1). Kompetensi Profesional Flebotomi

22
1 Kompetensi Profesional Kompetensi Profesional Phlebotomi Phlebotomi A.A.Wiradewi Lestari A.A.Wiradewi Lestari

Transcript of 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

Page 1: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

1

Kompetensi Profesional PhlebotomiKompetensi Profesional Phlebotomi

A.A.Wiradewi LestariA.A.Wiradewi Lestari

Page 2: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

2

Sistem pelayanan kesehatan akhir-akhir ini Sistem pelayanan kesehatan akhir-akhir ini mengacu pada pelayanan kesehatan oleh mengacu pada pelayanan kesehatan oleh tim (tim (team orientedteam oriented))Laboratorium menjadi bagian integralnya.Laboratorium menjadi bagian integralnya.Seorang phlebotomis menjadi orang yang Seorang phlebotomis menjadi orang yang sangat penting karena menempati posisi sangat penting karena menempati posisi awal dalam rangkaian pemeriksaan.awal dalam rangkaian pemeriksaan.Kualitas phlebotomis mempengaruhi mutu Kualitas phlebotomis mempengaruhi mutu hasil (pemantapan mutu pra-analitik)hasil (pemantapan mutu pra-analitik)

Page 3: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

3

Phlebotomis harus menyiapkan diri dalam Phlebotomis harus menyiapkan diri dalam banyak hal :banyak hal :1. Memahami anatomi dan fisiologi1. Memahami anatomi dan fisiologi2. Memahami situasi pasien2. Memahami situasi pasien3. Memahami teknik komunikasi3. Memahami teknik komunikasi4. Memahami peralatan, prosedur pengambilan4. Memahami peralatan, prosedur pengambilan5. Memahami penyiapan, pengiriman bahan5. Memahami penyiapan, pengiriman bahan6. Memahami proses pengendalian mutu 6. Memahami proses pengendalian mutu

Phlebotomis yang memiliki kompetensi adalah Phlebotomis yang memiliki kompetensi adalah tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan seputar phlebotomi dan mampu melakukan seputar phlebotomi dan mampu melakukan pengambilan darah efisien (daya guna), efektif pengambilan darah efisien (daya guna), efektif (hasil guna)(hasil guna)

Page 4: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

4

Kompetensi phlebotomis meliputi :Kompetensi phlebotomis meliputi :1. Pemahaman dan pelaksanaan SOP1. Pemahaman dan pelaksanaan SOP2. Persiapan peralatan dan pasien2. Persiapan peralatan dan pasien3. Komunikasi3. Komunikasi4. Menjaga kebersihan tempat kerja4. Menjaga kebersihan tempat kerja

Identifikasi pasienIdentifikasi pasienWawancara (nama, jenis kelamin, usia, alamat) Wawancara (nama, jenis kelamin, usia, alamat) cross-checkcross-check dengan identitas formulir dengan identitas formulir permintaan. Catat kondisi pasien, puasa atau permintaan. Catat kondisi pasien, puasa atau tidaktidak

Page 5: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

5

Menyiapkan alat yang dibutuhkanMenyiapkan alat yang dibutuhkanPemilihan ukuran semprit dan jarum,jenis lancet,Pemilihan ukuran semprit dan jarum,jenis lancet,jenis dan tipe vacutainer. Urutan penggunaan jenis dan tipe vacutainer. Urutan penggunaan vacutainer :vacutainer :1. Vacutainer untuk biakan1. Vacutainer untuk biakan2. Vacutainer tanpa antikoagulan2. Vacutainer tanpa antikoagulan3. Vacutainer untuk tes koagulasi3. Vacutainer untuk tes koagulasi4. Vacutainer dengan antikoagulan4. Vacutainer dengan antikoagulan

Menyiapkan pasienMenyiapkan pasienPasien mengalami ketegangan komunikasi Pasien mengalami ketegangan komunikasi meneduhkan suasanameneduhkan suasanaSikap dan sapa yang ramah tentramkan hatiSikap dan sapa yang ramah tentramkan hati

