Komunikasi Efektif

28
KOMUNIKASI EFEKTIF SKENARIO II : DOKTER HEMUNG Jelita, 7 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas karena demam sejak 5 hari yang lalu. Demamnya tidak turun walaupun sudah minum obat. Dokter lalu memeriksa Jelita, kemudian langsung memasang infus tanpa menunjukan empati. Jelita menangis berteriak karena takut sehingga si ibu merasa bingung. Belum sempat bertanya, dokter langsung memberikan sepucuk surat rujukan ke Rumah Sakit. “Kenapa anak saya harus dirawat di Rumah Sakit, Dok?” Sambil berlalu, dokter mengatakan bahwa peralatan di Puskesmas tidak cukup! Dengan rasa kecewa, si ibu langsung memberitahu keluarganya di rumah dan mencari kendaraan untuk membawa Jelita ke Rumah Sakit. Bagaimana seharusnya seorang dokter memberikan keterangan tentang kondisi pasien kepada keluarganya? Skenario di atas dibahas dengan menggunakan Seven-Jump Methods a. Clarify Unfamiliar Terms b. Define Problems c. Brainstorm Possible Explanations or Hypotheses d. Arrange explanations into a tentative solution (schema) e. Define Learning Objectives f. Gather Information and Private Study Fakultas Kedokteran UNAND 1

Transcript of Komunikasi Efektif

Page 1: Komunikasi Efektif

KOMUNIKASI EFEKTIF

SKENARIO II : DOKTER HEMUNG

Jelita, 7 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas karena demam sejak 5 hari

yang lalu. Demamnya tidak turun walaupun sudah minum obat. Dokter lalu

memeriksa Jelita, kemudian langsung memasang infus tanpa menunjukan empati.

Jelita menangis berteriak karena takut sehingga si ibu merasa bingung. Belum

sempat bertanya, dokter langsung memberikan sepucuk surat rujukan ke Rumah

Sakit. “Kenapa anak saya harus dirawat di Rumah Sakit, Dok?” Sambil berlalu,

dokter mengatakan bahwa peralatan di Puskesmas tidak cukup! Dengan rasa

kecewa, si ibu langsung memberitahu keluarganya di rumah dan mencari kendaraan

untuk membawa Jelita ke Rumah Sakit.

Bagaimana seharusnya seorang dokter memberikan keterangan tentang

kondisi pasien kepada keluarganya?

Skenario di atas dibahas dengan menggunakan Seven-Jump Methods

a. Clarify Unfamiliar Terms

b. Define Problems

c. Brainstorm Possible Explanations or Hypotheses

d. Arrange explanations into a tentative solution (schema)

e. Define Learning Objectives

f. Gather Information and Private Study

g. Share the Results

Fakultas Kedokteran UNAND 1

Page 2: Komunikasi Efektif

1. Clarify Unfamiliar Terms

NO. ISTILAH ARTI

1. Empati kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi

atau kondisi yang dihadapi orang lain

2. Puskesmas unit/sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang

berorientasi pada masyarakat di daerah tertentu,

dalam ruang lingkup tertentu (seperti kecamatan)

3. Infus pemasukan obat dan sebagainya ( berupa cairan )

tanpa tekanan istimewa melalui pembuluh darah

atau rongga badan dan menggunakan suatu alat

4. Demam suhu badan lebih tinggi dari biasa karena sakit

5. Surat rujukan surat yang digunakan untuk melimpahkan

wewenang dan tanggung jawab pengelolaan suatu

kasus penyakit ataupun masalah kesehatan secara

timbal balik, yang dapat dilakukan secara

vertikal, dalam arti antarsarana pelayanan

kesehatan yang berbeda stratanya, atau secara

horizontal, dalam arti antarsarana pelayanan

kesehatan yang sama stratanya

6. Komunikasi suatu proses, yaitu proses (kegiatan) penyampaian

pesan/informasi dari seseorang (pengirim) kepada

orang lain (penerima)

7. Efektif dapat membawa hasil (feedback); berhasil guna

8. Dokter Ahli dalam dalam pengobatan dan penyakit; gelar

bagi lulusan pendidikan dokter

9. Pasien orang sakit yang dirawat dokter, yang membutuh

kan penanganan di bidang medis

10. Obat suatu substansi atau bahan yang digunakan untuk

mendiagnosis, menyembuhkan, mengatasi,

membebaskan atau mencegah penyakit

Fakultas Kedokteran UNAND 2

Page 3: Komunikasi Efektif

2. Define Problems

Mengapa dokter memberikan surat rujukan ke rumah sakit?

