Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

download Kliping Berita Online  Perumahan Rakyat  Tanggal 10 Januari 2012

of 24

Transcript of Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    1/24

    Bangun Rumah Tipe 36, Ini Syarat

    Pengembang

    Selama ini, para pengembang yang selalu membebaskan lahan.

    SELASA, 10 JANUARI 2012, 07:03 WIB

    Antique, Ronito Kartika Suryani

    Perumahanrakyat (www.kemenpera.go.id)

    VIVAnews - Pemerintah berencana untuk mewajibkan pengembang membangun perumahan

    dengan luas minimal 36 meter persegi hingga Maret mendatang, dari sebelumnya Januari

    2012.

    Lembaga riset dan konsultan properti, Colliers International, mengusulkan, jika pemerintah

    menetapkan standar tersebut, sebaiknya harus diikuti dengan pemberian subsidi mulai daritanah dan jangan membebankan kepada swasta.

    "Sebenarnya, pemerintah yang mensubsidi cukup banyak untuk tipe itu, yakni mulai dari

    lahan. Nah, pengembang tinggal bangun saja," kataAssociate Director Office Services,

    Colliers International, Sutrisno R Soetarmo kepada VIVAnews.com di Jakarta, Senin 9 Januari

    2012.

    Sebab, Sutrisno melanjutkan, selama ini para pengembang yang selalu membebaskan lahan.

    "Mestinya pemerintah," katanya.

    Sementara itu, terkait adanya isu standardisasi rumah harus tipe 36 diikuti dengan kenaikan

    gaji para pegawai, Sutrisno mengaku susah untuk dilakukan karena beban pemerintah sudah

    besar.

    "Kalau gaji agak susah dinaikkan, karena beban pemerintah sudah besar. Mau nggakmau,

    ada subsidi pemerintah seperti dalam bentuk CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) untuk

    subsidi ke masyarakat kecil," ujarnya.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    2/24

    Selain itu, menurut Sutrisno, sebagai penyelenggara negara, pemerintah harus bersedia

    mensubsidi pembangunan infrastruktur pendukungnya.

    "Tidak masalah, kalau lokasinya agak jauh. Asal, pemerintah menyiapkan jalan, ya

    infrastrukturnya seperti akses transportasi. Sebab, kalau disuruh swasta lagi tidak akan mau,karena swasta kan orientasinya cari untung," katanya. (art)

    Sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/278591-rumah-tipe-36-berlaku--ini-syarat-

    pengembang

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    3/24

    Kemenpera-DPD Jajaki Kerja Sama Bedah Rumah

    TUESDAY, 10 JANUARY 2012 01:57

    Jakarta - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dan Dewan Perwakilan Daerah

    (DPD) tengah menjajaki kerja sama pelaksanaan program bedah rumah di daerah.

    Kami (Kemenpera, Red.) sedang menjajaki kerja sama dengan DPD untuk menyerap

    aspirasi masyarakat, terkait program bedah rumah di daerah-daerah, ujar Menteri

    Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz dalam siaran pers Kemenpera, Senin (9/1).

    Menurutnya, saat ini masih banyak masyarakat di daerah yang tinggal di rumah tidak layak

    huni. Tentunya, hal tersebut harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah

    (Pemda) setempat.

    "Rumah tidak layak huni tersebut bisa berupa rumah yang lantainya terbuat dari tanah,

    atapnya bocor, jendela yang tidak memiliki ventilasi yang cukup memadai, serta dinding

    rumah yang rusak," terangnya.

    Dikatakannya, Kemenpera, melalui Deputi Bidang Perumahan Swadaya berusaha membantu

    Pemda serta masyarakat melalui program bedah rumah yang dilaksanakan secara tersebar

    di seluruh Indonesia.

    Dijelaskannya, keikutsertaan DPD, akan semakin membantu dan mendorong masyarakat

    serta Pemda mensukseskan program ini.

    Keterlibatan DPD diharapkan dapat membantu Kemenpera dalam menyerap aspirasi

    masyarakat di daerah terkait penyaluran bantuan perumahan swadaya melalui program

    bedah rumah.

    Kemenpera akan memberikan bantuan untuk bedah rumah sekitar Rp 6 juta. Bantuan

    tersebut nantibisa bisa digunakan untuk mengecor lantai dan plester dinding yang rusak,

    mengganti atap serta memperbaiki jendela sehingga rumahnya lebih nyaman untuk dihuni,terangnya. [IS]

    Sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/278591-rumah-tipe-36-berlaku--ini-syarat-

    pengembang

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    4/24

    PNPM Mandiri Perumahan Disambut Antusias

    Monday, 09 January 2012 10:25

    JAKARTA - Animo masyarakat tentang pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan

    Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM) Mandiri Bidang Perumahan cukup besar. Itu yang

    diungkapkan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz. Menurut dia, program

    PNPM ditujukan untuk masyarakat kluster II dan program rumah sangat murah untuk

    masyarakat kluster IV.

    Menurut data yang tercatat, pelaksanaan PNPM Mandiri Bidang Perumahan pada 2011

    sebanyak 25 ribu, direncanakan 2012 untuk 25 ribu unit rumah, pada 2013 untuk 18 ribu

    unit rumah, dan pada 2014 untuk 10 ribu unit rumah. Faridz berharap adanya masukan dariMenko Kesra (Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat) dan Menko Perekonomian dalam

    mencari cara untuk meningkatkan anggaran dalam program PNPM untuk perumahan

    swadaya yang diolah masyarakat secara mandiri.

    Selain itu, lanjut Faridz, Kemenpera juga akan mencari alternatif cara untuk membantu

    dalam proses sertifikasi perumahan swadaya, sehingga masyarakat dapat memiliki sertifikat

    rumah yang bisa digunakan untuk pencarian dana tambahan untuk usaha seperti Kredit

    Usaha Rakyat (KUR). Dengan adanya sertifikasi ini, masyarakat dapat membuka usaha baru

    dengan adanya tambahan berupa pinjaman kredit, sehingga dapat meningkatkan

    kesejahteraan keluarga. (vit)

    Sumber : http://www.indopos.co.id/index.php/arsip-berita-nasional/34-berita-nasional/19949-

    pnpm-mandiri-perumahan-disambut-antusias.html

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    5/24

    Pengamat: Tipe Hunian 1:2:3 Sulit

    Terlaksana

    Pembangunan satu unit rumah mewah harus diikuti dengan dua rumah

    menengah dan tiga RSH.

