Komplikasi Akut DM
-
Upload
chilmy-setyorini -
Category
Documents
-
view
240 -
download
2
Transcript of Komplikasi Akut DM
KOMPLIKASI AKUT DIABETES MELLITUS
dr. Ali Santoso, Sp.PD
SMF ILMU PENYAKIT DALAMRSD dr. SOEBANDI JEMBER
KOMPLIKASI AKUT DM
• Hipoglikemi• Koma Lakto-Asidosis• Ketoasidosis Diabetik–Koma Diabetik• Koma Hiperosmoler Non-Ketotik
HIPOGLIKEMIA
0
5
10
15
20
25
30
35
Pasien yang terkena tiap tahunnya (%)
RESIKO HIPOGLIKEMI BERAT TERKAIT DENGAN
BERBAGAI TERAPI DIABETES (HELER 2003)
HIPOGLIKEMIA• BatasanHipoglikemia (hipoglikemia
murni)• Gejala
hipoglikemi +
• Glukosa darah <60mg/dL
Reaksi Hipoglikemia
• Gejala hipoglikemia +
• Glukosa darah turun mendadak (misal: dari 400mg/dL menjadi 150 mg/dL, meskipun masih >100 mg/dL
Hipoglikemik Reaktif
• Gejala hipoglikemik yg terjadi 3-5 jam sesudah makan
• Biasanya anggota keluarga Dm atau orang dg bakat DM
Koma Hipoglikemik• Koma
akibat glukosa darah turun sampai di bawah 30mg/dL
GEJALA HIPOGLIKEMIA
KOMA
Gejala tersebut akibat dari hiperkathekolaminemia; apabila terdapat neuropati otonom, gejala klinik ini berkurang bahkan tidak ada
(symptomless hypoglycemia)
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan apabila ada gejala klinis seperti diatas dan
glukosa darah kurang dari 30-60 mg/dl tergantung pada macam hipoglikemia, maka diagnosis
hipoglikemia dapat dibuat.
MEKANISME KONTRA REGULATOR
PENATALAKSANAANTerapi hipoglikemia1. Pisang /roti lain karbohidrat, bila gagal:
Nomer 2
2. Teh gula/tetesi gula kental atau madu dibawah lidah / bila gagal: No 3
3. Injeksi glukosa 40 % i.v. 25 ml (encerkan dua kali) infus martos (maltosa 10%) atau glukosa 10%, bila belum sadar dapat diulang 25 cc glukosa 40% setiap ½ jam (sampai sadar), dan dapat diulang sampai enam (6) kali, bila gagal no. 4
RUMUS 1 2 3 INJEKSI DEXTROSE 40% 25 ML:
Rumus 1 : diberikan 1 flash bila kadar gula darah 60 – 90 mg/dlRumus 2 : diberikan 2 flash bila kadar gula darah 30-60 mg/dlRumus 3 : diberikan 3 flash bila kadar gula darah < 30mg/dl
4. Injeksi metilprednisolon 62,5-125 mg IV dan dapat diulang, serta dapat dikombinasi dengan injeksi fenitoin 3 x 100 mg IV atau fenitoin oral dengan dosis 3 x 100 mg sebelum makan.
5. Bila perlu, injeksi efedrin (bila tidak ada kontra indikasi: jantung, dan lain-lain) 25-50 mg atau injeksi glukagon 1mg i.m.
