Komik Sebagai Media Pembelajaran Biologi
-
Upload
muhammad-fayzal -
Category
Documents
-
view
158 -
download
6
description
Transcript of Komik Sebagai Media Pembelajaran Biologi
MAKALAH BAHASA INDONESIA
KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI
KINGDOM ANIMALIA UNTUK SISWA SMP KELAS VII
Disusun Oleh:
Nama : Nuzul Aliya
NIM : 11312241021
PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini belum diimbangi
dengan kemajuan potensi sumber daya manusia yang memadai. Oleh sebab itu,
perlu diwujudkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang menunjang
pembangunan nasional.
Pada dasarnya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai
sejak masa balita. Akan tetapi, masa yanng paling menunjang untuk
meningkatkan motivasi seorang siswa untuk belajar adalah masa transisi antara
anak-anak dan dewasa yang sering disebut masa puber. Masa puber ini terjadi
ketika seoarang anak berusia 12-15 tahun, dimana pada usia tersebut mereka
masih duduk di bangku SMP.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan
semangat membaca terutama membaca materi pelajaran. Pada usia 12-15 tahun
anak-anak kurang menyukai dengan yang namanya membaca. Pada usia tersebut
anak-anak lebih menyukai dunia bermain.
Daya baca yang kurang dari siswa-siswi akan menjadi masalah yang harus
dipecahkan oleh seorang guru, terutama guru IPA. Dalam Ilmu Pengetahuan Alam
terdapat cabang ilmu Biologi, dimana Biologi berisi tentang makhluk hidup.
Untuk mempelajari ilmu biologi, siswa harus aktif untuk membaca agar dapat
memahami materi pelajaran. Oleh sebab itu menjadi tugas seorang guru Biologi
untuk mencari cara bagaimana untuk memaksimalkan pembelajaran Biologi.
B. Identifikasi Masalah
1. Pengertian media dan pembelajaran
2. Pengertien,tujuan, manfaat dan fungsi media pembelajaran.
3. Macam-macam media pembelajaran
4. Perkembangan peserta didik SMP
5. Pengertian biologi
6. Cabang-cabang ilmu biologi
7. Isi dari materi “Kingdom Animalia”
8. Pengertian komik
9. Pemilihan materi biologi “Kingdom Animalia” dalam media pembelajaran
komik
10. Penerapan komik sebagai media pembelajaran biologi materi “Kingdom
Animalia”
11. Manfaat media cetak komik sebagai media pembelajaran biologi materi
“Kingdom Animalia”.
C. Rumusan Masalah
1. Apa materi biologi yang sesuai untuk diajarkan melalui media
pembelajaran komik
2. Bagaimana penerapan komik sebagai media pembelajaran biologi materi
“Kingdom Animalia”
3. Apa manfaat media cetak komik sebagai media pembelajaran biologi
materi “Kingdom Animalia”
D. Tujuan
1. Mengetahui materi biologi yang sesuai untuk diajarkan melalui media
pembelajaran komik
2. Mengetahui penerapan komik sebagai media pembelajaran biologi materi
“Kingdom Animalia”
3. Mengetahui manfaat media cetak komik sebagai media pembelajaran
biologi materi “Kingdom Animalia”.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa laatin medius yang secara harfiah berarti
`tengah`,` perantara` atau `pengantar`. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantara pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach
dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apbila dipahami secara garis besar
manusia , materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuann, keterampilan dan sikap. Dalam pengertian ini,
guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
penngertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai
alat-alt grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal (Azhar, 2009:3).
Batasan lain telah pula dikemkakan oleh para ahli sebagai berikut. AECT
(Association of Edukation and Communication Technology, 1977) memberi
batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau innformasi. Di samping sebagai penyampai atau
pengantar, media yang serinng diganti dengan kata mediator menurut Fleming
adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan
mendamaikannya (Azhar, 2009:3).
B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan melalui saluran atau
media tertentu. Untuk itu proses komunikasii harus diciptakan dan diwujudkan
melalui kegiatan penyampaian pesan, tukar-menukar pesan atau informasi dari
setiap pengajar pada pembelajar, atau sebaliknya.
C. Pengertian media pembelajaran
Media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan
sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan
efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam pengertian yang lebih luas
media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknnik yang digunakan dalam
rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan
pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas (Sanaky, 2009:4).
D. Tujuan media Pembelajaran
a. Mempermudah proses embelajaran di kelas
b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan pembelajaran
d. Membantu konsenterasi pembelajr dengan proses pembelajaran
(Sanaky,2009:5).
