Kompilasi Data Kecamatan Kampar Kiri Hulu

146
Permukiman Kota  2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang sarana dan prasarana suatu daerah merupakan hal yang sangat vital dalam penunjang perkembangan kehidupan masyarakat, namun juga dijaga keberadaannya agar tetap dalam kondisi yang mampu memenuhi keperluan masyarakatnya. Selain itu perkembangan suatu daerah juga dilihat dari sejauh mana kualitas dari sarana dan prasarananya serta kuantitasnya apakah sesuai dengan jumlah penduduk daerah tersebut. Dan yang perlu juga diperhatikan yaitu sebarannya. Dengan demikian perlu diadakannya pengumpulan data untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi. Kampar Kiri Hulu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia. Ibu kota kecamatan adalah Desa Gema yang sebelumnya masuk wilayah kecamatan Kampar Kiri, seiring otonomi daerah maka dimekarkan menjadi kecamatan Kampar Kiri Hulu yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No 10 Tahun 2001. Dengan berdirinya Kampar Kiri Hulu sebagai daerah pemerintahan yang baru jadi semua hal yang berhubungan dengan  pemerintahan kecamatan telah dikelola sendiri. Begitupula sarana dan  prasarananya, untuk daerah baru maka diperlukan penelitian untuk mengetaui keberadaan sarana dan prasaranya. 1.2 Tujuan dan Sasaran Laporan ini menjabarkan data- data antara lain kondisi fisik di kecamatan Kampar Kiri Hulu seperti topografi, hidrologi, geologi,  penggunaan lahan, kependudukan, ketersediaan utilitas, ketersediaan sarana  pendukun g, kondisi bangunan perumahan, serta aspirasi masyarakat di kecamatan Kampar Kiri Hulu. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan survey

description

Laporan Kompilasi Data

Transcript of Kompilasi Data Kecamatan Kampar Kiri Hulu

  • Permukiman Kota 2014

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Di era globalisasi seperti sekarang sarana dan prasarana suatu daerah

    merupakan hal yang sangat vital dalam penunjang perkembangan kehidupan

    masyarakat, namun juga dijaga keberadaannya agar tetap dalam kondisi yang

    mampu memenuhi keperluan masyarakatnya. Selain itu perkembangan suatu

    daerah juga dilihat dari sejauh mana kualitas dari sarana dan prasarananya

    serta kuantitasnya apakah sesuai dengan jumlah penduduk daerah tersebut.

    Dan yang perlu juga diperhatikan yaitu sebarannya.

    Dengan demikian perlu diadakannya pengumpulan data untuk

    mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi. Kampar Kiri Hulu merupakan

    salah satu kecamatan di Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia. Ibu kota

    kecamatan adalah Desa Gema yang sebelumnya masuk wilayah kecamatan

    Kampar Kiri, seiring otonomi daerah maka dimekarkan menjadi kecamatan

    Kampar Kiri Hulu yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten

    Kampar No 10 Tahun 2001. Dengan berdirinya Kampar Kiri Hulu sebagai

    daerah pemerintahan yang baru jadi semua hal yang berhubungan dengan

    pemerintahan kecamatan telah dikelola sendiri. Begitupula sarana dan

    prasarananya, untuk daerah baru maka diperlukan penelitian untuk mengetaui

    keberadaan sarana dan prasaranya.

    1.2 Tujuan dan Sasaran

    Laporan ini menjabarkan data- data antara lain kondisi fisik di

    kecamatan Kampar Kiri Hulu seperti topografi, hidrologi, geologi,

    penggunaan lahan, kependudukan, ketersediaan utilitas, ketersediaan sarana

    pendukung, kondisi bangunan perumahan, serta aspirasi masyarakat di

    kecamatan Kampar Kiri Hulu. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan survey

  • Permukiman Kota 2014

    2

    di kecamatan Kampar Kiri Hulu dan menghasilkan Laporan Kompilasi Data.

    Untuk Tahap selanjutnya yaitu:

    1. Mendeskripsikan kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana di

    kecamatan Kampar Kiri Hulu.

    2. Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana wilayah Di kecamatan

    Kampar Kiri Hulu.

    3. Menilai aspirasi masyarakat dalam hasil Musrembang kecamatan

    terhadap ketersediaan dan kebutuhan sarana dan prasarana di wilayah

    Kampar Kiri Hulu.

    Adapun sasaran yang ingin di capai dengan terlaksananya kegiatan ini adalah :

    1. Terciptanya lingkungan pemukiman yang kondusif, teratur, tertib,

    aman, tentram dan damai bagi masyarakat khususnya di wilayah

    kecamatan Kampar Kiri Hulu.

    2. Seluruh masyarakat di kecamatan Kampar Kiri Hulu dapat terlayani

    oleh fasilitas umum dan fasilitas social yang disediakan oleh

    pemerintah daerah.

    3. Tersedianya fasilitas umum dan social yang sesuai dengan keinginan

    dan harapan masyarakat diwilayah kecamatan Kampar Kiri Hulu.

    4. Lancarnya aksesibilitas yang tercipta di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

    sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan berbagai

    pekerjaan dan kegiatan.

    5. Adanya pelayanan kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali, baik

    dari sarana maupun prasarananya.

    1.3 Ruang Lingkup Penelitian

    Secara garis besar, ruang lingkup materi laporan kompilasi data ini

    meliputi berbagai aspek, yaitu:

    1. Identifikasi kondisi sarana dan prasarana di kawasan studi.

    2. Pengumpulan informasi / data yang di anggap perlu.

    3. Pengambilan gambar / foto di lapangan / di kawasan studi.

  • Permukiman Kota 2014

    3

    4. Studi literature peraturan perundang-undangan, standar perencanaan,

    aturan / pedoman.

    5. Mendeskripsikan kondisi sarana dan prasarana permukiman di

    kawasan studi.

    6. Pemetaan dan pembuatan gambar eksisting atau data factual

    7. Mengkompilasi aspirasi masyarakat yang tertuang dalam hasil

    Musrembang.

    1.4 Lokasi Penelitian

    Adapun lokasi penelitian yaitu termasuk dalam batasan administratif

    dari kecamatan Kampar Kiri Hulu seluas 1.301,25 Ha dengan batasan- batasan

    administrative yaitu:

    Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan XIII Koto Kampar.

    Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Kampar Kiri.

    Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota

    Kabupaten Sumatra Barat.

    Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Singingi Kabupaten

    Kuantan Singngi.

    Untuk lebih jelasnya berikut disajikan peta orientasi lokasi

    penelitian yaitu di kecamatan Kampar utara pada Gambar.1.001 dibawah

    ini.

  • Permukiman Kota 2014

    4

    Gambar.1.001 : Peta Orientasi Lokasi Penelitian

  • Permukiman Kota 2014

    5

    1.5 Metodologi Penelitian

    Teori Penelitian

    Pendekatan

    Mengacu pada tujuan studi, maka pendekatan studi yang di lakukan

    adalah sebagai berikut:

    a. Melakukan tinjauan pustaka untuk pengumpulan studi literature yang

    behubungan dengan kecamatan Kampar Kiri Hulu.

    b. Melakukan studi lapangan untuk melihat kondisi kecamatan Kampar

    Kiri Hulu.

    c. Melakukan penyaringan dan kompilasi data dari hasil survey yang di

    lakukan di lapangan.

    Mendeskripsikan data yang diperoleh

    Data yang di kumpulkan dalam melakukan studi lapangan ada 2

    kelompok, yaitu data primer dimana di dapat dengan melakukan

    wawancara langsung dengan pihak terkait yaitu petugas di kecamatan

    Kampar Kiri Hulu, dan data sekunder dimana didapat dari buku atau

    dokumen yang berisi data tentang kecamatan Kampar Kiri Hulu.

    Tahapan Penelitian

    Ada beberapa tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian

    ini agar berjalan dengan baik dan tanpa ada hambatan apapun. Beberapa

    tahapan penelitian / langkah-langkah yang kami tempuh pada saat mencari

    data / informasi sampai dengan penyusunannya adalah :

    1. Persiapan survey dari kampus ( surat izin survey/ lampiran 1, peralatan

    dan bahan survey, studi literatur dan peraturan perundangan)

    2. Kemudian surat tersebut diserahkan pada Badan Kesatuan Bangsa, dan

    Politik (KesBangPol) Kab. Kampar untuk mendapatkan surat

    Rekomendasi dari Badan tersebut (Lampiran 2) yang akan diserahkan

    pada dinas-dinas yang diperlukan data sekundernya.

    3. Survey ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data primer

    4. Input data Primer dan Sekunder

  • Permukiman Kota 2014

    6

    5. Membuat laporan Kompilasi data

    1.6 Sistematika Penulisan Laporan

    Penyajian laporan perencanaan ini secara sistematis akan di bagi

    dalam beberapa bagian , yaitu :

    Bab I Pendahuluan

    Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup

    penelitian , lokasi penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

    penulisan laporan.

    Bab II Kompilasi Data

    Berisi tentang kompilasi data tentang Kabupaten Kampar serta

    kecamatan Kampar Kiri Hulu ( demografi penduduk, fisik dan non

    fisik wilayah, perekonomian, dll).

    Bab III Penutup

    Berisi tentang kesimpulan dari laporan kompilasi yang telah di buat

    serta saran-sarannya.

  • Permukiman Kota 2014

    7

    BAB II

    KOMPILASI DATA

    2.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN KAMPAR

    2.1.1. Sejarah Singkat Kabupaten Kampar

    Sejarah perkembangan Kabupaten Kampar diawali dengan diterbitkannya

    Surat Keputusan Gubernur Militer Sumatera Tengah No. 10/GM/STE/49 Tanggal

    9 Nopember 1949 yang menyatakan bahwa Kabupaten Kampar merupakan salah

    satu Daerah Tingkat II di Provinsi Riau terdiri dari Kewedanan Pelalawan, Pasir

    Pangarayan, bangkinang dan Pekanbaru Luar Kota dengan Ibukota Pekanbaru.

    Kemudian berdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 1956 Ibukota Kabupaten

    Kampar dipindahkan ke Bangkinang dan baru terlaksana tanggal 6 Juni 1967.

    Pada awalnya Kabupaten Kampar terdiri dari 19 Kecamatan dengan luas

    30.569,56 Km2, kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.

    105 Tahun 1994 dan PP No. 8 Tahun 1995 dan Peraturan Daerah Tingkat I Riau

    No. 06 Tahun 1995, Kabupaten Kampar ditetapkan sebagai salah satu Proyek

    Percontohan Otonomi. Dengan adanya pelaksanaan Otonomi Daerah di tingkat

    Kabupaten dan Kota sesuai dengan Undang-undang No. 53 Tahun 1999,

    bermunculan daerah Kabupaten/Kota yang baru di Provinsi Riau yang berasal dari

    pemekaran beberapa Kabupaten, salah satunya yaitu Kabupaten Pelalawan

    termasuk di Kabupaten Kampar.

    2.1.2. Letak Geogarfis, Batas Administratif dan Luas Wilayah Kabupaten

    Kampar

    Kabupaten Kampar mempunyai luas wilayah lebih kurang

    10.983,46 km2 (1.098.346 Ha) yang terletak antara 1

    002 Lintang Utara

    1020 Lintang Selatan dan 100

    023

    0 Bujur Timur 1010400 Bujur Selatan

    dengan batas wilayah sebagai berikut:

    Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu, Kotamadya

    Pekanbaru dan Kabupaten Siak.

    Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi.

  • Permukiman Kota 2014

    8

    Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Propinsi

    Sumatera Barat.

    Sebelah Timur berbatasan dengan Kotamadya Pekanbaru, Kabupaten

    Pelalawan dan Kabupaten Siak.

    Kabupaten Kampar seluas 10.983,46 km2 terbagi atas 21

    kecamatan, 8 kelurahan dan 242 desa dimana kecamatan yang terluas

    wilayahnya adalah Kecamatan XIII Koto Kampar (1.595,11 km2) dan yang

    paling kecil wilayahnya adalah Kecamatan Rumbio Jaya (77,50 km2).

    Sebagian besar Kabupaten Kampar merupakan daerah perbukitan

    yang berada di sepanjang Bukit Barisan yang berbatasan langsung dengan

    Propinsi Sumatera Barat dengan ketinggian antara 0 500 meter dari

    permukaan laut.

    Secara spasial, Kab.Kampar memiliki lokasi yang sangat strategis

    sebagai kota transit yang menghubungkan kota-kota utama di pulau

    Sumatra. Keuntungan lokasional ini harus dicermati sebagai potensi dan

    masalah yang harus diantisipasi agar pembangunan kota kedepan benar-

    benar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, dan mereduksi

    kemungkinan dampak / pengaruh negatif yang akan ditimbulkan.

