KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT...

35
KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT NPP DAN AQUA-MODIS DI PERAIRAN SELATAN PULAU JAWA BUDI UTAMI HANJANI PUTRI DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT...

Page 1: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT

MENGGUNAKAN CITRA SATELIT NPP DAN AQUA-MODIS

DI PERAIRAN SELATAN PULAU JAWA

BUDI UTAMI HANJANI PUTRI

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan
Page 3: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Komparasi Pendugaan

Suhu Permukaan Laut Menggunakan Citra Satelit NPP dan Aqua-MODIS Di

Perairan Selatan Pulau Jawa adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2014

Budi Utami Hanjani Putri

NIM C54090056

Page 4: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

ABSTRAK

BUDI UTAMI HANJANI PUTRI. Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut

Menggunakan Citra Satelit Npp Dan Aqua-Modis Di Perairan Selatan Pulau Jawa.

Dibimbing oleh JONSON LUMBAN GAOL dan ROSSI HAMZAH.

Sensor Visible/Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) yang terdapat

pada satelit Suomi NPP (National Polar-orbiting Partnership) memiliki kinerja

yang sama dengan sensor Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer

(MODIS) pada satelit Terra/Aqua dalam mendeteksi suhu permukaan laut (SPL)

dalam sistem penginderaan jauh termal. Penelitian ini bertujuan untuk menduga

nilai SPL dari citra satelit NPP pada bulan September 2012 sampai Agustus 2013

di perairan selatan Jawa, kemudian dibandingkan dengan nilai SPL hasil satelit

Aqua-MODIS dan data in situ yang dihasilkan oleh Argo Float. Perbandingan

nilai SPL hasil satelit NPP dan Aqua-MODIS dilakukan dengan analisis regresi

yang membandingkan dengan data in situ serta membandingkan secara spasial

pada bulan Agustus. Pendekatan algoritma SPL yang digunakan oleh sensor

VIIRS maupun MODIS adalah Non-Linear Multi Channel SST (NLSST). Nilai

rata-rata SPL tertinggi terdapat pada bulan Februari yaitu sebesar 29.866°C dan

rata-rata SPL terendah terdapat pada bulan Agustus yaitu sebesar 26.521°C. Hasil

perbandingan satelit NPP dengan Aqua-MODIS menunjukkan koefisien

determinasi (R2) satelit NPP lebih mendekati 1 daripada Aqua-MODIS.

Kata kunci: Aqua-MODIS, Argo Float, NPP, Suhu Permukaan Laut, VIIRS

ABSTRACT

BUDI UTAMI HANJANI PUTRI. Comparison of Sea Surface Temperature

Estimation in South Waters of Java Island with NPP Satellite and Aqua-MODIS

Imagery. Supervised by JONSON LUMBAN GAOL andROSSI HAMZAH.

Visible / Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) instrument onboard

Suomi NPP (National Polar-orbiting Partnership) satellite has the same

performance as the Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS)

intrument on the Terra/Aqua satellite that used to detect sea surface temperatures

(SST) in the thermal remote sensing. This study aims to estimate the SST of the

NPP satellite imagery from September 2012 to August 2013 in the south of Java

waters, then compared with the SST results from Aqua-MODIS satellite data and

in situ generated by Argo Float. A regression analysis were used to compare SST

value retrieve from NPP satellite and Aqua-MODIS with the in situ data. The SST

algorithm that used by VIIRS and MODIS instrument is Non-Linear Multi

Channel SST (NLSST). The highest average SST values were found in February

which is 29.866 °C and the lowest average SST values were found in August

which is 26.521 C. The comparison with the NPP satellite Aqua-MODIS shows

the coefficient of determination ( R2 ) NPP satellite is closer to 1 than the Aqua-

MODIS.

Keywords: Aqua-MODIS, Argo Float, NPP, Sea Surface Temperature, VIIRS

Page 5: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Kelautan

pada

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT

MENGGUNAKAN CITRA SATELIT NPP DAN AQUA-MODIS

DI PERAIRAN SELATAN PULAU JAWA

BUDI UTAMI HANJANI PUTRI

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan
Page 7: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

Judul Skripsi : Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan Citra

Satelit NPP dan Aqua-MODIS di Perairan Selatan Pulau Jawa

Nama : Budi Utami Hanjani Putri

NIM : C54090056

Program Studi : Ilmu dan Teknologi Kelautan

Disetujui oleh

Dr Ir Jonson L. Gaol, M.Si

Pembimbing I

Rossi Hamzah, S.Si

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus: 24 Januari 2014

Page 8: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

Judul Skripsi : Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan Citra Satelit NPP dan Aqua-MODIS di Perairan Selatan Pulau Jawa

Nama : Budi Utami Hanjani Putri NIM : C54090056 Program Studi : Ilmu dan Teknologi Kelautan

Disetujui oleh

Rossi Hamzah, S.Si Pembimbing II

Tanggal Lulus: 24 Januari 2014

Page 9: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Komparasi

Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan Citra Satelit NPP dan Aqua-

MODIS di Perairan Selatan Pulau Jawa” ini dapat diseleasikan. Skripsi disusun

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Intitut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulisa mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, terutama

kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Jonson L. Gaol, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Rossi

Hamzah, Ssi selaku pembimbing II;

2. Dr. Ir.Vincentius P.Siregar, DEA selaku dosen penguji;

3. Bapak Teguh Prayogo, S.T, M.Si dan Ibu Dra. Maryani Hartuti, M.Sc dari

Bidang Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut, Pusat Pemanfaatan

Penginderaan Jauh – LAPAN;

4. Kedua orang tua saya, Bapak Achmad Subagio dan Ibu Ade T. Christianti

serta Kakak Budi Bowo Laksono yang telah memberikan dukungan dan

doanya;

5. Rayhan Nuris dan Muhammad Riandy atas bantuannya dalam pengolahan

data;

6. Teman-teman seperjuangan ITK 46 atas semangat, doa, dan dukungannya

selama penulis menyelesaikan penelitian ini;

7. Keluarga kecil berkaki empat saya Bujel, Bucil, dan Becil yang selalu

menemani, dan memberikan semangatnya; 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa

depan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2014

Budi Utami Hanjani Putri

Page 10: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

Latar Belakang .................................................................................................... 1

Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2

METODE ................................................................................................................ 2

Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................................... 2

Bahan ................................................................................................................... 3

Alat ...................................................................................................................... 3

Pengolahan Data SPL dari Citra Satelit .............................................................. 3

Pengolahan Data SPL dari Data Argo Float ....................................................... 4

Prosedur Analisis Data ........................................................................................ 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 5

Hasil Pengolahan Data NPP ................................................................................ 5

Sebaran Suhu Permukaan Laut di Perairan Selatan Jawa ................................... 6

Musim Barat .................................................................................................... 7

Musim Peralihan I ............................................................................................ 9

Musim Timur ................................................................................................. 10

Musim Peralihan II ........................................................................................ 12

Perbandingan Hasil Citra NPP dan Aqua-MODIS dengan In situ .................... 13

Perbandingan NPP-VIIRS dan Aqua-MODIS Secara Spasial ...................... 15

SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 17

Simpulan ............................................................................................................ 17

Saran .................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 24

Page 11: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta lokasi Penelitian ........................................................................ 2 Gambar 2. Contoh kedua scene dari lintasan satelit NPP tanggal 1

Agustus 2013 ................................................................................................ 6 Gambar 3. Hasil penggabungan scene citra tanggal 1 Agustus 2013 ................. 6 Gambar 4. Nilai rata-rata SPL pada perairan Selatan pulau Jawa periode

