KOMPILASI SISTEM GERAK.docx

21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI MIA 1 / Ganjil Tahun Pelajaran : 2014/2015 Sub Materi Pokok : Sistem Gerak Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit per pertemuan Jumlah pertemuan : 3 I. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan II. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada makhluk hidup. 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.

Transcript of KOMPILASI SISTEM GERAK.docx

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah AtasMata Pelajaran : BiologiKelas / Semester : XI MIA 1 / GanjilTahun Pelajaran : 2014/2015Sub Materi Pokok : Sistem GerakAlokasi Waktu : 2 x 45 Menit per pertemuanJumlah pertemuan : 3

I. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menun-jukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam men-empatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prose-dural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kene-garaan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta mener-apkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

II. Kompetensi Dasar1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan

fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada makhluk hidup.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan mengaitkan dengan biprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan dan simulasi.

4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagai bentuk media.

III. Indikator1. Mengidentifikasi jenis-jenis tulang penyusun rangka manusia dengan

menggunakan torso/kerangka manusia2. Menjelaskan fungsi rangka pada manusia3. Menganalisa struktur penyusun tulang berdasarkan hasil percobaan4. Membandingkan struktur tulang rawan dengan struktur tulang keras5. Mengemukakan proses pembentukan tulang6. Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang dengan fak-

tor-faktor dalam kehidupan7. Menjelaskan mekanisme kerja otot8. Menganalisis jenis gerakan yang berfungsi dalam kehidupan sehari-hari

IV. Tujuan PembelajaranSetelah melaksanakan proses pembelajaran, peserta didik mampu :1. Mengidentifikasi jenis-jenis tulang penyusun rangka manusia dengan

menggunakan torso/kerangka manusia setelah melakukan studi literatur2. Menjelaskan fungsi rangka pada manusia3. Menganalisa struktur penyusun tulang berdasarkan hasil percobaan4. Membandingkan struktur tulang rawan dengan struktur tulang keras5. Mengemukakan proses pembentukan tulang6. Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang dengan fak-

tor-faktor dalam kehidupan7. Menjelaskan mekanisme kerja otot8. Menganalisis jenis gerakan yang berfungsi dalam kehidupan sehari-hari

V. Materi Pembelajaran1) Jaringan tulang rawan adalah kerangka penyangga terhadap embrio dari semua

vertebrata. Sel-selnya disebut kondrosit, mengandung sejumlah besar karbohidrat dan protein yang disebut kondratin. Sel muda pembentuk kondrosit disebut kondroblast.Jaringan tulang rawan terbagi atas 3 macam jaringan berdasarkan zat penyusunnya

a) Tulang rawan hialinTerletak di ujung-ujung tulang panjang, berwarna putih agak keruh dan banyak mengandung kolagen pada matriksnya. Pada embrio, tulang rawan hialin merupakan dasar dari kerangka tubuh embrio sebelum akhirnya akan mengalami osifikasi menjadi tulang keras.

b) Tulang rawan fibrosaTerletak diantara ruas-ruas tulang belakang, pertautan ligament dan pada simfisis pubis. Dianggap sebagai peralihan antara tulang rawan hialin dengan jaringan ikat padat. Memiliki kolagen pada matriksnya, namun tidak sebanyak yang terdapat pada tulang rawan hialin.

c) Tulang rawan elastinHanya terdapat pada telinga dan glottis manusia dengan warna kuning karena banyaknya serabut elastin. Bersifat sangat lentur dibandingkan dengan kedua tulang rawan yang sebelumnya.

