KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

107
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA KELAS XI SMK PL LEONARDO KLATEN (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Siswa Kelas XI SMK PL Leonardo Klaten Terhadap Guru Matematika, Guru Bahasa Inggris, Guru Bahasa Indonesia dan Implikasinya Pada Usulan Topik Program Pengembangan SDM) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Yulinda Kurniawati 151114016 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

Page 1: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU DARI

PERSEPSI SISWA KELAS XI SMK PL LEONARDO KLATEN

(Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Siswa Kelas XI SMK PL Leonardo

Klaten Terhadap Guru Matematika, Guru Bahasa Inggris, Guru Bahasa

Indonesia dan Implikasinya Pada Usulan Topik Program Pengembangan

SDM)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Yulinda Kurniawati

151114016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

i

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU DARI

PERSEPSI SISWA KELAS XI SMK PL LEONARDO KLATEN

(Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Siswa Kelas XI SMK PL Leonardo

Klaten Terhadap Guru Matematika, Guru Bahasa Inggris, Guru Bahasa

Indonesia dan Implikasinya Pada Usulan Topik Program Pengembangan

SDM)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Yulinda Kurniawati

151114016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya persembahkan skripsi saya ini kepada:

Tuhan Yesus yang selalu menyertai saya dalam setiap proses

kehidupan saya.

Kedua orang tua saya Bapak Wardi dan Ibu Sunarsih yang selalu

memberikan semangat, motivasi serta doa.

Keluarga besar saya yang selalu memberikan semangat dan doa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

v

HALAMAN MOTTO

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

(Filipi 4:13)

Nikmatilah setiap usaha yang kamu jalani dengan ikhlas

tentunya. Percayalah dari setiap kita telah memiliki

jalan terbaik yang diberikan Tuhan. Semesta selalu

menjadi saksi setiap kerja kerasmu.

(Dheanisa -Hipwee Community-)

Setiap orang mempunyai prosesnya masing-masing. Jika

kita bisa melalui proses itu dengan baik. Kita menang.

(Yulinda Kurniawati)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

viii

ABSTRAK

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU

DARI PERSEPSI SISWA KELAS XI SMK PL LEONARDO KLATEN

(Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Siswa Kelas XI SMK PL Leonardo

Klaten Terhadap Guru Matematika, Guru Bahasa Inggris, Guru Bahasa

Indonesia dan Implikasinya Pada Usulan Topik Program Pengembangan

SDM)

Yulinda Kurniawati

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui seberapa baik kompetensi

profesional guru dari persepsi siswa SMK PL Leonardo Klaten; (2) mengetahui

apakah ada perbedaan kompetensi profesional guru Matematika, guru Bahasa

Indonesia, guru Bahasa Inggris berdasarkan persepsi siswa SMK PL Leonardo

Klaten; (3) mengetahui topik-topik program yang bisa diusulkan untuk

meningkatkan kompetensi profesional guru SMK PL Leonardo Klaten

berdasarkan butir-butir kuisioner kompetensi profesional yang masih rendah.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek pada penelitian

ini adalah siswa kelas XI SMK PL Leonardo Klaten yang berjumlah 119 siswa.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Skala Kompetensi

Profesional yang berjumlah 52 item yang valid. Nilai koefisien reliabilitas

instrumen menggunakan KR-21 sebesar 0,915649. Skala disusun berdasarkan

aspek-aspek kompetensi profesional, yaitu: (1) menguasai materi, struktur,

konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu;

(2) menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang

diampu; (3) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; (4)

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif; (5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mengembangkan diri.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) berdasarkan persepsi siswa

kelas XI, guru Matematika berada pada kategori yang sangat baik dengan

persentase 79,83%, guru Bahasa Indonesia berada pada kategori sangat baik

dengan persentase 70,58%, dan guru Bahasa Inggris berada pada kategori cukup

baik dengan persentase 29,41%; (2) berdasarkan persepsi siswa kelas

XI,kompetensi profesional guru Bahasa Inggris berbeda signifikan dengan

kompetensi guru Bahasa Indonesia dan Matematika, sedangkan kompetensi

profesional guru Bahasa Indonesia dan Matematikatidakberbeda; (3) adapun

usulan topik-topik program pengembangan SDM adalah Saya Guru yang Melek

Teknologi dan Saya Guru Kreatif.

Kata kunci: Kompetensi profesional, persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

ix

ABSTRACT

THE PROFESSIONAL COMPETENCY OF SUBJECT TEACHERS SEEN

FROM THE PERCEPTION OF CLASS XI STUDENTS OF SMK PL

LEONARDO KLATEN

(A Descriptive – Quantitative study on the perception of Class XI Students of

SMK PL Leonardo Klaten Toward Mathematic Teacher, English Teacher, and

Indonesian Language Teacher and Its Implication On The Proposed Topic Of

Human Resource Development)

Yulinda Kurniawati

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2019

This aim of the study was to: (1) find out how good the teachers’

professional competence is seen from the perception of SMK PL Leonardo Klaten

students; (2) find out any differences in the professional competencies of

Mathematic teachers, Indonesian Language teachers, English teachers based on

the perceptions of SMK PL Leonardo Klaten students; (3) know program topics

that can be proposed to improve the professional competence of SMK PL

Leonardo Klaten teachers based on the items on professional competency

questionnaires that considered low. The type of the research was quantitative

descriptive research. The subjects in this study were 119 students of Class XI of

SMK PL Leonardo Klaten.

The data collection technique used in this study was the Professional

Competency Scale, with 52 valid items. The reliability coefficient of the

instrument measured using KR-21 was 0.915649. The scale is arranged based on

aspects of professional competence, namely: (1) mastering the material, structure,

concepts, and scientific mindset that supports the subjects being taught; (2)

mastering the competency standards and basic competencies of the subjects being

taught; (3) developing learning materials that are taught creatively; (4) develop

professionalism in a sustainable manner by taking reflective action; (5) utilizing

information and communication technology to develop themselves.

The results of this study indicate that; (1) based on the perceptions of class

XI students, Mathematic teachers are in the very good category with a percentage

of 79.83%, Indonesian Language teachers are in the very good category with a

percentage of 70.58%, and English teachers are in the pretty good category with

a percentage 29.41%; (2) based on the perceptions of class XI students, the

English teachers' professional competence is significantly different from the

Indonesian and Mathematics teacher's competencies, while the Indonesian and

Mathematics teacher's professional competencies are no different; (3) As for the

proposed topics for HR development programs are I am a Technology Literate

Teacher and I am a Creative Teacher.

Keywords: Professional competence, perception

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat

dan berkat-Nya yang begitu besar kepada peneliti hingga akhirnya penelitian ini

dapat selesai dengan baik. Banyak pengalaman dan pelajaran yang sangat luar

biasa bagi peneliti, hingga akhirnya dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir

dari awal sampai akhir.

Selama proses penulisan skripsi ini juga banyak pihak yang ikut terlibat

dalam proses membimbing, mendampingi, serta mendukung setiap proses yang

peneliti lakukan. Oleh sebab itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Dr. Yohanes Heri Widodo, M.Psi selaku ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

3. Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A selaku dosen pembimbing yang

dengan sabar membimbing, memotivasi dan memberikan banyak masukan

kepada peneliti dalam mengerjakan skripsi.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan pengetahuan dan

pengalaman berharga bagi peneliti.

5. Bapak Stefanus Priyatmoko atas kesabaran dan semangatnya dalam

membantu melayani proses administrasi di Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

6. BruderPurwanto selaku Kepala SMK PL Leonardo Klaten dan segenap

civitas SMK PL Leonardo Klaten yang telah memberikan kesempatan bagi

peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Ibu Netty Kuswandari dan Pak Okta selaku Guru BK yang telah membantu

dan memberikan dukungan selama proses penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 7

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

G. Batasan Istilah ................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 10

A. Hakikat Persepsi ................................................................................ 10

1. Pengertian Persepsi .......................................................................... 10

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ................................... 12

B. Hakikat Kompetensi Guru ................................................................ 13

1. Pengertian Guru ............................................................................... 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

xiii

2. Pengertian Kompetensi Guru .......................................................... 15

3. Macam-macam Kompetensi Guru ................................................... 17

4. Kompetensi Profesional Guru SMA/SMK ...................................... 18

5. Aspek-aspek Kompetensi Profesional Guru SMA/SMK ................ 20

C. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................ 25

D. Kerangka Pikir ................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 27

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 27

C. Subjek Penelitian ................................................................................ 27

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ......................................... 28

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ..................................... 28

1. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 28

2. Instrumen Pengumpulan data .......................................................... 29

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................ 32

1. Validitas Instrumen ......................................................................... 32

2. Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 33

G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 34

1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data .......................................... 35

2. Mengkategorisasikan Norma ........................................................... 35

3. Analisis Skor Item ........................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 40

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 40

B. Pembahasan ....................................................................................... 50

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 64

A. Kesimpulan ........................................................................................ 64

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 65

C. Saran ................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 67

LAMPIRAN .................................................................................................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Subjek Penelitian ........................................................ 28

Tabel 3.2 Norma Skoring Skala Kompetensi Profesional Guru ............. 30

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner Kompetensi Profesional Guru ................. 30

Tabel 3.4 Item Valid dan Item Gugur ...................................................... 33

Tabel 3.5 Hasil Penghitungan Reliabilitas ............................................... 34

Tabel 3.6 Kriteria Guilford ...................................................................... 34

Tabel 3.7 Norma Kategorisasi.................................................................. 36

Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Kompetensi Profesional Guru

SMK PL Leonarod Klaten ........................................................ 37

Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Skor Item Kompetensi Profesional

Guru SMK PL Leonarod Klaten............................................... 38

Tabel 4.1 Kategorisasi Kompetensi Profesional

Guru Matematika SMK PL Leonardo Klaten .......................... 40

Tabel 4.2 Kategorisasi Kompetensi Profesional

Guru Bahasa Indonesia SMK PL Leonardo Klaten ................. 41

Tabel 4.3 Kategorisasi Kompetensi Profesional

Guru Bahasa Inggris SMK PL Leonardo Klaten ...................... 41

Tabel 4.4 Analisis Varians........................................................................ 46

Tabel 4.5 Hasil Uji Tukey ........................................................................ 48

Tabel 4.6 Distribusi Perolehan Skor Item Kompetensi Profesional

Guru SMK PL Leonardo Klaten.............................................. 49

Tabel 4.7 Item-item Skala Kompetensi Profesional Guru

Kategori Rendah dan Sangat Rendah ....................................... 50

Tabel 4.8 Usulan Topik-topik Program Pengembangan Guru

SMK PL Leonardo Klaten ....................................................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ..................................................................... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Kompetensi Profesional Guru Matematika

SMK PL Leonardo Klaten ....................................................... 42

Grafik 4.2 Kompetensi Profesional Guru Bahasa Indonesia

SMK PL Leonardo Klaten ....................................................... 43

Grafik 4.3 Kompetensi ProfesionalGuru Bahasa Inggris

SMK PL Leonardo Klaten ........................................................ 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ................................................................ 71

Lampiran 2 Skala Penelitian ....................................................................... 72

Lampiran 3 Tabulasi Data ........................................................................... 78

Lampiran 4 Uji Validitas ............................................................................. 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

batasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk siswa.

Adanya pendidikan, siswa mendapatkan suatu pembelajaran, pengetahuan,

keterampilan, dan kreativitas. Pendidikan membuat siswa belajar lebih

banyak tentang ilmu-ilmu pengetahuan yang tidak di dapat di rumah. Guru

memiliki peran yang sangat penting didalam pendidikan. Guru memiliki

peran untuk mendidik, mengajar,dan memberikan ilmu-ilmu yang telah

dipelajari. Salah satau terselenggaranya pendidikan yang baik adalah

kinerja dan kualitas yang dimiliki oleh guru.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah (UU No 14 Tahun 2005). Guru

merupakan tenaga pendidik yang mempunyai tugas pokok

melaksanakankegiatan belajar mengajar. Tugas guru tidaklah ringan

karena harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai standar

kompetensi tertentu serta norma dan nilai-nilai yang berlaku. Oleh sebab

itu guru memiliki peran yang sangat penting dan mempunyai pengaruh

yang besar didalamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

2

Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru tidak terlepas

dari kompetensi yang miliki. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh

guru dalam melaksankan tugas keprofesionalan (UU No 14 Th 2005).

Kompetensi sangat penting untuk dimiliki oleh guru, karena kompetensi

membuat guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru ada empat yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan

kompetensi profesional. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh

guru adalah komptensi profesional. Kompetensi profesional penting untuk

dimiliki oleh guru, karena kompetensi profesional merupakan salah satu

keberhasilan guru dalam mengajar. Menurut Depdiknas (Wahyudi, 2010)

kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan

penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam

yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran

di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum

tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru.

