Kolesistitis Akut

42
KOLESITITIS AKUT Ida Bagus Adi Kayana Pembimbing: dr. Ketut Mariadi Sp.PD Pengalaman Belajar Lapangan

description

slide kolesistitis akut

Transcript of Kolesistitis Akut

Page 1: Kolesistitis Akut

KOLESITITIS AKUT

Ida Bagus Adi Kayana

Pembimbing:

dr. Ketut Mariadi Sp.PD

Pengalaman Belajar Lapangan

Page 2: Kolesistitis Akut

LAPORAN KASUS

Page 3: Kolesistitis Akut

Identitas Pasien Nama : MA Umur : 30 tahun Alamat : By pass Ngurah Rai

Pesanggaran Agama : Hindu Pendidikan : SMA Pekerjaan : Pegawai Swasta Status : menikah Tgl. MRS : 24 Mei 2011 Tgl. BPL : 15 Juni 2011 Tgl. pemeriksaan : 18 September

Page 4: Kolesistitis Akut

Keluhan Utama : Sakit Pada Ulu Hati Pasien mengeluh Sakit di Ulu hati sejak 1 Hari SMRS. Sakit dirasakan di daerah sepanjang arcus costa

( Hipocondrium dextra - sinistra, dan epigastrium). Sakit dikatakan seperti menusuk-nusuk. Sakit

dikatakan cukup berat sehingga saat berjalan pasien harus membungkuk untuk mengurangi rasa sakitnya.

Sakit berkurang dengan konsumsi makanan. Rasa sakit dirasakan hilang timbul (sehari sakit, kemudian esoknya sakitnya mereda. 2 hari kemudian dirasakan sakit lagi).

Rasa sakit dirasakan sampai dua hari setelah pasien rawat inap di RSUP Sanglah.

Page 5: Kolesistitis Akut

Nyeri Perut kanan atas (Hipocondrium Dextra) dirasakan menetap walaupun nyeri di bagian yang lain sudah cukup berkurang.

Nyeri merambat sampai ke Bahu kanan. Nyeri ini mulai dirasakan bersamaan dengan nyeri di Ulu hati. Nyeri dirasakan semakin parah saat pasien menarik nafas panjang dan saat pasien merasa lelah. Nyeri berkurang setelah pasien istirahat.

Saat ini nyeri perut kanan atas terkadang kambuh terutama saat pasien lelah seusai beraktivitas maupun saat pasien berusaha menarik nafas panjang, tetapi dirasakan tidak terlalu berat dan pasien masih bisa beraktivitas secara normal.

Page 6: Kolesistitis Akut

Panas Badan dirasakan pasien sejak 1 hari SMRS. Panas badan mendadak tinggi, tetapi suhu tidak sempat diukur oleh pasien. Demam membaik setelah minum obat paracetamol, namun kemudian naik lagi. Demam dikatakan mulai turun sejak 3 hari MRS.

setelah pasien dipulangkan dari RS pasien merasa meriang selama 3 hari. Meriang dirasakan saat sore hari dan berlangsung selama 3-6 jam. Setelah 3 hari, meriang masih dirasakan oleh pasien walau munculnya tidak tentu. Biasanya meriang dikeluhkan saat pasien kelelahan seusai bekerja.

Riwayat panas disangkal oleh pasien.

Page 7: Kolesistitis Akut

Kencing dikatakan normal, dengan frekuensi 2-3 kali dalam sehari dengan volume setiap kali kencing lebih kurang ½-1 gelas. Kencing dikatakan berwarna kuning jernih, tidak ada rasa nyeri saat kencing dan pancarannya normal.

BAB juga dikatakan normal. Riwayat sesak disangkal

Page 8: Kolesistitis Akut

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien sebelumnya tidak pernah mengeluhkan

keluhan seperti saat ini. Riwayat maag, Diare, berat badan yang turun

drastis, cacingan, penyakit hepatitis, diabetes melitus, hipertensi, batu ginjal ataupun penyakit kronis lainnya disangkal oleh pasien

Pasien sempat merasakan sakit di kedua tumitnya 6 bulan yang lalu. Pasien memeriksakan dirinya ke dokter umum dan didiagnosa dengan asam urat. Pasien diberi obat piroxicam dan diminum selama dua hari sampai keluhan akhirnya menghilang. Pasien mengatakan merasa sakit saat datang bulan dan pasien mengkonsumsi asam mefenamat.

