PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

104
2 PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI KAWASAN JE'NE-JE'NE SAPPARA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Nurinsa NIM. 105441113016 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 2021

Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

2

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI

KAWASAN JE'NE-JE'NE SAPPARA PADA MATERI

KEANEKARAGAMAN HAYATI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Nurinsa

NIM. 105441113016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2021

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

3

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini :

Nama : Nurinsa

NIM : 105441113016

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengembangan Media Komik Berbasis Lingkungan Di Kawasan

Je’ne-Je’ne Sappara Pada Materi Keanekaragaman Hayati

Dengan ini menyatakan bahwa :

Skripsi yang saya ajukan di depan penguji adalah hasil asli karya saya sendiri dan

bukan hasil jiplakan dari orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 09 Desember 2020

Yang membuat pernyataan

Nurinsa

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

4

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurinsa

Nim : 105441113016

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan Fakultas

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun Skripsi

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2 dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 09 desember 2020

Yang membuat perjanjian

Nurinsa

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

5

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Man jadda wajada siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan

mendapatkannya”

“sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum sebelum mereka

mengubah keadaan diri mereka sendiri”

(Q.S. Ar-Ra’d:11)

PERSEMBAHAN

Teriring doa dan rasa syukur kehadirat allah SWT., penulis persembahkan skripsi

ini sebagai ungkapan cinta dan rasa terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Alm. Ayahanda Najamuddin dan Ibu saya Jumrah

atas ketulusan dalam mendidik saya, membesarkan saya dan memberikan kasih

sayang serta keikhlasan di dalam iringan doanya sehingga menghantarkan

penulis menyelesaikan pendidikan Strata 1 di Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak H. Muhammad suyuti yang yang selalu mendukung dan menyemangati

saya di setiap perjalan hidupku.

3. Adik-adikku tersayang yang selalu membantu kakak selama pendidikan.

4. Untuk teman kelas Biologi 16D terutama Sinar Ruslan, Nur azizah,

Nurhasyinah Amir dan Rati Mandasari yang selalu menjadi teman baik saya.

5. Prodi pendidikan biologi FKIP DAN Almamaterku tercinta UNISMUH

Makassar

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

6

ABSTRAK

Nurinsa. 2021. Pengembangan Media Komik Berbasis Lingkungan Di Kawasan

Je’ne-Je’ne Sappara Pada Materi Keanekaragaman Hayati. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Irmawanty Dan Muhammad Wajdi II.

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan dan

mencerdaskan suatu bangsa, dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan agen

pembangunan dan perubahan. Akan tetapi, seorang guru selalu memiliki kendala

dalam proses mengajar salah satunya adalah kurang bervariasinya media

pembelajaran sehingga minat dan motivasi belajar peserta didik kurang. Tujuan

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengembangkan media,

kevalidan dan kepraktisan media komik berbasis lingkungan di kawasan je’ne-

je’ne sappara pada materi keanekaragaman hayati.

Jenis penelitian yang digunakan adalah R&D (Research and development)

dengan menggunakan model Borg and Gall. Pengumpulan data dilakukan dengan

cara observasi, wawancara dan menggunakan angket. Instrumen yang digunakan

adalah angket kevalidan dan angket kepraktisan. Dan teknik analisis data

menggunakan kuantitatif dan kualitatif.

Hasil analisis validitas menunjukkan bahwa media komik berbasis

lingkungan di kawasan je’ne-je’ne sappara yang di kembangkan oleh peneliti

memperoleh nilai persentase dari ahli media adalah 86%, dan dari 94% (Sangat

layak) dari ahli materi. Sedangkan hasil analisis data yang diperoleh dari peserta

didik adalah 83% (Sangat menarik) dan 17 (Menarik) dan dari guru adalah 83%

(Sangat setuju). Jadi dapat disimpulkan bahwa media komik berbasis lingkungan

yang memperoleh persentase ≥ 51% dikategorikan sangat menarik yang dapat

digunakan untuk kelas X SMA/MA.

Kata kunci: Media Komik, Je’ne-Je’ne Sappara, Keanekaragaman Hayati

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadiran Allah swt

yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi

dengan judul “Pengembangan Media Komik Berbasis Lingkungan Di

Kawasan Je’ne-je’ne Sappara Pada Materi Keanekaragaman Hayati” dapat

terselesaikan.

Shalawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad Shallalaahu Alaihi Wasallam, sebagai suri teladan terbaik

sepanjang zaman bagi umatnya. Disedari sepenuhnya, bahwa penulisan

skripsi penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan

selayaknya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Dr. H. Ambo Asse, M.Ag sebagai rector Universitas

Muhammadiyah yang telah memberikan kesempatan dalam mengikuti

pendidikan sampai selesai penulisan skripsi.

2. Bapak Erwin akib, S.Pd M. Pd., Ph.D sebagai dekan fakultas keguruan

dan ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberi izin untuk melakukan penelitian.

3. Ibu Irmawanty, S.Si., M.Si sebagai ketua program studi pendidikan

biologi sekaligus dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktunya

dan memberikan masukan sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.

4. Bapak Muhammad Wadji, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing II yang

telah memberikan pengetahuan, dukungan dan bimbingan skripsi sampai

selesai.

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

8

5. Bapak/ibu dosen, staf, dan seluruh civitas akademik lingkungan Fakultas

keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar yang telah membantu

saya dalam melengkapi administrasi.

6. Bapak Abdul Majid S.Pd.I sebagai kepala sekolah Madrasah Aliyah Iman

Nurul Tarowang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

7. Ibu Annisa S.Pd sebagai guru mata pelajaran Biologi yang memberikan

izin penelitian dalam kelasnya.

8. Bapak/ibu Staf Madrasah aliyah Nurul Iman Tarowang beserta siswa-

siswanya yang telah membantu saya dalam proses penelitian.

9. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada orangtua saya ibu

Jumrah, dan bapak Najamuddin serta wali saya Bapak H. Muhammad

Suyuti yang selalu mendoakan penulis tanpa henti, semangat, dukungan,

nasehat yang selalu di berikan kepada penulis tanpa pamrih.

10. Saya ucapkan terima kasih kepada Nurfitrawati Majid, suwanti, dan

Reski yang telah membantu saya dalam penyusunan media komik.

11. Teman-teman seperjuangan saya yaitu Angkatan 16 Pendidikan Biologi

khususnya kelas 16D yang menjadi teman baik yang dan selalu santai

dalam menanggapi sesuatu.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terkira kepada semua

pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak kekurangan dan keterbatasan.

Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun senantiasa penulis

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

9

harapkan dari pembaca walaupun skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna.

Penulis mengucapkan do’a kehadirat Allah SWT, semoga jerih

payah dan amal bapak-bapak dan ibu-ibu serta teman-teman akan

mendapatkan balasan sebaik-baiknya dari Allah SWT dan semoga Skripsi

ini bisa bermanfaat bagi banyak orang. Amin.

Makassar, 30 November 2020

Penulis

peneliti

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

10

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................

Error! Bookmark not defined.

SURAT PERNYATAAN.......................................................................................

3

SURAT PERJANJIAN............................................................................................

4

ABSTRAK.............................................................................................................

6

KATA PENGANTAR..........................................................................................

7

DAFTAR ISI...........................................................................................................

10

DAFTAR TABEL.................................................................................................

12

DAFTAR GAMBAR............................................................................................

13

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................

15

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................

Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang..............................................................................................

Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah.........................................................................................

Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Pengembangan..................................................................................

Error! Bookmark not defined.

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

11

D. Spesifikasi Produk Yang

Diharapkan...........................................................Error! Bookmark not

defined.

E. Pentingnya Pengembangan...........................................................................

Error! Bookmark not defined.

F. Asumsi Dan Keterbatasan Pengembangan....................................................

Error! Bookmark not defined.

G. Definisi Operasional Variabel.......................................................................

Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................

Error! Bookmark not defined.

A. Pengembangan Media Pembelajaran..........................................................

Error! Bookmark not defined.

B. Media Komik..............................................................................................

Error! Bookmark not defined.

C. Pembelajaran berbasis Lingkungan.............................................................

Error! Bookmark not defined.

D. Materi Keanekaragaman Hayati..................................................................

Error! Bookmark not defined.

E. Kerangka Pikir............................................................................................

Error! Bookmark not defined.

F. Penelitian Relevan.......................................................................................

Error! Bookmark not defined.

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

12

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................

Error! Bookmark not defined.

A. Model Pengembangan.................................................................................

Error! Bookmark not defined.

B. Prosedur Pengembangan.............................................................................

Error! Bookmark not defined.

C. Data dan Sumber Data................................................................................

Error! Bookmark not defined.

E. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................

Error! Bookmark not defined.

F. Teknik Analisis Data...................................................................................

Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL

PENGEMBANGAN...................................................................Error! Bookmark

not defined.

A. Hasil pengembangan media

pembelajaran..................................................Error! Bookmark not defined.

B. Pembahasan.................................................................................................

Error! Bookmark not defined.

BAB V PENUTUP.................................................................................................

Error! Bookmark not defined.

A.

Simpulan.....................................................................................................Er

ror! Bookmark not defined.

B. Saran............................................................................................................

Error! Bookmark not defined.

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria tingkat kevalidan media pembelajaran dalam skala liker….40

Tabel 3.2 Kriteria kelayakan……………………………………………………………40

Tabel 3.3 Kriteria kepraktisan berdasarkan penilaian guru dan siswa……….….41

Tabel 3.4 Tabel skala kriteria kepraktisan.……………………………………...42

Tabel 4.1 Storyline komik berbasis lingkungan………………………………...46

Tabel 4.2 Materi keanekaragaman hayati………………………………………52

Tabel 4.3 Validator media komik berbasis lingkungan………………………...58

Tabel 4.4 Hasil validasi ahli media I…………………………………………...59

Tabel 4.5 Hasil validasi ahli materi I………………………………………….. 61

Tabel 4.6 Hasil validasi ahli media II…………………………………………..62

Tabel 4.7 Hasil validasi ahli materi II....………………………………………..63

Tabel 4.8 Hasil tanggapan peserta didik………………………………………..72

Tabel 4.9 Hasil analisis deskriptif angket respon peserta didik………………...73

Tabel 4.10 Rekapitulasi angket respon guru…………………………………….75

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka pikir……………………………………………………...25

Gambar 3.1 Langkah langkah borg and gall dalam sugiono (2008)…………… 29

Gambar 3.2 Model borg and gall dimodifikasi peneliti…………………………33

Gambar 4.1 Gambar aplikasi base apk…………………………………………..47

Gambar 4.2 Tampilan awal aplikasi base apk…………………………………...47

Gambar 4.3 Proses membuat foto menjadi anime……………..………………..47

Gambar 4.4 Aplikasi media komik life 3………………………………………..48

Gambar 4.5 Desain template pada menu comic life 3………………………….48

Gambar 4.6 Tampilan awal comic life 3………………………………………...49

Gambar 4.7 Cover depan media pembelajaran komik berbasis lingkungan…….50

Gambar 4.8 Petunjuk penggunaan comic………………………………………..51

Gambar 4.9 Tokoh-tokoh dalam cerita berbasis lingkungan……………………51

Gambar 4.10 Sinopsi cerita media komik berbasis lingkungan…………………51

Gambar 4.11 Daftar isi media komik berbasis lingkungan……………………...52

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

15

Gambar 4.12 Desain petunjuk membaca sebelum direvisi (kiri) dan sesudah revisi

(kanan)……………………………………………………………65

Gambar 4.13 daftra isi sebelum revisi (kiri) dan sesudah revisi (kanan)………...66

Gambar 4.14 sebelum revisi (kiri) dan sesudah revisi (kanan)…………………..66

Gambar 4.15 sebelum revisi (kiri) dan sesudah revisi (kanan)…………………..67

Gambar 4.16 posisi guru sebelum revisi dan sesudah revisi……………………..68

Gambar 4.17 desain sebelum dan sesudah revisi pada tahukah kamu…………...68

Gambar 4.18 perubahan warna tulisan sebelum revisi dan sesudah revisi………69

Gambar 4.19 perubahan karakter sebelum dan sesudah…………………………69

Gambar 4.20 perubahan warna latar sebelum dan sesudah revisi...……………..70

Gambar 4.21 penulisan nama latin sebelum dan sesudah revisi ………………...70

Gambar 4.22 penggunaan spasi sebelum dan sesudah revisi…………………….71

Gambar 4.23 grafik hasil respon peserta didik…………………………………...73

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Scan hasil validasi ahli materi……………………………………..88

Lampiran 2 Scan hasil validasi ahli media……………………………………..94

Lampiran 3 Scan hasil penilaian angket media pembelajaran siswa…………...99

Lampiran 4 Scan hasil penilaian lembar observasi aktivitas guru…………….102

Lampiran 5 Scan hasil penilaian validitas RPP……………..…………………105

Lampiran 6 Scan hasil penilaian validator I dan II………………………...….109

Lampiran 7 Scan hasil penilaian media pembelajaran siswa………………….112

Lampiran 8 Scan hasil validator penilaian validitas dan konstruktur lembar

observasi aktivitas siswa………………………………………..115

Lampiran 9 Hasil angket respon guru…………………………………………119

Lampiran 10 Hasil angket peserta didik………………………………………...123

Lampiran 11 Rekaptulasi angket siswa…………………………………………139

Lampiran 12 Produk media komik……………………………………………...141

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

17

Lampiran 13 Uji kepraktisan di sekolah………………………………………..154

Lampiran 14 Pengambilan gambar komik……………………………………...155

Lampiran 15 Scan surat pengantar penelitian LP3M…………………………...157

Lampiran 16 Scan surat izin penelitian penanaman modal…………………….158

Lampiran 17 Scan surat keterangan menyelesaikan penelitian…………………159

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan

dan mencerdaskan suatu bangsa. Dapat dikatakan bahwa pendidikan

merupakan agen pembangunan dan perubahan. Oleh karena itu, pemerintah

Indonesia selalu membuat perubahan kurikulum untuk menyesuaikan

perkembangan zaman yang semakin modern. Menurut undang-undang No. 20

Tahun 2003 tentang sistem pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara.