    SELASA, 10 JANUARI 2012, 08:21 WIB

    Antique, Ronito Kartika Suryani

    Perumahanrakyat (kemenpera.go.id)

    VIVAnews - Kementerian Perumahan Rakyat menetapkan komposisi hunian berimbang yang

    ideal dengan perbandingan 1:2:3 antara rumah mewah, rumah menengah, dan rumahsederhana.

    Pola lingkungan hunian berimbang 1:2:3 yang dimaksud yakni untuk pembangunan satu unit

    rumah mewah oleh pengembang, harus diikuti dengan pembangunan dua unit rumah

    menengah, dan tiga unit rumah sederhana bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Namun, menurut lembaga riset dan konsultan properti, Collier International, kebijakan

    pemerintah tersebut sulit dilaksanakan dalam satu kawasan pemukiman atau perumahan.

    "Pengembang dapat tanah dan ada kewajiban membangun rumah mewah, menengah, dan

    sederhana. Tapi untuk harga tanah itu harus masuk akal, karena sulit menggabungkan tipe

    atas dan bawah. Kecuali, pemerintah berkewajiban memberikan kompensasi," kataAssociate

    Director Office Services Colliers International, Sutrisno R. Soetarmo kepada VIVAnews.com,

    Senin.

    Sutrisno mengusulkan, dalam pembangunan hunian berimbang 1:2:3 tersebut harusnya

    dipisah.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    6/24

    Dia pesimistis bahwa kebijakan pemerintah tersebut dapat berjalan dengan semestinya.

    "Kecuali harga lahannya disesuaikan dan pengembangnya juga disesuaikan," kata Sutrisno.

    Sebelumnya, Deputi Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat, Azaddin

    Sitepu menargetkan porgram tersebut selesai bulan ini. "Selesai 31 Januari ini untuk

    perbaikan redaksional," kata dia.

    Azaddin mengharapkan, dengan adanya komposisi rumah sederhana, rumah menengah, dan

    rumah mewah akan ada subsidi silang untuk hunian berimbang.

    "Satu hamparan bila skala besar. Bila skala kecil, boleh tidak satu hamparan. Disarankan,

    bentuknya rusunami (rumah susun sederhana milik) atau apartemen bersubsidi untuk

    menanggulangi harga tanah," ujar Azaddin. (ren)

    VIVAnews

    Sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/278696-tipe-hunian-1-2-3-harus-dibangun-terpisah

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    7/24

    Hapus Biaya IMB RSHTuesday, 10 January 2012

    MEDAN Pemerintah Kota (Pemko) Medan dinilai perlu menghapus biaya izin mendirikanbangunan (IMB) untuk pembangunan rumah sehat sederhana (RSH), sehingga masyarakatberpenghasilan rendah bisa memiliki rumah.

    Usulan itu disampaikan Sekretaris Fraksi Partai Damai Sejahtera (F-PDS) DPRD Kota MedanBudiman Panjaitan seusai menyampaikan pandangan umum fraksinya terhadap ranperdaretribusi pelayanan kebersihan, pemakaian kekayaan daerah dan IMB,dalamsidangparipurna,kemarin. Menurut dia,tingkat kebutuhan rumah di Medan saat ini cukuptinggi.Disisi lain tingkat kepadatan rumah kumuh sudah sangat memprihatinkan. Hampirseluruh sudut kota sudah di isi rumah-rumah tidak permanen,khususnya dipinggirrel,kolong jembatan,dan pinggiran sungai.

    Dia menilai,faktor utama penyebab menjamurnya rumah-rumah tersebut karena tingginyaharga rumah Sesuai aturan pemerintah pusat,kata dia,harga RSH berada dikisaran Rp56uta.Meski harga itu sudah disubsidi pemerintah, namun masyarakat berpenghasilan rendahtetap kesulitan menjangkaunya. Hal ini pula yang menjadi dilema,karena di pihak laindeveloper tidak mungkin menjual lebih murah lagi.Sebab,di luar harga tadi masih terdapatbiaya tambahan, seperti pemasangan listrik, air, dan jalan yang masih ditanggungpengembang (developer).

    Artinya,harga rumah tadi masih memungkinkan lebih mahal disebabkan adanya biayapemasangan fasilitas tersebut. Jika Pemko bisa mensubsidi seluruh biaya itu diperkirakanbisa menurunkan harga rumah sekitar 20%.Jadi,dari harga RSH sebesar Rp56 juta tadi,kalau berkurang 20% kemungkinan besar masyarakat bisa beli,katanya. Ketua Real Estate

    Indonesia (REI) Sumut TomiWistan menyambut baik rencana penghapusan biaya IMB RSHtersebut. Karena kebijakan ini bisa membuka peluang bagi developer membangun RSH.

    Sebab, kebanyakan develover masih bertahan membangun rumah untuk tipe menengah kebawah. Sejatinya,kata Tomi,pengaruh pemberian subsidi terhadap harga rumah tidakbegitu signifikan dibandingkan dengan harga tanah dan lainnya. Hanya saja, setidaknyapembangunan di kota ini masih bisa terus dilakukan, pungkasnya. Pendapat berbedadisampaikan Ketua Komisi C DPRD Medan Jumadi.

    ia menilai wacana menggratiskan biaya pengurusan IMB belum tepat,karena pada dasarnyabesaran nilai sudah ditentukan sesuai luas dan tinggi bangunan. Apabila perhitungannyahanya berdasarkan tipe rumah yang disesuaikan dengan kemampuan masyarakat

    berpenghasilan rendah, dikhawatirkan tidak akan berpengaruh terhadap harga jual rumah.Dia melihat persoalan terpenting saat ini adalah seputar waktu pengurusan IMB itu.

