KLlPlNG BERITA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAWAT REPUBLlK INDONESIA

REPUBLlK INDONESIA

Halarnan I Rubrik : ( 7 / &,En,r

Jurnalis k n o r ~ , &hi d& I

Bersambung ... *.

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

1 Halaman I Rubrik : I6 /ur- Media : RePU~lm Jurnalis : C G 7

lzin Rusunawa Pasar Rumput Mandek -hp&-&?n-pern-

bangunan * &&a &&- bana [rustmawa) ferpadu.di Pasar' Rumptit', Mknggarai, Jakarta Sda-. taa, b tahap sosialisasi Anal&& Meiignai Dampak ningkqngan (Alhtw).

"Sayabeltinfta.hU perkembang- an'*:cm ,. . . ' Bmdal 'sudah," ajtirpehgelala Pasat. Rum- put, Edosaat ditemui Republiku, R!iibullW49.

-

rumahan. Jadi, kata Edo, pengelola pasar hanya menjadi pengawas. Hingga kmi, kata Edo, belum ada komunikasi lebih lanjut.

Pembangunan rusun ini ren- cananya akan dimulai setelah pe- milu. Selain itu, ujw Edo, masya- rakat mjskin di &tar Pasar Rum- put, juga berharap bisa masuk ke rusunawa tersebut. "Di belakang kan banyak orang-orang miskin, iadi mereka iuna wenoen masuk ke

a& dibangun pasar sehingga se- bagian PKL bisa berdaganrC di sana. - - -

Pembangunan rusunawa terpa- du nantinya &an ditangani PD Pasar Jaya. Saat ini, kata Ahok, tinggal men- izin d@ Emen- terian Perumakan. "~kadada tiga- empat lantai di rusun terpadu itu yang di bawahnya juga ada pas* kata dia.

Namun. iika PKL kembali ber- , , . - a - .&&&&pgmerintah m- ksun:' katanya. dagmg di Ltoar, Aholimen'gas-

si DKI.J'$~&; g%h a~ Selain itu, 'pihak pasar juga kan ihaknya akan qenindak te- *? nwn itusebagairel&% ' a.kanmenertibkan PKL yang bcir- gas. Balik lagi ke penegaka hu- kaki lima PL) di PasarRumui~t: iualan di trotoar di m a Pasar Rum- kum. Kalau uenePakan hukum ~ a m ~ , ~ d o ~ ~ e $ d o l a put. Jika merekamelanggar akan memble kaya$kit

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT REPUSLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tanggal : 17 fippZL Halaman I Rubrik : l.8 / ~ r o d O M \

Media : JUUQAL VAWOVAL Jurnalis : LUTHGW V ~ M ~ ~ ~ G W

RE1 Dorong Properti Dimiliki Asing Batam I Jumal MBsionaI

DWw Pimpman Pusat Real Estar Indonesia akan kembali mellibahas per- ubahan atu-ran tentane ke- pemilikan properti loleh asing di Indonesia dengan pemcrintah- dalam waktu dekat ' sebagal persiapan sektor properti mengha- d a ~ i AFTA 2015.

"Dalam periode ini me- mang belum . & i s . Dari dulu ,kami sudah memper- i&. Kami akan eoba k&-ulai lagi l m ~ k m e m i e r juangkan k e p a d h n asing," kata Ketua Umum DPP Rn ~ d d y l&sy dilm Antara di B a a RabuCl6/4). . .

Dia berharap pemerintah

tentang kepemilikan prop& oleh; naxga.asirig di Indone-~ sia mengingat -pangsa, pas* nyasekt8 besax

Menurut dia; kep- -properti oleh asing .:$q mampu mendatangk+ dea- sa ysng.besar bagi n e m d e - kaligus m masuk- nya i n v e s t a s * lebib bqar, k& adanya kepasti* a n l l u k u m m h l k k e ~

, probd sebagai tempat ting- ealdemilikmodal--. . ' - ~ - .~

"Kalau ada kepemilikan properti, investasi yang ma- suk bisa lcblh besar lard." - ~ W d k . . . . . . . I