Peran guru terhadap peserta didiknya sangat besar seperti yang

tercantum pada Undang-undang tentang sistem pendidikan. Seorang guru

harus mampu melahirkan peserta didik atau generasi penerus bangsa yang

mempunyai potensi dan kepribadian yang baik berakhlak mulia, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.

Sehingga guru mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan proses belajar

yang lebih menarik untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta

didik. Selain itu, guru tidak hanya berperan sebagai pusat sumber belajar

bagi peserta didik tetapi lebih ke arah fasilitator yang memfasilitasi berbagai

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

2

hal yang diperlukan peserta didik untuk belajar. Akan tetapi, peran guru tidak

selamanya berjalan lurus ketika berhadapan dengan peserta didik.

Kendala yang sering dihadapi oleh seorang guru dalam

menyampaikan materi adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang

bervariasi. Hal tersebut, akan berdampak negatif bagi peserta didik sehingga

tidak mempunyai minat untuk belajar dan akan berdampak pada hasil belajar

peserta didik. Faktor yang turut mendukung hasil pendidikan adalah kualitas

pembelajaran. Kualitas pembelajaran antara lain ditentukan oleh interaksi

pendidik dengan peserta didik dan lingkungan. Dalam pembelajaran,

interaksi antara pendidik dan peserta didik salah satu upaya membantu

peserta didik untuk menguasai tujuan-tujuan pendidikan.

Interaksi pendidik dapat berlangsung secara formal maupun non-

formal baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pada

keluarga interaksi pendidikan terjadi antara orang tua dan anak sedangkan di

lingkungan sekolah interaksi terjadi antara guru dengan peserta didik.

Penggunaan media pembelajaran selama proses mengajar dapat membantu

guru menyampaikan materi ke peserta didik. Tanpa media, komunikasi tidak

akan terjadi dengan baik dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi

juga tidak akan bisa berlangsung secara maksimal. Pembelajaran menempati

posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran

bagi pendidik (guru) .

Buku yang sering digunakan guru dalam proses mengajar di dalam

kelas lebih banyak textbook, meskipun sudah ada variasi penambahan

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

3

ilustrasi tetapi belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca peserta didik. Minat membaca yang rendah

menyebabkan keaktifan dan hasil belajar menjadi rendah, selain itu kerumitan

bahan ajar yang disampaikan semakin membuat peserta didik kurang tertarik

untuk membaca buku pelajaran termasuk buku biologi. Menurut Utariyanti

(2015) Peserta didik cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran apabila

sarana prasarana belajar kurang mendukung. Untuk mengatasi hal tersebut,

penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif peserta didik ketika belajar biologi.

Penggunaan media pembelajaran yang berbasis lingkungan akan

memudahkan peserta didik untuk memahami materi tentang keanekaragaman

hayati yang membahas tentang tingkat keanekaragaman hayati, flora dan

fauna serta ekosistem yang ada di lingkungan terutama di kawasan Je'ne-je'ne

Sappara. Sehingga menarik perhatian peserta didik untuk membaca buku

cerita seperti media komik yang berbasis lingkungan lebih tepatnya di

kawasan Je'ne-je'ne Sappara di bandingkan dengan buku pelajaran. Dengan

menggunakan ilustrasi/gambar sesuai dengan materi yang diajarkan, hal

tersebut dapat menarik semangat peserta didik untuk belajar. Selain itu,

penggunaan bahasa yang lebih mudah dipahami dan mempunyai kesan yang

lebih lama diingat serta mengurang tingkat keabstrakan pemikiran peserta

didik.

Mata pelajaran biologi sebagai salah satu materi ajar di sekolah

menengah atas (SMA) termasuk dalam 12 mata pelajaran terintegrasi dengan

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

4

lingkungan sesuai SK Menteri pendidikan dan menteri lingkungan hidup,

banyak topik pada mata pelajaran Biologi yang bisa di kembangkan untuk

meningkatkan pengetahuan lingkungan dan menumbuhkan sikap menjaga

lingkungan. Untuk itu, perlu di kembangkan media pembelajaran biologi

yang berkaitan dengan lingkungan salah satunya adalah media pembelajaran

komik berbasis lingkungan di kawasan Je'ne-je'ne Sappara .

Komik termasuk salah satu bentuk media pembelajaran grafis yang

berisikan ilustrasi dan jalan cerita, konten atau isi komik yang mudah

dipahami disertai dengan gaya bahasa yang sesuai dengan potensi lokal dalam

proses penyampaiannya tidak terlalu formal atau kaku. Komik menjadi

bacaan yang banyak digemari oleh kalangan anak-anak dan remaja. Komik

memiliki peran dalam proses pembelajaran karena kemampuannya dalam

menciptakan ketertarikan peserta didik dalam membaca materi pembelajaran.

Menurut Wahyuningsih (2012) Nilai edukatif media komik dalam

proses belajar mengajar tidak diragukan lagi. Hal tersebut diyakini oleh

Sudjana dalam jurnal Wahyuningsih (2012) yang menyatakan bahwa media

komik dalam proses belajar mengajar menciptakan minat para peserta didik,

mengefektifkan proses mengajar, dapat meningkatkan minat belajar dan

menimbulkan minat apresiasinya. selain itu, berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Maxtuti (2013) menyimpulkan bahwa komik keanekaragaman

hayati sebagai media pembelajaran bagi peserta didik SMA kelas X layak

secara teoritis yaitu mendapatkan total persentase rata-rata sebesar 98,3%

dengan kategori sangat layak.

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

5

Penggunaan media pembelajaran yang menarik seperti komik berbasis

lingkungan di kawasan je’ne-je’ne sappara akan membantu memperlihatkan

potensi lokal yang ada di Jeneponto. Sebagai yang tercantum Depdiknas

Nomor 22 Tahun 2006 menegaskan bahwa “Setiap satuan pendidikan dapat

menawarkan pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik,

serta potensi lokal, lingkungan budaya, kondisi ekonomi, dan kebutuhan

daerah dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan

sendiri sehingga proses pembelajaran lebih bermakna”.

Merujuk permendiknas tersebut, pendidik dapat mengembangkan

materi dengan menyelaraskan pada karakteristik, potensi daerah, sosial

budaya maupun lingkungan Je’ne-je’ne Sappara agar memudahkan peserta

didik memahami materi keanekaragaman hayati yang ada di kawasan Je’ne-

je’ne Sappara. Dengan mengaitkan materi dengan budaya untuk dipelajari

dapat memberikan kesan yang baik kepada peserta didik karena dapat

memperlihatkan keunggulan budaya sehingga menimbulkan rasa bangga dan

diaplikasikan dalam kehidupan peserta didik untuk berinteraksi sosial dengan

masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut, membuat peneliti tertarik untuk

mengembangkan bahan ajar yang berkaitan dengan lingkungan dalam bentuk

media komik. Media komik yang berbasis lingkungan belum pernah

diterapkan dalam proses pembelajaran biologi sehingga peneliti akan

membuat medianya dengan judul “Pengembangan Media Komik Berbasis

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

6

Lingkungan Di Kawasan Je'ne-je'ne Sappara Pada Materi Keanekaragaman

Hayati.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah:

1. Bagaimana cara mengembangkan media komik berbasis lingkungan di

kawasan Je'ne-je'ne Sappara pada materi keanekaragaman hayati?

2. Bagaimana kevalidan media komik berbasis lingkungan di kawasan Je'ne-

je'ne Sappara pada materi keanekaragaman hayati?

3. Bagaimana kepraktisan guru dan peserta didik terhadap media komik

berbasis lingkungan di kawasan Je'ne-je'ne Sappara pada materi

keanekaragaman hayati?

C. Tujuan Pengembangan

Adapun tujuan penelitian tersebut adalah.

1. Untuk mengetahui cara mengembangkan media komik berbasis

lingkungan di kawasan Je'ne-je'ne Sappara pada materi keanekaragaman

hayati.

2. Untuk mengetahui kevalidan media komik berbasis lingkungan di

kawasan Je'ne-je'ne Sappara pada materi keanekaragaman hayati.

3. Untuk mengetahui kepraktisan guru dan peserta didik terhadap media

komik berbasis lingkungan di kawasan Je'ne-je'ne Sappara pada materi

keanekaragaman hayati.

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

7

D. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan

Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian tersebut adala:

1. Media pembelajaran berbentuk komik disajikan dengan kompetensi dasar

materi keanekaragaman hayati.

2. Alur cerita pada media pembelajaran berbentuk komik diambil dari

lingkungan kawasan Je'ne-je'ne Sappara.

3. Karakter tokoh dalam media pembelajaran berbentuk komik dibuat dari

hasil potret di kawasan Je'ne-je'ne Sappara yang di edit menjadi tokoh

kartun komik pada umumnya.

4. Media pembelajaran berbentuk komik dicetak berwarna dalam bentuk

buku dengan kertas ….

5. Media pembelajaran berbentuk komik dapat digunakan sebagai media

pembelajaran di dalam kelas maupun diluar jam pelajaran yang dapat di

baca peserta didik secara mandiri.

E. Pentingnya Pengembangan

Pengembangan media pembelajaran berbasis lingkungan penting dilakukan,

hal tersebut akan diuraikan alas an pentingnya penelitian tersebut.

1. Media komik berbasis lingkungan dapat digunakan sebagai media

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu dan memudahkan.

a. Peserta Didik

Peserta didik lebih menyukai proses pembelajaran biologi

dengan menggunakan media pembelajaran terkhusus media

pembelajaran komik berbasis lingkungan.

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

8

b. Sekolah Dan Guru

Media komik dapat menjadi salah satu media alternatif di

sekolah sebagai media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik

untuk mengajar sehingga menciptakan proses belajar yang lebih baik

dan di sukai peserta didik.

2. Pembelajaran dengan menggunakan media komik berbasis lingkungan

di desain sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Sesuai dengan kebutuhan dalam hal tersebut dimaksud pembelajaran

yang sudah dirancang sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki

peserta didik. Media komik di desain dengan beberapa item yang jelas

seperti gambar, balon kata, info penting dan tugas-tugas.

F. Asumsi Dan Keterbatasan Pengembangan

Pengembangan pembelajaran berbasis lingkungan pada mata pelajaran

keanekaragaman hayati di MA. Nurul Taqwa Tarowang memiliki beberapa

asumsi dan keterbatasan sebagai berikut.

1. Asumsi pengembangan

Adapun asumsi dalam pengemangan media komik berbasis linkungan di

kawasan Je'ne-je'ne Sappara adalah.

a. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dimulai dari mendesain

bahan pembelajaran.

b. Komik berbasis lingkungan disusun sebagai media pembelajaran

biologi yang dapat digunakan di dalam kelas maupun diluar kelas

secara mandiri oleh peserta didik kelas MIA X di SMA/MA

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

9

c. Dosen para ahli dan guru memberikan masukan dan merevisi

mengenai kualitas pada media pembelajaran komik berbasis

lingkungan di kawasan Je'ne-je'ne Sappara menjadi komik yang baik

dan layak digunakan sebagai media pembelajaran.

2. Keterbatasan Pengembangan

Penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis lingkungan di

kawasan Je'ne-je'ne Sappara dibatasi pada hal-hal berikut.

a. Komik berbasis lingkungan dikembangkan untuk digunakan sebagai

media pembelajaran untuk materi keanekaragaman hayati.

b. Komik digunakan khusus peserta didik kelas X di SMA/MA

c. Komik dikembangakan sebagai media pembelajaran yang baru yang

dikaitkan dengan lingkungan sekitar.

G. Definisi Operasional Variabel

Definesi operasional variabel dalam pengembagan media komik yaitu

media pembelajaran berbentuk komik. Media pembelajaran berbentuk komik

dimodifikasi menjadi sebuah rangkaian gambar berupa karakter-karakter yang

dilengkapi dengan balon percakapan yang disusun secara menarik dan

berwarna dan terdapat alur cerita untuk menjelaskan dalam menggambarkan

jenis keanekaragaman hayati di kawasan Je'ne-je'ne Sappara.

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengembangan Media Pembelajaran

1. Pengembangan

Pengembangan menurut kamus besar bahasa Indonesia secara

etimologi berarti proses/cara, pembuatan mengembangkan. Secara istilah,

kata pengembangan menunjukan suatu kegiatan yang dilakukan untuk

menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, dimana selama kegiatan

tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat atau cara tersebut

terus dilakukan. Secara umum, pengembangan adalah suatu proses atau

langkah-langkah yang dilakukan untuk mengembangkan suatu produk

baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat

dipertanggung jawabkan.

Menurut Gorg and Gall dalam Sugiono (2019) penelitian dan

pengembangan merupakan proses/metode yang digunakan untuk

mevalidasi dan mengembangkan produk. Ada beberapa istilah tentang

penelitian dan pengembangan Borg and Gall menggunakan nama research

and development/R&D. Richey, and Kelin, menggunakan nama Design

and development research yang dapat diterjemahkan menjadi perancangan

dan penelitian pengembangan. Terdapat beberapa medel-model

pengembanaganyang dapat digunakan seperti model kemp, model Dick

dan Carey, model PPSI, Model, 4d, dan model Borg and gall.

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

11

Kurniawan (2017) Thiagarajan menggunakan Model 4D

merupakan singkatan dari define, design, development, implementation,

Evaluation), dan Development Research, yang dapat diterjemahkan

menjadi penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan

berfungsi untuk memvalidasi produk mengembangkan produk.

