Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

download Kliping Berita Online  Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

of 23

Transcript of Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    1/23

    RUMAH SEDERHANA

    Rumah Layak Huni, Mimpi yang

    Belum TerbeliM.Latief| Latief| Kamis, 12 Januari 2012 | 12:07 WIB

    SURABAYA, KOMPAS.com - Regulasi baru perumahan berupa Undang-Undang

    Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dinilai

    menghambat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah layak

    huni. Kebijakan yang efektif per 1 Januari 2012 itu memperlamban kerja

    pengembang, terutama mereka yang selama ini membangun rumah sederhana

    tapak (RST).

    Demikian Wakil Koordinator REI Regional II Jawa-Kalimantan, Mochamad

    Rudiansyah, ditemui dalam Pertemuan Nasional DPP REI dengan DPD REI se-

    Indonesia, di Surabaya, Rabu (11/1/2012) kemarin. Terkait ketentuan yang

    memberatkan pengembang, lanjut dia, tampak pada UU Nomor 1/2011 tepatnyapasal 42 ayat 2 tentang perjanjian jual beli pada butir E mensyarakatkan

    pembangunan perumahan paling sedikit 20 persen dari total unit perumahan yang

    akan dibangun.

    "Padahal, kami sebagai pengembang ingin membantu pemerintah menekan

    besarnya backlognasional yang per tahun 2011 mencapai 13,4 juta unit. Tetapi,

    kenapa kebijakan baru pemerintah itu justru menyulitkan kami," ujarnya.

    Bahkan, ia mengaku, selama ini pengembang yang bergerak dalam pembangunan

    perumahan RST baru bisa merealisasi hunian setelah ada pesanan dari pembeliyang pengajuan KPR-nya sudah disetujui pihak perbankan.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    2/23

    "UU No.1/2011 ini sangat bertentangan dengan persyaratan umum yang diterapkan

    perbankan dalam menyalurkan pinjaman atau kredit konstruksi," tegasnya.

    Di sisi lain, tambah dia, laju peningkatan kekurangan kebutuhan masyarakat

    seharusnya menjadi fokus pemerintah. Untuk itu, bisa dilakukan dengan memacu

    pengadaan dan penyerapan perumahan di Tanah Air.

    "Dengan adanya UU No.1/2011, kami khawatir tingkat backlognasional semakin

    besar dibandingkan tahun 2011. Sementara, jumlah backlogtahun lalu sudah

    mencatatkan kenaikan 11 juta unit lebih dibanding tahun 2010," katanya.

    Selain itu, ujar dia, saat ini upaya pengembang perumahan untuk mewujudkan RST

    bagi MBR terhalang oleh pasal 22 ayat 3 UU No.1/2011 yang membatasi luas lantai

    rumah minimal 36 meter persegi. Sementara, sampai sekarang banyak RST yang

    diserap pasar bertipe 30 dengan dua kamar dan tipe 24 dengan satu kamar.

    "Di Jatim, realisasi RST sekitar 16.000 unit per tahun 2011. Dari jumlah tersebut, 90

    persennya adalah rumah yang dibangun dengan luasan di bawah 36 meter persegi

    atau tipe 30 dan tipe 24 menyusul harganya sangat terjangkau bagi MBR," katanya.

    Kalau mereka diminta beli rumah tipe 36 yang harga jualnya rata-rata di atas Rp70

    jutaan per unit, lanjut dia, semakin menyulitkan masyarakat. Daripada tipe 36, lebih

    baik bangun rumah tipe 24 tetapi luas kavlingnya bisa 72 meter persegi.

    "Dengan demikian masih ada ruang yang bisa mereka gunakan untukpengembangan pada masa mendatang," katanya.

    Sumber :http://properti.kompas.com/read/2012/01/12/1207058/Rumah.Layak.Huni.Mimpi.yang.Belum.Terbeli

    http://properti.kompas.com/read/2012/01/12/1207058/Rumah.Layak.Huni.Mimpi.yang.Belum.Terbelihttp://properti.kompas.com/read/2012/01/12/1207058/Rumah.Layak.Huni.Mimpi.yang.Belum.Terbelihttp://properti.kompas.com/read/2012/01/12/1207058/Rumah.Layak.Huni.Mimpi.yang.Belum.Terbelihttp://properti.kompas.com/read/2012/01/12/1207058/Rumah.Layak.Huni.Mimpi.yang.Belum.Terbeli
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    3/23

    KEPEMILIKAN RUMAH

    Pengembang Desak Pemerintah

    Lanjutkan FLPPM.Latief| Latief| Kamis, 12 Januari 2012 | 10:58 WIB

    shutterstock

    Saat ini FLPP telah berhenti, menyusul tidak berlanjutnya kesepahaman program yang dikenaldengan Perjanjian Kerja sama Operasional (PKO) antara Kementerian Perumahan Rakyat dengandunia perbankan nasional.

    SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah pengembang melalui Real Estate

    Indonesia (REI) meminta pemerintah melanjutkan pemberlakuan kebijakan fasilitas

    likuiditas pemilikan perumahan (FLPP) karena akan membantu percepatan

    penyerapan unit rumah sederhana di Tanah Air. Saat ini FLPP telah berhenti,

    menyusul tidak berlanjutnya kesepahaman program yang dikenal dengan Perjanjian

    Kerja sama Operasional (PKO) antara Kementerian Perumahan Rakyat dengan

    dunia perbankan nasional.

    FLPP sangat ideal bagi masyarakat terutama mereka yang

    berpenghasilan rendah antara Rp 1,5 juta - Rp 2,5 juta per

    bulan.

    -- Setyo Maharso

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    4/23

    Ketua Umum DPP REI, Setyo Maharso, ditemui di sela Pertemuan Nasional DPP

    REI dengan DPD REI se-Indonesia di Surabaya, Rabu (11/1/2012), mengatakan,

    sampai sekarang Kementerian Perumahan Rakyat dan kalangan perbankan belum

    membuat kesepakatan baru atau PKO Program FLPP tahun 2012.