PEDOMAN
Glukosa darah diarahkan kadar glukosa puasa yaitu 120 mg/dl
Satu Flakon (25 ml) Dekstrosa 40% (10 gram Dekstrosa) dapat menaikan kadar Glukosa ± 25-50 mg/dl
KAL (KOMA ASIDOSIS LAKTAT)
KOMA ASIDOSIS ASAM LAKTAT
TIPE A TIPE B Primer: hipoksia
- Semua jenis shock- Decomp. Cordis- Asfiksia- Intoksikasi CO
Kelainan Sistemik - DM - Neoplasia - RFT/LFT terganggu - Konvulsi Obat - Biguanide
- Salisilat- Alkohol (Metanol, Etanol)- Glukosa-Alkohol (Sorbitol dll)
PATOFISIOLOGI• Didalam hepar, ginjal dan jaringan perifer terdapat reaksi
pembentukan bikarbonat dari asam laktat
Namun apabila terdapat gangguan faal hepar dan atau ginjal
dan hipoksia jaringan, asam laktat tidak dapat diubah menjadi bikarbonat; akibatnya akan timbul hiperlaktemia, dan kemudian menyebabkan koma lakto-asidosis
Asam Laktat + H2O + O2 Bikarbonat
KOMA ASIDOSIS ASAM LAKTAT
KAD(KETO ASIDOSIS DIABETIK)
KOMA DIABETIK
DEFINISI KADKAD adalah keadaan dekompensasi-
kekacauan metabolik yang ditandai oleh trias:
terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif
Hiperglikemia
KetosisAsidosis
FAKTOR PENCETUS
infeksi IMA Pankreatitis Akut
Penggunaan obat gol. steroid
Menghentikan atau
mengurangi dosis insulin
PATOFISIOLOGIGlukagon ↑
Insulin ↓
Jaringan lemak Hati Hati Jaringan tepi
Lipolisis↑ Ketogenesis ↑
glukoneogenesis ↑
Penggunaan
glukosa ↑
Asidosis (Ketosis)
Asidosis (Ketosis)Diuresis osmotik
Hipovolemia
Dehidrasi
DIAGNOSIS1. Klinis : Poliuria, polidipsia, mual dan atau
muntah, pernapasan Kusmaul (dalam dan frekuen), lemah, dehidrasi, hipotensi sampai syok, kesadaran terganggu sampai koma.
2. Darah : Hiperglikemia lebih dari 300mg/di (biasanya melebihi 500 mg/dl). Bikarbonatkurang dari 20 meq/1 (dan pH< 7,35)
3. Urine : Glukosuria dan ketonuria
DIAGNOSIS BANDINGDiagnosis banding KAD yang perlu
dipikirkan adalah (perbedaan klinis, darah, urin) :Koma hipoglikemiaKoma hiperosmoler nonketotik (K. Honk)Koma lakto-asidosis (KLA)
PENATALAKSANAAN
Prinsip terapi KAD:1. Penggantian cairan dan garam yang
hilang2. Pemberian Insulin menekan
lipolisis dan glukoneogenesis3. Mengatasi stres sebagai pencetus
KAD4. Mengembalikan fisiologi normal
PEDOMAN KEBUTUHAN INSULIN (TJOKROPRAWIRO)
1995Dalam Martos : insulin regular 6-12 unitDalam potacol R : insulin reguler 4-8 unitBotol dibolak-balik sebelum diinfuskan
KAD ada 2 fase :Fase I (fase gawat)Fase II (fase rehabilitasi)Batas antaranya glukosa darah 250 mg/dl
RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN CAIRAN
Fase Protokol Terapi KAD Uraian Terapi
Fase 1
1. Rehidrasi : NaCL 0,9% atau RL, 2 L/2 jam pertama, lalu 80 tt/m selama 4 jam, lalu 30 tt/m selama 18 jam (4-6 L/24 jam), diteruskan sampai 24 jam berikutnya (20 tt/m)2. IDRIV* : 4 unit/jam i.v (rumus minus satu) 4. Infus K+ per 24 jam : 25 mEq (bila K+= 3,0-3,5 mEq/I), 50 mEq (K+ = 2,5-3,0), 75 mEq (bila K+ = 2,0-2,0 dan 100 mEq (bila K+ 2,0 mEq)5. Infus BIK : Bila pH ≤ 7,2-7,3 atau BIK < 12 mEq/I: 50-100 mEq drip dalam 2 jam (bolus BIK 50-100 mEq diberikan bila pH ≤ 7,0)5. Antibiotika : Dipilih yang up to date dan dosis adekuat
Glukosa Darah ± 250 mg/dl atau reduksi ±
Fase II1. Rumatan : NaCI 0,9% atau pot. R (IR 4-8 u), Maltosa 10% (IR 6-12 u) Bergantian : 20tt/m (dimulai perlahan, berjalan perlahan, dan diakhiri perlahan)2. Kalium : p.e (bila K+ < 4 mEq/I) atau per os (air tomat/kaldu)3. IR : 3 x 8-12 U sc4. Makanan lunak, karbohidrat kompleks per oral
Rumus :2 80 30 20 Atas
2 4 18 24 bawah
KETERANGAN• RL = Ringer Lactate; IR = Insulin Reguler; IDRIV = Insulin Dosis
Rendah Intra VenaBIK = Bikarbonat.