Memvalidasi produk, berarti produk itu telah ada, dan penelitian hanya

menguji efektivitas atau validitas produk tersebut. R&D adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

menguji keefektifan produk tersebut.

Menurut Santoso (2015) menyatakan bahwa dalam suatu proses

belajar mengajar, ada dua unsur penting yang saling berkaitan yaitu

metode mengajar dan media pembelajaran. Pemilihan metode mengajar

yang baik akan mempengaruhi pola pemilihan media pembelajaran yang

akan dipakai agar sesuai dengan metode mengajar tersebut. Kegunaan

utama dari sebuah media pembelajaran adalah sebagai alat bantu dalam

kegiatan mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan

lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh seorang tenaga

pengajar

2. Pengertian Media pembelajaran

Menurut Heinich dalam Arsyad (2012) mengemukakan bahwa

media merupakan alat komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti

“perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerimaan

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

12

pesan (a receiver). Terdapat beberapa jenis macam media pembelajaran

seperti media auditif, media visual,dan media audiovisual. Salah satu

contoh media seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed

materials), komputer, dan instruktur.

Menurut Smaldino dalam Kurnia (2020) media merupakan apa

saja yang mampu membawakan informasi antara sumber dan penerima

pesan. Segala sesuatu yang dapat digunakan guna mempermudah

penyampaian informasi dari sumber kepada penerima pesan dapat

dikategorikan sebagai media. Pendidikan terutama proses pembelajaran

pun tidak luput dari penggunaan media. Pembelajaran sebagai proses

penyampaian materi dari guru kepada siswa juga tidak bisa lepas dari

media atau lebih tepatnya media pembelajaran. Media pembelajaran

digunakan guru sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi sehingga

siswa lebih mudah dalam penerimaan dan pemahaman materi yang

disampaikan oleh guru, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Menurut Arini (2019) Media pembelajaran adalah alat ukur bantu

yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Menurut Sanjaya

(2013) media bukan hanya berupa alat bantu atau bahan saja, akan tetapi

hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan.

Anitah (2010) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah setiap

media yang di dalamnya terkandung informasi yang dapat

dikomunikasikan kepada orang lain. Secara khusus media

pembelajaran memiliki fungsi dan berperan dalam menangkap suatu

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

13

objek atau peristiwa-peristiwa tertentu, memanipulasi keadaan, peristiwa,

atau objek tertentu serta menambah gairah dan motivasi belajar siswa.

Dari beberapa pengertian tentang media menurut para ahli dapat

ditarik kesimpulan bahwa media dalam pembelajaran adalah segala

bentuk alat komunikatif yang dapat digunakan untuk menyampaikan

pesan/informasi dari sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat

merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran.

3. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran

Terdapat dua unsur penting dalam proses pembelajaran, yaitu

metode dan media yang digunakan oleh guru. Pemilihan metode

penyampain pembelajaran harus diimbangkan dengan media yang

digunakan serta tujuan yang hendak dicapai. Salah satu fungsi utama

media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang di tata dan

di ciptakan oleh guru. Menurut Baharun (2016) kehadiran media

mempunyai arti yang cukup penting. Ketidakjelasan bahan atau materi

yang disampaikan dalam pembelajaran dapat dibantu dengan

menghadirkan media sebagai perantara. Media adalah seluruh alat dan

bahan yang digunakan untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi,

buku, Koran, majalah, dan sebagainya.

Menurut kemp dalam Arsyad (2011) mengemukakan manfaat atau

dampak positif penggunaan media dalam proses pembelajaran di kelas,

atau sebagai cara utama pembelajaran langsung, diantaranya:

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

14

1. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku

2. Pembelajaran bisa lebih menarik

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif

4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat di persingkat

5. Kualitas hasil belajar dapat digunakan

6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana dinginkan atau

diperlukan

7. Sikap positif siswa terhadap apa yang dipelajari proses belajar dapat

ditingkatkan

8. Pesan guru menjadi lebih positif, beban guru untuk menjelaskan

yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi.

Kehadiran media dalam pembelajaran akan sangat membantu

keefektifan proses pembelajaran, penyampaian informasi, meningkatkan

pemahaman peserta didik, membuat penyajian informasi lebih menarik,

memudahkan penafsiran informasi, dan memadatkan informasi kepada

peserta didik (Sukiman, 2012)

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat dipahami

bahwa fungsi media pembelajaran adalah dapat membangkitkan dan

menumbuhkan minat, motivasi, serta berbagai kondisi psikologis siswa

dalam belajar; sehingga penggunaan media pembelajaran merupakan hal

yang penting untuk diterapkan diimbangi dengan kemampuan guru

dalam menyampaikan materi dengan metode pembelajaran yang tepat.

Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penggunaan media pembelajaran

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

15

adalah dapat menjadikan proses dan tujuan pembelajaran tercapai,

karena menumbuhkan daya serap, daya ingat, aktivitas, tingkat

pemahaman, serta kemampuan berpikir secara konkrit atau nyata

sehingga siswa dapat lebih mengerti akan materi pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

B. Media Komik

Menurut Mastuti (2013) menyatakan bahwa komik merupakan cetak

dan juga media visual yang dilengkapi dengan gambar-gambar menarik

sehingga dapat memacu siswa untuk belajar dan menjadi alternatif media

pembelajaran dalam menciptakan variasi belajar. Sudjana dan Riva (2011)

yang mendefinisikan komik adalah suatu bentuk kartun yang mengungkapkan

karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan

dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca. Komik juga berperan sebagai media yang berfungsi untuk

menyampaikan informasi ilmiah dengan cara visual yang menghibur.

Menurut Pramadi (2013) memaparkan bahwa komik merupakan satu

bentuk seni populer terutama di kalangan anak-anak dan remaja yang

merupakan salah satu medium potensial untuk pembelajaran Biologi. Komik

menggunakan banyak unsur-unsur dan teknik fiksi dalam menjelaskan

fenomena kehidupan nyata yang berkaitan dengan konsep Biologi.

Penggunaan teknik fiksi bisa meningkatkan minat pembacaan, imajinasi, dan

demikian pula secara lebih efektif mengirim konten sains kepada peserta

didik yang membaca komik sains tersebut.

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

16

Menurut Marie & Williams dalam Pramadi (2013) komik terdiri dari:

(1) Image (gambar). Gambar komik dibuat sederhana agar maksud atau

tujuan komik lebih mudah dipahami pembaca. (2) Text (text). Text komik

dibuat dengan kalimat yang mudah dimengerti, lugas, singkat, dan tidak kaku.

(3) Story (cerita). cerita dibuat sekreatif mungkin agar pembaca tidak mudah

bosan.

Menurut Utarayanti (2015) yang menyatakan bahwa komik menjadi

salah satu bacaan yang diminati baik oleh kalangan dewasa terlebih anak-

anak. Sekarang, banyak buku-buku pelajaran yang tampilan menarik, bahkan

dikemas dalam bentuk komik atau ilustrasi kartun. Komik mulai menjadi

fenomena sebagai pemancing minta belajar. Cerita komik yang syarat

imajinatif dengan dukungan gambar yang menarik serta komunikasi yang

lugas membuat komik begitu diminati untuk dikonsumsi di kalangan anak-

anak. Komik dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan

kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita,

dramatisasi, bacaan, melukis dan menggambarkan, serta membantu mereka

menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks dari ada

sifat hiburan sementara.

C. Pembelajaran berbasis Lingkungan

Menurut Zukmadini (2018) Pembelajaran berbasis lingkungan adalah

pembelajaran yang menekankan lingkungan sebagai media atau sumber

belajar. Pembelajaran berbasis lingkungan merupakan implementasi dari

pendidikan lingkungan yang dilakukan secara formal. Menurut Widyastuti

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

17

(2013) Pembelajaran outdoor formal mengidentifikasikan konsep, yang mana

diajarkan melalui interpretasi lingkungan dan praktik pembelajaran lainnya.

Praktek pembelajaran outdoor selaras dengan budaya, filsafat, dan kondisi

lokal dari siswa. Pelaksanaan pembelajaran outdoor melibatkan interaksi

dinamis antara tujuh domain: 1) peserta, 2) lingkungan, 3) program, 4)

kegiatan, 5) kelompok, 6) instruktur, dan 7) budaya.

Menurut Awal (2017) pembelajaran berbasis lingkungan merupakan

pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan

peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar.

Pembelajaran berbasis lingkungan mengarah pada pembelajaran yang

memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya. Lingkungan juga dapat

diformat maupun digunakan sebagai media pembelajaran. Hal ini guru dapat

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa sehingga

dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak

positif dari diterapkannya pendekatan lingkungan yaitu siswa dapat terpacu

sikap rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya.

Menurut Harjanto (2005) media pembelajaran yang biasa dipakai oleh

guru dalam proses pembelajaran meliputi (1) media grafis, (2) media tiga

dimensi, (3) media proyeksi penggunaan, dan (4) lingkungan sebagai media

pendidikan. Lingkungan (environment) sebagai media pendidikan merupakan

faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan

faktor belajar yang penting. Lingkungan yang berada di sekitar peserta didik

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

18

dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi masyarakat di

sekeliling sekolah, lingkungan fisik disekitar sekolah, bahan-bahan yang

tersisa atau tidak dipakai, bahan-bahan bekas dan bila diolah dapat

dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar, serta peristiwa

alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.

Menurut Baharun (2016) Lingkungan sosial sebagai sumber belajar

biologi tentang keanekaragaman hayati yang dapat berinteraksi langsung

dengan masyarakat seperti kegiatan organisasi sosial, adat istiadat, mata

pencaharian, kebudayaan, pendidikan kependudukan, struktur pemerintahan,

agama, dan sistem nilai. Dalam pembelajaran biologi, penggunaan media

lingkungan harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan tingkat

perkembangan peserta didik. Aspek-aspek lingkungan alam tersebut dapat

dipelajari secara langsung oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

biologi dapat memahami materi di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta

terhadap alam, kesadaran untuk menjaga dan memelihara kelestarian

lingkungan, serta turut menanggulangi kerusakan dan pencemaran

lingkungan, serta tetap menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di tempat

tertentu.

Menurut Yani (2019) Kebudayaan merupakan keseluruhan yang

kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat

seseorang sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan adalah sebuah sistem

tanda yang memiliki beberapa peranan, diantaranya cara pemahaman,

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

19

perhubungan,, dan penciptaan. Budaya merupakan sebuah sistem yang

memiliki koherensi. Bentuk-bentuk simbolis yang berupa kata, benda, laku,

mite, sastra, lukisan, nyanyian, musik, kepercayaan yang berkaitan erat

dengan konsep-konsep dari sistem pengetahuannya, juga tidak dapat

terpisahkan dari sistem sosial, organisasi kemasyarakatan, dan seluruh

perilaku sosial.

Menurut Yani (2019) Kawasan Je'ne-Je'ne Sappara berada di Desa

Balangloe, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan

uang termasuk salah satu kebudayaan jeneponto yang sering dilakukan satu

kali setahun yang termasuk upacara pesta adat. Tradisi Je'ne-je'ne Sappara di

desa balangloe tarowang yang sering dilakukan adalah ritual upacara adat

Je'ne-je'ne Sappara yang dilakukan dengan mandi –mandi (menceburkan diri)

secara bersama-sama di pantai, disamping itu hal ini dimaksud sebagai tolak

bala atas segala bencana yang akan menimpah masyarakat setempat.

Upacara adat Je'ne-je'ne Sappara adalah sebuah upacara adat yang

telah berumur ratusan tahun yang telah diselenggarakan secara turun temurun

oleh masyarakat setempat. Terdapat beberapa ritual Je'ne-je'ne Sappara yaitu

assempa,a-lili’, dengka pada, a’pabatte, a’jene-jene. Yang mempunyai nilai

pendidikan budaya yang tidak pernah dikaitkan dengan materi biologi.

Kawasan Je'ne-je'ne Sappara terletak di daerah pesisir dan terdapat beberapa

jenis tumbuhan dan ekosistem yang ada di dalam nya. Ketika upacara adat

akan dilaksanakan maka terdapat beberapa rangkain ritual yang akan

meriahkan upacara adat tersebut akan tetapi nilai budayanya tidak di

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

20

tuangkan dalam bentuk pendidikan. Pemangku adat kedua, Arif Sonda Kr

Kulle di desa Balang Loe Tarowang, mengungkapkan bahwa Tarowang sejak

zaman dahulu di kenal memiliki kesuburan tanah yang cukup termansyur. Hal

ini disebabkan karena desa tersebut terdiri dari tiga dimensi, yaitu gunung,

darat, dan laut yang sering di sebut Babana Binangayya.

D. Materi Keanekaragaman Hayati

Menurut Tamara (2019) Materi pembelajaran pada dasarnya

merupakan isi dari kurikulum. Materi pembelajaran dipilih seoptimal

mungkin untuk membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi

dan kompetensi dasar. Hal yang harus diperhatikan berkenaan pemilihan

materi pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan dan perlakuan (treatment)

terhadap materi pembelajaran tersebut. Agar guru dapat membuat persiapan

yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut memahami berbagai aspek

yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran, baik berkaitan

dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembanganmateri serta

mengukur efektivitas persiapan tersebut.

Materi pembelajaran harus mempunyai lingkup dan urutan yang jelas.

Lingkup dan urutan itu dibuat bertolak dari tujuan yang dirumuskan.

Pokok bahasan pada pembelajaran biologi di kelas X sebagai berikut :

Semester ganjil

a. Ruang lingkup biologi

b. Keanekaragaman hayati

c. Virus

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

21

d. Monera

e. Protista

f. Jamur (Fungi)

Fokus bahasan materi penelitian dan pengembangan adalah materi

keanekaragaman hayati kelas X/SMA yang dipelajari di semester ganjil.