Pada Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16

Tahun 2007 Tanggal 4 Mei 2017 aspek-aspek yang terdapat didalam

kompetensi profesional adalah menguasai materi, struktur, konsep, dan

pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu,

menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang

diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

3

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

untuk mengembangkan diri.

Pada era globalisasi sekarang ini, kompetensi profesional sangatlah

perlu dimiliki dan diterapkan oleh guru karena kompetensi profesional

membuat guru lebih aktif dan inovatif dalam memberikan pengajaran

kepada siswa. Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah

mencerdasakan kehidupan bangsa, oleh sebab itu guru diharapkan dapat

melakukan tanggungjawabnya secara profesional sebagai seorang guru

guna untuk mencerdaskan anak bangsa. Salah satu kunci terselenggaranya

pendidikan yang baik adalah guru yang memiliki kompetensi profesional.

Guru mampu menerapkannya di lingkungan sekolah dan kelas.

Keberhasilan seorang siswa tidak terlepas dari ketrampilan guru dalam

mengajar di kelas.

Seperti yang dilangsir di laman detik.com, membuktikan bahwa

masih banyak guru yang "tidak mau" mengembangkan diri untuk

menambah pengetahuan dan kompetensinya dalam mengajar, guru tidak

mau menulis, tidak membuat publikasi ilmiah, atau tidak inovatif dalam

kegiatan belajar, guru merasa hanya cukup mengajar. Berdasarkan berita

tersebut dapat dipahami bahwa guru-guru tersebut masih belum

memahami fungsi dari kompetensi, salah satunya ialah kompetensi

profesional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

4

Pada kenyataannya di sekolah SMK PL Leonardo Klaten tidak

semua guru mempunyai kompetensi profesional yang baik. Menurut hasil

observasi dari stakeholder di SMK PL Leonardo Klaten dapat diketahui

bahwa permasalahan yang terjadi antara lain ketidaksesuaian materi ajar

yang diberikan kepada siswa (tidak sesuai dengan program silabus RPP),

dari permasalahan ini dapat dilihat bahwa aspek menguasai standar

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu belum

dilakukan sepenuhnya. Guru tidak memberikan, menerangkan, atau,

menjelaskan materi dengan gamblang atau mudah ditangkap atau

dipahami peserta didik dari permasalahan ini dapat dilihat bahwa aspek

menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu belum dilakukan sepenuhnya.

Guru tidak mengajarkan dengan menarik, dari permasalahan ini dapat

dilihat bahwa aspek mengembangkan materi pembelajaran yang diampu

secara kreatif belum dilakukan sepenuhnya.

Selanjutnya masalah yang ditemukan adalah guru tidak selalu

memberikan informasi baru sesuai dengan bidang studi yang digeluti atau

informasi baru secara umum, dari permasalahan ini dapat dilihat bahwa

aspek mengembangkan keprofesional secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif belum dilakukan sepenuhnya. Guru tidak

menggunakan atau memanfaatkan alat-alat audiovisual atau TIK dalam

pengajarannya, dari permasalahan ini dapat dilihat bahwa aspek

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

5

mengembangkan diri belum dilakukan sepenuhnya. Guru tidak terampil

dalam menggunakan alat-alat audiovisual dan menarik bagi anak, dari

permasalahan ini dapat dilihat bahwa aspek memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri belum dilakukan

sepenuhnya.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, apabila guru

mengabaikan kompetensi profesional maka akan berdampak pada

menurunnya pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap guru.

Selain itu juga akan berdampak pada menurunnya mutu pendidikan di

sekolah, siswa kurang mendapatkan pengetahuan yang maksimal, serta

akan berdampak pada program pengembangan SDM yang dibuat oleh

sekolah.

Peneliti memilih tiga guru yaitu guru Matematika, guru Bahasa

Indonesia, guru Bahasa Inggris sebagai objek penelitian karena peneliti

melihat bahwa tiga mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran

umum dan dasar. Selain itu peneliti juga melihat bahwa tiga mata

pelajaran tersebut juga ada pada semua jurusan. Oleh sebab itu peneliti

mengambil tiga guru mata pelajaran tersebut.

Pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti kompetensi

profesional guru di SMK Leonardo karena peneliti ingin melihat apakah

guru-guru di sana memiliki kompetensi profesional yang baik atau tidak.

Selain itu berdasarkan kasus yang dilangsir di detik.com yaitu masih

banyak guru yang "tidak mau" mengembangkan diri untuk menambah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

6

pengetahuan dan kompetensinya dalam mengajar. Guru tidak mau

menulis, tidak membuat publikasi ilmiah, atau tidak inovatif dalam

kegiatan belajar. Guru merasa hanya cukup mengajar. Peneliti juga tertarik

meneliti kompetensi profesional guru untuk melihat apakah guru-guru

disana juga sama seperti apa yang diberitakan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin meneliti

kompetensi profesional guru ditinjau dari persepsi siswa kelas XI. Hal ini

dapat membantu guru BK dan pihak sekolah maupun yayasan dalam

menyusun program pengembangan SDM serta dapat membantu guru BK

untuk mendapatkan progres report dari guru mapel. Oleh karena itu,

peneliti ingin melihat lebih jauh tentang kompetensi profesional guru

dengan judul penelitian “KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

BIDANG STUDI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA KELAS XI

SMK PL LEONARDO KLATEN.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat

dirumuskan identifikasi masalah, sebagai berikut:.

1. Ketidaksesuaian materi ajar yang diberikan kepada siswa (tidak sesuai

dengan program silabus RPP).

2. Guru tidak memberikan, menerangkan, atau, menjelaskan materi

dengan gamblang/mudah ditangkap atau dipahami peserta didik.

3. Guru tidak mengajarkan dengan menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

7

4. Guru tidak selalu memberikan informasi baru sesuai dengan bidang

studi yang digeluti atau informasi baru secara umum.

5. Guru tidak menggunakan atau memanfaatkan alat-alat audiovisual

atau TIK dalam pengajarannya.

6. Guru tidak terampil dalam menggunakan alat-alat audiovisual dan

menarik bagi anak.

7. Guru tidak mau mengembangkan diri untuk menambah pengetahuan

dan kompetensinya dalam mengajar.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti mengambil masalah

yaitu pada kompetensi profesional pada guru di SMK PL Leonardo

Klaten.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Seberapa baik kompetensi profesional guru dari persepsi siswa SMK

PL Leonardo Klaten?

2. Apakah ada perbedaan kompetensi profesional guru Matematika, guru

Bahasa Indonesia, guru Bahasa Inggris berdasarkan persepsi siswa

SMK PL Leonardo Klaten?

3. Topik-topik program pengembangan apa saja yang dapat diusulkan

untuk meningkatkan kompetensi profesional guru SMK PL Leonardo

Klaten berdasarkan butir-butir kuisioner kompetensi profesional yang

masih rendah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

8

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui seberapa baik kompetensi profesional guru dari persepsi

siswa SMK PL Leonardo Klaten.

2. Mengetahui apakah ada perbedaan kompetensi kompetensi profesional

guru Matematika, guru Bahasa Indonesia, guru Bahasa Inggris

berdasarkan persepsi siswa SMK PL Leonardo Klaten.

3. Mengetahui topik-topik program yang dapat diusulkan untuk

meningkatkan kompetensi profesional guru SMK PL Leonardo Klaten

berdasarkan butir-butir kuisioner kompetensi profesional yang masih

rendah.

F. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah memberikan informasi dan

sumbangan bagi pengembangan pengetahuan di bidang lingkup

pendidikan, yaitu tentang kompetensi profesional guru dilihat dari

persepsi siswa SMK PL Leonardo Klaten. Selain itu, hasil penelitian

ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

b. Manfaat praktis

a. Bagi Sekolah

Manfaat dari penelitian ini bagi sekolah adalah agar sekolah

dapat mengetahui seberapa tinggi kompetensi profesional yang

dimiliki oleh guru-guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

9

b. Bagi Guru

Manfaat dari penelitian ini bagi guru BK adalah agar guru

BK dapat memberikan pengembangan SDM terkait dengan

kompetensi profesional guru.

G. Batasan Istilah

1. Kompetensi profesional adalah kemampuan pendidik dalam

penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang

memungkinkannya membimbing peserta didik memperoleh

kompetensi yang ditetapkan.

2. Aspek-aspek kompetensi profesional yaitu menguasai materi, struktur,

konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang

diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang

diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi kajian teori, kerangka pikir, dan kajian yang relevan.

A. Hakikat Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Persepsi setiap individu pasti berbeda beda. Hal tersebut dilihat

dari cara pendang mereka terhadap sesuatu. Menurut Rakhmat (2007)

persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesannya. Jadi, persepsi merupakan suatu pengalaman yang

dimiliki oleh individu dengan memberikan kesimpulan dan menafsirkan

apa yang yang sudah didapat.

Menurut Bimo Walgito (2010) persepsi merupakan suatu proses

yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berujud

diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Suharman

(2015) menyatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses

menginterpretasikan atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui

sistem alat indera manusia. Jadi, persepsi merupakan suatu proses melalui

sistem penginderaan kemudian informasi yang didapat melalui sistem

penginderaan ditafsirkan.

Menurut Irwanto (2010) persepsi adalah proses diterimanya

rangsangan obyek kualitas, hubungan antara gejala maupun peristiwa

sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti, karena persepsi bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

11

sekedar penginderaan, maka ada yang menyatakan persepsi sebagai the

interpretation of experience (penafsiran pengalaman).

Koher (Maulana dan Gumelar 2013) mengatakan bahwa persepsi

sebagai proses bagaimana individu menyeleksi, mengatur dan

menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan

gambaran keseluruhan yang berarti. Jadi, persepsi merupakan proses

menginterpretasikan informasi yang didapat untuk menciptakan arti yang

didapat melalui informasi. Mangkunegara (Maulana dan Gumelar 2013)

berpendapat bahwa persepsi adalah suatu proses pemberian arti atau

makna terhadap lingkungan. Jadi, persepsi merupakan suatu informasi

yang didapat lalu diberi arti atau makna dari informasi tersebut.

Selain itu, persepsi mengandung suatu proses dalam diri untuk

mengetahui danmengevaluasi sejauh mana kita mengetahuiorang lain.

Pada proses ini kepekaan dalamdiri seseorang terhadap lingkungan

sekitarmulai terlihat. Cara pandang akanmenentukan kesan yang

dihasilkan dariproses persepsi (Rohmaul Listyana & Yudi Hartono, 2015).

Oleh sebab itu peneliti menyimpulkan dari paparan beberapa tokoh

di atas bahwa persepsi adalah suatu pandangan dari individu yang diterima

melalui proses penginderaan kemudian ditafsirkan menjadi suatu makna.

Berdasarkan paparan diatas mengenai persepsi, maka salah satu

obyek persepsi adalah kompetensi profesional guru. Maka pada penelitian

ini berfokus pada kompetensi profesional guru bidang studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

12

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Thoha (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

adalah

a. Faktor ekstern terdiri atas intensitas, ukuran, keberlawanan,

pengulangan gerakan, hal-hal baru dan familiar, latar belakang

keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebudayaan

sekitar.

b. Faktor intern terdiri dari proses belajar, perasaan, sikap, kepribadian,

individual, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian (fokus),

keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat dan

motivasi diri individu.

Menurut Bimo Walgito (2001) faktor – faktor yang berpengaruh

dalam persepsi antara lain:

a. Keadaan individu yang datang dari dua sumber yaitu segi kejasmanian

yang meliputi kesehatan dan segi psikologis yang meliputi

pengalaman perasaan, kemampuan berfikir, kerangka acuan dan

motivasi

b. Keadaan lingkungan/situasi yang melatar belakangi stimulus atau

obyek persepsi. Obyek persepsi adalah benda / manusia.

Maka dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi seseorang dapat dilihat dari faktor ekstern terdiri dari informasi

yang diperoleh, pengetahuan, pengulangan gerakan, dan faktor intern

terdiri dari perasaan, sikap, kepribadian, perhatian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

13

B. Hakikat Guru

1. Pengertian Guru

Undang-undang Nomor 20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 39 ayat (2) dinyatakan bahwa“pendidik merupakan tenaga

profesional yangbertugas merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,melakukan pembimbingan dan

pelatihan, sertamelakukan penelitian dan pengabdian kepadamasyarakat

terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. Pada pasal 40 ayat (2)

dinyatakan bahwa: “pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: (a)

menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,

dinamis, dan dialogis; (b) mempunyai komitmen secara profesional untuk

meningkatkan mutu pendidikan, dan (c) memberi teladan dan menjaga

nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan

yang diberikan kepadanya”. Dalam pasal 42 ayat (1) juga dinyatakan

bahwa “pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi

sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani,

serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional”.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru danDosen Bab I pasal 1 ayat (1) dinyatakan bahwa“guru

adalah pendidik profesional dengan tugasutama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasipeserta

didik pada pendidikan anak usia dinijalur pendidikan formal, pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

14

dasar, danpendidikan menengah”. Pada ayat (4) mengatakan bahwa

“profesional adalah pekerjaan atau kegiatanyang dilakukan oleh seseorang

dan menjadisumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,

kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma

tertentuserta memerlukan pendidikan profesi”.