E. Fungsi Media Pembelajaran
a. Fungsi atensi media pembelajaran merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan erhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran
yang berkaitan dengan materi pelajaran
b. Fungsi afektif media pembelajaran dapat terlihat tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar
c. Fungsi kognitif media pembelajaran terlihat darri temuan-temuan
penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang media pembelajaran
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam media pembelajaran
d. Fungsi kompensatoris media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan melalui media pembelajaran
(Arsyad, 2009: 17).
F. Manfaat media pembelajaran
1. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih
dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan
pengajaran dengan baik.
3. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajr tidak bosan,
dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
4. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
bahan yang mengutamakan mendengarkan penjelasan dari pengajar saja,
tetapai juga aktivitas lain yang dilakukan seperti, mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain (Sanaky,2009:5).
G. Macam-macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran apabila dilihat dari sudut pandang yang luas, tidak
hanya terbatas pada alat-alat audio, visual, audio-visual saja. Melainkan sampai
pada kondidi pribadi pembelajar dan tingkah laku pengajar, maka media
pembelajaran diklasifikasian sebagai berikut.
1. Bahan yang mengutamakan kegiatan membaca aatau dengan
menggunakan simbol-simbol kata dan visusl (bahan-bahan cetakan dan
bacaan).
2. Alat-alat audio-visual, alat-alat yang tergolong ke dalam kategori ini,
yaitu:
a. Media proyeksi (slide, flime, dan LCD)
b. Media non-proyeksi (papan tulis, poster, papan temple, kartun, papan
plnel, komik, bagan, diagram, gambar, grafik.
c. Benda tiga dimensi antara lain benda tiruan, peta, globe, dan alat
peraga sederhana.
d. Kumpulan benda-benda (material collections), yaitu berupa
peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan yang memiliki nilai
sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian, industri, perbankan,
perbankan, agama, kebudayaan, dan politik.
e. Contoh-contoh kelakuan, perilaku pengajar. Pengajar pemberi contoh
perilakuatau suatu perbuatan. Misalnya, mencontohkan suatu
perbuatan dengan gerakan tangan dan kaki, gerakan badan, mimik, dan
lain-lain. Media pembelajjaran jenis ini sangat tergantung pada inistif
dan kreasi pengajar dan “jenis media seperti ini, hanya dapat dilihat,
dan ditirukan oleh pembelajar (Sanaky, 2009:38).
H. Perkembangan Peserta Didik
Peserta didik SMP berada pada tahap periode perkembangan Operasional
formal (umur 11/12-18 tahun). Usia SMP merupakan tahapan di mana seorang
anak beralih ke tahapan remaja. Pada masa-masa ini banyak sekali perubahan
yang dialami oleh seorang remaja. Selain perubahan secara fisik juga
perkembangan emosi dan intelegensinya. Dalam pembahasan ini, akan dibahas
hanya pada perkembangan intelegensi dan emosi dari siswa SMP yang sedang
menginjak usia remaja (Sontrok, 2009:107).
Sebagai manusia yang memiliki potensi kodrati, peserta didik
memungknkan untuk bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok makhluk yang
sempurna (a fully functioning person). Istilah pertumbuhan pada diri peserta didik
lebih diartikan sebagai bertambahnya tinggi badan, nerat badan, semakin
efektifnya fungsi-fungsi otot tubuh dan panca indra yang menyangkut aspek fisik.
Perkembangan menurut Hurlock adalah serangkaian perubahan progresif yang
terjadi sebagai akibat dari proses pematangan dan pengalaman (Siswoyo,
2007:165).
I. Pengertian Biologi
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup, bagaimana
interaksinya satu sama lain, dan bagaimana interksinya dengan lingkungan.
Karakteristik ilmu biologi ditentukan oleh objek yang dipelajari dan permasalahan
yang dikaji.
Objek yang dipelajari dalam ilmu biologi adalah makhluk hidup. Makhluk
hidup memiliki karakteristik tersendiri jika dibandingkan dengan objek sains
lainya. Objek biologi meliputi: tumbuhan, protista, dan animalia. Kawasan kajian
dalam biologi meliputi 9 tema permasalahan, yaitu:
1. biologi sebagai proses inkuiri
2. sejarah konsep biologi
3. evolusi
4. keanekaragaman dan keseragaman
5. genetika dan kelangsungan hidup
6. organisme dan lingkungan
7. perilaku
8. struktur dan fungsi
9. regulasi ( Pratiwi, 2006: 2).