Menurut Sulistina (2016) Indonesia merupakan negara yang memiliki

keanekaragaman hayati yang melimpah menarik flora maupun fauna,

keanekaragaman hayati dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, di

antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia yang mengandung protein,

karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein sebagai salah satu sumber

pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani).

1. Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman alam hayati menunjukkan berbagai variasi dalam

bentuk, struktur tubuh, warna, jumlah, dan sifat lain dari makhluk hidup di

suatu daerah. Sumber alam hayati merupakan bagian dari mata rantai tatanan

lingkungan hidup, yang menjadikan lingkungan ini hidup dan mampu

menghidupkan manusia dari generasi ke generasi.

Safitri (2016) Keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan,

keanekaragaman hayati tingkat gen, keanekaragaman hayati tingkat jenis, dan

keanekaragaman hayati tingkat ekosistem seperti penjelasan di bawah ini.

1. Keanekaragaman hayati tingkat gen

Mangga golek, mangga harum manis, dan mangga indramayu

merupakan contoh-contoh keanekaragaman hayati tingkat gen. dalam satu

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

22

spesies mangga terdapat aneka macam mangga, baik bentuknya,

warnanya, rasanya, dan lain-lain. Semua makhluk hidup dalam satu

spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen

pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi

susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing individu.

Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu

individu dalam satu spesies.

2. Keanekaragaman hayati tingkat jenis

Pohon aren, pohon kelapa, dan pohon nipah merupakan contoh-

contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis. Jika keanekaragaman hayati

tingkat gen dilihat pada tingkat jenis ini dilihat dari tingkat family.

Misalnya tanaman-tanaman pada famili arecaceae seperti tumbuhan

kelapa, aren, nipah, dan pinang. Contoh yang lain adalah tanaman-tanaman

dari famili fabaceae/jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang

buncis, kacang kapri, dan kacang hijau. Selain itu, contoh dari family

felidae seperti kucing, harimau, singa, dan cheetah. Sementara untuk

mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau

hewan, kamu dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya

bentuk dan ukuran tubuh, warna, kebiasaan hidup, dan lain-lain.

3. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem

Terumbu karang, sawah, dan sungai merupakan contoh-contoh

keanekaragaman hayati tingkat ekosistem. Keanekaragaman hayati tingkat

ekosistem ini dapat dilihat pada tingkat bioma. Keanekaragaman hayati

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

23

ekosistem ini dipengaruhi oleh adanya variasi iklim, kondisi geologis,

faktor fisik, dan kimia tanah.

Beberapa macam ekosistem yang ada di dunia antara lain sebagai

berikut.

a) Ekosistem lautan

1) Ekosistem laut dalam

2) Ekosistem pantai

(a) Ekosistem pantai pasir dangkal

(b) Ekosistem terumbu karang

(c) Ekosistem pantai karang

(d) Ekosistem pantai lumpur

b) Ekosistem darat

1) Ekosistem vegetasi dataran rendah

(a) Hutan bakau

(b) Ekosistem tepi pantai

(c) Ekosistem hutan sagu

(d) Ekosistem hutan rawa gambut

2) Ekosistem vegetasi dataran tinggi

(a) Ekosistem vegetasi hutan pegunungan

(b) Ekosistem padang rumput pegunungan

(c) Ekosistem tebing batu

(d) Ekosistem padang rumput rawa

(e) Ekosistem padang rumput alpin

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

24

3) Ekosistem vegetasi gunung/monsoon

c) Ekosistem darat suksesi

Merupakan ekosistem yang berkembang setelah terjadinya perubahan

suatu ekosistem, baik karena faktor alam maupun karena kegiatan

manusia.

d) Ekosistem buatan

(1) Waduk

(2) Hutan tanaman

(3) Agroekosistem

Agroekosistem merupakan ekosistem buatan berupa daerah

pertanian. Contoh : sawah tadah hujan, sawah irigasi, sawah rawa,

sawah pasang surut, sawah daerah banjir (surjan), kolam, tambak,

perkebunan, dan lading.

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

25

E. Kerangka Pikir

Berdasarkan alur pikir tersebut, maka dapat digambarkan dalam

bagan kerangka pikir, sebagai berikut.

Kurang bervariasinya media pembelajaran yang

digunakan

Pendidik belum pernah menggunakan media

pemebelajaran berupa komik

Komik Berbasis Lingkungan Di Kawasan Jene-

Jene Sappara

Dikembangkan Media Pembelajaran Komik

Uji Validitas

Revisi

Uji Lapangan

Media komik berbasis lingkungan di kawsan je’ne-

je’ne sappara sudah valid dan menarik

Dosen Para Ahli

Guru Dan Peserta

Didik

Perlu

Solusi

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

26

F. Penelitian Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dari beberapa peneliti

sebelumnya yang mendukung kajian teori yaitu:

1. Penelitian I Putu Wina Yasa Pramadi (2013). Dengan judul “Pengaruh

Penggunaan Media Komik Berorientasi Kearifan Lokal Bali Terhadap

Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Fisika”. Menunjukkan bahwa

hasil analisis deskriptif dan analisis MANOVA satu jalur, bahwa

pembelajaran yang menggunakan komik berorientasi kearifan lokal bali

memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran

tanpa menggunakan komik berorientasi kearifan lokal bali.

2. Penelitian Puspitorini Retno, A.K. Dkk (2014). Dengan judul “Penggunaan

Media Komik Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Motivasi

Dan Hasil Belajar Kognitif Dan Afektif. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penggunaan media komik di dalam pembelajaran IPA mampu

meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan nilai gain skor sebesar

0,55 (sedang); hasil belajar ranah kognitif dengan gain skor sebesar 0,42

(sedang); dan meningkatkan hasil belajar ranah afektif dengan gain skor

sebesar 0.34 (sedang). Hasil uji beda antara sebelum dan setelah perlakuan

menunjukkan adanya perbedaan baik yang menyangkut motivasi belajar,

hasil belajar kognitif, maupun hasil belajar afektif.

3. Peneliti Santy Afriana (2020), dengan judul pengembangan media

pembelajaran komik islami berbasis lingkungan hidup pada kelas IV

SD/MI. hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan media

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

27

pembelajaran komik islami berbasis lingkungan hidup memperoleh nilai

rata-rata persentase ahli materi sebesar 93% dengan kategori sangat layak,

ahli media memperoleh skor sebesar 80% dengan kategori layak, ahli

agama memperoleh skor 80% dengan kategori layak, penilaian pendidikan

memperoleh rata-rata persentase sebesar 90,75% dengan kategori sangat

layak. Hal ini menunjukkan bahwa komik islami berbasis lingkungan

hidup yang telah dikembagkan sangat layak digunakan sebagai media

pembelajaran.

4. Penelitian Alif yanuar Zukmadini, dkk (2018). Strategi pembelajaran

Biologi berbasis lingkungan melalui kombinasi pembelajaran indoor dan

outdoor sebagai upaya meningkatkan keterampilan proses siswa SMA.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase keterlaksanaan strategi

pembelajaran biologi berbasis lingkungan pada fase introduksi adalah

78,26%, pada fase eksplorasi yaitu 70%, dan pada fase interpretasi yaitu

85,71%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa strategi

pembelajaran biologi dengan menerapkan teknik kombinasi pembelajaran

indoor dan outdoor dapat meningkatkan keterampilan proses siswa dan

aplikasi untuk diterapkan pada jenjang SMA.

5. Peneliti Wahyuningsih, Ary Nur (2011). Pengembangan media komik

bergambar materi saraf untuk pembelajaran yang menggunakan strategi

PQ4R. hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan peserta didik setelah

pembelajaran biologi menggunakan media komik bergambar pada strategi

PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar, perhitungan gain score adalah g =

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

28

0,44 (kriteria sedang). Dari perhitungan tersebut diketahui gain score uji

coba kelas XI IPA I: 0,44 termasuk kategori sedang, ini berarti rata-rata

peningkatan hasil belajar sedang. Hasil ketuntasan peserta didik uji coba

kelas sebesar sebanyak 36 peserta didik dari 40 anak memilih nilai di atas

71. Hasil ini menunjukkan secara klasikal pembelajaran menggunakan

media komik bergambar ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

dan ketuntasan klasikal lebih dari 75%.

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Metode penelitian yang digunakan dalam proses peneliti adalah

metode R&D (Research and Development) dengan menggunakan model Borg

And Gall. Menurut Amirzan (2018) R & D bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan guru pada kelas spesifik terdapat sepuluh langkah. Langkah-

langkah penelitian yang digunakan seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Langkah Langkah Borg And Gall Dalam Sugiono (2008)

Research and

information

collecting

Planning

Develop

preliminary

form of product

Preliminary fields

testing Main product Main field testing

Operational field

testing

Final product

revision Operational

product revision

Dissemination and

implementati

gambar 3.1 langkah

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

30

a. Studi pendahuluan (Research and information collecting)

Langkah pertama yang akan dilakukan peneliti yaitu analisis kebutuhan,

studi pustaka, studi literatur, penelitian skala kecil, dan standar laporan

yang dibutuhkan.

1) Kriteria dalam menganalisis kebutuhan yaitu apakah produk yang

dikembangkan hal yang penting dalam kegiatan pembelajaran?

2) Studi literature, berfungsi untuk mencari informasi berkaitan dengan

perluasan bahan ajar yang di rencanakan sementara.

3) Riset skala kecil.

b. Merencanakan penelitian (Planning)

1) Merumuskan tujuan penelitian

2) Memperkirakan dana, tenaga dan waktu

3) Merumuskan kualifikasi penelitian dan bentuk-bentuk partisipasinya

dalam penelitian

c. Pengembangan bentuk awal/desain (Develop preliminary of product)

1) Menentukan desain produk yang akan dikembangkan

2) Menentukan sarana dan prasarana penelitian yang akan dibutuhkan

selama proses penelitian dan pengembangan dilakukan.

3) Menentukan tahap-tahap pelaksanaan uji desain dilapangan

4) Menentukan deskripsi tugas pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian

d. Uji coba lapangan pendahuluan/terbatas (Preliminary field testing)

1) Melakukan uji lapangan awal terhadap desain produk.

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

31

2) Bersifat terbatas, baik substansi desain maupun pihak-pihak yang

terlibat dalam uji coba produk.

3) Uji lapangan awal dilakukan secara terus-menerus sehingga diperoleh

desain layak substansi maupun metodologi.

e. Revsi produk utama

Penyempurnaan diawali dengan melakukan uji lapangan secara

terbatas.

f. Uji lapangan utama

(a) Melakukan uji kepraktisan desain produk

(b) Uji kepraktisan biasanya dilakukan secara langsung di lapangan

dengan mengambil beberapa responden

(c) Hasil uji lapangan adalah diperoleh desain yang mempunyai

kelayakan untuk digunakan selanjutnya.

g. Revisi hasil uji lapangan lebih luas

Penyempurnaan produk dari hasil uji lapangan lebih luas ini akan lebih

memberikat kata layak untuk produk yang dikembangkan.

h. Uji kelayakan

1) Melakukan uji kepraktisan dan adab tabilitas melibatkan para calon

pemakai

2) Berupa model desain yang bersedia diterapkan

i. Revisi final hasil uji kelayakan

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

32

Sudah didapatkan suatu produk yang tingkat kepraktisannya dapat

dipertanggungjawabkan sehingga mempunyai nilai generalisasi yang bisa

diandalkan.

j. Desiminasi dan implementasi produk akhir

Pada penelitian ini peneliti menggunakan model Borg and Gall yang

telah dimodifikasi oleh sugiyono. Dalam penelitian dan pengembangan

untuk menghasilkan produk akhir yang siap untuk diterapkan dalam

lembaga pendidikan.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur peneliti yang akan digunakan dalam penelitian tersebut

adalah menggunakan model Borg And Gall. Akan tetapi, peneliti membatasi

langkah-langkah penelitian pengembangan dari sepuluh langkah, hanya

sampai tahapan keenam yang akan diikuti oleh peneliti, dikarenakan tujuan

penelitian ini yaitu ingin mengetahui kevalidan dan kepraktisan media yang

dikembangkan.

Menurut Borg and Gall dalam Tamara (2019) tahapan yang ideal

tersebut dapat disederhanakan tanpa mengurangi nilai penelitian dan

pengembangan itu sendiri, peneliti melakukan empat tahapan dan enam

langkah dalam melaksanakan Research And Development. Prosedur yang

dilakukan peneliti untuk melakukan pengembangan terdapat pada gambar 3.2.

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

33

Gambar 3.2 Model Borg and Gall dimodifikasi Peneliti

a. Studi pendahuluan (Research and information collecting)

1) Mengidentifikasi potensi dan masalah dari hasil wawancara dengan

guru yang akan dijadikan acuan sebagai proses pengembagan produk

yang akan di buat.

2) Materi akan dilengkapi sesuai dengan kebutuhan komik yang sesuai

dengan acuan kurikulum.

3) Media : melengkapi ilustrasi gambar yang sesuai dengan materi

keanekaragaman hayati

b. Tahap perencanaan peneliti (Planning)

1) Menentukan topik yang akan di jadikan bahan media komik.

2) Menyiapkan materi keanekaragaman hayati dari buku kurikulum K13

dan berbagai sumber yang relevan yang disesuaikan dengan materi.

3) Melengkapi materi pada produk awal hanya menjelaskan tingkat

keanekaragaman hayati, jenis-jenis keanekaragaman hayati, dan upaya

menjaga kelestarian lingkungan.

4) Tokoh komik

Research and

information

collecting

Planning

Develop

preliminary

form of product

Preliminary fields

testing Main product Main field testing

Gambar SEQ Gambar \* ARABIC 2 Modifikasi Prosedur Peneliti Menurtut Borg And Gall

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

34

c. Tahap pengembangan produk

1) Menentukan topik, tokoh, lokasi dan objek-objek yang akan ada dalam

cerita

2) Alur cerita komik yang membahas materi keanekaragaman hayati

3) Melengkapi materi yang sesuai dengan acuan kurikulum yakni sesuai

dengan kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

4) Menampilkan gambar sesuai dengan ilustrasi sesuai dengan materi.