    Adapun struktur tanah/jenis tanah di Kabupaten Kampar adalah

    Organosol, Gley Humus, Alluvial, Hidromorfik Kelabu, Podzolik Merah

    Kuning, Litosol dan Regosol.

    Kabupaten Kampar mengalami perkembangan fisik yang luar biasa

    dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Terbukti dengan adanya sistem

    pemerintahan kabupaten Kampar yang sudah memenuhi standar. Dari

    kelengkapan fasilitasnya yang cukup mendukung, dengan adanya

    pembangunan - pembangunan di sejumlah ruas kota, khususnya untuk ibu

    kota kabupaten Kampar sendiri.

  • Permukiman Kota 2014

    9

    Untuk fasilitas sarana dan prasarana seperti jalan, drainase, sudah

    cukup baik, terbukti pada saat kami melakukan survey ke Kabupaten

    Kampar. Bentuk tatanan kotanya sudah sudah cukup baik, namun

    meskipun demikian masih perlu dilakukan perbaikan dan pembangunan

    didaerah daerah yang masih jauh dari pusat kabupaten.

    Kecamatan Kampar Kiri Hulu merupakan salah satu kecamatan di

    Kabupaten Kampar yang masih butuh pembangunan agar ketersediaan

    sarana dan prasarananya mampu melayani aktifitas penduduknya. Seperti

    pembangunan atau pelebaran jalan utama dan jalan yang menghubungkan

    Desa Desa dan Pembangunan Pelabuhan Boat di Kecamatan Kampar Kiri

    Hulu. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang ada dari tahun

    ke tahun maka akan sangat mempengaruhi ketersediaan sarana dan

    prasarana dari kecamatan tersebut. Adapun luas Kecamatan Kampar Kiri

    Hulu menurut data BPS tahun 2012 yaitu seluas 1.301,25 Ha, mempunyai

    24 desa dengan pusat pemerintahan berada di kelurahan Gema.

    Dilihat dari bentangan wilayah, kecamatan Kampar Utara

    berbatasan dengan :

    Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan XIII Koto Kampar.

    Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Kampar Kiri.

    Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Singngi Kabupaten

    Kuantan Singngi.

    Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota Propinsi

    Sumbar.

    Untuk lebih jelasnya, letak orientasi dan administrasi Kab.Kampar

    beserta luas wilayahnya dapat dilihat pada Tabel.2.001 dan Gambar.2.001

    berikut ini.

  • Permukiman Kota 2014

    10

    Tabel.2.001: Luas Wilayah Kabupaten Kampar Menurut Kecamatan Tahun

    2011

    Kecamatan Luas

    Wilayah (Ha)

    Persentase

    (%)

    Kampar Kiri 915,33 8,1

    Kampar Kiri Hulu 1.301,25 11,5

    Kampar kiri Hilir 759,74 6,7

    Kampar Kiri Tengah 330,59 2,9

    Gunung Sahilan 597,97 5,3

    XIII Koto Kampar 732,4 6,5

    Koto Kampar Hulu 674 6,0

    Bangkinang Barat 151,41 1,3

    Salo 207,83 1,8

    Tapung 1.365, 97 12,1

    Tapung Hulu 1.169,15 10,4

    Tapung Hilir 1.013,56 9,0

    Bangkinang 177,18 1,6

    Bangkinang Seberang 253,50 2,2

    Kampar 136,28 1,2

    Kampar Timur 173,08 1,5

    Rumbio Jaya 76,92 0,7

    Kampar Utara 79,84 0,7

    Tambang 371,94 3,3

    Siak Hulu 689,80 6,1

    Perhentian Raja 111,54 1,0

    Jumlah 11.289,28 100

    Sumber: Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012, BPS

  • Permukiman Kota 2014

    11

    Agar lebih jelasnya tentang persentase luas wilayah berikut disajikan

    grafik tentang persentase Luas Wilayah Kabupaten Kampar Menurut Kecamatan

    Tahun 2011.

    Sumber:Hasil Analisa Kabupaten Kampar Dalam Angka Tahun 2012

    Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian wilayah administratif

    Kabupaten Kampar dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    8%

    12%

    7%

    3%

    5%

    7%

    6%

    1%2%

    12%

    10%

    9%

    2%

    2%

    1%

    2% 1%1%

    3%

    6%

    1%

    Gambar.2.001 : Persentase Luas Wilayah (Ha) Kabupaten

    Kampar Menurut KecamatanTahun 2011

    Kampar Kiri

    Kampar Kiri Hulu

    Kampar kiri Hilir

    Kampar Kiri Tengah

    Gunung Sahilan

    XIII Koto Kampar

    Koto Kampar Hulu

    Bangkinang Barat

    Salo

    Tapung

    Tapung Hulu

    Tapung Hilir

    Bangkinang

    Bangkinang Seberang

    Kampar

    Kampar Timur

    Rumbio Jaya

    Kampar Utara

    Tambang

    Siak Hulu

    Perhentian Raja

  • Permukiman Kota 2014

    12

    Gambar.2.002 : Peta Administrasi Kabupaten Kampar.

  • Permukiman Kota 2014

    13

    2.1.3 Karakter Fisik Dasar Kabupaten Kampar

    2.1.3.1 Klimatologi

    Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim tropis.Temperatur

    minimum terjadi pada bulan September yaitu sebesar 23,1C.Temperatur

    maksimum juga terjadi pada September dengan temperature 32,4C.

    Dengan rata rata hari hujan sekitar 201 hari / tahun dengan keadaan

    musim berkisar: Musim hujan jatuh pada bulan Januari April dan

    September Desember, Musim kemarau jatuh pada bulan Mei Agustus.

    Kondisi suhu Kab. Kampar yang cukup tinggi terutama dapat

    dirasakan pada musim kemarau sekaligus mempresentasikan Kab. Kampar

    memiliki tingkat kelembapan minimum 86,2% - 90,9% dan kelembapan

    ,maksimum antara 94,90% - 95,8%.

    Tabel.2.002 : Keadaan Iklim dan Cuaca di Kabupaten Kampar Tahun 2011

    Bulan Temperatur Kelembaban ( % )

    Januari 27,0 95,5

    Februari 24,7 95,8

    Maret 27,6 95,9

    April 27,5 95,8

    Mei 29,1 95,1

    Juni 27,1 97,9

    Juli 27,2 95,7

    Agustus 27,6 95,7

    September 26,6 95,9

    Oktober X X

    November X X

    Desember X X

    Sumber: Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012, BPS

  • Permukiman Kota 2014

    14

    Rata-rata curah hujan tahunan umumnya cukup tinggi (>2000 mm)

    dengan jumlah hari hujan rata-rata tahunan berkisar antara 112- 182 hari.

    Distribusi iklim secara spasial cukup baik, perbedaan iklim antar lokasi

    tidak begitu mencolok. Curah hujan rata-rata tahunan berkisar antara 2.743

    mm sampai dengan 4.130 mm.

    Tabel .2.003. Temperatur dan curah hujan Kabupaten Kampar

    Bulan Tempertur Curah Hujan

    Min Max Rata-Rata HH MM

    Januari 23,4 31 27 11 279

    Februari 22,6 30 27 10 313

    Maret 22,9 30 27 12 365

    April 25,2 32 29 10 283

    Mei 22,7 34 29 8 147

    Juni 22,5 33 28 6 212

    Juli 22,1 35 29 5 138

    Agustus 22 32 27 11 252

    September 22 33 28 11 237

    Oktober 22 33 28 11 252

    November 21 32 27 6 205

    Desember 21 32 27 16 389

    Sumber: BPS, Kabupaten Kampar Dalam Angka 2009.

    Kondisi iklim yang tersebar seperti yang disampaikan pada tabel di atas,

    ketersediaan air pada umumnya cukup dari waktu ke waktu sehingga sangat

    mendukung bagi kegiatan dan pengembangan pertanian diwilayah kampar

    termasuk dapat mendukung ketersediaan air permukaan seperti sungai, embung

    atau bangunan penangkap air hujan. Berikut Tabel.004.a dan tabel.004.b curah

    hujan di Kabupaten Kampar Tahun 2011.

  • Permukiman Kota 2014

    15

    Tabel.2.004.a : Tingginya Curah Hujan di Kabupaten Kampar bulan

    Januari Juli Tahun 2011 (mm)

    Kecamatan Januari Februari Maret April Mei Juni

    Kampar Kiri 14 14 39 18 15 12

    Kampar Kiri Hulu 19 19 X X X X

    Kampar kiri Hilir 20 20 X 20 13 16

    Kampar Kiri Tengah 26 26 21 X X X

    Gunung Sahilan 10 10 18 12 16 12

    XIII Koto Kampar 21 21 20 26 20 22

    Bangkinang Barat 24 24 20 14 15 17

    Salo X X X 20 15 16

    Tapung X X X 18 14 12

    Tapung Hulu 66 37 31 X X X

    Tapung Hilir 18 25 X 62 X X

    Bangkinang 16 16 30 17 18 23

    Bangkinang Seberang 14 15 23 14 15 19

    Kampar 11 17 22 24 10 X

    Kampar Timur X X X X 13 42

    Rumbio Jaya X X X X 104 34

    Kampar Utara 20 21 22 X X 24

    Tambang X X X X X X

    Siak Hulu 23 15 26 18 23 12

    Perhentian Raja 21 21 20 X X 26

    Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten

    Kampar.

    Catatan : X : Data tidak diperoleh

    (-) : Tidak ada penakar.

  • Permukiman Kota 2014

    16

    Tabel.2.004.b : Tingginya Curah Hujan di Kabupaten Kampar Bulan Juli

    Desember Tahun 2011 (mm)

    Kecamatan Juli Agustus September Oktober November Desember

    Kampar Kiri 34 12 22 17 23 19

    Kampar Kiri Hulu X X 27 16 14 12

    Kampar kiri Hilir 14 16 19 16 19 17

    Kampar Kiri Tengah X X 19 16 X 19

    Gunung Sahilan 17 21 12 15 19 18

    XIII Koto Kampar 22 22 30 29 28 22

    Bangkinang Barat 18 17 20 18 19 29

    Salo 19 16 20 20 19 28

    Tapung 27 12 17 14 21 20

    Tapung Hulu 28 X 35 22 51 35

    Tapung Hilir 31 21 31 18 20 20

    Bangkinang 22 18 20 16 11 20

    Bangkinang Seberang 16 25 18 13 16 21

    Kampar 19 10 10 11 X 18

    Kampar Timur 29 22 51 33 24 19

    Rumbio Jaya 16 34 13 31 24 19

    Kampar Utara 24 30 26 11 28 18

    Tambang 27 27 21 28 32 39

    Siak Hulu 23 23 25 69 25 49

    Perhentian Raja 22 X 21 9 11 23

    Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten

    Kampar.

    Catatan : X : Data tidak diperoleh

    (-) : Tidak ada penakar.

  • Permukiman Kota 2014

    17

    Tabel.2.005 : Keadaan Iklim dan Cuaca Lokasi SMPK Bangkinang

    Kabupaten Kampar Tahun 2009

    Jenis Pendataan Januari Februari Maret April Mei Juni

    Temperatur 30,3 27,2 30,8 30,6 32,3 30,8

    Kelembaban 95,8 86,2 94,6 90,9 94,4 94,5

    Lama Penyinaran 123,5 78,5 89,5 102,0 183,5 148,0

    Jenis Pendataan Juli Agustus September Oktober November Desember

    Temperatur 31,8 31,1 30,3 31,5 30,2 30,6

    Kelembaban 64,9 95,3 92,0 95,8 92,2 94,9

    Lama Penyinaran 160,5 125,0 130,0 132,5 140,0 105,0

    Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten

    Kampar Tahun 2009.

    Keterangan : Pengamatan dilakukan mulai pukul 07.00 17.00

    Temperatur = 0C

    Kelembaban = %

    Lama Penyinaran = Jam

    X = data tidak masuk.

    Kabupaten Kampar memiliki suhu maksimum 40oC dan suhu minimum

    12oC. Temperatur udara di Kecamatan Bangkinang pada siang hari rata-rata

    adalah 30,7 o

    C, sedangakan pada malam hari temperaturnya sedang. Tingginya

    temperatur udara pada siang hari menyebebkan kelambatan udara dari permukaan

    tanah. Namun temperatur udara yang demikian ini tidak mempengaruhi cuaca

    secara umum di daerah ini. Iklim di Kabupaten Kampar dipengaruhi oleh angin

    musim, pada bulan April sampai dengan Agustus bertiup angin Barat Laut,

    sedangkan pada bulan Agustus-April bertiup angin musim Timur.

  • Permukiman Kota 2014

    18

    Berdasarkan tipe curah hujan menurut kriteria Schidt dan Ferguson, serta

    diagram penentuan tipe hujan tropik menurut Koppen, maka di Kabupaten

    Kampar memiliki tipe curah hujan A (sangat basah) dan tipe iklim Af (tropika

    basah). Tingginya curah hujan, temperatur, kelembaban udara di wilayah ini

    sangat berpengaruh terhadap tingkat pelapukan baik fisik maupun kimiawi,

    sebagai konsekwensi telah mengalami pelapukan lanjut.