Page 6: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

6

Pasien mengambil posisi yang nyamanPasien mengambil posisi yang nyaman

Perilaku profesionalPerilaku profesional : :1. Keinginan tulus dalam perawatan kesehatan1. Keinginan tulus dalam perawatan kesehatan (melayani, kestabilan emosi) (melayani, kestabilan emosi)2. Tanggung jawab untuk melakukan dengan2. Tanggung jawab untuk melakukan dengan baik (sesuai SOP, tepat waktu, kesehatan baik (sesuai SOP, tepat waktu, kesehatan diri) diri)3. Kinerja bermutu tinggi ( meningkatkan3. Kinerja bermutu tinggi ( meningkatkan ketrampilan, mengikuti perkembangan, rajin ketrampilan, mengikuti perkembangan, rajin bertanya/minta bantuan dalam situasi sulit, bertanya/minta bantuan dalam situasi sulit, menghormati hak pasien) menghormati hak pasien)

Page 7: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

7

Kinerja dan PenampilanKinerja dan Penampilan

1. Sikap (posture) tubuh1. Sikap (posture) tubuh Posisi tubuh akan lebih stabil dalam posisi Posisi tubuh akan lebih stabil dalam posisi duduk daripada posisi berdiri. Pasien juga duduk daripada posisi berdiri. Pasien juga sebaiknya dalam posisi duduk, sama tinggi sebaiknya dalam posisi duduk, sama tinggi dengan phlebotomis dengan phlebotomis2. Penampilan2. Penampilan Kerapian diri dan busana (baju rapi, Kerapian diri dan busana (baju rapi, bersih, rambut rapi, muka cerah) simpati bersih, rambut rapi, muka cerah) simpati komunikasi tidak terhalang kinerja baik komunikasi tidak terhalang kinerja baik

Page 8: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

8

Hak PasienHak Pasien

Memahami bahwa pasien berada dalam Memahami bahwa pasien berada dalam perlindungan petugas bertanggung jawab perlindungan petugas bertanggung jawab penuh atas kesehatan, keselamatan dan penuh atas kesehatan, keselamatan dan martabat pasien. martabat pasien. Hak pasien :Hak pasien :1. Mendapat perlakuan/perawatan yang baik,1. Mendapat perlakuan/perawatan yang baik, penuh perhatian (tanpa suku, JK,WN) penuh perhatian (tanpa suku, JK,WN)2. Mendapat penjelasan tentang prosedur2. Mendapat penjelasan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dijalani pemeriksaan yang akan dijalani3. Penjelasan akurat tentang diagnosis,3. Penjelasan akurat tentang diagnosis, pengobatan dan prognosis pengobatan dan prognosis

Page 9: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

9

4. Meyakini kerahasiaan terjaga4. Meyakini kerahasiaan terjaga5. 5. Informed concentInformed concent (hak menolak / harus ada (hak menolak / harus ada ijin pasien atas perlakuan yang diberikan) ijin pasien atas perlakuan yang diberikan)

Komunikasi VerbalKomunikasi VerbalKomunikasi terhalang oleh:Komunikasi terhalang oleh:1. Bahasa (bahasa yang dikenal, pasien anak1. Bahasa (bahasa yang dikenal, pasien anak perbendaharaan kata minim, hindari istilah perbendaharaan kata minim, hindari istilah medik) medik)2. Gangguan pendengaran2. Gangguan pendengaran Pasien usia lanjut tidak lagi optimal Pasien usia lanjut tidak lagi optimal kualitas suara memadai,sesuai situasi pasien kualitas suara memadai,sesuai situasi pasien

Page 10: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

10

Komunikasi nonverbalKomunikasi nonverbal

Bahasa tubuh (memegang peranan penting Bahasa tubuh (memegang peranan penting karena berlangsung terus menerus, biasanya karena berlangsung terus menerus, biasanya lebih dipercayalebih dipercaya Bahasa TubuhBahasa Tubuh::1. Ekspresi wajah (harus sejalan dengan pesan1. Ekspresi wajah (harus sejalan dengan pesan yang terkandung dalam komunikasi) yang terkandung dalam komunikasi)2. Senyum (dipastikan mengundang simpati) 2. Senyum (dipastikan mengundang simpati) Wajah hambar, tegang hambat komunikasi Wajah hambar, tegang hambat komunikasi pasien malas menjawab atau jawab pasien malas menjawab atau jawab seadanya seadanya