5) Mendesain tampilan dengan warna yang kontras

6) Mendesain komik menggunakan Base apk dan comic life 3.

7) Menyimpan file desain komik dalam bentuk pdf untuk uji coba

terbatas.

d. Tahap validasi dan uji coba terbatas

1) Ahli materi

Uji ahli materi bertujuan untuk mengetahui kelengkapan materi, dan

berbagai hal yang berkaitan dengan materi. Masing-masing aspek

dikembangkan beberapa pertanyaan dan mengisi lembar validasi diisi

oleh ahli materi.

2) Ahli media

Uji ahli media bertujuan untuk menguji hak dari segi tampilan, tata

letak, teks dari gambar, kesesuaian jenis huruf, bahasa, dan ukuran,

kesesuaian warna dan pemilihan background.

e. Revisian hasil uji lapangan terbatas

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

35

Setelah produk diuji cobakan maka peneliti dapat mengetahui

kelemahan dari produk yang telah diuji pada validator ahli materi dan

media, data yang dihasilkan dari angket berupa tanggapan dari validator

akan direvisi apabila validator menanggapi produk kurang memuaskan dan

akan di revisi untuk menjadi media komik yang lebih layak lagi.

f. Uji lapangan utama

Setelah melakukan revisi maka hal yang dilakukan selanjutnya adala:

a) Melakukan uji kepraktisan desain produk

b) Uji kepraktisan dilakukan secara langsung di lapangan dengan

mengambil beberapa responden di Madrasah Aliyah Nurul Iman

Tarowang

c) Produk akan diuji cobakan pada responden sebanyak 30 peserta didik

dan guru mata pelajaran biologi

d) Hasil uji lapangan adalah diperoleh desain yang mempunyai kelayakan

untuk digunakan selanjutnya.

C. Data dan Sumber Data

Adapun jenis data dan sumber data dari penelitian pengembangan yaitu:

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian tersebut ada dua yaitu:

a. Data kuantitatif

Data kuantitatif termasuk dari kriteria skor untuk setiap penilaian yang

diubah menggunakan skala likert yang diisi oleh ahli media, ahli

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

36

bahasa, ahli materi, pendidik dan peserta didik. Yaitu menjadi: 4 =

sangat setuju, 3 = setuju, 2 = tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju.

b. Data kualitatif

Data kualitatif berupa pengkategori yang akan diisi oleh ahli

materi,ahli media, pendidik, dan peserta didik untuk menilai kualitas

komik berbasis lingkungan pada materi keanekaragaman hayati.

2. Sumber data

Sumber data dari penelitian terbagi atas dua yaitu

a. Data primer, termasuk data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti

dari sumbernya di lapangan. Adapun yang menjadi sumber data dari

penelitian ini adalah validator ahli materi dan media, guru serta

peserta didik.

b. Sumber data sekunder, yaitu data yang dikumpul langsung oleh

peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Data yang tersusun

dalam bentuk dokumen. Dalam penelitian ini, dokumentasi dan angket

merupakan data sekunder dari penelitian tersebut.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah

berupa observasi, angket validasi, angket respon guru, dan angket respon

peserta didik.

1. Observasi

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

37

Tujuan observasi secara langsung di lapangan adalah untuk

melihat proses pembelajaran dan mengamati media pembelajaran yang

digunakan guru selama proses mengajar di dalam kelas.

2. Angket validasi

Angket atau kuesioner yang terdiri dari beberapa pernyataan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi/data mengenai

pendapat para dosen ahli sesuai dengan ahlinya masing-masing untuk di

validasi media komik berbasis lingkungan di kawasan Je'ne-je'ne

sappara.

3. Angket respon guru

Angket guru digunakan untuk mengetahui kelayakan produk

untuk dijadikan sebagai media pembelajaran dalam proses mengajar pada

materi keanekaragaman hayati.

4. Angket Peserta didik

Angket peserta didik digunakan untuk mendapat tanggapan dari

peserta didik berkaitan dengan media pembelajaran yang dikembangkan

yaitu media komik berbasis lingkungan di kawasan Je'ne-je'ne Sappara.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan untuk

mendapatkan data yang akurat yaitu wawancara, observasi lapangan, angket

analisis kebutuhan, angket validasi, dan dokumentasi.

1. Wawancara

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

38

Wawancara dalam penelitian tersebut berupa pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan pada guru mata pelajaran biologi untuk

mengetahui tentang proses pembelajaran dan media yang sering

digunakan oleh guru selama mengajar di dalam kelas pada pembelajaran

biologi di Madrasah Aliyah Nurul Iman Tarowang, dan mendapatkan

data yang diperoleh digunakan sebagai data awal analisis kebutuhan

produk.

2. Observasi lapangan

Metode observasi lapangan dilakukan dengan mengamati proses

pembelajaran yang berlangsung serta mengamati media yang digunakan

guru dalam proses belajar di dalam kelas.

3. Angket

Angket salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk di

jawabnya. Dalam penelitian tersebut angket atau Kuesioner yang akan

dibagikan terdiri dari dua yaitu angket validasi dan angket kepraktisan.

a. Angket validasi

Angket validasi tersebut terdiri dari 2 jenis, yaitu angket

validasi ahli materi, dan angket ahli media. Angket-angket tersebut

akan diisi oleh validator dengan memperhatikan dari beberapa aspek

seperti, aspek desain dengan memberikan pertanyaan untuk penilaian

mengenai desain atau tampilan produk, angket validasi materi di

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

39

kembangkan pertanyaan untuk menilai kesesuaian produk komik

berbasis lingkungan di kawasan Je'ne-je'ne Sappara dengan kurikulum

2013. Angket ahli media digunakan untuk menilai beberapa aspek dari

produk seperti desain media komik dan bahasa yang digunakan di

dalam media komik berbasis lingkungan di Kawasan Je'ne-je'ne

Sappara.

b. Angket kepraktisan

Angket kepraktisan akan dibagikan kepada guru dan peserta

didik untuk menanggapi produk media komik berbasis Je'ne-je'ne

Sappara setelah di validasi oleh dosen para ahli. Angket tersebut,

berisi pertanyaan, untuk mengetahui tanggapan guru dengan peserta

didik tentang kelayakan produk yang akan dihasilkan yaitu media

komik berbasis lingkungan di kawasan Je'ne-je'ne Sappara.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis kevalidan

Kevalidan produk hasil penelitian dinilai oleh beberapa orang

validator yakni validator yang ahli dalam penyusunan media

pembelajaran sebelum diuji cobakan dengan peserta didik. Untuk

menentukan rata-rata nilai hasil validasi dari semua validator untuk setiap

kriteria dapat dilihat pada tabel 3.1.

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

40

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Kevalidan Media Pembelajaran Dalam

Skala Liker

No Analisis kuantitatif Skor

1 Sangat setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak setuju 2

4 Sangat tidak setuju 1

(Sumber : Tamara 2019)

Nilai yang diberikan adalah 1-4 yang memiliki nilai kriteria yang

berbeda-beda setiap angka. Angka 4(Sangat setuju), 3 (setuju), 2 (Tidak

setuju), dan 1 (Sangat tidak setuju) yang menggambarkan posisi yang

sangat positif ke posisi sangat negatif. Data hasil validasi oleh validator

diolah kedalam data kuantitatif sesuai dengan bobot skor. Pengelolaan

data dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

P= ∑ (seluruh skor jawaban angket) x 100

Skor maksimal

Table 3.2 Kriteria kelayakan

Skor persentase (%) Interpresentasi

76-100 Sangat layak dengan predikat sangat setuju

51-75 Layak dengan predikat setuju

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

41

26-50 Kurang layak dengan predikat tidak setuju

0-25 Sangat kurang layak

Sumber : Arikunto dikonversikan oleh peneliti (2015)

Secara teoritis media pembelajaran yang dihasilkan

dikatakan layak apabila skor rata-rata penilaian kevalidan media

pembelajaran masing-masing memenuhi kriteria adalah ≥ 51%.

2. Analisis kepraktisan

Kepraktisan media dapat diketahui berdasarkan dari tanggapan

guru dari hasil angket dibagikan yang bersangkutan dengan mata

pelajaran biologi untuk menyatakan dapat tidaknya diterapkan di

lapangan berdasarkan persepsi dan pengalamannya. Selain itu tanggapan

peserta didik terhadap komik berbasis lingkungan di kawasan Je’ne-je’ne

Sappara sangat dibutuhkan untuk menanggapi medianya melalui

pemberian angket kepada peserta didik.

Table 3.3 Kriteria Kepraktisan Berdasarkan Penilaian Guru dan Siswa

Skor Pilihan jawaban

4 Sangat menarik

3 Menarik

2 Kurang menarik

1 Tidak menarik

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

42

Instrumen yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban, sehingga skor

penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus :

P = ∑Ni x 100%

N

Keterangan :

P = Presenatse skor penilaian

∑Ni = Skor yang diperoleh

N = Skor maksimal yang diharapkan

Table 3.4 Tabel Skala Kriteria Kepraktisan

Persentase (%) Kriteria Kevalidan Keterangan

76-100 Sangat Layak Tidak Perlu Revisi

51-75 Layak Tidak Perlu Revisi

25-50 Tidak Layak Perlu Revisi

0-25 Sangat Tidak Layak Revisi Total

(Sumber: Sugiyono 2008 dikonversi peneliti)

Berdasarkan tabel tersebut hasil konversi yang dilakukan peneliti

maka media pembelajaran dikatakan praktis apabila memenuhi syarat

yang mencapai nilai minimal atau 51.

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

43

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

44

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

A. Hasil pengembangan media pembelajaran

Penelitian yang dilaksanakan tersebut adalah penelitian

pengembangan dengan menggunakan metode research and development

dengan model Borg and Gall. Peneliti menggunakan model Borg and Gall

dengan menyederhanakan menjadi enam tahap, kemudian akan dipaparkan

penyederhanaannya sebagai berikut. Research and information collecting

(studi pendahuluan), Planning (perencanaan penelitian), Develop preliminary

form of product (pengembangan desain), Preliminary field testing (uji coba

pendahuluan atau terbatas), Main product revision ( uji coba pendahuluan

atau terbatas), dan main field testing.

Menurut Borg and Gall dalam Tamara (2019) mengatakan

bahwasanya pembatasan prosedur pada tingkat mahasiswa strata satu

semestinya melaksanakan pengembangan menggunakan skala kecil, dengan

mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki oleh mahasiswa yang masih

terbatas. Tahap prosedur selanjutnya disederhanakan tanpa mengurang nilai-

nilai penelitian itu sendiri yang dapat dilihat sebagai berikut.

1. Research and information collect (studi pendahuluan)

Tahap pertama yaitu mengumpulkan informasi yang didapatkan dan

mewawancarai guru dengan memberi angket analisis kebutuhan.

Mengenai jawaban dari seorang guru mata pelajaran biologi di ma

mendapatkan beberapa fakta yang memperlihatkan sekolah tersebut masih

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

45

menggunakan media berupa power point atau metode cerama pada saat

belajar di dalam kelas. Selain itu, terdapat peserta didik yang membawa

buku paket dikarenakan alasan untuk membantu proses belajar yang lebih

baik dan peserta didik lebih tertarik melihat buku yang mempunyai

gambar yang menarik.

2. Planning (perencanaan penelitian)

Materi keanekaragaman hayati mempunyai banyak kaitan tentang

makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar yang berhubungan dengan

indikator yang ingin dicapai berdasarkan kompetensi inti (KI) dan

Kompetensi dasar (KD). Sehingga dengan menentukan indikator

keterampilan bisa dikembangkan menjadi sebuah media komik berbasis

lingkungan dengan format cover depan dan belakang, petunjuk

penggunaan komik, pengenalan tokoh, prolog, daftar isi, dan pengetahuan

tentang keanekaragaman hayati.sebelum melangkah ke proses selanjutnya,

peneliti membuat alur cerita dengan membuat storyline untuk

memudahkan dalam mendesain produk yang diinginkan.

3. Develop preliminary form of product (pengembangan desain)

Pada tahap ketiga, menentukan rancangan utama yang

dipergunakan untuk membuat media komik dengan membutuhkan tiga

program yaitu Camera yang digunakan untuk mengambil gambar di lokasi

kawasan Je’ne-je’ne Sappara, kedua menggunakan aplikasi Base APK

yang mempunyai kemampuan mengedit foto menjadi anime secara instan.

Tahapan dalam proses pengembangan dapat dilihat sebagai berikut.

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

46

a. Perancangan (Membuat storyline)

Isi dari storyline media komik berbasis lingkungan meliputi

cover, pengenalan tokok, petunjuk penggunaan, prolog,daftar isi, dan

lain sebagainya. Semua proses dari awal sampai akhir akan diringkas

dalam bentuk storyline untuk memudahkan proses pengembangan

secara sistematik. Sekilas perancangan alur yang ada di storyboard

dapat dilihat pada tabel 4.1.

Table 4.1 Storyline Komik berbasis Lingkungan

Cover

Petunjuk membaca

Pengenalan tokoh

Prolog

Daftar isi

Sampul materi Chapter 1

Tahukah kamu Halaman….

Sampul materi Chapter 2

Kegiatan diskusi Halaman…

Sampul materi Chapter 3

Apa kamu tahu Halaman…

Sampul materi Chapter4

Istilah penting Halaman…

Evaluasi Halaman…

Cover belakang Halaman..

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

47

b. Pembuatan foto menjadi anime

Beberapa tahapan dalam proses pengeditan foto menjadi anime dapat

dilihat sebagai berikut:

1) Aplikasi Base APK

a) Buka aplikasi Base APK untuk memulai pengeditan.