    2.1.3.2 Fisiografi

    Secara umum keadaan fisiografi wilayah studi tidak lepas dari geologi di

    lingkungan pulau Sumatera yang terbentuk dari suatu proses tektonik dalam

    sejarah geologi yang sama. Pulau Sumatera yang terletak pada bagian tepi barat

    daya dari lempeng benua yang meliputi seluruh Asia Tenggara dan disebut

    Paparan Sunda (Sunda Land) berada pada zona pertemuan antara lempeng benua

    dan lempeng samudra yaitu lempeng Samudra Hindia yang disebut Lempeng

    India-Australia (Indian-Australian Plate).

    Pada zona ini, lempeng samudra yang bergerak relatif kearah utara timur

    laut membentur lempeng benua sehingga terjadi penunjaman

    (subduksi/subduction) kerak samudra ke bawah lempeng benua yang ditandai oleh

    terbentuknya palung samudra yang disebut Palung Sunda (Sunda Trench) di lepas

    pantai barat pulau Sumatera (Curray et al. 1979). Kecepatan dari pergerakan

    lempeng ini diperkirakan sebesar 6 cm/tahun (Le Picthon, 1968).

    Gaya tekanan resultan dari subduksi yang bersifat oblique dari kerak

    samudera tsb. telah menyebabkan terjadinya patahan-patahan yang sejajar dengan

    batas lempengan yaitu mengarah Baratlaut-Tenggara (Fich, 1972). Patahan tsb.

    tersebar sepanjang pulau Sumatera dan dikenal sebagai Sistem Sesar Sumatera

    (Sumatran Fault System). Pembentukan magma yang berasosiasi dengan adanya

    penunjaman ini juga telah menyebabkan terjadinya kegiatan vulkanik dari zaman

    Tersier sampai sekarang (Resen) yaitu sepanjang Busur Gunung Api Sumatera.

    Hal ini sangat berpengaruh pada keadaan geologi yang berkembang di pulau

    Sumatera yang selanjutnya dapat ditunjukkan pada kondisi fisiografi yang

  • Permukiman Kota 2014

    19

    terbentuk di wilayah Riau daratan pada umumnya dan Wilayah Sungai Kampar

    pada khususnya.

    Tatanan fisiografi di wilayah Riau daratan dengan berdasarkan pada

    gerakan batuan dasar yang berarah Baratlaut Tenggara dapat dibagi atas beberapa

    Zona mulai dari arah barat ke timur yaitu sebagai berikut (P3G 1982) :

    Zona Geantiklin Bukit Barisan (Barisan Geanticline). ; Zona ini terletak di

    bagian barat dan berada pada daerah perbatasan WS Kampar yang dicirikan oleh

    puncak-puncak perbukitan memanjang yang menunjukkan kelurusan dengan arah

    baratlaut-tengara (bukit barisan) dan berlereng terjal dengan ketinggian yang

    diperkirakan mulai dari 500 sampai 1000 m dpl (diatas permukaan laut) atau

    lebih.

    Zona Kaki Bukit Barisan Bagian Timur (Eastern Barisan Foot Hills). ;

    Berada di sebelah timur dan sejajar dengan Zona Geantiklin yang merupakan

    daerah kaki bukit barisan dengan lebar sekitar 45 km yang dicirikan oleh

    perbukitan bergelombang yang terbentuk oleh patahan-patahan terban (horsts dan

    graben) dengan arah sesuai dengan arah utama pulau Sumatera pada ketinggian

    antara 150 dan 500 m dpl.

    Zona Perbukitan Dalu-Dalu Bangkinang (Daludalu-Bangkinang Uplift).;

    Zona ini memisahkan antara daerah kaki bukit barisan di sebelah baratnya dengan

    daerah dataran aluvial di sebelah timurnya. Zona ini mempunyai lebar sekitar 20

    km di terletak pada ketinggian 30 sampai 150 m dpl.

    Zona Dataran Aluvial (Alluvial Plain) ; Meliputi dataran yang berada di pantai

    timur Sumatera pada bagian timur dari WS Kapar dengan elevasi mulai dari 0

    sampai 30 m dpl. Secara umum, aliran Sungai Kampar berawal dari hulu-hulu

    sungai yang berada di daerah punggungan Bukit Barisan yang termasuk pada

    Zona Geantiklin Bukit Barisan dan selanjutnya mengalir ke arah timur melewati

    zona-zona fisiografi lainnya sampai ke muara sungai yang terletak pada Zona

    Dataran.

  • Permukiman Kota 2014

    20

    2.1.3.3 Topografi

    A. Ketinggian

    Untuk kondisi topografinya Kab. Kampar sebagian besar

    merupakan daerah perbukitan yang berada sepanjang Bukit Barisan yang

    berbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat,dengan ketinggian antar 0-500

    meter dari permukaan air laut.Jenis Tanahnya arganosol tersebar luas di

    dataran rendah berawa-rawa dan berasosiasi dengan humus.

    1. Struktur Tanah

    Jenis Tanah Podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan

    endapan.

    Jenis tanah podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan

    endapan dan beku.

    Jenis tanah podsolik merah kuning kompleks dengan bahan

    induk bahan beku.

    B. Kemiringan lereng

    Untuk kemiringan lereng Kab. Kampar dapat digolongkan menjadi 5

    (lima) kelas yang dijelaskan pada tabel berikut :

  • Permukiman Kota 2014

    21

    Tabel.2.006 : Distribusi Penyebaran Kelas Lereng di Wilayah

    Kabupaten Kampar

    Kelas Lereng Kemiringan Lereng (%) Luas

    Ha %

    Datar 0 3 320.717,00 29,2

    Landai 3 8 288.864,80 26,3

    Agak Curam 8 15 225.160,40 20,5

    Curam 15 30 43.934,30 4,0

    Sangat Curam >30 219.669,40 20,0

    Jumlah 1.098.346,00 100.0

    Sumber : Master Plan Pengembangan Pertanian Kabupaten Kampar.

    Agar lebih jelas tentang penyebaran kemiringan lereng kab. Kampar dapat

    dilihat pada peta dibawah ini.

  • Permukiman Kota 2014

    22

    Gambar.2.003 : Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Kampar

  • Permukiman Kota 2014

    23

    C. Morfologi

    Morfologi atau bentang alam suatu daerah merupakan perwujudan

    suatu daerah yang tercermin dari bentuk muka bumi yang didasarkan pada

    peta topografi ataupun kenampakan lapangan. Berdasarkan itu serta

    ketinggian topografi, kemiringan lereng dan pola aliran yang ada, maka

    morfologi Kabupaten Kampar dapat dibagi menjadi 3 (tiga) satuan

    morfologi:

    a. Satuan mofologi perbukitan bergelombang tinggi menempati 40%

    daerah studi terletak disebelah barat dan tengah, umumnya

    menempati daerah yang diisi oleh endapan pre tersier dimana pada

    daerah ini resistensi batuan pembentuk cukup tinggi sehingga

    pengaruh dari erosi tidak begitu besar. Satuan ini mempunyai pola

    sebaran sungai Trellisa dimana pola aliran sungai sangat dikontrol

    oleh struktur lapisan batuan penyusun. Tahapan sungainya umumnya

    masih dalam tahapan sungai muda dengan lembah sungai yang

    membentuk penampang VA. Struktur geologi sangat berpengaruh

    pada satuan morfologi ini.

    b. Satuan morfologi perbukitan bergelombang rendah berada di tenagah

    daerah studi membujur dengan arah barat laut- tenggara menutupu

    20% daerah studi. Satuan ini umumnya menempati daerah yang diisi

    oleh endapan sedimen Anggota Bawah Formasi Telisa, satuan ini

    dicirikan oleh kemiringan lereng yang tidak begitu terjal, sehingga

    membentuk suatu perbukitan yang bergelombang rendah. Apabila

    dilihat secara umumnya satuan ini menempati grabena. pola aliran

    sungainya umumnya sub dendritik dengan pola yang dikontrol

    sangat kuat oleh kekerasan batuan penyusunnya. Struktur pada

    satuan ini umumnya telah pada tahapan dewasa dengan penampang

    sungai berbentuk hurup U.

    c. Satuan morfologi dataran bergelombang menempati 40% daerah

    studi terletak di bebelah timur laut. satuan ini menempati daerah

  • Permukiman Kota 2014

    24

    yang diisi oleh batuan sedimen Anggota Atas Formasi Telisa,

    Anggota Bawah Formasi Palembang, Anggota Tengah Formasi

    Palembang dan Endapan Aluvial. Satuan ini dicirikan oleh morfologi

    dataran berundulasi rendah dengan kemiringan lereng rendah. Satuan

    ini mempunyai pola aliran sungai dendritik. Pola aliran sungai di

    satuan ini juga dikontrol oleh kekerasan litologi pembentuk formasi

    sedangkan struktur tidak begitu berpengaruh. Tahapan sungai pada

    satuan ini umumnya sudah pada tahapan dewasa dimana penampang

    sungainya umumnya .

    2.1.3.4 Geologi dan Geomorfologi

    Pembahasan geologi daerah perencanaan disamping mengenai

    jenis, sebaran dan sifat fisik batuan/ tanah, struktur geologi, juga

    geomorfologinya, yaitu gambaran yang berkaitan dengan bentang alam

    dalam hubungannya dengan jenis batuan pembentuknya.

    Berdasarkan Peta Geologi Lembar Pekanbaru (0816) tahun 1982

    dan Solok (0815) edisi ke-2 tahun 1995 skala 1 : 250.000 (Pusat Penelitian

    dan Pengembangan Geologi), Kabupaten Kampar terbentuk dari batuan

    sedimen dan meta sedimen, batuan metamorphosis dan batuan terobosan

    yang tersebar di seluruh wilayah. Wilayah Kampar pada bagian barat

    kearah pantai, terbentuk dari formasi geologi batuan metamorphosis (Pcks,

    Pckq), batuan sedimen (Qal, Qtpu, Tmol, Tob), sedangkan wilayah timur

    terbentuk dari batuan sedimen (Qh, Qal, Qat, Tup, Qpmi). Wilayah

    Kampar juga dilalui sesar membujur dari Timur Laut kea rah Tenggara.

    Sesar yang terdapat di wilayah bagian barat dekat dengan perbatasan

    Provinsi Sumatera Barat diperkirakan penyebab seringnya terjadi longsor

    di kawasan Batu Bersurat.

    Hasil penyelidik terdahulu Bambang Setiawan dan Endang

    Suwargi (1983), bahwa daerah kegiatan terdiri dari satuan batuan yang

    umurnya bervariasi dari Paleozoikum hingga Resen. Bagian terbesar

  • Permukiman Kota 2014

    25

    daerah kegiatan merupakan suatu seri batuan sedimen berumur Permo-

    Karbon yang sebagian mengalami malihan derajat rendah. Seri batuan ini

    merupakan suatu endapan marine shelf sediments yang membentuk

    pegunungan berarah NW-SE dimana setempat-setempat diisi oleh endapan

    sedimen berumur endapan sedimen berumur Tersier. Formasi yang tertua

    dari seri batuan ini adalah Formasi Kuantan yang dibentuk oleh satuan

    batuan serpih, batusabak, filit, sekis, batugamping, klastik dan batupasir

    sedangkan Formasi Bohorok yang ada diatasnya dibentuk oleh stuan

    batupasir mengandung tufa dan batu pasir. Batuan sedimen Pra-Tersier

    lainnya adalah Formasi Tuhur yang diperkirakan berumur Trias, formasi

    ini dibentuk oleh satuan batuan batusabak dan serpih dengan sisipan

    batupasir. Intrusi batuan granitik diduga terjadi pada masa Mesozoikum,

    dilapangan pengaruh intrusi ini dapat terlihat dengan adanya gejala

    malihan sentuh pada batuan yang diterobosnya yaitu batuan sedimen yang

    berumur Permo-Karbon.

    Sesudah suatu perioda yang ditandai dengan adanya pengangkatan,

    perlipatan intrusi batuan beku serta erosi batuan Pra-Tersier kemudian

    disusul oleh pembentukan batuan sedimen berumur Tersier yang diawali

    dengan breksi dan konglomerat pada bagian dasarnya. Formasi Pematang

    yang berumur antara Eosen-Oligosen dicirikan oleh satuan litologi breksi-

    konglomerat dengan sisipan batupasir, batulempung, batulanau dan

    batulumpur, formasi ini diendapkan dalam lingkungan pengendapan air

    tawar. Formasi Sihapas kemudian menutupi Formasi Pematang secara

    tidak selaras yang berumur Miosen Bawah dan satuan batuan yang

    membentuknya terdiri dari konglomerat, batupasir, batulanau, batulanau

    dan serpih. Formasi Telisa yang berumur Miosen-Tengah menutupi

    Formasi Sihapas secara selaras, formasi ini dibentuk oleh satuan batuan

    serpih, batulanau, batulempung, napal dan batupasir glaukonit. Formasi ini

    diendapkan dalam lingkungan pengendapan yang dicirikan dengan adanya

    fosil foram dan plankton.