Page 9: Kolesistitis Akut

Riwayat Pengobatan Pasien belum mendapatkan pengobatan sebelumnya.

Setelah sakit muncul pasien langsung dibawa ke RSUP Sanglah oleh keluarganya.

Terapi yang didapatkan di RSUP Sanglah : Antibiotik

Cefoprazol Sulbactam 2 x 1 g (mulai tanggal 27/5/2011- 31/5/2011) Cefixim 2x1 g

  Terapi Cairan ( IVFD NS 0,9% 20 tts/mnt) Paracetamol 3 x 500 mg (k/p)

Terapi Gastritis Pantoprazol 1x 40 mg (mulai tanggal 24/5/2011 – 27/5/2011)

Omeprazole Antasid syr 3x CI Sucralfat

Page 10: Kolesistitis Akut

Riwayat Keluarga

Keluhan yang sama pada anggota keluarga yang lainnya disangkal. Riwayat penyakit kencing manis, hipertensi, penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya pada anggota keluarga yang lain disangkal oleh pasien.

Page 11: Kolesistitis Akut

Riwayat Sosial Pasien adalah seorang pekerja di perusahaan swasta Aroma

yang bergerak di bidang penyediaan olahan daging kemasan. Setiap harinya pasien selalu memakan/mencicipi daging sebelum daging tersebut dikemas dan didistribusikan ke konsumen. Daging yang dicicipi adalah daging babi dan sapi. Jam kerja pasien adalah 8 jam perharinya dan pasien tidak mengeluhkan pekerjaannya sebagai pekerjaan yang terlalu berat dan melelahkan.

Pasien mengatakan bahwa pola makan pasien tidak teratur. Biasanya pasien tidak pernah sarapan dan langsung bekerja. Pasien pertama kali makan pukul 12.00 WITA siang hari, dan setelah itu jam makan pasien tidak menentu. Frekuensi makan pasien rata rata 2-3 kali/ hari. Jumlah konsumsi air pasien juga dikatakan kurang. Pasien hanya meminum rata rata 1 botol aqua tanggung setiap harinya.

Pasien mengaku tidak merokok dan tidak mengonsumsi Alkohol.

Page 12: Kolesistitis Akut

Pemeriksaan FisikStatus Present Keadaan umum : tampak sakit ringan Kesadaran : compos mentis

(GCS: E4V5M6) Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 84 kali/menit Respirasi : 20 kali/menit Temperatur aksila : 36,5 °C Tinggi badan : 152 cm Berat badan : 55 kg BMI : 23, 80 kg/m2

Page 13: Kolesistitis Akut

Pemeriksaan FisikStatus Generalle Mata : anemia -/-, ikterus -/- , odem

palpebra -/- . refleks pupil +/+ isokor, terdapat pterigium pada kedua mata pasien

THT : Sekret (-) Faring Hiperemi (-) kesan tenang

Thorax: simetris (+) Cor

○ Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-) Pulmo

○ Auskultasi : suara nafas vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Page 14: Kolesistitis Akut

Pemeriksaan Fisik Abdomen

Inspeksi : distensi (-)Auskultasi: bising usus (+) normalPerkusi : timpani

○ Palpasi : hepar & lien tidak teraba, nyeri tekan di daerah hipokondrium dextra (+) riwayat, Murphy Sign (+) riwayat