Gambar 4.1 Gambar Aplikasi Base APK

b) Masuklah ke halaman awal aplikasi

(a) (b)

Gambar 4.2 (a) Tampilan Awal Aplikasi Base APK, (b) Mencari Foto

yang Diubah Menjadi Anime

c) Proses mengedit

Gambar 4.3 Proses Membuat Foto Menjadi Anime

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

48

Langkah selanjutnya setelah semua foto di ubah menjadi

anime adalah mendesain anime menjadi media komik berbasis

lingkungan dengan comic life 3.

2) Comic life 3

1) Buka aplikasi

Gambar 4.4 Aplikasi Media Komik Life 3

2) Setelah aplikasi terbuka maka carilah desain template yang

sesuai dengan tema

Gambar 4.5 Desain Template Pada Menu Comic Life 3

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

49

3) Proses pengeditan

Gambar 4.6 Tampilan Awal Comic life 3

Program comic life 3 memiliki beberapa fitur yang dapat

digunakan untuk mendesain media komik seperti yang terlihat

pada gambar 4.6 Yang terdapat beberapa fitur seperti template

untuk desain awal, save (untuk menyimpan), view (menampilkan

halaman), menu new page ( untuk membuat halaman baru), stayle

(untuk template page), color (untuk mengatur warna), font (untuk

mengganti jenis huruf), desain storyboard, panel, dan desain

balon percakapan. Semua fitur-fitur tersebut dapat membantu

dalam proses pembuatan media komik.

Penyusunan kerangka media komik berbasis lingkungan

disusun secara berurutan dimulai dari cover depan, petunjuk

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

50

penggunaan, pengenalan tokoh, prolog, daftar isi, cerita komik,

dan cover belakang.

3) Penentuan sistematika, materi yang disajikan dalam media komik

berbasis lingkungan disusun secara berurutan menyesuaikan

dengan kompetensi dasar dan juga indikator pembelajaran. Selain

itu, pengembangan alur cerita materi dikaitkan dengan lingkungan

di kawasan je'ne-je'ne sappara yang berkaitan dengan materi

keanekaragaman hayati.

4) Media

Media pembelajaran komik berbasis lingkungan

dikembangkan oleh peneliti mempunyai komponen yang bertujuan

untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi pada

proses pembelajaran sebelum dilakukan revisi oleh para validator

ahli (Materi Dan Media). Adapun komponen yang terdapat pada

produk adalah sebagai berikut.

a. Cover depan

Nama produk yang

dikembangkan

Nama peneliti Kelas yang menjadi

sasaran

Gambar 4.7 Cover Depan Media Pembelajaran Komik

Berbasis Lingkungan

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

51

b. Petunjuk membaca

Gambar 4.8 Petunjuk Penggunaan Comik

c. Pengenalan tokoh

Gambar 4.9 Tokoh-Tokoh Dalam Cerita Berbasis Lingkungan

d. Prolog

Gambar 4.10 Sinopsi Cerita Media Komik Berbasis Lingkungan

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

52

e. Daftar isi

Gambar 4.11 Daftar Isi Media Komik Berbasis Lingkungan

f. Isi materi keanekaragaman hayati di kawasan je'ne-je'ne

sappara

Table 4.2 Materi Keanekaragaman Hayati

Sampul Materi Isi Materi

Memahami materi tentang

keanekaragaman hayati dengan

memberikan refleksi pada peserta

didik

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

53

Isi percakapan dalam media

komik pada kegiatan pertama

adalah untuk mengulangi

penjelasan materi tentang

pengertian keanekaragaman

hayati dengan tingkatannya

Peserta didik berdiskusi tentang

materi keanekaragaman hayati

Sampul chapter ke-2 mengenal

tumbuhan di kawasan Je’ne-je’ne

sappara

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

54

Peserta didik dan guru melakukan

percakapan tentang materi

keanekaragaman hayati

Memberikan penjelasan lebih

singkat tentang keanekaragaman

hayati tingkat gen dan memberi

contoh untuk peserta didik lebih

paham.

Memberikan penjelasan singkat

tentang keanekaragaman hayati

tingkat jenis kepada peserta didik

beserta contohnya

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

55

Memberikan penjelasan tentang

keanekaragaman hayati tingkat

ekosistem beserta contohnya

untuk memberikan pemahaman

Peserta didik bercerita dan

melihat beberapa jenis tumbuhan

yang ada di kawasan adat Je’ne-

je’ne sappara

Sampul Chapter ke-3 Manfaat

tumbuhan dalam kegiatan upacara

adat Je’ne-je’ne sappara

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

56

Guru memberikan penjelasan

tentang kegiatan upacara adat

Je’ne-je’ne sappara

Peserta didik mempunyai rasa

ingin tahu dan langsung bertanya

kepada salah satu karaeng

tarowang yang ikut dalam pawai

Karaeng tarowang memberikan

pemahaman tentang kegiatan

upacara adat Je’ne-je’ne sappara

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

57

Sampul tentang menjaga

kelestarian pesisir pantai

Peserta didik berjalan di sekitar

pantai dan menikmati

keindahannya

Guru memberikan pemahaman

tentang kebersihan lingkungan

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

58

Memberikan pesan moral bagi

peserta didik

4. Preliminary field testing (uji coba pendahuluan atau terbatas)

Setelah produk berhasil dikembangkan langkah selanjutnya

adalah melakukan uji coba kelayakan produk dengan cara validasi kepada

para ahli. Validasi dilakukan dengan dua macam yaitu validasi ahli media

dan validasi ahli materi. Desain produk terlebih dahulu dilakukan validasi

untuk melakukan penilaian yang diberikan pada validator para ahli.

Lembar validasi diberikan kepada ahli materi, dan ahli media. Validator

para ahli dapat dilihat pada tabel berikut 4.3.

Table 4.3 Validator Media Komik Berbasis Lingkungan

No Validator Pekerjaan

1 Irmawanty S.Si., M.Si. Ketua Prodi Pendidikan

Biologi

2 Muhammad Wadji S.Pd., M.Pd Dosen Pendidikan Biologi

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

59

a. Validasi ahli media

Proses validasi dilakukan untuk mendapatkan masukan atau

kritikan tentang media komik yang di kembangkan oleh peneliti

kepada para ahli (ahli materi dan media).

Validasi dilakukan dengan cara memberikan angket kepada

validator atau ahli media terdiri dari empat aspek dan terdapat 30

pernyataan. Aspek yang dinilai oleh ahli media adalah tampilan

produk, isi, kelengkapan produk, dan bahasa. Adapun hasil penilaian

dari media dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Table 4.4 Hasil Validasi Ahli Media I

Aspek Nomor Pernyataan Skor

Tampilan Produk

1. 4

2. 4

3. 4

4. 3

5. 3

6. 3

Isi

7. 4

8. 4

9. 4

10. 4

11. 3

12. 3

13. 4

14. 3

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

60

15. 3

16. 3

17. 3

Kelengkapan Produk

18. 4

19. 4

20. 4

21. 4

22. 3

23. 3

24. 3

25. 3

26. 3

Bahasa

27. 3

28. 3

29. 3

30. 3

Jumlah Skor 102

Skor Maksimal 120

Rata-rata 85%

Presentase% 85%

Kriteria Sangat Layak

(Sumber: Data Primer yang diolah peneliti)

Pada tabel 4.4 dapat diketahui hasil penilaian validator I ahli media.

Berdasarkan hasil angket yang diisi oleh validator ahli media dapat diketahui

kualitas produk yang diuji cobakan dengan menilai 4 aspek yaitu tampilan produk,

isi, kelengkapan produk, dan bahasa. Keempat aspek tersebut memperoleh hasil

persentase 85%. Hal ini, menunjukkan bahwa jumlah skor pada setiap aspek

termasuk dalam kategori layak.

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

61

Table 4.5 Hasil Validasi Ahli Materi I

Aspek Nomor Pernyataan Skor

Bahasa

1. 4

2. 4

3. 3

4. 3

5. 3

Penyajian

6. 3

7. 4

8. 4

9. 3

10. 3

11. 3

12. 3

13. 4

14. 4

Konten dan Materi

15. 3

16. 4

17 3

18. 3

19. 4

20. 3

Kebenaran Dan Isi

21. 4

22. 3

23. 4

24. 3

25. 3

26. 3

27. 3

Melibatkan Siswa Secara Aktif

28. 4

29. 4

30. 4

Jumlah skor 103

Skor Maksimal 120

Presentase% 94%

% Rata-rata 94%

Kriteria Sangat Layak

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

62

(Sumber: Data Primer yang diolah peneliti)

Pada tabel 4.5 data yang diperoleh dari Hasil penilaian ahli materi I yaitu

Ibu Irmawanty S.Si., M.Si. memperoleh persentase 94% yang termasuk dalam

kategori sangat layak. Adapun komentar dari ibu Irmawanty S.Si., M.Si tentang

media komik biologi yaitu “ media komik menarik, bahasanya mudah dipahami,

dan materi/keanekaragaman hayati mudah dipahami” Sehingga komentar dari ibu

Irmawanty S.Si., M.Si. mempunyai kelayakan untuk di uji cobakan secara luas

kepada peserta didik.

Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli Media II

Aspek

Nomor

Pernyataan Skor

Tampilan Produk

1 4

2 4

3 3

4 4

5 4

6 3

7 4

Isi

8 4

9 4

10 4

11 3

12 4

13 4

14 4

15 3

16 4

17 4

Kelengkapan Produk

18 4

19 4

20 4

21 4

22 4

23 4

24 4

25 4

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

63

26 3

Bahasa

27 3

28 4

29 4

30 4

Jumlah Skor 114

Skor Maksimal 120

Persentase 95%

%Rata-rata 95%

Kriteria Sangat Layak

(Sumber: Data Primer yang diolah peneliti)

Tabel 4.7 Hasil Validasi Ahli Materi II

Aspek Nomor

Pernyataan Skor

Bahasa

1 4

2 4

3 3

4 3

5 4

Penyajian

6 4

7 4

8 4

9 3

10 4

11 4

12 4

13 4

14 4

Konten dan Materi

15 4

16 4

17 4

18 3

19 4

Kebenaran Isi

20 3

21 4

22 4

23 4

24 4

25 3

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

64

26 4

27 4

Melibatkan Siswa Secara Aktif

28 4

29 3

30 4

Jumlah Skor 113

Skor Maksimal 120

Persentase 94%

%Rata-rata 94%

Kriteria Sangat Layak

(Sumber: Data Primer yang diolah peneliti)

Pada tabel 4.6 data yang diperoleh dari Hasil penilaian ahli media II yaitu bapak

Muhammad Wajdi S.Pd., M.Pd. memperoleh persentase 95% yang termasuk

dalam kategori sangat layak. Sedangkan pada tabel 4.7 data yang diperoleh dari

Hasil penilaian ahli materi II memperoleh persentase 94% yang termasuk dalam

kategori sangat layak. Adapun komentar dari bapak Muhammad wajdi S.Pd.,

M.Pd tentang media komik dapat digunakan dengan revisi kecil untuk

memperbaiki media komiknya supaya lebih bagus lagi.

5. Main product revision (revisi hasil uji lapangan terbatas)

Media pembelajaran berupa media komik akan di revisi setelah di

validasi oleh penilai yaitu ahli media dan ahli materi. Peneliti akan

melakukan revisi terhadap desain produk yang dikembangkan berdasarkan

masukan yang diberikan oleh para ahli. Berikut adalah revisi produk

berdasarkan masukan dan saran dari hasil validasi ahli media dan ahli

materi.

a. Revisi ahli Media

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

65

Saran dan masukan dari validator I dan II akan dijadikan acuan

untuk memperbaiki produk awal. Hasil revisi desain dijelaskan sebagai

berikut:

1) Mengubah warna latar

Desain awal petunjuk membaca sebelum revisi berwarna

kekuning-kuningan sehingga tulisannya kurang jelas untuk dibaca

dan memiliki kesan yang kurang menarik. Setelah melakukan

revisi, warna latar pada petunjuk membaca di ganti menjadi warna

biru yang memiliki kesan lebih baik dibandingkan sebelumnya dan

tulisan yang terdapat pada petunjuk membaca sudah jelas untuk

dibaca. Media komik setelah revisi sudah lebih baik dibandingkan

sebelumnya karena warna latar yang digunakan pada media komik

lebih menarik dan terdapat penambahan karakter tokoh pada

petunjuk membaca untuk dapat menarik minat peserta didik dalam

proses membaca media komiknya.

Gambar 4.12 Desain Petunjuk Membaca Sebelum Direvisi (Kiri) Dan Sesudah

Revisi (Kanan)

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

66

2) Penambahan desain pada daftar isi

. Gambar 4.13 Menunjukkan hasil revisi dan sebelum revisi.

Desain yang ditambahkan adalah desain warna hitam pada tulisan

daftar isi untuk memberikan desain yang lebih menarik

dibandingkan sebelumnya. Selain itu penambahan rumput dan

warna hijau pada latar daftar isi untuk menyesuaikan dasar pada

rumput.

3) Mengganti karakter tokoh

Gambar 4.14 Sebelum Revisi (Kiri) Dan Sesudah Revisi (Kanan)

Gambar 4.13 Daftra Isi Sebelum Revisi (Kiri) Dan Sesudah Revisi (Kanan)

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

67

Gambar 4.14 Menunjukkan bahwa wajah pada karakter guru

sebelum melakukan revisi tidak terlalu jelas sehingga setelah

melakukan revisi karakter wajah guru sudah jelas sehingga tidak

mengurangi kesan menarik pada karakter pada anime.