  • Permukiman Kota 2014

    26

    Formasi Petani yang berumur Pliosen diendapkan diduga tidak

    selaras di atas Formasi Telisa yang dibentuk oleh satuan batuan serpih

    dengan sisipan batupasir dan batulanau, formasi ini diendapkan dalam

    lingkungan pengendapan yang bervariasi. Batuan vulkanik berkomposisi

    antara andesit dan basalt diduga berumur Mio-Pliosen, batuan ini

    menutupi Formasi Bohorok dan Formasi Sihapas. Sedangkan Batuan

    Kwarter umumnya adalah alluvial yang terdiri dari kerikil, pasir dan

    lempung, di daerah kegiatan batuan ini dapat dipisahkan menjadi dua

    satuan geologi yaitu Formasi Minas yang berumur Pleistosen dan

    Alluvium muda yang berumur Resen.. Berdasarkan peta percepatan batuan

    seperti ditunjukkan pada Gambar 3 - 8 di bawah ini maka percepatan

    batuan dasar untuk Wilayah Sungai Kampar relatif sama dengan daerah

    Provinsi Riau secara keseluruhan yaitu 0,8 2,4 m/dtk2, sehingga

    termasuk dalam kategori daerah medium bahaya gempa.

    Tabel 2.007 : Formasi Geologi dan Batuan Induk di Wilayah Kabupaten

    Kampar

    No. Formasi Geologi Periode Litologi

    1 Aluvium Muda

    (Qh)

    Kuarter

    (Holosen)

    Batuan Sedimen yang terdiri dari : Kerikil,

    Pasir dan Lempung

    2 Aluvium Sungai

    (Qal)

    Kuarter

    (Plistosen)

    Batuan Sedimen yang terdiri dari : Kerikil,

    Pasir, Lempung sisa-sisa tumbuhan dan rawa

    gambut

    3 Aluvium Tua

    (Qp)

    Kuarter

    (Holosen-

    Plistosen)

    Batuan Sedimen yang terdiri dari : Kerikil,

    Pasir, Lempung sisa-sisa tumbuhan dan rawa

    gambut

    4 Undak Sungai

    (Qat)

    Kuarter Batuan endapan yang terdiri dari : Bongkah,

    Kerikil, Pasir dan Lempung

    5 Formasi Minas

    (Qpmi)

    Kuarter

    (Plistosen)

    Batu sedimen yang terdiri dari : Kerikil,

    sebaran kerakal, pasir dan lempung

  • Permukiman Kota 2014

    27

    6 Formasi Petani

    (Tup)

    Tersier

    (Pliosen)

    Batuan sedimen yang terdiri dari : batu

    lumpur mengandung karbonan, lignit sedikit

    batu lanau dan batu pasir

    7 Formasi Telisa

    (Tint)

    Tersier

    (mioseu)

    Batuan sedimen yang terdiri dari : batu

    lumpur gampinganabu-abu, batu gamping

    tipis, batu lanau dan sedikit batu pasir

    glaukonit termasuk dalam Grup Kampar.

    8 Anggota Atas

    Formasi

    Palembang(Qtpu)

    Kuarter Batuan sedimen yang terdiri dari : tuf asam

    berbatuapung, batupasir tufan, bentonit,

    sisipan lignit dan kayu terkersikkan

    9 Formasi Bahorok

    (Pub)

    Perem dan

    Karbon

    Batuan sedimen yang terdiri dari : wake,

    wake konglomeratan dan turbidit, termasuk

    dalam Grup Tapanuli

    10 Anggota Tanjung

    Pauh (Pukt)

    Perem dan

    Karbon

    Batuan sedimen terdiri dari : dominan

    muskovit, klorit = sekis karbonat dengan

    liniasi kuat, termasuk Grup Tapanuli

    11 Anggota

    Pawan

    (Pukup)

    Perem dan

    Karbon

    Batuan sedimen terdiri dari : klorit - sekis

    karbonat

    12 Formasi Sihapas

    (Tms)

    Tersier

    (Miosen)

    Batuan sedimen terdiri dari : batu pasir,

    konglomerat, batu lanau, termasuk Grup

    Kampar

    13 Formasi Tuhur

    (Mtt)

    Trias Sama dengan Lembar Solok

    14 Anggota Filiat

    dan Serpih

    Kuantan (PCks)

    Perem dan

    Karbon

    Batuan Metamorfosis (malihan) terdiri dari

    :serpih dan filit,sisipan batu sabak, kuarsit,

    batulanau, rijang dan aliran lava

    15 Anggota Bawah

    Formasi Ombilin

    (Tmol)

    Tersier

    (Miosen)

    Batuan sedimen terdiri dari : batu pasir

    kuarsa mengandung mika sisipan arkose,

    serpih lempungan, konglomerat kuarsa dan

  • Permukiman Kota 2014

    28

    batubara

    16 Anggota Bawah

    Formasi

    Kuantan(PCkq)

    Perem dan

    Karbon

    Batu metamorfosis (malihan) terdiri dari :

    kuarsit dan batu pasir kuarsa sisipan filit,

    batu sabak, serpih, batuan gunung api, tuf

    klorit, konglomerat dan rijang

    17 Granit Giti

    ((Mpigt)

    Trias Batuan terobosan terdiri dari : granit

    mengandung timah dan pagmatit turmalin

    18 Granit Ulak

    (Mpiul)

    Trias Batuan terobosan terdiri dari : granit

    perdaunan

    19 Anggota Bawah

    Formasi Telisa

    (Tintl)

    Tersier

    (Miosen)

    Batuan sedimen terdiri dari : Napal

    lempungan, batupasir lignit, tuf breksi

    andesit dan batupasir glaukonitan

    20 Formasi Brani

    (Tob)

    Tersier

    (Oligosen)

    Batuan sedimen terdiri dari : konglomerat

    dengan sisipan batu pasir

    Sumber:Dokumen RTRW Kabupaten Kampar, 2011

  • Permukiman Kota 2014

    29

    Gambar.2.004 : Peta Geologi Kabupaten Kampar

  • Permukiman Kota 2014

    30

    2.1.3.5 Hidrologi dan Hidrogeologi

    Air tanah di kawasan studi termasuk dalam kategori dangkal.

    Disamping itu, kawasan studi juga dilewati oleh aliran Sungai Kampar

    Kiri. Dimana potensi air / hidrologi pada kawasan studi dimanfaatkan

    untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga dengan menggunakan

    sistem non-perpipaan. Sistem non-perpipaan merujuk kepada pola

    pemenuhan kebutuhan air bersih secara mandiri melalui sumur-sumur

    (sumur gali dan artesis). Di Kecamatan Kampar Kiri Hulu terdapat

    beberapa sumber air alam, meliputi :

    Air Hujan

    Sebagai bagian negara tropis, Kecamatan Kampar Kiri Hulu

    memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.

    Turunnya air hujan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu pada umum

    mengalami peningkatan pada bulan Oktober Mei.

    Air Permukaan

    Sungai utama yang mengalir di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

    adalah Sungai Subayang, sungai Bibio.

    Air Tanah

    Air tanah adalah air yang mengalir di bawah permukaan bumi

    terdiri atas air tanah dangkal dan air tanah sedang (artesis) yang dapat

    diambil dengan sistem pembuatan sumur baik berupa sumur biasa maupun

    sumur artesis.

    Air tanah yang ada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu air tanah

    dalam. Air tanah dalam diketahui dari identifikasi melalui sumur-sumur

    bor penduduk.

  • Permukiman Kota 2014

    31

    Dengan melihat kondisi hidrologi di kawasan studi yang terdiri

    dari sungai, maka perlu adanya suatu peraturan yang mengatur tentang

    sempadan sungai sebagai acuan untuk menentukan jarak ideal lahan

    terbangun dari sungai. Acuan tersebut dapat disusun antara lain dengan

    berpedoman kepada UU No. 5 tahun 1990 dan Keppres No. 32 tahun

    1990.

    Di daerah Kab.Kampar terdapat 2 buah sungai besar dan beberapa sungai

    kecil,yaitu:

    Sungai Kampar yang panjangnya 413,5 Km dengan kedalaman

    rata-rata 7,7 meter dengan lebar rata-rata 143 merer.Seluruh bagian

    sungai ini termasuk dalam Kabupaten Kampar yang meliputi

    Kecamatan XIII Koto Kampar,Bnagkinang,Bangkinang

    Barat,Kampar,Siak Hulu,dan Kampar Kiri.

    Sungai Siak bagian hulu yakni panjangnya 90 Km dengan

    kedalaman rata-rata 8-12 meter yang melintasi Kecamatan Tapung.

    Sungai-sungai besar terdapat di Kab.Kampar ini sebagian masih

    berfungsi baik sebagai sarana dan prasarananya perhubungan, sumber air

    bersih budidaya ikan maupun sebagi sumber energy listrik (PLTA koto

    Panjang).

  • Permukiman Kota 2014

    32

    Gambar.2.005: Peta Hidrologi Kabupaten Kampar

    2.1.4 Pengunaan Lahan

  • Permukiman Kota 2014

    33

    Penggunaan lahan di Kabupaten Kampar terdiri dari bangunan dan

    halamannya,tegal kebun ladang huma,padang rumput,tambak,kolam tebat

    empang,lahan sementara tidak dibangun, hutan, perkebunan, sawah, dll.

    Luas tanah di Kab.Kampar adalah 11.289,28 Ha terdiri dari 2 (dua) jenis

    pemanfaatan yaitu sebagai lahan terbangun (bangunan, perkebunan,

    pertanian, perdagangan, dll) sebesar 6.481,45 Ha dan sisanya merupakan

    lahan non terbagun, umumnya berupa padang rumput,rawa,lahan kosong,

    hutan, dll sebesar 4.808,73 Ha. Berikut Tabel 2.008 Penggunaan Lahan

    menurut Kecamatan di Kabupaten Kampar Tahun 2008-2011.

    Tabel .2.008 : Luas Tanah Menurut Penggunaan Di Kabupaten Kampar

    Tahun 2008 2011 (Ha)

    Jenis

    Penggunaan Tanah

    Tahun

    2008 2009 2010 2011

    Tanah Sawah 10.780 10.206 10.009 10.173

    Pekarangan,bangunan Dan lahan 82.813 82.050 87.005 84.162

    Tegal Kebun 109.500 108.947 94.803 92.539

    Ladang Huma 65.738 66.402 54.370 91.969

    Padang Rumput 12.037 12.039 10.892 9.876

    Rawa 26.453 25.684 19.655 19.652

    Kolam 1.443 1.415 1.425 1.434

    Sementara tidak diusahakan 41.405 43.634 48.173 12.093

    Hutan 183.617 196.505 160.695 227.987

    Perkebunan 377.781 353.505 394.475 397.023

    lain-lain 106.877 125.003 178.084 156.181

    Sumber:Kampar Dalam Angka 2012

  • Permukiman Kota 2014

    34

    Tabel .2.009 : Persentase Penggunaan Lahan Di Kabupaten Kampar Tahun

    2011

    Jenis

    Penggunaan Tanah

    Jumlah

    (Ha) Persentase

    Tanah Sawah 10.173 1 %

    Pekarangan,bangunan Dan lahan lainnya 84.162 8 %

    Tegal Kebun 92.539 8 %

    Ladang Huma 91.969 8 %

    Padang Rumput 9.876 1 %

    Rawa tidak ditanami 19.652 2 %

    Kolam 1.434 1 %

    Sementara tidak diusahakan 12.093 2 %

    Hutan 227.987 20 %

    Perkebunan 397.023 35 %

    Tanah dan lain-lain 156.181 14 %

    Jumlah 11.289,28 100 %

    Sumber:Kampar Dalam Angka 2012

    Agar lebih jelasnya tentang persentase penggunaan lahan di

    kabupaten Kampar berikut disajikan grafik tentang persentase luas tanah

    menurut penggunaannya dikabupaten kampar.