Ekstremitas : akral hangat ++/++, edema --/--,

Page 15: Kolesistitis Akut

Pemeriksaan Penunjang

DLPARAMETER 26/5/2011 NILAI RUJUKAN SATUAN

WBC 10,03 4,1-10,9 .103/µl

Neutrofil 6,96 2,5-7,5 .103/µl

Limfosit 1,1 1,0 - 4,0 .103/µl

Monosit 0,8 0,1 - 1,2 .103/µl

Eosinofil 0,0 0,00 - 0,5 .103/µl

Basofil 0,0 0,00 - 0,1 .103/µl

RBC 4,12 4,5 - 5,2 .106/µl

HGB 13,1 12 – 16 g/dL

HCT 43,5 36 – 46 %

MCV 91,6 80 – 100 Fl

MCH 31,6 26 – 34 Pg

MCHC 34,5 31 – 36 g/dL

RDW 24,6 11,6 - 14,8 %

PLT 260,0 140 – 440 .103/µl

Page 16: Kolesistitis Akut

Pemeriksaan Kimia Darah

PARAMETER 26/5/2011 NILAI RUJUKAN

Bilirubin total 0,6 0,0 - 1,3

Bilirubin indirek 0,5 < 0,8

Bilirubin direk 0,1 0,0 - 0,3

Alkali fosfatase 57 42,0 - 98,0

SGOT 17 11,0 - 27,0

SGPT 14 11,0 - 34,0

Gamma GT 9 7,0 - 32,0

Total protein 6,9 6,4 - 8,3

Albumin 3,3 3,4 - 4,8

Globulin 3,6 3,2 – 3,7

Cholesterol 154 140-199

HDL Direk 47 40 – 65

LDL 92,3 <100

Trigliserida 42 <150

GDS 79 70 - 140

Page 17: Kolesistitis Akut

Pemeriksaan Urine LengkapPARAMETER 26/5/2011 NILAI RUJUKAN SATUAN

pH 7,0 5 – 8  

Leukosit Negatif Negative leu/ul

Nitrit Negative Negative  

Protein Negatif Negative mg/dl

Glukosa Normal Normal mg/dl

Keton Negatif Negative mg/dl

Urobilinogen Normal 1 mg/dl

Bilirubin Negatif Negative mg/dl

Eritrosit Negative Negative ery/ul

Spesific Gravity 1,015 1,005 - 1,020 -

Clarity   Jernih -

Colour Amber p.yellow - yellow -

Sedimen urine      

Leukosit 2-4 < 6/lp /lp

Eritrosit - < 3/lp /lp

Sel epitel - - /lp

Silinder - - /lp

Kristal - - /lp

Lain-lain bakteri - - /lp

Page 18: Kolesistitis Akut

Pemeriksaan PenunjangRoentgen

Cor : CTR 54%, pinggang jantung (+)

Pulmo : infiltrate (-), sudut costophrenic tajam,

diafragma kanan kiri normal

Kesan : cor dan pulmo dalam batas normal

Page 19: Kolesistitis Akut

Pemeriksaaan USG

Hepar : Ukuran normal, Echoparenkim normal, homogen normal, tepi reguler, sudut tajam, Sistem Bilier tampak normal, V.Porta Tampak normal. Nodul (-) Kista (-) Abses (-)

Gall bladder : Ukuran Tampak Normal, dinding tak menebal, sludge (-) batu –

Ginjal kanan : Ukuran normal, Echocortex normal homogen, batas sinus cortex jelas, pelviocaliceal sistem tidak melebar, batu (-) kista (-) massa (-)

Uterus : Ukuran dan Echostruktur normal, tampak kista sistik di parametrium bilateral, internal ecjo (-), dinding tipis

Kesimpulan : Sangat mungkin kista ovarium bilateral. Hepar, Pancreas, VF Lien, Ginjal, Buli buli normal

Page 20: Kolesistitis Akut
Page 21: Kolesistitis Akut

Diagnosis

Suspect Kolesistitis akut akalkulus Suspect Gastritis Akut erosive et causa

susp. drug Induce dd H. Pilory Kista Ovarium Bilateral

Page 22: Kolesistitis Akut

Penatalaksanaan Kontrol poliklinik Penyakit Dalam sampai

keluhan sakit perut kanan atas membaik Kontrol Poli Obgyn untuk konsultasi Kistoma

Ovari

KIE :Istirahat yang cukupPerbaiki pola makan

Lanjutkan Pengobatan :Omeprazole 2 x 20 mg POCefixim 2x1 g POParacetamol 3x 500 mg (k/p)

Page 23: Kolesistitis Akut

BAB III PEMBAHASAN

Diagnosis Kolesistitis AkutNyeri tekan pada perut

kanan atas, Demam, dan ditemukannya Murphy’s sign merupakan karakteristik kolesistitis akut

Dapat dijumpai ikterus (20%), mual muntah dan terabanya Kantung empedu yang membesar

Pada Pasien ditemukan:

nyeri perut kanan atas yang menjalar sampai ke bahu dan demam. Pada pemeriksaan ditemukan

nyeri tekan di bagian hipokondrium kanan di

batas bawah arcus costa, dan murphy sign

(+) riwayat.