Mengapa dokter langsung mengambil tindakan medis pada pasien

tanpa menanyakan keluhan pasien terlebih dahulu, dan tidak

menunjukan sikap empati pada pasien?

Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antara dokter

dengan pasien?

Apakah akibatnya jika dokter tidak mampu berkomunikasi secara

efektif?

Bagaimanakah kita mengetahui bahwa komunikasi antara dokter dan

pasien sudah efektif atau belum?

Bagaimanakah seharusnya dokter memberi informasi tentang

kesehatan pasien kepada pasien itu sendiri, kepada keluarganya atau

pihak lain seperti rekan seprofesi?

Apakah tujuan komunikasi efektif?

Apakah prinsip komunikasi efektif?

Apakah manfaat komunikasi efektif?

Apa sajakah hambatan yang dihadapi dalam berkomunikasi?

Bagaimanakah cara mengatasi masalah / hambatan dalam

berkomunikasi?

3. Brainstorm Possible Explanations or Hypotheses

Alasan dokter memberikan rujukan ke rumah sakit :

1. Peralatan yang tersedia di Puskesmas tidak memadai (terbatas)

2. Dokter kurang/tidak ahli dalam menangani kasus penyakit pasien

Dokter langsung mengambil tindakan medis pada pasien tanpa

menanyakan keluhan pasien terlebih dahulu, dan tidak menunjukan

sikap empati pada pasien karena dokter tidak mengetahui peran

komunikasi efektif antara dokter dengan pasien, dan akibat jika

komunikasi yang baik tidak terjadi. Alasan lain adalah karena dokter

tidak mampu berkomunikasi efektif dengan pasien.

Fakultas Kedokteran UNAND 3

Page 4: Komunikasi Efektif

Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan dokter

dengan pasien :

1. Komunikasi

2. Sikap

Akibat jika dokter tidak mampu berkomunikasi secara efektif adalah

terjadinya kesalahpahaman, baik antara dokter dengan pasien, dokter

dengan keluarga pasien, dokter dengan profesi terkait, dokter dengan

kolega, bahkan dokter dengan masyarakat. Akibat lain adalah

terjadinya kesalahan dalam diagnosis penyakit pasien, yang berujung

pada malpraktek.

Salah satu pertanda jika komunikasi antara dokter dengan pasien

sudah efektif adalah terciptanya suatu sambung rasa yang kuat antara

dokter dengan pasien, sehingga muncullah keterbukaan diantara

mereka, dalam arti, pasien bersikap terbuka dalam menyampaikan

keluhan keluhan yang dirasakannya, dan dokter pun bersikap terbuka

dalam menyampaikan kebenaran yang terjadi pada pasien. Jika hal

ini belum terwujud, maka komunikasi belum bisa dikatakan efektif.

Sebaiknya, ketika memberikan informasi mengenai kesehatan pasien,

dokter terlebih dahulu harus mengetahui golongan lawan bicaranya

(receiver). Jika lawan bicara merupakan golongan awam (misalnya

keluarga yang berasal dari lingkungan nonmedis), maka dokter harus

mampu menyampaikannya dalam bahasa yang mudah dimengerti

(bahasa nonformal), sehingga tidak muncul kesalahpahaman. Jika

lawan bicaranya adalah rekan seprofesi atau pihak yang kompeten di

bidang medis, maka dokter boleh menyampaikannya dalam ragam

bahasa medis. Selain itu, dokter juga harus mempertimbangkan

kesiapan mental penerima informasi untuk mendengar berita yang

akan disampaikan.

