Resume Kompilasi

31
RESUME KOMPILASI SKENARIO 5 MASALAH AGROMEDIK VESALIUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2013

Transcript of Resume Kompilasi

RESUME KOMPILASI SKENARIO 5

MASALAH AGROMEDIK

VESALIUS

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS JEMBER2013

A. SKENARIO Dokter Tini ditempatkan di Puskesmas Puger sejak satu bulan yang lalu. Wilayah Puger mempunyai produk pertanian yang beragam meliputi tanaman padi, jagung, tembakau dan tanaman lainnya. Selain itu, di wilayah Puger terdapat beberapa industri rumah tangga yang menghasilkan kapur bangunan dan ada satu pabrik semen. Seringkali, pasien yang datang ke Puskesmas mengeluh matanya sakit saat bekerja di bukit kapur. Selain itu, pasien juga sering datang dengan keluhan pusing dan mual setelah melakukan penyemprotan pestisida di sawah atau kebun tembakau. Selain itu juga berbagai penyakit akibat lingkungan yang kurang baik, air yang tercemar, makanan yang tercemar dan pengelolaan limbah.Dengan banyaknya kasus seperti ini, Dokter Tini berinisiatif untuk merevitalisasi fungsi upaya kesehatan lingkungan dan upaya kesehatan kerja dengan memberikan pelayanan meliputi pengobatan, penyuluhan, serta konsultasi dan edukasi masalah-masalah yang berkaitan dengan masyarakat agroindustri.

B. KLARIFIKASI ISTILAH1. RevitalisasiMenurut KBBI, revitalisasi adalah proses, cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya.Revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi mengalami kemunduran/degradasi.2. PestisidaPestisida berasal dari kata pest yang berarti hama dan sida yang berarti pembunuh.Pestisida adalah zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama, tikus, dan hewan-hewan yang membunuh tanaman.Pestisida dimaksudkan sebagai zat beracun yang digunakan untuk membunuh, membasmi, menolak, dan mengendalikan tikus, yang mengganggu tanaman.Pestisida dibagi menjadi 3 jenis yaitu: Insektisida sebagai pembasmi serangga Herbisida sebagai pembasmi tanaman Fungisida sebagai pembasmi jamur3. Kesehatan Lingkungan Menurut WHO, kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Menurut HAKLI (HimpunanAhliKesehatanLingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.4. Kesehatan KerjaUpaya untuk meningkatkan kesehatan untuk pekerja dan masyarakat pada umumnya secara preventif dan kuratif yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja5. AgroindustriAgroindustri adalah suatu kawasan yang mengolah komoditas primer baik menjadi antara produk olahan (intermediet product) maupun hasil (finishing product. Penangannya meliputi penanganan pasca panen, makanan dan minuman, biofarmaka, serta industri agrowisata.Agroindustri meliputi pertanian, peternakan dan perikanan.Sedangkan ruang lingkupnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengembangan.6. AgromedikSalah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit di agroindustri dan penyakit yang ditimbulkan yang berkaitan dengan agroindustri.Ruang lingkup agromedik meliputi kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat dan kedokteran penyakit tropis.Tujuan agromedis: Meningkatkan masyarakat agroindustri tentang kesehatan Memaksimalkan upaya preventif Menemukan penelitian baru Menggabungkan aspek kesehatan dan agroindustri Mempelajari perilaku sakit Menentukan faktor fisik, sosial dan mental.7. LimbahLimbah adalah suatu zat yang didapat dari proses tertentu yang beracun dan mengandung zat berbahaya yang bisa membahayakan lingkungan dan makhluk hidup lain.8. Pencemaran AirPencemaran air : masuknya zat makhluk hidup zat atau energi atau komponen lain ke dalam air. Zat ini menyebabkan kualitas air berkurang dan tidak dapat dikonsumsi lagi.

C. RUMUSAN MASALAH 1. Apa masalah dan penyebab utama kesehatan masyarakat di wilayah Puger? Air tercemarAir yang terletak di area pertambangan semen dan kapur biasanya kurang bersih. Masalah kesehatan kerjaPasien mengalami masalah dalam kesehatan kerja.Unsur-unsur kesehatan kerja dalah kapasitas kerja meliputi gizi dan status gizi yang berbeda, perbedaan beban kerja, serta lingkungan kerja. PerstisidaMenyebabkan keracunan apabila salah dalam menggunakan. Limbah Makanan tercemar Alat yang digunakan Status ekonomiMenyebabkan jenis pestisida yang dibeli asal-asalan tanpa selektif.

2. Bagaimana upaya merevitalisasi agromedis di wilayah Puger?Cara-cara: Mengetahui penyebab masalah utama Menentukan cara untuk mengatasi Perencanaan yang terarah, efektif dan efisien Pengendalian faktor resiko Penerapan standar yang sesuai, misalnya standar minimal kerja Memberi penyuluhan, pencegahan, dan pengobatan Meningkatkan kesehatan petani Melakukan evaluasi Pemberdayaan petani

6 komponen agromedis: Kesehatan keluarga Kesehatan Kerja Kesehatan Komunitas Kegawatdaruratan Kesehatan Kulit Kesehatan Lingkungan

Aspek-aspek revitalisasi: Aspek fisik (melihat lingkungan) Aspek ekonomi (melihat pekerjaan) Aspek sosial (melihat kebiasaan)