J. Cabang-Cabang Biologi
Cabang –cabang keilmuan baru dalam biologi berikut ini :
1. cabang ilmu yang didasarkan pada objek, misalnya : botani, zoologi,
mikrobiologi, entomologi, ornitologi, dan mikologi
2. cabang ilmu biologi yang didasrkan pada tema permasalahan, misalnya:
morfologi, fisiologi, genetika, ekologi, dan taksonomi
3. cabang ilmu biologi yang didasarkan atas tingkat organisasi kehidupan ,
misalnya: sitologi, histologi, organologi, dan biologi populasi
4. cabang biologi yang dikembangkan berdasarkan kombinasi antar objek,
tema permasalahan, dan tingkat organisasi, misalnya: morfologi
tumbuhan, genetika manusia, anatomi hewan, dan fisiologi tumbuhan
(Pratiwi, 2006: 3).
K. Kingdom Animalia
Secara garis besar, dunia hewan ( Kingdom Animalia) dibagi menjadi dua
yaitu vertebrata dan avertebrata. Vertebrata adalah istilah untuk hewan bertulang
belakang, sedangkan avertebrata adalah istilah untuk hewan yang tidak bertulang
belakang. Avertebrata terdiri dari protozoa dan metazoa.
Kingdom animalia dikelompokkan menjadi beberapa filum, kemudian tiap
filum terdiri daro beberapa kelas dan tiap kelas akan terdiri dari beberapa ordo
kemudian akan terdiri dari beberapa famili selanjutnya genus dan baru spesies.
Organisasi filum animalia menurut cirri utama susunan tubuhnya.
1. Filum Porifera
Terdiri atas hewan spons dan hewan berpori dan multiseluler tanpa
jaringan sejati.
2. Filum Ctenophora
Terdiri atas hewan multiseluler dengan jaringan sejati,simetri radial,
dipoblastik.
3. Filum Cnidaria
Terdiri atas hewan yang mempunyai knidoblas pada bagian epidermis,
mempunyai bentuk tubuh polip dan medusa.
4. Filum Platyhelminthes
Terdiri atas hewan multiseluler dengan jaringan sejati,simetri bilateral,
tripoblastik, asselomata( tubuh padat tanpa rongga tubuh).
5. Filum Nematoda
Terdiri atas hewan multiseluler dengan jaringan sejati,simetri bilateral,
tripoblastik, pseudoselom (rongga tubuh antara saluran pencernaan dan
dinding tubuh tidak sepenuhnya dilapisi mesoderm).
6. Filum Annelida
Terdiri dari hewan yang multiseluler dengan bentuk tubuh bulat
panjang dan bersegmen-segmen.
7. Filum Mollusca
Terdiri dari hewan yang mempunyai tubuh lunak berbentuk bulat
simetri, tidak bersegmen dan sebagian besar mempunyai segmen.
Mollusca terdiri dari lima kelas yaitu : Polyplacophora, Scachopoda,
Pelecypoda, Cephalopoda, Gastropoda.
8. Filum Arthropoda
Terdiri dari hewan yang mempunyaib tubuh dan kaki beruas-ruas,
mempunyai kerangka luar(eksoskeleton) dari bahan kitin. Arthropoda
terdiri dari beberapa kelas yaitu: Brachiapoda, Ostrachoda, Copepoda,
Cirripedia, Malacostraca, Orthoptera,Isoptera dan lain-lain .
9. Filum Echinodermata
Terdiri dari hewan yang permukaan kulitnya dipenuhi duri, permukaan
tubuh bagian bawah disebut permukaan oral dan memiliki kaki amburakal.
Echinodermata terdiri atas beberapa kelas yaitu : Asteroida, Ophiuroidea,
Echinoidea, Holothuroidea,dan Crinoidea.
10. Filum Chordata
Terdiri dari hewan yang mempunyai tulang belakang. Filum Chordata
terbagi menjadi beberapa super kelas yaitu : Pisces, Amphibia, Reptilia,
Mamalia, dan Aves (Champbell, 2004: 111-113).
L. Pengertian Komik
Secara bahasa komik yang berasal dari bahasa yunani adalah cerita
bergambar berbentuk dua dimensi yang bercerita bermacam-macam bahkan hal
yang dianggap mustahil untuk terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, komik
dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter
dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan sebagai
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Komik
juga dapat diartikan sebagai adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-
gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk
jalinan cerita.
