Kompilasi13 ka p
-
Upload
alvin-setiawan -
Category
Documents
-
view
69 -
download
4
description
Transcript of Kompilasi13 ka p
UNIVERSITAS GUNADARMA
SK No. 92 / Dikti / Kep / 1996Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTERMata Kuliah : P. Teknik Kompilasi
(IT-011318)Tanggal : 16 Juli 2013
Fakultas : ILKOM Waktu : 90 menitJenjang /Jurusan : S1/SI Dosen : -Tingakat/Kelas : 3KA01-21,24-33, 35 Sifat Ujian : Tutup BukuSemester/Tahun : ATA 2012/2013 Jumlah soal : 35 pilihan ganda
Pilih jawaban yang paling benar diantara jawaban a, b, c atau d
1. Di dalam proses kompilasi, Semantik Analisis termasuk kedalam tahapan . . . .a. Sintesis c. Back endb. Front end d. Parser
2. Fungsi dari Analisis Semantik adalah . . . .a. Memecahkan program sumber menjadi besaran leksikal/tokenb. Membangkitkan kode antarac. Memperkecil hasil dan mempercepat prosesd. Menyimpan semua informasi yang berhubungan dengan proses kompilasi
3. Hasil dari tahapan analisis pada Semantik Analisis adalah . . . .a. Token c. Parsingb. Intermediate Code d. Tabel Simbol
4. Kegunaan dari Intermediate Code adalah kecuali . . . .a. Melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian tipe dalam statement-
statement yang ada b. Intermediate Code lebih mudah dipahami dari pada kode assembly atau kode
mesinc. Strategi optimisasi lebih mudah dilakukan pada Intermediate Code daripada
pada program sumber dan kode mesind. Intermediate Code yang dihasilkan dapat digunakan lagi pada mesin lainnya
5. Macam-macam Intermediate Code kecuali . . . .a. Notasi Postfix c. Notasi N-Tupleb. Syntax Tree d. Notasi Token
6. Berdasarkan ekspresi di bawah ini, maka notasi postfix-nya adalah . . . .(a+b)*c
a. (a+b)c* c. *cab+b. (ab+)c* d. ab+c*
7. Fungsi dari Analisis Semantik adalah . . . .a. Memecahkan program sumber menjadi besaran leksikal/tokenb. Memperkecil hasil dan mempercepat prosesc. Membangkitkan kode antara d. Menyimpan semua informasi yang berhubungan dengan proses kompilasi
8. Hasil dari tahapan analisis pada Semantik Analisis adalah . . . .a. Parsing c. Intermediate Code b. Token d. Tabel Simbol
9. Kegunaan dari Intermediate Code adalah kecuali . . . .a. Intermediate Code yang dihasilkan dapat digunakan lagi pada mesin lainnyab. Melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian tipe dalam statement-
statement yang ada c. Strategi optimisasi lebih mudah dilakukan pada Intermediate Code daripada
pada program sumber dan kode mesind. Intermediate Code lebih mudah dipahami dari pada kode assembly atau kode
mesin
10. Macam-macam Intermediate Code kecuali . . . .a. Notasi Postfix c. Notasi N-Tupleb. Notasi Token d. Syntax Tree
11. Berdasarkan ekspresi di bawah ini, maka notasi postfix-nya adalah . . . .(a+b)*c
a. (a+b)c* c. ab+c*b. (ab+)c* d. *cab+
12. Perhatikan potongan program di bawah ini !
If a>b then a:=5else b:=10
Maka notasi postfix-nya adalah . . . .
a. (1) > b. (1) a c. (1) > d. (1) a(2) b (2) > (2) a (2) b(3) a (3) b (3) b (3) >(4) goto 11 (4) 13 (4) BZ (4) goto 11(5) BZ (5) a (5) goto 11 (5) BZ(6) := (6) := (6) a (6) a(7) 5 (7) 5 (7) 5 (7) 5(8) a (8) BR (8) := (8) :=(9) goto 14 (9) 8 (9) BR (9) goto 14(10) BR (10) b (10) b (10) BR
(11) := (11) := (11) goto 14 (11) b(12) 10 (12) 10 (12) := (12) 10(13) b (13) BZ (13) 10 (13) :=(14) (14) (14) (14)
13. Di dalam notasi postfix jika potongan program percabangan berada pada kondisi yang salah, maka akan diberikan ekspresi . . . .a. BZ c. BSb. BR d. BX
14. Di dalam Intermediate Code bila baris instruksi yang ada terdiri lebih dari 1 tuple maka dapat diselesaikan dengan menggunakan notasi berikut kecuali . . . .a. N-Tuple c. Triple Notationb. Notasi Postfix d. Quadruples Notation
15. Bila diberikan ekspresi seperti berikut !WHILE <eks> DO <statement>
Maka bila diubah kedalam notasi postfix menjadi . . . .a. <eks> <label 1> BZ <statement> <label 2> BR b. <label 1> <eks> BR <label 2> <statement> BZc. <label 1> BZ <eks> BR <label 2> <statmenent>d. <statmenent> BR <eks> <label 1> BZ <label 2> <statement>
16. Perhatikan statement berikut ini !
z1 := b * cz2 := a + z1x := z2
Jika statement diatas diubah menjadi kode antara dalam bentuk Triples Notation menjadi . . . .