Page 24: Kolesistitis Akut

BAB III PEMBAHASAN

Diagnosis Kolesistitis AkutPemeriksaan USG memiliki

kemampuan diagnostik memuaskan (Nilai kepekaan dan ketepatan mencapai 90-95%). Beberapa karakteristik yang dapat ditemukan pada akut kolistisitis antara lain terdapat pembesaran kantong empedu, menebalnya dinding kandung empedu, batu kandung empedu dan atau adanya debris dikandung empedu

Pada Pasien ditemukan:

Setelah abdomen pasien diperiksa dengan USG,

tidak diperoleh data data yang mendukung

diagnosa Kolesistitis akut. Tidak ditemukan

edema, penebalan, dan peradangan dinding

kantung empedu

Page 25: Kolesistitis Akut

BAB III PEMBAHASAN

Managemen Kolesistitis AkutKetika diagnosis diduga akut

kolesistitis, diberikan perawatan medis, cairan infus,antibiotik, dan analgesia, bersama-sama dengan pemantauan ketat tekanan darah,denyut nadi, dan output urin harusdimulai.

Secara bersamaan, harus ditentukan kadar keparahan pada pasien. Pengobatan yang tepat harus dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan. Penilaian risiko operasi juga harus dievaluasi berdasarkan tingkat keparahannya12.

Pada Pasien ditemukan:

Setelah abdomen pasien diperiksa dengan USG,

tidak diperoleh data data yang mendukung

diagnosa Kolesistitis akut. Tidak ditemukan

edema, penebalan, dan peradangan dinding

kantung empedu

Page 26: Kolesistitis Akut
Page 27: Kolesistitis Akut

Penatalaksanaan Kolesistitis Akut Pada pasien tidak memerlukan Early Laparocoscopic

Laparotomy maupun Early Gallbladder drainage karena bukan kolesistitis akut kalkulus. Untuk terapi pasien, diberikan monoterapi antibiotik yaitu Cefoprazol Sulbactam 2 x 1 g (mulai tanggal 27/5/2011- 31/5/2011) kemudian diganti Cefixim 2x1 g.

Cefoperazone Sulbactam merupakan Chepalosporin generasi ketiga, dimana pada Tokyo Guideline menyebutkan penggunaan antibiotik ini adalah untuk severe case. Dari gejala gejala yang ditemukan dan dari hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa pasien termasuk mild to moderate case. Penggunaan antibiotik ini mungkin karena pola resistensi lokal di daerah Bali yang berbeda dengan konsensus Tokyo Guideline.

Page 28: Kolesistitis Akut

BAB III PEMBAHASAN

Gastritis Akut Induce Gastritis by 2 Main Mechanism :• Increasing aggresive

Factor (Asam, Getah Empedu, Alkohol, Toxin)

• Decreasing Defensive Factor

(Penurunan Prostaglandin, penurunan produksi mukus dan bikarbonat, penurunan aliran darah mukosa lambung)

Gastritis merupakan kumpulan sindroma dispepsia yang disebabkan adanya proses

inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung

Gastritis Erosive

Paparan OAINS, alkohol, kokain, stress, radiasi, refluks getah empedu, dan

iskemia

Gastritis Non Erosive

H Pilory

Page 29: Kolesistitis Akut

BAB III PEMBAHASAN

Diagnosa Gastritis Akut ANAMNESA

Kebanyakan asimptomatis. Gejala lain yang mungkin muncul adalah sindroma

dispepsia ( mual, muntah, rasa sakit atau panas pada epigastrium, perut kembung)

EGD (Endoskopi) flat erosion, raised erosion, pendarahan,

edematous rugae

HISTOPATHOLOGY degadrasi epitel, hyperplasia foveolar,

infiltrasi neutrofil, inflamasi sel mononuklear, atopi, metaplasia, dan kerusakan sel parietal