Apalagi, saat pelaksanaan' ASEAN'Fm'Bade,Agrrement y,ang mernungkinkan.warga. .negara A W imtuk keija .dan . bertempat tinggal - d i Indonesia. . . '. 2:

RE1 tengah memiwkair konpensasi yang;h-s diser?. t a i aalam kepemilikan pro- ~ e r t i ol& aslrie. mi&va,sa-

Sementara itu, menurut dia, pemberlalolan atman ke- lRmilikan arouerti oleh war- ga negara 'as& sudah men- desak karena AETA wmakin dekat . . . .

Dari berbagai daerah di .Indon&ia, pangsa p+sar ke- pe-- preuerti . oleh aslm I)* besar di DKI .la- karta, 'Ball, dan Batam. -

"Kota ) dng paling benm- ha\ dddlilh 1)KI Jakarta dan Bali vane sudah banvak eks- pat.&ingtb@al di S-; D& ketiga ada Batam y& let& nva- berdmmiwan d&!m ~&apura .$&~&ys ia~ &ta ,& . &.,I

'Khusus ata am, jika ketes Nad iN diberldakail, lrisa menjadikota penyangga dari Singapwa. Seperti. Bekasi atau Depok terhadap Jakarta Wqga nepara asing bekerja di Sidgapura, namun @gal di Batam. ::;- Di;,.tempat yang sama, 'WN Kota BatamAhmadDah- .@ meminta sehnuh pihak. tjersiapr menghadapi AFTA 2015. Sebagai kota yang ber- tetangga dengan Malaysia dan SinpBpira, warga Batam harus lebib siap dibandisg penduduk @erah.l*ya.

. "Apalagt Saya dengar orang. Filipina sudah belajar Bahasa Indonesia, : supaya bisa bekerja dl sinin.kat&nya.

8 bther keinliaren

. - )a -dengan pengenaan pWak atau BPHTB yang leblh besa kebbang waqfa lokal..Itu dilakukan untuk m e b n d w warga negara

KLlPlNG BERlTA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT REPUWLIK INOONESLA

REPUBLIK INDONESIA

1 Halaman i Rubrik : alp- Media : To Jurnalis

Pengembang Properti

Soroti Akuisisi BTN Oleh Imam Mudzakir dan Edo Rusvanto

b JAKARTA - Pengembang properti dan pengamat menyoroti rencana akuisisi saham Bank Tabungan Negara (BTN) oleh Bank Mandiri. Mereka mengkhawatirkan dampak dari akuisisi bakal mengganggu pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Demikian rangkuman pendapat mantan Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Setyo Maharso, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Anton R Santoso, dan Di- rektur Eksekutif Indonesia Pro- pertywatch (IPW) AliTranghanda. Mereka dihubungi Investor D d y secara terpisah dari Jakarta. Rabu (T6f4). -

"Dari dulu saya menolak keras rencana akuisisi BTN. Dampak akui- sisi bisa menghambat program pe merintah dalam membangun rumah rakyat," kata Setyo Maharso yaw juga Direktur Utama PT Kuala Jaya Realty.

Menurut dia, rencana akuisisi BTN pernah te rjadi pada 2005. Saat

itu, kata dia, RE1 menolak rencana tersebut hingga kini mencuat lagi rencana serupa.

Setyo mengatahan, bila BTN di- akuisisi oleh Bank Mandiri, dikha- wadrkan berdampak terhadap win- hangunan perumahan di lndonrsid ya@ sampai saat ini mengalami de- fisit (backlog) rumah 13,6 juta unit Dia menilai, BTN adalah salah satu bank yang concern terhadap pem- biavaan oerumahan menengah baiah unkk jangka panjang.

Dia menilai, darn11A akuisisi bisa mengancam pembangunan peru- mahan oleh pemerintah dan pe- ngembang swasta. Sebab, lanjutnya, perbankan yang selama ini concern terhadap pembiayaan perumahan hanya BTN. "Meski Bank Mandiri dan bank lain menandatangani p ro