Komplikasi Pada Fraktur Tulang

4
KOMPLIKASI PADA FRAKTUR TULANG 1. Komplikasi Dini § Cedera visceral § Cedera vaskuler § Cedera syaraf § Sindroma Kompartemen (Volkmann’s Ischemia) Pada sindroma kompartemen, terjadi perdarahan disertai edema. Akibat dari edema ini, tekanan kompartemen osteofasial meningkat, sehingga sebagai akbiatnya kapiler di sekitar luka menurun, yang berujung pada iskemi otot. Karena iskemi otot, edema menjadi bertambah dan iskemik menjadi-jadi (sirkulus visiosus) dan akhirnya terjadi nekrosis otot dan saraf dalam kompartemen tersebut. Setelah terjadi nekrosis, jaringan otot yang mati akan digantikan dengan jaringan fibrosis yang sifatnya tidak elastis yang akan membentuk kontraktur atau lebih dikenal sebagai Volkmann ischaemic contracture. Biasanya sindroma kompartemen ini diakbiatkan balutan atau gips yang terlalu kencang. Pada bagian yang mengalami sindrom kompartemen, komplikasi beresiko tinggi yang sering muncul ialah fraktur siku, lengan atas, dan tibia proksimal. Sindroma kompartemen ini ditandai dengan 5P: Ø Pain (rasa nyeri) Ø Paresthesia (mati rasa) Ø Pallor (pucat) Ø Paralisis (kelumpuhan) Ø Pulselessness (ketiadaan denyut nadi) Tatalaksana dengan melakukan fasiotomi § Hemartrosis

description

ghreaghyewry

Transcript of Komplikasi Pada Fraktur Tulang

Page 1: Komplikasi Pada Fraktur Tulang

KOMPLIKASI PADA FRAKTUR TULANG1.    Komplikasi Dini

§  Cedera visceral

§  Cedera vaskuler

§  Cedera syaraf

§  Sindroma Kompartemen (Volkmann’s Ischemia)Pada sindroma kompartemen, terjadi perdarahan disertai edema. Akibat dari

edema ini, tekanan kompartemen osteofasial meningkat, sehingga sebagai

akbiatnya kapiler di sekitar luka menurun, yang berujung pada iskemi otot.

Karena iskemi otot, edema menjadi bertambah dan iskemik menjadi-jadi

(sirkulus visiosus) dan akhirnya terjadi nekrosis otot dan saraf dalam

kompartemen tersebut.

Setelah terjadi nekrosis, jaringan otot yang mati akan digantikan dengan

jaringan fibrosis yang sifatnya tidak elastis yang akan membentuk kontraktur atau lebih dikenal sebagai Volkmann ischaemic contracture. Biasanya sindroma

kompartemen ini diakbiatkan balutan atau gips yang terlalu kencang.

Pada bagian yang mengalami sindrom kompartemen, komplikasi beresiko

tinggi yang sering muncul ialah fraktur siku, lengan atas, dan tibia proksimal.

Sindroma kompartemen ini ditandai dengan 5P:

Ø Pain (rasa nyeri)

Ø Paresthesia (mati rasa)

Ø Pallor (pucat)

Ø Paralisis (kelumpuhan)

Ø Pulselessness (ketiadaan denyut nadi)

Tatalaksana dengan melakukan fasiotomi

§  Hemartrosis

§  Infeksi

Page 2: Komplikasi Pada Fraktur Tulang

2.    Komplikasi Lanjut

§  Delayed unionDelayed union terjadi bila estimasi waktu union tercapai namun belum union.

Hal ini mungkin disebabkan oleh:

Ø Cedera jaringan lunak berat

Ø Suplai darah inadekuat

Ø Infeksi

Ø Stabilisasi tidak adekuat

Ø Traksi berlebihan

Tatalaksana dengan bone graft§  Non-union (delayed union >6 bulan)Pada non-union, tidak terjadi penyambungan tulang. Tulang hanya tersambung

dengan jaringan fibrosis, sehingga pada daerah fraktur tulang dapat bergerak

(pseudoarthrosis). Pada pemeriksaan dengan sinar X, masih terlihat dengan

jelas garis fraktur. Penyebabnya adalah gangguan stabilitas.

Terdapat dua jenis non-union: atrofik (sedikit callus terbentuk, dapat diatasi dengan bone grafting) dan hipertrofik (terdapat kalus namun tidak stabil,

umumnya akibat banyak pergerakan di lokasi fraktur)

§  MalunionPada malunion, fragmen fraktur menyatu dalam posisi

patologis/deformitas(angulasi, rotasi, perpendekan). Malunion dapat

mengganggu baik secara fungsional maupun kosmetik.

§  Kaku sendi

§  Hipotrofi/Atrofi otot

§  Miositis osifikans

Pada kelainan ini, terdapat osifikasi heterotopik pada otot. Biasanya terjadi

pasca cedera, terutama pada dislokasi siku. Pada miositis osifikans, beberapa

tanda muncul seperti bengkak local, nyeri tekan, gerak sendi yang terbatas.

Page 3: Komplikasi Pada Fraktur Tulang

Pada pemeriksaan dengan sinar X setelah lebih dari 2 minggu, tampak

gambaran kalsifikasi pada otot.

Tatalaksana dengan eksisi massa tulang, indometasin, dan terapi radiasi.

§  Avascular necrosis

Cedera, baik fraktur maupun dislokasi, seringkali mengakibatkan iskemia

tulang yang berujung pada nekrosis avaskular. Avascular necrosis ini sering

dijumpai pada caput femoris, bagian proksimal dari os. Scapphoid, os.

Lunatum, dan os. Talus.

§  Algodystrophy (Sudeck’s atrophy)

§  Osteoarthritis

WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK PENYEMBUHAN-PROGNOSISWaktu yang diperlukan untuk penyembuhan fraktur tulang sangat bergantung

pada lokasi fraktur juga umur pasien. Rata-rata masa penyembuhan fraktur:

Lokasi Fraktur Masa Penyembuhan Lokasi Fraktur Masa Penyembuhan1. Pergelangan tangan 3-4 minggu 7. Kaki 3-4 minggu2. Fibula 4-6 minggu 8. Metatarsal 5-6 minggu3. Tibia 4-6 minggu 9. Metakarpal 3-4 minggu4. Pergelangan kaki 5-8 minggu 10. Hairline 2-4 minggu

5. Tulang rusuk 4-5 minggu 11. Jari tangan 2-3 minggu

6. Jones fracture 3-5 minggu 12. Jari kaki 2-4 minggu

 

Rata-rata masa penyembuhan: Anak-anak (3-4 minggu), dewasa (4-6 minggu),

lansia (> 8 minggu)

Jumlah Kematian dari fraktur: 4,3 per 100.000 dari 1.302 kasus di Kanada pada

tahun 1997