September 2012 sampai Agustus 2013 ......................................................... 7 Gambar 5. Sebaran SPL pada Bulan Desember 2012 ........................................ 8 Gambar 6. Sebaran SPL pada Bulan Januari 2013 ............................................. 8 Gambar 7. Sebaran SPL pada Bulan Februari 2013 .......................................... 9 Gambar 8. Sebaran SPL pada Bulan Maret 2013 ............................................... 9 Gambar 9. Sebaran SPL pada Bulan April 2013 .............................................. 10 Gambar 10.Sebaran SPL pada Bulan Mei 2013 ............................................... 10

Gambar 11. Sebaran SPL pada Bulan Juni 2013 .............................................. 11 Gambar 12. Sebaran SPL pada Bulan Juli 2013 ............................................... 11 Gambar 13. Sebaran SPL pada Bulan Agustus 2013........................................ 12 Gambar 14. Sebaran SPL pada Bulan September 2012 .................................... 12 Gambar 15. Sebaran SPL pada Bulan Oktober 2012 ........................................ 13 Gambar 16. Sebaran SPL pada Bulan November 2012 .................................... 13 Gambar 17. Perbandingan nilai SPL sensor VIIRS dan MODIS dengan in

situ ............................................................................................................... 14 Gambar 18. Scatter plot antara NPP-VIIRS (°C) dengan insitu ....................... 14 Gambar 19. Scatter plot antara Aqua-MODIS (°C) dengan insitu ................... 15 Gambar 20. Contoh sebaran SPL harian dari citra NPP-VIIRS (kiri) dan

Aqua-MODIS (kanan) ................................................................................ 16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kanal pada instrument VIIRS ....................................................... 19 Lampiran 2. Spesifikasi Satelit Suomi NPP ..................................................... 19 Lampiran 3. Tools Mosaic pada perangkat lunak SeaDAS 7.0 ........................ 20

Lampiran 4. Contoh data SPL pada citra NPP yang diunduh dari CLASS

NOAA ......................................................................................................... 20 Lampiran 5. Rata-rata SPL selama setahun ...................................................... 21 Lampiran 6. Perbandingan SPL in situ dengan SPL citra................................. 22 Lampiran 7. Perbandingan kanal VIIRS dengan kanal MODIS ....................... 22

Page 12: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Suhu Permukaan Laut (SPL) adalah salah satu parameter oseanografi yang

penting karena berkaitan dengan fenomena laut seperti upwelling, front, arus laut,

dan lain-lain. Menurut Barton (2001), secara vertikal suhu laut dibagi menjadi 3

lapisan yaitu Suhu Permukaan Laut (skin sea surface temperature), suhu bagian

bawah permukaan (bulk sea surface temperature), dan suhu lapisan campuran

(mixed layer sea surface temperature). Suhu air laut mengalami variasi dari

waktu ke waktu sesuai dengan kondisi alam yang mempengaruhi perairan

tersebut. Perubahan tersebut terjadi secara harian, musiman, tahunan maupun

jangka panjang (puluhan tahun). Variasi harian terjadi terutama pada lapisan

permukaan. Variasi harian SPL di daerah tropis tidak terlalu besar yaitu berkisar

0.2 - 0.3 °C (Gross, 1990 dalam Karif, 2011). Variasi tahunan suhu air laut di

perairan Indonesia tergolong kecil yaitu sekitar 2°C. Hal ini disebabkan oleh

posisimatahari dan massa air dari wilayah yang memiliki posisi lintang yang

lebih tinggi.

Suhu permukaan laut dapat diamati menggunakan teknologi penginderaan

jauh termal dengan menggunakan saluran radiasi inframerah yang terdapat pada

beberapa satelit, seperti sensor Moderate Resolution Imaging Spectroradiometers

(MODIS) dalam Aqua dan Terra, sensor Advanced Very High Resolution

Radiometer (AVHRR), satelit Advanced Spaceborne Thermal Emission and

Reflection Radiometer (ASTER), dan lain-lain. Estimasi SPL dengan

penginderaan jauh dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti atmosfer, sensor,

proses kalibrasi, algoritma, dan prosedur pengolahan data. Pengamatan SPL

dengan menggunakan citra satelit ini memiliki tingkat keakurasian yang berbeda-

beda. Tingkat akurasi ini dipengaruhi oleh kanal yang terdapat pada satelit

maupun algoritma yang digunakan, misalnya pada citra satelit MODIS band yang

memiliki akurasi SPL paling tinggi adalah band 31 dan 32, pada citra satelit

ASTER band 12 memiliki akurasi paling tinggi, dan pada citra satelit AVHRR

band 4 dan 5 memiliki akurasi paling tinggi, karena itu dibutuhkan juga

pengamatan laut secara in situ sebagai pembanding seperti pengamatan dengan

oleh Argo Float.

Argo Float merupakan instrumen yang bergerak mengikuti arus bawah laut

yang akan muncul ke permukaan setiap 10 hari dan akan mengirimkan data ke

satelit komunkikasi. Argo Float sudah tersebar luas di lautan terbuka dengan

resolusi spasial kira-kira 300 km. Semua data Argo Float disediakan oleh

National Argo Data Center secara real-time dan dapat diakses lewat internet.

Misi pengamatan SPL dari satelit telah dilanjutkan oleh satelit Suomi NPP

yang baru diluncurkan pada bulan Oktober 2011. Satelit Suomi NPP (National

Polar-orbiting Partnership) adalah satelit yang dirancang untuk misi tiga satelit

lingkungan yang ada saat ini, yaitu satelit observasi bumi Terra, Aqua, dan Aura

milik NASA, satelit Polar Operational Environmental Satellite (POES) milik

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), dan Defense

Meteorological Satellite Program (DMSP) milik Departement of Defense (DoD)

pada masa mendatang. Satelit Suomi NPP memiliki lima buah sensor yang

Page 13: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

2

berbeda untuk merekam lingkungan di permukaan bumi dan iklim planet. Sensor

terbesar yang terdapat pada Suomi NPP adalah Visible Infrared Imaging

Radiometer Suite (VIIRS). Sensor ini memiliki 22 kanal dengan 5 kanal resolusi

tinggi (high resolution imagery channels), 16 kanal resolusi sedang (moderate

resolution imagery channels), dan 1 kanal siang dan malam (day/night band).

Sensor VIIRS memiliki kesamaan dengan sensor MODIS yang terdapat pada

satelit Terra dan Aqua, tetapi memiliki resolusi spasial yang lebih baik yaitu 375

meter dan 750 meter (Lampiran 1).

Tujuan Penelitian

1. Menduga nilai SPL perairan selatan Pulau Jawa menggunakan citra satelit

NPP.

2. Membandingkan hasil dugaan SPL dari citra satelit NPP dan Aqua-

MODIS dengan SPL dari data Argo Float (in situ).

METODE

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Oktober 2013 bertempat

di Bidang Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut, Pusat Pemanfaatan

Penginderaan Jauh – LAPAN dan Laboratorium Penginderaan Jauh dan SIG

Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Lokasi penelitian terletak pada koordinat 5 - 20 oLS dan 105 - 115

oBT. . Titik-

titik pada Gambar 1 menunjukkan lokasi pengambilan data in situ.

Gambar 1. Peta lokasi Penelitian

Page 14: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

3

Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah citra harian satelit NPP-

VIIRS tipe Environmental Data Records (EDR), citra harian satelit Aqua-MODIS

Level 2, dan data Argo Float pada bulan September 2012 sampai Agustus 2013.

