Kom Posit

7
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat umum belum mengetahui secara luas pengertian dari komposit. Komposit merupakan kombinasi dua bahan atau lebih yang memiliki sifat dari bahan pembentuknya, misalnya komposit SiC-Al. Komposit SiC-Al memiliki keunggulan dalam kekuatan dan ketahanan aus. Komposit matrik logam Al-SiC menggunakan aluminium sebagai matrik dan partikel keramik SiC sebagai penguat. Pengembangan awal komposit matrik logam telah dimulai sejak tujuh puluhan. Penelitian yang dikembangkan adalah ilmu bahan, yaitu komposit. Secara umum pengembangan teknologi komposit bertujuan untuk meningkatkan efisiensi struktur

description

good

Transcript of Kom Posit

Page 1: Kom Posit

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat umum belum mengetahui secara

luas pengertian dari komposit. Komposit merupakan kombinasi dua bahan

atau lebih yang memiliki sifat dari bahan pembentuknya, misalnya

komposit SiC-Al. Komposit SiC-Al memiliki keunggulan dalam kekuatan

dan ketahanan aus. Komposit matrik logam Al-SiC menggunakan

aluminium sebagai matrik dan partikel keramik SiC sebagai penguat.

Pengembangan awal komposit matrik logam telah dimulai sejak tujuh

puluhan. Penelitian yang dikembangkan adalah ilmu bahan, yaitu

komposit. Secara umum pengembangan teknologi komposit bertujuan

untuk meningkatkan efisiensi struktur dan karakterisasi sifat material.

Karakterisasi yang dilakukan menggunakan XRD untuk menganalisis sifat

mekanik dari suatu material.

B. Tujuan

1. Mengetahui struktur mikro komposit SiC-Al

2. Menganalisis sifat mekanik komposit SiC-Al menggunakan XRD

Page 2: Kom Posit

II. METODE PENELITIAN

1. Menimbang serbuk silikon karbida dan aluminium dengan variasi

prosentase SiC 30% dan Al 70%.

2. Mencampur kedua bahan tersebut kemudian melarutkannya dengan

alkohol 96% dalam magnetic stearer kurang lebih 30 menit.

3. Campuran kedua serbuk Al dan SiC kemudian dimasukkan ke dalam

cetakan die yang telah diolesi dengan zinc stearat pada dinding cetakan

kemudian di lakukan penekanan (compaksi) dengan tekanan 30 kN dalam

waktu kurang lebih 20 menit.

4. Sampel/produk hasil penekanan di sintering dalam ruang vakum dengan

suhu presintering 400oC dan ditahan selama 20 menit. Kemudian suhu

dinaikkan sampai 550oC dengan waktu penahan 2 jam.

5. Hasil komposit prosentase SiC 30% dan Al 70% diuji metalografi dengan

menggunakan mikroskop optik.

6. Sampel diuji menggunakan uji kekerasan vickers (HV).

7. Menganalisis komposit SiC-Al fraksi volum SiC 40% dengan

menggunakan XRD untuk menganalisis sifat mekaniknya.

Page 3: Kom Posit

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Uji metalografi dan uji vickers SiC-Al dengan prosentase SiC 30%

dan Al 70%

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat dan diperoleh hasil pengamatan

stuktur mikro pada sampel , tampak (Al) dan (SiC) diperbesar dengan

perbesaran 450x. Pada sampel tersebut menunjukkan distribusi yang kurang

merata, tidak halus dan masih terlihat kasar. Hal ini disebabkan karena

tekanan kompaksi yang dilakukan kurang besar akibatnya sampel yang

terbentuk kurang padat.

Berdasarkan uji kekerasan vickers diperoleh nilai sebagai berikut:

Tabel data hasil uji kekerasan Vickers

No D1 (µm)

D2(µm)

HVN(kg/mm2)

1 61,76 63,21 23,7

2 60,53 62,30 24,6

3 63,64 62,13 23,4

Page 4: Kom Posit

Berdasarkan hasil uji vickers di atas dapat kita rata-ratakan hasil HVN nya

dan diperoleh nilai kekerasan sampel komposit SiC-Al sebesar 23,9 HV.

Berdasarkan hasil XRD dari sampel, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Pada gambar di atas dapat diketahui hasil XRD dari dua bahan komposit Al-

SiC yang berbeda perlakuan antara partikel SiC terlapisi dan tidak terlapisi

pada fraksi volume SiC 40%. Pada gambar (a) tanpa terlapisi dan pada

gambar (b) terlapisi pada suhu 1100℃. Untuk komposit Al-SiC yang

terlapisi menunjukkan adanya fase-fase metal oksida yang terbentuk seperti

Al2O3 dan mullit. Fase-fase tersebut kemungkinan terbentuk pada daerah

antarmukanya, Khusus fase mullit terbentuk pada daerah antarmuka karena

merupakan gabungan antara elemen-elemen dari matrik dan penguat dari

Page 5: Kom Posit

bahan komposit. Fase-fase metal oksida seperti SiO2, Al203, mullit berperan

sebagai pengikat antara matrik Al dan penguat SiC pada komposit SiC-Al.

IV. KESIMPULAN

1. Dengan fraksi volume SiC 30%-Al 70% diperoleh struktur mikro

komposit yang distribusinya (filler) kurang merata.

2. Berdasarkan pengamatan XRD fase-fase yang terbentuk pada komposit

Al-SiC didaerah antarmuka antara SiC dan Al adalah SiO2, Al2O3 dan

mullit. Dimana fase-fase tersebut berperan sebagai pengikat antara matrik

Al dan penguat SiC pada komposit Al-SiC.