PENDUGAAN POPULASI

26
PENDUGAAN POPULASI • Tujuan : 1.Memonitor perubahan populasi seperti kepadatan populasi pada waktu tertentu, 2.Mengetahui produksi, 3.Dasar pengelolaan perikanan yang rasional

description

PENDUGAAN POPULASI. Tujuan : Memonitor perubahan populasi seperti kepadatan populasi pada waktu tertentu , Mengetahui produksi , Dasar pengelolaan perikanan yang rasional. Beberapa METODE Pendugaan POPULASI. Metode pemberian TANDA ( Mark-recapture Methods ) - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENDUGAAN POPULASI

Page 1: PENDUGAAN POPULASI

PENDUGAAN POPULASI

• Tujuan :1.Memonitor perubahan populasi seperti

kepadatan populasi pada waktu tertentu,2.Mengetahui produksi,3.Dasar pengelolaan perikanan yang rasional

Page 2: PENDUGAAN POPULASI

BIOLOGI PERIKANAN 2

Beberapa METODE Pendugaan POPULASI

1. Metode pemberian TANDA (Mark-recapture Methods)

2. Sampling berjenjang (Stratified Sampling)3. Metode sapuan dasar (Swept area methods)4. Metode penipisan (Depletion Methods) 5. Metoda sensus visual bawah air (Underwater

visual census methods)6. Metode akustik (Acoustic methods)7. Metode produksi telur (Egg production methods)

Page 3: PENDUGAAN POPULASI

3

1. Mark Recapture Methods

• Merupakan metode penandaan paling sederhana,

• Dikenal juga dengan Metode Petersen (sensus tunggal)

• Melalui metoda ini, diketahui banyaknya ikan bertanda yang tertangkap untuk mengetahui ukuran stok yang ada.

Page 4: PENDUGAAN POPULASI

MARK – RECAPTURE METHODS

(T : N) = (R : C)

N = (TC : R)

Page 5: PENDUGAAN POPULASI

MARK – RECAPTURE METHODS

• Pada kasus diatas diperlihatkan bahwa 32 ikan yang ditangkap dari suatu stok diberi tanda dan kemudian dilepaskan.

• Beberapa saat kemudian, dari stok ikan tersebut diambil untuk penangkapan dan terambil 36 ikan. Dari 36 ikan yang tertangkap tersebut 6 diantaranya ternyata bertanda.

• Stok ikan seluruhnya diestimasikan dengan hitungan :

(T : N) = (R : C)

N = CT : R

= (32 x 36) : 6

= 192 ekor

Page 6: PENDUGAAN POPULASI

6

Contoh kasus 2

1. Ikan ditangkap dalam suatu perairan sebanyak 750 ekor, kemudian ikan-ikan tsb diberi tanda dg memotong sirip ekor bawah,

2. Ikan tangkapan yang telah diberi tanda dilepaskan lagi,

3. Setelah berselang, ikan ditangkap lagi. Penangkapan kedua ini mendapatkan 150 ekor ikan. Dimana 25 diantaranya bertanda.

Page 7: PENDUGAAN POPULASI

7

…dugaan besarnya populasi ikan di daerah tersebut :

N = ?

M = 750C = 150R = 25,

N = (750*150) : 25 = 4.500 ekor

Page 8: PENDUGAAN POPULASI

8

Partial Counts

Cara langsung yang banyak digunakan untuk menentukan kelimpahan mutlak (absolute abundance) adalah dengan menghitung jumlah individu pada bagian-bagian kecil (atau pada unit sampling) dari seluruh populasi.

Page 9: PENDUGAAN POPULASI

9

Contoh :

Distribusi Timun Laut dari total area 15.600 m2 yang melingkupi bukit pasir

Page 10: PENDUGAAN POPULASI

10

Penghitungan

Dari transek 6A, 6C, 6E, 6G, 6I, 6K dan 6M

X rata-rata = (4 + 15 + 9 + 6 + 7 + 13 + 5) : 7= 8,43

N = (15.600 : 100) x 8,43= 1.315 timun laut

Page 11: PENDUGAAN POPULASI

11

2. STRATIFIED SAMPLING Metode Sampling Berjenjang

X rata-rata (area A) + X rata-rata (area B)

X rata-rata = _____________________________Total Area

Page 12: PENDUGAAN POPULASI

12

Contoh :

Distribusi Timun Laut dari total area 15.600 m2 yang melingkupi bukit pasir

Page 13: PENDUGAAN POPULASI

13

2. STRATIFIED SAMPLING Metode Sampling Berjenjang

X rata-rata (area A) + X rata-rata (area B)

X rata-rata = _________________________ Total Area

Area Density Sampling Ratio

Stratum m2 ratio numbers ratio

A 5800 58 14,5 5 290

B 9800 98 5,8 2 196

Page 14: PENDUGAAN POPULASI

14

• Dari data diatas, area terbagi karena adanya perbedaan kepadatan, dimana pada area A terdiri dari kerapatan populasi kedalaman 5 – 10 meter, dan area B terdiri dari kedalaman yang lebih dangkal ataupun lebih dalam.