Citra yang digunakan berlokasi di perairan selatan Jawa dan sekitarnya dengan

koordinat 5 - 20 oLS dan 105 - 115

oBT. Data citra NPP-VIIRS yang digunakan

diunduh dari situs Comprehensive Large Array-data Stewardship System

(CLASS) NOAA dengan mendaftar terlebih dahulu. Data citra Aqua MODIS

diunduh dari situs Ocean Color NASA. Data Argo Float dapat diunduh dari situs

Coriolis Operational Oceanography.

Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini berupa seperangkat komputer yang

dilengkapi dengan perangkat lunak pengolahan citra, yaitu SeaDAS 7.0

(Windows), Global Mapper 8, ERMapper 6.4, Ocean Data View 4, ArcGIS 10

dan Microsoft Excel 2010.

Pengolahan Data SPL dari Citra Satelit

Data NPP dalam wilayah penelitian merupakan gabungan dari beberapa

scene. Proses penggabungan scene ini dilakukan menggunakan program mosaic

pada perangkat lunak SeaDAS 7.0 (Windows) (Lampiran 3). Program ini juga

dapat melakukan pemilihan daerah sesuai dengan daerah kajian penelitian dengan

melakukan pemotongan hasil gabungan sesuai dengan daerah yang diinginkan

serta memilih informasi yang terkandung dalam scene untuk tetap ada dalam citra

hasil gabungan (bujur, lintang dan nilai SPL).

Data yang terdapat pada citra NPP-VIIRS memiliki tipe data 16-bit

unsigned integer yang memiliki faktor skala masing-masing (Seaman, 2013).

Faktor skala untuk SPL sebesar 0.000839 dan nilai minimum untuk data yang

valid setelah dihilangkan faktor skalanya adalah 265. Sehingga untuk

mendapatkan nilai SPL yang valid perlu dilakukan perhitungan kembali dengan

rumus:

Setelah didapatkan nilai SPL dengan satuan kelvin, dilakukan konversi

dari kelvin ke celcius dengan cara dikurangi 273. Kemudian dilakukan pemisahan

wilayah daratan dan tutupan awan (masking) dan dieksport ke dalam format *csv.

Proses selanjutnya adalah konversi format *.csv menjadi *.xyz dan

diimport ke dalam bentuk *.ers. Kemudian dilakukan penyaringan data (quality

control) untuk menghilangkan data ekstrim tinggi dan data ekstrim rendah yang

didiuga bukan nilai SPL yang sebenarnya. Selanjutnya data diakumulasikan

menjadi data rata-rata bulanan menggunakan perangkat lunak ER Mapper 6.4.

Citra sebaran SPL rata-rata bulanan divisualisasikan menggunakan perangkat

lunak Ocean Data View 4.

Proses merata-ratakan SPL bulanan dilakukan dengan memotong citra yang

sudah terkomposit bulanan dengan perangkat lunak ER Mapper 6.4. Citra yang

SPL (kelvin) = (nilai yang terdapat pada citra x 0.000839)+265………..(1)

Page 15: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

4

sudah terpotong hanya mencakup perairan selatan Jawa kemudian diexport ke

dalam bentuk *.txt dan dirata-ratakan dengan perangkat lunak Ms. Excel 2010.

Pengolahan data SPL Aqua-MODIS level 2 yang diunduh dari situs Ocean

Color NASA secara umum sama dengan pengolahan data SPL NPP. Perbedaan

dari pengolahan SPL Aqua-MODIS hanya nilai SPL yang terkandung dalam citra

sudah berbentuk suhu dengan satuan celcius dan sudah dilakukan pemisahan

daratan dan tutupan awan (masking). Kemudian dilakukan penggabungan scene

dan cropping dengan menggunakan program mosaic pada perangkat lunak

SeaDAS 7.0. Proses selanjutnya sama dengan proses pengolahan SPL pada NPP.

Algoritma pengolahan data SPL pada NPP berdasarkan metode regresi

statistik. Pendekatan yang digunakan adalah Non-Linear Multi Channel SST

(NLSST). Algoritma pengolahan data SPL pada Aqua-MODIS juga menggunakan

NLSST. Algoritma NLSST dikembangkan dari algoritma cross-product SST

(CPSST) yang menjadi basis pengolahan SPL dari citra AVHRR. Suhu kecerahan

yang dipakai pada algoritma ini menggunakan panjang gelombang pada 11 μm

(VIIRS kanal M15 dan MODIS kanal 31) dan 12 μm (VIIRS kanal M16 dan

MODIS kanal 32) Algoritma NLSST dapat dilihat pada persamaan berikut:

dimana:

a0, a1, a2, a3 = koefisien yang diperoleh dari analisis regresi

T11 = suhu kecerahan pada 11 μm

T12 = suhu kecerahan pada 12 μm

RSST = prediksi nilai SPL pertama berdasarkan National Centers

for Environmental Prediction (NCEP)

z = sudut zenith sensor

Pengolahan Data SPL dari Data Argo Float

Data Argo Float yang diunduh merupakan data profil temperatur sampai

kedalaman 2000 meter. Berdasarkan profil temperatur tersebut, nilai suhu

permukaan laut didapat dari nilai suhu pada lapisan sampai kedalaman 4 meter.

Kemudian kisaran suhu dari citra NPP-VIIRS dan Aqua-MODIS yang berada di

sekitar titik koordinat Argo Float diekstrak ke dalam bentuk *.csv. Hasil ekstraksi

ini dibuka dalam perangkat lunak Microsoft Excel 2010 dan dibandingkan dengan

data in situ.

Prosedur Analisis Data

Analisa dilakukan secara spasial dan temporal dengan melihat sebaran SPL

dari citra NPP pada musim barat (Desember 2012 - Februari 2013), musim

peralihan I (Maret - Mei 2013), musim timur (Juni - Agustus 2013), dan musim

peralihan II (September - November 2012) dengan rentang data satu tahun dari

September 2012 sampai dengan Agustus 2013. Informasi nilai SPL di perairan

selatan Jawa setiap musim diwakili oleh citra-citra satelit pada kurun waktu

tersebut. Analisis perbandingan nilai SPL yang dihasilkan dari satelit NPP dan

Aqua-MODIS secara spasial dilakukan menggunakan citra sebaran SPL pada

bulan Agustus 2013.

SST = a0+ a1T11 + a2 (T11- T12) RSST + a3 (T11 - T12) (sec(z) – 1 …...(2)

Page 16: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

5

Perbandingan antara SPL dari citra satelit NPP dengan SPL dari citra

MODIS menggunakan data SPL dari citra NPP-VIIRS dengan tipe EDR dan SPL

dari citra MODIS level 2. Kedua citra ini dibandingkan dengan data SPL in situ

dari Argo Float. Instrumen Argo Float hanya merekam data profil suhu setiap 10

hari. Oleh karena itu, data SPL dari kedua sensor dipilih tanggal sesuai dengan

data SPL Argo Float yang memiliki waktu perekaman pada saat satelit melintas di

atas wilayah kajian. Kemudian dilakukan analisis regresi untuk melihat pengaruh

antara satu variabel dengan variabel lainnya. Analisis regresi digunakan pada data