    Sesuai aturan,proses pengurusan IMB hanya butuh waktu 14 hari,tapi faktanya dilapangan, proses pengurusan izin memakan waktu hingga,sebulan bahkan lebih. Rumitnyabirokrasi inilah yang kemudian menimbulkan biaya tambahan bagi developer. Persoalan lainadalah belum adanya transparansi dari dinas terkait mengenai biaya pengurusan izin permeter dengan kelas-kelasnya. Ini yang harus diatasi sekarang ini, sehingga masyarakattetap bisa memiliki rumah dan target pendapatan Pemko tidak terganggu, ujarnya.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    8/24

    Diatur dan Diawasi

    Di sisi lain,Fraksi Partai Demokrat (F-DP) meminta Pemko mengatur, menata,mengendalikan dan mengawasi kegiatan mendirikan bangunan.Anggota F-PD Martua OloanHarahap yang membacakan pemandangan umum fraksinya mengatakan, hingga kinipermasalahan mendirikan izin bangunan masih cukup kompleks. Permasalahan pokok,

    antara lain masih adanya pelanggaran izin mendirikan bangunan, baik berupapembangunan tanpa izin, pelanggaran terhadap izin maupun pelanggaran terhadap izinyang telah diterbitkan.

    Dari data yang kami miliki, bangunan tanpa surat IMB ada 1.235 unit, bangunanmenyimpang dari surat izin tercatat sebanyak 117 unit, bangunan yang ditindak secaraadministrasi sebanyak 460 unit namun yang dibongkar hanya 371 unit,katanya. Untuk itu,Pemko harus bersikap tegas terhadap setiap bangunan bermasalah, termasuk terhadapmereka yang melakukan pelanggaran atas perda yang berlaku. Cjelia amelida

    Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/459256/

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    9/24

    Kemenpera: Dana Bedah Rumah SekitarRp 6 juta

    Tribunnews.com - Selasa, 10 Januari 2012 05:39 WIB

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Djan Faridzmengemukakan saat ini masih banyak masyarakat di daerah yang tinggal di rumah yangtidak layak huni.

    Dia menegaskan, tentunya hal tersebut harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah

    daerah (Pemda) setempat. Rumah yang tidak layak huni itu berupa rumah yang lantainya

    terbuat dari tanah, atapnya bocor, jendela yang tidak memiliki ventilasi yang cukup

    memadai serta dinding rumah yang rusak.

    Kemenpera, menurut Djan Faridz, melalui Deputi Bidang Perumahan Swadaya berusaha

    membantu Pemda serta masyarakat melalui program bedah rumah yang dilaksanakansecara tersebar di seluruh Indonesia. Adanya keikutsertaan DPD (Dewan Perwakilan Daerah)

    tentunya akan semakin membantu serta mendorong masyarakat serta Pemda untuk

    mensukseskan program tersebut.

    Kemenpera akan memberikan bantuan untuk bedah rumah sekitar Rp 6 juta. Bantuan

    tersebut nanti bisa digunakan untuk mengecor lantai dan plester dinding yang rusak,

    mengganti atap serta memperbaiki jendela sehingga rumahnya lebih nyaman untuk dihuni,

    terangnya.

    Lebih lanjut, Djan Faridz menambahkan, jumlah bantuan tersebut dirasa mencukupi

    mengingat rumah masyarakat di daerah rata-rata tidak terlalu besar. Selain itu, harga bahanbangunan juga masih terjangkau serta dapat melibatkan masyarakat sekitar sehingga biaya

    pembangunan lebih sedikit.

    Program bedah rumah seperti ini sebenarnya telah lama dilaksanakan oleh Kemenpera.

    Dan tentunya program seperti itu sangat membantu masyarakat sehingga mereeka bisa

    menempati rumah yang layak, harapnya.

    Lebih lanjut ia menuturkan Kemenpera juga saat ini sedang menjajaki kerjasama dengan

    DPD untuk pelaksanaan program bedah rumah di daerah-daerah. Keterlibatan DPD

    diharapkan dapat membantu Kemenpera dalam menyerap aspirasi masyarakat di daerah

    terkait penyaluran bantuan perumahan swadaya melalui program bedah rumah.

    Kami sedang menjajaki kerjasama dengan DPD untuk dapat menyerap aspirasi masyarakat

    terkait program bedah rumah di daerah-daerah, ujar Djan Faridz pada sejumlah wartawan

    di Kantor Kemenpera, Jakarta, Senin (9/1/2012).

    Penulis: Srihandriatmo Malau | Editor: Yudie Thirzano

    Sumber : http://www.tribunnews.com/2012/01/10/kemenpera-dana-bedah-rumah-sekitar-rp-6-juta

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    10/24

    ASOSIASI PENGEMBANG

    Tahun ini, Tersedia 30.000 UnitRumah MurahLatief | Senin, 9 Januari 2012 | 10:40 WIB

    shutterstock

    Ilustrasi

    JAKARTA, KOMPAS.com -Asosiasi Pengembang Perumahan danPemukiman Seluruh

    Indonesia (Apersi) memproyeksikan, tahun ini bakal adapenambahanpembangunanrumah

    murahsebanyak 30.000 unit. Pada 2011 lalu, pengembang membangunrumah, yaiturumah

    sehargaantara Rp 80 jutasampai Rp 100 jutaperunit itusebanyak 60.000 unit.

    "Berbeda denganrumahmewahatauapartemenyang sifatnya lebihkearah investasi,

    orang membeli rumahmurahuntuk ditinggali," tuturKetua Apersi, Eddy Ganefo bilang,

    kebutuhanakanrumahmurahsangattinggi, Minggu (8/1/2012) kemarin.

    Karenanya, lanjut dia, tingkatpenjualanunitrumahmurahselalumencapai 100%. Namun,

    Eddykhawatir, Undang-Undang No 1/2011 tentang Perumahan dan KawasanPermukiman

    yang berlakuawal tahun ini bakal mengganjal penjualanrumah jenis ini.