Tujuan komunikasi efektif :

Fakultas Kedokteran UNAND 4

Page 5: Komunikasi Efektif

1. Menghindari kesalahpahaman antara dokter dengan pasien,

dokter dengan keluarga pasien, dokter dengan profesi terkait,

dokter dengan kolega, bahkan dokter dengan masyarakat

2. Memudahkan dokter menganalisis penyakit pasien

3. Memudahkan proses pengobatan pasien

Prinsip komunikasi efektif :

1. Keterbukaan

2. Empati

3. Active listening

4. Focus on feeling

Manfaat komunikasi efektif :

1. Menunjukan kompetensi seorang dokter

2. Mempermudah proses pengobatan pasien atau urusan-urusan lain

yang terkait

3. Menciptakan hubungan yang baik antara dokter dengan pasien,

dokter dengan keluarga pasien, dokter dengan profesi terkait,

dokter dengan kolega, bahkan dokter dengan masyarakat

Hambatan yang terjadi dalam komunikasi :

1. Penggunaan bahasa yang tidak tepat. Sebagai contoh, jika dokter

menggunakan bahasa medis ketika berbicara kepada pasien atau

keluarganya, hal ini akan menimbulkan ketidakmengertian atau

kesalahpahaman tentang informasi yang disampaikan.

2. Tidak terciptanya keterbukaan

3. Tidak tercapainya active listening

4. Informasi / pesan yang disampaikan tidak jelas

Cara mengatasi masalah / hambatan dalam komunikasi :

1. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan lawan bicara

2. Menciptakan keterbukaan antarpihak yang terkait

3. Mendengarkan lawan bicara ketika berbicara

4. Memberikan informasi yang jelas, tidak bertele-tele

Fakultas Kedokteran UNAND 5

Page 6: Komunikasi Efektif

4. Schema

Pesan dikirim Pesan diterima

No noise

5. Define Learning Objectives

Fakultas Kedokteran UNAND 6

Sources Receiver

KOMUNIKASI

Efektif Tidak Efektif

Feedback

Noise

Prinsip

Manfaat

Pengertian

Ciri-ciri

Tujuan

Bentuk dan jenis

Cara

Akibat

Solusi

Channel

Komponen

Page 7: Komunikasi Efektif

Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian komunikasi efektif

Mahasiswa mampu menjelaskan ciri-ciri komunikasi efektif

Mahasiswa mampu menjelaskan cara berkomunikasi efektif

Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip komunikasi efektif

Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan komunikasi efektif

Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk komunikasi demi

tercapainya komunikasi efektif

Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat komunikasi efektif

Mahasiswa mampu menjelaskan akibat dari komunikasi tidak efektif

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang one-way communication

dan two-way communication

Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis pendekatan komunikasi

dalam dunia kedokteran

Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan komponen-komponen

yang terlibat dalam komunikasi

Mahasiswa mampu menerapkan komunikasi efektif dalam kehidupan

sehari-hari, terutama dalam dunia kedokteran

6. Gather Information and Private Study

Sentoso, Jimmy. 2003. Komunikasi Efektif dalam Tim. Harian umum Sinar

Harapan

Prajarto, Nunung. 2006. Komunikasi Efektif: Menjalin Komunikasi Efektif.

http://www.foundationcoalition.org/

Wasisto, Broto dkk. 2006. Komunikasi Efektif Dokter Pasien. Jakarta:

Konsil Kedokteran Indonesia

http://www.dawnfarm.org/articles/communication.pdf

Ramadhan, Syahrul. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:

Ikhtiar

Kuliah Pengantar “Komunikasi” oleh dr. Hj. Erly, Sp.MK

Anisfuad. Komunikasi yang Efektif. Jakarta

7. Share the Results

Fakultas Kedokteran UNAND 7

Page 8: Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif adalah pengembangan hubungan antara pemberi

informasi dengan penerima informasi secara efektif yang

berlangsung secara efisien, dengan tujuan utama penyampaian

informasi atau pemberian penjelasan yang diperlukan dalam rangka

membangun kerjasama antara kedua belah pihak.