•Pasien mengeluh Sakit di Ulu hati sejak 1 Hari SMRS.•Sakit dirasakan di daerah sepanjang arcus costa ( Hipocondrium dextra - sinistra, dan epigastrium).•Sakit dikatakan seperti menusuk-nusuk. •Sakit berkurang dengan konsumsi makanan. Rasa sakit dirasakan hilang timbul.• Pasien mengatakan merasa sakit saat datang bulan dan pasien mengkonsumsi asam mefenamat

Page 30: Kolesistitis Akut

BAB III PEMBAHASAN

Penatalaksanaan Gastritis Akut

pengobatan suportif• Antasida (Penetral Asam Lambung)

Mengandung Aluminium dan Magnesium, dosis pemakaian 4 x 30 cc

• SukralfatMelindungi mukosa dan meningkatkan

prostaglandin, • PPI Inhibitor

memblokir kerja Enzim K+H+ ATPase , menurunkan produksi HCL• H2 Receptor Antagonist

Pengobatan Kausatif

Penghindaran Faktor Resiko

Dalam kasus ini, pasien diberikan beberapa regimen terapi di RSUP Sanglah :Pantoprazol 1x 40 mg (mulai tanggal 24/5/2011 – 27/5/2011) Omeprazole

Antasid syr 3x CI (mulai tanggal 24/5/2011 – 31/5/2011)

Sucralfat 3 x C1 (Mulai tanggal 25/5/2011 – 31/5/2011)

Page 31: Kolesistitis Akut

Daftar PermasalahanAda sejumlah permasalahan yang masih kami temukan pada pasien ini, yaitu :

Pasien masih merasakan keluhan sakit perut di kanan atas. Walaupun sakit perut tidak dirasakan terus menerus, sakit dirasakan semakin parah saat pasien lelah setelah beraktivitas dan bekerja.

Hasil USG pasien menunjukkan adanya kista di ovarium dextra dan sinistra. Walupun belum tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala klinis, pasien merasa khawatir kista ini dapat menjadi lebih parah di kemudian hari

Cara Hidup terutama pola makan pasien masih kurang teratur dan tidak begitu baik

Page 32: Kolesistitis Akut

Daftar Analisis Kebutuhan Pasien Kebutuhan fisik biomedis Perhitungan kebutuhan kalori bagi pasien Berat badan pasien 55 kg dan tinggi badan pasien 152 cm

sehingga berat badan ideal pasien adalah 90% x (TB-100) x 1 kg = 46,8 kg. kebutuhan kalori pasien perharinya didapatkan 25 kkal x 46,8 = 1170 kkal. Sedangkan untuk kebutuhan protein pasien tidak dibatasi. Kebutuhan protein pasien perhari disesuaikan dengan berat badan idealnya yaitu 1 gr/hari x 46,8 kg = 46,8 gr/hari.

Total kalori yang dibutuhkan Kebutuhan kalori = 1170 kkal Pasien memiliki aktivitas sedang = (20% x 1170) Pasien Memiliki berat badan lebih = (-10% x 1170) Kebutuhan Kalori Total = 1287 kkal

Page 33: Kolesistitis Akut

Daftar Analisis Kebutuhan Pasien Kebutuhan fisik biomedis

Pasien dianjurkan tidak hanya dalam memperbaiki asupan kalori untuk mencapai kebutuhan ideal pasien, tetapi juga memperbaiki pola makan yang awalnya tidak teratur menjadi teratur 3 x sehari di mana jam makan pasien disarankan untuk tetap.

Selain itu pasien juga dianjurkan untuk minum air minimal 1-2 liter per hari untuk mencukupi kebutuhan cairan per harinya.

Selain dengan dukungan nutrisi yang baik ini akan membantu menjaga kondisi tubuh pasien sehingga pasien akan jarang sakit dan kebutuhan akan konsumsi obat-obatan lebih berkurang.

Page 34: Kolesistitis Akut

Daftar Analisis Kebutuhan Pasien Akses Pelayanan Kesehatan

Untuk akses pelayanan kesehatan pasien tidak memiliki masalah. pasien yang bekerja di Perusahaan Swasta sudah memiliki jaminan kesehatan untuk pasien dan keluarga.

Rumah pasien juga dekat dengan klinik 24 jam dan salah satu rumah sakit swasta, jadi mempermudah akses pelayanan kesehatan pasien.