• Adanya perbedaan kedalaman itulah yang menyebabkan perbedaan kelimpahan.

• Dari perhitungan yg didapat, diambil 10 bagian dari luasan area tsb, shg diambil 6 bagian A dan 4 bagian B

Page 15: PENDUGAAN POPULASI

15

3. SWEPT AREA METHODS (Metode Sapuan Dasar)

Tujuan :• Menghitung kepadatan ikan demersal

(dalam satuan berat atau ekor) pada luasan tertentu

Alat :Otter/ Beam Trawl dasar

Page 16: PENDUGAAN POPULASI

16

Page 17: PENDUGAAN POPULASI

17

3. SWEPT AREA Methods

B = kepadatan ikan = Stok density (berat atau ekor per satuan luas)

CPUE = Catch per unit Effort (jumlah ikan tertangkap per hauling)

A = luas area yang disapu

E = escapement factor(=0,5)

B =CPUE

A E

Page 18: PENDUGAAN POPULASI

18

3. SWEPT AREA Methods

C = nilai konstanta bukaan mulut jaring waktu dioperasikan (=0,5)

HR = panjang HEAD ROPEV = kecepatan kapal pada saat menarik jaringT = lama waktu jaring ditarik

A = C . HR . V . T

Page 19: PENDUGAAN POPULASI

19

4. Depletion Methods (Metode Penipisan)

• Pendugaan kelimpahan stok (populasi) dengan menggunakan metode ini diilustrasikan dengan sebuah contoh sederhana dari sebuah survey perikanan, dimana ikan yang ditangkap (CPUE) pertama adalah 50 ekor per jam penangkapan.

• Setelah 3.000 ikan tertangkap, CPUE menjadi 30 ekor per jam penangkapan.

• Dari data ini terjadi penurunan 40% nilai CPUE setelah adanya penangkapan 3.000 ekor.

• Dari gambaran diatas, diestimasikan akan mengalami penurunan 100% atau habis sama sekali apabila telah tertangkap 7.500 ekor ikan.

• Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kelimpahan stok (populasi) ikan tersebut adalah 7.500 ekor

Page 20: PENDUGAAN POPULASI

4. Depletion Methods (Metode Penipisan)

• CPUE awal = 50 ekor per jam• CPUE x = 30 ekor per jam (ikan tertangkap 3.000 ekor)

(50 – 30)

------------ x 100% = 40 % 50

Sehingga pada saat tertangkap 3.000 ekor = Terjadi penipisan stok

Total seluruh stok (populasi) = (100 % : 40 %) x 3.000

= 7.500

Page 21: PENDUGAAN POPULASI

21

5. UNDERWATER VISUAL CENSUS METHODS

• Menggunakan kamera bawah air yang ditarik kapal atau penyelam

• Pengukuran dilakukan dengan menarik kapal yang dilengkapi kamera bawah air sepanjang transek dengan ketinggian tetap (konstan) dan melingkupi swathe (=sapuan) tertentu suatu dasar laut

Page 22: PENDUGAAN POPULASI

22

5. UNDERWATER VISUAL CENSUS METHODS

• Penghitungan ikan dilakukan secara cepat oleh pengamat terlatih dari monitor pengamat di kapal penarik,

• Hasil rekaman pendugaan stok selanjutnya• Sapuan (=swathe) biasanya berukuran

5 m x 50 m.

Page 23: PENDUGAAN POPULASI

23

6. ACOUSTIC METHODS

• Menggunakan SONAR atau ECHO SOUNDER

• Getaran energi akustik (dr echosounder) objek (gerombolan ikan atau dasar perairan) terpantul terdeteksi oleh transducer set di lambung kapal.

• Ikan dapat dihitung dan perkiraan (estimasi) ukuran diperoleh dari jumlah dan amplitudo sinyal echosounder tersebut

Page 24: PENDUGAAN POPULASI

24

7. EGG PRODUCTION METHODS

• Pada synchronous spawners, spesies yang mengeluarkan telur secara bersamaan dalam suatu periode tertentu, konsentrasi/ kepadatan telur pada suatu tempat pada kolom air laut dapat digunakan sebagai pendugaan stok biomasa (Parker, 1980).

• Sebuah plankton net (ikat pd flow meter) ditarik sepanjang gerombolan telur

Page 25: PENDUGAAN POPULASI

25

7. EGG PRODUCTION METHODS

• Telur dihitung estimasi konsentrasi per unit vol air.

• Sepanjang sex ratio dan hubungan fekunditas thd ukuran ikan diketahui, stok biomas dpt diduga (estimeted).

• Berhasil atau tidaknya metode ini tergantung pada pengetahuan tentang proporsi pengeluaran telur induk pada saat musim spawning (bertelur)

Page 26: PENDUGAAN POPULASI

26

7. EGG PRODUCTION METHODS

B = E : (f x s)

E = daily egg production f = fecunditys = proportion spawning

(release egg over the particular spawning season being studied)