Komunikasi pada Pasien Dewasa

4
Anggota : Dedi Putra M : Dokter bedah Haffisa Alfit : Perawat 1 Hajar Simping F : Petugas Gizi Herlina Tri Astuti : Pasien Nissa Kurniasih : Keluarga Pasien Ovi Norma Y : Perawat 2 A. Fase Pra Interaksi Pada hari Selasa tanggal 23 Juni 2015 di bangsal Flamboyan Rumah Sakit Enggal Mantun terdapat pasien bernama Ibu Herlina Tri Astuti berumur 40 tahun. Pasien mengalami apendiksitis dan sudah dioperasi dua hari yang lalu. Pasien ditemani seorang anak yang bernama Nissa Kurniasaih. Pada pagi harinya, datanglah seorang dokter untuk melihat perkembangan luka operasi pasien di temani dua orang perawat untuk memeriksa tanda tanda vital pasien. Sebelumnya perawat menyiapkan alat alat yang dibutuhkan. B. Fase Orientasi Perawat 1 : Selamat pagi Bu, pagi mbak Pasien : Pagi sus Keluarga : pagi juga sus Perawat 1 : Perkenalkan saya perawat Haffisa dan ditemani rekan saya bernama Ovi. Kami perawat yang bertugas pada pagi hari ini dari pukul 7 sampai dengan puku 2 siang nanti. Ow ya maaf, ini dengan ibu siapa ? Pasien : Herlina sus Perawat 1 : Umurnya berapa bu ? Pasien : 40 tahun sus. Perawat 1 : Ow iya bu, bagaimana kondisi ibu saat ini ? Pasien : Baik sus, tapi saya sedikit pusing. Keluarga : Iya e sus, ibu tadi juga mengeluh kalau pusing, Ibu susah tidur karena ada nyeri di bekas operasinya. Perawat 1 : Ow gitu ya bu, nanti yang melihat luka operasinya ibu biar dokter yang datang kesini. kalau begitu pagi ini kami akan melakukan tindakan pemeriksan tekanan darah ibu, nanti yang akan melaksanakan rekan saya perawat ovi ya bu.

description

Anggota :Dedi Putra M : Dokter bedahHaffisa Alfit : Perawat 1Hajar Simping F : Petugas GiziHerlina Tri Astuti : PasienNissa Kurniasih : Keluarga PasienOvi Norma Y : Perawat 2A. Fase Pra InteraksiPada hari Selasa tanggal 23 Juni 2015 di bangsal Flamboyan Rumah Sakit Enggal Mantun terdapat pasien bernama Ibu Herlina Tri Astuti berumur 40 tahun. Pasien mengalami apendiksitis dan sudah dioperasi dua hari yang lalu. Pasien ditemani seorang anak yang bernama Nissa Kurniasaih. Pada pagi harinya, datanglah seorang dokter untuk melihat perkembangan luka operasi pasien di temani dua orang perawat untuk memeriksa tanda tanda vital pasien. Sebelumnya perawat menyiapkan alat alat yang dibutuhkan.B. Fase OrientasiPerawat 1 : Selamat pagi Bu, pagi mbakPasien : Pagi susKeluarga : pagi juga susPerawat 1 : Perkenalkan saya perawat Haffisa dan ditemani rekan saya bernama Ovi. Kami perawat yang bertugas pada pagi hari ini dari pukul 7 sampai dengan puku 2 siang nanti. Ow ya maaf, ini dengan ibu siapa ?Pasien : Herlina susPerawat 1 : Umurnya berapa bu ?Pasien : 40 tahun sus.Perawat 1 : Ow iya bu, bagaimana kondisi ibu saat ini ?Pasien : Baik sus, tapi saya sedikit pusing.Keluarga : Iya e sus, ibu tadi juga mengeluh kalau pusing, Ibu susah tidur karena ada nyeri di bekas operasinya. Perawat 1 : Ow gitu ya bu, nanti yang melihat luka operasinya ibu biar dokter yang datang kesini. kalau begitu pagi ini kami akan melakukan tindakan pemeriksan tekanan darah ibu, nanti yang akan melaksanakan rekan saya perawat ovi ya bu. Tujuannya adalah untuk mengetahui tekanan darah ibu dan melihat perkembangan ibu. Ini kira kira membutuhkan waktu selama 5 – 10 menit. Apa ibu bersedia ?Pasien : Iya sus silahkan,Lalu, perawat mempersiapkan alat dan melakukan tindakan pemeriksaan tekanan darah pasien. C. Fase KerjaPerawat 2 : Maaf ya bu saya tutup dulu tirainya. Langsung saja ya bu saya lakukan pemeriksaanya. Lengannya agak dibuka ya bu.Pasien : iya sus silahkanPerawat langsung melakukan pengukuran tekanan darah pasien. Dan pemeriksaanya telah selesai.Perawat 2 : Ibu pemeriksaanya sudah selesai.Keluarga : berapa sus tekanan darah ibu saya ?Perawat 2 : ini 140/100 mbak. Ini tergolong agak tinggi untuk ibu seumuran ibu mbak.Keluarga : walah, terus gimana sus biar normal ?Perawat 2 : ibu herlina harus istirahat yang cukup mbak.Keluarga : tapi ibu mengeluh nyeri sus, nggak bisa tidur karena ibu nyeri di lukanyaPerawat 2 : iya nanti biar dilihat dokter gimana perkembangan luka ibu herlinaKeluarga : ow iya sus, makasih yaPerawat2 : iya mbak sama samaDokter : Selamat pagi. Pasien : iya pagi, dok.Dokter : Gimana ada keluhan apa bu?Pasien : Ini saya sedikit pusing dokter, sama nyeri di jahitan operasiDokter : pusing ibu itu karena ibu kurang istirahat dan asupan makanan ibu kurang disertai cemas juga membuat tekanan darah ibu tinggi.Pasien : seperti itu ya dokDokter : maaf bu boleh saya lihat bekas luka operasinya Pasien : silahkan dokDokter : bekas luka operasi ibu sudah kering dan membaik , nyeri yang ibuk rasakan karena adanya kerusakan sel paska operasi .Pasien :jadi begitu dok terima kasih ,saya akan beristirahat yang cukupDokter : tolong ini dipantau perkembangannya ya, Sus. Saya serahkan semuanya ke kalian.Perawat2 : iya dok, baik.Lalu dokter pergi meninggalkan ruangan. Tiba tiba datanglah petugas gizi untuk mengantarkan sarapan ibu Herlina.Gizi : Permisi, selamat pagi ibu, selamat pagi mbak.Pasien : pagi juga mbakKeluarga : pagi mbakGizi : saya petugas gizi pagi ini ya buk. Mengantarkan jatah sarapan ibu pagi ini. Keluarga : ow iya mbak, sini saya saja yang bawa.Gizi : ( sambil memberikan makanan ) bagaimana mbak untuk jatah yang tadi malam apa ibu herlina makannya habis ?Keluarga : tidak habis mbak, soalnya ibu mual dan tidak nafsu makan, mulutnya terasa pahitGizi : ow itu mungkin masih efek dari operasinya ya mbak. Em lagia

