Komunikasi dalam keluarga

download Komunikasi dalam keluarga

of 38

Transcript of Komunikasi dalam keluarga

Komunikasi dalam KELUARGA

Apa yang Dimaksud Komunikasi dalam Keluarga? Komunikasi dalam keluarga adalah proses hubungan timbal balik antara anggota keluarga. Komunikasi dalam keluarga merupakan komunikasi antarpribadi yang sering terjadi secara spontan dan tidak direncanakan terlebih dahulu. Komunikasi dalam keluarga merupakan proses saling mempengaruhi dalam keluarga yang bersifat sosial dan psiko-sosial. Komunikasi dalam keluarga merupakan proses hubungan dalam upaya saling memahami dan atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku setiap anggota keluarga.

Kapan Komnikasi dalam keluarga dimulai? Komunikasi suami istri dimulai sejak pernikahan, bahkan lebih awal lagi sehingga terbina saling pengertian dan saling memahami. Komunikasi antar anakorangtua dimulai sejak lahir, bahkan sejak bayi dalam kandungan. Bayi mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi, dan dengan mengajak bayi berkomunikasi sejak dini akan meningkatkan kecerdasan dan mempercepat kemampuan berbicara.

Bagaimana sifat komunikasi dalam keluarga? Bersifat verbal dan non-verbal Apabila terjadi komunikasi yang diucapkan disebut komunikasi verbal dan yang disampaikan tanpa ucapan disebut komunikasi non verbal (tulisan, senyuman, sorotan mata, kerutan dahi, dll). Bersifat spontan Merupakan komunikasi yang terjadi setiap saat dan seringkali tanpa direncanakan lebih dahulu. Membentuk kebiasaan Pesan komunikasi yang sering diterima dan berulang akan menimbulkan kebiasaan ( contoh : selalu memberi salam bila masuk ke dalam rumah) Bersifat membujuk (persuasif) mempengaruhi orang lain agar berprilaku sesuai dengan yang diinginkan. Pengaruh pemberi pesan lebih besar daripada isi pesan itu sendiri contohnya pesan yang disampaikan ayah akan lebih didengar daripada yang disampaikan oleh orang lain

Contoh komunikasi non verbal dan komunikasi yang bersifat membujuk (persuasif)

Mengapa Komunikasi dalam keluarga penting?

Dapat menumbuhkan saling pengrtian antara anggota keluargahal ini karena setiap individu memiliki watak, sifat, sikap dan kemampuan yang berbeda sehingga membutuhkan cara berkomunikasi yang berbeda pula sesuai watak, kemampuan dan bakatnya.

Dapat membentuk Kepribadiankomunikasi yang berisi nilai, norma dan kaidah akan sangat penting peranannya dalam membentuk kepribadian

Dapat memenuhi kebutuhan kejiwaan dalam tiap anggota keluargaKarena hal ini akan menumbuhkan adanya rasa aman, bahagia, merasa dibutuhkan, dsb.

Dapat saling membantu mengatasi kesulitansetiap anggota keluarga harus dapat ikut merasakan kesulitan yang dirasakan oleh salah seorang anggota keluarga dan harus bisa membatu meringankan kesulitan tersebut.

PRINSIP KOMUNIKASI DALAM KELUARGA Membangun Citra Diri yang Positif Rasa Aman Rasa Kebersamaan Pendekatan Secara Individu (orang per orang) Keluarga Sebagai Penerus Kebudayaan Pengakuan dan Perlakuan yang Layak Kepada Setiap Anggota Keluarga Menyadari Keterbatasan dalam Kemampuan dalam Berkomunikasi

Membangun Citra Diri yang Positif Setiap orang memiliki citra diri atau gambaran tentang dirinya sendiri. Ia ingin melihat dirinya sebagai orang yang baik, disuka orang berguna dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Kata pujian, kekaguman atau pernyataan cinta perlu diucapkan dengan tulus, tidak dibuat-buat.