    "Faktor penyebabnya didasari permintaan Kementerian Perumahan Rakyat agar

    suku bunga FLPP masa 2012 bisa turun seiring penurunan BI Rate dan pinjaman

    perbankan secara umum," ujarnya.

    Bahkan, lanjut Setyo, sampai saat ini sejumlah kalangan perbankan di penjuru

    Nusantara sebagai penyalur program FLPP masih melakukan penghitungan atas

    suku bunga yang akan diterapkan dan melibatkan Kementerian Perumahan Rakyat.

    "Padahal, FLPP sangat ideal bagi masyarakat terutama mereka yang

    berpenghasilan rendah antara Rp 1,5 juta - Rp 2,5 juta per bulan," katanya.

    Selain itu, rinci dia, awalnya FLPP didesain pemerintah untuk menggantikan

    kebijakan sebelumnya yang berbasis pada subsidi uang muka atau pun selisih suku

    bunga bagi proses realisasi kredit kepemilikan rumah (KPR).

    "Khususnya jenis rumah sederhana sehat (RSh) atau kini dikenal rumah sederhana

    tapak (RST)," paparnya.

    Setyo mengaku sangat menyayangkan Program FLPP di Indonesia berhenti begitu

    saja. Padahal, kata dia, selama ini penerapannya banyak diminati pasar perumahandi Tanah Air.

    "Walau penyerapan fasilitas subsidi banyak mengalami kendala yang dipicu

    permasalahan teknis. Kami yakin, FLPP tetap menarik bagi pasar. Bahkan, bisa

    menekan angka backlogyang mencapai 13,4 juta unit per tahun 2011," ucapnya.

    Senada dengan Setyo, Wakil Koordinator REI Regional II Jawa-Kalimantan,

    Mochamad Rudiansyah, menambahkan keberlanjutan FLPP sangat sesuai dengan

    kebutuhan masyarakat masa kini.

    "Apalagi, sampai sekarang masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang

    belum memiliki rumah layak huni," ujarnya.

    Sumber :

    http://properti.kompas.com/read/2012/01/12/10584943/Pengembang.De

    sak.Pemerintah.Lanjutkan.FLPP

    http://properti.kompas.com/read/2012/01/12/10584943/Pengembang.Desak.Pemerintah.Lanjutkan.FLPPhttp://properti.kompas.com/read/2012/01/12/10584943/Pengembang.Desak.Pemerintah.Lanjutkan.FLPPhttp://properti.kompas.com/read/2012/01/12/10584943/Pengembang.Desak.Pemerintah.Lanjutkan.FLPPhttp://properti.kompas.com/read/2012/01/12/10584943/Pengembang.Desak.Pemerintah.Lanjutkan.FLPP
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    5/23

    Kemenpera Harap Suku Bunga KPR

    Jadi 5%

    Nur Januarita Benu - Okezone

    Kamis, 12 Januari 2012 18:03 wib

    Foto: Menpera Djan Faridz/ Nur Januarita Benu (okezone.com)

    TANGERANG - Pemerintah terus mengupayakan pembangunan rumah sederhana atau

    rumah murah bagi masyarakat kurang mampu secara merata.

    Untuk itu pemberian kredit berbunga rendah sangat diperlukan. Hal ini berkaitan dengan

    kontrak kerja sama antara pemerintah dengan pihak bank selaku pemberi kredit. Sejauh ini

    baru Bank BTN, yang bekerja sama dengan pemerintah, dalam memberikan kredit rumah

    murah.

    Pemerintah melalui Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), saat ini tengah

    memperpanjang kontrak kerja sama dengan pihak bank yang sudah habis masanya sejak

    Desember 2011 lalu.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    6/23

    "Kontraknya sedang diproses, paling minggu depan selesai. Pemerintah sih mengharapkan

    suku bunganya masih bisa direvisi. Idealnya sampai lima persenlah," kata Menteri

    Perumahan Rakyat Djan Faridz, saat ditemui usai meresmikan Sinar Mas Land Plaza, di

    BSD City, Tangerang, Kamis (12/1/2012).

    Seperti yang diketahui Bank BTN baru-baru ini menurunkan suku bunga untuk KPR dan

    KPA hingga sembilan persen ini. Kredit rumah berbunga murah tersebut diberikan dalam

    jangka waktu atau tenor 15 tahun.

    Ke depannya bank-bank lain diharapkan akan semakin banyak bekerja sama, guna

    mendukung program pemerintah dalam menyediakan hunian layak dan merata bagi seluruh

    masyarakat.

    "Sekarang ini kami berusaha mendorong bank-bank lain untuk bekerja sama. Utamanya

    untuk bank BUMN, agar mau terlibat dan lebih peduli pada program-program pemerintah,"

    ujarnya.

    Lebih lanjut Djan Faridz menegaskan, jika bank-bank tersebut ingin bekerja sama, sudah

    pasti akan lebih menguntungkan. Pemerintah akan menyubsidi pembangunan rumah-rumah

    sederhana tersebut.

    "Misalkan melalui pendanaannya dengan komposisi pemerintah 50 persen,dan 50 persen

    lagi bank yang cari dari pasar," papar Djan Faridz. (rhs)

    Sumber : http://property.okezone.com/read/2012/01/12/471/556235/redirect

    http://property.okezone.com/read/2012/01/12/471/556235/redirecthttp://property.okezone.com/read/2012/01/12/471/556235/redirect
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    7/23

    2012, Pemerintah Bedah 200 ribu

    Rumah Swadaya

    Nur Januarita Benu - Okezone

    Kamis, 12 Januari 2012 18:27 wib

    Foto: Rumah layak huni untuk rakyat/ proprtykitacom.blogpot

    TANGERANG - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pengarahan kepada

    para menterinya dalam melakukan pekerjaan untuk rakyat agar berfokus pada satu area.