Transcript of Komunikasi pada Pasien Dewasa

Page 1: Komunikasi pada Pasien Dewasa

Anggota :

Dedi Putra M : Dokter bedah

Haffisa Alfit : Perawat 1

Hajar Simping F : Petugas Gizi

Herlina Tri Astuti : Pasien

Nissa Kurniasih : Keluarga Pasien

Ovi Norma Y : Perawat 2

A. Fase Pra Interaksi

Pada hari Selasa tanggal 23 Juni 2015 di bangsal Flamboyan Rumah Sakit Enggal Mantun

terdapat pasien bernama Ibu Herlina Tri Astuti berumur 40 tahun. Pasien mengalami apendiksitis dan

sudah dioperasi dua hari yang lalu. Pasien ditemani seorang anak yang bernama Nissa Kurniasaih.

Pada pagi harinya, datanglah seorang dokter untuk melihat perkembangan luka operasi pasien di

temani dua orang perawat untuk memeriksa tanda tanda vital pasien. Sebelumnya perawat

menyiapkan alat alat yang dibutuhkan.

B. Fase Orientasi

Perawat 1 : Selamat pagi Bu, pagi mbak

Pasien : Pagi sus

Keluarga : pagi juga sus

Perawat 1 : Perkenalkan saya perawat Haffisa dan ditemani rekan saya bernama Ovi. Kami perawat

yang bertugas pada pagi hari ini dari pukul 7 sampai dengan puku 2 siang nanti.

Ow ya maaf, ini dengan ibu siapa ?

Pasien : Herlina sus

Perawat 1 : Umurnya berapa bu ?

Pasien : 40 tahun sus.

Perawat 1 : Ow iya bu, bagaimana kondisi ibu saat ini ?

Pasien : Baik sus, tapi saya sedikit pusing.

Keluarga : Iya e sus, ibu tadi juga mengeluh kalau pusing, Ibu susah tidur karena ada nyeri di bekas

operasinya.

Perawat 1 : Ow gitu ya bu, nanti yang melihat luka operasinya ibu biar dokter yang datang kesini.

kalau begitu pagi ini kami akan melakukan tindakan pemeriksan tekanan darah ibu, nanti

yang akan melaksanakan rekan saya perawat ovi ya bu. Tujuannya adalah untuk

mengetahui tekanan darah ibu dan melihat perkembangan ibu. Ini kira kira

membutuhkan waktu selama 5 – 10 menit. Apa ibu bersedia ?

Pasien : Iya sus silahkan,

Lalu, perawat mempersiapkan alat dan melakukan tindakan pemeriksaan tekanan darah pasien.

Page 2: Komunikasi pada Pasien Dewasa

C. Fase Kerja

Perawat 2 : Maaf ya bu saya tutup dulu tirainya. Langsung saja ya bu saya lakukan pemeriksaanya.