2) Jaringan tulang keras terdiri atas matriks yang padat yang terbuat dari protein, terutama garam kalsium dalam bentuk Ca3 (PO4)2  dan CaCO3. Kira-kira 64% tulang terdiri atas garam ini. Sel-sel tulang yang matang disebut osteosit, sedangkan sel tulang yang muda disebut osteoblast. Dan sel yang bertugas untuk merusak jaringan tulang keras adalah osteoklas.Berdasarkan bentuknya, tulang keras terbagi atas due tipe jaringan tulang keras, yaitu

a) Tulang kompaki) Lakuna

Tempat osteosit beradaii) Kanalikuli

Saluran antar lacunaiii)Kanal pusat

Saluran pembuluh darah dan juga syaraf yang mensuplai nutrisi bagi osteositiv)Sistem havers

Kesatuan dari Lakuna, kanalikuli dank anal pusat.b) Tulang spons

Bagian tulang yang berongga, yang akan terisi oleh pembuluh darah, syaraf dan sumsum tulang. Apabila sumsum berwarna merah, menunjukkan tempat pembentukan eritrosit dan apabila sumsum berwarna kuning menunjukkan tempat pembentukan lemak.

Berdasarkan bentuknya, tulang keras terbagi menjadi :1. Tulang pipih2. Tulang pendek3. Tulang pipa

3) Rangka Aksial dan Apendikular

Rangka aksial adalah rangka menyusun sumbu tubuh. Rangka ini meliputi tengkorak, ruas-ruas tulang belakang dan tulang ekor, tulang dada, serta tulang iga atau rusuk.

a. Tengkorak

b. Ruas tulang belakang

c. Tulang dada

Rangka Apendikuler adalah rangka pada daerah anggota gerak, yang meliputi anggota gerak atas, anggota gerak bawah dan tulang panggul

4) OsifikasiOsifikasi adalah proses pembentukan tulang dari tulang rawan menjadi tulang sejati yang terjadi saat embrio berkembang menjadi fetus dalam kandungan.

-

5) Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulanga) Usia

Pada umumnya, baik pria maupun wanita akan berhenti tumbuh tulangnya setelah mencapai usia 21 tahun ke atas.

b) AktivitasAktivitas akan mempengaruhi kekuatan tulang yang nantinya akan lebih memicu pertumbuhan tulang

c) GravitasiGravitasi membawa pengaruh dalam hal memperkuat tulang

d) HormonHormon adalah faktor yang paling penting dibandingkan dengan faktor-faktor sebelumnya. Jika memang hormon pertumbuhannya kurang, maka tulang tidak akan tumbuh maksimal

6) Mekanisme kerja ototMekanisme kerja otot juga bisa disebut mekanisme gerakan yang kita lakukan dalam konteks gerakan yang terjadi pada sel otot itu. Mekanisme kerja otot merupakan proses gerakan yang kompleks yang terjadi pada sel otot atas rangsangan dari syaraf motorik agar otot melakukan kontraksi maupun relaksasi.Tahapan sederhana dari mekanisme kerja otot adalah sebagai berikut- Kontraksi

a. Impuls datang dari syaraf dalam bentuk asetilkolin menuju sarkolemab. Sarkolema merespon asetilkolin dengan melepaskan ion Ca dan tersebar ke

seluruh sel otot di dekatnyac. Ion kalsium melekat pada Troponin yang ada pada serat aktin, membuat

pergerakan pada Tropomiosin dan membuka area ikatan bagi myosind. Terbukanya area ikatan aktin untuk myosin yang membuat kepala myosin

melekat pada aktine. ATP digunakan untuk melepas ikatan kepala myosin pada serat aktin yang

dapat digunakan untuk memanjang ataupun memendekkan serabut otot. - Relaksasi

a. Impuls dari syaraf berhenti, membuat hilangnya asetilkolin yang dilepaskan kepada sarkolema

b. Sarkolema berhenti melepaskan ion Cac. Ion Ca yang ketika kontraksi melekat pada Troponin, terlepas, menyebabkan

serat aktin menutup kembali area ikatan bagi myosin.d. Kondisi aktin dan myosin kembali seperti sedia kala.

7) Artikulasi (Hubungan Antar tulang)Hubungan antartulang dikelompokkan dalam 3 bagian besar, yaitu Diartrosis, Amfiartrosis dan Sinartrosis. 