Komik memusatkan perhatian disekitar rakyat. Ceritanya mengenai diri
pribadi sehingga pembaca dapat segera mengidentifikasikan dirinya melalui
perasaan serta tindakan dari perwatakan-perwatakan tokoh utamanya. Cerita di
dalam komik ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi dengan aksi, bahkan
dalam lembarang surat kabar dan buku-buku, komik dibuat lebih hidup, serta
diolah dengan pemakaian warna-warna utama secara bebas.
Komik dicetak dan diterbitkan di atas kertas dan dilengkapi dengan teks.
Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran,
dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.
Komik dapat terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Komik karikatur
Komik karikatur biasanya hanya berupa satu tampilan saja, dimana di
dalamnya bisa terdapat beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan-
tulisan. Biasanya komik tipe kartun/karikatur ini berjenis humor
(banyolan) dan editorial (kritikan) atau politik (sindiran) dapat
menimbulkan sebuah arti sehingga si pembaca dapat memahami maksud
dan tujuannya.
2. Komik Strip
Komik Strip (Strip comics) adalah sebuah gambar atau rangkaian
gambar yang berisi cerita. Komik Strip ditulis dan digambar oleh seorang
kartunis, dan diterbitkan secara teratur (biasanya harian atau mingguan) di
surat kabar dan di internet. Biasanya terdiri dari 3 hingga 6 panel atau
sekitarnya. Penyajian isi cerita juga dapat berupa humor/banyolan atau
cerita yang serius dan menarik untuk disimak setiap periodenya hingga
tamat.
3. Buku Komik
Rangkaian gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk
sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku Komik (Comic Book) ini
sering disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam Buku
Komik berisikan 32 halaman, biasanya pada umumnya ada juga yang 48
halaman dan 64 halaman, dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan,
dan lain-lain.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Apa materi biologi yang sesuai untuk diajarkan melalui media pembelajaran
komik.
Media pembelajaran komik merupakan salah satu contoh dari jenis media
pembelajaran visual. Komik merupakan buku bergambar yang biasanya yang
biasanya berisi cerita khayal, dimana tokoh dalam komik adalah kartun. Oleh
sebab itu anak-anak lebih senang membaca komik dari pada membaca buku
pelajaran.
Di dalam makalah ini penulis menganjurkan untuk menggunakan media
komik sebagai pembelajaran biologi karena biologi yang hampir semua materi
berupa bacaan serta gambar-gambar dan bukan rumus-rumus seperti mate-matika
ataupun fisika maka untuk memahami materi biologi memerlukan waktu yang
lebih untuk membaca dan memahami materi.
Dalam menggunakan media pembelajaran komik dalam pelajaran biologi
untuk anak SMP juga harus mengidentifikasi materi apa yang sesuai diajarkan
melalui media komik. Oleh sebab itu, perlu identifikasi untuk mengetahui materi
yang sesuai dalam pembelajaran melalui media komik.
Pada dasarnya semua materi biologi dapat diajarkan kepada siswa-siswi
melalui media komik, akan tetapi hal ini membutuhhkan kreatifitas yang lebih
dari guru tersebut. Materi yang paling sesuai apabila diajarkan melalui media
pembelajaran komik adalah materi yang memerlukan daya dukung gambar dan
dapat dibuat cerita. Salah satu materi yang dapat diajarkan melalui media komik
dan paling sesuai adalah pada materi “Kingdom Animalia” untuk SMP kelas VII.
Pembelajaran materi “Kingdom Animalia” adalah materi yang sesuai
apabila diajarkan melalui media pembelajaran komik pada siswa kelas VII SMP.
Selain sesuai dengan masa perkembangan siswa kelas VII SMP yang
membutuhkan media pembelajaran yang lebih santai, menyenangkan dan tidak
terlalu serius. Materi kingdom animalia ini juga membutuhkan daya dukung
berupa gambar karena dalam kingdom animalia membahas tentang dunia hewan.
B. Bagaimana penerapan komik sebagai media pembelajaran biologi materi
“Kingdom Animalia”
Pada rumusan masalah kedua yaitu : bagaimana penerapan komik sebagai
media pembelajaran biologi materi “Kingdom Animalia” bertujuan untuk dapat
mengetahui bagaimana penerapan komik sebagai media pembelajaran biologi
materi “Kingdom Animalia”.