3. Apa dampak dari lingkungan kurang baik, air tercemar, makanan tercemar, serta limbah tercemar?Penyebab air yang tercemar: Erosi dan curah hujan yang tinggi Sampah Zat kimia (DDT) misal pestisida yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan

Dampak air yang tercemar: Punahnya dari beberapa species Perkembangan hama yang pesat Gangguan keseimbangan lingkungan Kesuburan tanah berkurang Keracunan dan penyakit Pemanasan global Masyarakat lebih gampang sakit Berdampak pada pariwisata Bencana alam Tingginya biaya pengelolaan air Menurunkan kadar air bersih

Dampak konsumsi air tercemar: Kerusakan pada hati dan ginjal Menyebakan berbagai macam penyakit: Water born: Bibit penyakit masuk melalui air minum yang terkontaminasi, ex: kolera dan typus. Water wash: Sanitasi buruk dan kotor, air tidak mencukupi untuk MCK, ex: scabies dan konjungtivitis. Water based: Ditularkan melalui kontak dengan air yang tercemar, ex: schistosomatis. Water vector: akri.ibat adanya serangga yang bertelur di dalam air, ex: malaria, DB, dan vilariasis. Kerusakan pada hati dan ginjal. Penyakit akibat mikrobiologi menyebabkan typoid dan disentri.

Makanan tercemar adalah makanan mengandung unsur kimia yang dapat menyebarkan penyakit. Peran makanan adalah sebagai berikut: Agent: Makanan yang mengandung racun. Vehicle: Makanan penyebar penyakit. Media: Awalnya tingkat racunnya rendah namun akan menjadi tinggi karena makanan menjadi tempat berkembangnya kuman.

D. LEARNING OBJECTIVE1. Menjelaskan Pengertian Agromedik2. Menentukan kesehatan lingkungan di wilayah agroindustri3. Menentukan faktor sosial budaya di wilayah agroindustri4. Menguraikan masalah pestisidan dan dampaknya di agroindustri5. Menguraikan masalah limbah dan pengelolaannya6. Menguraikan masalah kesehatan kerja pada masalah agroindustri7. Menguraikan masalah makanan dan pengelolaannya8. Menguraikan masalah air dan pengelolaannya

E. PEMBAHASAN1. PENGERTIAN AGROMEDIK

DefinisiAgromedis merupakan perpaduan dari dua kata yaitu agro dan medis. Agro berarti berarti sesuatu yang berhubungan dengan pertanian. Medis berarti sesuatu yang berhubungan dengan kedokteran. Sehingga agromedis merupakan bidang kedokteran yang berhubungan dengan pertanianSelain itu, agromedik juga dapat diartikan aplikasi interdisiplin yang terintegrasi dari keterampilan dan pengetahuan pertanian, kimia terapan, dan kedokteran untuk produksi global kecukupan pangan dan serat yang aman untuk memenuhi kebutuhan manusia. (W.F. Almeida-Biological Institute, Sao Paulo, Brazil)

Manfaat Agromedika.Menciptakan status kesehatan yang baik di lingkungan agroindustrib.Menciptakan pelayanan kesehatan di lingkungan agroindustri secara komprehensifc.Mengontrol tingkat kesehatan masyarakat agroindustrid.Menggalakkan program PHBS di masyarakat agroindustrie.Meningkatkan kualitas hidup masyarakat agroindustri lewat sarana dan prasarana kesehatan

RUANG LINGKUP AGROMEDIK

a)PROMOTIF : Meliputi kegiatan-kegiatan sosialisasi (mengenai masalah kesehatan agroindustri) pada orang-orang yang berkegiatan di bidang agroindustri

b)PREVENTIF : Kegiatan pencegahan terhadap masalah kesehatan pada masyarakat agroindustri

c)KURATIF :Meliputi proses peyembuhan penyakit (misal: ketika terjadi kecelakaan kerja)

d)REHABILITATIF :Meliputi proses rehabilitasi masyarakat agroindustri setelah mengalami suatu penyakit

Sedangkan cakupan dari agromedik sendiri adalah :1. Personal ProtectionMerupakan kegiatan individu yang dilakukan oleh para pekerja yang berhubungan dengan agroindustri untuk melakukan perlindungan terhadap dirinya sendiri dari kemungkinan kecelakaan fisik, biologis, maupun kimiawi. Contohnya dengan menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)

1. Agricultural respiratory illnessMelakukan kajian serta tindakan medis untuk mencegah serta melakukan upaya kuratif terhadap penyakit pernafasan yang dapat terjadi kepada para pekerja khususnya para pekerja agroindustri.

1. Zoonotic diseaseAdalah penyakit yang bertipe pada saat serangan primernya terjadi pada binatang, namun pada serangan sekundernya dapat terjadi pada manusia.Diduga dikarenakan adanya perubahan genetik serta mutasi akibat zat-zat kimia.

1. Occupation and environmental concern of veterinary pharmaceuticals, biologicals, and antibioticsKeadaan dimana suatu organisme khususnya binatang yang merugikan atau hama tanaman mengalami resisten terhadap suatu zat yang pada dasarnya dapat membunuh mereka. Hal ini disebabkan karena penggunaan zat-zat tertentu yang tidak sesuai dengan tata cara yang benar dan baik.