Menurut Shabir (2015), guru adalah suatu sebutan bagi jabatan,

posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang

pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan

sistematis.Mulyasa (2013) mengatakan bahwa guru merupakan komponen

yang paling menentukan sistim pendidikan secara menyeluruh dan perlu

mendapat perhatian sentral, pertama dan utama, sehingga guru merupakan

salah satu figur yang menjadi sorotan terkait masalah pendidikan.

Hadari Nawawi dalam Nurfuadi (2012) memberikan penjelasan

bahwa pengertian guru:

“Pengertian guru dapat dilihat dari dua sisi. Pertama secara sempit,

guru adalah yang berkewajiban mewujudkan program kelas, yakni

orang yang kerjanya mengajar dan memberikan pelajaran di kelas.

Sedangkan secara luas diartikan guru adalah orang yang bekerja

dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung-

jawab dalam membantu anak-anak dalam mencapai kedewasaan

masing-masing”.

Guru adalah jabatan profesional yang memiliki tugas pokok yang

amat menentukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan peserta

didik.Fungsi guru dalam proses pendidikan adalah mengajar, mendidik,

membina, mengarahkan dan membentuk watak dan kepribadian sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

15

manusia itu berubah menjadi manusia yang memiliki ilmu pengetahuan,

manusia yang cerdas dan bermartabat (Gaffar, 2007).

Berdasarkan pendapat beberapa tokoh dapat menyimpulkan bahwa

guru adalah orang yang memiliki tanggungjawab untuk memberikan ilmu

kepada siswa dengan tugas mengajar, membimbing dan mendidik agar

siswa dapat menjadi pintar.

2. Pengertian Kompetensi Guru

Secara harfiah, kompetensi berasal dari kata competenceyang

artinya kecakapan, kemampuan, dan wewenang. Adapun secara etimologi,

menurut Sutrisno (Amika Sapan dkk, 2017), kompetensi diartikan sebagai

dimensi perilaku keahlian atau keunggulan seorang pemimpin atau staf

mempunyai keterampilan, pengetahuan, dan perilaku yang baik.

Pasal 10 ayat (1) UU guru dan dosen No. 14 tahun 2005 dinyatakan

bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang

diperloleh melalui pendidikan profesi. Dalam perspektif kebijakan

nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru,

sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No.19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu kompetensi

pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional.

Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

16

dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Wujud profesional atau tidak

tenaga pendidik diwujudkan dengan sertifikat pendidik. Dalam pasal 1

ayat (12) ditegasakan “sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai

pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga

profesional”.Menurut Mulyasa (2007b):

“kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal,

keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kafah

membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup

penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran

yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalitas.”

Menurut Depdiknas (2003), kompetensi adalah pengetahuan,

keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan

berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus-menerus sehingga

memungkinkan seseorang untuk menjadi kompeten, dalam arti memiliki

pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.

Menurut Cut Fitriani dkk (2017), kompetensi guru diartikan

sebagaipenguasaan terhadap suatu tugas (mengajar danmendidik),

keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang

keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukannya. Menurut Agus

Dudung (2018) kompetensi itu sendiri merupakan seperangkat

pengetahuan keterampilan dan perilaku tugas yang harus dimiliki.Setelah

dimiliki, tentu harus dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru

dalammelaksanakan tugas keprofesionalan di dalam kelas yang disebut

sebagai pengajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

17

Berdasarkan pendapat beberapa tokoh dapat disimpulkan bahwa

kompetensi guru adalah suatu kemampuan, keterampilan yang harus

dikuasai dan dimiliki oleh guru untuk keberhasilan dalam suatu

pembelajaran.

3. Macam-macam Kompetensi Guru

Menurut Janawi (2012), ada empat kompetensi yang harus dimiliki

oleh guru sebagai berikut:

a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik berkaitan langsung dengan penguasaan

disiplin ilmu pendidikan dan ilmu lain yang berkaitan dengan

tugasnya sebagai guru. Oleh karena itu seorang calon guru (pendidik)

harus memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang relevan

dengan bidang keilmuannya.

b. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar tenaga

pendidik. Ia akan disebut profesional, jika ia mampu menguasai

keahlian dan keterampilan teoritik dan praktik dalam proses

pembelajaran. Kompetensi ini cenderung mengacu kepada

kemampuan teoritik dan praktik lapangan.

c. Kompetensi Kepribadian

Kemampuan ini memiliki kemampuan personalitas, jati diri sebagai

seorang tenaga pendidik yang menjadi panutan bagi peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

18

Kompetensi inilah yang selalu menggambarkan prinsip bahwasanya

guru adalah sosok yang patut digugu dan ditiru.

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan guru berinteraksi

dengan peserta didik dan orang yang ada di sekitar dirinya. Modal

interaksi berupa komunikasi personal yang dapat diterima oleh peserta

didik dan masyarakat yang ada di sekitarnya.

Oleh sebab itu peneliti menyimpulkan bahwa terdapat 4

kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik,

kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

4. Kompetensi Profesional Guru SMA/SMK

Undang-undang guru dan dosen No. 14 tahun 2005 dan PP No.

19/2005 menyatakan, kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian,

pedagogik, profesional dan kompetensi sosial. Salah satu kompetensi yang

penting untuk dimiliki adalah kompetensi profesional. Menurut Khoiri

(2010), kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum

mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi

materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi

keilmuannya. Sedangkan menurut Rina Febriana (2019), kompetensi

profesional adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam, yang memungkinkan mereka

membimbing peserta didik dalam menguasai materi yang diajarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

19

Janawi (2012) mengatakan bahwa kompetensi profesional

merupakan kemampuan, keahlian, kecakapan dasar tenaga pendidik yang

harus dikuasai dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Pendapat

berbeda diterangkan Mulyasa (2009) kompetensi profesional merupakan

kompetensi yang harus dikuasai guru dalam kaitanya dengan pelaksanaan

tugas utamanya mengajar. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan

Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa:

“kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing siswa memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan

dalam standar nasional pendidikan.”

Kompetensi profesional mempunyai pengertian sebagai

kewenangan yang berhubungan dengan tugas mengajar yang mencakup:

(a) penguasaan pada bidang studi yang diajarkan, (b) memahami keadaan

diri siswa, (c) memahami prinsip-prinsip dan teknik mengajar, (d)

menguasai cabang-cabang ilmu pengetahuan yang relevan dengan bidang

studinya, dan (e) menghargai profesinya (Marno dan M. Idris, 2009).

Menurut Harsono dan Sofyan Arif (2010), kompetensi profesional

adalah kemampuan atas penguasaan materi pelajaran secara luas

danmendalam, dalam hal ini dituntut untuk menguasai ilmu di bidang studi

sertalangkah kritis pendalaman isi bidang studi berdasarkan standar

kompetensi dankompetensi dasar. Agus Dudung (2018) kompetensi

profesional guru merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan

tugasnya sebagai tenaga pendidik yang meliputi penguasaan pedagogik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

20

pengetahuan, metodologi, manajemen, dan sebagainya yang tercermin

dalam kinerja di lingkungan pendidikan

Guru yang mempunyai kompetensi profesional harus mampu

memilah dan memilih serta mengelompokkan materi pembelajaran yang

akan disampaikan kepada siswa sesuai dengan jenisnya. Tanpa kompetensi

tersebut, dapat dipastikan bahwa guru tersebut akan menghadapi berbagai

kesulitan dalam membentuk kompetensi siswa, bahkan akan gagal dalam

melaksanakan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat beberpaa tokoh dapat disimpulkan bahwa

kompetensi profesional adalah kemampuan atau keterampilan guru dalam

menguasai materi ajar yang sesuai dengan apa yang diajarkan secara luas

dan mendalam.

5. Aspek-Aspek Kompetensi Profesional Guru SMA/SMK

Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dalam Payong

(2011)standar kompetensi profesional dijabarkan kedalam lima

kompetensi inti, yakni:

a. Materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung

mata pelajaran yang diampu.

Penguasaan terhadap materi menjadi salah satu prasyarat untuk

dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif, karena guru sering

menjadi tempat bertanya bagi siswa dan dapat juga menjadi sumber

pemuas dahaga keingintahuan siswa. Penguasaan terhadap materi

dapat menjadi salah satu prasyarat bagi guru, untuk dapat memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

21

bantuan yang tepat terhadap permasalahan belajar yang dihadapu oleh

siswa.

Kesalahan atau ketidakmampuan menguasai konsep-konsep mata

pelajaran dapat berakibat fatal bagi para siswa, terlebih apabila

konsep-konsep yang salah itu kemudian diajarkan kepada para siswa.

Hal ini akan berdampak serius jika konsep-konsep keilmuan itu

menjadi prasyarat untuk mempelajari materi pada jenjang selanjutnya

atau belajar bidang-bidang yang lain. Karena itu penguasaan materi

dan bahan ajar sudah sepantasnya, menjadi salah satu tuntutan dalam

kompetensi profesional dalam standar kompetensi profesional.

b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

yang diampu.

Melalui penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi

dasar mata pelajaran maka diharapkan guru dapat mengembangkan

silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran secara. Hal ini karena

standar kompetensi dan kompetensi dasar merupakan arah dan dasar

untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi.

Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar

menjadi prasyarat bagi guru untuk mengembangkan kurikulum di

tingkat satuan pendidikannya. Melalui penguasaan tersebut pada guru

dapat menjabarkan, menganalisis, dan mengembangkan indikator-

indikator pencapaian yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

22

sekolah, serta kebutuhan dan karakteristik siswa yang dilayani.

Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar juga

dapat diketahui dari adanya kemampuan guru untuk mengembangkan

alat penilaian yang tepat, sesuai dengan indikator-indikatornya.

c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

Pengembangan materi pembelajaran harus dapat mengikuti suatu

pola atau urutan logis tertentu, misalnya dari yang sederhana kepada

yang kompleks, dari yang konkret kepada yang abstrak, dari yang

dekat kepada yang jauh. Prinsip utama dari penguasaan kompetensi ini

adalah agar materi pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa

menjadi bermakna bagi mereka, sehingga tidak hanya diketahui tetapi

juga dapat dihayati dan diamalkan oleh siswa. Melalui prinsip ini,

guru dapat mengembangkan materinya secara kreatif (asalkan tidak

menyimpang dari prinsip keilmuan) dengan menyesuaikannya dengan

kebutuhan khas siswa.

d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif.

Pengembangan profesi berkelanjutan merupakan satu keniscayaan

karena guru di abad ini haruslah menjadi teladan pebelajar seumur

hidup. Menurut Micheal Eraut, pengembangan profesionalisme

berkelanjutan merupakan suatu bentuk akuntabilitas moral sebagai

profesional karena guru memiliki: a) komitmen moral untuk melayani

kepentingan siswa melalui refleksi terus menerus terhadap praktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

23

profesionalnya sehingga dapat diketahui manakah yang terbaik yang

dapat diberikan kepada siswa, b) kewajiban profesional untuk

meninjau secara berkala efektivitas dari praktik pembelajarannya

sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran, manajemen, dan

pedagogi, c) kewajiban profesional untuk mengembangkan secara

terus-menerus pengetahuan-pengetahuan praktis baik melalui refleksi

pribadi maupun melalui interaksi dengan teman-teman sejawat.

Melalui kegiatan pengembangan profesional berkelanjutan guru

dapat mengasah kemampuan inovatifnya, mengembangkan kepekaan

terhadap perkembangan dan tuntutan-tuntutan baru dalam praktik

profesionalnya. Bolam yang dikutip Sogue, berpendapat bahwa tujuan

akhir dari pengembangan profesional berkelanjutan adalah di satu sisi

untuk meningkatkan kinerja belajar siswa, dan di sisi lain untuk

meningkatkan mutu pelayanan sekolah secara menyeluruh.

