagainya) dengan prosedur mudah dan layanan cepat.

b. Penaksiran nilai barang

Jasa ini diberikan oleh perum pegadaian karena perusahaan ini mempunyai

peralatan penaksir serta petugas-petugas yang sudah berpengalaman dan

terlatih dalam menaksir nilai suatu barang yang akan digadaikan. Atas jasa

penaksiran yang diberikan, perum pegadaian memperoleh penerimaan dari

pemilik barang berupa ongkos penaksiran.

c. Penitipan barang

Page 9: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

9

Perum pegadaian dapat menyelenggarakan jasa tersebut karena perusahaan ini

mempunyai

d. Jasa lain

i. Penjualan koin emas ONH, yaitu emas yang berbentuk koin yang bisa

digunakan untuk tujuan persiapan dana pergi haji bagi pembelinya.

ii. Krasida yaitu Kredit Angsuran Sistem Gadai yang diberikan kepada para

pengusaha mikro dan kecil (dalam rangka mengembangkan usaha) atas

dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui

angsuran.

iii. Kreasi yaitu Kredit Angsuran Fidusia, pinjaman kepada para pengusaha

mikro dan kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan konstruksi

penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan

melalui angsuran.

iv. Kresna atau Kredit Serba Guna merupakan pemberian pinjaman kepada

pegawai / karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan

pengembalian secara angsuran..

v. Galeri 24 yaitu toko emas yang khusus merancang desain dan menjual

perhiasan emas dengan sertifikat

E. Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai

1. Macam-macam Barang yang Dapat Digadaikan

Barang-barang yang dapat digadaikan meliputi :

a. Barang perhiasan

Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara, dan batu mulia.

b. Kendaraan

Mobil, sepeda motor, sepedda, dan lain-lain

c. Barang elektronik

Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video player, televisi, dan

lain-lain.

d. Barang rumah tangga

Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain.

e. Mesin-mesin

f. Tekstil

g. Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum pegadaian.

Page 10: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

10

Berikut adalah contoh formulir yang digunakan untuk menggadaikan barang di

Perum Pegadaian.

Page 11: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

11

2. Cara Penaksiran

Megingat besarnya jumlah pinjaman sangat tergantung pada nilai barnag yang akan

digadaikan, maka barang yang diterima dari calon peminjam terklebvih dulu harus

ditaksir nilainya oleh petugas penaksir. Petugas penaksir adalah orang-orang yang

sudah mendapatkan pelatihan khusus dan berpengalaman dalam melakukan

penaksiran barang-barang yang akan digadaikan. Pedoman penaksiran yang

dikelompokkan atas dasar jenis barangnya adalah sebagai berikut :

a. Barang kantong

Emas

i) Petugas penaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan standar taksiran

logam yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Harga pedoman untuk

keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan perkembangan harga

yang terjadi

ii) Petugas penaksir melakukan pengujian karatase dan berat

iii) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran

Permata

Page 12: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

12

i) Petugas penaksir melihat standar taksiran permata yang telah ditetapakan

oleh kantor pusat. Standar ini selalu disesuaikan dengan perkembangan

pasarpermata yang ada

ii) Petugas penaksir melakukan pengujian kualitas dan berat permata

iii) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran.

b. Barang Gudang (mobil, mesin, barang elektronik, tekstil, dan lain-lain)

i) Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari barang.

Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan

dengan perkembangan harga yang terjadi.

ii) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran

3. Pemberian Pinjaman

Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak sama dengan besarnya

pinjaman yang diberikan. Setelah nilai taksiran ditentukan, maka petugas

menentukan jumlah uang pinjaman yang dapat diberikan. Penentuan jumlah uang

pinjaman ini juga berdasarkan persentase tertentu terhadap nilai taksiran, dan

persentase ini juga telah ditetapkan oleh Perum Pegadaian berdasarkan golongan

yang besarnya berkisar antara 80-90%.