Komunikasi dokter-pasien adalah hubungan yang berlangsung

antara dokter dengan pasiennya selama proses pemeriksaan /

pengobatan / perawatan yang terjadi di ruang praktik

perorangan, poliklinik, rumah sakit, dan puskesmas dalam

rangka membantu menyelesaikan masalah kesehatan pasien

Komunikasi efektif dokter dengan pasien, dokter dengan

keluarga pasien, dokter dengan profesi terkait, dokter dengan

kolega, bahkan dokter dengan masyarakat adalah

pengembangan hubungan dokter dengan pasien, keluarga

pasien, profesi terkait, kolega, bahkan dengan masyarakat

secara efektif yang berlangsung secara efisien, dengan tujuan

utama penyampaian informasi atau pemberian penjelasan yang

diperlukan dalam rangka membangun kerja sama antara dokter

dengan pihak-pihak tersebut. Komunikasi yang dilakukan

secara verbal dan non-verbal menghasilkan pemahaman pasien

terhadap keadaan kesehatannya, peluang dan kendalanya,

sehingga dapat bersama-sama dokter mencari alternatif untuk

mengatasi permasalahannya

Ciri-ciri komunikasi efektif :

1. Openness (keterbukaan), tidak ada pesan dan makna yang

tersembunyi

2. Equality (kesamaan)

3. Supportiveness (dukungan)

4. Possitiveness (pandangan positif)

5. Langsung ke inti persoalan, tidak ragu menyampaikan pesan

6. Asertif, yang artinya tegas sekalipun jauh dari kesan keras atau

mendikte

7. Bersahabat

Fakultas Kedokteran UNAND 8

Page 9: Komunikasi Efektif

8. Dapat berlangsung secara lisan atau tulisan

9. Dua arah (seimbang antara berbicara dan mendengarkan)

10. Responsif (memperhatikan keperluan dan pandang-an orang

lain)

11. Nyambung (menafsirkan pesan dan kebutuhan orang lain

dengan tepat)

12. Jujur dalam pengungkapan gagasan, perasaan, atau kebutuhan

yang sesungguhnya

Cara berkomunikasi efektif adalah membekali diri dengan

pengetahuan dan keterampilan mengenai komunikasi yang mengikuti

langkah-langkah komunikasi, yaitu memberi perhatian, membuka

dialog, mencari solusi atau alternatif pemecahan masalah, dan

menyimpulkan hasilnya

Cara berkomunikasi efektif dengan pasien :

1. Materi informasi apa yang disampaikan

o Tujuan anamnesis dan pemeriksaan fisik (kemungkinan rasa

tidak nyaman/sakit saat pemeriksaan)

o Kondisi saat ini dan berbagai kemungkinan diagnosis

o Berbagai tindakan medis yang akan dilakukan untuk

menentukan diagnosis, termasuk manfaat, risiko, serta

kemungkinan efek samping/komplikasi

o Hasil dan interpretasi dari tindakan medis yang telah

dilakukan untuk menegakkan diagnosis

o Diagnosis, jenis atau tipe

o Pilihan tindakan medis untuk tujuan terapi (kekurangan dan

kelebihan masing-masing cara)