1. Agriculture toxicologySalah satu yang termasuk dalam agriculture toxicologi adalah pupuk serta pestisida yang digunakan untuk menyuburkan serta menjaga tanaman.Hal ini sangat berbahaya terutama apabila sampai masuk ke dalam tubuh.

1. Injuries from physical agents and agricultural traumaDisini dimaksudkan bahwa dalam melakukan setiap profesi pasti ada risiko buruknya. Seperti halnya pekerja agroindustri dimana dapat terancam oleh kecelakaan fisik seperti terkena cangkul ataupun sabit saat melakukan pekerjaannya.

1. Agricultural environmental healthKesehatan lingkungan agroindustripun harus diperhatikan, karena apabila suatu lingkungan tidak terjaga kesehatannya maka akan mengakibatkan terjangkitnya individu di lingkungan tersebut dengan berbagai macam penyakit serta tidak dapat dijamin kesehatan dirinya.

1. Skin dissease of agricultural workerSalah satu contoh skin dissease atau penyakit kulit yang diakibatkan oleh kegiatan agoindustri adalah gatal-gatal pada pekerja pada perkebunan tembakau, serta kulit yang berwarna hitam dikarenakan getah tembakau yang mengenai kulit, juga iritasi yang dapat terjadi pada kulit akibat kontaminasi zat pertisida.

1. Occupation low back painPenyakit lain yang sering dikeluhkan oleh para pekerja agroindustri terutama yang menjadi petani perkebunan adalah Occupation low back pain. Hal ini disebabkan oleh ketidak ergonomisan alat pertanian seperti contohnya cangkul yang memiliki bentuk dan ukuran yang tidak sesuai dengan penggunaan yang benar.

1. Farm and rural health clinic tourDi suatu daerah terpencil maupun tidak pun diperlukan suatu klinik kesehatan yang dapat menjadi tempat para pekerja untuk berobat maupun berkonsultasi untuk menjaga kesehatan akan dirinya.

Ciri-ciri masyarakat agroindustri :0. Lebih terampil dalam mengolah Sumber daya alam0. Mempunyai kreativitas yang tinggi dalam mengolah SDA0. Mempunyai upaya yang kuat dalam meningkatkan derajat ekonomi 0. Masyarakat disekitar wilayah agroindustri biasanya adalah masyarakat pekerja/karier0. Melakukan Pengobatan Sendiri0. Menggunakan obat-obat tradisional0. Mencari obat-obatan di Apotek tanpa resep dokter0. Memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat0. Kegiatan masyarakat terstruktur dengan baik

2. Masalah Kesehatan LingkunganMenurut WHO, kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin lingkungan yang bersih dan sehat.

Ruang lingkup menurut UU tahun 1992: Tempat umum meliputi hotel, pasar dsb. Angkutan umum meliputi angakatan darat, laut dan udara. Rumah tangga yang meliputi kos-kosan, asrama dsb. Kerja meliputi perkantoran dsb. Khusus meliputi evakuasi saat bencana alam.

Masalah lingkungan Masalah pestisida Akut: kemasukan dalam jumlah banyak. Sub akut: kemasukan dalam jumlah kecil, namun berulang-ulang. Kronik: kemasukan dalam jumlah sedikit namun berulang-ulang dan terus-menerus. Masalah pencemaran air Masalah makanan Masalah vektor penyakit Masalah sampah Masalah limbah

Macam-macam penyakit yang ditimbulkan akibat adanya masalah lingkungan: Tabakusis yang diakibatkan oleh jamur dari tembakau kering. Bisinosis yang diakibatkan oleh debu dari kapas saat pemintalan biji kapas. Bagasusis yang diakibatkan oleh jamur dari ampas tebu Asma Flour asma yang diakibatkan kutu-kutu pada tepung. Grain asma yang diakibatkan bijih gandum atau beras. Masalah kulit misalnya kanker kulit. Keracunan dari bahan kimia yang menyebabkan alergi dan dermatitis.

3. Faktor sosial dan budaya:a. Sosial Kurangnya pendidikan tentang APD (Alat Perlindungan Diri) Sulit meninggalakan kebiasaan buruk Pekerja usia dinib. Faktor budaya Faktor budaya menetukan kebiasaan suatu masyarakat sehingga juga akan menentukan masalah kesehatan pada masyarakat tersebut. Masyarakat dengan pekerjaan petani misalnya, mereka menggunakan pestisida dan pupuk secara turun temurun dari generasi sebelumnya. hal ini menyebabkan petani sekarang kurang terbuka dengan adanya himbauan untuk menggunakan pestisida sesuai ratio nya. Tentu pengenceran pestisida yang kurang tepat akan menyebabkan masalah kesehatan yang tidak ringan juga.