    Tujuannya agar kemakmuran penduduk dapat cepat tercapai.

    Maksud dari pengarahan tersebut adalah dalam sebuah daerah dilibatkan langsung

    beberapa instansi sekaligus di antaranya Kemenpera untuk pembangunan perumahan,

    Kemen PU untuk sarana prasarana, Kementrian UKM untuk pengembangan usaha serta

    perbankan dalam menyediakan Kredit Usaha Rakyat.

    Dalam hal ini juga diharapkan keterlibatan pihak swasta, salah satu contohnya adalah

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    8/23

    perusahaan pengembang.

    "Jadi misalkan dalam pembangunan yang terfokus di satu daerah, pemerintah menyediakan

    dana bedah rumah Rp6 juta per rumah, nah pihak swasta dapat membantu alokasinya

    sekitar Rp3-4 juta," kata Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz saat ditemui di BSD City,

    Kamis (12/1/2012).

    Bedah rumah tersebut meliputi perbaikan fisik bangunan, seperti lantai tanah diganti plester,

    jendela untuk pencahayaan dan sirkulasi udara yang lebih baik, atap rumbia diganti dengan

    seng, dan lainnya. Tujuannya selain memberikan hunian yang layak, juga untuk kesehatan

    seluruh masyarakat Indonesia yang lebih baik.

    "Diharapkan tahun ini bedah rumah swadaya bisa bertambah menjadi 200 ribu rumah. Tapi,

    sementara anggaran yang tersedia baru untuk 65 ribu rumah," jelas Djan Fariz.

    Dengan hunian yang layak dan kesehatan yang baik bisa mengurangi kesulitan ekonomi

    masyarakat dan kehidupan masyarakat makmur dapat segera tercipta. (rhs)

    Sumber : http://property.okezone.com/read/2012/01/12/471/556256/2012-

    pemerintah-bedah-200-ribu-rumah-swadaya

    http://property.okezone.com/read/2012/01/12/471/556256/2012-pemerintah-bedah-200-ribu-rumah-swadayahttp://property.okezone.com/read/2012/01/12/471/556256/2012-pemerintah-bedah-200-ribu-rumah-swadayahttp://property.okezone.com/read/2012/01/12/471/556256/2012-pemerintah-bedah-200-ribu-rumah-swadayahttp://property.okezone.com/read/2012/01/12/471/556256/2012-pemerintah-bedah-200-ribu-rumah-swadaya
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    9/23

    SerambiKamis, 12 Januari 2012 | 21:40:07 WIB

    Sinarmas Land OperasikanKantor Pusat

    KORAN JAKARTA/ MIEKO UMYHARTO

    JAKARTA - Sinergi dua perusahaan properti yang tergabung dalam GroupSinarmas, yakni PT Bumi Serpong Damai dan PT Duta Pertiwi, secararesmi mengoperasikan gedung Sinarmas Land Plaza yang berlokasi di

    kawasan Green Office Park BSD, Tangerang.

    Managing Director Corporate Strategy & Services PT Sinarmas Land IshakChandra mengatakan dipindahkannya kantor pusat PT BSD dan PT DutaPertiwi ke gedung tersebut diharapkan akan ada komunikasi danhubungan lebih baik antara manajemen kedua perusahaan.

    "Total terdapat 6.000 employee, sekitar 12 persen direlokasi di kantorbaru ini agar operasional kerja lebih efisien," kata Ishak di Tangerang,Kamis (12/1). Menurutnya, strategi tersebut merupakan wujud dankomitmen Sinarmas Land dalam mengembangkan properti hijau.

    Sinarmas Land Plaza dibangun di atas lahan seluas 21.258 meter persegi

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    10/23

    di atas kawasan Green Office Park. Kawasan seluas 25 hektare ininantinya akan diisi oleh 11 gedung perkantoran berkonsep green building.Dijelaskan dia, sebagai bentuk komitmen pengembang properti hijau,pihaknya masih menyisakan lahan 10.000 hektare yang ke depannyaakan dikembangkan menjadi proyek-proyek properti hijau. () had/E-6

    Sumber : http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/80702

    IndustriKamis, 12 Januari 2012 | 21:08:26 WIB

    Tren Hunian l Harga Jual di Pasar Sekunder Merangkak Naik

    Daerah Penyangga KianDiburu

    Koran Jakarta/M Yasin

    Pasar properti pada 2012 diprediksi bakal didominasi oleh produk propertimenengah khusus untuk rumah tapak dan apartemen. Artinya, segmen di pasar initerus membesar.

    Tren tersebut terjadi akibat peralihan pasar hunian menengah atas yang mengalamiover value (kenaikan harga)- yang diyakini dilakukan sejumlah developer dalammenarik ulur harga jual produk properti mewahnya.

    Di Indonesia harga produk properti secara umum mengalami kenaikan 50 hingga 60persen pertahun. Mekanisme pasar yang berlaku membuat laju harga jual sejumlahproduk properti tidak terbendung, terlebih dukungan pemerintah dalam urusanlahan (landbanking) yang tidak memadai tidak kuasa menjadikan pengembangsebagai aktor utama dalam menentukan harga jual produk properti.

    Sejalan dengan tingkat pertumbuhannya yang cukup signifikan secara umum pasarproperti pada 2012 ini dinilai masih prospektif. Berbagai strategi akan dilakukan

    http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/80702http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/80702
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    11/23

    pengembang agar penyerapan pasar terhadap produk properti oleh konsumenmengalami percepatan.