4) Perubahan panel

Gambar 4.15 Sebelum Revisi (Kiri) Dan Sesudah Revisi (Kanan)

Panel pada bagian komik tersebut sebelum di revisi

berbentuk horizontal dan wajah pada karakter tokoh guru tidak

terlalu jelas sehingga mengurangi kesan pada isi media komik

sehingga perlu dilakukan revisi untuk memperjelas wajah pada

karakter guru. Hasil revisi dari bagian tersebut bentuk panelnya

diubah menjadi vertikal dan wajah pada karakter guru sudah lebih

jelas dibandingkan sebelumnya.

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

68

5) Mengubah posisi guru

Gambar 4.16 Posisi Guru Sebelum Revisi Dan Sesudah Revisi

Pada gambar 4.16 Menunjukkan posisi guru yang berbeda,

sebelum revisi posisi berdiri guru menghadap kesamping dan wajah

tidak terlalu jelas. Setelah melakukan revisi posisi berdiri menjadi

menghadap ke depan dan wajah pada karakter guru lebih jelas

dibandingkan sebelumnya.

6) Perubahan desain pada tahukah kamu

Gambar 4.17 Desain Sebelum Dan Sesudah Revisi

Pada Tahukah Kamu

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

69

Sesudah revisi memiliki perbedaan yang lebih baik

dibandingkan sebelumnya. Sebelum direvisi bentuk dari tahukah

kamu seperti balon percakapan dengan latar warna biru dan setelah

melakukan revisi desainnya menjadi kertas berwarna dan diberikan

nuansa alam.

7) Perubahan warna pada sampul

Gambar 4.18 Perubahan Warna Tulisan Sebelum Revisi Dan Sesudah Revisi

8) Perubahan posisi karakter guru

Gambar 4.19 Perubahan Karakter Sebelum

Dan Sesudah

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

70

9) Perubahan latar

Gambar 4.20 Perubahan Warna Latar Sebelum Dan Sesudah Revisi

b. Revisi ahli materi

1) Penulisan nama latin

Gambar 4.21 Penulisan Nama Latin Sebelum dan sesudah revisi

Gambar 4.21 Menunjukkan bahwa Materi pada panel

sebelah kiri termasuk bagian komik yang belum direvisi yang

menggunakan huruf besar dalam penulisan nama latin. Gambar

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

71

sebelah kanan bagian komik yang telah direvisi dan penulisan nama

latin sudah benar.

2) Penggunaan spasi

Gambar 4.22 Penggunaan Spasi Sebelum Dan Sesudah Revisi

Halaman pada tahukah kamu menggunakan spasi yang

tidak beraturan sehingga perlu direvisi. Setelah revisi halaman pada

tahukah kamu penggunaan spasi lebih rapi dibandingkan

sebelumnya.

6. Main field testing (uji coba secara lebih luas)

Pada tahap keenam, peneliti akan menguji cobakan produk yang

dihasilkan kepada responden (Peserta didik) untuk mengetahui kelayakan

media pembelajaran media komik berbasis lingkungan yang di

kembangkan peneliti. Produk tersebut akan dibagikan ke guru biologi

kelas X dan peserta didik yang melibatkan 30 individu di kelas X MAs

Nurul Iman Tarowang. Data yang diperoleh dari hasil responden seperti

berikut:

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

72

Table 4.8 Hasil Tanggapan Peserta Didik

No Responden Jumlah Skor Maksimal

Presentas

e

1 Jusriani 76 80 95%

2 Galang 76 80 95%

3 Mirna Safitri 71 80 88%

4 Afdal Saputra 75 80 93%

5 Rusmiyati 74 80 92%

6 Sri Wahyuni 65 80 81%

7 Jabbar 64 80 80%

8 Hendri 68 80 85%

9 Rahmat Hidayat 67 80 83%

10 Abdi Setiawan 66 80 82%

11 Ardiyansa Nur Hidayat 76 80 95%

12 Erwin Anugra 74 80 92%

13 Samsul Hidayat 61 80 76%

14 Aslun Faakhirun 72 80 90%

15 Rezky Aditia 73 80 91%

16 Akbar 64 80 80%

17 Rafli Ishak 58 80 72%

18 Askin Aditia 72 80 90%

19 Nurarianti Hasan 73 80 91 %

20 Rili Auliya 74 80 92%

21 Sartika 74 80 92%

22 Nurharinda 71 80 88%

23 Ibrahim 68 80 85%

24 Anwar 71 80 88%

25 Rosmala 72 80 90%

26 Wahyu Muhammad Fathir 67 80 83%

27 Andi Ardiansa 72 80 90%

28 Edwin Arianto 66 80 82%

29 Risma wati 78 80 97%

30 sahrul saiful 66 80 82%

(Sumber: Data Primer yang diolah peneliti)

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

73

Table 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Angket Respon Peserta Didik

Interval Kategori Frekuensi Presentase

66-80 Sangat Menarik 25 83%

51-65 Menarik 5 17%

36-50 Kurang Menarik 0 0%

20-35 Tidak Menarik 0 0%

Jumlah 30 100%

Grafik 4.1

Hasil Respon Peserta Didik

Berdasarkan hasil tanggapan peserta didik pada tabel 4.9 dan grafik

4.1 dapat diketahui bahwa, pada uji coba produk secara lebih luas yang

melibatkan 30 responden, diperoleh data 83% yang sangat tertarik, 17%

yang menarik, 0% kurang menarik, dan 0% yang tidak menarik. Sehingga

25

5

0 0 83% 17% 0% 0%

Sangat Menarik Menarik Kurang Menarik Tidak Menarik

66-80 51-65 36-50 20-35

Grafik Peserta Didik

Frekuensi Presentase

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

74

komik berbasis lingkungan di kawasan Je’ne-je’ne sappara dapat dikatakan

layak berdasarkan hasil tanggapan peserta didik. Tanggapan peserta didik

dari angket menyatakan bahwa media yang digunakan sangat menarik,

selain itu juga didapatkan tanggapan dari kolom komentar dari beberapa

responden atas nama Afdal saputra yang mengatakan bahwa “komik yang

ibu buat sangat menarik karena menggunakan bahasa daerah yang kami

pakai untuk kehidupan sehari-hari cara pembuatannya juga sangat

menarik”.

Responden atas nama Edwin Aprianto mengatakan bahwa

“komiknya lucu dan saya menyukainya, saya mudah memahami isi

ceritanya kurang mengerti ejaan yang digunakannya kalimatnya mudah

dipahami desain sampulnya menarik bagi saya. Saya menyukai karakter

dalam medianya”. Kemudian responden selanjutnya atas nama Erwin

Anugrah yang mengatakan bahwa “ media komik memang bagus dan

menarik untuk dipelajari di kalangan anak-anak maupun remaja terutama

bentuknya seperti anime atau kartun. Responden atas nama Nurharlinda

komiknya sangat menarik dan bagus membuat kita minat baca dan tidak

bosan untuk dibaca berulang-ulang kali dan isi komiknya juga sudah bagus

dan tulisan dalam komiknya baik dan jelas

Responden atas nama Anwar beranggapan bahwa “komentar saya

pada komik tersebut menurut saya sendiri bagus karena mengajarkan

tentang keanekaragaman hayati yang belum saya tau dan juga cara

penyampaiannya mudah untuk dipahami menurut saya ini dapat

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

75

menambah wawasan murid”. Responde atas nama Samsul Hidayat dengan

komentar “media komiknya menarik karena menceritakan adat istiadat

je'ne-je'ne sappara dan saya suka itu. Bahasa yang digunakan dalam media

komiknya menarik bahkan sangat menarik karena menggunakan bahasa

sehari-hari (bahasa jeneponto) mudah di pahami semangat terus kakak”.

Tanggapan terakhir dari responden atas nama Rezky Aditia “karena

komiknya sangat menarik sangat bagus dan mudah dipahami kata-katanya

tersusun dan menggunakan bahasa keseharian. Dan kita juga dapat

mengetahui nama dan jenis tumbuhan yang digambarkan di dalam komik

tersebut. Selain itu, kelayakan produk dapat dilihat dari sisi pendidik di

dalam ruangan kelas yaitu guru mata pelajaran biologi yang berkaitan

adalah Ibu Annisa S.Pd tanggapan dari guru mata pelajaran biologi dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut.

Table 4.10 Rekapitulasi Angket Respon Guru

Aspek Nomor

Pernyataan Skor Kriteria

Kesesuaian Materi dengan

Kurikulum 2013

1 3 Setuju

2 4 Sangat setuju

3 3 Setuju

4 4 Sangat setuju

5 4 Sangat setuju

6 3 Setuju

Kedalaman Materi

7 3 Setuju

8 4 Sangat setuju

9 4 Sangat setuju

10 4 Sangat setuju

11 4 Sangat setuju

Bahasa Yang Digunakan

12 4 Sangat setuju

13 3 Setuju

14 3 Setuju

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

76

Tampilan Media 15 4 Sangat setuju

16 3 Setuju

Penyajian materi

17 4 Sangat setuju

18 3 Setuju

19 3 Setuju

20 3 Setuju

Jumlah skor 67

Sangat setuju

Skor maksimal 80

Presentase (%) 0,8375

%Rata-rata 0,8375

Kriteria

(Sumber: Data Primer yang diolah peneliti)

B. Pembahasan

Penelitian dan pengembangan media komik berbasis lingkungan di

kawasan Je’ne-je’ne Sappara bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan

komik berbasis lingkungan dan kelayakan komik yang dikembangkan untuk

memfasilitasi guru dalam mengajar di dalam kelas. Komik berbasis

lingkungan dikatakan layak apabila memenuhi kriteria persentase yaitu lebih

dari 51%. Dalam pengembangan media komik berbasis lingkungan peneliti

menggunakan model Borg and Gall yang terdiri dari sepuluh tahap akan

tetapi peneliti menyederhanakan menjadi enam tahap yang tidak mengurangi

kelayakan dari produk yang akan dikembangkan.

Pengembangan media komik berbasis lingkungan di desain dengan

semenarik mungkin dengan menyesuaikan kebutuhan peserta didik sehingga

tidak menimbulkan kesan yang membosankan dan kurang menarik untuk

dibaca. Media pembelajaran yang dikembangkan melalui beberapa tahapan

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

77

hingga produk dinyatakan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran

di kelas bersama guru dan secara mandiri oleh peserta didik.

Pengembangan media komik berbasis lingkungan di kawasan Je’ne-

je’ne Sappara terlebih dahulu melakukan Research And Information

Collecting untuk mengetahui kurikulum yang digunakan sekolah dan

kebutuhan peserta didik. Hasil yang didapatkan dari wawancarai ibu Annisa

S.Pd sebagai guru biologi Madrasah Aliyah Nurul Iman Tarowang yaitu

proses pembelajaran yang belum optimal karena masih menggunakan buku

paket, gambar yang dibuat dengan kertas karton, dan powerpoint akan tetapi

jarang digunakan oleh guru karena keterbatasan proyektor. Hal tersebut

membuat proses pembelajaran yang berlangsung kurang efektif dan menarik

karena penggunaan media pembelajaran yang masih terbatas.

Hasil analisis studi lapangan dijadikan patokan untuk memenuhi

kebutuhan peserta didik untuk menciptakan suasana belajar lebih menarik.

Hal tersebut sesuai Dengan Hadjoko Permana yang melakukan studi lapangan

untuk mengidentifikasi masalah pada proses belajar di dalam kelas.

Setelah tahap studi pendahuluan selesai kemudian dilanjut dengan

tahap perencanaan dalam pengembangan. Perencanaan penelitian sangat

penting dalam proses meneliti supaya dapat terlaksana dengan baik dan

sistematik. Pada tahap perencanaan penelitian dilakukan dengan

mengumpulkan seluruh data dan perlengkapan yang dibutuhkan pada proses

penelitian dan pengembangan produk. Perencanaan penelitian dan

pengembangan produk meliputi merumuskan tujuan penelitian yaitu untuk

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

78

mengembangakan media komik berbasis lingkungan di kawasan Je’ne-je’ne

Sappara khususnya pada materi keanekaragaman hayati serta perencanaan

dalam melakukan tahap penelitian yaitu memperkirakan dana, tenaga dan

waktu, serta hal lain yang berkaitan dengan penelitian.

Tahap selanjutnya adalah analisis desain dengan menyiapkan

storyline untuk membuat media komiknya. Dalam proses mendesain media

komik, langkah awal yang dilakukan yaitu observasi langsung ke lokasi je’ne-

je’ne sappara untuk mengambil gambar yang akan dijadikan bahan

pembuatan komik. Pada saat di lokasi dibantu oleh beberapa orang yang

berperan sebagai guru, peserta didik, dan kepala adat yang akan diedit

menjadi gambar anime dengan menggunakan aplikasi Base APK. Setelah itu,

di desain kembali dengan menggunakan aplikasi Comic life 3 untuk

menghasilkan produk. Penyajian dalam media pembelajaran disusun secara

berurutan dimulai dari cover, petunjuk membaca, pengenalan tokoh, daftar

isi,chapter 1, Tahukah Kamu, chapter 2, refleksi, chapter 3, tahukah kamu,

chapter 4, pesan moral, kata kunci, dan cover belakang.

Materi yang disajikan dalam media tersebut disusun secara berurutan

yang sesuai dengan kompetensi dasar dan juga indikator pembelajaran

berdasarkan kurikulum 2013. Komik berbasis lingkungan di desain berupa

media cetak digunakan sebagai penunjang dalam pembelajaran yang bisa

peserta didik pakai untuk belajar mandiri atau bersama guru. Di dalam

penggunaannya, media komik berbasis lingkungan akan sangat membantu

meningkatkan hasil belajar, motivasi belajar, dan minat belajar peserta didik.

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

79

Menurut Hutchinson dalam Utarayanti (2015) yang menyatakan bahwa

komik mempunyai alur cerita yang menarik dan komik sebagai media

pembelajaran adalah 74% guru yang disurvei menganggap bahwa komik

membantu memotivasi peserta didik sedangkan 79% mengatakan komik

meningkatkan partisipasi individu. Bahkan guru mengatakan bahwa komik

pembelajaran menjadi sangat mudah.