Budaya pola hidup bersih di suatu kota/desa dengan memperhatikan sanitasi akan meningkatkan taraf hidup dalam bidang kesehatan. Kebudayaan membentuk kebiasaan dan respon bagi kesehatan dan penyakit dalam masyarakat. Kebiasaan/pola mengkonsumsi makanan di suatu daerah akan berdampak pada mutu kesehatan masyarakatnya. Contoh: budaya masyarakat padang yang suka mengkonsumsi makanan pedas dan berlemak akan meningkatkan resiko kolesterol tinggi dan stroke, kebiasaan masyarakat kota yang suka mengkonsumsi makanan cepat saji. Sikap seorang dokter menyikapi keberagaman budaya:1) Beradaptasi dengan budaya setempat.2) Menyadari bahwa kita mempunyai kepentingan yang sama.3) Menghargai persamaan derajat, toleransi, dan tidak diskriminasi. Kriteria adaptasi berbahasa seorang dokter di suatu tempat:1) Ada kemauan belajar. Dengan adanya niat dan kemauan, seorang dokter akan mudah belajar suatu bahasa daerah tertentu.2) Mengerti setelah belajar. Seorang dokter diharapkan dapat lebih memahami arti dari bahasa yang telah dipelajarinya.3) Praktek rutin. Setelah mengerti dokter diharapkan dapat mempraktekkan berbahasa daerah yang dipelajarinya secara langsung kepada masyarakat agar komunikasi dengan pasien menjadi lancar. Cara menyikapi dan beradaptasi terhadap masyarakat desa:1) Bersikap sederhana,2) Bersahabat, tidak arogan,3) Menghargai,4) Sopan santun (berpakaian, bertutur kata, berperilaku)5) Terbuka,6) Membantu tanpa pamrih7) Tepat waktu8) Silaturahmi/sambung rasa9) Gotong royong10) Religius

Masalah sosial budaya dalam bidang kesehatan di wilayah agroindustri

Kurangnya pendidikan mengenai pentingnya pemakaian APDMasih banyak para pekerja yang saat bekerja tidak menggunakan Apd disebabkan kurangnya pengetahuan mereka aka pentingnya APD.Contohnya banyak petani yang tidak melindungi diri mereka saat penyemprotan pestisida.Padahal hal ini dapat menyebabkan kulit mereka iritasi karena terkena senyawa pestisida tersebut.

Sosial budaya & perilaku yang sulit diubahMasyarakat agroindustri biasanya masih sangat sederhana dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Misalnya masih ada masyarakat yang mandi, BAB, BAK, mencuci di sungai yang sama. Kemudian masih banyak juga rumah-rumah warga yang menjadi satu dengan kandang ternaknya.

Pekerja usia diniPara tamatan SMP yang seharusnya melanjutkan ke jenjang SMA banyak yang langsung bekerja padahal kesiapan mental dan fisik mereka masih kurang.

Pendidikan yang kurangPara petani biasanya menyimpan peralatan bertani miliknya di sembarang tempat.Padahal itu sangat berbahaya, apalagi bila dijangkau anak-anak.Bisa jadi peralatan tersebut terminum atau dijadikan mainan yang bisa menyebabkan luka bahkan kematian.Maka dari itu pendidikan mengenai hal ini sangat penting.

FisiologiPeralatan yang tidak ergonomis yakni peralatan yang tidak sesuai dengan kerja alamiah tubuh. misalnya mesin traktor yang getarannya melebihi ambang batas yang dapat diterima tubuh.

4. Pestisida Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk memberantas hama dan penyakit yang merusak tanaman dan hasil pertanian, memberantas hama air, memberantas binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang. Jenis 1. Menurut sasaran a. Rodentisida tikusb. Insektisida seranggac. Herbisida gulmad. Fungisida jamure. Bakterisida bakterif. Nematisida cacingg. Defoliant daun tumbuhanh. Akarisida tungau, caplaki. Moluskisida moluskaj. Pisisida mengendalikan ikan pengganggu/yang tidak dikehendakik. Repelen mengusir seranggal. Atraktan untuk menarik serangga2. Menurut Bahan Aktifa. Bahan organikb. Bahan elemenc. Bahan Kimia3. Menurut Cara Kerja dan distribusinya ke dalam tanamana. Insektisida sistemikInsektisida ini diserap oleh bagian-bagian tanaman melalui stomata, akar,dan lentisel batang. Selanjutnya insektisida yang sudah masuk ke dalam tanaman beredar ke seluruh bagian tanaman. b. Insektisida Non-sistemikInsektisida ini tidak diserap oleh tanaman, tetapi hanya menempel pada bagian luar tanaman. Serangga akan mati apabila memakan bagian tanaman yang permukaannya terkena insektisida.c. Insektisida sistemik lokalInsektisida ini hanya mampu diserap oleh jaringan daun, tetapi tidak bisa ditranskolasikan ke bagian tanaman lainnya.

Dampak positif pestisida Meningkatkan hasil pertanian Dapat diaplikasikan dalam daerah luas dan dalam waktu yang sedikit. Mengendalikan populasi hama dan gulma Mudah diaplikasikanDampak negatif pestisida Keracunan Ekosistem terganggu Resistensi hama muncul hama spesies baru yang kebal terhadap pestisida Menimbulkan penyakit menularFaktor banyaknya pestisida dalam tubuh: Toksisitas Jangka waktu Jangka masuk

Pestisida menyebabkan gangguan-gangguan sebagai berikut: Gangguan pernapasan/paru-paru Intasi: bronkitis, pneumonia, udema pulmonar Debu: fibrosis Gangguan hati Hepatitis, nekrosis (kerusakan sel), sirosis hati, dan kanker hati Gangguan ginjal Nefrotoksin yang meliputi gagal ginjal akut atau kronis dan kanker Gangguan jantung pembuluh darah Trikloro etilen menyebabkan jantung akut gangguan ritme jantung Karbonsulfit menyebabkan serangan jantung Gangguan saraf Neurotoksin: kelumpuhan, terhambatnya fungsi otak, penyakit kulit Gangguan Darah dan sumsum tulang Kerusakan sel darah merah (anemia hemolitik), dan kanker darah oleh zat arsin dan benzena Gangguan kulitIritasi dermatitis dan alergi, jerawat, vertiligo (hilangnya pigmen), kanker kulit Gangguan sistem reproduksiPestisida mempengaruhi ovarium dan testis yang mengakibatkan gangguan menstruasi dan fungsi seksual Gangguan sistem lainBahan kimia dari pestisida dapat menyerang sistem kekebalan, tulang, otot dan kelenjar (tiroid)