SPL dari citra satelit dan data SPL in situ. Model regresi yang digunakan adalah

regresi linier dengan rumus sebagai berikut:

dimana:

y = SPL dugaan dari citra

x = SPL in situ

a = intersep

b = slope

Koefisien determinasi (R2) merupakan kriteria kecocokan model, dengan

semakin besarnya nilai R2 maka model dugaan semakin baik pula.Nilai R

2

berkisar antara 0 dan 1 sehingga R2 semakin mendekati satu, ini menunjukan

bahwa model yang dibangun semakin bagus. (Tarigan, 2009). Nilai koefisien

determinasi berkisar antara 0 – 1. Nilai koefisien determinasi yang mendekati 1

menunjukkan kesesuaian hubungan antar SPL citra dengan SPL in situ yang

semakin besar. Nilai R2 identik dengan RMSE (Root Mean Square Error). RMSE

adalah seberapa jauh suatu titik di atas atau di bawah garis regresi. RMSE

bertujuan untuk mengurangi perbedaan nilai SPL antara satelit dan hasil

pengukuran (Mc.Clain, 1985). Semakin kecil RMSE, maka semakin bagus model

hubungan tersebut. Rumus RMSE yang digunakan adalah sebagai berikut:

RMSE = √∑( )

…………………………………………………(4)

dimana:

= SPL in situ

= SPL citra

n = jumlah data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengolahan Data NPP

Data NPP-VIIRS dalam wilayah penelitian merupakan gabungan dari

beberapa scene. Contoh salah satu scene dapat dilihat pada Gambar 2. Bentuk

citra masih berupa scene dengan panjang granule 3040 x 738 km. Daerah yang

berwarna abu-abu pada citra merupakan daratan dan tutupan awan, sedangkan

warna selain abu-abu merupakan perairan dengan kandungan nilai suhu

permukaan laut. Contoh hasil penggabungan scene citra menjadi daerah kajian

penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

y=a+bx …………………………………………………………(3)

Page 17: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

6

Gambar 2. Contoh kedua scene dari lintasan satelit NPP tanggal 1 Agustus 2013

Gambar 3. Hasil penggabungan scene citra tanggal 1 Agustus 2013

Sebaran Suhu Permukaan Laut di Perairan Selatan Jawa

SPL di perairan selatan Jawa umumnya berkisar antara 27,5 - 30,0 °C pada

musim barat dan 25,0-29,0 °C pada musim timur. SPL yang lebih rendah pada

musim timur diakibatkan oleh terjadinya proses upwelling. Menurut Hendiarti

(2004), indikasi adanya fenomena upwelling ditandai dengan SPL dibawah 28°C.

Peristiwa upwelling adalah pergerakan massa air dari lapisan yang lebih dalam ke

lapisan permukaan yang suhunya lebih dingin, salinitas tinggi, dan kaya unsur-

unsur hara seperti fosfat dan nitrat.. Fenomena upwelling di perairan selatan Jawa

terjadi pada saat angin muson tenggara bertiup (bulan Juni sampai September).

Rata-rata nilai SPL pada perairan selatan Jawa selama setahun dapat dilihat pada

Gambar 4.

Grafik pada Gambar 4 menunjukkan bahwa rata-rata SPL perairan selatan

Jawa bervariasi setiap bulannya. Nilai rata-rata SPL tertinggi terjadi pada bulan

Februari 2013 dan terendah terjadi pada bulan Agustus 2013. Nilai SPL naik

mulai bulan November dan mencapai puncaknya pada bulan Februari. Nilai SPL

turun drastis mulai bulan Juli hingga Agustus dibawah 28 °C. Hal ini sesuai

dengan penelitian Kunarso et al. (2011), bahwa nilai SPL akan mencapai nilai

minimum pada puncak upwelling yang umumnya terjadi di perairan selatan Jawa

pada bulan Agustus atau September. Setelah melewati puncak upwelling,

umumnya SPL akan berangsur naik lagi. Hal ini disebabkan perubahan musim

oleh angin muson barat yang bertiup pada bulan Oktober sampai April.

Page 18: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

7

Gambar 4. Nilai rata-rata SPL pada perairan Selatan pulau Jawa periode

September 2012 sampai Agustus 2013

Musim Barat dan Musim Peralihan I memiliki nilai rata-rata SPLyang

tinggi. Nilai rata-rata SPL yang tinggi ditemukan pada bulan Februari sampai Juni

yang memiliki rata-rata nilai SPL diatas 29 °C. Hal ini disebabkan pada akhir

Musim Barat sampai Musim Peralihan I matahari akan bergerak mendekati

wilayah equator, sehingga panas yang diterima oleh perairan akan lebih besar

(Fatma, 2006). Nilai rata-rata yang terendah pada Musim Timur dan Musim

Peralihan II diduga akibat fenomena upwelling pada perairan selatan Jawa. Nilai

rata-rata SPL perairan selatan Jawa selama setahun dapat dilihat pada Lampiran 5.

Musim Barat

Musim Barat di Indonesia terjadi pada bulan Desember, Januari, dan

Februari. Pada Musim Barat posisi matahari berada di bagian selatan bumi. Hal

ini menyebabkan suhu dingin di benua Asia (tekanan udara tinggi) dan suhu panas

di benua Australia (tekanan udara rendah). Perbedaan tekanan udara ini

menyebabkan angin muson barat daya di Indonesia yang bergerak dari Asia

menuju Australia. Angin muson barat daya membawa membawa banyak uap air

saat melewati Samudera Pasifik, Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan

sehingga menyebabkan curah hujan yang tinggi dan timbulnya perawanan dan

hujan di wilayah Indonesia. Sehingga tutupan awan bahkan mencapai hingga lebih

dari 50% (Suprapto dan Kustiyo, 1999 dalam Gaol, 2003). Oleh karena itu citra

harian yang dipilih untuk mewakili Musim Barat hanya 7 citra karena banyaknya

tutupan awan pada citra di bulan-bulan tersebut. Citra yang mewakili sebaran SPL

pada Musim Barat ialah citra pada tanggal 8, 9 dan 20 Desember 2012; 27 dan 30

Januari 2013; 1, 10, dan 11 Februari 2013.

Nilai SPL pada bulan Desember (Gambar 5) didominasi oleh kisaran 28-

30 °C. Terdapat daerah yang memiliki SPL kisaran 26-27°C yang merupakan

daerah yang tertutup awan. Penutupan awan di bagian barat dan tengah perairan

selatan Jawa cukup tinggi sehingga menyebabkan terdapat daerah yang memiliki

suhu lebih rendah. Sebaran SPL akan semakin hangat pada perairan laut lepas

yang ditandai dengan kisaran 30-31 °C

26.712 26.718

28.784 29.068

28.687

29.866

29.245

29.546

29.026

29.398

27.497

26.521

24.0

25.0

26.0

27.0

28.0

29.0

30.0

31.0

Sep

tem

ber

Ok

tob

er

No

vem

ber

Des

emb

er

Jan

uar

i

Feb

ruar

i

Mar

et

Ap

ril

Mei

Juni

Juli

Ag

ust

us

2012 2013

Suh

u P

erm

uka

an L

aut

(⁰C

)

Page 19: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

8

Gambar 5. Sebaran SPL pada Bulan Desember 2012

. Nilai SPL pada bulan Januari (Gambar 6) didominasi oleh kisaran 28-

30 °C. Bagian pesisir didominasi oleh nilai SPL kisaran 26-28°C. Hal ini

disebabkan oleh pengaruh dari daratan yang sedang mengalami musim hujan pada

bulan ini. Pada bagian barat terdapat SPL dengan kisaran 30-31°C yang akan

mengalami penurunan semakin menuju bagian timur.

Gambar 6. Sebaran SPL pada Bulan Januari 2013

Nilai SPL pada bulan Februari (Gambar 7) meningkat dibandingkan bulan

Desember dan Januari. Hal ini disebabkan pada bulan Februari matahari bergerak

mendekati wilayah equator, sehingga panas yang diterima perairan lebih besar.