Lengannya agak dibuka ya bu.

Pasien : iya sus silahkan

Perawat langsung melakukan pengukuran tekanan darah pasien. Dan pemeriksaanya telah selesai.

Perawat 2 : Ibu pemeriksaanya sudah selesai.

Keluarga : berapa sus tekanan darah ibu saya ?

Perawat 2 : ini 140/100 mbak. Ini tergolong agak tinggi untuk ibu seumuran ibu mbak.

Keluarga : walah, terus gimana sus biar normal ?

Perawat 2 : ibu herlina harus istirahat yang cukup mbak.

Keluarga : tapi ibu mengeluh nyeri sus, nggak bisa tidur karena ibu nyeri di lukanya

Perawat 2 : iya nanti biar dilihat dokter gimana perkembangan luka ibu herlina

Keluarga : ow iya sus, makasih ya

Perawat2 : iya mbak sama sama

Dokter : Selamat pagi.

Pasien : iya pagi, dok.

Dokter : Gimana ada keluhan apa bu?

Pasien : Ini saya sedikit pusing dokter, sama nyeri di jahitan operasi

Dokter : pusing ibu itu karena ibu kurang istirahat dan asupan makanan ibu kurang disertai

cemas juga membuat tekanan darah ibu tinggi.

Pasien : seperti itu ya dok

Dokter : maaf bu boleh saya lihat bekas luka operasinya

Pasien : silahkan dok

Dokter : bekas luka operasi ibu sudah kering dan membaik , nyeri yang ibuk rasakan karena

adanya kerusakan sel paska operasi .

Pasien :jadi begitu dok terima kasih ,saya akan beristirahat yang cukup

Dokter : tolong ini dipantau perkembangannya ya, Sus. Saya serahkan semuanya ke kalian.

Perawat2 : iya dok, baik.

Lalu dokter pergi meninggalkan ruangan. Tiba tiba datanglah petugas gizi untuk mengantarkan sarapan

ibu Herlina.

Gizi : Permisi, selamat pagi ibu, selamat pagi mbak.

Pasien : pagi juga mbak

Keluarga : pagi mbak

Gizi : saya petugas gizi pagi ini ya buk. Mengantarkan jatah sarapan ibu pagi ini.

Keluarga : ow iya mbak, sini saya saja yang bawa.

Gizi : ( sambil memberikan makanan ) bagaimana mbak untuk jatah yang tadi malam apa ibu

herlina makannya habis ?

Page 3: Komunikasi pada Pasien Dewasa

Keluarga : tidak habis mbak, soalnya ibu mual dan tidak nafsu makan, mulutnya terasa pahit

Gizi : ow itu mungkin masih efek dari operasinya ya mbak. Em lagian makanan rumah sakit itu

terasa hambar soalnya makanan rumah sakit memang seperti itu. Ibu menyesuaikan saja

ya.

Perawat2 : iya mbak, untuk pasien makanan yang diberikan yang rendah garam serta ibu kan juga

paska operasi jadinya juga diberikan makanan yang lunak.

Pasien : oh gitu ya sus

Gizi : iya benar apa yang dikatakan suster, ditambah juga tidak dianjurkan makan makanan

yang mencolok.

Keluarga : rasa menyolok itu yang seperti apa ya mbak ?

Gizi : seperti yang pedas, masam maupun asin.

Keluarga : ow gitu ya mbak, terus kalau makanan yang dianjurkan apa?

Gizi : untuk saat ini, ibu herlina makan jatah dari rumah sakit dulu aja ya mbak. Besok kalau

sudah ada instruksi baru boleh makan makanan normal.

Perawat2 : iya buk, untuk beberapa hari ini ibu makan makanan dari RS dulu, kalau sekiranya sudah

ada instruksi boleh makan makanan normal ya silakan tetapi juga tetap dijaga kebersihan

dan kehigienisannya.

Keluarga : ow gitu mbak. Iya mbak makasih

Pasien : iya mbak, makasih

Gizi : sama sama, permisi ya buk mbak suster, saya ke dapur dulu

D. FASE TERMINASI

Perawat1 : bagaimana buk perasaannya setelah dilakukan pemeriksaan pada pagi hari ini ?

Pasien : nyaman sus dan lebih tenang dan tidak cemas serta khawatir lagi sus setelah dilakukan

penyuluhan dari dokter dan perawat tadi.

Perawat 1 : kalau begitu sudah tidak ada yang ditanyakan lagi . tindakan sudah selesai ya bu

Pasien : iya sus

Perawat1 : saya akan kembali lagi nanti pukul 10.00 untuk melakukan pengecekan kadar HB ibu

Pasien : baik sus

Perawat1 : kalau ibu dan mbak perlu bantuan bisa pencet bel saya ada diruang perawat ya bu

Pasien : iya sus

Perawat1 : terima kasih ya bu atas kerjasamanya semoga lekas sembuh dan selamat pagi

Pasien : iya sus terima kasih