Page 35: Kolesistitis Akut

Daftar Analisis Kebutuhan Pasien Lingkungan

Rumah pasien berada di daerah pesanggaran jalan By pass Ngurah Rai. lingkungan di dalam rumah pasien dapat dibilang bersih. Luas Rumah pasien sekitar 7 Are dimana pasien tinggal dirumah bersama dengan suami, 2 saudara ipar beserta keluarganya, dan 2 orang anaknya. Total anggota keluarga yang tinggal di rumah pasien berjumlah 13 orang. Ruangan di dalam rumah pasien semuanya tampak rapi dan bersih ketika kami mengunjunginya kesana. halaman di depan rumah pasien tampak bersih, tidak becek, dengan tanaman hias yang jumlahnya banyak. Lingkungan di luar rumah pasien juga cukup bersih. Dalam Kesehariannya keluarga ini menggunakan Air sumur bor. Dapur pasien juga tampak bersih

Page 36: Kolesistitis Akut

Daftar Analisis Kebutuhan Pasien Kebutuhan Bio-psikososial

Lingkungan Biologis

Dalam lingkungan biologis/ keluarga langsung pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa seperti yang dialami pasien.Faktor psikososial

Dalam keadaan sakit seperti saat ini, pasien sangat membutuhkan pengertian dan dukungan dari keluarga. Peranan keluarga pasien, sangat mendukung kesembuhan pasien.

Page 37: Kolesistitis Akut

Saran dan pemecahan masalah

Beberapa saran yang bisa diberikan adalah :Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai apa yang

terjadi pada pasien, bagaimana usaha yang mampu dilakukan untuk mendukung kesembuhan pasien, dan memotivasi pasien untuk menanyakan segala hal yang belum jelas saat pasien kontrol ke poliklinik

Pasien dianjurkan menghentikan konsumsi obat obat OAINS seperti asam mefenamat, Ibuprofen, dll untuk mencegah kekambuhan dari gastritis.

Pasien dianjurkan memperbaiki asupan kalori dan memperbaiki pola makan menjadi teratur 3 x sehari di mana jam makan pasien disarankan untuk tetap. Jenis makanan yang dapat dihindari untuk mencegah kekambuhan yaitu jenis makanan yang dapat mengiritasi lambung ( Asam, Pedas, Kopi, Alkohol). Selain itu pasien juga dianjurkan untuk minum air minimal 1-2 liter per hari untuk mencukupi kebutuhan cairan per harinya.

Page 38: Kolesistitis Akut

Saran dan pemecahan masalah

Menyarankan pasien untuk tidak memforsir tenaga dalam pekerjaannya dan beristirahat yang cukup untuk menunjang kesembuhan penyakit saat ini

Menyarankan kepada pasien untuk selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Termasuk memasak sampai mendidih air di rumah agar bakteri yang terkandung dalam air sumur bor menjadi inaktif.

Untuk lebih mengetahui secara jelas tentang prognosis penyakit yang diderita sekarang, pasien dianjurkan untuk rutin kontrol ke poliklinik Penyakit dalam dan Obgyn sampai gejala klinis pasien membaik dan sampai pasien memperoleh informasi yang cukup dalam memanajemen penyakit dan kondisi pasien saat ini.

Page 39: Kolesistitis Akut

Saran dan pemecahan masalah

Menyarankan kepada pasien untuk rutin berolahraga setelah keluhan dan gejala sakit menghilang untuk menjaga keseimbangan massa tubuh dan mencapai berat badan ideal agar terhindar dari penyakit penyakit seperti dislipidemia dan osteoporosis. Walaupun saat ini BMI pasien masih normal, pasien diharapkan mampu menjaga kondisi tersebut agar tetap stabil.

Menyarankan kepada pasien agar mengurangi konsumsi daging yang berlemak baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja baik untuk mencegah keparahan untuk kecurigaan penyakit kolesistitis akut dan juga agar profil lemak pasien tetap terkontrol dengan baik

Page 40: Kolesistitis Akut

Denah Rumah Pasienpura

kamar

kamar

kamar

gudang

ddapur toilet

kakamar

kamar

toiletdapur

Page 41: Kolesistitis Akut

Dokumentasi

Page 42: Kolesistitis Akut

TERIMA KASIH