    Pasal 22 beleid tersebutmengaturpembangunanrumahmurahminimal tipe 36. Di pasar,

    hargarumahtipetersebutsudah di atas Rp 100 juta. Padahal, kemampuanmasyarakat

    belum cukup.

    "Kalau jadi diterapkan, penjualanbisaberkurang hinggaseparuhnya," katanya.

    Selaintersebardi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Eddymenyebut

    tahun ini pembangunanrumahmurahbakal marak di pinggiran Jakarta.

    "Tangerang masih lebihbaik dari Depok. Sebab, hargatanah di Depoksemakinmahal,"

    imbuhnya.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    11/24

    Salahsatupengembang yang menawarkanrumahmurahadalahPT Ciputra Development.

    Sejauh ini Ciputramemiliki duaproyekrumahmurah di Citra Raya di Tangerang dan Citra

    Indah di Jonggol, Jawa Barat, yang sudah dipasarkansejaktahun 1997. Hargarumahtipe

    90 sekitarRp 100 jutaperunit. Dari landbankseluas 800 hektar(ha) di Citra Raya, saat ini,

    Ciputrabarumembangun 40% di antaranyauntukperumahan. Sementara itu, di Citra Indah,

    baruseparuh dari landbankseluas 300 hayang dikembangkan.

    "Setiaptahun, kami bisamembangunantara 10 ha-20 haatausetara dengan 1.000 unit

    rumah, denganpenjualanhampir100%," ujarTulus Santoso Brotosiswojo, Direktur

    sekaligus SekretarisPerusahaan Ciputra.

    Tulusmengakui, permintaanrumahmurahsangattinggi, danmelebihi permintaanuntuk

    jenisrumah lainnya.

    "Dari seluruhpermintaan, separuhnyaadalahrumahmurah," ujarnya.

    Keuntunganyang diperolehpengembang dari rumahmurahmemang tidaksebesarkelas di

    atasnya. Menurut Tulus, marginrumahmurahbisa 10% lebihrendah dari rumahmenengah

    keatas.

    Toh, tidakberarti proyek ini tidakmenguntungkan, karenaturn over-nya dankonstruksinya

    cepat. ManagerRiset Coldwell BankerResearchand Consultancy Meyriana jugamenyebut

    daerah Bogor, Cibinong, Bojong, Jonggol, dan Depokmerupakankantong-kantong rumah

    murah.

    Adapun, harga jual rumahyang masukkategori murah, menurut Meyriana, berkisarRp 75

    juta - Rp 80 juta, kecuali jika lokasi danaksestransportasi publikbagus. Sebagai contoh,

    hargarumahmurah di Depokyang dilintasi keretarel listrikbisamencapai Rp 100 juta.

    Meyrianabilang, trenrumahmurahsaat ini menempel kekotamandiri, seperti Bumi

    Serpong Damai (BSD) City.

    "Selainmendekati aksestransportasi, daerah itu jugasudahhidup danbanyakarea

    komersial,"

    Sumber :

    http://properti.kompas.com/read/2012/01/09/1040393/Tahun.ini.Tersedia.30.000.Unit.Rumah.Mur

    ah.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    12/24

    PERMENPERA

    Peraturan Hunian Berimbang

    Ditargetkan AkhirJanuariM.Latief | Latief| Senin, 9 Januari 2012 | 15:45 WIB

    shutterstock

    Sasarankomposisi hunianberimbang ini antara lainpembangunanberskalabesarolehsatubadanhukum

    wajib di dalamsatuhamparan, yang terdiri dari rumahsederhana, rumahmenengah danrumahmewah

    dengantotal minimal 1.000 unit.

    JAKARTA, KOMPAS.com - KementerianPerumahan Rakyatmenegaskan, pengembang

    akan diwajibkanmenerapkanpembangunanperumahan denganpolahunianberimbang.

    Hal tersebut dimaksudkanagarpembangunanperumahanyang berkeadilansosial bagi

    seluruhrakyat Indonesia dapatterwujud.

    Kami menargetkanPermenperatentang hunianberimbangterbitakhirJanuari 2012. Komposisi hunianberimbang yang

    ideal adalah 1:2:3 antararumahmewah, rumahmenengah danrumahsederhana.

    -- IskandarSaleh

    "Kami menargetkanPermenperatentang hunianberimbang dapatterbitakhirbulan Januari

    2012. Komposisi hunianberimbang yang ideal adalah 1:2:3 antararumahmewah, rumah

    menengah danrumahsederhana," kata Sekretaris KementerianPerumahan Rakyat,

    IskandarSaleh, di Jakarta, Senin (9/1/2012).

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    13/24

    Iskandarmenjelaskan, polahunianberimbang ini merupakanamanat dari Undang-undang

    Nomor1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan KawasanPermukiman. UU ini mewajibkan

    badanhukumyang melakukanpembangunanperumahanuntukmewujudkanperumahan

    denganhunianberimbang.

    "Harapannya, bilapolahunianberimbang dilakukan, makabacklog(kekurangankebutuhan)

    perumahan, khususnyabagi masyarakatberpenghasilanmenengahkebawahyangmencapai 13,6 jutaunit dapatteratasi," katanya.

    Untuk itu, pihaknyasedang melakukanfinalisasi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat

    terkaithunianberimbang sebagai implementasi UU Nomor1/2011 tentang Perumahan dan

    KawasanPermukiman.

    "Prinsip dasarregulasi ini adalahmemberikankesempatanyang sama danberkeadilanbagi

    masyarakatuntukmemiliki rumah danhunianyang proporsional," katanya.

    Diamenambahkan, penentuankomposisi polahunianberimbang 1:2:3 ini merupakan

    kesepakatan dari hasil konsultasi publikyang dihadiri parapemangkukepentingan

    perumahan, yang meliputi unsurpemerintahkota/kabupaten, pemerintahprovinsi,

    perguruantinggi, DPP/DPD REI, DPP/DPD APERSI, PerumPerumnas, lembagaswadaya

    masyarakatbidang perumahan, serta lembagaperlindungankonsumenmaupunpemerhati

    bidang perumahan.