Page 11: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

11

3. Komunikasi 3. Komunikasi face to faceface to face Tatap wajah pasien sesering mungkin Tatap wajah pasien sesering mungkin (merasa diperhatikan kehadirannya) (merasa diperhatikan kehadirannya) meningkatkan kepercayaan profesionalisme meningkatkan kepercayaan profesionalisme phlebotomis pasien terbuka. phlebotomis pasien terbuka. Mata adalah jendela hati. Pasien memahami Mata adalah jendela hati. Pasien memahami mood phlebotomis dalam melayaninya. mood phlebotomis dalam melayaninya. Jika terkesan phlebotomis kurang berkenan, Jika terkesan phlebotomis kurang berkenan, pasien juga bereaksi negatif. pasien juga bereaksi negatif. Posisi mata phlebotomis hampir sama tinggi Posisi mata phlebotomis hampir sama tinggi dengan pasien. Bila pasien berbaring, dengan pasien. Bila pasien berbaring, sebaiknya phlebotomis dalam posisi duduk. sebaiknya phlebotomis dalam posisi duduk.

Page 12: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

12

Efek Samping phlebotomiEfek Samping phlebotomi

1. Syncope1. Syncope Cara pencegahan : Cara pencegahan : a. Ajak bicara agar perhatiannya dapat a. Ajak bicara agar perhatiannya dapat dialihkan dialihkan b. Riwayat syncope, berbaring waktu b. Riwayat syncope, berbaring waktu pengambilan darah pengambilan darah c. Kursi pasien memiliki sandaran dan c. Kursi pasien memiliki sandaran dan tempat / sandaran tangan tempat / sandaran tangan

Page 13: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

13

Cara mengatasi :Cara mengatasi :a. Baringkan pasien a. Baringkan pasien b. Lapangkan jalan nafas pasienb. Lapangkan jalan nafas pasienc. Minta pasien bernafas panjangc. Minta pasien bernafas panjangd. Hubungi dokterd. Hubungi dokterd. Pasien yang tidak sempat dibaringkan,d. Pasien yang tidak sempat dibaringkan, menundukkan kepala di antara kedua kaki menundukkan kepala di antara kedua kaki

2. Rasa nyeri2. Rasa nyeri Berlangsung tidak lama, tidak perlu Berlangsung tidak lama, tidak perlu penanganan khusus. Nyeri timbul karena penanganan khusus. Nyeri timbul karena alkohol yang belum kering / penarikan jarum alkohol yang belum kering / penarikan jarum terlalu kuat terlalu kuat

Page 14: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

14

3. Hematoma3. Hematoma adalah terkumpulnya masa darah dalam adalah terkumpulnya masa darah dalam jaringan (di bawah kulit) sebagai akibat jaringan (di bawah kulit) sebagai akibat robeknya pembuluh darah. Penyebab robeknya pembuluh darah. Penyebab terletak pada teknik pengambilan sampel : terletak pada teknik pengambilan sampel : a. Jarum terlalu menukik sehingga a. Jarum terlalu menukik sehingga menembus diding vena menembus diding vena b. Penusukan jarum dangkal sehingga b. Penusukan jarum dangkal sehingga sebagian lubang jarum berada diluar vena sebagian lubang jarum berada diluar vena c. Setelah ambil darah, tempat penusukan c. Setelah ambil darah, tempat penusukan kurang ditekan kurang ditekan

Page 15: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

15

d. Saat menarik jarum keluar vena,d. Saat menarik jarum keluar vena, tourniquet belum dikendurkan tourniquet belum dikendurkan e. Tempat penusukan jarum terlalu dekat e. Tempat penusukan jarum terlalu dekat tourniquet tourniquet

Cara mengatasiCara mengatasi : :Jika dalam proses terjadi pembengkakan :Jika dalam proses terjadi pembengkakan :1. Lepaskan tourniquet dan jarum1. Lepaskan tourniquet dan jarum2. Tekan tempat penusukan dengan kasa steril2. Tekan tempat penusukan dengan kasa steril3. Angkat lengan pasien lebih tinggi dari3. Angkat lengan pasien lebih tinggi dari kepala kepala4. Kalau perlu, kompres untuk mengurangi4. Kalau perlu, kompres untuk mengurangi nyeri nyeri