4. Pelunasan

Nasabah dapat melunasi kewajibannya setiap saat tanpa harus menunggu tanggal

jatuh tempo. Pelunasan pinjaman besesrta sewa modalnya (bunga) dibayarakan

langsung ke kasir disertai surat gadai.Setelah adanya pelunasan atau penebusan yang

disertai pemenuhan kewajiban nasabah yang lain, nasabah dapat mengambil

kembali barang yang digadaikan.

5. Pelelangan

Pelelangan adalah penjualan barang yang digadai, dilakukan oleh Perum pegadaian

pada saat yang telah ditentukan di muka apabila hal-hal berikut ini terjadi :

a. Pada saat pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang

yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan, dan

b. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak memperpanjang

batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan.

Hasil pelelangan barang akan digunakan untuk melunasi seluruh kewajiban nasabh

berupa :

a. Pokok pinjaman

Page 13: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

13

b. Sewa modal atau bunga

c. Biaya lelang.

F. Manfaat Pegadaian

Keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan

lainnya adalah :

1. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada hari itu juga. Hal

ini disebabkan prosedurnya yang tidak berbelit-belit;

2. Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk

memenuhinya;

3. Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk apa aja,

jadi sesuai dengan kehendak nasabahnya.3

Selain keuntungan tersebut, manfaat yang bisa diperoleh nasabah adalah :

1. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah

berpengalaman dan dapat dipercaya;

2. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan

kepada nasabahnya adalah :

1. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam

dana;

2. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah pemeroleh

jasa tertentu dari Perum Pegadaian;

3. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara yang

bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat

yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana.

4. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh Perum

Pegadaian digunakan untuk :

a. Dana pembangunan semesta (55%)

b. Cadangan umum (20%)

c. Cadangan tujuan (5%)

d. Dana sosial (20%). (Triandaru & Santoso, 2006)

3 Lihat Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya karya Kasmir, S.E., M.M., 2008, hal 265

Page 14: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

14

G. Pegadaian Syariah

Pada dasarnya, produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti :

a. Tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba

b. Menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan

c. Melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan atau bagi hasil.

Pegadaian syariah atau biasa dikenal dengan istilah rahn, dalam pengoperasiannya

menggunakan metode Fee Based Income (FBI) atau mudharabah (bagi hasil). Sebagai

penerima gadai atau disebut Mutahim, penggadai akan mendapatkan Surat Bukti Rahn

(Gadai) berikut dengan akad pinjam-meminjam yang disebut akad gadai syariah dan

akad sewa tempat (ijarah). Dalam akad gadai syariah disebutkan bila jangka waktu akad

tidak diperpanjang maka penggadai menyetujui agunan (marhun) miliknya dijual oleh

murtahin guna melunasi pinjaman. Sedangkan akad sewa tempat (ijarah) merupakan

kesepakatan antara penggadai dengan penerima gadai untuk menyewa tempat untuk

penyimpanan dan penerima gadai akan mengenakan jasa simpan.

Page 15: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang

bergerak. Dengan menggadaikan barang-barang beergerak seperti kendaraan, mesin,

peralatan rumah tangga, dll dengan prosedur yang telah ditentukan kita bisa

mendapatkan pinjaman jangka pendek dari perum pegadaian dengan mudah.

Prosedur peminjaman meliputi :

a. Penggadaian barang

b. Penaksiran oleh petugas penaksiran

c. Pemberian pinjaman oleh perum pegadaian

d. Pelunasan oleh nasabah

e. Pelelangan barang yang digadaikan apabila nasabah tidak melakukan pelunasan.

Page 16: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnyasolikhah.blogs.uny.ac.id/.../sites/1254/2017/03/PEGADAIAN-MAkalah.pdf · Kelas Pendidikan Akuntansi U 2015 ... B. Sejarah Pegadaian ... memberikan

16

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, S. M. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Triandaru, S., & Santoso, T. B. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2. Jakarta:

Salemba Empat.