    Ali Tranghanda Direktur Indonesia Property Watch (IPW) mengemukakan dinamikapasar properti yang kedepannya dinilai masih terus mengalami pertumbuhan pesat

    dari sekarang, dan akan mengalami percepatan pertumbuhan dalam 2 atau 3 tahunmendatang yang diwarnai oleh koreksi pasar terhadap jenis produk propertitertentu.

    Menurut dia, terhadap pasar properti primer pengembang mulai menarik ulur hargajual produknya yang berimbas pada kenaikan harga jual di pasar properti sekunder.Di beberapa titik, kata ali, bahkan telah menunjukkan over value karena kenaikan

    yang tinggi dalam dua tahun belakangan, yang menyebabkan pertumbuhannya tidaksetinggi pada 2012 ini.

    Hunian berupa rumah mewah maupun apartemen menengah atas, harganya sudah

    sangat mahal sehingga membuat sejumlah konsumen lebih tertarik ke segmentmenengah yang harganya lebih terjangkau berkisar 800 juta rupiah-900 juta rupiah.

    "Pengembang mulai menggoreng-goreng harga, mereka enggan untuk menurunkanatau melepas harga dari yang sudah ditawarkan, lebih baik menahan daripadamelepas hunian mewahnya jauh dari harga jual yang ditetapkan,"kata Ali kepadaKoran Jakarta, Senin (9/1).

    Hal itu, lanjut dia membuat segmentasi pasar bergeser ke jenis produk hunianmenengah dan akan mengalami kenaikan permintaan tertinggi pada 2012 inimencapai rata-rata 20 persen untuk residensial.

    Sementara daerah penyangga Jakarta seperti Sentul, Bogor, Depok, Bekasi adalahwilayah yang bakal mengalami pertumbuhan 13 hingga 15 persen untuk produkproperti hunian. Untuk produk sejenis apartemen menengah bawah atau yang biasadisebut rumah susun milik (rusunami) juga akan mengiringi laju pertumbuhan disekitar kawasan tersebut termasuk Jakarta.

    "Di beberapa titik suplai hunian menengah mulai merata, meski begitu kita patutmewaspadai bisa saja harganya menjadi naik karena didorong oleh meningkatnyapermintaan selain karena harga tanah yang ikut naik karena pasar propertimenengah atas yang harganya sangat tinggi,"tambah Ali.

    Hal senada juga diakui Matius Jusuf, Direktur Marketing Podomoro Citymengatakan belakangan ini sejumlah pengembang lebih banyak memfokuskanproduk hunian menengah ketimbang menengah atas. Selain lebih prospektif, katadia kebanyakan konsumen mencari alternatif harga yang kompetitif untuk membelihunian.

    Menurutnya kebanyakan hunian menengah atas memang merupakan suplai daritahun-tahun sebelumnya. Mengingat harganya yang begitu mahal kata diakecenderungan laju penjualannya lebih lamban ketimbang kelas menengah.

    "Permintaannya tetap ada, tetapi cenderung datar ketimbang yang menengah.Apalagi ini kan produk primer masih banyak kebutuhannya,"kata Matius, Rabu

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    12/23

    (11/1).

    Dia tidak menepis kecenderungan perlambatan penjualan terhadap produk huniankhususnya apartemen menengah atas yang dijelaskannya terjadi akibat boomingapartemen menengah.

    "Untuk landed houses menengah sudah dipastikan pasti akan mengalamipertumbuhan termasuk apartemen menengah yang harganya juga naik bisa 3 kalilipat nilai inflasi,"tambah Matius.

    Sementara, kata dia peralihan karakter konsumen terhadap produk hunian justeruakan berimbas pada produk lainnya seperti rumah toko (ruko) dan rumah kantor(rukan). "Permintaanya tinggi untuk produk ruko dan rukan ketimbang suplainya,karena itu terjadi over value,"jelas Matius.

    Dalam kesempatan berbeda, Steve Sudijanto, Associate Director and Division

    Manager Retail Services konsultan properti Colliers International mengatakanpengelolaan apartemen yang baik dan didukung oleh manjemen yang profesionaltentunya akan sangat berpengaruh terhadap tinggi rendah minat beli konsumen.

    Menurut Steve, dukungan sejumlah fasilitas ritel dan pendukungnya yang dikelolasecara baik juga menjadi faktor bagaimana sebuah hunian semisal apartemen dapatlaris di pasaran.

    "Apartemen menengah atas karena harganya mahal tentu harus didukungpengelolaan yang baik itu yang harus fokus dikerjakan pengembang,"kata Steve diJakarta, Rabu (11/1).

    Kata dia perlambatan terhadap produk hunian apartemen mewah terjadi akibatsistem pengelolaan yang keliru yang dilakukan tidak mengindahkan fasilitas-fasilitas

    yang dapat mengimbangi nilai jual sebagai apartemen mewah. ()had/E-6

    Sumber : http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/80684

    http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/80684http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/80684
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    13/23

    Kamis, 12 Januari 2012 pukul 11:15:00

    Pembiayaan Properti Diburu

    Oleh Nur Aini

    Potensi pembiayaan sektor properti dari perbankan syariah masihluas.

    JAKARTA - Bisnis pembiayaan ke sektor properti menjadi fokus bisnis sejumlah bank

    syariah tahun ini. Pembiayaan sektor properti ditargetkan meningkat untuk memenuhi

    tingginya kebutuhan perumahan masyarakat.

    Permata Bank Syariah menargetkan porsi pembiayaan perumahan naik 15 persen tahun ini.

    Target itu dipatok setelah melihat perkembangan pembiayaan perumahan yang relatif baik

    pada 2011. Hingga akhir Desember 2011, pembiayaan perumahan yang tersalurkan mencapai

    Rp 600 miliar atau 20 persen dari total portofolio pembiayaan.