Agar proses belajar senantiasa berjalan secara berkesinambungan,

maka para guru harus selalu melakukan refleksi terhadap praktik-

praktik yang telah dilakukan sebelumnya, melakukan evaluasi diri

secara terus menerus dengan demikian praktik-praktik baru akan

segera bermunculan karena guru selalu belajar dari pengalaman-

pengalaman sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

24

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mengembangkan diri.

Pemanfaatan teknologi komunikasi bagi guru diperuntukkan bagi

pengembangan diri atau berkomunikasi dengan kolega atau sejawat.

UNESCO mencatat bahwa agar supaya berhasil dalam hidup, belajar

dan bekerja dalam suatu masyarakat yang kompleks, kaya informasi,

dan berbasis pengetahuan, para siswa dan guru harus memanfaatkan

teknologi khususnya ICT secara efektif. UNESCO merumuskan

standar kompetensi IC bagi para guru yang didasarkan pada tiga

pendekatan yakni: a) pendekatan melek teknologi (technology literacy

approach) yakni meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi

dengan menggabungkan keterampilan teknologi ke dalam kurikulum,

b) pendekatan pendalaman pengetahuan (the knowledge deepening

approach) yakni meningkatkan kemampuan menggunakan

pengetahuan guna meningkatkan nilai bagi output ekonomi dengan

menerapkan pengetahuan itu, untuk mengatasi masalah yang

kompleks atau masalah nyata, c) pendekatan penciptaan pengetahuan

(the knowledge creation approach) yakni meningkatkan kemampuan

untuk berinovasi dan menghasilkan pengetahuan baru yang bisa

dimanfaatkan bagi warga negara yang lain.

Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek dalam

kompetensi profesional adalah materi, struktur, konsep, dan pola pikir

keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

25

standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu,

mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif, mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

C. Kajian Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian Yani Setianingsih (2018) yang berjudul “Pengaruh

Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi

Siswa Melalui Motivasi Belajar di MTs Samailul Huda Mlaten Demak”,

didapatkan hasil terdapat pengaruh signifikanpersepsi siswa tentang

kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar, terdapat pengaruh

signifikan persepsisiswa tentang kompetensi profesional guru terhadap

prestasi siswa sebesar, terdapat pengaruh signifikan motivasi belajar

terhadapprestasi siswa, dan terdapat pengaruhsignifikan persepsi siswa

tentang kompetensi profesional guru terhadap prestasi siswamelalui motivasi

belajar. Relevansi penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada

persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru.

Berdasarkan penelitian Mahdi Zuhri (2016) yang berjudul “Kompetensi

Profesional dan Pedagogik Guru Mata Pelajaran Sains (Studi di MIN

Purwokerto)”, didapatkan hasil bahwa guru telah memenuhi beberapa

indikator kompetensi profesional dari 5 kompetensi inti dan didapatkan hasil

bahwa kompetensi pedagogik guru dalam mengelola pembelajaran dikatakan

berkompeten dengan terpenuhinya penguasaan terhadap indikator kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

26

pedagogik. Relevansi penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada

kompetensi profesional.

D. Kerangka Pikir

Pada bagian ini dipaparkan mengenai kerangka pikir peneliti. Menurut

Standar Kompetensi Guru dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI

Nomor 16 Tahun 2007, standar kompetensi profesional dijabarkan kedalam

lima kompetensi inti/aspek. Kelima aspek tersebut apabila mampu dilakukan

oleh guru maka dapat membantu guru untuk meningkatkan kompetensi

profesionalnya dan mampu berdampak baik untuk siswanya. Agar lebih

mudah untuk dipahami, kerangka pikir penelitian dapat dilihat dalam gambar

2.1 berikut ini

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

Asumsi Awal

Kompetensi Profesional Guru SMK PL

Leonardo Klaten

Persepsi siswa terhadap guru Bahasa Inggris,

Bahasa Indonesia, dan Matematika

5 Aspek Kompetensi Profesional Guru

Usulan Topik Program Pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi jenis atau desain penelitian, tempat dan waktu penelitian,

subjek atau populasi dan sampel penelitian, definisi operasional variabel

penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas

instrumen, teknik analis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitianpendekatan kuantitiatif. Metode

penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan (Sugiyono, 2015)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian di SMK PL Leonardo Klaten yang

beralamatkan di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 30 Klaten, Jawa tengah.

Waktu pelaksanaan penelitian ini berlangsung pada bulan Agustus 2018

sampai dengan bulan April 2019.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK PL Leonardo

Klaten. Pada penelitian ini peneliti menggunakan sampel. Sugiyono (2015)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

28

menjelaskan bahwa sampel penelitian merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dipilih dari populasi.

Teknik penentuan subjek pada penelitian ini menggunakan simple random

sampling. Menurut Sugiyono (2015), teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sampel.

Tabel 3.1

Jumlah Subjek Penelitian

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Variabel

dalam penelitian ini adalah kompetensi profesional guru. Kompetensi

profesional guru adalah kemampuan guru untuk menguasai materi ajar secara

luas dan mendalam

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik

kuesioner (angket). Sugiyono (2015) mengatakan bahwa kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

No. Kelas Jumlah Siswa

1. TPA 34

2. TPB 35

3. TKRA 26

4. TKRB 24

Jumlah 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

29

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Adapun prinsip penulisan angket menurut Sugiyono (2015)

yang menyangkut beberapa faktor yaitu: isi dan tujuan pertanyaan, bahasa

yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka-negatif positif,

pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa,

pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan, dan urutan pertanyaan.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa angket tentang

kompetensi profesional guru SMK PL Leonardo Klaten. Pengumpulan data

yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menyebarkan angket

ke siswa. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

skala guttman yang terdiri atas “ya-tidak”. Penelitian menggunakan skala

guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap

suatu permasalahan yang ditanyakan (Sugiyono, 2015). Skala guttman dapat

dibuat dalam bentuk pilihan ganda dan dalam bentuk checklist. Pada

penelitian ini menggunakan bentuk checklist untuk memberikan jawaban

pernyataan.

Item pernyataan pada kuesioner ini terdapat pernyataan favorable dan

pernyataan unfavorable. Pernyataan favorable isinya menggambarkan

dukungan, keberpihakan atau menunjukkan kesesuaian dengan deskripsi

indikator, sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang

tidak mendukung atau tidak menunjukkan kesesuaian dengan deskripsi

indikator (Azwar, 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

30

Tabel 3.2

Norma Skoring Skala Kompetensi Profesional Guru

No.

Alternatif Jawaban

Skor

Item

Favorable

Item

Unfavorable

1. Ya 1 0

2. Tidak 0 1

Skoring dilakukan dengan menjumlahkan jawaban responden pada

masing-masing item. Semakin tinggi jumlah skor maka semakin baik

kompetensi profesional guru bidang studi. Sebaliknya jika semakin

rendah jumlah skor item maka semakin rendah kompetensi profesional

guru bidang studi. Kisi-kisi kuisioner kompetensi profesional guru yang

digunakan dalam penelitian ini terdapat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Kisi-kisi Kuisioner Kompetensi Profesional Guru

No

Aspek

Indikator

No Item

Jumlah

Item Favorable Unfavorable

1. Materi,

struktur,

konsep, dan

pola pikir

keilmuan

yang

mendukung

mata

pelajaran

yang diampu,

menguasai

standar

kompetensi

dan

kompetensi

dasar mata

pelajaran

a. Mampu

menginterpretasika

n materi yang

diajarkan dan

mampu

menginterpretasika

n kerangka pikir

dari materi yang

akan disampaikan.

1, 15, 29 42, 56 5

b. Mampu

menyusun struktur

materi yang

disampaikan.

43, 57 2, 16 4

c. Mampu

menerapkan

konsep materi yang

diajarkan dalam

3, 17 30, 44 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

31

yang diampu. kehidupan sehari-

hari.

2. Menguasai

standar

kompetensi

dan

kompetensi

dasar mata

pelajaran

yang diampu.

a. Memahami

standar kompetensi

mata pelajaran

yang diampu.

31, 45 4, 18 4

b. Memahami

kompetensi dasar

mata pelajaran

yang diampu.

5, 19 32, 46 4

c. Memahami

tujuan

pembelajaran yang

diampu.

33, 47 6, 20 4

3. Mengembang

kan materi

pembelajaran

yang diampu

secara

kreatif.

a. Memberikan

materi pembelajaran

yang diampu sesuai

dengan tingkat

perkembangan

peserta didik.

7, 21,58 34, 48 5

b. Mengolah materi

pelajaran yang

diampu secara

kreatif sesuai

dengan tingkat

perkembangan

peserta didik

35, 49, 59 8, 22 5

4. Mengembang

kan

keprofesional

an secara

berkelanjutan

dengan

melakukan

tindakan

reflektif.

a Melakukan

refleksi terhadap

kinerja sendiri

secara terus

menerus.

9, 23 36, 50 4

b. Memanfaatkan

hasil refleksi dalam

rangka peningkatan

keprofesionalan.

37, 51 10, 24 4

c. Melakukan

penelitian tindakan

kelas untuk

peningkatan

keprofesionalan.

11, 25 38, 52 4

d. Mengikuti

kemajuan zaman

dengan belajar dari

berbagai sumber.

39, 53 12, 26 4

5. Memanfaatka a. Memanfaatkan 13, 27 40, 54 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

32

n

teknologi

informasi dan

komunikasi

untuk

mengembang

kan diri

teknologi informasi

dan komunikasi

dalam

berkomunikasi

b. Memanfaatkan

teknologi informasi

dan komunikasi

untuk

pengembangan diri.

41, 55, 60 14, 28 5

Total Item 60

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang

diteliti. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2015). Pengujian validitas pada

instrumen ini menggunakan validitas isi.

Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan skor-

skor item terhadap skor-skor aspek melalui pendekatan analisis korelasi

Point Biserial. Formulasi yang digunakan dalam analisis konsistensi

internal butir item adalah sebagai berikut:

Formula:

Keterangan:

= korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir

Mp = Rerata skor subjek yang menjawab betul bagi item yang

dicari validitasnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

33

Mt = Rerata skor total

St = Standar deviasi dari skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar

q = proporsi siswa yang menjawab salah.

Pemeriksaan konsistensi internal dalam uji menggunakan program

Excel. Penentuan keterpenuhan indek konsistensi internal ditetapkan

berdasarkan Pv itu, yaitu: yang 0,05 dianggap memenuhi; apabila Pv

0,05 item tersebut di drop

Tabel 3.4

(Item Valid dan Item Gugur)

2. Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama (Sugiyono, 2015). Reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini

adalah dengan menggunakan teknik Reliabilitas Kuder-Richardson.

Teknik ini sesuai dengan kuisioner untuk alternatif jawaban Ya atau Tidak

Item Valid Item Gugur

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

12, 13, 15, 16,17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25, 26, 29,

31, 32, 33, 34, 35, 36, 37,

38, 39,, 42, 43, 44, 45, 46,

47, 48, 49, 50, 51, 52, 53,

54, 56, 57, 58, 59, 60.

11, 14, 27, 28, 30, 40, 41,

55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

34

yang biasa biasa disebut dengan dikotomi. Rumus Kuder-Richardson

dikenal dengan K-R Formula 21, seperti yang ada di bawah ini :

)

)

Keterangan:

r K – R21 = koefisien reabilitas Kuder-Richardson

= varians skor tes

k = jumlah butir di dalam tes

m = skor rata-rata

Tabel 3.5

Hasil Penghitungan Reliabilitas

KR 21 N of Item

0,915649 52

Tabel 3.6

Kriteria Guilford

G. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2015) dalam penelitian kuantitatif, analisis data

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif

Koefisien Korelasi Kriteria

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

<0,20 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

35

menggunakandeskriptif, penghitungan statistic annava, dan uji tukey. Kegiatan

dalam menganalisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel

dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan. Berikut merupakan langkah-langkah analisis

data yang ditempuh dalam penelitian ini:

1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data

Penentuan skor item dilakukan dengan cara memberikan nilai 1 dan 0

berdasarkan norma skoring yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan

favorable atau unfavorable. Kemudian skor dimasukan ke dalam tabulasi

data dan dijumlahkan. Selanjutnya akan dianalisis validitas dan

reliabilitasnya data dengan menggunakan program SPSS.

2. Mengkategorisasikan Kompetensi Profesional Berdasarkan Norma

Kategorisasi

Tujuan kategori adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-

kelompok yang terpisah berdasarkan atribut yang diukur secara berjenjang

dan menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar

(2009). Perhitungan dalam penggolongan norma kategorisasi adalah

sebagai berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

36

Tabel 3.7

Norma Kategorisasi

Norma/Kriteria Skor Kategori

μ + 1,5 σ < X Sangat Baik

μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ Baik

μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ Cukup Baik

μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ Tidak Baik

X ≤ μ - 1,5 σ Sangat Tidak Baik

Keterangan :

Skor Maksimum Teoritik : Skor tertinggi yang didapat

Skor Minimum Teoritik : Skor terendah yang didapat

Mean Teoritik (μ) : Rata-Rata teoritis skor maksimum dan

skor minimum

Standar Deviasi (σ) : Luas jarak rentang dibagi 6

Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam

pengelompokkan kompetensi profesional guru di SMK PL Leonard Klaten

berdasarkan skala penilaian dengan jumlah item yang valid sebanyak 52.