    "Konsultasinyasejak Mei 2011 di Surabaya, Yogyakarta, Pekanbaru, Manado, Banjarmasin,

    dan difinalisasi di Jakartapada 19 Desember2011," katanya.

    Iskandarmenambahkan, Permenpera itunantinyamerupakanpedomanbagi pemerintah

    daerahuntukmewujudkanperumahan denganhunianberimbang danpenerapannyasesuai

    kondisi di tiap daerah.

    "Kami menyerahkansepenuhnyakepadamasing-masing pemdasesuai karakteristik

    kebutuhanrumah di masing-masing daerahsehinggabisa jadi 1:2:7 danseterusnya,"

    katanya.

    Iskandarmenuturkan, rancanganPermenperatersebut jugamengamanatkankepada

    pemerintah daerahkabupaten/kotamelalui suratkeputusanbupati/wali kotaatauperaturan

    daerahagarmengaturmengenai pelaksanaanpembangunanperumahan denganhunian

    berimbang sesuai denganrencanatataruang wilayahkabupaten/kota danrencana

    pembangunan danpengembanganperumahan dankawasanpermukiman di

    kabupaten/kota.

    Nanatinya, sasarankomposisi hunianberimbang ini antara lainadalahpembangunanberskalabesarolehsatubadanhukum wajibyang diwujudkan dalamsatuhamparan, yakni

    dalamsatuhamparan ituterdapatrumahsederhana, rumahmenengah danrumahmewah

    dengantotal minimal 1.000 unit.

    Sumber :

    http://properti.kompas.com/read/2012/01/09/15454515/Peraturan.Hunian.Berimbang.Ditargetkan.Akhir.Jan

    uari

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    14/24

    Rumah di Daerah Tertinggal akan Dibedah

    Riani Dwi Lestari - Okezone

    Selasa, 10 Januari 2012 08:41 wib

    JAKARTA - Kebutuhan perumahan layak huni di berbagai daerah, terutama di daerah

    tertinggal, cukup tinggi. Kondisi ini perlu mendapat perhatian lebih baik dari pemerintahsetempat, maupun pemerintah pusat.

    Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) sebagai pengatur regulasi kini tengah

    menyiapkan kebutuhan akan rumah layak huni melalui penjajakan kerja sama dengan Dewan

    Perwakilan Daerah (DPD) dalam program bedah rumah.

    Keterlibatan DPD ini diharapkan dapat membantu Kemenpera dalam menyerap aspirasi

    masyarakat di daerah terkait penyaluran bantuan perumahan swadaya melalui program bedah

    rumah.

    "Kami sedang menjajaki kerja sama dengan DPD untuk dapat menyerap aspirasi masyarakat

    terkait program bedah rumah di daerah-daerah," ujar Menteri Perumahan Rakyat (Menpera)

    Djan Faridz, seperti yang dilansir situs Kemenpera, Selasa (10/1/2012).

    Menurutnya, hal tersebut juga harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah

    (Pemda). Rumah yang tidak layak huni tersebut bisa berupa rumah yang lantainya terbuatdari tanah, atapnya bocor, jendela yang tidak memiliki ventilasi yang cukup memadai, serta

    dinding rumah yang rusak.

    "Melalui Deputi Bidang Perumahan Swadaya berusaha membantu Pemda serta masyarakatmelalui program bedah rumah yang dilaksanakan secara tersebar di seluruh Indonesia.

    Adanya keikutsertaan DPD tentunya akan semakin membantu serta mendorong masyarakatserta Pemda untuk mensukseskan program tersebut," jelasnya.

    Dia melanjutkan, Kemenpera akan memberikan bantuan untuk bedah rumah sekira Rp6 juta

    per unit. "Bantuan tersebut nanti bisa digunakan untuk mengecor lantai dan plester dinding

    yang rusak, mengganti atap, serta memperbaiki jendela sehingga rumahnya lebih nyaman

    untuk dihuni," lanjut Djan Faridz.

    Dia menambahkan, jumlah bantuan tersebut dirasa mencukupi mengingat rumah masyarakat

    di daerah rata-rata tidak terlalu besar. Selain itu, harga bahan bangunan juga masih terjangkau

    serta dapat melibatkan masyarakat sekitar sehingga biaya pembangunan lebih sedikit.

    "Program bedah rumah seperti ini sebenarnya telah lama dilaksanakan oleh Kemenpera.

    Tentunya program seperti itu sangat membantu masyarakat sehingga mereka bisa menempati

    rumah yang layak," harapnya. (rhs)

    http://property.okezone.com/read/2012/01/10/471/554417/redirect

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    15/24

    Kemenpera gandeng DPD siapkan program bedah rumah

    Oleh Anugerah Perkasa, Siti Nuraisyah Dewi

    Senin, 09 Januari 2012 | 16:46 WIB

    JAKARTA: Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) saat ini sedang menjajaki kerja samadengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk pelaksanaan program bedah rumah di daerah-daerah.

    Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan keterlibatan DPD tersebut diharapkan dapatmembantu Kemenpera dalam menyerap aspirasi masyarakat di daerah terkait penyaluran bantuanperumahan swadaya melalui program bedah rumah.

    "Kami sedang menjajaki kerjasama dengan DPD untuk dapat menyerap aspirasi masyarakat terkaitprogram bedah rumah di daerah-daerah, kata Djan seperti dikutip dalam release yang diterima Bisnis,Senin 9 Januari.

    Djan menjelaskan saat ini masih banyak masyarakat di daerah yang tinggal di rumah yang tidak layak

    huni. Hal tersebut, lanjutnya, arus mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah setempat.

    Adapun rumah yang tidak layak huni tersebut bisa berupa rumah yang lantainya terbuat dari tanah,atapnya bocor, jendela yang tidak memiliki ventilasi yang cukup memadai serta dinding rumah yangrusak.

    Kemenpera, sambungnya, melalui Deputi Bidang Perumahan Swadaya berusaha membantu Pemdaserta masyarakat melalui program bedah rumah yang dilaksanakan secara tersebar di seluruhIndonesia. Adanya keikutsertaan DPD tentunya akan semakin membantu serta mendorong masyarakatserta pemda untuk mensukseskan program tersebut.