o Prognosis

o Dukungan (support) yang tersedia

2. Siapa yang diberi informasi

Fakultas Kedokteran UNAND 9

Page 10: Komunikasi Efektif

o Pasien, apabila dia menghendaki dan kondisinya

memungkinkan

o Keluarganya atau orang lain yang ditunjuk oleh pasien

o Keluarganya atau pihak lain yang menjadi wali/pengampu

dan bertanggung jawab atas pasien kalau kondisi pasien tidak

memungkinkan untuk berkomunikasi sendiri secara langsung

3. Berapa banyak atau sejauh mana

o Untuk pasien: sebanyak yang pasien kehendaki, yang dokter

merasa perlu untuk disampaikan, dengan memerhatikan

kesiapan mental pasien

o Untuk keluarga: sebanyak yang pasien/keluarga kehendaki

dan sebanyak yang dokter perlukan agar dapat menentukan

tindakan selanjutnya

4. Kapan menyampaikan informasi

Segera, jika kondisi dan situasinya memungkinkan

5. Di mana menyampaikannya

o Di ruang praktik dokter

o Di bangsal, ruangan tempat pasien dirawat

o Di ruang diskusi

o Di tempat lain yang pantas, atas persetujuan bersama,

pasien/keluarga dan dokter

6. Bagaimana menyampaikannya

o Informasi penting sebaiknya dikomunikasikan secara

langsung, tidak melalui telepon, juga tidak diberikan dalam

bentuk tulisan yang dikirim melalui pos, faksimile, sms,

internet

o Persiapan meliputi:

Materi yang akan disampaikan (bila diagnosis, tindakan

medis, prognosis sudah disepakati oleh tim);

Fakultas Kedokteran UNAND 10

Page 11: Komunikasi Efektif

Ruangan yang nyaman, memperhatikan privasi, tidak

terganggu orang lalu-lalang, suara gaduh dari tv/radio,

telepon;

Waktu yang cukup;

Mengetahui orang yang akan hadir (sebaiknya pasien

ditemani oleh keluarga/orang yang ditunjuk; bila hanya

keluarga yang hadir sebaiknya lebih dari satu orang)

o Jajaki sejauh mana pengertian pasien/keluarga tentang hal

yang akan dibicarakan

o Tanyakan kepada pasien/keluarga, sejauh mana informasi

yang diinginkan dan amati kesiapan pasien/keluarga

menerima informasi yang akan diberikan

Prinsip komunikasi efektif :

Prinsip dasar yang harus kita perhatikan dalam berkomunikasi dapat

kita rangkum dalam satu kata, yaitu REACH ( Respect, Empathy,

Audible, Clarity, Humble ), yang berarti merengkuh atau meraih.

1. Respect

Respect merupakan sikap hormat dan sikap menghargai

terhadap lawan bicara kita. Kita harus memiliki sikap (attitude)

menghormati dan menghargai lawan bicara kita karena pada

prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika

kita bahkan harus mengkritik seseorang, lakukan dengan penuh

respek terhadap harga diri dan kebanggaan orang tersebut.

Samuel Johnson mengatakan bahwa ”There will be no respect

without trust, and there is no trust without integrity.”

2. Empati

yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada

situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Rasa empati

akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan

(message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan

Fakultas Kedokteran UNAND 11

Page 12: Komunikasi Efektif

penerima pesan (receiver) menerimanya. Prinsip dasar dari

hukum kedua ini adalah ”Perlakukan orang lain seperti Anda

ingin diperlakukan. ”Seek first to understand then be

understood to build the skills of emphatetic listening that

inspires openness and trust.” (Stephen Covey)

3. Audible

Makna dari audible adalah dapat didengarkan atau dimengerti

dengan baik. Kunci utama untuk dapat menerapkan hukum ini

dalam mengirimkan pesan:

o Buat pesan Anda mudah untuk dimengerti

o Fokus pada informasi yang penting

o Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi

dari pesan tersebut

o Taruhlah perhatian pada fasilitas yang ada dan

lingkungan di sekitar Anda

o Antisipasi kemungkinan masalah yang akan muncul

o Selalu menyiapkan rencana atau pesan cadangan

(backup)

4. Kejelasan dari pesan yang kita sampaikan (Clarity)

Pesan yang ingin disampaikan harus jelas sehingga tidak

menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang

berlainan. Clarity juga sangat tergantung pada kualitas suara

kita dan bahasa yang kita gunakan. Penggunaan bahasa yang

tidak dimengerti, akan membuat isi dari pesan kita tidak dapat

mencapai tujuannya. Seringkali orang menganggap remeh

pentingnya Clarity, sehingga tidak menaruh perhatian pada

suara (voice) dan kata-kata yang dipilih untuk digunakan.