Kisaran 28-31 °C mendominasi sebagian besar perairan selatan Jawa. Pada

wilayah laut lepas bagian timur terdapat suhu 31°C dan suhu akan turun semakin

mendekati wilayah pesisir bagian barat.

Page 20: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

9

Gambar 7. Sebaran SPL pada Bulan Februari 2013

Musim Peralihan I

Musim Peralihan I terjadi pada bulan Maret, April, hingga Mei. Musim

Peralihan I ini sering pula disebut dengan musim pancaroba awal tahun. Pada

musim ini, matahari bergerak melintasi khatulistiwa, sehingga angin menjadi

lemah dan arahnya tidak menentu. Pada bulan April dan Mei angin muson

tenggara sudah berhembus sehingga menyebabkan curah hujan mulai berkurang

bila dibandingkan dengan musim barat (Wrytki, 1961 dalam Gaol, 2003). Citra

yang mewakili musim peralihan I antara lain citra tanggal 8, 13, dan 21 Maret

2013; 1, 27, dan 28 April 2013; serta 1, 2, 3, 11, 12, dan 17 Mei 2013.

Nilai SPL pada bulan Maret (Gambar 8) berkisar antara 28-30 °C dengan

suhu yang lebih hangat pada wilayah pesisir. Wilayah pesisir bagian timur

memiliki suhu yang lebih tinggi daripada bagian barat dan tengah yang

didominasi oleh suhu 30 °C.

Gambar 8. Sebaran SPL pada Bulan Maret 2013

Nilai SPL pada bulan April (Gambar 9) memiliki kisaran 29-30°C. Wilayah

pesisir bagian barat memiliki kisaran suhu yang lebih tinggi dibandingkan bagian

tengah maupun timur yang mencapai 30-31°C. Pada wilayah pesisir bagian timur

nilai SPL 30°C meluas sampai ke laut lepas.

Page 21: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

10

Gambar 9. Sebaran SPL pada Bulan April 2013

Nilai SPL pada bulan Mei (Gambar 10) menurun dibandingkan bulan Maret

dan April. Hal ini disebabkan pada bulan Mei angin muson tenggara sudah mulai

berhembus di wilayah perairan Indonesia. Kisaran suhu 28-29°C mendominasi

perairan selatan Jawa. Pada wilayah pesisir terdapat kisaran suhu 29-30 °C.

Pengaruh daratan yang mengalami musim kemarau mempengaruhi nilai SPL pada

wilayah pesisir menjadi lebih tinggi daripada laut lepas.

Gambar 10.Sebaran SPL pada Bulan Mei 2013

Musim Timur

Menurut Purba et al. (1992) dalam Fatma (2006) fenomena upwelling

terjadi saat Musim Timur di perairan selatan Pulau Jawa. Musim Timur di

Indonesia terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus. Pada Musim Timur Angin

Muson Tenggara bertiup dari benua Australia ke benua Asia yang melewati laut

kecil dan jalur sempit seperti Laut Timor, Laut Arafuru, bagian selatan Irian Jaya

dan Kepulauan Nusa Tenggara, sehingga tidak banyak menurunkan hujan. Oleh

karena itu, pada musim timur tidak terlalu banyak tutupan awan. Citra harian yang

Page 22: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

11

mewakili musim timur adalah tanggal 1, 23, 24, 25 Juni 2013; 19, 22, 25, 27, 30

Juli 2013; dan 1, 10, 17, 22, 26, 27, 31 Agustus 2013.

Nilai SPL pada bulan Juni (Gambar 11) mulai mengalami penurunan yang

ditandai dengan kisaran suhu 26-27 °C yang terlihat pada laut lepas. Nilai SPL

pada wilayah pesisir bagian barat sampai timur didominasi oleh suhu 28-29 °C.

Suhu akan menurun semakin menuju laut lepas sampai kisaran 25-27 °C.

Peristiwa upwelling pada bulan Juni mulai terlihat pada laut lepas.

Gambar 11. Sebaran SPL pada Bulan Juni 2013

Nilai SPL pada bulan Juli (Gambar 12) sudah mengalami penurunan sampai

26-28 °C yang mendominasi perairan selatan Jawa. Pada wilayah pesisir bagian

timur nilai SPL berkisar antara 26-27°C yang akan semakin hangat pada bagian

barat. Hal tersebut diakibatkan Angin Muson Tenggara yang berhembus ke arah

barat. Peristiwa upwelling di perairan selatan Jawa mulai terjadi dalam wilayah

yang luas pada bulan Juli.

Gambar 12. Sebaran SPL pada Bulan Juli 2013

Nilai SPL pada bulan Agustus (Gambar 13) memiliki kisaran 26-27 °C yang

mendominasi perairan selatan Jawa. Suhu dengan kisaran 25-27 °C pada bagian

Page 23: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

12

timur mulai meluas sampai ke bagian tengah. Semakin ke barat SPL mengalami

peningkatan SPL sampai kisaran 27-28 °C. Bulan Agustus merupakan puncak

terjadinya peristiwa upwelling pada musim timur.

Gambar 13. Sebaran SPL pada Bulan Agustus 2013

Musim Peralihan II

Musim peralihan II ini merupakan musim transisi dari Musim Timur ke

Musim Barat. Musim ini sering pula disebut musim pancaroba akhir tahun yang

terjadi pada bulan September, Oktober dan November. Pada musim ini berhembus

Angin Muson Tenggara pada bulan September dan Oktober dan Angin Muson

Barat Daya pada bulan November. Hal ini menyebabkan nilai SPL rendah masih

terlihat pada musim peralihan II. Citra harian yang digunakan untuk mewakili

sebaran SPL musim peralihan II ialah citra tanggal 3, 4, 5, dan 29 September

2012; tanggal 2, 6, dan 12 Oktober 2012; tanggal 11, 17, 18, dan 29 November

2012.

Nilai SPL pada Bulan September (Gambar 14) memiliki kisaran 25-27 °C.

Secara spasial, nilai SPL pada bagian barat lebih rendah daripada bagian timur

yang memiliki suhu 25-26 °C.

Gambar 14. Sebaran SPL pada Bulan September 2012

Page 24: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

13

Nilai SPL pada bulan Oktober (Gambar 15) berkisar antara 26-27 °C.

Secara spasial SPL pada wilayah pesisir bagian tengah dan timur memiliki SPL

yang lebih tinggi dari bagian barat yaitu sekitar 27-28 °C. Suhu yang rendah ini

dapat menandakan pada bulan Oktober masih terjadi peristiwa upwelling di

perairan selatan Jawa.

Gambar 15. Sebaran SPL pada Bulan Oktober 2012

Nilai SPL pada Bulan November (Gambar 16) memiliki kisaran 26-30 °C.

Secara spasial nilai SPL akan meningkat semakin menuju bagian timur. Nilai SPL

pada bagian barat dan tengah didominasi oleh suhu 28 °C dan semakin meningkat

pada laut lepas bagian timur yang memiliki suhu berkisar antara 29-30 °C.

Gambar 16. Sebaran SPL pada Bulan November 2012

Perbandingan Hasil Citra NPP dan Aqua-MODIS dengan In situ

Grafik perbandingan SPL in situ dengan citra dapat dilihat pada Gambar 17.

Pada grafik tersebut terlihat perbedaan yang cukup jauh antara SPL in situ dengan

SPL Aqua-MODIS. Perbedaan tersebut hampir mencapai 2 °C. Perbedaan dengan

citra NPP perbedaan kurang dari 1 °C. Secara keseluruhan SPL in situ lebih tinggi

Page 25: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

14

dibandingkan SPL citra satelit, walaupun terdapat beberapa tanggal nilai SPL

citra lebih tinggi dibandingkan SPL in situ.