Upaya yang dilakukan: Supervisi medik Penyuluhan kesehatan Menggunakan APD ketika bekerja

Cara menggunakan pestisida yang baik agar tidak terjadi resistensi OPT terhadap pestisida Ada lima cara tepat aplikasi pestisida secara bijaksana (jenis dan mutu, waktu, dosis, cara, dan sasaran) :1. Tepat jenis dan mutu1. Menggunakan pestisida yang terdaftar/diijinkan1. Efektif terhadap jasad sasaran, daya racun rendah, mudah terurai, selektif1. Wadahnya asli dan masih baik, dengan memperhatikan label yang lengkap1. Masih berlaku/tidak kadaluarsa1. Pestisida kontak/racun kontak (lambung) tidak sesuai untuk hama yang berada dalam jaringan tanaman. Untuk hama yang berada dalam jaringan tanaman (penggerek batang padi dapat dikendalikan secara efektif menggunakan jenis insektisida sistemik).1. Tepat waktu, ditentukan dengan memperhatikan:1. Ambang pengendalian yang berlaku. Menunda waktu aplikasi pestisida, sehingga apabila populasi hama sangat tinggi akan kurang efektif, mahal, dan memicu kekebalan hama terhadap pestisida. Musuh alami banyak yang mati, sehingga setelah residu pestisida habis, larva yang baru menetas menjadi berkembang cepat tanpa musuh alami.1. Stadia pertumbuhan tanaman yang diaplikasi1. Keadaan cuaca yang memungkinkan. Tidak melakukan aplikasi pestisida pada saat banyak embun masih menempel di tanaman (terlalu pagi, matahari belum terbit). Embun yang menempel di daun akan mengencerkan konsentrasi pestisida yang diaplikasikan sehingga menjadi tidak efektif dan menimbulkan kekebalan hama sasaran terhadap pestisida yang diaplikasikan.1. Waktu yang tepat untuk mengaplikasikan pestisida adalah ketika hama berada pada stadium rentan. Larva ulat grayak diaplikasi pestisida ketika masih berada dalam stadium /instar 1-2.1. Tepat dosis:Jasad pengganggu tanaman dapat dikendalikan secara baik dengan pestisida pada dosis (konsentrasi dan jumlah volume cairan semprot) yang dianjurkan sesuai alat aplikasi yang akan digunakan. Konsentrasi pestisida dinyatakan dalam volume formulasi pestisida di dalam satu liter air.Tepat dosis, konsentrasi yang tepat sangat berhubungan dengan dosis aplikasinya.Dosis aplikasi dinyatakan dengan banyaknya bahan aktif pestisida yang digunakan pada areal seluas satuan tertentu atau banyaknya cairan semprot per satuan luas tertentu. Dosis yang kurang akan menyebabkan hama yang diaplikasi tidak mati, bahkan akan menjadi kebal karena kemampuannya beradaptasi terhadap pestisida yang kurang efektif tersebut.1. Tepat cara, hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah:1. Menggunakan aplikasi yang tepat sesuai bentuk dan jenis formulasi1. Memperhatikan keberadaan/tempat jasad sasaran yang dituju1. Cuaca terutama arah angin, agar keselamatan operator terjamin maka penyemprotan harus dilakukan tidak berlawanan dengan arah angin.1. Tepat sasaran, hal yang perlu diperhatikan: Keefektifan pestisida terhadap jenis hama yang akan diaplikasi Gunakan pestisida yang sesuai dengan hama sasaran. Tidak semua pestisida efektif untuk semuaCara penggunaan pestisida menurut UU No 12 tahun 1992 tentang budidaya tanaman :1. Penyemprotan (biasanya untuk hama serangga dan ulat)1. Dusting/menabur (untuk rayap)1. Penuangan/penyiraman (biasanya untuk semut dan cacing)1. Injeksi batang (untuk peningkatan mutu tanaman)1. Dipping/pencelupan (untuk biji-bijian)1. Fumigasi/penguapan 1. Impegrasi/metode dengan tekanan

5. LIMBAHSifat Limbah Mudah terbakar Sulit terbakar Organik: dapat diuraikan secara alami Anorganik: diolah denganmenjadikan produk baru. Dapat diolah melalui 4 tahapan, yakni :a. Reduceb. Recyclec. Reused. Replace

Karakteristik limbah: Padat Cair Gas B3 (Bahan berbahaya beracun)

Asal limbah: Industri: pestisida, raksa, bau, suara Rumah tangga: detergen dsb.