    Head of Permata Bank Syariah Achmad K Permana mengatakan, pihaknya akan

    mengandalkan produk pembiayaan KPR dengan akad ijarah muntahiya bittamlik (IMBT)

    tahun ini. Akad IMBT merupakan perjanjian sewa-menyewa yang disertai opsi pemindahan

    hak milik atas benda yang disewa pada akhir masa sewa. Pada 2011, akad IMBT di Permata

    Syariah mendominasi pembiayaan perumahan, yakni hingga 60 persen dari portofolio

    pembiayaan perumahan.

    Lain lagi dengan OCBC NISP Syariah yang menargetkan kenaikan pembiayaan KPR hingga

    50 persen pada 2012. Untuk menarik nasabah pembiayaan perumahan, OCBC NISP akan

    mengimplementasikan akad murabahah. Pembiayaan murabahah akan melengkapi akadmusyarakah mutanaqisoh yang selama ini sudah kita pakai, ujar Head of OCBC NISP

    Syariah, Koko T Rachmadi.

    Pembiayaan KPR hingga Desember, menurut Koko, sudah mencapai sekitar Rp 200 miliar.

    Sebagian besar nasabah KPR OCBC NISP syariah mengambil pembiayaan dalam kisaran Rp

    500 juta sampai dengan Rp 1 miliar. Kita fokuskan pembiayaan ke produk yang sudah ada

    untuk 2012. Salah satunya pembiayaan KPR ini, tuturnya. Koko optimistis, pembiayaan

    akan tumbuh positif seperti kenaikan 2011 yang mencapai 30 persen.

    Target yang lebih agresif dipatok BNI Syariah dalam pembiayaan perumahan yang mencapai

    sekitar 60 persen. BNI Syariah akan memfokuskan pembiayaan melalui Griya Hasanah. Kitaakan gencarkan pembiayaan di griya. Strategi bisnis kita di griya akan jadi prioritas, ungkap

  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    14/23

    Direktur Utama BNI Syariah, Rizqullah.

    Menurutnya, potensi pembiayaan sektor properti dari perbankan syariah masih luas. BNI

    Syariah akan bekerja sama dengan developer di daerah untuk meningkatkan pembiayaan.

    Tidak menutup kemungkinan, pembiayaan sektor properti BNI Syariah merambah ke

    apartemen. Tahun depan, BNI Syariah menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan GriyaHasanah hingga Rp 3 triliun.

    Sementara itu, Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan, pertumbuhan pembiayaan 30

    persen pada 2012. Kita pasang target pertumbuhan moderat untuk pembiayaan, ujar

    Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi.

    Ia menyebutkan, pembiayaan konsumer BSM sekitar 30 persen dari total portofolio

    pembiayaan. Dari jumlah itu, 12-13 persen merupakan pembiayaan perumahan. Sementara,

    total pembiayaan BSM per Desember 2011 mencapai Rp 44 triliun.

    Bank Muamalat akan memfokuskan bisnis 2012 di sektor ritel. Porsi pembiayaan ke sektor

    ritel ditargetkan bisa tumbuh hingga 60 persen dari portofolio pembiayaan. Pembiayaan

    konsumer berkontribusi 50 persen dari pembiayaan ritel, kata Direktur Keuangan dan

    Operasional Bank Muamalat, Hendiarto.

    Sedangkan, pembiayaan perumahan di Bank Muamalat masih mendominasi pembiayaan

    konsumer. Dari nilai pembiayaan konsumer Rp 7,3 triliun, Rp 3,6 triliun tersalur ke

    pembiayaan hunian syariah yang tumbuh 40 persen dari periode yang sama tahun

    sebelumnya. Bisnis kita masih banyak ke ritel, ke depan bakal diperbesar, papar Hendiarto.

    ed: irwan kelana

    Sumber :

    http://republika.co.id:8080/koran/0/151975/Pembiayaan_Properti_Diburu

    http://republika.co.id:8080/koran/0/151975/Pembiayaan_Properti_Diburuhttp://republika.co.id:8080/koran/0/151975/Pembiayaan_Properti_Diburu
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    15/23

    Sinar Mas Land Luncurkan

    Proyek Perkantoran di BSD CityBYANNISA MARGRIT

    Mukhtar Widjaja, Chairman Sinar Mas Land (kiri), dan Djan Faridz, Menteri Perumahan Rakyat (ketiga kiri),

    menghadiri grand launching Sinar Mas Land Plaza, Kamis, di BSD City Serpong. (IFT/STANLIE)

    TANGERANG (IFT) Perusahaan properti Sinar Mas Land meluncurkan gedung

    perkantoran Sinar Mas Land Plaza di kawasan Green Office Park BSD City, Tangerang.

    Gedung tersebut berdiri di atas lahan seluas sekitar 21 ribu meter persegi dan terdiri

    dari lima lantai.

    Nilai investasinya diperkirakan Rp 70 miliar, kata Hermawan Wijaya, Sekretaris

    Perusahaan Sinar Mas Land, di Tangerang, Kamis.

    http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20751/Sinar-Mas-Land-Luncurkan-Proyek-Perkantoran-di-BSD-Cityhttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20751/Sinar-Mas-Land-Luncurkan-Proyek-Perkantoran-di-BSD-Cityhttp://www.indonesiafinancetoday.com/images/articles/409c38c5ecc669bc2fdfc67aa4f3ea82.jpghttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20751/Sinar-Mas-Land-Luncurkan-Proyek-Perkantoran-di-BSD-City
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    16/23

    Pembangunan dilakukan sejak 2010 dan selesai pada akhir 2011. Gedung ini merupakan

    gedung pertama yang dibangun di kawasan Green Office Park. Menurut Hermawan,

    kawasan ini memiliki luas 25 hektare dan rencananya akan dibangun sebelas gedung

    perkantoran. Salah satunya adalah gedung kantor Unilever, yang luas lahannya sekitar

    tiga hektare, ujarnya.