    Kemenpera akan memberikan bantuan untuk bedah rumah sekitar Rp6 juta.

    Bantuan tersebut nantibisa bisa digunakan untuk mengecor lantai dan plester dinding yang rusak,mengganti atap serta memperbaiki jendela sehingga rumahnya lebih nyaman untuk dihuni, imbuhnya.

    Djan menambahkan jumlah bantuan tersebut dirasa mencukupi mengingat rumah masyarakat didaerah rata-rata tidak terlalu besar. Selain itu, harga bahan bangunan juga masih terjangkau sertadapat melibatkan masyarakat sekitar sehingga biaya pembangunan lebih sedikit.

    Program bedah rumah seperti ini sebenarnya telah lama dilaksanakan oleh Kemenpera. Dan tentunyaprogram seperti itu sangat membantu masyarakat sehingga mereeka bisa menempati rumah yanglayak, tuturnya. (ea)

    http://www.bisnis.com/articles/kemenpera-gandeng-dpd-siapkan-program-bedah-rumah

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    16/24

    Kemenpera Siapkan Dana Bantuan Bedah

    Rumah Rp 6 Juta

    Tribunnews.com - Senin, 9 Januari 2012 20:33 WIB

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz

    mengemukakan saat ini masih banyak masyarakat di daerah yang tinggal di rumah yang tidak

    layak huni.

    Tentunya, tegasnya, hal tersebut harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah

    (Pemda) setempat. Rumah yang tidak layak huni tersebut bisa berupa rumah yang lantainya

    terbuat dari tanah, atapnya bocor, jendela yang tidak memiliki ventilasi yang cukup memadai

    serta dinding rumah yang rusak.

    Kemenpera, menurut Djan Faridz, melalui Deputi Bidang Perumahan Swadaya berusaha

    membantu Pemda serta masyarakat melalui program bedah rumah yang dilaksanakan secara

    tersebar di seluruh Indonesia. Adanya keikutsertaan DPD tentunya akan semakin membantuserta mendorong masyarakat serta Pemda untuk mensukseskan program tersebut.

    Kemenpera akan memberikan bantuan untuk bedah rumah sekitar Rp 6 juta. Bantuan

    tersebut nanti bisa digunakan untuk mengecor lantai dan plester dinding yang rusak,mengganti atap serta memperbaiki jendela sehingga rumahnya lebih nyaman untuk dihuni,

    terangnya.

    Lebih lanjut, Djan Faridz menambahkan, jumlah bantuan tersebut dirasa mencukupi

    mengingat rumah masyarakat di daerah rata-rata tidak terlalu besar. Selain itu, harga bahanbangunan juga masih terjangkau serta dapat melibatkan masyarakat sekitar sehingga biaya

    pembangunan lebih sedikit.

    Program bedah rumah seperti ini sebenarnya telah lama dilaksanakan oleh Kemenpera. Dan

    tentunya program seperti itu sangat membantu masyarakat sehingga mereeka bisa menempati

    rumah yang layak, harapnya.

    Lebih lanjut ia menuturkan Kemenpera juga saat ini sedang menjajaki kerjasama dengan

    Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk pelaksanaan program bedah rumah di daerah-daerah.

    Keterlibatan DPD diharapkan dapat membantu Kemenpera dalam menyerap aspirasi

    masyarakat di daerah terkait penyaluran bantuan perumahan swadaya melalui program bedah

    rumah.

    Kami (Kemenpera-red) sedang menjajaki kerjasama dengan DPD untuk dapat menyerap

    aspirasi masyarakat terkait program bedah rumah di daerah-daerah, ujar Menteri PerumahanRakyat (Menpera) Djan Faridz pada sejumlah wartawan di Kantor Kemenpera, Jakarta, Senin

    (9/1/2012).

    http://www.tribunnews.com/2012/01/09/kemenpera-siapkan-dana-bantuan-bedah-rumah-rp-6-juta

    EKONOMI - PROPERTI

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    17/24

    Senin, 09 Januari 2012 , 21:21:00

    Kemenpera Gaet DPD Garap Bedah Rumah

    JAKARTA - Progam bedah rumah menjadi salah satu target Kementerian Perumahan Rakyat(Kemenpera) tahun ini. Lantaran program ini sasarannya paling banyak di daerah, Kemenpera pun

    menggandeng Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

    "Saya sangat berharap DPD mau terlibat dalam program bedah rumah. Dengan keterlibatan DPD

    diharapkan dapat membantu Kemenpera dalam menyerap aspirasi masyarakat di daerah," kata

    Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz pada wartawan di Jakarta, Senin (9/1).

    Saat ini masih banyak masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak huni. Ketidaklayakan itu bisa

    dilihat dari lantainya yang terbuat dari tanah, atap bocor, jendela yang tidak memiliki ventilasi, Serta

    dinding rumah yang rusak. "Kalau DPD ikut berperan akan semakin membantu masyarakat serta

    Pemda untuk menyukseskan program tersebut," ujar menteri yang pernah menjadi anggota DPR itu.

    Dalam program bedah rumah, Kemenpera akan memberikan bantuan sekitar Rp 6 juta per unit. Jumlah

    bantuan tersebut, menurut Djan Faridz, dianggap bakal mencukupi mengingat rumah masyarakat di

    daerah rata-rata tidak terlalu besar. Selain itu, harga bahan bangunan masih terjangkau dan dapat

    melibatkan masyarakat saat perbaikan rumah.

    Sebenarnya program bedah rumah ini sudah lama dilaksanakan Kemenpera. Itu sebabnya, program

    ini terus kita genjot dalam upaya membantu masyarakat ekonomi lemah, tandasnya. (Esy/jpnn)

    http://www.jpnn.com/read/2012/01/09/113704/Kemenpera-Gaet-DPD-Garap-Bedah-Rumah-

    Senin, 9 Januari 2012 18:29 WIB

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    18/24

    Menteri Perumahan: Dana Bedah Rumah

    Rp 6 Juta Per Unit

    Achmad Adhito Hatanto

    Foto: BUMN go id

    Rumah itu tidak terlalu besar sehingga jumlah itu diperkirakan cukup.