Pengelolaan limbah cair: Primer:a. Penyaringanb. Pengolahan tahap awalc. Pengendapand. Sekunder : dengan menggunakan bantuan dari bakteri aerob Tersier : apabila masih ada zat-zat berbahaya Disinfeksi : penambahan zat-zat tertentu. Misalnya penyinaran sinar UV Pengendapan lumpurPengelolaan limbah padat :a. Sandfillb. Sanitasic. Penimbunand. Biopori

Pengelolaan limbah gas : lebih pada pencegahan. Misalnya diberi filter, mengontrol emisi gas. Pengelolaan :a. Elektroforesisb. biogas

6. Masalah keselamatan dan kesehatan kerjaDefinisi(Mangkunegara) Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.Intinya: Upaya untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman bagi tenaga kerja. Dikatakan aman jika risiko kecelakaan yang mungkin muncul dapat dihindari dan nyaman jika peralatan yang digunakan tidak mengganggu pekerjaan.Tujuan K3(Mangkunegara) Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.(Secara umum) Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga kerja. Meningkatkan efisiensi kerja (pencapaian hasil yang sesuai diinginkan). Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Upaya Pelaksanaan K3 PromotifPendidikan dan diklat K3: Materi disesuaikan dengan kondisi perusahaanSafety talk: diberikan oleh seorang supervisor sebelum bekerja untuk menghindari risiko kecelakaan tinggi KuratifPemberian P3KPengobatan tenaga kerja yang sakit RehabilitatifFisioterapiKonsultasi psikologisKeberhasilan penerapan K3 didasarkan atas kebijakan pengelolaan K3 yang diambil oleh pimpinan perusahaan yaitu komitmen manajemen, kepemimpinan yang tegas, organisasi K3 dalam struktur organisasi perusahaan, sarana dan prasarana yang memadai, integritas K3 pada semua fungsi perusahaan dan dukungan semua karyawan dalam K3.Faktor-faktor penyebab masalah kesehatan kerja1. Kapasitas kerjaStatus kesehatan, status gizi pekerja yang baik, kemampuan fisik yang prima, kondisi atau tingkat kesehatan, keterampilan, jenis kelamin, usia, dan ukuran tubuh.2. Beban kerjaDapat berupa fisik (lembur kerja capek), mental (usaha tak berbuah penghasilan), maupun sosial (hubungan antara pekerja dengan pemilik gaji dan jamsos rendah, jd malas kerja).3. Lingkungan kerjaContoh: panas, bising, debu, zat kimia.(Mangkunegara)1. Keadaan tempat lingkungan kerjaa. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhatikan keamanannyab. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesakc. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya2. Pemakaian peralatan kerjaa. Pengamanan peralatan kerja yang sudah using atau rusakb. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengamanan yang baik pengaturan peneranganBahaya dikarenakan jenis proyek: pencahayaan dan penerangan, pengangkutan dan peralatan.

Hal yang mempengaruhi masalah kesehatan kerja :a. Penyakit1. General disease : mual dan pusing2. Worth related disease : penyakit karena pekerjaan3. Occupational disease : spesifik misal tabakosisPenyakit akibat kerja1. Tabakosis : penyakit akibat debu tembakau2. Byssinosis : penyakit yang disebabkan oleh debu kapas, di perusahaan pemintalan dan pertenunan serta pekerja di kebun kapas 3. Bagassosis : penyakit paru yang disebabkan ampas tebu setelah tebu diperas dan diambil gulanya (baggase)4. Asma : sesak nafas yang dialami karena alergi pada ktu tepung maupun pada tepungnya sendiri. Penyakit ini biasanya terjadi pada pekerja yang mengerjakan biji-bijian5. Dermatosis : penyakit akibat jamur yang hidup di rumpun pohon, pekerja yang luka terkena duri.6. Radang alat pernafasan akut = Disebabkan Aerobacter cloacae (dari tanah, kotoran manusia/ hewan) yang hidup di kapas lembab.

Faktor yang memperngaruhi terjangkitnya penyakit :1. Fisik : suara bising dan suhs2. Kimiawi : debu, larutan, gas3. Biologis : jamur, virus, bakteri4. Fisiologi : cara kerja yang salah5. Psikososialis : lingkungan yang kurang sesuai

Penyakit berdasarkan WHO :1. Cedera2. MSO3. Nose induced4. Sakit jiwa5. PPOK

b. Kecelakaan kerjaUpaya untu menanggulangi kecelakaan kerja :a. Penggunaan APDSyarat-syarat APD : Enak dipakai Tidak menganggu aktivitas Efektif dalam menghindari bahaya Mampu melindungi kepala, hidung, mulut, telinga, dan alat gerakKewajiban APD disepakati oleh pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, tertulis dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri, terdiri dari: Alat pelindung kepala, Alat pelindung mata dan muka, Alat pelindung telinga, Alat pelindung pernafasan, Alat pelindung tangan, Alat pelindung kaki, Pakaian pelindung, Alat pelindung jatuh perorangan, dan pelampung. Namun, yang umum dikenakan tenaga kerja agroindustri, yakni: Safety HelmetBerfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. Sepatu Karet (sepatu boot)Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb. Sepatu pelindung (safety shoes)Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb. Sarung TanganBerfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. Masker (Respirator)Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

b. Mengganti bahan-bahan bahaya menjadi bahan alamic. Ventilasi yang cukupd. Pemeriksaan kesehatan secara berkalae. Dijelaskan (penyuluhan) langkah-langkah kerja yang baikf. Pendidikan tentang keselamatan dan kesehatan kerjag. Vaksinasih. Penyediaan P3Ki. Di rujuk ke rumah sakitj. Asuransi kesehatan bagi karyawan