Penerapan komik sebagai pembelajaran biologi merupakan salah satu
contoh penerapan dari ilmu pengetahuan. Komik yang identik bertujuan untuk
menghibur pembaca dapat dijadikan salah satu medi pembelajaran, akan tetapi
untu mendesain buku yang berupa komik ini diperlukan kreatifitas dari seorang
guru. Seorang guru harus benar-benar memperhatikan bagaimana cara
menyampaikan pesan yang akan diajarkan melalui komik tersebut. Dengan
adanya media komik sebagai sumber untuk belajar diharapkan akan
mempermudah pebelajar dalam proses pembelajaran, khususnya dalam
merealisasi konsep-konsep pelajaran yang bersifat abstrak apabila disajikan dalam
bentuk teori saja dan perlu adanya penyajian konkrit, seperti konsep-konsep pada
ilmu sains. Dalam hal inilah komik pembelajaran berperan besar dalam
menyajikan konsep-konsep abstrak tersebut ke dalam contoh yang konkrit dalam
ke hidupan sehari-hari. Itulah yang menjadi inti penerapan dari teknologi
pendidikan, yaitu untuk memecahkan permasalahan dalam proses belajar,
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efektif, efisien, dan menarik.
Dalam penerapan komik sebaagai media pembelajaran biologi pada materi
“Kingdom Animalia” harus dibuat perencanaan tentang konsep pembuatan komik
tersebut. Tahapan yang dapat dilakukan dalam penerapan komik ini agar
tidakmelenceng dari tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Tahap pengidentifikasian target
Pada penerapan komik sebagai media pembelajaran biologi materi
“Kongdom Animalia” target yang menjadi sasaran adalah siswa kelas VII
SMP yang mempunyai karakter menyukai komik yang berisi cerita
petualangan dan misteri. Oleh sebab itu komik dapat dibuat cerita
petualangan. Komik dapat berisi tentang petualangan berbagai hewan baik
hewan di darat maupun di laut.
2. Tahap pembuatan skenario
Skenario merupakan jantung proses pembuatan komik karena skenario
yang memberikan arah pembuatan cerita komik. Adapun hal-hal yang
harus diperhatikan dalam pembuatan skenario komik antara lain.
a. Tema
Di dalam materi “Kingdom Animalia” merupakan pilihan tema
yang sesuai ketika materi ini diterangkan melalui media komik.
b. Karakter tokoh
Karakter tokoh dibuat semenarik mungkin dan didukung
dengan gambar. Pada materi “Kingdom Animalia” terdiri dari
beberapa filum. Filum ini bisa dijadikan sebuah n ama keluarga
yang anggota keluarga tersebut adalah masing-masing dari
spesies pada filum tersebut. Spesies dapat dijadikan sebagai tokoh
dalam cerita.
c. Alur
Alur yang sebaiknya digunakan dalam komik adalah alur maju.
Hal ini disebabkan siswa SMP kelas VII akan mudah mengerti
jalan cerita yang berurutan. Pada alur cerita akan lebih baik jika
konflik yang dibuat bukan hanya satu tapi beberapa konflik
klimaks, yang penyelesaian dari masing-masing konflik tersebut
membutuhkan bantuan tokoh lain yang berbeda.
d. Setting dalam komik
Setting yang sesuai digunakan dalam komik untuk mendukung
tema adalah di sebuah hutann dan juga di dekat hutan tersebut
terdapat pantai.
e. Halaman
Sebaiknya halaman tidak terlalu banyak agar siswa tidak jenuh
untuk membacanya.
3. Tahap pemilihan gaya bahasa
Pada usia sekolah biasanya anak cenderung menyukai bahasa-bahasa
yang penuh motivasi dan memacu andrenalin. Di usia ini pun anak belum
menguasai istilah-istilah bahasa yang sulit dan rumit sehingga penggunaan
gaya bahasa sedikit dipermudah.
4. Tahap pengaturan unsur visual
Pengaturan unsur visual seperti huruf, bentuk dan garis, keseimbangan
dan kesatuan unsur, dan lay out adalah merupakan hal yang penting.
Kesatuan unsure visual ini harus disesuaikan dengan usia pembaca dan
juga apa tujuan dari pembuatan komik tersebut. Pada penerapan komik
sebagai media pembelajaran harus ditekankan pada isi bukan gambar.
Gambar pada komik hanya digunakan sebagai pendukung isi dari komik.