    JAKARTA, Jaringnews.com Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) akan memberikanbantuan bedah rumah sekitar Rp 6 juta untuk tiap unit rumah. Nantinya, bantuan ini bisa digunakanuntuk mengecor lantai, memplester dinding, mengganti atap, dan memerbaiki jendela. Dengandemikian, rumah tersebut lebih nyaman dihuni, kata Menteri Perumahan Rakyat RI, Djan Faridz, diJakarta hari ini.

    Kata Menteri Faridz seperti dikutip publikasi resmi Kemenpera hari ini, jumlah tersebut diperkirakanmencukupi. Itu mengingat rumah masyarakat di daerah (kawasan non-Jakarta dan kawasan sekitarred.) tidak terlalu besar. Selain itu, harga bahan bangunan di sana masih terjangkau. Warga sekitarrumah pun bisa dilibatkan sehingga biaya pembangunan lebih sedikit.

    Menteri Faridz menambahkan, Sebenarnya, program bedah rumah telah lama dilaksanakan olehKemenpera. Dan tentunya program seperti itu sangat membantu masyarakat untuk menempati rumahyang layak.

    Dijelaskan pula bahwa kini Kemenpera sedang menjajaki kerja sama dengan DPD (Dewan PerwakilanDaerah) untuk melaksanakan program bedah rumah di daerah. Keterlibatan DPD diharapkan dapatmembantu Kemenpera dalam menyerap aspirasi masyarakat di daerah terkait penyaluran bantuanperumahan swadaya melalui program bedah rumah, ujar dia.

    (Dhi / Dhi)

    http://jaringnews.com/ekonomi/property/7879/menteri-perumahan-dana-bedah-rumah-rp-juta-per-unit

    Kemenpera-DPD Jajaki Program Bedah Rumah

    Senin, 9 Januari 2012, 17:41 WIB

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    19/24

    Adanya keikutsertaan DPD tentunya akan semakin membantu serta mendorong

    masyarakat serta Pemda untuk mensukseskan program tersebut. Kristopo

    JakartaKementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) saat ini sedang menjajaki kerja sama denganDewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk pelaksanaan program bedah rumah di daerah-daerah.

    Keterlibatan DPD diharapkan dapat membantu Kemenpera dalam menyerap aspirasi masyarakat didaerah terkait penyaluran bantuan perumahan swadaya melalui program bedah rumah.

    Kami (Kemenpera-red) sedang menjajaki kerjasama dengan DPD untuk dapat menyerap aspirasimasyarakat terkait program bedah rumah di daerah-daerah, ujar Menteri Perumahan Rakyat(Menpera) Djan Faridz, kepada wartawan di Kantor Kemenpera, Jakarta, Senin, 9 Januari 2012.

    Menurut Djan Faridz, saat ini masih banyak masyarakat di daerah yang tinggal di rumah yang tidaklayak huni. Tentunya hal tersebut harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah (Pemda)setempat.

    Rumah yang tidak layak huni tersebut bisa berupa rumah yang lantainya terbuat dari tanah, atapnya

    bocor, jendela yang tidak memiliki ventilasi yang cukup memadai serta dinding rumah yang rusak.

    Kemenpera, imbuh Djan Faridz, melalui Deputi Bidang Perumahan Swadaya berusaha membantuPemda serta masyarakat melalui program bedah rumah yang dilaksanakan secara tersebar di seluruhIndonesia.

    Adanya keikutsertaan DPD tentunya akan semakin membantu serta mendorong masyarakat sertaPemda untuk mensukseskan program tersebut.

    Kemenpera akan memberikan bantuan untuk bedah rumah sekitar Rp6 juta. Bantuan tersebutnantibisa bisa digunakan untuk mengecor lantai dan plester dinding yang rusak, mengganti atap sertamemperbaiki jendela sehingga rumahnya lebih nyaman untuk dihuni, terangnya.

    Lebih lanjut, Djan Faridz menambahkan, jumlah bantuan tersebut dirasa mencukupi mengingat rumahmasyarakat di daerah rata-rata tidak terlalu besar. Selain itu, harga bahan bangunan juga masihterjangkau serta dapat melibatkan masyarakat sekitar sehingga biaya pembangunan lebih sedikit.

    Program bedah rumah seperti ini sebenarnya telah lama dilaksanakan oleh Kemenpera. Dan tentunyaprogram seperti itu sangat membantu masyarakat sehingga mereeka bisa menempati rumah yanglayak, harapnya. (*)

    http://www.infobanknews.com/2012/01/kemenpera-dpd-jajaki-program-bedah-rumah/

    Kemenpera-DPD Jajaki Kerja Sama Bedah Rumah

    Tuesday, 10 January 2012 01:57

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    20/24

    Jakarta - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tengahmenjajaki kerja sama pelaksanaan program bedah rumah di daerah.

    Kami (Kemenpera, Red.) sedang menjajaki kerja sama dengan DPD untuk menyerap aspirasimasyarakat, terkait program bedah rumah di daerah-daerah, ujar Menteri Perumahan Rakyat(Menpera) Djan Faridz dalam siaran pers Kemenpera, Senin (9/1).

    Menurutnya, saat ini masih banyak masyarakat di daerah yang tinggal di rumah tidak layak huni.Tentunya, hal tersebut harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah (Pemda) setempat.

    "Rumah tidak layak huni tersebut bisa berupa rumah yang lantainya terbuat dari tanah, atapnya bocor,jendela yang tidak memiliki ventilasi yang cukup memadai, serta dinding rumah yang rusak," terangnya.

    Dikatakannya, Kemenpera, melalui Deputi Bidang Perumahan Swadaya berusaha membantu Pemdaserta masyarakat melalui program bedah rumah yang dilaksanakan secara tersebar di seluruhIndonesia.

    Dijelaskannya, keikutsertaan DPD, akan semakin membantu dan mendorong masyarakat serta Pemda

    mensukseskan program ini.