6. Syarat-syarat makanan yang baik: Higinis, bersih dari kuman-kuman penyakit dan kotoran-kotoran Bergizi, mengandung zat karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral Tidak terkontaminasi oleh zat-zat kimia Makanan tidak rusak, busuk, atau basi yang ditandai dengan perubahan rasa, bau, berlendir, warna, berjamur, aroma, atau adanya pengotoran lainnya Memenuhi persyaratan bebas bakteri Tidak mengandung residu bahan pestisida dan logam berat

Masalah makanan: Food poisoning: mengandung senyawa kimia yang menyebabkan alergi Food infection: makanan terkene akteri dan virus

Faktor kontaminasi makanan : Orang yang menangani Tempat penyelenggaraan Peralatan pengolahan Proses pengolahan

Ciri-ciri makanan terkontaminasi: Berwarna, berbau, berasa, bertekstur, terdapat bakteri yang tumbuh, terdapat jamur dan berlendir

7. Masalah Air dan pengelolaannyaAir bersih merupakan air yang dikonsumsi sehari-hari dan sesuai dengan standar kesehatan.

Syarat fisik air :a. Tidak berbaub. Tidak berasac. Tidak berwarna

Syarat kimia air :a. Kadar besi maksimum yang dibolehkan 0,3 mg/Lb. pH air netral

Syarat mikrobiologis air :a. Koliform tinja total maksimal 0/mL airb. Tidak mengandung mikroorganisme patogen

Syarat umum :a. DO tinggib. BOD rendahc. pH netral (pH=7)d. COD rendahe. Residu rendah

Macam-macam pengolahan air :a. Safe water : air tidak perlu di olah, misal air hujanb. Clean water : penambahan disinfeksic. Air yang membutuhkan pengelolaan tidak lengkap, misal slow and filterd. Air yang membutuhkan pengelolaan lengkap, misal rapid sand filter

Berdasarkan pengelolaan air secara umum :a. Koagulasib. Flokusasic. Penyaringand. Pengendapane. Disinfeksif. Dijernihkang. DididihkanSumber air Air hujan, embun, atau saljuSumber airnya: angkasa, karena proses prespitasi dari awan, atmosfir yang mengandung uap Air permukaan tanahSumber airnya: air yang tergenang atau air yang mengalir. Ex: danau, sungai, laut, air dari sumur dangkal. Selokan, rawa, parit, bendungan, dll. Air dalam tanahKe-3 air diatas memang tidak bisa digolongkan air bersih karena pasti mengandung zat-zat aneh, maksudnya sudah terkontaminasi. Namun air dalam tanah lah yang paling bersih dan digunakan oleh masyarakat sebagai sumber air. Air mineral Pencemaran airSuatu peristiwa masuknya zat ke dalam air yang mengakibatkan kualitas (mutu) air menurun sehingga dapat mengganggu atau membahayakan kesehatan masyarakat.Sebab-sebab:1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.

Sumber pencemaran air Domestic / rumah tangga ; berasal dari air kotor kamar mandi, kakus, dapur, dll Industri ; Fisik ; pasir atau Lumpur yang tercampur dalam limbah air Kimia ; bahan pencemar berbahaya = mercury, cadmium, timah hitam, dll. Mikrobiologi ; bakteri, virus, penyakit, parasit Radioaktif ; bahan yang dihasilkan PLTN Pertanian dan perkebunan ; Zat kimia ; penggunaan pupuk, pestisida, dll Mikrobiologi ; virus, bakteri, parasit yang berasal dari kotoran ternak dan cacing tambang di perkebunan. Zat radioaktif ; zat kimia radioaktif yang dipakai dalam proses pematangan buah, dll.Dikatakan tercemar jika: Mengandung gas-gas tertentu yang membahayakan kesehatan : methane, hydrogen sulfide, dll. Mengandung mineral tertentu yang bisa menyebabkan kelainan: sulfate, nitrat, dll. Mengandung beda-benda yang bersifat koloid : bakteri, jamur, dan kuman penyakit lainnya. Mengandung zat radioaktif : jika sumber air ada kontak dengan zat / peralatan yang menggunakan tenaga atom.

Dampak pencemaran air Dampak pencemaran air karena mineral: kerusakan pada hati, ginjal, tulang, pancreas, dan kelenjar gondok. Dampak pencemaran air karena mikrobiologi: tifoid oleh Salmonella Thyposa

Parameter pencemaran air Agen penyebab penyakit Limbah penghabis oksida Bahan kimia larut air Pupuk organic Bahan kimia anorganik Bahan seddimen atau suspense Radioaktif PancesDampak pencemaran air Kekurangan sumber air Sumber penyakit Merusak ekosistem sungaiTeknik Pengolahan Air BersihIntake (menyaring benda-benda dari sungai)

Koagulasi ( + tawas dan diaduk cepat selama 30-9- detik)

Flokulasi (pengadukan secara lambat)

Sedimentasi (pengendapan)

Filtrasi (Penyaringan) Clean waterReservoir (diangkat)

Disalurkan ke rumah-rumah

Alternatif penyelesaian masalah Perluasan daerah tangkapan air Menjaga daya tampung air dilingkungan Membuat/menyediakan penampungan air sederhana di tiap rumah Memanfaatkan teknologi tepat guna sederhana dapat diterapkan diberbagai kondisi daerah (penyaringan air sederhana)