  • Permukiman Kota 2014

    35

    Sumber: Hasil analisa Kabupaten Kampar dalam angka 2012

    1%

    8%8%

    8%

    1%

    2%

    1%

    2%20%

    35%

    14%

    Gambar 2.006 : Persentase Luas Tanah Menurut Penggunaan Di

    Kab. Kampar Tahun 2011

    Tanah Sawah

    Pekarangan,bangunan Dan lahan lainnya

    Tegal Kebun

    Ladang Huma

    Padang Rumput

    Rawa tidak ditanami

    Kolam

    Sementara tidak diusahakan

    Hutan

    Perkebunan

    Tanah dan lain-lain

  • Permukiman Kota 2014

    36

    Gambar.2.007 : Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Kampar

  • Permukiman Kota 2014

    37

    2.1.5 Kependudukan

    Menurut Kampar dalam 2012 jumlah penduduk Kabupaten Kampar

    sementara adalah 713.078 orang, dengan penduduk lakilaki sebanyak 367.661

    orang dan penduduk perempuan 345.417 orang. Kecamatan yang mempunyai

    jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Siak Hulu yaitu 91.586 jiwa dan

    jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan kampar Kiri Hilir yaitu 10.195

    jiwa. Dari data Kampar dalam angka 2012 tersebut masih tampak bahwa

    penyebaran penduduk Kabupaten Kampar sebagian besar tertumpu di Kecamatan

    Siak Hulu yakni 13 persen, kemudian diikuti oleh Kecamatan Tapung sebesar

    12,00 persen. Selanjutnya Kecamatan Tapung Hulu dan Tapung Hilir dengan

    besar masingmasing adalah 11 persen dan 8 persen. Kemudian Kecamatan

    Tambang yang berbatasan dengan Kota Pekanbaru juga memberikan kontribusi

    yang cukup tinggi yaitu 8 persen sementara kecamatan lainnya di bawah 7 persen.

    Kecamatan Kampar Kiri Hilir dan Kampar Kiri Hulu adalah 2 kecamatan dengan

    urutan terbawah yang memiliki jumlah penduduk 10.158 orang dan 10.548 orang.

    Sementara Kecamatan Bangkinang sebagai ibu kota kabupaten memiliki

    penduduk sebanyak 34,643 orang. Kabupaten Kampar dengan luas wilayah

    sekitar 11.289,28 kilo meter persegi dan didiami oleh 713.078 orang dengan

    kepadatan penduduk sebanyak 63 orang per kilo meter persegi. Kecamatan yang

    paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Kampar yaitu

    sebanyak 329 orang per kilo meter persegi sedangkan kecamatan yang paling

    rendah adalah Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu sebanyak 8 orang per kilo

    meter persegi.

    Berikut merupakan grafik persentase jumlah penduduk di kabupaten

    Kampa tahun 2011.

  • Permukiman Kota 2014

    38

    Sumber: BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka, 2012

    Berikut grafik tren jumlah penduduk kabupaten Kampar dari tahun 2002 sampai

    dengan tahun 2011.

    Gambar .2.009 : Tren Jumlah Penduduk Kabupaten Kampar Dari Tahun

    2002 s/d 2011

    Sumber: BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka, 2012

    4%

    1% 1% 3%2%

    3%2%

    3%

    3%

    12%

    11%

    8%5%4%

    6%

    3%

    2%

    2%

    8%

    13%

    2%

    Gambar. 2.008 : Grafik Persentase Jumlah Penduduk di

    Kabupaten Kampar Tahun 2011Kampar KiriKampar Kiri HuluKampar kiri HilirKampar Kiri TengahGunung SahilanXIII Koto KamparKoto Kampar HuluBangkinang BaratSaloTapungTapung HuluTapung HilirBangkinangBangkinang SeberangKamparKampar TimurRumbio JayaKampar UtaraTambangSiak HuluPerhentian Raja

  • Permukiman Kota 2014

    39

    Bila dilihat dari komposisinya maka akan perbandingan jumlah laki-laki

    dan perempuannya yaitu dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 2.010 : Perbandingan Jumlah Laki-Laki dan Perempuan di

    Kabupaten Kampar Tahun 2011

    Sumber : Hasil Analisa Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012, BPS

    Bila ditinjau dari tingkat kepadatannya, maka rata-rata kepadatan

    penduduk di Kabupaten Kampar adalah 63 jiwa/km2. Kepadatan penduduk

    terbesar terdapat di Kecamatan Kampar yaitu 329 jiwa/km2 dan kepadatan

    terkecil terdapat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu 8 jiwa/km2. Sex ratio

    penduduk Kabupaten Kampar sebesar 106 artinya jumlah penduduk lakilaki 6

    persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan Sex ratio terbesar

    terdapat di kecamatan yakni Kecamatan Sahilan 111 serta, Kecamatan Kampar

    Kiri Hilir, Kampar Kiri Tengah, Tapung, dan Tapung Hulu yakni masingmasing

    110. sementara kecamatan dengan sex ratio terkecil adalah Kecamatan Kampar

    Utara yaitu sebesar 99, artinya jumlah penduduk perempuan lebih banyak 1% dari

    penduduk laki-laki. dan Untuk sebarannya dapat dilihat pada tabel 2.010 dibawah

    ini.

    52%

    48%

    Perbandingan Jumlah Laki-Laki dan Perempuan di

    Kabupaten Kampar

    Laki-Laki

    Perempuan

  • Permukiman Kota 2014

    40

    Tabel.2.010 : Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kabupaten Kampar

    Tahun 2011

    Desa/Kelurahan Penduduk

    Laki-Laki Perempuan Total Sex Ratio

    Kampar Kiri 13.918 12.976 26.894 107

    Kampar Kiri Hulu 5.403 5.231 10.634 103

    Kampar kiri Hilir 5.338 4.858 10.195 110

    Kampar Kiri Tengah 12.626 11.497 24.123 110

    Gunung Sahilan 9.385 8.434 17.819 111

    XIII Koto Kampar 11.017 10.493 21.510 105

    Koto Kampar Hulu 8.704 8.200 16.904 106

    Bangkinang Barat 11.316 11.127 22.443 102

    Salo 11.808 11.357 23.165 104

    Tapung 45.429 41.333 86.762 110

    Tapung Hulu 39.556 36.007 75.563 110

    Tapung Hilir 28.315 25.961 54.276 109

    Bangkinang 18.195 17.273 35.468 105

    Bangkinang Seberang 14.867 14.529 29.396 102

    Kampar 22.518 22.382 44.900 101

    Kampar Timur 11.212 10.906 22.118 103

    Rumbio Jaya 7.722 7.515 15.238 103

    Kampar Utara 7.628 7.706 15.335 99

    Tambang 28.397 26.774 55.171 106

    Siak Hulu 47.286 44.301 91.586 107

    Perhentian Raja 8.267 7.554 15.821 109

    Jumlah 367.661 345.417 713.078** 106

    Sumber : BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012.

    **) : Hasil Proyek Pertengahan Tahun 2011

  • Permukiman Kota 2014

    41

    Gambar. 2.011 : Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Kampar

  • Permukiman Kota 2014

    42

    2.1. 6 Perekonomian

    2.1.6.1 Sosial Masyarakat

    Dari segi sosial budaya, Masyarakat Kampar termasuk daerah

    dengan tingkat heterogenitas etnis yang tinggi. Selain penduduk asli

    (orang Melayu Riau), maka suku bangsa lain yang cukup dominan di Riau

    ialah Minangkabau, Jawa, Batak, dan Cina. Dengan tingkat migrasi

    penduduk cukup tinggi, namun soliditas masyarakat tampak kuat. Ada dua

    faktor yang mengikat masyarakat di wilayah studi menjadi relatif solid,

    yaitu kesamaan agama dan kekompakan diantara tokoh-tokoh masyarakat.

    Pernyataan visi Riau sebagai Pusat Kebudayaan Melayu dapat dibaca

    sebagai : Riau adalah wilayah dengan penduduk yang hampir seluruhnya

    beragama Islam. Kesamaan agama ini merupakan faktor pengikat utama

    masyarakat secara social budaya. Faktor kedua adalah adanya kesamaan

    pandangan di antara tokoh-tokoh Masyarakat dalam merespon aktivitas

    pemerintahan sehari-hari. Ketiga pilar tokoh Masyarakat itu ialah tokoh

    adat (lembaga adat), tokoh agama (MUI), dan tokoh cendekiawan (antara

    lain yang tergabung dalam Forum Komunikasi dan Pemuka masyarakat

    Kampar.

    Pembangunan dan pembinaan Sumberdaya manusia sangat penting

    peranannya dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan.

    Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah studi sangat

    diperlukan guna mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan dengan baik.

    Potensi pengembangan Sumber Daya Manusia di wilayah studi ditinjau

    dari aspek kondisi dan karakteristik kependudukan adalah sebagai berikut :

    Memiliki jumlah angkatan kerja yang cukup besar.

    Memiliki sifat kegotongroyongan yang tinggi.

    Berdasarkan potensi ekonomi dapat memacu pertumbuhan

    angkatan kerja.

  • Permukiman Kota 2014

    43

    Permasalahan kependudukan di wilayah studi adalah sebagai

    berikut :

    Masih relatif rendah tingkat penyerapan tenaga kerja, mengingat

    ketersediaan lapangan kerja hanya terbatas pada kegiatan

    perkebunan, sedangkan sektor jasa pelayanan umum dan

    pertambangan belum banyak membantu dalam menyerap tenaga

    kerja.

    Tingkat pendidikan di wilayah studi masih relatif rendah, hal ini

    dapat menyebabkan rendahnya upah tenaga kerja dan status

    pekerjaan umumnya sebagai tenaga kasar.

    Heterogenitas masyarakat, baik secara sosial-ekonomi maupun

    sosial budaya yang menuntut pemenuhan kebutuhan yang beragam

    belum terakomodir dalam kegiatan pemanfaatan ruang kota.

    2.1.6.2 Mata Pencaharian Penduduk

    Ditinjau dari segi mata pencaharian penduduk ,sebagian

    besar penduduk di wilayah Kabupaten Kampar berusaha di sektor

    pertanian dengan prosentase 70% , selebihnya berusaha di sektor

    pemerintahan, pertambangan dan penggalian, industri, listrik, gas

    dan air minum, bangunan/konstruksi, perdagangan, hotel dan

    restoran, pengangkutan dan komunikasi , keuangan, asuransi dan

    usaha persewaan serta sektor jasa.

    2.1.6.3 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    Pendapatan Regional merangkum perolehan nilai tambah

    yang tercipta dari seluruh kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah

    pada periode waktu tertentu. PDRB juga dapat menunjukkan laju

    pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dari hasil perhitungan PDRB

    Kabupaten Kampar dapat diketahui besarnya laju pertumbuhan dan

    struktur ekonomi Kabupaten Kampar. Bila dilihat dari angka

    PDRB atas dasar harga konstan tanpa migas, maka telah terjadi

    kenaikan dari Rp. 4.661.065,93 pada tahun 2010 menjadi Rp.

  • Permukiman Kota 2014

    44

    4.989.165,06 pada tahun 2011. Artinya pertumbuhan ekonomi

    Kabupaten Kampar pada tahun 2011 sebesar 7,04 persen.

    Sejalan dengan RPJMD Kabupaten Kampar, kebijaksanaan

    pembangunan daerah Kabupaten Kampar pada RPJMD tahun 2007

    2011 diletakkan kepada bidang ekonomi dengan titik berat

    pembangunan sector pertanian dalam arti luas dan meningkatkan

    industri yang mengolah bahan mentah yang ada di daerah, guna

    meningkatkan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja serta

    keseimbangan pembangunan Daerah tanpa mengabaikan sektor

    lainnya. Untuk melihat lebih jauh mengenai struktur ekonomi

    Kampar dapat dilihat dari peranan masing masing sektor

    terhadap pembentukan PDRB Kampar. Dalam penghitungan

    PDRB tahun 2011 ini menggunakan tahun dasar 2000 dengan

    klasifikasi sembilan sektor (Pertanian, pertambangan, industri,

    listrik, bangunan, perdagangan, pengangkutan, keuangan, dan jasa-

    jasa).

    Pada tabel 2.011 terlihat bahwa sumbangan masing

    masing sector terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kampar

    adalah sebagai berikut : sumbangan sektor pertanian, peternakan,

    kehutanan, dan perikanan sebesar 47,79 %, pertambangan dan

    penggalian sebesar 4,47 %, industri pengolahan 16.75 %,

    perdagangan, hotel dan restoran 8,36 % , bangunan 10,73 %, jasa

    jasa 7,20 %, angkutan dan komunikasi 3,15 %, keuangan,

    persewaan dan jasa perusahaan 1,42 % , serta listrik, gas dan air

    bersih sebesar 0,12 %. Dari kontribusi masing masing sektor

    terlihat tiga sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar

    dalam pembentukan PDRB Kabupaten Kampar masing masing

    adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan sektor

    perdagangan, hotel dan restoran. Pada Tahun 2011 sektor pertanian

    memberikan sumbangan terhadap PDRB yakni sebesar 47,79 %

    dengan nilai Rp. 8.950.414,57.