a. (1) LDA b c. (1) :=, *, a, b, z1(2) MUL c (2) BZ(3) STO z1 (3) :=, +, a, z1, z2(4) LDA a (4) BR(5) ADD z1 (5) :=, x, z2(6) STO z2(7) LDA z2(8) STO x
b. (1) *, b, c, T1 d. (1) *, b, c (2) +, a, T1, T2 (2) +, a, (1) (3) :=, T1, T2, x (3) :=, x, (2)
17. Perhatikan statement berikut ini !A := B*C+D-E/F*G
Jika statement diatas diubah menjadi kode antara dalam bentuk Quadruples Notation akan menjadi . . . .
a. (1) *, B, C, T1 c. (1) *, B, C, T1(2) +, C, D, T2 (2) *, F, G, T2(3) -, D, E, T3 (3) /, E, T2, T3(4) /, E, F, T4 (4) +, T1, D, T4(5) *, F, G, T5 (5) -, T4, T3, A
b. (1) *, F, G, T1 d. (1) *, B, C, T1(2) *, B, C, T2 (2) /, E, F, T2(3) /, E, F, T3 (3) *, T2, G, T3(4) +, C, D, T4 (4) +, C, D, T4(5) -, T4, T3, A (5) -, T4, T2, A
18. Diketahui tata bahasa G_3 berikut aturan semantiknya untuk pengecekan tipe variabel yang dipakai dalam suatu program.
D → T L {L.in := T.type;}T → int {T.type := integer;}T → real {T.type := real;}L→ L1 ‘,’ id {L1.in:=L.in; addtype(id.entry, L.in);}L → id {addtype(id.entry, L.in);}
Aturan sematik berikut adalah aturan semantik dengan pendekatan yang disebut sebagai:
a. Recursive descentb. Translation schemec. Syntax directed translation d. Shift reducing
19. Annotated parse tree untuk kalimat input:int a,b
berdasarkan tata bahasa G-3 dengan aturan semantik sebagaimana pada soal no.18 adalah sebagai berikut:
a. Tree
b. tree
c. tree
D
L
‘,’L b
int
a
T
T.type = int
D
L.in = addtype()
‘,’L.in = int; b
int
a
T
D
L
‘,’L b
int a
d. Tree
20. Dependency graph untuk kalimat input int a, b adalah sebagai berikut:a. Graf
b. Graf
c. a dan b benar
T.type L.in = int;
L.in = int; b
a
int addtype()
addtype()
D
L
‘,’L bint
a
T
T.type = int
D
L.in = int; addtype()
‘,’L.in = int; addtype() b
int
a
d. a dan b salah
21. Diketahui tata bahasa G_3 berikut aturan semantiknya untuk maksud yang sama sebagaimana pada soal no.18, namun ditulis dengan translation scheme, maka aturan yang benar adalah:a. Aturan semantik
(a) D → T L {L.in := T.type;}(b) T → int {T.type := integer;}(c) T → real {T.type := real;}(d) L→ L1 ‘,’ id {L1.in:=L.in; addtype(id.entry, L.in);}(e) L → id {addtype(id.entry, L.in);}
b. Aturan semantik(a) D → TL {L.in := T.type; {T.type := integer;} {T.type :=
real;}}(b) T → int (c) T → real (d) L→ L1 ‘,’ {L1.in:=L.in} id {addtype(id.entry, L.in);}(e) L → id {addtype(id.entry, L.in);}
c. Aturan semantik(a) D → T{T.type := integer;} {T.type := real;} L {L.in :=
T.type;}(b) T → int (c) T → real (d) L→ L1 ‘,’ {L1.in:=L.in} id {addtype(id.entry, L.in);}(e) L → id {addtype(id.entry, L.in);}
d. Aturan semantik(a) D → TL {L.in := T.type;}(b) T → int {T.type := integer;}(c) T → real {T.type := real;}(d) L→ L1 ‘,’ {L1.in:=L.in} id {addtype(id.entry, L.in);}(e) L → id {addtype(id.entry, L.in);}
22. Perhatikan cuplikan program berikut:
A := B + 10 * 4; ..... (1)C := B + D; ...... (2)F : = B + D – G; ...... (3)FOR I := 1 to 100 DO ...... (4)BEGINX := X + I; ...... (5)A : = A + 1; ...... (6)B : = 7; ...... (7)END;
Statement no (1) dapat dioptimasi secara lokal dengan cara :a. Loop Rolling
b. Redundant-Subexpression Eliminationc. Folding d. Frequency Reduction
23. Perhatikan cuplikan program berikut:
A := B + 10 * 4; ..... (1)C := B + D; ...... (2)F : = B + D – G; ...... (3)FOR I := 1 to 100 DO ...... (4)BEGINX := X + I; ...... (5)A : = A + 1; ...... (6)B : = 7; ...... (7)END;
Statement no (2) dan (3) dapat dioptimasi secara lokal dengan cara :a. Folding b. Redundant-Subexpression Elimination c. Loop Rollingd. Frequency Reduction
24. Perhatikan cuplikan program berikut:
A := B + 10 * 4; ..... (1)C := B + D; ....... (2)F : = B + D – G; ....... (3)FOR I := 1 to 100 DO ...... (4)BEGINX := X + I; ....... (5)A : = A + 1; ....... (6)B : = 7; ....... (7)END;
Statement no (6) dapat dioptimasi secara lokal dengan cara :a. Redundant-Subexpression Elimination b. Strength Reduction c. Loop Rollingd. Frequency Reduction
25. Perhatikan cuplikan program berikut:
A := B + 10 * 4; ...... (1)C := B + D; ....... (2)F : = B + D – G; ....... (3)FOR I := 1 to 100 DO ...... (4)
BEGINX := X + I; ....... (5)A : = A + 1; ....... (6)B : = 7; ....... (7)END;
Statement no (7) dapat dioptimasi secara lokal dengan cara :a. Strength Reductionb. Frequency Reduction c. Loop Rollingd. Redundant-Subexpression Elimination
26. Berikut ini proses-proses yang dilakukan saat pernyataan sebuah iterasi teridentifikasi dalam program sehubungan dengan optimalisasi program, kecuali:a. Perubahan nilai pada variabel loop harus selalu dijaga.b. Perlu dilakukan inisialisasi pada variabel loop c. Dilakukan pengujian terhadap variabel loop apakah sudah mencapai kondisi
terminasid. Adjustment yaitu penambahan atau pengurangan nilai pada variabel loop
27. Diketahui sebuah cuplikan program berikut :
J := 7;IF J < 5 THENK : = K -1;
Pada optimasi Global ini disebut :a. Unreachable code b. Unused Parameterc. Unused Variable d. Variable tanpa nilai awal
28. Berikut ini kegunaan Tabel Informasi pada model kompilasi, kecuali:a. Mempermudah pembuatan dan implementasi dari semantic analyzerb. Untuk membantu pemeriksaan kebenaran semantik dari program sumberc. Untuk membantu dan mempermudah dalam pembuatan intermediate code dan
proses pembangkitan kode.d. Membantu dalam melakukan pemilahan statement program ke dalam
bentuk token-token
29. Tabel informasi atau tabel simbol dibuat pada saat tahap berikut: a. Pembangkitan Kodeb. Analisis Semantikc. Analisis Sintaksis d. Analisis Leksikal
30. Field dalam Tabel Identifier yang menunjukkan informasi obyektif berupa prosedur, fungsi, tipe, variabel atau konstanta adalah:a. Nama Identifierb. Tipe dari Identifierc. Level Identifierd. Jenis dari Identifier
31. Karakter-karakter yang merupakan konstanta merupakan elemen dalam tabel berikut:a. Tabel Realb. Tabel Displayc. Tabel String d. Tabel Array
32. Pengisian tabel display dilakukan dengan konsep berikut:a. Arrayb. Parsing c. Grammard. Stack
33. Berikut ini merupakan tabel-tabel yang digunakan saat mencari kelengkapan informasi suatu identifier, kecuali:a. Tabel Identifier b. Tabel Stringc. Tabel Reald. Tabel Array
34. Diketahui himpunan produksi sbb:S → aS S → aB B → bC C → aC C → aHimpunan produksi di atas akan menghasilkan bahasa :
a. { | n,m >=1} c. { | n,m >=1}
b. { | n,m >=1} d. { | n,m >=1}
35. Jika di ketahui state diagram sebagai berikut :
String yang dapat di terima (accept) adalah : a. 10011110 c. 00110101
b. 1010011 d. 1110011