Setelah memperhatikan tahapan penerapan komik sebagai media
pembelajaran maka penerapan dari komik tersebut kepada siswa adalah dengan
menerangkan materi melalui komik, akan lebih baik ketika menerangkan materi
tersebut setiap siswa mempunyai buku masing imasing sehingga mereka dapat
lebih mudah untuk memahami materi tersebut. Selain itu siswa juga akan lebih
tertarik untuk membaca materi tersebut karena mereka mempunyai rasa penasaran
tentang akhir cerita tersebut.
C. Apa manfaat media cetak komik sebagai media pembelajaran biologi materi
“Kingdom Animalia”
Manfaat media cetak komik sebagai media pembelajaran biologi pada
materi “Kingdom Animalia” adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan semangat siswa untuk belajar materi “Kingdom Animalia”.
2. Dengan bahasa yang mudah dumengerti dan bahasa yang santai maka
siswa menjadi lebih mudah untuk menerima dan memahami isidari
materi “Kingdom Animalia”.
3. Membuat siswa tahu tentang macam-macam binatang beserta bentuknya
karena dilengkapi dengan gambar.
4. Mengajari siswa untuk menerjamahkan cerita ke dalam gambar bahkan
seolah-seolah siswa dihadapkan pada konteks yang nyata sehingga
muncul efek yang membekas pada siswa dan dapat mengingat sesuatu
lebih lama.
5. Materi “Kingdom Animalia” yang terdapat di dalam komik dapat
dijelaskan secara sungguh-sungguh, yang artinya bahwa materi yang
berbentuk gambar dapat menjelaskan keseluruhan cerita atau materi yang
dibarengi oleh ilustrasi gambar untuk mempermudah siswa dengan
mengetahui bentuk atau contoh kongkret apa maksud dari materi tersebut.
6. Secara umum komik dapat meningkatkan daya baca siswa. Mungkin pada
awalnya siswa kurang menyukai mebaca tetapi ketika mereka membaca
sebuah cerita maka mereka akan menjadi penasaran dengan akhir cerita
tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan dalam pembahasan dapat
disimpulkan bahwa materi biologi yang sesuai untuk diajarkan melalui media
pembelajaran komik adalah materi tentang “Kingdom Animalia” yang dapat di
dukung dengan gambar dan cerita.
Penerapan komik sebagai media pembelajaran biologi materi “Kingdom
Animalia” adalah dengan mendesain buku komik dengan baik yaitu melalui
beberapa tahap, yaitu : tahap pengidentifikasian target, tahap pemilihan gaya
bahasa, tahap pemilihan gaya bahasa, dan tahap pengaturan unsure visual.
Manfaat media cetak komik sebagai media pembelajaran biologi materi
“Kingdom Animalia”, yaitu: meningkatkan semangat siswa untuk belajar materi
“Kingdom Animalia”, siswa menjadi lebih mudah untuk menerima dan
memahami isi dari materi “Kingdom Animalia”, membuat siswa tahu tentang
macam-macam binatang beserta bentuknya karena dilengkapi dengan gambar,
mengajari siswa untuk menerjamahkan cerita ke dalam gambar, materi “Kingdom
Animalia” yang terdapat di dalam komik dapat dijelaskan secara sungguh-
sungguh, dan meningkatkan daya baca siswa.
B. Saran
Dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran terutama
pelajaran biologi pada materi “ Kingdom Animalia”, seorang guru harus
memanfaatkan media pembelajaran untuk mendukungnya dalam proses belajar
mengajar. Oleh sebab itu penulis menyarankan untuk menggunakan media cetak
komik sebagai media pembelajaran Biologi materi “Kingdom Animalia”.
Dalam menggunakan media cetak komik sebagi media pembelajaran
sebaiknya memperhatikan tahap-tahap penerapan komik sebagai media
pembelajaran, yaitu : tahap pengidentifikasian target, tahap pemilihan gaya
bahasa, tahap pemilihan gaya bahasa, dan tahap pengaturan unsure visual.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar.2009.Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Campbell, N.A.2004. BIOLOGI Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Daynish. 2011. Komik Sebagai Media Komunikasi Grafis. Diunduh dari:
http://daynishurnal.wordpress.com/2010/05/10/komik-sebagai-media-
komunikasi-grafis/ , diakses pada tanggal 13 Juni 2012 pada pukul 15.15
WIB.
Pratiwi, D.A, dkk. 2010. BIOLOGI 1. Jakarta: Erlangga.
Sanaky, Hujair A.H.2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insani Press.
Santrock, John W.2009.Psikologi Pendidikan Jilid I.Jakarta :Salemba.
Siswoyo, Dwi dkk.2007.Ilmu Pendidikan.Yogyakarta:UNY Press.
`