Kategori subyek penelitian diperoleh dari melalui perhitungan sebagai

berikut.

Skor maksimum teoritik : 52 x 1 = 52

Skor minimum teoritik : 52 x 0 = 0

Luas jarak : 52-0 = 52

Standar deviasi (σ) : 53:6 = 8,6

Mean teoritik (μ) : (52+0) : 2 = 26

Hasil perhitungan data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi

kompetensi profesional guru SMK PL Leonardo Klaten sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

37

Tabel 3.8

Norma Kategorisasi Skor Item Kompetensi Profesional Guru

SMK PL Leonardo Klaten

Selain norma kategorisasi untuk mengukur kompetensi profesional guru

SMK PL Leonardo Klaten, peneliti juga menyusun kategorisasi perolehan skor

butir pengukuran untuk mencari kategori tinggi rendahnya skor masing-masing

item pernyataan. Adapun skor-skor yang digunakan menyusun kategorisasi

perolehan skor adalah sebagai berikut:

Skor maksimum teoritik : 357 x 1 = 357

Skor minimum teoritik : 357 x 0 = 0

Luas jarak : 357-0 = 357

Standar deviasi (σ) : 357:6 = 59,5

Mean teoritik (μ) : (357+0) : 2 = 178,5

Hasil perhitungan data skor item disajikan dalam norma kategorisasi

kompetensi profesional guru SMK PL Leonardo Klaten sebagai berikut:

Norma/Kriteria Skor Rentang Nilai Skoring Kategori

μ + 1,5 σ < X 39 – 52 Sangat Tinggi

μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ 30 – 38 Tinggi

μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 22 – 29 Sedang

μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 13 – 21 Rendah

X ≤ μ - 1,5 σ 0 – 12 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

38

Tabel 3.9

Norma Kategorisasi Kompetensi Profesional Guru SMK PL

Leonardo Klaten

3. Analisis Skor Item

a. Analisis Varians

Skor item yang sudah ada akan dianalisis menggunakan teknik uji

anava. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan

rata-rata yang signifikan antara kompetensi profesional guru

Matematika, guru Bahasa Indonesia, dan guru Bahasa Inggris

berdasarkan persepsi dari siswa. Jika terdapat perbedaan maka data

tersebut dapat dilanjutkan ke tahap penghitungan berikutnya.

Penghitungan ini menggunakan aplikasi software SPPS.

b. Uji Tukey

Setelah diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata diantara

faktor-faktor tersebut maka selanjutnya dalah mencari tahu faktor

yang memiliki pengaruh yang paling tinggi, sehingga faktor tersebut

dapat ditunjuk sebagai faktor yang determinan.

Norma/Kriteria Skor Rentang Nilai Skoring Kategori

μ + 1,5 σ < X 268 – 357 Sangat Tinggi

μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5

σ

208 – 267 Tinggi

μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 149 – 207 Sedang

μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 89 – 148 Rendah

X ≤ μ - 1,5 σ 0 – 88 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

39

Setelah mendapatkan hasil penghitungan, maka peneliti dapat

membandingkan hasilnya, sehingga ditemukan fakor yang dianggap

determinan. Uji Tukey ini menggunakan aplikasi software SPSS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan kompetensi

profesional guru. Peneliti memaparkan hasil penelitian berdasarkan masalah yang

telah dipaparkan pada bab 1.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian menjawab rumusan masalah penelitian, yaitu:

1. Tingkat kompetensi profesional guru dari persepsi siswa SMK PL

Leonardo Klaten.

Berdasarkan perolehan data penelitian yang diperoleh melalui

Skala Kompetensi Profesional Guru pada subjek penelitian, dapat dilihat

gambaran kompetensi profesional guru pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Kategorisasi Kompetensi Profesional Guru Matematika SMK PL Leonardo

Klaten

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tinggi 39 – X 95 79,83%

Tinggi 30 – 38 19 15,96%

Sedang 22 – 29 3 2,52%

Rendah 13 – 21 1 0,84%

Sangat Rendah X – 12 1 0,84%

Jumlah 99,99%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa kompetensi profesional

guru Matematikan berdasarkan persepsi siswa, berada kategori sangat tinggi dan

memiliki persentase 79,83%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

41

Tabel 4.2

Kategorisasi Kompetensi Profesional Guru Bahasa Indonesia SMK PL

Leonardo Klaten

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tinggi 39 – X 84 70,58%

Tinggi 30 – 38 27 22,68%

Sedang 22 – 29 6 5,04%

Rendah 13 – 21 2 1,68%

Sangat Rendah X – 12 0 0%

Jumlah 99,98%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa kompetensi profesional

guru Bahasa Indonesia berdasarkan persepsi siswa, berada kategori sangat tinggi

dan memiliki persentase 70,58%.

Tabel 4.3

Kategorisasi Kompetensi Profesional Guru Bahasa Inggris SMK PL

Leonardo Klaten

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tinggi 39 – X 25 21%

Tinggi 30 – 38 32 26,89%

Sedang 22 – 29 35 29,41%

Rendah 13 – 21 16 13,44%

Sangat Rendah X – 12 11 9,24%

Jumlah 99,98%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa kompetensi profesional

guru Bahasa Inggris berdasarkan persepsi siswa, berada kategori sedang dan

memiliki persentase 29,41%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

42

Kategorisasi kompetensi profesional guru apabila di gambarkan dalam

bentuk grafik berikut ini:

Grafik 4.1

Kompetensi Profesional Guru Matematika SMK PL Leonardo Klaten

Berdasarkan grafik 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa:

a. Terdapat 79,83% atau sebanyak 95 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Matematika di SMK PL Leonardo Klaten

berada pada kategori sangat tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru sangat baik.

b. Terdapat 15,96 % atau sebanyak 19 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Matematika di SMK PL Leonardo Klaten

berada pada kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru baik.

c. Terdapat 2,52% atau sebanyak 3 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Matematika di SMK PL Leonardo Klaten

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Sangat Tinggi79,83%

Tinggi 15,96 % Sedang 2,52 % Rendah 0,84% Sangat Rendah0,84%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

43

berada pada kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru cukup baik.

d. Terdapat 0,84% atau sebanyak 1 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Matematika di SMK PL Leonardo Klaten

berada pada kategori rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru tidak baik.

e. Terdapat 0,84% atau sebanyak 1 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru matematika di SMK PL Leonardo Klaten

berada pada kategori sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru sangat tidak baik.

Grafik 4.2

Kompetensi Profesional Guru Bahasa Indonesia SMK PL Leonardo

Klaten

Berdasarkan grafik 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa:

a. Terdapat 70,58% atau sebanyak 84 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Bahasa Indonesia di SMK PL Leonardo

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sangat Tinggi70,58%

Tinggi 22,68% Sedang 5,04% Rendah 1,68% Sangat Rendah0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

44

Klaten berada pada kategori sangat tinggi. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kompetensi profesional guru sangat baik.

b. Terdapat 22,68% % atau sebanyak 27 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Bahasa Indonesia di SMK PL Leonardo

Klaten berada pada kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru baik.

c. Terdapat 5,04% atau sebanyak 6 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Bahasa Indonesia di SMK PL Leonardo

Klaten berada pada kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru cukup baik.

d. Terdapat 1,68% atau sebanyak 2 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Bahasa Indonesia di SMK PL Leonardo

Klaten berada pada kategori rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru tidak baik.

e. Terdapat 0% atau sebanyak 0 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Bahasa Indonesia di SMK PL Leonardo

Klaten berada pada kategori sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kompetensi profesional guru sangat tidak baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

45

Grafik 4.3

Kompetensi Profesional Guru Bahasa Inggris SMK PL Leonardo

Klaten

Berdasarkan grafik 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa:

a. Terdapat 21% atau sebanyak 25 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Bahasa Inggris di SMK PL Leonardo

Klaten berada pada kategori sangat tinggi. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kompetensi profesional guru sangat baik.

b. Terdapat 26,89% atau sebanyak 32 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Bahasa Inggris di SMK PL Leonardo

Klaten berada pada kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru baik.

c. Terdapat 29,41% atau sebanyak 35 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Bahasa Inggris di SMK PL Leonardo

Klaten berada pada kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru cukup baik.

d. Terdapat 13,44% atau sebanyak 16 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Bahasa Inggris di SMK PL Leonardo

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Sangat Tinggi21%

Tinggi 26,89% Sedang 29,41% Rendah 13,44% Sangat Rendah9,24%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

46

Klaten berada pada kategori rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru tidak baik.

e. Terdapat 9,24% atau sebanyak 11 responden menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru Bahasa Inggris di SMK PL Leonardo

Klaten berada pada kategori sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kompetensi profesional guru sangat tidak baik.

2. Perbedaan kompetensi profesional guru Matematika, guru Bahasa

Indonesia, guru Bahasa Inggris.

a. Analisis Varian

Berdasarkan perolehan data penelitian yang telah dikumpulkan

melalui kuesioner dan dilakukan analisis data dengan melakukan uji

anova terlebih dahulu. Uji analisis varian digunakan untuk melihat

kemungkinan terdapat perbedaan atau tidak pada kompetensi

profesional guru Matematika, guru Bahasa Indonesia, dan guru Bahasa

Inggris. Berikut akan ditampilkan pada tabel 4.2

Tabel 4.4

Analisis varian

Tests of Within-Subjects Effects

Source Type III

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

factor1 Sphericity

Assumed

12565.955 2 6282.978 90.520 .000

Greenhouse-

Geisser

12565.955 1.763 7127.193 90.520 .000

Huynh-Feldt 12565.955 1.788 7028.705 90.520 .000

Lower-

bound

12565.955 1.000 12565.955 90.520 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

47

Berdasarkan tabel di atas diketahui:

1) Hipotesis

H0 =

H1 = tidak semua sama; i=1,2,3,…,k

2) Tingkat Signifikansi

3) Statistik Uji

P-value = 0.000

4) Daerah kritik

H0 ditolak jika H0 ditolak jika

5) Kesimpulan

Pada tabel di atas nilai p – value = 0,000 < , maka H0 ditolak.

Kesimpulannya adalah ada perbedaan kompetensi profesional guru

Matematika, guru Bahasa Indonesia, dan guru Bahasa Inggris di SMK

PL Leonardo Klaten

b. Uji Tukey

Setelah mendapatkan perolehan hasil dari analisis varian,

selanjutnya data dianalisis menggunakan uji Tukey. Tujuannya untuk

mengetahui perbedaan kompetensi profesional guru Matematika, guru

Bahasa Indonesia, dan guru Bahasa Inggris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

48

Tabel 4.5

Hasil Uji Tukey

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Skor

Tukey HSD

(I)

Mapel

(J)

Mapel

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error

Sig. 95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

MTK B.Ingg 13.0924* 1.08172 .000 10.5465 15.6384

B.Indo 1.0840 1.08172 .576 -1.4619 3.6300

B.Ingg MTK -13.0924* 1.08172 .000 -15.6384 -10.5465

B.Indo -12.0084* 1.08172 .000 -14.5543 -9.4625

B.Indo MTK -1.0840 1.08172 .576 -3.6300 1.4619

B.Ingg 12.0084* 1.08172 .000 9.4625 14.5543

Hasil uji tukeydiperoleh penilaian kompetensi profesional guru

Bahasa Inggris berbeda signifikan dengan kompetensi guru Bahasa

Indonesia dan Matematika, sedangkan kompetensi guru Bahasa

Indonesia dan Matematika tidak berbeda. Pada mata pelajaran

Matematika dengan Bahasa Inggris memiliki nilai 0,000 yang artinya

terdapat perbedaan signifikan antara skor Matematika dan Bahasa

Inggris. Mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia memiliki

nilai 0,576 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Mata

pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia memiliki nilai 0,000

Descriptive Statistics

Mean Std.Deviatio

n

N

SkorMTK 41.8319 6.11516 119

SkorB.Ingg 28.7395 11.15413 119

SkorB.Indo 40.7479 6.85963 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

49

yang artinya terdapat perbedaan signifikan antara skor Bahasa Inggris

dan Bahasa Indonesia.