  • Permukiman Kota 2014

    45

    Jika diamati lebih lanjut peranan masing masing sektor

    terhadap pembentukan PDRB Kampar pada tahun tahun

    sebelumnya, peranan sector pertanian cendrung semangkin

    menurun. Sedangkan peranan diluar sector pertanian cendrung

    meningkat seperti pertambangan, bangunan, pengangkutan,

    keuangan dan jasa-jasa. Perubahan struktur ini memungkinkan

    untuk mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara sektor

    pertanian dengan sektor lainnya diluar pertanian. Sesuai dengan

    arahan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

    (RPJP Nas) maupun RPJPD Kabupaten Kampar bahwa sektor

    pertanian tetap menjadi sektor andalan tapi akan ditunjang oleh

    sektor industri yang handal tanpa mengabaikan sector lainnya.

    Sebagai contoh salah satu komoditi hasil pertanian di daerah ini

    adalah kelapa sawit , karet, dan lain-lain, kemudian untuk

    mengolah kelapa sawit ini banyak didirikan pabrik - pabrik kelapa

    sawit (PKS) yang mengolah buah kelapa sawit menjadi Crude

    Palm Oil (CPO).

    Dampak dari pembangunan pabrik kelapa sawit ini akan

    menambah kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, dan lain-

    lain. Diharapkan dalam jangka panjang sektor industri ini akan

    menjadi Leading Sector dan mampu mendorong pertumbuhan

    sektor lainnya.

    Sumbangan kedua terbesar setelah sektor pertanian adalah

    sector industri pengolahan. Pada tahun 2008 sumbangan industri

    pengolahan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kampar

    sebesar 17,31 % dengan nilai Rp 1.961 milyar. Kemudian

    kontribusinya meningkat menjadi 17,40 % dengan nilai yang yaitu

    Rp 2.318 milyar pada tahun 2009, pada tahun 2010 kontribusinya

    turun menjadi 17,19 % dengan nilai menjadi Rp. 2.841 milyar .

    Kemudian pada tahun 2011 kontribusinya terus mengalami

    penurunan yaitu 16,75 % dengan nilai Rp. 3.137 Milyar.

  • Permukiman Kota 2014

    46

    Walaupun persentase pendapatan menurun, tetapi jumlah

    pendapatan tetap meningkat.

    Dan kontribusi ketiga terbesar setelah sektor pertanian dan

    sektor industry pengolahan adalah sektor perdagangan hotel, dan

    restoran. Pada tahun 2008 sumbangan sektor ini menyumbang

    sebesar 6,89 % dengan nilai Rp 780.888,95 kemudian tahun

    2009 naik menjadi 7,79 % dengan nilai Rp. 1.037.592,93, pada

    tahun 2010 naik menjadi 8,55 % dengan nilai Rp 1.413.930,19,

    kemudian pada tahun 2011 terjadi penurunan menjadi 8,36%.

    Sedangkan sumbangan sektor lainnya diluar tiga sektor

    diatas seperti pertambangan dan penggalian, keuangan, persewaan

    dan jasa perusahaan,angkutan dan komunikasi, bangunan masing-

    masing dibawah 11 %. Sementara itu sektor yang memberikan

    sumbangan terkecil dalam pembentukan PDRB Kabupaten Kampar

    ini adalah sektor listrik, gas, dan air bersih. Pada tahun 2008

    sumbangan sektor ini sebesar 0,10 % dengan nilai Rp. 10.996

    milyar, kemudian tahun 2009 kontribusinya tetap 0,10 % tetapi

    nilainya meningkat sebesar Rp. 13,909 milyar, dan pada tahun

    2010 terjadi peningkatan menjadi 0,11 % dengan nilai meningkat

    yaitu Rp. 18.794 milyar kemudian pada tahun 2011 juga

    mengalami peningkatan menjadi 0.12 % dengan nilai Rp. 22.167

    milyar. seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.

    Tabel 2.011 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Atas Dasar

    Harga Berlaku Tanpa Migas Menurut Lapangan Usaha

    Tahun 2008 2011

    Lapangan Usaha Tahun

    2008 2009 2010 2011

    Pertanian, Peternakan, Kehutanan,

    dan Perikanan 59,30 55,54 49,60 47,79

    Pertambangan dan Penggalian 3,28 3,54 3,77 4,47

  • Permukiman Kota 2014

    47

    Industri Pengolahan 17,31 17,40 17,19 16,75

    Listrik, Gas dan Air Bersih 0,10 0,10 0,11 0,12

    Bangunan 4,89 6,70 10,44 10,73

    Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,89 7,79 8,55 8,36

    Pengaangkutan dan Komunikasi 2,62 2,88 3,09 3,15

    Keuangan, Persewaan dan Jasa-Jasa

    Perusahaan 1,05 1,17 1,31 1,42

    Jasa Jasa 4,56 4,88 5,94 7,20

    jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00

    Sumber: BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka, 20012

    PDRB Perkapita dan pendapatan Regional Perkapita adalah cerminan

    besarnya nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi yang ada di

    kabupaten ini pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan

    tahun yang bersangkutan. Berbagai upaya dari hasil Pembangunan yang telah

    dilakukan di daerah ini, Atas harga berlaku PDRB perkapita Kabupaten Kampar

    mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan. Begitu juga PDRB

    perkapita atas dasar harga konstan 2000 (riil) tahun 2011 mengalami peningkatan

    dibandingkan dengan tahun 2010. Pada tahun 2010 Produk Domestik Regional

    Bruto perkapita Kampar atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 16.530. milyar,

    kemudian tahun 2011 meningkat menjadi Rp. 18.729 milyar. Sedangkan secara

    riil atas dasar harga konstan 2000 PDRB perkapita Kampar tahun 2010 sebesar

    Rp. 4.661 milyar , kemudian tahun 2011 menjadi Rp. 4.989 milyar atau naik

    sebesar 7,04 %. Kenaikan perkapita ini terjadi karena harga kelapa sawit di

    pasaran dunia naik dan mulai membaiknya perekonomian masyarakat.

  • Permukiman Kota 2014

    48

    Gambar.2.012 : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kampar Atas

    Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 2011

    Sumber : Analisis Data BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012

    Gambar .2.013 : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten

    Kampar Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 2011

    Sumber : Analisis Data BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012

    0

    5.000.000

    10.000.000

    15.000.000

    20.000.000

    25.000.000

    30.000.000

    2011

    2010

    01.000.0002.000.0003.000.0004.000.000

    5.000.000

    6.000.000

    2010

    2011

  • Permukiman Kota 2014

    49

    Sumber : Analisis Data BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012

    Sumber : Analisis Data BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012

    Pertanian48%

    Pertambangan5%

    Industri17%

    Listrik, Air0%

    Bangunan11%

    Perdagangan8%

    Pengangkutan3%

    Keuangan1%

    Jasa-Jasa7%

    Gambar.2.014 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011

    Pertanian56%

    Pertambangan6%

    Industri9%

    Listrik, Air0%

    Bangunan5%

    Perdagangan11%

    Pengangkutan4%

    Keuangan1%

    Jasa-Jasa8%

    Gambar.2.015 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011

  • Permukiman Kota 2014

    50

    pendapatan atau untuk melihat perkembangan pendapatan seluruh

    produk dari tahun ke tahun atas dasar harga-harga konstan atau harga dasar

    yang berlaku, bila produksi tiap-tiap tahun dinilai dengan harga pada

    tahun-tahun yang bersangkutan (harga pada tahun dasar).

    2.1. 7 Transportasi

    Pembangunan jalan di Kab.Kampar setiap tahunnya

    meningkat,guna memperlancar arus barang dan jasa serta membuka

    keterisolasian suatu daerah. Pembangunan prasarana jalan diharapkan

    secara langsung memberikan manfaat besar bagi peningkatan

    kesejahteraan masyarakat. Panjang jalan kabupaten di Kabupaten Kampar

    pada tahun 2011 berjumlah 2.073,10 Km meningkat 44,75 km

    dibandingkan tahun 2010, peningkatan terbesar adalah pada panjang jalan

    yang permukaannya kerikil sebesar 32,3 km dari 2.073,10 km jalan di

    Kabupaten Kampar 45,22% sudah di aspal. Panjang jalan di kabupaten

    kampar terdiri dari jalan nasional 182,29 Km, jalan Provinsi 405,86 Km

    dan Jalan Kabupaten 2.073,10 Km. Sedangkan Panjang jembatan di

    Kabupaten Kampar padaa tahun 2011 berjumlah 7.377,35m terdiri dari

    29,38% jembatan dengan konstruksi beton. Berikut tabel dan grafik

    panjang jalan tahun 2007-2011 di Kabupaten Kampar.

    Tabel. 2.012 : Panjang Jalan Menurut Statusnya di Kabupaten Kampar

    Pada Tahun 2007-2011 (Km)

    Uraian Tahun

    2007 2008 2009 2010 2011

    Jalan Nasional 94,50 94,50 182,29 182,29 182,29

    Jalan Propinsi 242,42 242,42 405,86 405,86 405,86

    Jalan Kabupaten 1.979,31 2.003,01 2.019,60 2.028,35 2.073,10

    Jumlah Total 2.316,23 2.339,93 2.607,75 2.616,50 2.661,25

    Sumber: Sumber Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab.Kampar.

  • Permukiman Kota 2014

    51

    Sumber: Hasil Analisa Kantor BPS Kabupaten Kampar .

    Jaringan jalan yang baik akan memudahkan para pengendara untuk

    pulang ataupun pergi ke tujuan dengan aman, nyaman dan selamat,dan

    ditunjang dengan moda transportasi yang ada, baik itu mobil, motor, dll.

    Jaringan jalan yang bagus akan memudahkan suatu wilayah untuk

    berinteraksi dengan wilayah lain serta berdampak pada perkembangan

    pembangunan yang ada. Pada tahun 2011 jumlah kendaraan bermotor

    yang terdaftar di Polres terdiri dari minibis sebanyak 5.966 buah, oplet

    432 buah, pick up 2.173 buah, truck 3.320 buah dan sepeda motor 72.665

    buah.

    Guna mengembangkan potensi antar kelurahan di Kab. Kampar

    dan mendukung fungsi/ kedudukan Kab.Kampar, maka pengembangan

    system transportasi dimaksudkan untuk:

    Mengembangkan system jaringan transportasi dan saranaa perangkutan

    yang ada agar dapat mengembangkan daerah luar (hinterland).

    0 500 1000 1500 2000 2500

    Jalan Nasional

    Jalan Propinsi

    Jalan Kabupaten

    Gambar.2.016 : Grafik Panjang Jalan Menurut Statusnya di

    Kabupaten Kampar Tahun 2007-2011

    2011

    2010

    2009

    2008

    2007

  • Permukiman Kota 2014

    52

    Mendukung fungsi Kab.Kampar baik sebagai pusat Pemerintahan, Pusat

    Pendidikan, pusat perdagangan, maupun sebagai pintu masuk daerah

    tujuan wisata.

    Mengembangkan hubungan antar Kabupaten Kampar dengan wilayah-

    wilayah lainnya yang terdapat di Pulau Sumatra dalam kerangka system

    jaringan jalan lintas Sumatra.