    Saat ini, Hermawan menambahkan perusahaan sedang bernegosiasi dengan beberapa

    perusahaan lain yang berminat membangun kantor di kawasan itu.

    Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy & Services Sinar Mas Land,

    memproyeksikan kawasan Green Office Park sebagai kawasan perkantoran baru di luar

    kawasan pusat bisnis (central business district/CBD) dan daerah Jalan TB Simatupang,

    Jakarta Selatan.

    Green Office Park dikembangkan dengan konsep hijau dan ramah lingkungan. SinarMas Land Plaza sudah mendapatkan sertifikasi Gold untuk green building dan Green

    Office Park mendapatkan Green Certified untuk kawasan perkantoran, ujar Ishak.

    Kedua sertifikasi itu didapatkan dari Building Construction Authority Singapura. Dengan

    konsep green building, menurut Ishak, gedung tersebut dapat menghemat energi listrik

    hingga 31% atau sekitar 1,2 juta kilowatt hour (kWh). Dengan penghematan itu,

    perusahaan dapat menghemat Rp 542 juta per tahun.

    Ishak menambahkan gedung tersebut juga menghemat penggunaan air hingga 23% dari

    gedung konvensional serta mengurangi emisi karbondioksida sampai 600 ton per tahun.

    Dengan demikian, perusahaan dapat menghemat biaya operasional hingga Rp 156 juta

    per tahun.

    Menurut dia, konsep hijau dan ramah lingkungan menjadi komitmen perusahaan dalam

    pengembangan proyek-proyeknya. Selain gedung ini, gedung Sinar Mas World Academy

    juga sedang dalam proses sertifikasi dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

    Sinar Mas Land merupakan induk perusahaan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

    dan PT Duta Pertiwi Tbk (DUTA). Perusahaan menyiapkan dana sebesar Rp 3,25

    triliun untuk belanja modal tahun ini. Sekitar 40% dari total dana itu akan digunakan

    untuk akuisisi lahan.

    Sisanya, untuk pengembangan proyek yang sudah ada dan pembangunan infrastruktur.

    Proyek yang sudah ada di antaranya Kota Deltamas dan Karawang International

    Industrial City (KIIC).

    Sinar Mas Land memiliki nilai kapitalisasi pasar hingga Rp 18 triliun. Tahun ini,

    perusahaan menargetkan kontribusi pendapatan sebesar 45% dari sektor areal

    komersial, kontribusi 37% dari sektor residensial, dan 15% dari sektor manajemen aset.

    Saat ini proyek-proyek perusahaan tersebar di lima daerah, yaitu Semarang, Surabaya,

    http://stockdata.indonesiafinancetoday.com/quote/BSDEhttp://stockdata.indonesiafinancetoday.com/quote/DUTAhttp://stockdata.indonesiafinancetoday.com/quote/BSDEhttp://stockdata.indonesiafinancetoday.com/quote/DUTA
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    17/23

    Medan, Balikpapan, dan Jakarta. Tahun ini, Sinar Mas Land berencana melakukan

    ekspansi ke kota-kota lain, termasuk di luar Pulau Jawa.

    Pengembangan kawasan perkantoran di koridor Jalan TB Simatupang diprediksi akan

    tetap ramai hingga lima tahun ke depan. Selain pasokan tanah yang masih tersedia,

    harga lahan di kawasan ini masih lebih rendah dibandingkan kawasan pusat bisnis

    Jakarta. Koridor Jalan TB Simatupang saat ini sudah memasok 50% dari total

    perkantoran di Jakarta Selatan.

    Di kawasan tersebut beberapa proyek perkantoran sedang di bangun dan beberapa

    lainnya masih dalam tahap perencanaan. Proyek tersebut di antaranya Signum Tower,

    Sovereign Plaza, Manhattan Square, Antam Office Park, Alamanda Tower, Helios 2,

    South Quarter, dan GKM Tower sedang dibangun atau baru beroperasi. Proyek tersebut

    melengkapi perkantoran yang sudah tersedia, seperti Perkantoran Hijau Arcadia dan

    Talavera Office Tower yang dibuka pada 2010.

    PT Total Persada Development, anak usaha PT Total Bangun Persada Tbk

    (TOTL), bekerja sama dengan PT Graha Kirana Megah sebagai penyedia lahan

    membangun GKM Tower. Mereka mendirikan perusahaan baru, PT Lestari Kirana

    Persada. Nilai investasi untuk proyek tersebut sekitar US$ 25 juta-US$ 30 juta.

    Rudi S Komajaya, Presiden Direktur Lestari Kirana Persada, mengatakan GKM Tower

    merupakan proyek perkantoran hijau. Perusahaan telah mengajukan GKM Tower untuk

    disertifikasi oleh Green Building Council Indonesia dan Green Mark dari Building

    Construction Authority Singapura dengan target peringkat Platinum.

    Menurut Corporate Secretary Total Bangun Persada Elvina Apandi Hermansyah,

    pembangunan perkantoran hijau seluas 14.900 meter persegi yang akan ditawarkan

    secara strata-title (hak milik) maupun sewa itu rencananya akan rampung pada 2013.

    Total sudah membukapre-sales untuk perkantoran tersebut sejak Maret tahun lalu,

    katanya.

