komposisi
-
Upload
yusron-haries -
Category
Documents
-
view
62 -
download
0
description
Transcript of komposisi
3.6 Struktur dan Komposisi Plak
Plak gigi diklasifikasikan atas plak supragingiva dan plak subgingiva
berdasarkan lokasinya pada permukaan gigi. Plak supragingiva berada pada atau
koronal dari tepi gingiva. Plak subgingiva, lokasinya apikal dari tepi gingiva,
diantara gigi dan jaringan yang melindungi sulkus gingiva. Komposisi plak dental
terdiri dari mikroorganisme dan matriks interseluler yang terdiri dari komponen
organik dan anorganik, komposisi utama adalah mikrooganisme. Lebih dari 500
spesies bakteri ditemukan dalam plak dental.
Awal pembentukan plak, kokus gram positif merupakan jenis yang paling
banyak dijumpai seperti streptokokus salivarius, actinomyces viscosus dan
beberapa strain Universitas Sumatera Utaralainnya.Mikroorganisme non-bakteri
yang dijumpai dalam plak antara lainspesies Mycoplasma, ragi, protozoa, dan
virus. Mikroorganisme tersebut terdapat dalam matriks interseluler, dan juga
mengandung sedikit sel jaringan seperti sel-sel epitel, makrofag, dan leukosit.
Matriks interseluler plak merupakan 20%-30% massa plak, terdiri dari
bahan organik dan anorganik yang berasal dari saliva, cairan sulkus dan produk
bakteri. Bahan organiknya mencakup polisakarida, protein, glikoprotein dan
lemak.Komponen anorganik yang paling utama adalah kalsium dan fosfor, dan
sejumlah kecil mineral lain seperti natrium, kalium, dan fluor. Sumber bahan
anorganik plak supragingiva adalah saliva. Sebaliknya komponen anorganik plak
subgingiva berasal dari cairan sulkus yang merupakan transudat.
Menurut Roeslan (2002) plak gigi bakterial mengandung 3 komponen
fungsional yaitu :
a) Organisme kariogenik, terutama s.mutans, L.Acidophillus dan A.
Viscocus.
b) Organisme penyebab kelainan periodontal khususnya bacteroides asaccha
rolyticus (gingivitis) dan Actinobacillus.
c) Bahan adjuvan dan supresif adalah lipopolisakarisa, dekstan dan asam
lipoteikoat.
Plak juga terdiri dari mutans dan streptokokus sanguis yang ditandai oleh
kemampuannya mensintesis sukrosa menjadi polisakarida ekstraseluler dan asam.
Mikroorganisme tersebut selain mampu membentuk asam (asidogenik) juga tahan
terhadap asam (asidurik).
Menurut Houwink dkk (1993) plak supra dan sub gingival hampir tiga
perempat bagian terdiri dari bakteri. Terbukti bahwa 1 mg plak mengandung
kurang lebih 3 X 108 bakteri. Di samping bakteri plak mengandung glikoprotein
dan polisakarida esktraseluler (PSE) yang bersama-sama membentuk matriks
plak. Tambahan sisa-sisa sel epitel, granulosat, dan sisa-sisa makanan. Keadaan
lingkungan seperti susunan ludah, substrat yang disediakan, konsentrasi zat asam,
dan efektifitas pembersihan buatan dan fisiologis sangat mempengaruhi susunan
flora. Oleh karena itu susunan plak berbeda dari tempat ke tempat. Kebanyakan
bakteri pada plak gigi adalah streptokokus dan aktinimisetes. Terutama dalam
fisure terdapat streptokokus dalam presentase yang relatif tinggi daripada dalam
plak aproksimal, dimana justru species actinomyces merupakan jumlah flora yang
lebih besar.