    Adapun jenis transportasi yang ada di Kab.Kampar terdiri dari :

    1. Angkutan Darat

    Adapun sarana transportasi darat yang tersedia di Kabupaten

    Kampar umumnya terdiri dari moda transportasi berupa kendaraan

    pribadi, angkutan umum dalam kota (Angkot), Bis, angkutan barang,dll.

    a) Kendaraan Pribadi

    Adapun sarana transportasi darat yang ada di Kab.Kampar ini terdiri atas

    kendaraan pribadi seperti Mobil, dan Motor.

    b) Angkutan Umum

    Sarana angkutan penumpang utama di Kab.Kampar terdiri dari angkutan

    dalam kota seperti tapung,Kampar,Kampar kiri,rumbio jaya,dll.Dan

    angkutan antar kota dengan kota-kota sekitarnya seperti,Rantau

    Berangin,Pasir,Tandun,dll .Untuk lebih jelasnya lihatlah tabel dan grafik

    jumlah kendaraan angkutan di Kabupaten Kampar berikut :

  • Permukiman Kota 2014

    53

    Tabel.2.013 : Jumlah Kendaraan Angkutan Darat Bermotor Menurut Jenis

    dan Kecamatan Tahun 2011

    Kecamatan Minibis Oplet Pick Up Truk Sepeda

    Motor

    Kampar Kiri 299 25 110 166 3.631

    Kampar Kiri Hulu 289 22 108 150 3.540

    Kampar kiri Hilir 302 21 105 147 3.422

    Kampar Kiri Tengah 303 19 109 143 3.490

    Gunung Sahilan 298 24 103 157 3.537

    XIII Koto Kampar 290 22 121 180 3.450

    Bangkinang Barat 281 28 109 173 3.635

    Salo 310 25 108 185 3.542

    Tapung 287 27 130 190 3.740

    Tapung Hulu 272 19 121 185 3.821

    Tapung Hilir 305 18 125 191 3.739

    Bangkinang 301 20 140 195 3.850

    Bangkinang Seberang 307 17 135 181 3.735

    Kampar 298 25 133 193 3.858

    Kampar Timur 283 21 86 147 3.610

    Rumbio Jaya 309 20 84 148 3.603

    Kampar Utara 311 18 88 149 3.549

    Tambang 307 18 85 147 3.661

    Siak Hulu 315 25 87 143 3.626

    Perhentian Raja 299 18 86 150 3.626

    Jumlah Total 5.966 432 2.173 3.320 72.665

    Sumber:Kampar Dalam Angka 2012

  • Permukiman Kota 2014

    54

    Sumber: Hasil analisa Kabupaten Kampar dalam angka 2012

    0500

    1000150020002500300035004000

    Kam

    par

    Kir

    i

    Kam

    par

    Kir

    i H

    ulu

    Kam

    par

    kir

    i H

    ilir

    Kam

    par

    Kir

    i T

    engah

    Gunu

    ng S

    ahil

    an

    XII

    I K

    oto

    Kam

    par

    Bangkin

    ang B

    ara

    t

    Salo

    Tap

    ung

    Tapu

    ng H

    ulu

    Tapu

    ng H

    ilir

    Bangkin

    ang

    Bangkin

    ang S

    eber

    ang

    Kam

    par

    Kam

    par

    Tim

    ur

    Rum

    bio

    Jaya

    Kam

    par

    Uta

    ra

    Tam

    bang

    Sia

    k H

    ulu

    Per

    hen

    tian R

    aja

    Gambar. 2.017 : Grafik Jumlah Angkutan Darat Bermotor

    Menurut Jenis Kendaraan Kabupaten Kampar Tahun 2011

    Oplet

    Pick Up

    Truk

    Minibis

    Sepeda Motor

  • Permukiman Kota 2014

    55

    2.2 KONDISI KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU

    2.2.1 Administratif dan Pemerintahan

    Kecamatan Kampar Kiri Hulu adalah salah satu dari 21 kecamatan yang ada

    di kabupaten kampar. Kecamatan Kampar Kiri Hulu ini terletak di bagian barat

    kabupaten kampar. Dengan luas wilayah 85.000 Ha (menurut pengukuran kantor

    camat). Kecamatan Kampar Kiri Hulu ini terbagi 24 desa yaitu desa Gema, desa

    Aur Kuning, desa Tanjung Beringin, desa Batu Sanggan, desa Tanjung Belit, desa

    Tanjung Belit Selatan, desa Kota Lama, desa Ludai, desa Pangkalan Kapas, desa

    Kebun Tinggi, desa Batu Sasak, desa Tanjung Karang, desa Gajah Bertalut, desa

    Pangkalan Serai, desa Danau Sontul, Desa Deras Tajak, desa Terusan, Desa

    Sungai Santi, Desa Tanjung Permai, Desa Dua Sepakat, Desa Subayang Jaya,

    Desa Bukit Betung, Desa Lubuk Bigau dan desa Muara Bio. Dan yang menjadi

    Ibukota kecamatan yaitu desa Gema. Kecamatan ini merupakan pemekaran dari

    kecamatan Kampar Kiri yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten

    Kampar No 10 Tahun 2001.

    Dari 24 desa yang ada ini terbagi lagi dalam beberapa RT dan RW dengan

    jumlah aparat pemerintahnya sebagai berikut :

    Tabel 2.014 Jumlah Aparat Pemerintah Menurut Desa Di Kecamatan

    Kampar Kiri Hulu Tahun 2011

    Desa/Kelurahan Pamong Desa Rukun Warga Rukun Tetangga

    Aur Kuning 8 8 16

    Tanjung Beringin 8 8 16

    Batu Sanggan 8 8 16

    Tanjung Belit 8 8 16

    Gema 8 8 16

    Tjg. Belit Selatan 8 8 16

    Kota Lama 8 8 16

  • Permukiman Kota 2014

    56

    Ludai 8 8 16

    Pangkalan Kapas 8 8 16

    Kebun Tinggi 8 8 16

    Batu Sasak 8 8 16

    Tanjung Karang 8 8 16

    Gajah Bertalut 8 8 16

    Pangkalan Serai 8 8 16

    Danau Sontul 8 8 16

    Deras Tajak 8 8 16

    Terusan 8 8 16

    Sungai Santi 8 8 16

    Tanjung Permai 8 8 16

    Dua Sepakat 8 8 16

    Subayang Jaya 8 8 16

    Bukit Betung 8 8 16

    Lubuk Bigau 8 8 12

    Muaro Bio 8 8 12

    Jumlah 192 192 376

    Sumber : Kantor Camat Kampar Kiri Hulu Dalam Angka Tahun 2012

    Adapun secara keseluruhan Kecamatan Kampar Utara memiliki batasan

    administrasi, sebagai berikut :

    Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan XIII Koto Kampar.

    Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Kampar Kiri.

    Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Singngi Kabupaten

    Kuantan Singngi, dan

    Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi

    Sumatera barat.

    Berikut adalah foto kantor pemerintahan dan aparat pemerintah di

    Kecamatan Kampar Kiri Hulu :

  • Permukiman Kota 2014

    57

    Gambar.2.018 : Foto Kantor Pemerintahan di Kecamatan Kampar Kiri

    Hulu

    Sumber : Hasil Survei Ke Kcamatan Kampar Utara tahun 2013.

    Gambar.2.019 : Foto Aparat Pemerintahan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

    Sumber : Hasil Survei ke Kcamatan Kampar Kiri Hulu tahun 2013.

  • Permukiman Kota 2014

    58

    Gambar.2.020 : Peta Administrasi Kecamatan Kampar Kiri Hulu

    2.2.2 Karakteristik Fisik Dasar Kecamatan Kampar Kiri Hulu

  • Permukiman Kota 2014

    59

    2.2.2.1 Topografi

    Menurut ketinggian dari permukaan laut (dpl), wilayah Kecamatan

    Kampar Kiri Hulu termasuk dalam klasifikasi kawasan dengan kondisi

    dataran tinggi. Meliputi hampir di seluruh wilayah Kecamatan Kampar Kiri

    Hulu. Berdasarkan dari data dinas pertanian diketahui bahwa ibukota

    kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu desa Gema berada pada ketinggian 100

    m dpl dan desa lainnya berada pada ketinggian yang hampir sama dengan

    desa Gema tersebut.

    Dan jika dilihat menurut kelas kemiringannya, kondisi topografi

    Kecamatan Kampar Utara diklasifikasikan memiliki kondisi topografi agak

    curam sampai dengan sangat curam, yaitu :

    Kondisi kemiringan lahan antara 15-40% merupakan daerah dengan

    kondisi kemiringan lahan curam.

    Kondisi kemiringan lahan antara >40% merupakan daerah dengan

    kondisi kemiringan lahan sangat curam.

    Namun untuk lebih jelasnya tentang topografi dari kecamatan Kampar

    Kiri Hulu dapat dilihat pada peta kemiringan lerengan kecamatan Kampar Kiri

    Hulu dibawah ini.

  • Permukiman Kota 2014

    60

    Gambar.2.021 : Peta Kemiringan lerengan Kecamatan Kampar Kiri Hulu

  • Permukiman Kota 2014

    61

    2.2.2.2 Hidrologi

    Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari air dalam segala

    bentuknya (cair), gas, padat pada, dalam dan diatas permukaan tanah.

    Termasuk didalamnya adalah penyebaran , daur dan prilakunya, sifat

    sifat fisik dan kimiawinya, serta unsur unsur hidup dalam air itu sendiri.

    Sumber dan Debit Air

    Keterpadatan air tanah pada suatu daerah terutama sangat dikontrol

    oleh beberapa faktor seperti curah hujan, kelulusan batuan dan kondisi /

    bentuk daerah. Kondisi hidrologi di kecamatan Kampar Kiri Hulu di

    bedakan atas 2 bagian yaitu kondisi hidrologi air permukaan dan air tanah.

    a. Hidrologi Air Permukaan

    Hidrologi air permukaan pada umunya berasal dari sungai sungai

    yang mengalir di Kecamatan Kampar Kiri Hulu seperti sungai kampar dan

    sungai-sungai kecil lainnya.

    b. Hidrologi Air Tanah

    Menurut kondisi hidrologinya, kecamatan Kampar Kiri Hulu

    merupakan daerah yang banyak terdapat aliran sungai, diantara sungai

    besar yang terdapat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu adalah sungai

    Subayang, sungai Bibio, sungai Tampuanau dan sungai kecil-kecil lainnya.

    Sungai-sungai besar terdapat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu ini

    sebagian masih berfungsi baik sebagai sarana dan prasarananya

    perhubungan,sumber air bersih.

    Berikut merupakan fungsi dan manfaat sungai bagi kehidupan

    masyarakat Kecamatan Kampar Kiri Hulu :

  • Permukiman Kota 2014

    62

    Gambar. 2.022 : Foto Sungai dan Sarana Transportasi di Kecamatan

    Kampar Kiri Hulu.

    Sumber : Hasil Survei ke Kcamatan Kampar Kiri Hulu tahun 2013.

  • Permukiman Kota 2014

    63

    Gambar.2.023 : Peta Hidrologi Kecamatan Kampar Kiri Hulu

  • Permukiman Kota 2014

    64

    2.2.2.3 Geologi

    Pembahasan geologi daerah perencanaan disamping mengenai

    jenis , sebaran dan sifat fisik batuan / tanah , struktur geologi, juga

    geomarfologinya, yaitu gambaran yang berkaitan dengan bentang alam

    dalam hubungannya dengan jenis batuan pembentuknya.

    Secara garis besar kondisi geologi di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

    yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Kuantan Singingi Karena

    berbatasan dengan Wilayah tersebut, yang terdiri dari batuan Fm Kuantan

    ag Filit & S, batuan Ang Bawah FM Kuantan. Kadang-kadang di sela-

    selanya dijumpai batuan Granit, Fm Telisa Bawah, Formasi Sihapes dan

    Fm Kuantan, dan sebelah barat yang berbatasan dengan Sumbar terdapat

    Batuan Fm Ombilin.

  • Permukiman Kota 2014

    65

    Gambar.2.024 : Peta Geologi Kecamatan Kampar Kiri Hulu

  • Permukiman Kota 2014

    66

    2.2.3 Penggunaan Lahan

    Lahan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu secara keseluruhan

    memiliki luas 85.000 Ha. dengan penggunaan lahan untuk tanah sawah,

    tanah kering, bangunan/pekarangan, hutan negara dan lainnya. Secara

    lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

    Tabel. 2.015 : Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah dan Desa Di

    Kecamatan Kampar Kiri Hulu Tahun 2011 (Ha)

    Desa/Kelurahan

    Luas Lahan (Ha)

    Tanah

    Sawah

    Tanah

    Kering

    Bangunan/

    Perkarangan

    Hutan

    Negara Lainnya Jumlah

    Aur Kuning 0 214.80 39.20 2.951.30 1.394.70 4.600.00

    Tanjung Beringin 0 476.20 33.00 3.223.90 166.90 3.900.00

    Batu Sanggan 0 542.60 26.90 3.997.90 332.60 4.900.00

    Tanjung Belit 0 650.60 86.60 1.795.70 967.00 3.449.90

    Gema 0 830.70 95.70 643.10 1.230.50 2.800.00

    Tjg. Belit Selatan 0 348.70 55.90 1.071.20 124.20 1.600.00

    Kota Lama 0 540.60 94.70 1.486.80 6.277.90 8.400.00

    Ludai 0 662.40 54.40 2.347.90 135.30 3.200.00

    Pangkalan Kapas 0 729.50 53.90 5.335.30 381.30 6.500.00

    Kebun Tinggi 0 380.60 22.20 468.30 208.90 1.080.00

    Batu Sasak 0 1.802.90 83.60 2.613.30 600.30 5.100.10

    Tanjung Karang 0 902.70 69.50 4.665.80 262.00 5.900.00

    Gajah Bertalut 0 468.70 29.30 2.945.50 156.50 3.600.00

    Pangkalan Serai 0 224.50 43.90 2.537.40 194.20 3.000.00

    Danau Sontul 0 346.50 20.90 1.962.20 70.40 2.400.00

    Deras Tajak 0 506.40 27.10 1.817.00 149.50 2.500.00

    Terusan 0 219.50 32.00 2.810.40 1.238.10 4.300.00

    Sungai Santi 0 268.70 24.70 2.372.60 1.334.00 4.000.00

  • Permukiman Kota 2014

    67

    Tanjung Permai 0 310.40 36.30 581.10 72.20 1.000.00

    Dua Sepakat 0 508.50 54.10 2.202.70 134.70 2.900.00

    Subayang Jaya 0 209.80 25.30 2.800.80 1.064.10 4.100.00

    Bukit Betung 0 192.60 38.40 0.00 869.00 1.100.00

    Lubuk Bigau 0 240.40 21.00 0.00 758.60 1.020.00

    Muaro Bio 0 327.80 19.80 0.00 3.252.40 3.600.00

    Jumlah 0 11.906.10 1.088.40 50.630.20 21.375.30 85.000.00

    Sumber : Kantor Camat Kampar Kiri Hulu Dalam Angka Tahun 2012

    Berikut merupakan peta penggunaan lahan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

    berdasarkan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Kampar.