    Untuk perkantoran stata-title di GKM Tower ditawarkan seharga Rp 19 juta-Rp 19,5 juta

    per meter persegi. Sedangkan unit perkantoran sewa mencapai Rp150 ribu-Rp 160 ribu

    tiap meter persegi. Penghuni ruang perkantoran di sana masih akan dikenakan service

    charge sekitar Rp 85 ribu per meter persegi. (*)

    Sumber : http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20751/Sinar-Mas-Land-

    Luncurkan-Proyek-Perkantoran-di-BSD-City

    http://stockdata.indonesiafinancetoday.com/quote/TOTLhttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20751/Sinar-Mas-Land-Luncurkan-Proyek-Perkantoran-di-BSD-Cityhttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20751/Sinar-Mas-Land-Luncurkan-Proyek-Perkantoran-di-BSD-Cityhttp://stockdata.indonesiafinancetoday.com/quote/TOTLhttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20751/Sinar-Mas-Land-Luncurkan-Proyek-Perkantoran-di-BSD-Cityhttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20751/Sinar-Mas-Land-Luncurkan-Proyek-Perkantoran-di-BSD-City
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    18/23

    Penyaluran Subsidi FLPP

    Dihentikan SementaraBYANNISA MARGRIT

    JAKARTA (IFT) Penyaluran subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)

    dihentikan sementara karena masa Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) antara

    Kementerian Perumahan Rakyat dengan bank-bank penyedia layanan tersebut sudah

    habis.

    Djan Faridz, Menteri Perumahan Rakyat, mengatakan penghentian sementara ini

    direncanakan antara Desember 2011 hingga pertengahan Januari tahun ini. PKO

    selanjutnya sedang diurus, diharapkan dalam satu atau dua minggu ini sudah selesai,

    ungkapnya, di Jakarta, Kamis.

    Dalam pembicaraan untuk perpanjangan kerjasama ini, menurut Djan, pemerintah

    menginginkan agar suku bunga kredit direvisi. Mudah-mudahan suku bunga bisa turun.

    Idealnya menjadi 5%-6%, katanya.

    Suku bunga FLPP saat ini berkisar antara 8,15%-8,5%. Masa tenor pembayaran FLPP

    dalam PKO yang baru adalah 15 tahun, sama dengan pada PKO terdahulu. Namun,

    komposisi antara dana dari pemerintah dan perbankan mengalami perubahan menjadi

    50:50. Sebelumnya, dana dari komposisi antara pemerintah dan perbankan adalah

    60:40.

    Tapi, ujar Djan, pihak-pihak perbankan tetap bersedia melanjutkan kerjasama.

    Pemerintah, melalui Kementerian Perumahan Rakyat, terus menghimbau pihak

    perbankan untuk ikut berpartisipasi dalam program FLPP ini, tuturnya.

    Dia mengakui saat ini perbankan lebih berkonsentrasi pada kredit pemilikan rumah

    (KPR) dengan suku bunga pasar dan tenor pendek yang waktunya hanya dua hingga tiga

    tahun.

    Sri Hartoyo, Deputi Bidang Pembiayaan Formal Kementerian Perumahan Rakyat,

    menyebutkan pada tahun ini pemerintah menargetkan pemberian subsidi FLPP bagi123.790 unit rumah. Target ini lebih tinggi dari pencapaian 2010 dan 2011. Pencapaian

    http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20781/Penyaluran-Subsidi-FLPP-Dihentikan-Sementarahttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20781/Penyaluran-Subsidi-FLPP-Dihentikan-Sementarahttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20781/Penyaluran-Subsidi-FLPP-Dihentikan-Sementara
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    19/23

    FLPP untuk 2010 dan sepanjang 2011 sebanyak lebih dari 108 ribu unit, sebutnya.

    Setyo Maharso, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estat Indonesia (REI),

    menuturkan penghentian sementara program FLPP memiliki pengaruh cukup signifikan

    bagi pengembang karena pembangunan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan

    rendah terhambat.

    Dampaknya bukan pada penurunan transaksi, tapi pengembang berkejaran dengan

    batas waktu pembangunan rumah di bawah tipe 36. Ini terjadi di seluruh Indonesia,

    keluhnya.

    Untuk itu, kata Setyo, pihaknya berharap pengurusan PKO yang baru bisa cepat selesai

    agar pengembang bisa melanjutkan pembangunan rumah.

    Rumah yang mendapatkan subsidi dengan skema FLPP adalah rumah dengan harga Rp

    70 juta-Rp 80 juta. Sebagian besar rumah dengan harga tersebut adalah rumah di

    bawah tipe 36. Namun, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan

    Kawasan Permukiman menyatakan luas minimal rumah umum atau rumah untuk

    masyarakat berpenghasilan rendah adalah 36 meter persegi. Ketentuan tersebut berlaku

    mulai 31 Januari tahun ini.

    Karena itu, pengembang memanfaatkan tenggang waktu hingga akhir bulan ini untuk

    membangun rumah sederhana dengan tipe di bawah 36.

    Saat ini, Kementerian Perumahan Rakyat juga berencana untuk melakukan kerjasama

    dengan pengembang dalam membangun kawasan di sekitar proyek milik pengembang.

    Kami akan mengajak pengembang untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah

    setempat, seperti di Banten. Misalnya pemerintah punya program bedah rumah senilai

    Rp 6 juta per unit, mereka tinggal menambah Rp 3 juta per unit, ucap Djan.

    Djan menambahkan kerjasama ini tidak hanya melibatkan Kementerian Perumahan

    Rakyat, pemerintah daerah setempat, serta pengembang, tapi juga Kementerian

    Pekerjaan Umum, Kementerian Usaha Kecil dan Menengah, dan pihak perbankan.(*)

    Sumber : http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20781/Penyaluran-Subsidi-FLPP-Dihentikan-Sementara

    http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20781/Penyaluran-Subsidi-FLPP-Dihentikan-Sementarahttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20781/Penyaluran-Subsidi-FLPP-Dihentikan-Sementarahttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20781/Penyaluran-Subsidi-FLPP-Dihentikan-Sementarahttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20781/Penyaluran-Subsidi-FLPP-Dihentikan-Sementara
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    20/23

    Property

    Thursday, 12 01 2012

    Pemerintah Permudah Syarat

    Penyaluran Dana Perumahan

    BYANNISA MARGRIT

    Pembangunan sektor perumahan seharusnya terintegrasi di satu lembaga. (IFT/STANLIE)