Perbandingan SPL satelit NPP dan MODIS terhadap in situ dapat dilihat

pada scatter plot data SPL citra NPP dengan in situ pada Gambar 18 dan scatter

plot data SPL citra MODIS dengan in situ pada Gambar 19. Hubungan antara SPL

citra NPP dengan in situ ditunjukkan dengan persamaan y = 1.0554x - 1.8194

dan nilai koefisien determinasi (R²) 0.835. Kemudian hubungan antara SPL citra

MODIS dengan SPL in situ ditunjukkan dengan persamaan y = 1.0363x - 1.2533

dan nilai koefisien determinasi (R²) 0.7596. Nilai koefisien determinasi (R²) dari

SPL citra NPP lebih mendekati 1 dibandingkan nilai koefisien determinasi (R²)

dari SPL citra MODIS. Hal ini menunjukkan bahwa nilai SPL yang dihasilkan

oleh citra NPP lebih mendekati SPL in situ daripada nilai SPL yang dhasilkan

oleh citra MODIS.

Gambar 17. Perbandingan nilai SPL sensor VIIRS dan MODIS dengan in situ

Gambar 18. Scatter plot antara NPP-VIIRS (°C) dengan insitu

20.0

22.0

24.0

26.0

28.0

30.0

Suh

u P

erm

uka

an L

aut

(°C

)

SPL Argo Float (⁰C)

SPL NPP-VIIRS (⁰C)

SPL Aqua-MODIS (⁰C)

y = 1.0554x - 1.8194

R² = 0.8354

24.00

25.00

26.00

27.00

28.00

29.00

30.00

31.00

32.00

24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00

SPL

NP

P-V

IIR

S (

⁰C)

SPL Argo Float (⁰C)

Page 26: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

15

Gambar 19. Scatter plot antara Aqua-MODIS (°C) dengan insitu

Nilai RMSE pada SPL citra NPP dengan SPL in situ adalah sebesar 0.796,

sedangkan nilai RMSE pada SPL citra Aqua-MODIS dengan SPL in situ adalah

sebesar 0.955. Hal ini menunjukkan model hubungan antara SPL citra NPP

dengan in situ lebih baik dibandingkan model hubungan antara SPL citra Aqua-

MODIS dengan in situ.

Pengukuran SPL sensor VIIRS dibandingkan dengan data in situ di

Samudera Pasifik dari awal Februari hingga akhir Oktober 2012 telah dilakukan

oleh Minnet et al (2013). SPL dari sensor VIIRS menggunakan algoritma 3-kanal

pada malam hari dengan menggunakan koreksi atmosferik dari Universitas Miami.

Hasil yang didapat sangat memuaskan yaitu standar deviasi sebesar 0.416 K.

Penelitian yang dilakukan Minnet et al (2013) menunjukkan algoritma

koreksi atmosferik standar pada VIIRS tidak optimal untuk idetifikasi pixel bebas

awan pada perairan terbuka. Kasus ini juga ditemukan pada koreksi atmosferik

standar pada MODIS. Oleh karena itu, dikembangkan algoritma identifikasi awan

didasarkan pada pendekatan yang dikembangkan untuk program AVHRR

Pathfinder untuk kasus MODIS (Kilpatrick dalam Minnet, 2013). Kemudian

berdasarkan pengalaman tersebut, serangkaian alternatif dan tes efisien

dikembangkan untuk VIIRS untuk meningkatkan jumlah pixel bebas awan dan

statistik ketidakpastian SPL.

Menurut Ignatov et al, (2012) VIIRS adalah sensor yang baik untuk

mendeteksi SPL dengan radiansi stabil dan konsisten seperti AVHRR

dibandingkan dengan radiansi MODIS yang memiliki bias tinggi. Sensor VIIRS

sebanding atau bahkan melebihi MODIS dalam hal citra, striping, maupun noise.

Hasil yang didapatkan oleh Cao et al (2013) menunjukkan sensor VIIRS memiliki

noise rendah dan Signal to Noise Ratio (SNR) yang tinggi. Operasional kalibrasi

yang telah dilakukan memiliki dampak yang sangat besar dalam kualitas data

yang dihasilkan oleh sensor VIIRS.

Perbandingan NPP-VIIRS dan Aqua-MODIS Secara Spasial

Contoh perbandingan sebaran SPL citra harian NPP dengan Aqua-MODIS

pada bulan Agustus 2013 tertera pada Gambar 20. Bulan Agustus 2013 dipilih

karena tutupan awan pada bulan tersebut tidak terlalu banyak sehingga tanggal

yang dipilih untuk mewakili rata-rata lebih banyak daripada bulan lainnya.

y = 1.0363x - 1.2533

R² = 0.7596

24.000

25.000

26.000

27.000

28.000

29.000

30.000

31.000

24.000 25.000 26.000 27.000 28.000 29.000 30.000 31.000

SPL

Aq

ua-

MO

DIS

(⁰C

)

SPL Argo Float (⁰C)

Page 27: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

16

Tanggal yang dipilih untuk mewakili bulan Agustus adalah tanggal 1, 10, 17, dan

22.

Perbandingan citra NPP dan Aqua-MODIS pada Gambar 20 sekilas tidak

terlihat jelas perbedaan antara nilai suhu yang dihasilkan citra NPP dengan Aqua-

MODIS. Perbedaan yang paling terlihat adalah pada citra Aqua-MODIS terdapat

daerah yang memiliki suhu sngat rendah yang disebabkan oleh banyaknya tutupan

awan yang direkam oleh sensor MODIS. Secara keseluruhan masking awan pada

MODIS dan VIIRS serupa, tetapi algoritma koreksi atmosferik VIIRS

mengidentifikasi awan lebih sedikit dari MODIS (Key, 2013).

1 Agustus 2013

10 Agustus 2013

17 Agustus 2013

22 Agustus 2013

Gambar 20. Contoh sebaran SPL harian dari citra NPP-VIIRS (kiri) dan Aqua-

MODIS (kanan)

Page 28: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

17

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kisaran rata-rata SPL di selatan Jawa hasil dugaan satelit NPP pada

September 2012 sampai Agustus 2013 adalah 26.521 – 29.866 °C. SPL tertinggi

terjadi pada bulan Februari dan terendah terjadi pada bulan Agustus. Rendahnya

nilai SPL pada bulan Agustus diakibatkan oleh fenomena upwelling pada musim

timur. Tingginya nilai SPL pada bulan Februari diakibatkan oleh penyinaran

maksimum pada bulan Februari.

Koefisien determinasi (R²) antara SPL in situ dengan citra NPP-VIIIS

adalah sebesar 0.84 dengan RMSE sebesar 0.79 dan SPL in situ dengan citra

Aqua-MODIS adalah sebesar 0.77 dengan RMSE sebesar 0.95. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai SPL yang dihasilkan oleh citra NPP lebih mendekati

SPL in situ daripada nilai SPL yang dhasilkan oleh citra MODIS.

Saran

Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan citra NPP

yang sudah terkoreksi atmosferik lebih optimal. Pengambilan data SPL in situ

secara langsung dapat dilakukan pada beberapa titik dalam hari yang sama untuk

menghindari wilayah yang tertutup awan pada citra satelit.

DAFTAR PUSTAKA

Cao C, DeLuccia F, Xiong X, Wolfe R, Weng F. 2013. Early On-orbit

Performance of the Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS)

onboard the Suomi National Polar-orbiting Partnership (S-NPP) Satellite.

IEEE Transactions on Geoscience and Remote Sensing 2013, siap terbit.