Beberapa cara untuk menyiapkan pesan agar jelas yaitu:

o Tentukan goal yang jelas

o Luangkan waktu untuk mengorganisasikan ide kita

Fakultas Kedokteran UNAND 12

Page 13: Komunikasi Efektif

o Penuhi tuntutan kebutuhan format bahasa yang kita

pakai

o Buat pesan Anda jelas, tepat dan meyakinkan

o Pesan yang disampaikan harus fleksibel

5. Sikap rendah hati (Humble)

Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama

untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya

didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Kerendahan

hati juga bisa berarti tidak sombong dan menganggap diri

penting ketika kita berbicara. Justru dengan kerendahan hatilah

kita dapat menangkap perhatian dan respons yang positif dari si

penerima pesan.

Tujuan komunikasi efektif :

1. Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter

dengan pasien, dokter dengan keluarga pasien, dokter dengan

profesi terkait, dokter dengan kolega, bahkan dokter dengan

masyarakat )

2. Membantu pengembangan rencana perawatan bersama pasien,

untuk kepentingan pasien dan atas dasar kemampuan pasien,

termasuk kemampuan finansial

3. Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian

masalah kesehatan pasien

4. Membimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya

tentang penyakit/masalah yang dihadapinya

5. Membantu mengendalikan kinerja dokter dengan acuan langkah

langkah atau hal-hal yang telah disetujui pasien

Bentuk-bentuk komunikasi demi tercapainya komunikasi efektif :

1. Menurut cara penyampaian, dibedakan atas komunikasi lisan

(langsung dan tidak langsung) dan komunikasi tulisan (dalam

bentuk gambar, surat, blanko, dan naskah)

Fakultas Kedokteran UNAND 13

Page 14: Komunikasi Efektif

2. Menurut kelangsungannya, dibedakan atas komunikasi

langsung (melalui pertemuan) dan komunikasi tidak langsung

(dengan surat atau media komunikasi)

3. Menurut Sifatnya, dibedakan atas komunikasi verbal dan

komunikasi nonverbal

Komunikasi verbal, mencakup aspek-aspek :

oPerbendaharaan kata

oKecepatan berbicara

o Intonasi suara 38 %

oHumor

oSingkat dan jelas

oWaktu yang tepat

Komunikasi nonverbal, mencakup aspek-aspek :

oEkspresi wajah

oKontak mata

oSentuhan

oPostur tubuh

oSuara

oGerak isyarat

4. Menurut arah pesan, dibedakan atas komunikasi satu arah (one

way communication) dan komunikasi dua arah (two-way

communication)

Manfaat komunikasi efektif :

1. Mengangkat harkat dan martabat seseorang

2. Membuat manusia menyampaikan gagasan, isi hatinya, dan

menjalin komunikasi perasaan

3. Pengembangan karier dalam organisasi atau publik

Manfaat komunikasi efektif dokter-pasien :

1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan

medis dari dokter atau institusi pelayanan medis

Fakultas Kedokteran UNAND 14

Page 15: Komunikasi Efektif

2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang

merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik

3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis

4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase

terminal dalam menghadapi penyakitnya

Akibat komunikasi tidak efektif adalah terjadinya kesalahpahaman

antara pemberi informasi (source) dengan penerima informasi, atau

terjadinya perbedaan interpretasi antara pihak-pihak yang terkait

Akibat komunikasi tidak efektif antara dokter dengan pasien :

1. Pasien tetap tidak mengerti keadaannya karena dokter tidak

menjelaskan, hanya mengambil anamnesis atau sesekali bertanya,

singkat dan mencatat seperlunya, melakukan pemeriksaan,

menulis resep, memesankan untuk kembali, atau memeriksakan

ke laboratorium/foto rontgen, dan sebagainya

2. Pasien merasa dokter tidak memberinya kesempatan untuk

bicara, padahal ia yang merasakan adanya perubahan di dalam

tubuhnya yang tidak ia mengerti dan karenanya ia pergi ke

dokter. Ia merasa usahanya sia-sia karena sepulang dari dokter ia

tetap tidak tahu apa-apa, hanya mendapat resep saja

3. Pasien merasa tidak dipahami dan diperlakukan semata sebagai

objek, bukan sebagai subjek yang memiliki tubuh yang sedang

sakit

4. Pasien ragu, apakah ia harus mematuhi anjuran dokter atau tidak

5. Pasien memutuskan untuk pergi ke dokter lain

6. Pasien memutuskan untuk pergi ke pengobatan alternatif atau

komplementer atau menyembuhkan sendiri (self therapy)