Rasa Aman Dalam berkomunikasi kita harus menciptakan bebas dari perasaan takut, was-was, cemas dan sebagainya. Orang tua harus dapat menciptakan suasana yang bebas dan menyenangkan. Sehingga, anak dapat mengemukakan pendapat atau isi hatinya dengan leluasa.

Rasa Kebersamaan Dikeluarga selalu ada kebutuhan bersama, yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan bersama. jadi, komunikasi perlu dilaksanakan dengan asas kebersamaan. Contoh : Anak yang diminta ibunya untuk membersihkan lantai harus menyadari bahwa hal tersebut adalah kebutuhan bersama.

Pendekatan Secara Individu (orang per orang) Setiap individu dalam keluarga mempunyai status, kepribadian, serta kondisi yang tidak sama. Oleh sebab itu, dalam komunikasi kita perlu memperhatikan perbedaan setiap anggota keluarga tersebut.

Keluarga Sebagai Penerus Kebudayaan Orang tua memiliki kewajiban melestarikan budaya keluarga yang dianggap baik, khususnya dalam proses kebiasaan perilaku sehari-hari.

Pengakuan dan Perlakuan yang Layak kepada Setiap Anggota Kita harus menerima anggota keluarga sebagaimana adanya termasuk dalam hal ini adalah pembantu rumah tangga. Perlakuan yang tidak layak akan mengurangi kebahagiaan dalam keluarga.

Menyadari Keterbatasan Kemampuan Berkomunikasi Komunikasi dalam keluarga sering mengalami kesulitan atau hambatn yang tidak bisa diatasi, karena diluar jangkauan kemampuan keluarga. Misalnya anak yang gagap, hiperaktif, kurang pendengaran, dsb. Bisa dilakukan dengan carameminta bantuan kepada tenaga ahli seperti dokter, psikiater, dsb.

KETERAMPILAN BERKOMUNIKASIA. Keterampilan Mendengar Aktif B. Keterampilan berdialog C. Menyampaikan Pesan Aku D. Memahami Perasan Orang Lain E. Mengendalikan Emosi F. Keterampilan Menyesuaikan Diri Terhadap Perilaku Komunikasi Orang Lain G. Cara Berkomunikasi Jika Timbul Maslah atau Perbedaan Pendapat

A. Keterampilan Mendengar Aktif Dalam berkomunikasi kita tidak hanya mendengar saja, tetapi juga memperhatikan. Jika perlu, menanggapi apa yang sedang dibicarakn dan berusaha merumuskan kembali isi pembicaraan atau mengemukakan perasaan pembicara

B. Keterampilan berdialogDalam berkomunikasi, kita berharap dapat menciptakan komunikasi dua arah. Ciptakanlah dialog secara terbuka dengan menghindari kata-kata yang bernada: Memerintah, mengarahkan mengancam Sok moralis, berkhotbah Menawarkan pemecahan Berceramah, menggurui Menghakimi, mengjritik, menyalahkan Mengangkat-angkat Mengejek, menafsirkan Menyelidik Mengalihkan perhatian

C. Menyampaikan Pesan Aku Pesan aku ialah komunikasi yang disampaikan kepada orang lain, dengan mengungkapkan atau menyatakan perasan atau pikiran kita yang sebenarnya. Ciri-ciri pesan aku Dimulai dengan kata aku Mengungkapkan perasaan kita yang sebenarnya Umumnya mengandung kata aku, jika menggunakan kata kamu, tidak mengandung tuduhan. contoh : Ibu : ibu khawatir dan ngeri, kecepatanmu terlampau tinggi Anak : o, ya Bu? ( sambil mengurangi kecepatan mobilnya)

D. Memahami Perasaan Orang Lain Komunikasi dalam keluarga dapat bersifat informatif dan rasional, atau bersifat pengungkapan perasaan (emosi). Komunikasi selalu melibatkan perasaan seseorang, anda harus memahami dan mampu mengungkapkan perasaan orang tersebut dalam komunikasi.

E. Mengendalikan Emosi Jika dalam keadaan emosi sebaiknya tunda pembicaraan, sampai dengan keadaan menjadi tenang dan anda mampu menguasai diri anda sendiri.

