Keracunan Bisa Laba-laba

61
KERACUNAN BISA LABA-LABA MAKALAH Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah kimia forensik Oleh : Ade Yuli Budiharti NIM. 01013007

Transcript of Keracunan Bisa Laba-laba

KERACUNAN BISA LABA-LABA

MAKALAHDisusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah kimia forensik

Oleh :Ade Yuli BudihartiNIM. 01013007Kelas Konversi

SEKOLAH TINGGI FARMASI YPIBCIREBONDAFTAR ISI

DAFTAR ISI1BAB I PENDAHULUAN3A.Latar Belakang3B.Rumusan Masalah4C.Tujuan Penelitian5BAB II PEMBAHASAN6A.Pertimbangan Umum6B.Tanda dan Gejala8C.Patofisiologi9D.Racun Neurotoksik10E.Racun Nekrotik11F.Perbandingan Analisis13G.Pengukuran16H.Diagnosis23I.Pertolongan Pertama24J.Epidemiologi26K.Klasifikasi26BAB III PENUTUP37A.KESIMPULAN37B.SARAN37

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangRacun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diadsorpsi, menempel pada kulit atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil dapat mengakibatkan cedera tubuh dengan adanya reaksi kimia (Brunner & Suddarth. 2002). Arti lain dari racun adalah suatu bahan dimana ketika diserap oleh tubuh organisme makhluk hidup akan menyebabkan kematian atau perlukaan (Muriel. 1995). Racun dapat diserap melalui pencernaan, hisapan, intravena, kulit, atau melalui rute lainnya. Reaksi dari racun dapat seketika itu juga, cepat, lambat, atau secara kumulatif. Keracunan dapat diartikan sebagai setiap keadaan yang menunjukkan kelainan multisistem dengan keadaan yang tidak jelas. Keracunan melalui inhalasi dan menelan materi toksik, baik kecelakaan dan karena kesengajaan merupakan kondisi bahaya bagi kesehatan.Gigitan laba-laba, kadang-kadang disebut arachnidism dalam literatur teknis, adalah cedera akibat gigitan laba-laba. Keracunan ini merupakan kasus cedera yang tidak biasa dan hampir semua efek ditemukan akibat gigitan sangat ringan, meskipun hampir semua spesies laba-laba berbisa. Untuk semua tujuan praktis arachnidism dijadikan substansi keracunan oleh gigitan laba-laba, gigitan mereka dinyatakan tidak signifikan. Tergantung pada spesies laba-laba dan korban, arachnidism akan memiliki berbagai efek, mulai dari sembuh praktis tanpa disadari, rasa sakit sementara, gangren, atau neurotoksisitas yang fatal. Laba-laba pengembara Brasil dari genus Phoneutria kini dianggap sebagai spesies laba-laba yang paling berbahaya bagi manusia.Gigitan dari laba-laba janda (genus Latrodectus) menghasilkan kelas khusus arachnidism, kondisi neurotoksik dikenal sebagai Latrodectism.Demikian pula, gigitan laba-laba pertapa dari (genus Loxosceles) menyebabkan kondisi yang disebut Loxoscelism, yang telah menjadi sangat terkenal dalam beberapa dekade terakhir sebagai penyebab utama dari "arachnidism nekrotik", di mana nekrosis jaringan sekitarnya adalah perhatian utama.Kondisi medis lain yang secara historis telah diklaim berasal dari gigitan laba-laba adalah Tarantism, tetapi tidak ada bukti substansial untuk keberadaan kondisi ini seharusnya.B. Rumusan Masalah1. Bagaimana klasifikasi laba-laba?2. Bagaimana laba-laba bisa meracuni manusia>3. Apa dampak bila terkena gigitan laba-laba?4. Bagaimana data keracunan akibat gigitan laba-laba