One-way communication (komunikasi satu arah) : informasi

disampaikan oleh sumber (pemberi pesan) dan sasaran tidak dapat

memberikan feedback (umpan balik) kepada sumber tidak efektif

Fakultas Kedokteran UNAND 15

Page 16: Komunikasi Efektif

Two-way communication (komunikasi dua arah) : informasi

disampaikan oleh sumber (pemberi pesan) dan sasaran memberikan

feedback (umpan balik) efektif

Jenis-jenis pendekatan komunikasi dalam dunia kedokteran :

1. Disease-centered communication style atau doctor-centered

communication style. Komunikasi berdasarkan kepentingan

dokter dalam usaha menegakkan diagnosis, termasuk

penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda dan gejala-

gejala

2. Illness-centered communication style atau patient-centered

communication style. Komunikasi berdasarkan apa yang

dirasakan pasien tentang penyakitnya yang secara individu

merupakan pengalaman unik. Di sini termasuk pendapat pasien,

kekhawatirannya, harapannya, apa yang menjadi kepentingannya

serta apa yang dipikirkannya

Hubungan komponen-komponen yang terlibat dalam komunikasi :

1. Sumber/pemberi pesan (source)

2. Penerima pesan (receiver)

3. Penghambat (noise) perbedaan sudut pandang, pengetahuan

atau pengalaman, perbedaan budaya, masalah bahasa, dan lainnya

4. Umpan balik (feedback) proses klarifikasi untuk memastikan

tidak terjadi salah interpretasi

5. Media yang dipakai (Channel)

Fakultas Kedokteran UNAND 16

Page 17: Komunikasi Efektif

          Sender/Receiver       Message                Channel                     1.      communication skills        1. content           1. sensory channels       

2.      attitudes                            2. context                indra manusia

3.      knowledge level                3. treatment       2. institutional channels

4.      social position                                                  tatap muka, cetak,

5.      culture                                                                elektronik

6.      feedback received by sender                                    

 (Sumber: adaptasi dari The Foundation Coalition)

Mahasiswa mampu menerapkan komunikasi efektif dalam kehidupan

sehari-hari, terutama dalam dunia kedokteran

Komunikasi efektif sangat diperlukan oleh seorang dokter karena

komunikasi efektif merupakan salah satu cara untuk menciptakan

hubungan yang baik antara dokter dengan pasien, dokter dengan

keluarga pasien, dokter dengan profesi terkait, dokter dengan kolega,

bahkan dokter dengan masyarakat, terutama dalam penyampaian

informasi. Komunikasi efektif mampu menghindari terjadinya

kesalahpahaman antara pemberi informasi dengan penerima

informasi.

Fakultas Kedokteran UNAND 17

Page 18: Komunikasi Efektif

DAFTAR PUSTAKA

Sentoso, Jimmy. 2003. Komunikasi Efektif dalam Tim. Harian umum Sinar

Harapan

Prajarto, Nunung. 2006. Komunikasi Efektif: Menjalin Komunikasi Efektif.

http://www.foundationcoalition.org/

Wasisto, Broto dkk. 2006. Komunikasi Efektif Dokter Pasien. Jakarta:

Konsil Kedokteran Indonesia

http://www.dawnfarm.org/articles/communication.pdf

Ramadhan, Syahrul. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:

Ikhtiar

Kuliah Pengantar “Komunikasi” oleh dr. Hj. Erly, Sp.MK

Anisfuad. Komunikasi yang Efektif. Jakarta

Fakultas Kedokteran UNAND 18