1. DiartrosisHubungan 2 tulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerak, dinamakan diartrosis. Berdasarkan tipe gerakannya, persendian diartrosis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:a. Sendi peluru, persendian yang memungkinkan gerak paling bebas dibanding sendi yang lain, bergerak ke segala arah, ujung tulang yang satu berbentuk bongkol, ujung tulang yang lain berbentuk cekungan. Contoh: 1) Sendi antara tulang lengan atas dengan tulang belikat. 2) Tulang paha dengan tulang pinggul.b. Sendi luncur, persendian yang memungkinkan gerakan menggeliat, membungkuk, dan menengadah. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.c. Sendi pelana, persendian yang gerakannya dua arah seperti orang naik kuda di atas pelana. Contoh: gerak pada ibu jari, antara metacarpal dan carpal.d. Sendi engsel, persendian yang gerakannya satu arah seperti engsel pintu. Contoh: siku, lutut, mata kaki, ruas-ruas jari.

e. Sendi putar, persendian yang menimbulkan gerakan memutar (rotasi) tulang yang satu mengitari tulang yang lain.Contoh:Hubungan antara tulang hasta dan pengumpil. Antara tulang atlas dan tulang pemutar.Pada pergelangan tangan.Pergelangan kaki.f. Sendi geser atau sendi kejut, persendian yang gerakannya menggeser. Contoh: hubungan antartulang pergelangan tangan.

2. AmfiartrosisHubungan tulang yang masih memungkinkan adanya sedikit gerakan kedua ujung tulang yang dihubungkan oleh tulang rawan dinamakan amfiartrosis. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang, dan hubungan antara tulang belakang dengan tulang iga.

3. SinartrosisSuatu sistem persendian pada tulang yang tidak dapat digerakkan, seperti terjadi pada persambungan tulang-tulang tengkorak dinamakan sinartrosis. Berdasarkan komponen penghubungnya, sinartrosis dibedakan menjadi dua, yaitu :- Sinartrosis sinfibrosis, bila komponen penghubungnya berupa serabut-serabut jaringan ikat. Contoh: hubungan antartulang tengkorak.- Sinartrosis sinkondrosis, bila komponen penghubungnya berupa tulang rawan. Contoh: hubungan antarruas-ruas tulang belakang.

8) Jenis-jenis gerakana) Fleksi-ekstensi

b) Adduksi-abduksi

c) Pronasi-supinasid) Elevasi-depresi

VI. Metode Pembelajaran Metode : pengamatan – diskusi - ceramah Pendekatan : Student center, scientific method

VII. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran1. Media

Mikroskop, papan tulis, layar LED 2. Alat

Spidol, 3. Sumber

Buku panduan biologi (hlm. 77-91), junqueira e-book (chapter 4, epithelial tissue), internet (www.artikelbiologi.com, www.garda-pengetahuan.com, www.anneahira.com, www.nystem.com)

VIII. Kegiatan PembelajaranPertemuan 1 (Indikator)

1. Mengidentifikasi jenis-jenis tulang penyusun rangka manusia dengan menggunakan torso/kerangka manusia setelah melakukan studi literatur

2. Menjelaskan fungsi rangka pada manusia3.Menganalisa struktur penyusun tulang berdasarkan hasil percobaan4.Membandingkan struktur tulang rawan dengan struktur tulang keras

Kegiatan PembelajaranAlokasiWaktu

Kegiatan awal: Peserta didik memberi salam, guru menjawab salam Peserta didik diperiksa kehadirannya oleh guru Guru meminta peserta didik untuk melakukan peregangan lalu di-

hubungkan dengan materi sistem gerak Guru memotivasi peserta didik untuk belajar lebih dalam tentang

sistem gerak Menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

Kegiatan Inti :Menanya 70 menit

Guru memberikan latihan soal kepada murid dengan soal sebagai berikut :

1. Sebutkan unsur utama penyusun tulang keras beserta fungsinya!2. Apa yang dimaksud dengan rangka aksial dan rangka apendiku-

lar?3. Sebutkan ragam bentuk dari tulang keras beserta letaknya!4. Sebutkan ragam dari jaringan tulang rawan, ciri-ciri dan letaknya!