    Keterlibatan DPD diharapkan dapat membantu Kemenpera dalam menyerap aspirasi masyarakat didaerah terkait penyaluran bantuan perumahan swadaya melalui program bedah rumah.

    Kemenpera akan memberikan bantuan untuk bedah rumah sekitar Rp 6 juta. Bantuan tersebutnantibisa bisa digunakan untuk mengecor lantai dan plester dinding yang rusak, mengganti atap sertamemperbaiki jendela sehingga rumahnya lebih nyaman untuk dihuni, terangnya. [IS]

    http://www.gatra.com/terpopuler/46-ekonomi/7033-kemenpera-dpd-jajaki-kerja-sama-bedah-rumah

    Kemenpera gandeng DPD siapkan program bedah rumah

    2012-01-09 18:15

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    21/24

    JAKARTA: Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) saat ini sedang menjajaki kerja samadengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk pelaksanaan program bedah rumah di daerah-daerah.

    Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan keterlibatan DPD tersebut diharapkan dapatmembantu Kemenpera dalam menyerap aspirasi masyarakat di daerah terkait penyaluran bantuanperumahan swadaya melalui program bedah rumah.

    "Kami sedang menjajaki kerjasama dengan DPD untuk dapat menyerap aspirasi masyarakat terkaitprogram bedah rumah di daerah-daerah, kata Djan seperti dikutip dalam release yang diterima Bisnis,Senin 9 Januari.

    Djan menjelaskan saat ini masih banyak masyarakat di daerah yang tinggal di rumah yang tidak layak

    huni. Hal tersebut, lanjutnya, arus mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah setempat.

    Adapun rumah yang tidak layak huni tersebut bisa berupa rumah yang lantainya terbuat dari tanah,atapnya bocor, jendela yang tidak memiliki ventilasi yang cukup memadai serta dinding rumah yangrusak.

    Kemenpera, sambungnya, melalui Deputi Bidang Perumahan Swadaya berusaha membantu Pemdaserta masyarakat melalui program bedah rumah yang dilaksanakan secara tersebar di seluruhIndonesia. Adanya keikutsertaan DPD tentunya akan semakin membantu serta mendorong masyarakatserta pemda untuk mensukseskan program tersebut.

    Kemenpera akan memberikan bantuan untuk bedah rumah sekitar Rp6 juta.

    Bantuan tersebut nantibisa bisa digunakan untuk mengecor lantai dan plester dinding yang rusak,mengganti atap serta memperbaiki jendela sehingga rumahnya lebih nyaman untuk dihuni, imbuhnya.

    Djan menambahkan jumlah bantuan tersebut dirasa mencukupi mengingat rumah masyarakat didaerah rata-rata tidak terlalu besar. Selain itu, harga bahan bangunan juga masih terjangkau sertadapat melibatkan masyarakat sekitar sehingga biaya pembangunan lebih sedikit.

    Program bedah rumah seperti ini sebenarnya telah lama dilaksanakan oleh Kemenpera. Dan tentunyaprogram seperti itu sangat membantu masyarakat sehingga mereeka bisa menempati rumah yanglayak, tuturnya. (ea)

    http://www.etradinggaleri.com/panelNewsBody1/73880

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    22/24

    Banyak Rumah Warga Tidak Layak Huni

    Bersama DPD, Kemenpera Mulai Jalankan

    Program Bedah Rumah

    Senin, 09 Januari 2012 22:06 WIB

    Audiensi Menpera Djan Faridz dan Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas.

    LENSAINDONESIA.COM: Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) saat ini sedang menjajakikerjasama dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk pelaksanaan program bedah rumah di

    daerah-daerah.

    Keterlibatan DPD diharapkan dapat membantu Kemenpera dalam menyerap aspirasi masyarakat didaerah terkait penyaluran bantuan perumahan swadaya melalui program bedah rumah.

    Kami (Kemenpera-red) sedang menjajaki kerjasama dengan DPD untuk dapat menyerap aspirasimasyarakat terkait program bedah rumah di daerah-daerah, ujar Menteri Perumahan Rakyat(Menpera) Djan Faridz pada sejumlah wartawan di Kantor Kemenpera, Jakarta, Senin (9/1).

    Menurut Djan Faridz, saat ini masih banyak masyarakat di daerah yang tinggal di rumah yang tidaklayak huni. Tentunya hal tersebut harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah (Pemda)setempat. Rumah yang tidak layak huni tersebut bisa berupa rumah yang lantainya terbuat dari tanah,

    atapnya bocor, jendela yang tidak memiliki ventilasi yang cukup memadai serta dinding rumah yangrusak.

    Kemenpera, imbuh Djan Faridz, melalui Deputi Bidang Perumahan Swadaya berusaha membantuPemda serta masyarakat melalui program bedah rumah yang dilaksanakan secara tersebar di seluruhIndonesia. Adanya keikutsertaan DPD tentunya akan semakin membantu serta mendorong masyarakatserta Pemda untuk mensukseskan program tersebut.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    23/24

    Kemenpera akan memberikan bantuan untuk bedah rumah sekitar Rp 6 juta. Bantuan tersebut nantibisa bisa digunakan untuk mengecor lantai dan plester dinding yang rusak, mengganti atap sertamemperbaiki jendela sehingga rumahnya lebih nyaman untuk dihuni, terangnya.

    Lebih lanjut, Djan Faridz menambahkan, jumlah bantuan tersebut dirasa mencukupi mengingat rumahmasyarakat di daerah rata-rata tidak terlalu besar. Selain itu, harga bahan bangunan juga masih

    terjangkau serta dapat melibatkan masyarakat sekitar sehingga biaya pembangunan lebih sedikit.

    Program bedah rumah seperti ini sebenarnya telah lama dilaksanakan oleh Kemenpera. Dan tentunyaprogram seperti itu sangat membantu masyarakat sehingga mereeka bisa menempati rumah yanglayak, harapnya.ari

    Editor: Noviyanto

    http://www.lensaindonesia.com/2012/01/09/jalin-kerjasama-dengan-dpd-kemenpera-mulai-jalankan-program-

    bedah-rumah.html

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat Tanggal 10 Januari 2012

    24/24