Komplikasi Pada Fraktur Tulang
-
Upload
farah-basotjatjo-kahar -
Category
Documents
-
view
28 -
download
10
description
Transcript of Komplikasi Pada Fraktur Tulang
KOMPLIKASI PADA FRAKTUR TULANG1. Komplikasi Dini
§ Cedera visceral
§ Cedera vaskuler
§ Cedera syaraf
§ Sindroma Kompartemen (Volkmann’s Ischemia)Pada sindroma kompartemen, terjadi perdarahan disertai edema. Akibat dari
edema ini, tekanan kompartemen osteofasial meningkat, sehingga sebagai
akbiatnya kapiler di sekitar luka menurun, yang berujung pada iskemi otot.
Karena iskemi otot, edema menjadi bertambah dan iskemik menjadi-jadi
(sirkulus visiosus) dan akhirnya terjadi nekrosis otot dan saraf dalam
kompartemen tersebut.
Setelah terjadi nekrosis, jaringan otot yang mati akan digantikan dengan
jaringan fibrosis yang sifatnya tidak elastis yang akan membentuk kontraktur atau lebih dikenal sebagai Volkmann ischaemic contracture. Biasanya sindroma
kompartemen ini diakbiatkan balutan atau gips yang terlalu kencang.
Pada bagian yang mengalami sindrom kompartemen, komplikasi beresiko
tinggi yang sering muncul ialah fraktur siku, lengan atas, dan tibia proksimal.
Sindroma kompartemen ini ditandai dengan 5P:
Ø Pain (rasa nyeri)
Ø Paresthesia (mati rasa)
Ø Pallor (pucat)
Ø Paralisis (kelumpuhan)
Ø Pulselessness (ketiadaan denyut nadi)
Tatalaksana dengan melakukan fasiotomi
§ Hemartrosis
§ Infeksi
2. Komplikasi Lanjut
§ Delayed unionDelayed union terjadi bila estimasi waktu union tercapai namun belum union.
Hal ini mungkin disebabkan oleh:
Ø Cedera jaringan lunak berat
Ø Suplai darah inadekuat
Ø Infeksi
Ø Stabilisasi tidak adekuat
Ø Traksi berlebihan
Tatalaksana dengan bone graft§ Non-union (delayed union >6 bulan)Pada non-union, tidak terjadi penyambungan tulang. Tulang hanya tersambung
dengan jaringan fibrosis, sehingga pada daerah fraktur tulang dapat bergerak
(pseudoarthrosis). Pada pemeriksaan dengan sinar X, masih terlihat dengan
jelas garis fraktur. Penyebabnya adalah gangguan stabilitas.
Terdapat dua jenis non-union: atrofik (sedikit callus terbentuk, dapat diatasi dengan bone grafting) dan hipertrofik (terdapat kalus namun tidak stabil,
umumnya akibat banyak pergerakan di lokasi fraktur)
§ MalunionPada malunion, fragmen fraktur menyatu dalam posisi
patologis/deformitas(angulasi, rotasi, perpendekan). Malunion dapat
mengganggu baik secara fungsional maupun kosmetik.
§ Kaku sendi
§ Hipotrofi/Atrofi otot
§ Miositis osifikans
Pada kelainan ini, terdapat osifikasi heterotopik pada otot. Biasanya terjadi
pasca cedera, terutama pada dislokasi siku. Pada miositis osifikans, beberapa
tanda muncul seperti bengkak local, nyeri tekan, gerak sendi yang terbatas.
Pada pemeriksaan dengan sinar X setelah lebih dari 2 minggu, tampak
gambaran kalsifikasi pada otot.
Tatalaksana dengan eksisi massa tulang, indometasin, dan terapi radiasi.
§ Avascular necrosis
Cedera, baik fraktur maupun dislokasi, seringkali mengakibatkan iskemia
tulang yang berujung pada nekrosis avaskular. Avascular necrosis ini sering
dijumpai pada caput femoris, bagian proksimal dari os. Scapphoid, os.
Lunatum, dan os. Talus.
§ Algodystrophy (Sudeck’s atrophy)
§ Osteoarthritis
WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK PENYEMBUHAN-PROGNOSISWaktu yang diperlukan untuk penyembuhan fraktur tulang sangat bergantung
pada lokasi fraktur juga umur pasien. Rata-rata masa penyembuhan fraktur:
Lokasi Fraktur Masa Penyembuhan Lokasi Fraktur Masa Penyembuhan1. Pergelangan tangan 3-4 minggu 7. Kaki 3-4 minggu2. Fibula 4-6 minggu 8. Metatarsal 5-6 minggu3. Tibia 4-6 minggu 9. Metakarpal 3-4 minggu4. Pergelangan kaki 5-8 minggu 10. Hairline 2-4 minggu
5. Tulang rusuk 4-5 minggu 11. Jari tangan 2-3 minggu
6. Jones fracture 3-5 minggu 12. Jari kaki 2-4 minggu
Rata-rata masa penyembuhan: Anak-anak (3-4 minggu), dewasa (4-6 minggu),
lansia (> 8 minggu)
Jumlah Kematian dari fraktur: 4,3 per 100.000 dari 1.302 kasus di Kanada pada
tahun 1997