Sistem pelayanan kesehatan kesehatan keamanan dan keselamatan kerja

1. Promotif tahap pemberian informasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan dalam kerja2. Preventif pemberian contoh pelatihan bagaimana cara kerja yang baik bagi kesehatan seseorang. Ex: pengamanan diri dari penggunaan alat kerja.3. Kuratif tahap pengobatan jika ada masyarakat yang terkena masalah penyakit atau trauma pada saat kerja. 4. Rehabiltatif Tahap pemantauan akhir pada penderita yang mengalami kesembuhan atau kecacatan setelah dilakukan pengobatan

Upaya menjaga kelestarian/ kesehatan lingkungan di sekitar agroindustriBeberapa contoh bentuk upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup pada wilayah daratan, antara lain sebagai berikut.1. Reboisasi, yaitu berupa penanaman kembali tanaman terutama pada daerah-daerah perbukitan yang telah gundul.2. Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis dan tidak produktif.3. Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan karakteristik dan peruntukan lahan.4. Menjaga daerah resapan air (catchment area) diupayakan senantiasa hijau dengan cara ditanami oleh berbagai jenis tanaman keras sehingga dapat menyerap air dengan kuantitas yang banyak yang pada akhirnya dapat mencegah banjir, serta menjadi persediaan air tanah.5. Pembuatan sengkedan (terasering) atau lorak mati bagi daerahdaerah pertanian yang memiliki kemiringan lahan curam yang rentan terhadap erosi.6. Rotasi tanaman baik secara tumpangsari maupun tumpang gilir, agar unsur-unsur hara dan kandungan organik tanah tidak selamanya dikonsumsi oleh satu jenis tanaman. 7. Penanaman dan pemeliharaan hutan kota. Hal ini dimaksudkan supaya kota tidak terlalu panas dan terkesan lebih indah. Mengingat pentingnya hutan di daerah perkotaan, hutan kota sering dinamakan paru-paru kota. Adapun upaya pelestarian lingkungan perairan antara lain melalui upaya-upaya sebagai berikut.1. Larangan pembuangan limbah rumah tangga agar tidak langsung ke sungai. 2. Penyediaan tempat sampah, terutama di daerah pantai yang dijadikan lokasi wisata. 3. Menghindari terjadinya kebocoran tangki-tangki pengangkut bahan bakar minyak pada wilayah laut.4. Memberlakukan Surat Izin Pengambilan Air ( SIPA ) terutama untuk kegiatan industri yang memerlukan air. 5. Netralisasi limbah industri sebelum dibuang ke sungai. Dengan demikian, setiap pabrik atau industri wajib memiliki unit pengolah limbah yang dikenal dengan istilah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).6. Mengontrol kadar polusi udara dan memberi informasi jika kadar polusi melebihi ambang batas, yang dikenal dengan emisi gas buang. 7. Penegakan hukum bagi pelaku tindakan pengelolaan sumber daya perikanan yang menggunakan alat tangkap ikan pukat harimau atau sejenisnya yang bersifat merugikan.8. Pencagaran habitat-habitat laut yang memiliki nilai sumber daya yang tinggi, seperti yang telah diberlakukan pada Taman Laut Bunaken dan Taman Laut Kepulauan Seribu

Masalah SampahDefinisi sampah : sesuatu yang tidak berguna, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.Jenis sampah 1. Berdasarkan sumbernya Sampah alam Sampah manusia Sampah konsumsi Sampah nuklir Sampah industri Sampah pertambangan2. Berdasarkan sifatnya Sampah organik (dapat diurai/ degradable) Sampah anorganik (tidak terurai/undegradable)3. Berdasarkan bentuknya Sampah padat Sampah cair Sampah alam Sampah manusia Sampah konsumsiPrinsip Pengendalian Sampah1. Reduce meminimalisir penggunaan barang atau material karena semakin banyak barang atau material yang digunakan maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan2. Reuse menggunakan kembali barang barang yang masih bisa dipakai agar sampah dapat terkendali, hindari menggunakan barang barang sekali pakai.3. Recycle mendaur ulang barang barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang baru yang bisa dimanfaatkan4. Replace mengganti barang barang yang ada dengan barang barang yang ramah lingkungan dan tahan lama serta tidak sekali pakaiPenanganan SampahDampak Pengolahan Sampah yang Kurang Baik1. Terhadap kesehatan : Berkembangnya vektor penyakit seperti diare, kolera, DBD dan penyakit kulit Ada potongan besi, kaca, kaleng dapat menyebabkan kecelakaan kerja2. Terhadap Lingkungan : Lingkungan kurang indah dipandang mata Timbulnya bau busuk Debu berterbangan Asap pembakaran sampah mengganggu pernafasan3. Terhadap Keadaan Sosial Masyarakat : Mencerminkan keadaan sosial masyarakat Menurunkan keinginan orang untuk berkunjung ke daerah tersebut4. Terhadap perekonomian daerah Banyak tenaga kerja produktif menjadi sakit dapat mengurangi jumlah hasil produksi daerah Banyak penduduk tidak sehat, membutuhkan banyak dana Penurunan pemasukan daerah atau devisa negara Menurunkan sumber kualitas lingkungan dan sumber alam tersebut Menghambat transportasi barang dan jasa- karena pengelolaan sampah yang kurang baik menyebabkan kemacetan