    JAKARTA (IFT) Kementerian Perumahan Rakyat akan mempermudah syarat

    penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) agar penyalurannya

    lebih maksimal. Saat ini sedang dirumuskan aturan agar calon penerima dana tidak

    perlu melengkapi persyaratan melampirkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak.

    http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20698/Pemerintah-Permudah-Syarat-Penyaluran-Dana-Perumahanhttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20698/Pemerintah-Permudah-Syarat-Penyaluran-Dana-Perumahanhttp://www.indonesiafinancetoday.com/images/articles/d38c836fafe72ac500f272d54c45c429.jpghttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20698/Pemerintah-Permudah-Syarat-Penyaluran-Dana-Perumahan
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    21/23

    Sri Hartoyo, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat, mengatakan

    kementerian sedang menyiapkan kebijakan baru untuk mengganti kewajiban

    menunjukkan SPT. Selama ini SPT menjadi salah satu kendala terbesar dalam

    penyerapan FLPP. Nantinya, konsumen hanya perlu menyiapkan semacam surat

    pengantar dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), ujarnya.

    Bentuk surat pengantar itu, tambah Sri, masih dalam kajian kementerian. Selama ini,

    masyarakat berpenghasilan rendah yang akan membeli rumah murah dengan

    menggunakan skema subsidi FLPP harus menyediakan SPT dan NPWP. Hingga akhir

    Desember 2011, penyaluran dana FLPP baru terealisasi untuk 108.471 unit rumah tapak

    maupun rumah susun milik. Sementara tahun 2012, kementerian menargetkan

    penyaluran FLPP bagi 123.790 unit rumah dengan nilai mencapai Rp 4,7 triliun.

    Hingga saat ini, kata Sri, ada 16 bank yang berpartisipasi dalam penyaluran dana FLPP.

    Bank-bank tersebut di antaranya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN),

    PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan

    beberapa bank pembangunan daerah. Dari semua bank tersebut, sekitar 99% disalurkan

    oleh BTN.

    Selain masalah SPT, kementerian juga sedang melakukan kajian untuk menurunkan

    suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR), mengikuti turunnya suku bunga Bank

    Indonesia (BI), ungkap Sri. Saat ini, sebagian besar bank memiliki suku bunga KPR

    antara 8,15%-8,50%, meskipun ada beberapa bank yang menetapkan suku bunga

    hingga 7%. Namun, Sri tidak menyebutkan berapa besaran suku bunga KPR yang

    diharapkan.

    Banyak Persoalan

    Persoalan di bidang perumahan sangat kompleks karena meliputi pula penataan

    perkotaan dan permukiman. Karena itu berbagai problem hanya bisa di atasi jika

    regulasi perumahan dan penataan kota dikeluarkan satu instansi yang sama, ungkap

    pengamat perumahan dan permukiman. Zulfi Syarif Koto, Direktur Eksekutif The

    Housing & Urban Development (HUD) Institute menilai mengatasi masalah perumahan

    tidak dapat terlepas dari penataan kota dan permukiman yang semrawut terutama di

    perkotaan. Dia mengusulkan agar Kementerian Perumahan Rakyat diubah namanya dan

    ditambah wewenangnya menjadi Kementerian Perumahan dan Pembangunan Perkotaan.

    Tidak mungkin membangun rumah tanpa menyiapkan dulu penataan kotanya, dan itu

    semua harus sinkron. Instansi yang menyusun program kedua masalah itu tidak bisa

    terpisah, tapi harus satu pintu, tegasnya.

    http://stockdata.indonesiafinancetoday.com/quote/BBTNhttp://stockdata.indonesiafinancetoday.com/quote/BBKPhttp://stockdata.indonesiafinancetoday.com/quote/BBNIhttp://stockdata.indonesiafinancetoday.com/quote/BBTNhttp://stockdata.indonesiafinancetoday.com/quote/BBKPhttp://stockdata.indonesiafinancetoday.com/quote/BBNI
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    22/23

    Menurut Zulfi, saat ini lembaga yang menangani masalah perumahan beragam. Di

    Kementerian Pekerjaan Umum misalnya ada Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat

    Jenderal Penataan Ruang, dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman yang

    mengurus soal perumahan. Di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ada

    Direktorat Jenderal Permukiman Transmigrasi. Kementerian Sosial juga memiliki

    direktorat yang mengurus rumah-rumah jompo. Sementara di Kementerian

    Pembangunan Daerah Tertinggal ada lembaga yang mengurus soal rumah-rumah di

    desa tertinggal. Begitu juga di Kementerian Perikanan dan Kelautan yang mengurusi

    pembangunan rumah nelayan pesisir.

    Kalau semua bisa disatukan dalam satu kementerian saja, maka program pengadaan

    perumahan bisa dilakukan terpadu, dan sinkron dengan rencana tata ruang yang

    disiapkan. Penggunaan dana juga lebih efisien, jelasnya.

    Dengan kondisi sekarang yang tumpang-tindih dengan instansi lain terutama

    Kementerian Pekerjaan Umum, kata Zulfi, menyebabkan pembangunan sektor

    perumahan tidak efektif. (*)

    Sumber : http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20698/Pemerintah-

    Permudah-Syarat-Penyaluran-Dana-Perumahan

    http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20698/Pemerintah-Permudah-Syarat-Penyaluran-Dana-Perumahanhttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20698/Pemerintah-Permudah-Syarat-Penyaluran-Dana-Perumahanhttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20698/Pemerintah-Permudah-Syarat-Penyaluran-Dana-Perumahanhttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20698/Pemerintah-Permudah-Syarat-Penyaluran-Dana-Perumahan
  • 8/3/2019 Kliping Berita Online Perumahan Rakyat 13 Januari 2012

    23/23