Ekayanti NW, Wija DM, As-syakur AR. 2012.Penggunaan Data Penginderaan

Jauh Untuk Analisis Spasial Temporal Anomali Hujan Dan Suhu

Permukaan Laut Di Indonesia. Lingkungan Tropis, 6(1): 1–10.

Fatma E. 2006. Pendugaan Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Konsentrasi

Klorofil-a di Perairan Selatan Jawa Menggunakan Citra Satelit Terra

MODIS (skripsi). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Gaol JL. 2003. Kajian Karakter Oseanografi Samudra Hindia Bagian Timur

dengan Menggunakan Multi Sensor Satelit dan Hubunganya dengan Hasil

Tangkapan Tuna Mata Besar (disertasi). Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana

Institut Pertanian Bogor.

Haq N. 2007. Analisis Ketelitian Estimasi Suhu Permukaan Laut Dari Sensor

AVHRR Satelit NOAA Di Perairan Barat Sumatera Dan Selatan Jawa

(skripsi). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hendiarti N, Siegel , Ohde T. 2004. Investigation of Different Coastal Processes

in Indonesian Waters Using SeaWIFS Data. Deep-Sea Research II, 51:85-97.

Ignatov S, Minnet P, Evans B, May D, LeBorgne P, Arnone B, Jackson S. 2012.

Status of NPP/VIIRS Sensor and SST. 13th GHRSST Meeting. Tokyo,

Japan.

Page 29: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

18

Karif IV. 2011. Variabilitas Suhu Permukaan Laut Di Laut Jawa Dari Citra Satelit

Aqua MODIS dan Terra MODIS (skripsi). Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Key J. 2013. VIIRS Cloud Mask (VCM) Issues Cryosphere Team.

NOAA/NESDIS. Madison, Wisconsin.

Kunarso S, Hadi NS, Ningsih MS, Baskoro. 2011.Variabilitas Suhu dan Klorofil-a

di Daerah Upwelling pada VariasiKejadian ENSO dan IOD di Perairan

Selatan Jawa sampai Timor. Ilmu Kelautan, 16(3): 171–180.

Latumeten GA, Purwanti F, Hartoko A. 2013. Analisis Hubungan Suhu

Permukaan Laut, Klorofil-a Data Satelit MODIS dan Sub-Surface

Temperature Data Argo Float Terhadap Hasil Tangkapan Tuna Di

Samudera Hindia. Management Of Aquatic Resources Journal, 2(2): 1-8.

Minnett PJ, Evans RH. 2013. Assessment of Suomi-NPP VIIRS Sea Surface

Temperature Retrieval. Miami (US): University of Miami.

NASA. 2011. JPSS Common Data Format Control BookExternalVolume IV Part

3 - Land and Ocean/Water EDRs. Goddard Space Flight CenterGreenbelt.

Maryland.

NASA. 2011. NPP Press Kit. [Internet] (diunduh tanggal 6 Mei 2013). Tersedia

dari: http://npp.gsfc.nasa.gov/index.html/

NASA. 2011. VIIRS Sea Surface TemperatureAlgorithm Theoretical Basis

Document(ATBD). Goddard Space Flight CenterGreenbelt. Maryland

Seaman C. 2013. Beginner’s Guide to VIIRS Imagery Data. Colorado State

University.

Tarigan MS. 2009. Aplikasi Satelit Aqua MODIS untuk Memprediksi Model

Pemetaan Kecerahan Air Laut di Perairan Teluk Lada, Banten. Ilmu

Kelautan, 14(3): 126–131.

Trishchenko AP. 2012.VIIRS on Suomi NPP Satellite: New Capabilities for

Cloud and Surface Mapping in the Artic.National Resources Canada.

Tubulawony S, Kusmanto E, Muhadjirin. 2012. Suhu Dan Salinitas Permukaan

Merupakan Indikator Upwelling Sebagai Respon Terhadap Angin Muson

Tenggara Di Perairan Bagian Utara Laut Sawu. Ilmu Kelautan, 17(4): 226–

239.

Walpole R. 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3. PT Gramedia . Jakarta .

Page 30: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

19

Lampiran 1 Kanal pada instrument VIIRS

VIIRS bands

band Primary Parameter Wave length (μm)

Spatial resolution

(km)