F. Keterampilan Menyesuaikan Diri Terhadap Perilaku komunikasi Orang Lain

Komunikasi Terjadi bila seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain dan ditanggapi oleh orang lain. Hal ini terjadi berkesinambungan. Dalam komunikasi, seseorang akan mempunyai 3 penampilan berkomunikasi. Yaitu penampilan orang tua (O), penampilan dewasa (D), dan penampilan kanak-kanak (K) yang memberikan pesan dan tanggapan itu.

Cont Penampilang Orang Tua Fisik : Alis Tebal, Bibir Berkatup, Telunjuk Diangkat, Menghela Nafas dsb. Verbal: Kata bersifat mengancam, menasihati, memperingati, dan mengecam.

Cont Penampilan Dewasa (D) Fisik : bervariasi dan tidak khas Verbal: berupa kata-kata menyapa, apa, dimana , bagaimana, kapan, siapa berapa, dll.

Cont Penampilan Kanak-kanak Fisik: Menangis, bibir bergetar, merajuk rewel, usil, senang tertawa, menggit kuku dll. Verbal: Saya Ingin; Saya tidak tahu; saya tidak peduli; milik saya lebih besar, paling besar, lebih baik dll.

Cont Komunikasi yang saling melengkapi komunikasi diterima dengan yang diharapkan sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Saling menyilang komunikasi yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan kounikasi terhambat atau terjadi pembantahan

Komunikasi yang Saling Melengkapi Penampilan komunikasi O-O dan O-O Penampilan komunikasi D-D dan D-D Penampilan Komunikasi K-K dan K-K Penampilan komunikasi K-O dan O-K Penampilan komunikasi D-K dan K-D Penampilan komunikasi D-O dan O-D

Komunikasi yang Saling Menyilang Penampilan komunikasi D-D dan O-K Penampilan komunikasi D-D dan K-O Penampilan komunikasi O-K dan O-K Penampilan komunikasi K-O dan K-O

G. Cara Berkomunikasi, Jika Timbul Masalah atau Perbedaan Pendapat Cara serba kuasa (otoriter) Cara serba mengalah (permisif)

Cont Cara yang disarankan adalah cara yang bijaksana masing-masing tidak ada yang kalah atau dikalahkan menang-menang atau tidak kalah- tidak kalah

Petunjuk Praktis Cara Berkomunikasi Dalam Keluarga

Berkomunikasi dengan Anak Pahami perkembangan Jiwa Anak Hindari komunikasi bersifat ancaman Jangan Mudah Mengubar janji pada anak Berikan hadiah atas prestasinya Dongeng alat efektif tanamkan nilai, norma dan kaidah Hindari hukuman Tanamkan disiplin tanpa kekerasan Disiplin melalui proses pembiasaan Jangan ingatkan dengan perbuatan buruk dimasa lalu Bersifat longgar dengan batas-batas tertentu Kendalaikan emosi anda Jadikanlah peran anda sebagai sahabat dan kawan bagi anak anda Hindari sifat pilih kasih

Komunikasi Antara Suami - Isteri Prinsip Kemitraan Sejajar Jangan menempatakan istri sebagai wanita yang lebih rendah derajatnya Usahakan kesempatan bercengkerama Hindari sikap menggurui, mencurigai, memerintah serta menganggap rendah istri Suasana keterbukaan Tumbuhkan perasaan kita sebagai pengganti saya.

Berkomunikasi dengan Orang tua atau Mertua Hindari perdebatan yang tidak perlu Sesuaikan sikap terhadap budaya mereka Tanamkan ikatan perkawinan merupakan ikatan keluarga Luangkan waktu untuk bercengkerama dengan mereka Bersikaplah menghargai orangtua/mertua Jadilah pendengar yang aktif

Berkomunikasi dengan Pembantu Rumah Tangga Jangan memerintah dan melarang saja tetapi lakukan komunikasi 2 arah Tumbuhkan suatu sikap bahwa mereka merasa menjadi anggota keluarga anda Jauhkan memandang rendah mereka dan jadikan sebagai salah satu anggota keluarga.