3. Topik-topik program pengembangan yang dapat diusulkan untuk

meningkatkan kompetensi profesional guru SMK PL Leonardo Klaten

berdasarkan butir-butir kuisioner kompetensi profesional yang masih

rendah.

Hasil perhitungan skor item pengukuran kompetensi profesional guru

SMK PL Leonardo Klaten dikategorikan berdasarkan kategorisasi berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Perolehan Skor Item Kompetensi Profesional Guru SMK PL

Leonardo Klaten

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa item-item pernyataan

skala Kompetensi Profesional Guru SMK PL Leonardo Klaten berada pada

kategori sangat tinggi dan tinggi. Selain itu, item-item yang berada pada kategori

Kategori Interval Frekuensi Persentase Nomor Item

Sangat

Tinggi

268 – 357 28 53,84 % 1, 3, 5, 7, 8, 10, 18, 19,

20, 22, 24, 26, 29, 32,

33, 34, 36, 37, 38, 43,

44, 45, 47, 48, 52, 54,

57, 60

Tinggi 208 – 267 19 36,53 % 2, 4, 6, 12, 15, 16, 21,

23, 25, 31, 35, 39, 42,

48, 50, 51, 53, 56, 58

Sedang 149 – 207 3 5,76 % 9, 17, 59

Rendah 89 – 148 1 0,28 % 13

Sangat

Rendah

0 – 88 1 0,28 % 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

50

rendah dan sangat rendah akan dijadikan sebagai bahan untuk menyusun topik-

topik program pengembangan. Item-item yang berada pada kategori rendah dan

sangat rendah dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.7

Item-item Skala Kompetensi Profesional Guru

Kategori Rendah dan Sangat Rendah

B. Pembahasan

1. Tingkat kompetensi profesional guru dari persepsi siswa SMK PL

Leonardo Klaten

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa, kompetensi

profesional guru Matematika dengan kategori sangat tinggi menunjukkan

bahwa kompetensi profesional yang dimiliki sangat baik. Kategori tinggi

juga menunjukkan bahwa kompetensi profesional yang dimiliki baik. Hal

ini mengartikan bahwa guru Matematika dapat menguasai keahlian

No. No.

Item

Aspek Indikator Rumusan

Pernyataan

Skor

1. 13 Memanfaatkan

teknologi informasi

dan komunikasi

untuk

mengembangkan

diri.

Memanfaatkan

teknologi

informasi dan

komunikasi

dalam

berkomunikasi

Guru memberikan

informasi

pemberian tugas

melalui media

komunikasi (WA,

SMS, dll).

84

2. 49 Mengembangkan

materi

pembelajaran yang

diampu secara

kreatif.

Mengolah materi

pelajaran yang

diampu secara

kreatif sesuai

dengan tingkat

perkembangan

peserta didik

Guru memberikan

materi dengan

menggunakan

video-video yang

menarik

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

51

ataupun keterampilan yang sesuai dengan kompetensi profesional, seperti

guru memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik hal ini akan

mempermudah dalam menyampaikan materi pada siswa, keahlian dalam

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Janawi (2012)

mengatakan bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan,

keahlian, kecakapan dasar tenaga pendidik yang harus dikuasai dalam

melaksanakan tugasnya sebagai guru. Guru yang memiliki kompetensi

profesional berarti guru memiliki kemampuan, keahlian, dan kecakapan

dasar dalam menjalankan tugasnya.

Guru dengan kompetensi profesional sangat baik dan baik berarti

bahwa guru memahami dan menerapkan aspek-aspek kompetensi

profesional yang terdapat dalam Standar Kompetensi Guru dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 yaitu

materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi

dasar mata pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran

yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

Guru Matematika yang memiliki kategori sangat baik dan baik,

berarti siswa berpersepsi bahwa guru Matematika memiliki kompetensi

profesional yang baik, berdasarkan pengalaman siswa di kelas bersama

dengan guru. Siswa melihat bahwa cara mengajar guru Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

52

mudah untuk dipahami. Siswa berpandangan bahwa guru Matematika

menguasi materi pelajaran dan memiliki metode dalam menjelaskan

materi.

Kategori sedang diartikan bahwa kompetensi profesional yang

dimiliki guru cukup baik. Guru yang memiliki kompetensi profesional

dalam kategori cukup baik artinya bahwa kemungkinan guru belum

sepenuhnya memahami dan menguasai keterampilan yang sesuai dengan

kompetensi profesional. Hal ini sejalan dengan pendapat Janawi (2012)

bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan, keahlian,

kecakapan dasar tenaga pendidik yang harus dikuasai dalam

melaksanakan tugasnya sebagai guru.

Kategori rendah diartikan bahwa kompetensi profesional yang

dimiliki guru tidak baik. Kategori sangat rendah diartikan bahwa

kompetensi profesional yang dimiliki guru sangat tidak baik. Guru yang

memiliki kompetensi profesional yang tidak baik dan sangat tidak baik

diartikan bahwa guru belum mampu menguasai materi yang diampu. Hal

ini sejalan dengan pendapat Rina Febriana (2019) kompetensi profesional

adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam, yang memungkinkan mereka membimbing

peserta didik dalam menguasai materi yang diajarkan. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman dan penguasaan materi sangat penting

untuk guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

53

Selain itu guru yang memiliki kompetensi profesional yang tidak

baik dan sangat tidak baik tidak sesuai dengan aspek-aspek yang ada

dalam kompetensi profesional yaitu materi, struktur, konsep, dan pola

pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai

standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu,

mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif, memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi untuk mengembangkan diri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru

Bahasa Indonesia dari persepsi siswa kelas XI SMK PL Leonardo Klaten

berada pada ketegori sangat tinggi dengan persentase 70,58% dan jumlah

responden sebanyak 84. Kategori tinggi dengan persentase 22,68% dan

jumlah responden sebanyak 27. Kategori sedang dengan persentase

5,04% dan responden sebanyak 6. Kategori rendah dengan persentase

1,68% dan jumlah responden sebanyak 2. Kategori sangat rendah dengan

persentase 0% dan responden 0.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kategori sangat

tinggi diartikan bahwa kompetensi profesional yang dimiliki guru sangat

baik dan kategori tinggi diartikan bahwa kompetensi profesional guru

baik. Guru yang memiliki kompetensi profesional guru sangat baik dan

baik mengartikan bahwa guru memiliki kemampuan untuk memahami

dan menguasai materi yang diajarkan dengan mendalam. Hal ini sejalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

54

dengan pendapat Khoiri (2010) kompetensi profesional adalah

penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang

mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan

substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap

struktur dan metodologi keilmuannya. Guru memahami pentingnya

penguasaan materi dalam proses belajar. Keberhasilan siswa dalam

belajar salah satunya adalah peran guru dalam memberikan dan

menjelaskan materi yang diberikan dengan baik.

Guru dengan kompetensi profesional sangat baik dan baik berarti

bahwa guu memahami dan menerapkan aspek-aspek kompetensi

profesional yang terdapat dalam Standar Kompetensi Guru dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 yaitu

materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi

dasar mata pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran

yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

Guru Bahasa Indonesia yang memiliki kategori sangat baik dan

baik, berarti siswa berpersepsi bahwa guru Bahasa Indonesia memiliki

kompetensi profesional yang baik, berdasarkan pengalaman siswa di

kelas bersama dengan guru. Siswa melihat bahwa cara mengajar guru

Matematika mudah untuk dipahami. Siswa berpandangan bahwa guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

55

Matematika menguasi materi pelajaran dan memiliki metode dalam

menjelaskan materi.

Kategori sedang diartikan bahwa kompetensi profesional yang

dimiliki guru cukup baik. Hal ini berarti bahwa kemampuan dalam

menguasai dan mempelajari materi masih sedikit. Hal ini sejalan dengan

pendapat Rina Febriana (2019) kompetensi profesional adalah

kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas

dan mendalam, yang memungkinkan mereka membimbing peserta didik

dalam menguasai materi yang diajarkan. Penguasaan materi pada guru

menjadi hal yang penting didalam kompetensi profesional.

Kategori rendah diartikan bahwa guru memiliki kompetensi

profesional yang tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya

kompetensi profesional belum dipelajari dan dipahami dengan baik. Hal

ini sejalan dengan pendapat Mulyasa (2009) kompetensi profesional

merupakan kompetensi yang harus dikuasai guru dalam kaitanya dengan

pelaksanaan tugas utamanya mengajar.

Selain itu guru yang memiliki kompetensi profesional yang tidak

baik dan sangat tidak baik tidak sesuai dengan aspek-aspek yang ada

dalam kompetensi profesional yaitu materi, struktur, konsep, dan pola

pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai

standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu,

mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

56

melakukan tindakan reflektif, memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi untuk mengembangkan diri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru

Bahasa Inggris dari persepsi siswa kelas XI SMK PL Leonardo Klaten

berada pada ketegori sangat tinggi dengan persentase 21% dan jumlah

responden sebanyak 25. Kategori tinggi dengan persentase 26,89% dan

jumlah responden sebanyak 32. Kategori sedang dengan persentase

29,41% dan responden sebanyak 35. Kategori rendah dengan persentase

13,44% dan jumlah responden sebanyak 16. Kategori sangat rendah

dengan persentase 9,24% dan jumlah responden sebanyak 11.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kategori sangat

tinggi diartikan bahwa kompetensi profesional guru sangat baik dan

kategori tinggi diartikan bahwa kompetensi profesional guru baik. Hal ini

menunjukkan bahwa guru memiliki kemampuan atau keahlian dalam

memahami dan menguasai materi ajar secara mendalam. Hal ini sejalan

dengan pendapat Rina Febriana (2019) kompetensi profesional adalah

kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas

dan mendalam, yang memungkinkan mereka membimbing peserta didik

dalam menguasai materi yang diajarkan. Guru harus memiliki dan

memahami pengetahuan yang luas tentang materi yang diajarkan.

Guru dengan kompetensi profesional sangat baik dan baik berarti

bahwa guru memahami dan menerapkan aspek-aspek kompetensi

profesional yang terdapat dalam Standar Kompetensi Guru dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

57

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 yaitu

materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi

dasar mata pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran

yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan

reflektif.

Kategori sedang diartikan bahwa kompetensi profesional guru

cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam

memahami materi ajar dan teknik ajar masih setengah-setengah. Janawi

(2012) bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan, keahlian,

kecakapan dasar tenaga pendidik yang harus dikuasai dalam

melaksanakan tugasnya sebagai guru. Kemungkinan guru juga masih

kurang untuk memahami aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi

profesional. Aspek-aspek dalam kompetensi profesional adalah sebagai

acuan atau poin-poin yang arus diperhatikan oleh guru.

Guru Bahasa Inggris yang memiliki kategori sangat baik dan baik,

cukup baik berarti siswa berpersepsi bahwa guru Bahasa Inggris

memiliki kompetensi profesional yang cukup baik, berdasarkan

pengalaman siswa di kelas bersama dengan guru.

Kategori rendah diartikan bahwa kompetensi profesional guru

tidak baik dan kategori sangat rendah diartikan bahwa kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

58

profesional guru sangat tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan atau keahlian dalam menguasai materi ajar belum dimiliki

oleh guru. Kompetensi profesional merupakan salah satu kompetensi

yang harus dikuasai oleh guru dan penting untuk dikuasai guru. Hal ini

sejalan dengan pendapat Mulyasa (2009) kompetensi profesional

merupakan kompetensi yang harus dikuasai guru dalam kaitanya dengan

pelaksanaan tugas utamanya mengajar. Keberhasilan siswa dalam belajar

salah satunya adalah guru yang memiliki kompetensi profesional.

Kompetensi profesional merupakan salah satu kompetensi yang

penting untuk dikuasai dan dipahami oleh guru. Dengan guru memiliki

kompetensi profesional, memudahkan guru untuk melakukan proses

belajar mengajar di kelas dan membuat siswa memahami apa yang

disampaikan. Keberhasilan seorang siswa tidak terlepas dari baiknya

guru dalam mengajar dan menguasai materi di kelas. Menurut Hamzah

B. Uno (2017) seorang guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar

yang dapat ditunjukkan oleh peserta didiknya. Hal ini mengartikan

bahwa cara mengajar dan pemberian materi yang baik akan

mempengaruhi hasil belajar dari siswa.

Jadi, berdasarkan persepsi siswa tentang kompetensi profesional

guru bidang studi, guru Matematika berada pada kategori sangat baik

dengan persentase 79,83% , guru Bahasa Indonesia berada pada kategori

sangat baik dengan persentase 70,58% , dan guru Bahasa Inggris berada

pada kategori cukup baik dengan persentase 29,41%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

59

2. Perbedaan kompetensi profesional guru Matematika, guru Bahasa

Indonesia, guru Bahasa Inggris.