Nadir Edge

Imaging bands

I1 Vis Imagery / NDVI 0.600 - 0.680 0.375 0.8

I2 Land Imagery / NDVI 0.846 - 0.885 0.375 0.8

I3 Snow / ice 1.580 - 1.640 0.375 0.8

I4 Imagery clouds 3.550 - 3.930 0.375 0.8

I5 Imagery clouds 10.50 - 12.40 0.375 0.8

Moderate resolution bands

M1 Ocean color / Aerosol 0.402 - 0.422 0.75 1.6

M2 Ocean color / Aerosol 0.436 - 0.454 0.75 1.6

M3 Ocean color / Aerosol 0.478 - 0.498 0.75 1.6

M4 Ocean color / Aerosol 0.545 - 0.565 0.75 1.6

M5 Ocean color / Aerosol 0.662 - 0.682 0.75 1.6

M6 Atmospheric correction 0.739 - 0.754 0.75 1.6

M7 Ocean color / Aerosol 0.846 - 0.885 0.75 1.6

M8 Cloud particle / snow grain size 1.230 - 1.250 0.75 1.6

M9 Ci Cloud detection 1.371 - 1.386 0.75 1.6

M10 Snow fraction 1.580- 1.640 0.75 1.6

M11 Cloud / Aerososl 2.225 - 2.275 0.75 1.6

M12 SST 3.660 - 3.840 0.75 1.6

M13 SST / Fire Detection 3.973 - 4.128 0.75 1.6

M14 Cloud Top 8.400 - 8.700 0.75 1.6

M15 SST 10.263 - 11.263 0.75 1.6

M16 SST 11.538 - 12.448 0.75 1.6

DNB Day/Night Band 0.5 - 0.9 0.75 0.75

Lampiran 2. Spesifikasi Satelit Suomi NPP

Orbit satelit : 824 km circular, sun-synchronous

Lebar sapuan : ~3040 km

Ukuran granule : ~3040 x ~570 km

Page 31: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

20

Lampiran 3. Tools Mosaic pada perangkat lunak SeaDAS 7.0

Lampiran 4. Contoh data SPL pada citra NPP yang diunduh dari CLASS NOAA

Latitude Longitude BulkSST SkinSST

-4.999602 104.99411 65535 65535

-4.998225 105.04797 65535 65535

-4.9980426 105.09447 65535 65535

-4.99665 105.14877 65535 65535

-4.9964447 105.19566 65535 65535

-4.9962406 105.242714 65535 65535

-4.99482 105.29768 65535 65535

-4.99459 105.34518 65535 65535

-4.9943466 105.392914 65535 65535

-4.992898 105.44863 65535 65535

-4.992645 105.496796 65535 65535

-4.9994507 105.546295 65535 65535

-4.9987917 105.594666 65535 65535

-4.998303 105.643425 65535 65535

-4.9978056 105.69242 65535 65535

-4.9968343 107.29409 40407 40205

-4.9968624 107.34381 40871 40668

-4.996881 107.39387 37723 37521

-4.9968786 107.444275 43432 43230

-4.996887 107.49502 43779 43576

-4.9933243 108.1439 42854 42652

-4.9945545 108.18888 43788 43586

Nilai 655xx

dihilangkan

dalam analisis

Page 32: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

21

-4.9938617 108.2873 65535 65535

-4.993533 108.34056 43220 43018

-4.9931784 108.39428 43864 43661

-4.9940486 108.440865 65535 65535

-4.9936643 108.49539 65535 65535

-4.9945335 108.54267 43589 43387

-4.994124 108.59805 43791 43589

-4.993706 108.65388 38635 38432

-4.9958186 108.694435 41305 41102

-4.996659 108.743164 65535 65535

-4.997497 108.79226 41351 41148

-4.998325 108.84172 43948 43745

-4.9935164 109.0422 43720 43518

-4.9939313 109.09346 43668 43466

-4.994329 109.14514 43401 43198

-4.9947214 109.19722 42737 42535

-4.9965043 109.24119 43823 43620

-4.996889 109.29405 65535 65535

-4.9972544 109.34736 43284 43082

-4.999043 109.39235 43363 43161

-4.999394 109.44647 43907 43704

-5.0011754 109.49218 43692 43489

-5.0015078 109.54719 44000 43797

-4.9915705 109.64516 43860 43658

-4.9929705 109.69218 41936 41734

-4.9943533 109.73955 65535 65535

-4.9941983 109.79658 39280 39077

-4.995585 109.84475 40656 40453

Lampiran 5. Rata-rata SPL selama setahun

Musim

Peralihan 2

September 26.712

Oktober 26.718

November 28.784

Musim Barat

Desember 29.068

Januari 28.687

Februari 29.866

Musim

Peralihan 1

Maret 29.245

April 29.546

Mei 29.026

Musim Timur

Juni 29.398

Juli 27.497

Agustus 26.521

Page 33: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

22

Lampiran 6. Perbandingan SPL in situ dengan SPL citra

Tanggal Waktu

perekaman

Koordinat Suhu Permukaan Laut

lintang bujur Argo

Float

(⁰C)

NPP-

VIIRS

(⁰C)

Aqua-

MODIS

(⁰C)

01 September 2012 5:00:08 -14.693 109.799 26.06 25.37 26.07

03 September 2012 5:35:35 -17.295 111.782 25.20 24.45 23.83

29 September 2012 9:26:20 -10.975 105.160 26.66 26.63 26.48

06 Oktober 2012 9:15:14 -14.684 108.565 25.84 25.34 25.36

09 Oktober 2012 5:14:40 -11.097 105.342 26.42 26.05 26.31

10 Oktober 2012 6:36:09 -12.352 109.705 27.06 27.14 26.83

12 Oktober 2012 9:35:26 -17.178 112.094 25.71 25.88 26.00

22 Oktober 2012 5:47:32 -17.071 112.173 25.73 25.42 24.57

08 November 2012 8:53:18 -13.963 113.588 27.96 27.54 26.69

09 November 2012 5:46:36 -19.818 107.649 25.67 25.26 26.00

11 November 2012 7:59:27 -11.037 110.649 28.21 27.99 27.48

18 November 2012 9:42:33 -14.737 108.216 27.57 26.59 26.21

20 November 2012 9:26:13 -10.602 106.718 27.94 28.39 29.64

20 Desember 2012 7:09:33 -14.739 106.131 27.83 28.23 28.70

06 Februari 2013 5:44:51 -15.895 107.963 29.36 28.51 29.08

07 Februari 2013 6:17:04 -15.192 107.052 29.90 28.26 28.09

14 Februari 2013 7:27:24 -15.251 112.049 30.23 30.19 30.54

15 Februari 2013 9:44:24 -17.285 112.144 29.66 30.20 30.29

07 Maret 2013 9:59:38 -17.424 112.066 29.01 29.27 29.94

20 Maret 2013 8:21:51 -10.656 114.398 29.36 30.00 28.64

24 Maret 2013 9:25:00 -8.602 105.395 29.68 29.78 30.08

29 Maret 2013 9:06:46 -15.267 108.547 29.25 30.11 29.80

04 April 2013 6:24:06 -15.553 111.588 29.87 28.52 28.12

16 April 2013 6:05:50 -18.015 112.488 29.40 30.69 30.19

28 April 2013 10:21:22 -10.908 112.693 29.41 28.57 28.42

08 Mei 2013 6:54:25 -11.212 112.362 29.41 28.92 29.53

14 Juni 2013 9:10:31 -14.223 107.648 28.07 28.01 28.14

11 Juli 2013 8:40:19 -14.077 113.295 27.51 27.51 27.56

13 Juli 2013 5:39:35 -17.461 112.236 26.29 24.23 25.75

02 Agustus 2013 8:12:23 -15.136 109.183 26.75 25.09 24.45

21 Agustus 2013 8:58:53 -17.023 112.102 25.38 25.59 26.04

Lampiran 7. Perbandingan kanal VIIRS dengan kanal MODIS

VIIRS MODIS

Kanal Resolusi Spasial (m) Wavelength (nm) Wavelength (nm) Resolusi Spasial (m) Kanal

DNB

500 - 900

Page 34: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

23

M1 750 402 - 422 405 - 420 1000 8

M2 750 436 - 454 438 - 448 1000 9

M3 750 478 - 498 459 - 479 500 3

459 - 479 500 10

M4 750 545 - 565 545 - 565 500 4

546 - 556 1000 12

I1 375 600 - 680 620 - 670 250 1

M5 750 662 - 682 662 - 672 1000 13

673 - 683 1000 14

M6 750 739 - 754 743 - 753 1000 15

I2 375 846 - 885 841 - 876 250 2

M7 750 846 - 885 862 - 877 1000 16

M8 750 1230 - 1250 1230 - 1250 500 5

M9 750 1371 - 1386 1.360 - 1.390 1000 26

I3 375 1580 - 1640 1628 - 1652 500 6

M10 750 1580 - 1640

M11 750 2225 - 2275 2105 - 2155 500 7

I4 375 3550 - 3930 3.660 - 3.840 1000 20

M12 750 3660 - 3840

M13 750 3973 - 4128

3.929 - 3.989 1000 21

3.929 - 3.989 1000 22

4.020 - 4.080 1000 23

M14 750 8400 - 8700 8.400 - 8.700 1000 29

M15 750 10263 - 11263 10.780 - 11.280 1000 31

I5 375 10500 - 12400 10.780 - 11.280 1000 31

11.770 - 12.270 1000 32

M16 750 11538 - 12488 11.770 - 12.270 1000 32

Page 35: KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68251/C14buh.pdf · Judul. Skripsi: Komparasi Pendugaan Suhu Permukaan Laut Menggunakan

24

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 26 Juli 1991

dari ayah yang bernama Achmad Subagio dan ibu Ade Titi

Christianti. Penulis merupakan anak kedua dari dua

bersaudara.

Lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Labschool

Rawamangun pada tahun 2009, penulis diterima sebagai

mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

melalui jalur Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI).

Selama kuliah di Institut Pertanian Bogor penulis pernah menjadi asisten

mata kuliah Dasar-dasar Penginderaan Jauh Kelautan periode 2012-2013 dan

asisten mata kuliah Penginderaan Jauh Kelautan periode 2013-2014. Penulis aktif

dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan

(HIMITEKA) IPB periode 2012-2013 sebagai Sekretaris Divisi Hubungan Luar

dan Komunikasi. Selain itu, penulis juga aktif dalam berbagai kepanitiaan, seperti

Konsurv 2011 sebagai anggota, Konsurv 2012 sebagai ketua divisi Publikasi dan

Dokumentasi.

Dalam rangka penyelesaian studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

penulis melaksanakan penelitian dengan judul “Komparasi Pendugaan Suhu

Permukaan Laut Menggunakan Citra Satelit NPP dan Aqua-MODIS di Perairan

Selatan Pulau Jawa”.

.