• Maltosa 10% (R/. Martos – 10).• Jumlah cairan yang diberikan per 24 jam disesuaikan dengan
klasifikasi KAD (Stadium I sampai IV).**) satu botol kecil 25 cc berisi 25 mEq infus dapat dimasukan dalam NaCL 0,9% atau RL atau Martos
• Infus bikarbonat (jangan intravena dalam bolus) :dosis 100 mEq/100 mI dalam 2 jam atau ± 20 tetes/menit. tetapi apabila pH ≤ 7.0, maka bikarbonat diberikan 25 mEq/25 ml dalam bolus-pelan, sisanya 75 mEq/75 mI dalam bentuk drip (20 tt/menit). Dosis bikarbonat dapat diulang tergantung pada keadaan sewaktu follow Up.
• Kombinasi 2 dari 3macam antibiotik : sulbenisilin (ampisilin), sefalosporin, aminoglikosi. Bila infeksi berat dan bila tidak ada kombinasi, dapat dicoba antibiotika tunggal dosis tinggi.
• Penjelasan rumus :- 2 liter (atas), dalam 2 jam (bawah)- 80 tt/menit (atas),dalam 4 jam berikutnya (bawah)- 30 tt/menit (atas) dalam 18 jam berikutnya (bawah)- 20 tt/menit (atas), dalam 24 jam berikutnya (bawah)
• IDRIV = Insulin Dosis Rendah Intravena
PROGNOSIS• Prognosis baik selama terapi adekuat
pada FASE 1 dan 2, dan selama tidak ada penyakit lain yang fatal (sepsis, syok, septik, infark miokard akut, trombosis, serebal, dan lain-lain)
KOMAHIPEROSMOLER NONKETOTIK
HONK• Tetralogi HONK
• Dehidrasi berat, hipotensi s/d syok
1yes3no
Hiperglikemia (Glukosa dasar >600mg/dL)
No DM History
No Kusmaul (bikarbonat >15 mEq/L, pH darah normal)
No Ketonemia
DIAGNOSIS
• Diagnosis pasti, ditegakkan dengan pentalogi HONK
• OSM darah = 2 (Na +K) + Glukosa /18 + Ureum/6
• OSM darah = 2 x Na (mEq/L) + Glukosa darah (mg/dl)/18
Tetralogi HONK
osmolaritas darah > 325-350 mOSM/1
Faktor Pencetus
thiazide glucose drinks infection
corticosteroid
beta blocker phenytoin,
cimelidine chlorpromazine
DIAGNOSIS BANDING
1.Keto Asidosis Diabetik.
2.Koma Lakto Asidosis.
PENATALAKSANAANHampir sama dengan terapi KAD : Fase I
Fase II, tanpa infus bikarbonat tetapi berikan :
NaCL 0,45% RI seperti pada terapi KAD Antibiotika menurut indikasi apabila pasma
Na < 150 mEq/1 diberi normal saline, namun apabila plasma Na > 150 mEq/I diberi hypotonic saline
PROGNOSIS
• K.HONK mempunyai prognosis yang buruk, yaitu dengan mortalitas ± 50%