Page 16: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

16

4. Perdarahan4. Perdarahan Lebih sering terjadi pada pengambilan darah Lebih sering terjadi pada pengambilan darah arteri (terganggunya sistem koagulasi) arteri (terganggunya sistem koagulasi) Cara mengatasi : Cara mengatasi : 1. Tekan tempat perdarahan 1. Tekan tempat perdarahan 2. Panggil dokter untuk penanganan 2. Panggil dokter untuk penanganan selanjutnya selanjutnya Cara pencegahan : Cara pencegahan : 1. Anamnesis yang cermat 1. Anamnesis yang cermat 2. Penekanan penusukan jarum lebih lama 2. Penekanan penusukan jarum lebih lama

Page 17: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

17

5. Alergi5. Alergi terhadap bahan-bahan yang dipakai terhadap bahan-bahan yang dipakai dalam phlebotomi (antiseptik /desinfektan), dalam phlebotomi (antiseptik /desinfektan), latex sarung tangan, tourniquet, plaster) latex sarung tangan, tourniquet, plaster) Gejala ringan / berat berupa kemerahan, Gejala ringan / berat berupa kemerahan, rhinitis, radang selaput mata, bisa syok. rhinitis, radang selaput mata, bisa syok. Cara mengatasi : Cara mengatasi : 1. Tenangkan pasien, beri penjelasan 1. Tenangkan pasien, beri penjelasan 2. Panggil dokter untuk menangani 2. Panggil dokter untuk menangani selanjutnya selanjutnya

Page 18: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

18

cara pencegahancara pencegahan : :1. Wawancara riwayat alergi 1. Wawancara riwayat alergi 2. Memakai plester / sarung tangan tidak2. Memakai plester / sarung tangan tidak mengandung latex mengandung latex

6. Trombosis6. Trombosis Terjadi karena pengambilan darah Terjadi karena pengambilan darah berulang kali di tempat sama berulang kali di tempat sama

7. Radang tulang7. Radang tulang Jarak kulit-tulang bayi sempit, pemakaian Jarak kulit-tulang bayi sempit, pemakaian lancet berukuran panjang lancet berukuran panjang

Page 19: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

19

Setiap kejadian komplikasi harus dilaporkan Setiap kejadian komplikasi harus dilaporkan dan dicatat dalam buku catatan tersendiri dan dicatat dalam buku catatan tersendiri dengan mencantumkan identitas pasien, dengan mencantumkan identitas pasien, tanggal dan jam kejadian.tanggal dan jam kejadian.

Tourniquet ketat dan lama Tourniquet ketat dan lama hemokonsentrasi (hematokrit, komponen hemokonsentrasi (hematokrit, komponen sel, protein, SGOT, kolesterol, besi sel, protein, SGOT, kolesterol, besi tergangguterganggu

Page 20: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

20

Hal-hal yang perlu mendapat perhatian :Hal-hal yang perlu mendapat perhatian :Hindari tempat penusukan :Hindari tempat penusukan :1. Jaringan parut1. Jaringan parut2. Hematoma (lengan lain, kulit distal)2. Hematoma (lengan lain, kulit distal)3. Selang infus (lengan lain, di bawah lokasi3. Selang infus (lengan lain, di bawah lokasi dengan menutup selang, pilih vena yang dengan menutup selang, pilih vena yang beda, buang 5 ml darah pertama) beda, buang 5 ml darah pertama)4. Tungkai oedem4. Tungkai oedem5. Infeksi5. Infeksi

Page 21: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

21

Penolakan spesimen :Penolakan spesimen :1. Lisis1. Lisis2. Tidak puasa2. Tidak puasa3. Tak sesuai prosedur (AGD tidak dalam3. Tak sesuai prosedur (AGD tidak dalam tumpukan/air es) tumpukan/air es)

Page 22: 1). Kompetensi Profesional Flebotomi

22