Tahap selanjutnya adalah hasil uji coba pendahuluan yaitu tahap

validasi. Tahap validasi dilakukan oleh beberapa ahli untuk melakukan

penilaian produk. Produk tersebut dikonsultasikan ke dosen ahli media dan

ahli materi untuk memberikan saran dan masukan tentang produk yang

dikembangkan. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan dari produk yang dikembangkan dan sebagai dasar untuk

melakukan perbaikan. Tahap validasi dilakukan sampai produk dikatakan

layak untuk diuji cobakan secara luas. Proses validasi dilakukan dengan cara

membagikan angket validasi ahli media dan materi untuk melakukan

penilaian.

Proses selanjutnya yaitu melakukan perbaikan dari ahli media dan

materi tentang tampilan dan penilaian pada komik yang kurang tepat.

Tampilan pada media komik yang direvisi oleh ahli media pada bagian

desain, petunjuk membaca. Ahli media menyarankan untuk menggantikan

warna latar pada bagian petunjuk membaca karena warna dengan tulisan

mempunyai kesamaan sehingga kurang jelas untuk dibaca dan diganti

menjadi warna biru keputihan.

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

80

Desain daftar isi yang sebelumnya mempunyai desain yang monoton

dan setelah revisi ditambahkan desain baru supaya berbeda dengan tampilan

sebelumnya. Desain pada bagian pesan moral karakter guru diganti dengan

yang baru karena bentuk wajah pada komik kurang jelas sehingga diganti

dengan karakter yang baru. Sedangkan revisi pada ahli materi yaitu penulisan

nama latin yang kurang tepat, spasi, dan memperbaiki kalimat yang typo

dalam penulisan.

Hasil analisis yang didapatkan setelah melakukan perbaikan dari

validator I dan II yaitu layak dan sangat layak. Berdasarkan hasil persentase

yang diperoleh dari validator I disajikan pada tabel 4.5 dengan persentase

86% dengan kriteria sangat layak dan 94% dari ahli materi I. Sedangkan

persentase yang didapatkan dari validator II yaitu menghasilkan persentase

95% dan 94% dari ahli materi. Penilaian dari para ahli dinyatakan layak

karena desain dari media sudah melakukan perbaikan sesuai saran dari para

ahli.

Hasil analisis dan rekapitulasi dari peserta didik setelah melakukan

penilaian dengan mengisi angket dengan skala likert. persentase secara

keseluruhan dari 30 peserta didik adalah 87% dan jumlah total skor dari

semua peserta didik adalah 2.104. dan tanggapan dari guru persentase yang

didapatkan adalah 83% dengan jumlah skor total adalah 67. Jika disimpulkan

media komik berbasis lingkungan di kawasan Je'ne-je'ne sappara yang sudah

memenuhi kategori yang telah ditentukan yaitu sangat setuju atau dalam

artian sangat layak. Pada proses pengembangan media komik berbasis

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

81

lingkungan di kawasan Je’ne-je’ne sappara peneliti mengalami beberapa

hambatan seperti:

1. Kurangnya keterampilan dalam mendesain media pembelajaran komik

berbasis lingkungan.

2. Kurangnya perlengkapan dalam pembuatan media komik berbasis

lingkungan.

3. Membutuhkan waktu yang lama dalam proses pengembangan karena

membuat storyline terlebih dahulu, mengumpulkan pemeran ibu guru dan

peserta didik untuk pengambilan gambar di lokasi kawasan je'ne-je’ne

sappara.

Hambatan-hambatan yang terjadi diharapkan dapat diatasi oleh

peneliti-peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan media pembelajaran

biologi dengan tema yang sama dengan mendesain karakter tokoh yang lebih

jelas dan lebih menarik.

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

82

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi validitas

dan kepraktisan pada media komik berbasis lingkungan di kawasan Je’ne-

je’ne sappara, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Media komik berbasis lingkungan di kawasan Je’ne-je’ne sappara

dikembangkan dengan cara membuat karakter anime dari foto dengan

menggunakan aplikasi Base APK, Kemudian di desain dengan

menggunakan Aplikasi Comic Life 3. Adapun isi dari media komik

tersebut adalah cover depan, petunjuk membaca, pengenalan toko, prolog,

daftar isi, sampul materi, refleksi, dan cover belakang.

2. Hasil uji validasi produk oleh dua validator yaitu ahli media I dan II dan

ahli materi I dan II. Berdasarkan hasil analisis dari ahli media I

memperoleh skor 103 dengan persentase 86% dan ahli materi I

memperoleh skor 103 dan persentase 94%. Sedangkan hasil persentase

dari ahli media II memperoleh skor dengan persentase 95% dan dari ahli

materi II dengan persentase 94%.

3. Hasil uji kepraktisan media pembelajaran komik berbasis lingkungan di

kawasan Je’ne-je’ne sappara berdasarkan angket respon guru dan peserta

didik memperoleh skor total 67 dengan persentase 83% termasuk

kategori sangat setuju atau sangat layak. Sedangkan hasil analisis dari

angket peserta didik yaitu 83% (sangat menarik) dan 17% (menarik).

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

83

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan sebelumnya maka saran-saran yang dapat

peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru diharapkan media komik berbasis lingkungan di kawasan je’ne-

je’ne sappara dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam penyampaian

materi pembelajaran, serta sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan

kreatifitas untuk menciptakan media pembelajaran yang lebih menarik

lagi untuk menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik

2. Bagi peserta didik diharapkan media komik berbasis lingkungan di

kawasan je’ne-je’ne sappara dapat dimanfaatkan dengan baik untuk

dijadikan sarana belajar selain buku yang sering digunakan dalam proses

belajar di dalam kelas.

3. Peneliti diharapkan dapat memberikan dorongan bagi peneliti lainnya

untuk melakukan penelitian pengembangan lain dengan populasi yang

lebih luas dan media yang lebih menarik untuk memotivasi peserta didik

untuk selalu ingin belajar mandiri maupun bersama guru

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

84

DAFTAR PUSTAKA

Afitri, Ririn (2016). Buku Siswa Biologi Peminatan Matematika Dan Ilmu-Ilmu

Alam Untuk SMA/MA X. Surakarta: CV. Mediatama.

Afriana, Santy (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Komik Islami

Berbasis Lingkungan Hidup Pada Kelas IV SD/MI. Skripsi (Online).

Universitas Islam Negeri Raden Intan.

Anitah, S. (2010). Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

Arini, Wahyu., Ending Lovisia (2019). Respon Siswa Terhadap Alat Pirolisis

Sampah Plastik Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan Di

SMP Musi Rawas. Thabiea.Vol. 02 No. 02. ISSN 2580-8974. Diakses

Pada Tanggal 15-08-2020 Pukul 15: 18 WITA.

Amirzan (2018). Pengembangan Model Pembelajaran Gerak Dasar Lokomotor

Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas V. Jurnal Tunas Bangsa. Vol. 05, No. 2.

Diakses Pada Tanggal 01 September 2020 Pukul 21:03 WITA.

Arsyad, Azhar (2011). Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Diakses Pada Tanggal 21-01-2020 Pukul 16: 08 WITA.

Awal, Raudhah., Dan Sutriana (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Vak

(Visual, Auditory, Kinesthetic) Berbasis Lingkungan Terhadap

Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati Di Kelas

X SMAN 13 Pekanbaru T.A 2016/2017. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol.

4, No. 1. Diakses Pada Tanggal 15-01-2020 Pukul 22: 16 WITA.

Baharun, Hasan (2016).Pengembangan Media Pembelajaran Pai Berbasis

Lingkungan Melalui Model Assure.Cendekia. Vol 14. No. 2. Diakses Pada

Tanggal 15-08-2020 Pukul 16: 08 WITA.

Daryanto, D (2013). Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting Dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Elsam (2004). Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta:Tematik HAM.

Kamus Bahasa Indonesia

Kurnia, Yoga Pria (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Comic BOOK

IPA Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Karakter

Peduli Lingkungan Siswa Kelas V SDN 1 Todana Kabupaten Blora. Tesis

(Online). Universitas Negeri Semarang. Diakses Pada Tanggal 15-08-2020

Pukul 15: 27 WITA.

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

8

Kurniawan, Dian. Dan Sinta Verawati Dewi (2017). Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Dengan Media Screencast-O-Matic Mata Kuliah Kalkulus 2

Menggunakan Model 4-D. Jurnal Siliwangi. Vol. 3. No 1. ISSN 2614-

5790. Diakses Pada Tanggal 25-08-2020 Pukul 19: 08 WITA.

Maxtuti, I. O., & Ambarwati, R. (2013). Pengembangan Komik Keanekaragaman

Hayati Sebagai Media Pembelajaran Bagi Siswa Kelas X (Skripsi).

Bioedu. Diakses Pada Tanggal 21-01-2020 Pukul 14: 20 WITA.

Puspitorini, Retno. Dkk (2014). Penggunaan Media Komik Dalam Pembelajaran

Ipa Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Kognitif Dan

Afektif. Artikel. Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses Pada Tanggal 03-

02-2020 Pukul 21:45 WITA.

Pramadi, I Putu Wina Yasa, Suastra, I Wayan, Candiasa, I. M. (2013). Lokal Bali

Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Fisika The Effect Of

Using Comic With Balinese Local Wisdom Oriented To The Learning

Motivation And Concept Understanding Of Physics. 3. Diakses Pada

Tanggal 21-01-2020 Pukul 15: 10 WITA.

Restiani, Pete Era., Sukainil, Ahzan., Dan Dwi Sabda (2015). Desain

Pembelajaran Komik Berbasis Kearifan Lokal Dan Penerapannya Untuk

Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar. Jurnal Ilmiah Pendidikan

Fisika "Lensa". Vo. 3 No. 1. Issn 2338-4417. Diakses Pada Tanggal 10-02-

2020 Pukul 10:07 WITA.

Sanjaya, W. 2013. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Bandung:

Alfabeta.

Santoso, Budi (2015). Pengembangan Geomik (Geografi Dalam Komik) Sebagai

Media Pembelajaran Geografi Pada Materi Lingkungan Hidup Untuk

Siswa Kelas Xi Ips Sma Islam Sultan Agung 1 Semarang Tahun 2015.

Skripsi (Online) Universitas Negeri Semarang. Diakses Pada Tanggal 15-

08-2020 Pukul 20: 48 WITA.

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sudjana, N. dan Rivai, A (2013). Media pengajaran. Bandung: Sinar baru

Algensindo.

Sukiman (2012). Pengembangan Media Pembelajaran.Yogyakarta: Pedagogia.

Sulistina, B. A. (2016). Pengembangan Media Booklet Digital Sebagai Media

Pembelajaran Pada Materi Keanekaragaman Hayati Pada Tumbuhan

Kelas Vii Mts/Smp. Diakses Pada Tanggal 21-01-2020 Pukul 14: 08

WITA.

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

8

Tamara, Syonia Aiza ( 2019). Pengembangan Media Komik Digital Berbasis

Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas X Pada Materi Ekosistem

Mata Pelajaran Biologi Di Tingkat Sma/Ma. Skripsi (Online). Universitas

Islam Negeri Raden Intan. Diakses Pada Tanggal 21-01-2020 Pukul 13: 25

WITA.

Utariyanti, Ismi Fatimatus Zahro. Wahyuni, Sri., Zaenab, S. (2015).

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komik Dalam Materi

Sistem Pernapasan Pada Siswa Kelas VII Mts Muhammadiyah 1 Malang.

Pendidikan Biologi Indonesia, 1(2442–3750), 343–355. Diakses Pada

Tanggal 21-01-2020 Pukul 13:15 WITA.

Wahyuningsih, Ary Nur. (2012). Pengembangan Media Komik Bergambar Materi

Sistem Saraf Untuk Pembelajaran Yang Menggunakan Strategi PQ4R.

Journal Of Innovative Science Education. Vol. 1, No. 1. ISSN 2252-6412.

Diakses Pada Tanggal 21-01-2020 Pukul 21: 25 WITA.

Wuryastuti & Ni’mah. (2013). Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan Untuk

Meningkatkan Kecakapan Hidup Mahasiswa Melalui Pembuatan Kompor

Biogas. Eduhumaniora, 5(2): 113-120. Diakses Pada Tanggal 21-01-2020

Pukul 15: 28 WITA.

Yani, Nurul Fitrah (2019).Bentuk Ritual Budaya Jeknek Sappara (Mandi Safar)

Di Desa Barangloe, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto:

Tinjauan Semiotik. Sang Pencerah. Vol. 5, No. 1. Diakses Pada Tanggal

15-01-2020 Pukul 16: 24 WITA.

Zukamadini, Alif Yanuar, bhakti karyadi, dan wiwit Trisnawati (2018). Strategi

Pembelajaran Biologi Berbasis Lingkungan Melalui Kombinasi

Pembelajaran Indoor Dan Outdoor Sebagai Upaya Meningkatkan

Keterampilan Proses Siswa SMA. Prosiding seminar nasional pendidikan

biologi. ISBN 978-602-61265-2-8. Diakses Pada Tanggal 15-01-2020

Pukul 16: 58 WITA.

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

87

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS LINGKUNGAN DI …

18%SIMILARITY INDEX

18%INTERNET SOURCES

0%PUBLICATIONS

5%STUDENT PAPERS

1 11%

2 2%

3 2%

4 2%

5 2%

Exclude quotes On

Exclude bibliography On

Exclude matches < 2%

Nurinsa - 105441113016 (1)ORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

repository.radenintan.ac.idInternet Source

pendidikanmu.comInternet Source

lib.unnes.ac.idInternet Source

text-id.123dok.comInternet Source

jurnal.stainponorogo.ac.idInternet Source