KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

14
KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT OLEH : Maria Endang Sunarsih

description

KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

Transcript of KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

Page 1: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

KOMUNIKASI DOKTER - PERAWATOLEH :

Maria Endang Sunarsih

Page 2: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

Pengertian KOLABORASI

• Banyak definisi disampaikan para ahli• Sebagian besar menggunakan prinsip:

PerencanaanPengambilan keputusan bersamaBerbagi saranKebersamaanTanggung jawabKeahlianTujuan dan tanggung jawab bersama

• Tidak semua definisi tersebut cocok untuk diterapkan dalam hal kolaborasi dokter-perawat

Page 3: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

MENURUT SHORTRIDGE, ET ALL (1986)

Hubungan timbal balik dimana pemberi layanan memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien

dalam kerangka kerja bidang respektif mereka. Meskipun ada bidang yang

tumpang tindih, mayoritas pelayanan yang diberikan adalah pelengkap.

Page 4: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

Lanjutan ....• Praktik kolaboratif

menekankan: tanggung jawab bersama dalam

manajemen perawatan pasien proses pembuatan keputusan

bilateral didasarkan pada masing-masing pendidikan dan kemampuan praktisi

Page 5: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

Elemen-elemen Kolaborasi

StrukturProses

Hasil Akhir

Page 6: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

STRUKTUR

• Sebelum ada model Kolaborasi, hubungan yang ada adalah model PRAKTIK HIRARKIS

• Praktik hirarkis merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan sebelum profesi perawat semakin berkembang

• Selanjutnya dikenal ada 2 (dua) model Kolaborasi yang lain (model 1 dan 2)

Page 7: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

Pendekatan Praktik Hirarkis

Dokter

Registered Nurse

Pemberi Pelayanan Lain

PASIEN

• Menekankan Komunikasi satu arah• Kontrak Dokter dengan Pasien terbatas• Dokter merupakan tokoh yang dominan• Cocok untuk diterapkan di keadaan tertentu, seperti IGD

Pendekatan ini sekarang masih dominan dalam praktik dokter di Indonesia

Page 8: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

Model Kolaboratif Tipe I

DOKTER

PASIEN

Registered Nurse

Pemberi Pelayanan Lain

• Menekankan komunikasi dua arah• Masih menempatkan Dokter pada posisi utama• Masih membatasi hubungan dokter dengan pasien

Page 9: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

Model Kolaboratif Tipe II

DOKTER Registered Nurse

PASIEN

Pemberi Pelayanan Lain

• Lebih berpusat pada pasien• Semua pemberi pelayanan harus bekerjasama• Ada kerjasama dengan pasien• Tidak ada pemberi pelayanan yang mendominasi secara terus-menerus

Page 10: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

PROSES dan HASIL

Berkolaborasi

Menunjang

Menyetujui

Menghindari

Bersaing

KE

AS

ER

TIF

AN

Tid

ak A

sert

ifA

sert

if

Kooperatif

KEKOOPERATIFAN

Tidak Kooperatif

Page 11: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

INTERAKSI dan KOLABORASI

• Tidak semua interaksi dokter-perawat bersifat kolaboratif

Pasien rajal mungkin hanya membutuhkan kolaborasi secara berkala

Gawat darurat dan perawatan pasien lemah lebih perlu kolaborasi

Secara “naluri” profesional tahu kapan harus dengan kolaborasi, kapan tidak

• Praktik kolaborasi yang ideal profesional mudah beralih gaya, tergantung dari kondisi klinis dan kebutuhan pasien

Page 12: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

• Praktik kolaborasi perlu mempertimbangkan beberapa aspek kerjasama antar pasangan, termasuk: Siapa yang akan dilibatkan (disiplin

apa yang dibutuhkan) Kebutuhan fisik pelaksanaannya

(ruangan, peralatan) Keuangan Kebutuhan komunikasi (pertemuan,

pencatatan, korespodensi, dll)

INTERAKSI dan KOLABORASI

Page 13: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

Hambatan Sosial dan Ekonomi Praktik Kolaborasi

• Perbedaan bahasa dan sosial antar perawat dan dokter (Linaugh, et all dalam Siegler dan Whitney, 1996) Dokter cenderung mempertahankan aura

omnipotensi sebagai pengambil keputusan Perawat secara tunduk berusaha mencapai apa yang

diharapkan pasien

• Menurunnya minat melakukan praktik bersama• Belum jelasnya aspek hukum dan ekonomi

Page 14: KOMUNIKASI DOKTER - PERAWAT

TERIMA KASIH