Pengumpulan data Mengkaji literature tentang sistem gerak

Mengasosiasikan Mendiskusikan secara berkelompok hasil kajian literature tentang

sistem gerak Guru sebagai fasilitator

Mengkomunikasikan Menyusun tulisan hasil jawaban dari kajian literature dan menyam-

paikannya ke teman sekelas.Mengamati

Peserta didik mengamati temannya yang menjabarkan jawabannya. Guru sebagai fasilitator

Kegiatan Akhir : Peserta didik memberikan kesimpulan tentang struktur jaringan

hewan Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi kelompok tentang sis-

tem gerak Peserta didik diberikan penghargaan/reinforcement oleh guru Peserta didik diberitahukan bahwa pertemuan selanjutnya akan

ada ulangan harian bab jaringan tumbuhan dan hewan. Peserta didik diajak untuk semangat belajar dan mengerjakan tu-

gas karena itu semua tidak lain akan dihitung sebagai amal ibadah bagi mereka. (penerapan KI 1)

10 menit

Soal post test1. Sebutkan unsur utama penyusun tulang keras beserta fungsinya!2. Apa yang dimaksud dengan rangka aksial dan rangka apendikular?3. Sebutkan ragam bentuk dari tulang keras beserta letaknya!4. Sebutkan ragam dari jaringan tulang rawan, ciri-ciri dan letaknya!

Pertemuan 2 (Indikator)1. Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang dengan

faktor-faktor dalam kehidupan2. Menganalisis jenis gerakan yang berfungsi dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan PembelajaranAlokasiWaktu

Kegiatan awal:

Peserta didik memberi salam, guru menjawab salam Peserta didik diperiksa kehadirannya oleh guru Guru meminta peserta didik untuk melakukan peregangan lalu di-

hubungkan dengan materi sistem gerak Guru memotivasi peserta didik untuk belajar lebih dalam tentang

sistem gerak Menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

Kegiatan Inti :Menanya

Guru memberikan latihan soal kepada murid dengan soal sebagai berikut :

5. Sebutkan unsur utama penyusun tulang keras beserta fungsinya!6. Apa yang dimaksud dengan rangka aksial dan rangka apendiku-

lar?7. Sebutkan ragam bentuk dari tulang keras beserta letaknya!8. Sebutkan ragam dari jaringan tulang rawan, ciri-ciri dan letaknya!

Pengumpulan data Mengkaji literature tentang sistem gerak

Mengasosiasikan Mendiskusikan secara berkelompok hasil kajian literature tentang

sistem gerak Guru sebagai fasilitator

Mengkomunikasikan Menyusun tulisan hasil jawaban dari kajian literature dan menyam-

paikannya ke teman sekelas.Mengamati

Peserta didik mengamati temannya yang menjabarkan jawabannya. Guru sebagai fasilitator

70 menit

Kegiatan Akhir : Peserta didik memberikan kesimpulan tentang struktur jaringan

hewan Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi kelompok tentang sis-

tem gerak Peserta didik diberikan penghargaan/reinforcement oleh guru Peserta didik diberitahukan bahwa pertemuan selanjutnya akan

ada ulangan harian bab jaringan tumbuhan dan hewan. Peserta didik diajak untuk semangat belajar dan mengerjakan tu-

gas karena itu semua tidak lain akan dihitung sebagai amal ibadah bagi mereka. (penerapan KI 1)

10 menit

Pertemuan 3 (Indikator)1. Mengemukakan proses pembentukan tulang

2. Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang dengan faktor-faktor dalam kehidupan

3. Menjelaskan mekanisme kerja otot4. Menganalisis jenis gerakan yang berfungsi dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan PembelajaranAlokasiWaktu

Kegiatan awal: Peserta didik memberi salam, guru menjawab salam Peserta didik diperiksa kehadirannya oleh guru Guru memotivasi peserta didik untuk belajar lebih dalam tentang

sistem gerak Menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

Kegiatan Inti :Menanya

Guru menggambarkan tabel seperti di bawah ini di papan tulisNo. Jenis

artikulasiKeterangan Macam Keterangan Letak

1 Sinartrosis

2 Amfiartrosis3 Diartrosis

Pengumpulan data Peserta didik mengkaji literature tentang sistem gerak

Mengasosiasikan Mendiskusikan secara berkelompok hasil kajian literature tentang

sistem gerak Guru sebagai fasilitator

Mengkomunikasikan Menyusun tulisan hasil jawaban dari kajian literature dan menyam-

paikannya ke teman sekelas.Mengamati

Peserta didik mengamati temannya yang menjabarkan jawabannya. Guru sebagai fasilitator

70 menit

Kegiatan Akhir : Peserta didik memberikan kesimpulan tentang struktur jaringan

hewan

Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi kelompok tentang sis-tem gerak

Peserta didik diberikan penghargaan/reinforcement oleh guru

10 menit

Peserta didik diberitahukan bahwa minggu depan aka nada UTS Biologi, jadi mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Peserta didik diajak untuk semangat belajar dan mengerjakan tu-gas karena itu semua tidak lain akan dihitung sebagai amal ibadah bagi mereka. (penerapan KI 1)

IX. Penilaian1. Prosedur:

a. Penilaian kepribadianb. Penilaian hasil belajar c. Testd. Penilaian praktikum

Pedoman Penilaian Kepribadian

Nama Siswa

SantunPeduli

&empati

KerjasamaBerani, Jujur

Logis & kreatif

Responsif

Keterangan :Pemberian nilai dengan a = sangat baik d = kurang baikb = baik e = sangat kurang c = cukup baik

Penilaian praktikumNo Nama Aspek yang dinilai Skor Nilai

Keterampilan menyiapkan alat dan bahan

Keterampilan berkomunikasi

kerjasama partisipasi

Keterangan :Skor 0 : tidak lengkap/tidak rapi/tidak ada kerjasama/tidak tepat waktu/tidak

berpartisipasiSkor 1 : kurang lengkap/kurang rapi/kurang ada kerjasama/kurang tepat waktu/kurang berpartisipasiSkor 2 : lengkap/rapi/ada kerjasama/tepat waktu/berpartisipasi baik

Jumlah skor maksimum : 10

Nilai yang dicapai : jumlah skor yangdicapaijumlahskor maksimum

X 100

Kriteria nilai : 90-100 = A 50-60 = C

70-80 = B <50 = DPenilaian PsikomotorikNo Nama Aspek yang dinilai Skor Nilai

Keterampilan menyiapkan alat dan bahan

Keterampilan mengumpulkan data hasil praktikum

Keterampila pengolahan data

Keterampilan menjawab pertanyaan pretest

Keterangan :Skor 0 : tidak terampil menyiapkan alat an bahan/tidak mengumpulkan data/tidak ada

pengolahan data/tidak menjawab pertanyaan pretestSkor 1 : kurang terampil menyiapkan alat an bahan/kurang mengumpulkan

data/kurang ada pengolahan data/kurang tepat waktu/kurang menjawab pertanyaan pretest

Skor 2 : terampil menyiapkan alat an bahan/ mengumpulkan data/ada pengolahan data/ menjawab pertanyaan pretest

Jumlah skor maksimum : 10

Nilai yang dicapai : jumlah skor yangdicapaijumlahskor maksimum

X 100

Kriteria nilai : 90-100 = A 50-60 = C 70-80 = B <50 = D

Jakarta 8 Desember 2014

Mengetahui,

Mahasiswa PKM

M. Nicova Kresnada K.P.NIM. 3415111368

Guru Pamong

Dra Juni AstutiNIP.196106181986022001

Dosen pembimbing

Dra. Muzajjanah, M.Kes.NIP.195010101976122001

Kepala SMAN 42 Jakarta

H. Luthfi, M.MNIP.195904141990091001