Kualitas seorang guru ditentukan dari keprofesionalan guru dalam

mengajar dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik. Salah satunya

adalah dengan menerapkan kompetensi profesional guru dalam proses

belajar dan mengajar. Setiap guru memiliki pemahamannya sendiri tentang

kompetensi profesional.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai adakah

perbedaan kompetensi profesional guru Matematika, guru Bahasa

Indonesia, guru Bahasa Inggris berdasarkan persepsi siswa SMK PL

Leonardo Klaten, peneliti mendapatkan hasil yang menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan signifikan kompetensi profesional guru Matematika,

guru Bahasa Indonesia, dan guru Bahasa Inggris. Hal ini didapatkan dari

hasil tukey yang menjelaskan bahwa kompetensi profesional guru Bahasa

Inggris berbeda signifikan dengan guru Matematika dan guru Bahasa

Indonesia, sedangkan kompotensi guru Bahasa Indonesia dan guru

Matematika tidak berbeda. Artinya bahwa guru Matematika dan guru

Bahasa Indonesia memiliki kompetensi yang baik, dibandingkan dengan

guru Bahasa Inggris yang memiliki kompetensi profesional yang kurang

baik.

Pada penelitian ini, adanya perbedaan kompetensi profesional

antara guru Matematika, guru Bahasa Indonesia, dan guru Bahasa Inggris

kemungkinan karena guru belum begitu menguasai kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

60

profesional guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyasa (2009)

menjelaskan bahwa kompetensi profesional merupakan kompetensi yang

harus dikuasai guru dalam kaitanya dengan pelaksanaan tugas utamanya

mengajar. Selain itu perbedaan kompetensi profesional guru Matematika,

guru Bahasa Indonesia, guru Bahasa Inggris memiliki makna bahwa setiap

guru memiliki pemahamannya yang berbeda-beda mengenai kompetensi

profesional sehingga pemahaman yang berbeda-beda juga akan berdampak

pada hasil belajar mengajar. Kompetensi yang dimiliki oleh guru

mencerminkan kualitas guru tersebut.

Guru Matematika dan guru Bahasa Indonesia tidak memiliki

perbedaan yang signifikan hal ini terlihat dalam hasil uji tukey. Guru

Matematika dan guru Bahasa Indonesia dapat diartikan memiliki

kompetensi profesional yang baik, hal ini karna guru mampu menguasai

materi pembelajaran dan dapat menerapkan kompetensi profesional dalam

proses balajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Rina Febriana

(2019) bahwa kompetensi profesional adalah kemampuan pendidik dalam

penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang

memungkinkan mereka membimbing peserta didik dalam menguasai

materi yang diajarkan. Guru Matematika dan guru Bahasa Indonesia juga

mampu memahami aspek-aspek kompetensi profesional (Permendiknas

No 16 Tahun 2007) yang harus dikuasai dan dipahami oleh semua guru.

Guru mampu menerapkan aspek-aspek tersebut ke dalam proses belajar

mengajar di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

61

Guru Bahasa Inggris memiliki perbedaan yang signifikan dengan

guru Matematika dan guru Bahasa Indonesia. Guru Bahasa Inggris dapat

diartikanmemiliki kompetensi profesional yang kurang baik, hal tersebut

kemungkinan guru belum dapat memahami aspek-aspek kompetensi

profesional yang seharusnya dikuasai dan dipahami oleh guru. Selain itu

kemungkinan guru kurang mampu dalam memahami hal-hal yang

berkaitan dengan kompetensi profesional, hal ini sejalan dengan pendapat

Harsono dan Sofyan Arif (2010) yang mengatakan bahwa kompetensi

profesional adalah kemampuan atas penguasaan materi pelajaran secara

luas danmendalam, dalam hal ini dituntut untuk menguasai ilmu di bidang

studi sertalangkah kritis pendalaman isi bidang studi berdasarkan standar

kompetensi dankompetensi dasar. Kompetensi yang dimiliki oleh guru

secara implisit adalah untuk menunjukkan kemampuan guru dalam

mengerjakan suatu pekerjaan.

Jadi, berdasarkan persepsi siswa tentang kompetensi profesional

guru bidang studi adalah kompetensi profesional guru Bahasa Inggris

berbeda signifikan dengan kompetensi guru Bahasa Indonesia dan

Matematika, sedangkan kompetensi guru Bahasa Indonesia dan

Matematika tidak berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

62

3. Topik-topik program pengembangan yang dapat disusulkan untuk

meningkatkan kompetensi profesional guru SMK PL Leonardo

Klaten berdasarkan butir-butir kuisioner kompetensi profesional

yang masih rendah

Berdasarkan hasil analisis item pernyataan pada Skala Kompetensi

Profesional Guru menunjukkan bahwa terdapat 2 item dengan persentase

0,28 % yang teridentifikasi rendah dan sangat rendah dengan total skor

masing-masing 84 dan 79. Berdasarkan item-item yang rendah dan sangat

rendah, peneliti membuat usulan topik program pengembangan untuk

meningkatkan kompetensi profesional guru. Usulan program

pengembangan tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 4.8

Usulan Topik-topik Program Pengembangan Guru SMK PL

Leonardo Klaten

No Item Indikator Aspek Topik Tujuan Metode

13 Guru

memberi

kan

informas

i

pemberia

n tugas

melalui

media

komunik

asi (wa,

sms, dll).

Memanfaatka

n teknologi

informasi dan

komunikasi

dalam

berkomunika

si

Memanfaa

tkan

teknologi

informasi

dan

komunikas

i untuk

mengemba

ngkan diri.

Saya Guru

yang

Melek

Teknologi

Guru

mampu

menguasai

teknologi

seiring

dengan

perkembang

an zaman.

Workshop

“Pemanfaat

an TI dalam

pembelajara

n”

49 Guru

memberi

kan

materi

dengan

menggun

Mengolah

materi

pelajaran

yang diampu

secara kreatif

sesuai

Mengemb

angkan

materi

pembelaja

ran yang

diampu

Saya Guru

Kreatif

Guru

mampu

menunjukka

n

kekreatifan

dan

Workshop

“Pengemba

ngan Diri

untuk

Menjadi

Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

63

akan

video-

video

yang

menarik

dengan

tingkat

perkembanga

n peserta

didik

secara

kreatif.

keinginan

untuk

belajar

suatu hal

yang baru.

Kreatif”

Peneliti memilih topik “Saya Guru Yang Melek Teknologi”, untuk

membantu guru mengembangkan keahlian dalam bidang teknologi dan informasi

dalam belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Janawi (2012) yang

mengatakan bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan, keahlian,

kecakapan dasar tenaga pendidik yang harus dikuasai dalam melaksanakan

tugasnya sebagai guru.

Peneliti memilih topik “Saya Guru Kreatif”, untuk mempermudah guru

memberikan materi yang mudah dipahami oleh siswa. Hal ini sesuai dengan

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dalam Payong (2011) yang mengatakan

bahwa prinsip utama dari penguasaan kompetensi ini adalah agar materi

pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa menjadi bermakna bagi mereka,

sehingga tidak hanya diketahui tetapi juga dapat dihayati dan diamalkan oleh

siswa. Melalui prinsip ini, guru dapat mengembangkan materinya secara kreatif

(asalkan tidak menyimpang dari prinsip keilmuan) dengan menyesuaikannya

dengan kebutuhan khas siswa.

Oleh sebab itu, peneliti membuat usulan topik-topik program

pengembangan guru untuk membantu meningkatkan kompetensi profesional guru.

Usulan topik-topik yang dibuat sesuai dengan teori-teori dari Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dalam Payong (2011) dan Janawi (2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

64

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan dalam

penelitian yang dialami peneliti, dan saran peneliti kepada pihak-pihak yang

terkait dalam penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa:

1. Kompetensi profesional guru Matematika berdasarkan persepsi siswa

kelas XI berada pada kategori sangat tinggi atau sangat baik dengan

persentase 79,83%. Kompetensi profesional guru Bahasa Indonesia

berdasarkan persepsi siswa kelas XI, berada pada kategori sangat tinggi

atau sangat baik dengan persentase 70,58%. Kompetensi profesional

guru Bahasa Inggris berdasarkan persepsi siswa kelas XI, berada pada

kategori sedang atau cukup baik dengan persentase 29,41%.

2. Berdasarkan persepsi siswa terdapat perbedaan kompetensi profesional

guru Matematika, guru Bahasa Indonesia, guru Bahasa Inggris.

Kompetensi profesional guru Bahasa Inggris berbeda signifikan dengan

kompetensi guru Bahasa Indonesia dan Matematika, sedangkan

kompetensi guru Bahasa Indonesia dan Matematikatidakberbeda.

Artinya bahwa guru Matematika dan guru Bahasa Indonesia memiliki

kompetensi yang baik, dibandingkan dengan guru Bahasa Inggris.

3. Berdasarkan hasil skor item yang rendah dan sangat rendah, peneliti

mengusulkan topik-topik program pengembangan. Topik-topik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

65

diusulkan seperti “Saya Guru yang Melek Teknologi”, “Saya Guru

Kreatif”. Usulan topik-topik program pengembangan yang peneliti

usulkan, kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai tindak

lanjut dari hasil penelitian ini.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah

yang ada. Peneliti menyadari bahwa ada banyak kekurangan dan

keterbatasan dalam penelitian ini. Berikut ini merupakan beberapa

keterbatasan dalam penelitian ini:

1. Intrumen penelitian yang disusun belum sepenuhnya menggambarkan

kompetensi profesional guru.

2. Skala kemampuan mengelola emosi hanya dikonsultasikan kepada

dosen pembimbing yang dianggap sebagai expert judgement. Peneliti

tidak mengkonsultasikan kepada ahli lain yang terkait dengan fokus

penelitian.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini akan dipaparkan beberapa saran

yang diajukan:

1. Bagi Pihak Sekolah SMK PL Leonardo Klaten

Bagi pihak sekolah SMK PL Leonardo Klaten,dapat menyusun

topik-topik program pengembangan yang didasarkan pada persepsi

siswa terhadap kompetensi profesional yang dimiliki guru-guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

66

2. Bagi Peneliti Lain

a. Peneliti lain dapat mencari referensi yang lebih banyak agar dapat

memperkuat isi.

b. Peneliti lain diharapkan melakukan observasi dan wawancara yang

lebih mendalam.

c. Peneliti diharapkan dapat menggunakan alat uji ukur kompetensi.

d. Peneliti lain diharapkan dapat menggunakan metode penelitian

yang beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

67

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifudin. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar, Saifudin. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Depdiknas. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Sistem Penilaian Berbasis

Kompetensi: Sosialisasi KSPBK Tahun 2003. Jakarta: Depdiknas Direktorat

Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dudung, Agus. 2018. Kompetensi Profesional Guru. Jurnal Kesejahteraan

Keluarga dan Pendidikan. 5.1

Febriana, Rina. 2019. Kompetensi Guru. Jakarta: Bumi Aksara

Fitriani,Cut.,Murniati AR.,Nasir Uman. 2017. Kompetensi Profesional Guru

dalam Pengelolaan Pembelajaran di MTS Muhammadiyah Banda Aceh.

Jurnal Administrasi Pendidikan.5.2

Gaffar,Fakry Muhammad. 2007.Guru Sebagai Profesi.Jurnal Administrasi

Pendidikan.5.1

Harsono dan Sofyan Arif. 2010. Pengembangan Profesionalisme Guru.

Surakarta: FKIP-UMS.

Irwanto. 2010. Psikologi Umum. Jakarta: Prenhallindo.

Janawi. 2012. Kompetensi Guru (Citra Guru Profesional). Bandung : Alfabeta

Khoiri, Hoyyoima. 2010. Jitu dan Mudah Lulus Sertifikasi Guru. Jogjakarta:

Bening.

Listyana, Rohmaul dan Yudi Hartono. Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap

Penanggalan Jawa Dalam Penentuan Waktu Pernikahan (Studi Kasus Desa

Jonggrang Kecamaran Barat Kabupaten Magetan Tahun 2013). Jurnal

Agastya.5.1

Marno dan M. Idris. 2009. Strategi dan Metode Pengajaran.Jogjakarta: Ar-ruzz

Media.

Maulana, Gumerlar. 2013. Psikologi Komunikasi dan Persuasi. Jakarta Barat:

Akademia Permata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

68

Miftah, Thoha. 2011. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar, dan Aplikasi. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Nurfuadi. 2012. Profesionalisme Guru. Purwokerto: STAIN Press.