  • Permukiman Kota 2014

    68

    Gambar.2.025 : Peta Penggunaan lahan Kecamatan Kampar Kiri Hulu

  • Permukiman Kota 2014

    69

    2.2.4 Kependudukan

    Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor yang sangat

    penting di dalam perencanaan, karena penyusunan rencana tata ruang dan

    segala sesuatunya yang berhubungan dengan perencanaan fisik/ non fifik

    berhubungan langsung dengan penduduk, dengan tujuan memenuhi

    kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk.

    Kebijakan kependudukan mencakup 2 aspek yaitu spasial dan non

    spasial. Aspek spasial meliputi persebaran penduduk dalam runa

    (kawasan) yang telah di rencanakan. Sedangkan aspek non spasial

    merupakan kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber

    daya manusia dan kesejahteraan rakyat.

    2.2.4.1 Jumlah dan Perkembangan Penduduk

    Pada tahun 2009 jumlah penduduk di kecamatan Kampar Kiri Hulu

    berjumlah 13.367 jiwa, pada tahun 2010 mengalami penurunan sehingga

    berjumlah 10.542 jiwa dan kembali meningkat pada tahun 2011 menjadi

    13.013 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Desa Batu Sasak

    sebanyak 1.245 jiwa dan terkecil terdapa pada Desa Muara Bio sebanyak

    187 jiwa.

    Tabel. 016 : Jumlah Penduduk Di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

    Tahun 2009-2011

    Desa/Kelurahan Jumlah

    2009 2010 2011

    Aur Kuning 671 631 672

    Tanjung Beringin 848 445 655

    Batu Sanggan 648 386 788

    Tanjung Belit 847 698 749

    Gema 1.113 1.108 1.142

  • Permukiman Kota 2014

    70

    Tjg. Belit Selatan 603 427 950

    Kota Lama 803 675 788

    Ludai 489 365 432

    Pangkalan Kapas 416 339 337

    Kebun Tinggi 316 340 602

    Batu Sasak 974 1.124 1.245

    Tanjung Karang 604 517 507

    Gajah Bertalut 493 449 463

    Pangkalan Serai 876 432 560

    Danau Sontul 281 279 345

    Deras Tajak 307 210 218

    Terusan 581 384 493

    Sungai Santi 241 263 301

    Tanjung Permai 430 247 388

    Dua Sepakat 529 203 226

    Subayang Jaya 429 331 354

    Bukit Betung 421 411 421

    Lubuk Bigau 221 164 190

    Muaro Bio 226 114 187

    Jumlah 13.367 10.542 13.013

    Sumber : Kantor Camat Kampar Kiri Hulu Dalam Angka Tahun 2010-2012

    2.2.4.2 Distribusi dan Kepadatan Penduduk

    Kecamatan Kampar Kiri Hulu terdiri dari 24 desa/kelurahan. Dilihat

    dari klasifikasi daerah semua desa/kelurahan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

    termasuk klasifikasi perdesaan. Berdasarkan data BPS tahun 2012, jumlah

    penduduk Kecamatan Kampar Kiri Hulu adalah 13.013 jiwa yang terdiri dari

    6.675 penduduk laki-laki dan 6.338 penduduk perempuan.

    Kecamatan Kampar Kiri Hulu terlihat bahwa desa dengan persentase

    tertinggi adalah desa Batu Sasak yaitu 9,56 persen sedangkan yang terendah

  • Permukiman Kota 2014

    71

    adalah desa Muaro Bio sebesar 1,43 persen. Kecamatan Kampar Kiri Hulu

    dengan luas wilayah sekitar 850 km2 yang didiami oleh 13.013 jiwa maka rata-

    rata tingkat kepadatan penduduk adalah 15 jiwa per kilo meter persegi.

    Berdasarkan hasil SP tahun 2011, persentase penduduk 0-14 tahun sebanyak

    3.369 jiwa, jumlah penduduk usia 15-64 tahun adalah sebanyak 16.995,

    sedangkan penduduk usia lanjut sebanyak 775 jiwa.

    a. Distribusi Penduduk

    Pola distribusi penduduk di kecamatan Kampar Kiri Hulu ini di

    cerminkan oleh besar kecilnya jumlah penduduk dan tingkat kepadatan

    penduduk yang terdistribusi pada setiap kelurahan. Seperti halnya yang

    terjadi pada kota-kota lainnya, bahwa penyebaran penduduk relative di

    pengaruhi oleh kecendrungan penduduk terkosentrasi pada tempat dimana

    akses terhadap fasilitas pelayanan kota dengan biaya transportasi rendah

    merupakan pilihan utama penduduk menentukan tempat tinggal.

    Tabel. 2.017 : Jumlah Penduduk dan Persentase Di Kecamatan Kampar Kiri

    Hulu Tahun 2009-2011

    Desa/

    Kelurahan

    2009 2010 2011

    Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

    Aur Kuning 671 5 631 6 672 5

    Tanjung Beringin 848 6 445 4 655 5

    Batu Sanggan 648 5 386 4 788 6

    Tanjung Belit 847 6 698 7 749 6

    Gema 1.113 8 1.108 11 1.142 9

    Tjg. Belit Selatan 603 5 427 4 950 7

    Kota Lama 803 6 675 6 788 6

    Ludai 489 4 365 3 432 3

    Pangkalan Kapas 416 3 339 3 337 3

    Kebun Tinggi 316 2 340 3 602 5

    Batu Sasak 974 7 1.124 11 1.245 10

  • Permukiman Kota 2014

    72

    Tanjung Karang 604 5 517 5 507 4

    Gajah Bertalut 493 4 449 4 463 4

    Pangkalan Serai 876 7 432 4 560 4

    Danau Sontul 281 2 279 3 345 3

    Deras Tajak 307 2 210 2 218 2

    Terusan 581 4 384 4 493 4

    Sungai Santi 241 2 263 2 301 2

    Tanjung Permai 430 3 247 2 388 3

    Dua Sepakat 529 4 203 2 226 2

    Subayang Jaya 429 3 331 3 354 3

    Bukit Betung 421 3 411 4 421 3

    Lubuk Bigau 221 2 164 2 190 1

    Muaro Bio 226 2 114 1 187 1

    Jumlah 13.367 100 10.542 100 13.013 100

    Sumber : Kantor Camat Kampar Kiri Hulu Dalam Angka Tahun 2012

    Sumber : Hasil analisa Kampar Kiri Hulu dalam angka tahun 2012.

    5% 5%6%

    6%

    9%

    7%

    6%

    3%

    3%5%10%

    4%

    4%

    4%

    3%

    2%4%

    2% 3%2% 3%

    3%

    1%

    1%

    Gambar.2.026 : Persentase Penduduk Kecamatan Kampar Kiri

    Hulu Menurut Desa Tahun 2011 Aur KuningTanjung BeringinBatu SangganTanjung BelitGemaTjg. Belit SelatanKota LamaLudaiPangkalan KapasKebun TinggiBatu SasakTanjung KarangGajah BertalutPangkalan SeraiDanau SontulDeras TajakTerusanSungai SantiTanjung PermaiDua SepakatSubayang JayaBukit BetungLubuk BigauMuaro Bio

  • Permukiman Kota 2014

    73

    Penyebaan penduduk di kecamatan Kampar Kiri Hulu khususnya

    pada masing- masing desa mengalami perubahan, dimana pada tahun 2012,

    konsentrasi tertinggi penduduk adalah di desa Batu Sasak (9,56%),

    sedangkan untuk konsentrasi penduduk terendah berada pada desa Muaro

    Bio (1,43%). Dilihat dari grafik diatas dapat dilihat bahwa penyebaran

    penduduk pada masing-masing desa di kecamatan Kampar Kiri Hulu

    berpusat pada kota yang memiliki perkembangan di bidang ekonomi

    maupun pusat pemerintahan.

    b. Kepadatan Penduduk

    Kepadatan penduduk di kecamatan Kampar Kiri Hulu pada tahun

    2012 adalah sebesar 15 jiwa/Km dan terdistribusi pada seluruh wilayah

    desa. Pada table di bawah ini tingkat kepadatan penduduk di kecamatan

    Kampar Kiri Hulu ini cukup rendah. Bila di urutkan menurut Tingkat

    kepadatan dikecamatan Kampar Kiri Hulu pada masing- masing desa, maka

    dapat disimnpulkan bahawa kepadatan penduduk di desa Tanjung Belit

    Selatan merupakan yang tertinggi sebanyak 59 jiwa/km dan yang paling

    kecil adalah desa Muaro Bio 5 jiwa/km. hal ini disebabkan karena luas

    wilayah desa yang berbeda-beda. untuk lebih jelasnya kepadatan penduduk

    di kecamatan Kampar Kiri Hulu dapat di lihat dari tahun 2009 sampai

    tahun 2011 dapat dilihat pada tabel.2.018.a , tabel.2.018.b , tabel.2.018.c

    dan Gambar.2.027.

  • Permukiman Kota 2014

    74

    Table. 2.018a : Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

    Kecamatan Kampar Kiri Hulu Menurut Desa Tahun 2009

    Desa/Kelurahan Luas

    (Km2)

    Jumlah

    Penduduk

    Kepadatan

    Penduduk

    Aur Kuning 46,00 671 14

    Tanjung Beringin 39,00 848 22

    Batu Sanggan 49,00 648 13

    Tanjung Belit 35,00 847 24

    Gema 28,00 1.113 40

    Tjg. Belit Selatan 16,00 603 38

    Kota Lama 84,00 803 9

    Ludai 32,00 489 15

    Pangkalan Kapas 65,00 416 6

    Kebun Tinggi 10,80 316 32

    Batu Sasak 51,00 974 19

    Tanjung Karang 59,00 604 10

    Gajah Bertalut 36,00 493 14

    Pangkalan Serai 30,00 876 29

    Danau Sontul 24,00 281 12

    Deras Tajak 25,00 307 12

    Terusan 43,00 581 14

    Sungai Santi 40,00 241 6

    Tanjung Permai 10,00 430 43

    Dua Sepakat 29,00 529 18

    Subayang Jaya 41,00 429 10

    Bukit Betung 11,00 421 38

    Lubuk Bigau 10,20 221 22

    Muaro Bio 36,00 226 6

    Jumlah 850,00 13.367 16

    Sumber : Kantor Camat Kampar Kiri Hulu Dalam Angka Tahun 2010

  • Permukiman Kota 2014

    75

    Table. 2.018b : Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

    Kecamatan Kampar Kiri Hulu Menurut Desa Tahun 2010

    Desa/Kelurahan Luas

    (Km2)

    Jumlah

    Penduduk

    Kepadatan

    Penduduk

    Aur Kuning 46,00 631 14

    Tanjung Beringin 39,00 445 11

    Batu Sanggan 49,00 386 8

    Tanjung Belit 35,00 698 20

    Gema 28,00 1.108 40

    Tjg. Belit Selatan 16,00 427 27

    Kota Lama 84,00 675 8

    Ludai 32,00 365 11

    Pangkalan Kapas 65,00 339 5

    Kebun Tinggi 10,80 340 31

    Batu Sasak 51,00 1.124 22

    Tanjung Karang 59,00 517 9

    Gajah Bertalut 36,00 449 12

    Pangkalan Serai 30,00 432 14

    Danau Sontul 24,00 279 12

    Deras Tajak 25,00 210 8

    Terusan 43,00 384 9

    Sungai Santi 40,00 263 7

    Tanjung Permai 10,00 247 25

    Dua Sepakat 29,00 203 7

    Subayang Jaya 41,00 331 8

    Bukit Betung 11,00 411 37

    Lubuk Bigau 10,20 164 16

    Muaro Bio 36,00 114 3

    Jumlah 850,00 10.542 12

    Sumber : Kantor Camat Kampar Kiri Hulu Dalam Angka Tahun 2011

  • Permukiman Kota 2014

    76

    Table. 2.018c : Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut

    Desa Di Kecamatan Kampar Kiri Hulu Tahun 2011

    Desa/Kelurahan Luas

    (Km2)

    Jumlah

    Penduduk

    Kepadatan

    Penduduk

    Aur Kuning 46,00 672 15

    Tanjung Beringin 39,00 655 17