Payong, Marselus R. 2011. Sertifikasi Profesi Guru (Konsep Dasar,

Problematika, dan Implementasinya). Jakarta: PT Indeks.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 tahun 2007 tentang

StandarKualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Rakhmat, Jalaludin. 2007. Persepsi dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:

Rajawali Pers.

Setianingsih, Yani. 2018. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Profesional Guru Terhadap Prestasi Siswa Melalui Motivasi Belajar di

MTS Samailul Huda Mlaten Demak. Semarang: Universitas Islam Negeri

Walisongo.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharman. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi.

U, Shabir M. 2015. Kedudukan Guru Sebagai Pendidik.Jurnal Pendidikan Dasar

Islam.2.2.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(Sikdinas). Jakarta: Depdiknas.

UU RI No. 14 Th 2005, Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika, 2006. hal 7.

Wahyudi. 2010. Standar Kompetensi Profesional Guru. Jurnal Pendidikan

Sosiologi dan Humaniora. 3.108.

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

69

Yunus, Syarifudin. 24 November 2017. Mengkritisi Kompetensi Guru. Detikcom

(Diakses tanggal 10 April 2019).

Zuhri, Mahdi. 2016. Kompetensi Profesional dan Pedagogik Guru Mata

Pelajaran Sains (Studi di MIN Purwokerto). Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

70

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

71

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

72

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Disusun Oleh:

Yulinda Kurniawati

151114016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

73

A. Identitas

1. Nama :

2. No Absen :

B. Kata Pengantar

Pada kesempatan ini saya meminta kesediaan anda untuk mengisi

kuesioner yang saya sediakan. Saya sangat berharap anda mengisi

kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan pengalaman yang

andaalami. Jawaban yang diberikan akan saya jamin kerahasiaannya. Atas

kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

C. Petunjuk Pengisian

Bacalah masing-masing pernyataan dengan urut dan teliti. Pilihlah

salah satu jawaban pada kolom yang telah disediakan yang sesuai dengan

pengalaman anda. Berikalanlah tanda ceklis pada kolom yang telah

disediakan. Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:

1. Pilihan YA jika pernyataan tersebut sesuai dengan pengalaman anda.

2. Pilih TIDAK jika pernyataan tersebut tidak sesuai dengan

pengalaman anda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

74

No Pernyataan Ya Tidak

1. Materi yang disampaikan guru mudah dipahami.

2. Guru terkadang lupa dengan materi yang diajarkan.

3. Guru memberikan contoh-contoh konkret yang sesuai

dengan materi yang diajarkan.

4. Materi yang dijelaskan guru kurang sesuai dengan apa yang

dibahas.

5. Guru dapat menjawab setiap pertanyaan yang ditanyakan

oleh siswa.

6. Guru lebih banyak bercerita daripada menjelaskan materi

yang diberikan.

7. Guru menjelaskan materi dengan cara yang mudah dipahami.

8. Tugas-tugas yang diberikan guru jarang dibahas.

9. Guru memberikan refleksi diakhir semester.

10. Guru pasif ketika mengajar.

11. Guru menyebarkan angket kepada siswa tentang cara guru

mengajar di kelas.

12. Guru masih menggunakan buku-buku lama.

13. Guru memberikan informasi pemberian tugas melalui media

komunikasi (wa, sms, dll).

14. Guru lebih sering menggunakan papan tulis daripada lcd.

15. Guru memberikan rangkuman atau kesimpulan ketika selesai

menjelaskan materi.

16. Guru seringkali terbalik dalam menyampaikan materi

17. Guru mengajak siswa melihat langsung benda/objek

berdasarkan materi yang diajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

75

No Pernyataan Ya Tidak

18. Guru menjelaskan materi melebihi jam pelajaran.

19. Guru menjelaskan secara detail istilah materi yang sulit

dipahami.

20. Terkadang guru menjelaskan materi tidak sesuai dengan

materi yang diajarkan.

21. Guru memberikan tugas sesuai dengan kemampuan siswa.

22. Guru tidak memberi kesempatan siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dimengerti.

23. Siswa memberikan masukan tentang cara mengajar guru

selama satu semester.

24. Bila diberi masukan guru saya suka marah-marah.

25. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk memberikan

kritik atau saran dalam proses mengajar.

26. Guru masih memanfaatkan barang-barang yang kurang

begitu mendukung pembelajaran.

27. Guru memberikan informasi melalui WA/SMS ketika tidak

masuk kelas.

28. Guru lebih senang menjelaskan materi secara langsung

daripada bantuan power point.

29. Guru memberikan poin-poin penting disetiap materi.

30. Guru banyak menjelaskan teori-teori daripada

praktek/pengaplikasiannya

31. Guru memaparkan rencana pengajaran atau materi yang

diajarkan

32. Guru mata pelajaran merangkap guru mata pelajaran lain.

33. Guru menjelaskan tujuan dari materi pada awal pelajaran.

34. Guru saya hanya fokus dengan siswa yang pintar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

76

No Pernyataan Ya Tidak

35. Guru memberikan dinamika kelompok agar siswa semangat

dan paham atas materi yang diberikan.

36. Guru membiarkan siswa yang ribut di dalam kelas.

37. Ketika mendapatkan masukan dari siswa guru semakin baik

dalam mengajar.

38. Guru tidak pernah bertanya tentang kesulitan yang dihadapi

oleh siswanya.

39. Guru membagikan materi-materi yang di dapat dari

artikel,buku-buku baru, dan jurnal.

40. Guru memberikan PR secara langsung di kelas.

41. Guru seringkali meminta siswa untuk mengerjakan tugas

dengan menggunakan laptop.

42. Guru kurang jelas dalam menjelaskan materi.

43. Guru menyampaikan materi secara rinci dan sesuai dengan

apa yang diajarkan.

44. Dalam mengajar guru cenderung pasif.

45. Guru menerangkan konsep pembelajaran dari materi yang

diajarkan

46. Guru menjelasakan materi secara acak atau tidak berurutan.

47. Tujuan pembelajaran disampaikan guru dengan sederhana.

48. Guru menggunakan pemilihan kata yang sulit untuk

dipahami

49. Guru memberikan materi dengan menggunakan video-video

yang menarik.

50. Kebutuhan siswa kurang diperhatikan oleh guru.

51. Guru saya menyampaikan materi dengan santai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

77

No Pernyataan Ya Tidak

52. Guru cuek dengan lingkungan kelas.

53. Guru memberikan informasi terbaru mengenai

perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan.

54. Guru kesulitan mengoperasikan telepon genggam.

55. Guru memanfaatkan media lcd untuk mempermudah dalam

menyampaikan materi.

56. Guru menjelaskan materi dengan bahasa yang sulit

dipahami.

57. Guru menjelaskan setiap pokok bahasan dari yang paling

mudah ke yang paling rumit, sehingga siswa lebih mudah

memahami.

58. Saat diskusi guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

secara acak dengan kemampuan yang bervariasi.

59. Saat siswa jenuh, guru mengganti cara mengajar yang lebih

menarik agar siswa tidak tambah jenuh.

60. Guru kurang mampu mengoperasikan komputer atau laptop.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

78

Lampiran 3. Tabulasi Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

88

Lampiran 4. Uji Validitas

Item MP MT MP-MT std p q akar p/q p bise Keterangan

1 42.849 39.350 3.499 9.985 0.759 0.241 1.775 0.622 valid

2 41.825 39.350 2.475 9.985 0.672 0.328 1.432 0.355 valid

3 41.544 39.350 2.194 9.985 0.860 0.140 2.478 0.544 valid

4 41.380 39.350 2.030 9.985 0.737 0.263 1.673 0.340 valid

5 40.859 39.350 1.509 9.985 0.857 0.143 2.449 0.370 valid

6 40.294 39.350 0.944 9.985 0.639 0.361 1.329 0.126 valid

7 42.893 39.350 3.543 9.985 0.762 0.238 1.789 0.635 valid

8 40.809 39.350 1.459 9.985 0.762 0.238 1.789 0.261 valid

9 42.985 39.350 3.634 9.985 0.543 0.457 1.091 0.397 valid

10 41.658 39.350 2.308 9.985 0.787 0.213 1.923 0.445 valid

11 40.748 39.350 1.397 9.985 0.289 0.711 0.637 0.089 in_valid

12 40.459 39.350 1.109 9.985 0.611 0.389 1.252 0.139 valid

13 41.690 39.350 2.340 9.985 0.235 0.765 0.555 0.130 valid

14 37.402 39.350 -1.948 9.985 0.328 0.672 0.698 -0.136 in_valid

15 42.213 39.350 2.863 9.985 0.748 0.252 1.722 0.494 valid

16 41.626 39.350 2.276 9.985 0.734 0.266 1.661 0.379 valid

17 43.000 39.350 3.650 9.985 0.420 0.580 0.851 0.311 valid

18 41.077 39.350 1.727 9.985 0.798 0.202 1.990 0.344 valid

19 42.007 39.350 2.657 9.985 0.801 0.199 2.007 0.534 valid

20 41.381 39.350 2.031 9.985 0.756 0.244 1.762 0.358 valid

21 42.193 39.350 2.843 9.985 0.697 0.303 1.518 0.432 valid

22 41.552 39.350 2.202 9.985 0.801 0.199 2.007 0.443 valid

23 42.698 39.350 3.348 9.985 0.594 0.406 1.209 0.405 valid

24 41.833 39.350 2.483 9.985 0.821 0.179 2.140 0.532 valid

25 43.214 39.350 3.864 9.985 0.588 0.412 1.195 0.463 valid

26 40.692 39.350 1.342 9.985 0.773 0.227 1.846 0.248 valid

27 41.089 39.350 1.739 9.985 0.126 0.874 0.380 0.066 in_valid

28 34.758 39.350 -4.592 9.985 0.266 0.734 0.602 -0.277 in_valid

29 41.108 39.350 1.757 9.985 0.885 0.115 2.776 0.489 valid

30 38.826 39.350 -0.524 9.985 0.305 0.695 0.663 -0.035 in_valid

31 42.802 39.350 3.452 9.985 0.681 0.319 1.460 0.505 valid

32 40.580 39.350 1.230 9.985 0.826 0.174 2.181 0.269 valid

33 42.349 39.350 2.999 9.985 0.762 0.238 1.789 0.537 valid

34 42.843 39.350 3.493 9.985 0.784 0.216 1.907 0.667 valid

35 42.483 39.350 3.133 9.985 0.672 0.328 1.432 0.449 valid

36 41.846 39.350 2.496 9.985 0.818 0.182 2.120 0.530 valid

37 42.612 39.350 3.262 9.985 0.773 0.227 1.846 0.603 valid

38 41.709 39.350 2.359 9.985 0.818 0.182 2.120 0.501 valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI DITINJAU …

89

Item MP MT MP-MT std p q akar p/q p bise Keterangan

39 41.559 39.350 2.209 9.985 0.711 0.289 1.570 0.347 valid

40 36.259 39.350 -3.091 9.985 0.151 0.849 0.422 -0.131 in_valid

41 40.775 39.350 1.425 9.985 0.249 0.751 0.576 0.082 in_valid

42 44.016 39.350 4.666 9.985 0.692 0.308 1.498 0.700 valid

43 42.911 39.350 3.561 9.985 0.756 0.244 1.762 0.628 valid

44 42.859 39.350 3.509 9.985 0.773 0.227 1.846 0.649 valid

45 42.176 39.350 2.826 9.985 0.762 0.238 1.789 0.506 valid

46 42.075 39.350 2.724 9.985 0.751 0.249 1.735 0.473 valid

47 42.048 39.350 2.698 9.985 0.759 0.241 1.775 0.480 valid

48 42.730 39.350 3.380 9.985 0.717 0.283 1.592 0.539 valid

49 42.405 39.350 3.055 9.985 0.221 0.779 0.533 0.163 valid

50 42.962 39.350 3.612 9.985 0.669 0.331 1.423 0.515 valid

51 42.746 39.350 3.396 9.985 0.717 0.283 1.592 0.541 valid

52 42.908 39.350 3.558 9.985 0.759 0.241 1.775 0.632 valid

53 42.752 39.350 3.402 9.985 0.678 0.322 1.451 0.494 valid

54 41.469 39.350 2.119 9.985 0.818 0.182 2.120 0.450 valid

55 40.153 39.350 0.803 9.985 0.529 0.471 1.061 0.085 in_valid

56 43.061 39.350 3.711 9.985 0.686 0.314 1.479 0.550 valid

57 42.025 39.350 2.675 9.985 0.784 0.216 1.907 0.511 valid

58 42.042 39.350 2.692 9.985 0.728 0.272 1.637 0.441 valid

59 43.741 39.350 4.391 9.985 0.563 0.437 1.135 0.499 valid

60 41.693 39.350 2.343 9.985 0.784 0.216 1.907 0.447 valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI