KLIMATOLOGI UNTUK MHS

36

description

Makalah

Transcript of KLIMATOLOGI UNTUK MHS

KLASI FIKASI IKLIM

Faktor pengendali iklim

Keragaman intensitas cahaya matahari Distribusi tanah dan air Arus laut Angin yang mendominasi Posisi daerah tekanan tinggi dan rendah Posisi gunung Ketinggian tempatSuhu Global

Pada ketinggian 0 m di atas permukaan laut,garis isotherm berorientasi Timur-Barat: lokasi dengan lintang yang sama menerima jumlah energi matahari yang hampir sama Pemanasan radiasi matahari tahunan berkurang dari lintang rendah ke lintang tinggi; suhu tahunan menurun dari ekuator menuju kutub Pembelokan isotherm sepanjang garis pantai dikarenakan perbedaan pemanasan dan pendinginan antara tanah dan air Suhu rata-rata tertinggi : Gurun sub Tropis Belahan Bumi Utara dan terendah Antartika

Presipitasi Global

Daerah ekuator adalah karakteristik daerah basah, sedangkan sub-tropis dan kutub adalah daerah kering Presipitasi lebih banyak didaerah udara naik dan berkurang didaerah udara turun, tetapi pola ini dikacaukan oleh kehadiran gunung

Klasifikasi iklim

Memutuskan variabel yang digunakan, jika terlalu banyak maka akan mirip dengan iklim-mikro (microclimate), jika terlalu spesifik maka akan terlalu banyak iklim namun kurang berguna1. Pertimbangkan apa yang penting, dan data apa yang ada2. Suhu dan presipitasi yang paling banyak tersedia3. Tekanan dan insolasi sangat jarang4. Sebagian belahan dunia hanya memiliki data suhu dan presipitasi5. Juga perlu dipertimbangkan klasifikasi untuk tujuan apa?

Dasar klasifikasi iklim

Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah suhu dan curah hujan (presipitasi). Klasifikasi iklim umumnya sangat spesifik yang didasarkan atas tujuan penggunaannya, misalnya untuk pertanian, penerbangan atau kelautan. Pengklasifikasian iklim yang spesifik tetap menggunakan data unsur iklim sebagai landasannya, tetapi hanya memilih data unsur-unsur iklim yang berhubungan dan secara langsung mempengaruhi aktivitas atau objek dalam bidang-bidang tersebut. Thornthwaite (1933) menyatakan bahwa tujuanklasifikasi iklim adalah menetapkan pembagian ringkas jenis iklim ditinjau dari segi unsur yang benar-benar aktif terutama presipitasi dan suhu. Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan tekanan ada kemungkinan merupakan unsur aktif untuk tujuan khusus. Rata-rata atau series iklim bisa digunakan untuk membuat tipe (klasifikasi) iklim disuatu daerah Kegunaan klasifikasi iklim adalah suatu metode untuk memperoleh efisiensi informasi dalam bentuk yang umum dan sederhana. Oleh karena itu, analisis statistik unsur-unsur iklim yang digunakan dapat dilakukan untuk menjelaskan dan memberi batas pada tipe-tipe iklim secara kuantitatif, umum dan sederhana. Klasifikasi iklim perlu memperhatikan beberapahal : Tujuan klasifikasi iklim dibuat untuk : pertanian, kelautan, penerbangan dll Luas cakupan wilayah klasifikasi iklim : makro. meso,dan mikro. Latar belakang pembuatan klasifikasi iklim. Khusus untuk aplikasi kegiatan pertanian (tanaman pangan) ada bebarapa hal yang perlu dilakukan untuk penentuan pola jadwal tanam : Pewilayahan tipe iklim OLDEMAN Pewilayahan tipe hujan Analisa neraca air Prospek / prakiraan musim hujan (termasuk periode musimkemarau dan musim hujan, serta sifat hujannya Informasi mengenai rata-rata atau normal iklim di beberapa kota di Indonesia biasanya berupa : Rata-rata suhu udara Rata-rata tekanan udara Rata-rata kelembaban Rata-rata kecepatan angin Rata-rata curah hujan Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, oleh sebab itu pengklasifikasian iklim di Indonesia sering ditekankan pada pemanfaatannya dalam kegiatan budidaya pertanian. Pada daerah tropik suhu udara jarang menjadi faktor pembatas kegiatan produksi pertanian, sedangkan ketersediaan air merupakan factor yang paling menentukan dalam kegiatan budidaya pertanian khususnya budidaya padi. Berdasar Suhu ? Variasi suhu di kepulauan Indonesia tergantung pada ketinggian tempat (altitude/elevasi), suhu udara akan semakin rendah seiring dengan semakin tingginya ketinggian tempat dari permukaan laut. Suhu menurun sekitar 0.6 oC setiap 100 meter kenaikan ketinggian tempat. Keberadaan lautan disekitar kepulauan Indonesia ikut berperan dalam menekan gejolak perubahan suhu udara yang mungkin timbul. Indonesia berada di wilayah tropis maka selisih suhu siang dan suhu malam hari lebih besar dari pada selisih suhu musiman (antara musim kemarau dan musim hujan), sedangkan di daerah sub tropis hingga kutub selisih suhu musim panas dan musim dingin lebih besar dari pada suhu harian. Kadaan suhu yang demikian tersebut membuat para ahli membagi klasifikasi suhu di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.

Berdasar Curah Hujan

Hujan merupakan unsur fisik lingkungan yang paling beragam baik menurut waktu maupun tempat dan hujan juga merupakan faktor penentu serta faktor pembatas bagi kegiatan pertanian secara umum, oleh karena itu klasifikasi iklim untuk wilayah Indonesia (Asia Tenggara umumnya) seluruhnya dikembangkan dengan menggunakan curah hujan sebagai kriteria utama. Terdapat hubungan sistematik antara unsur iklim dengan pola tanam dunia telah melahirkan pemahaman baru tentang klasifikasi iklim, dimana dengan adanya korelasi antara tanaman dan unsur suhu atau presipitasi menyebabkan indeks suhu atau presipitasi dipakai sebagai kriteria dalam pengklasifikasian iklim.

Tipe-tipe sistem klasifikasi iklim 1. Empiris: pengelompokan iklim berdasar pada perhitungan statistik terbaik dari data satu atau dua unsur iklim2. Genetik: memilih unsur-unsur yang menjadi penyebab iklim dan kemudian dicari faktor-faktor yang menentukan iklim3. Aplikatif: mencoba menyesuaikan dengan kondisi geografis tertentu atau masalah lain pada disiplin yang berbeda. Contoh: mengkaitkan iklim dengan vegetasi alami tipe Kppen (sistem : empiris dan aplikatif) Contoh: indeks kenyamanan fisiologis manusia (suhu &RH) Contoh: penentuan hari-hari efektif kerja di luar4. Sistem Yunani kuno, sangat sederhana namun sudah berdasarkan pada pengetahuan tentang insolasi, tidak ada data dan hanya penalaran deduktif saja, dibagi menjadi 3 zona.

Beberapa metode klasifikasi iklim :1. Koppen digunakan untuk iklim pada tumbuhan/vegetasi (IKLIM GLOBAL)

2. Sistem Klasifikasi Mohr3. Schmidth-Ferguson digunakan untuk iklim kehutanan dan perkebunan.4. Oldeman digunakan untuk iklim lahan pertanian pangan

1.Sistem Klasifikasi Koppen

Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan perbedaan temperatur dan curah hujan. Koppen memperkenalkan lima kelompok utama iklim di muka bumi yang didasarkan kepada lima prinsip kelompok nabati (vegetasi). Kelima kelompok iklim ini dilambangkan dengan lima huruf besar:1. tipe iklim A adalah tipe iklim hujan tropik (tropical rainy climates),2. iklim B adalah tipe iklim kering (dry climates),3. iklim C adalah tipe iklim hujan suhu sedang (warm temperate rainy climates),4. iklim D adalah tipe iklim hutan bersalju dingin (cold snowy forest climates) dan5. iklim E adalah tipe iklim kutub (polar climates)

A. Iklim (hutan) hujan tropik. Tidak ada musim dingin (winter).Curah hujan tahunan > evaporasi. Suhu rata-rata di atas 64.4oF.B. Iklim kering. Di wilayah ini terdapat gurun pasir; lokasinya 30 derajat LU dan 30 derajat LS. Presipitasi sangat rendah, evaporasi > presipitasi. Fokus pembagian wilayah iklim berdasar curah hujan (bukan suhu).C. Iklim Mesotermal. (Iklim lembab, iklim hujan suhu sedangartinya tidak pasa atau dingin). Suhu di bawah 64,4oF, dengan rata-rata di atas 26,6 oF. Sekurangnya, satu bulan suhunya di atas 50oF. Di wilayah ini, ada musim panas dan musim dingin.D. Iklim hutan bersalju. Suhu udara sangat dingin, di bawah26 oF. Agar pohon dapat tumbuh, paling tidak harus menerima suhu sekitar 50oF sekurangnya sekali setahun.E. Iklim kutub. Penuh hamparan salju, suhu terhangat masihdi bawah 50oF.

Dari 5 kelompok utama tadi (A s/d E) kemudian Koppen membagi lagi menjadi sub kelompok dan sub-sub kelompok sehingga merupakan simbol TIGA HURUF. Huruf pertama melambangkan lima kelompok utama Huruf kedua mewakili dan menjelaskan musim kering; apakah ada atau tidak ada musim kering, apakah musim kering yang lama atau sebentar, dan pada musim apa datangnya musim kering apakah pada musim dingin (winter) atau pada musim panas (summer). Huruf ketiga melambangkan suhu pada musim yang berbeda apakah musim panas yang panas atau sejuk, atau musim dingin atau dingin atau hangat.

Iklim tropika basah (A) dapat dibagi menjadi:1. Af : iklim hutan hujan tropika (tropical rain forest climate), curah hujan pada bulan paling kering adalah 2.4 inci (60.9 mm) atau lebih2. Am: Iklim tropika monsoon, muim kering pendek, curah hujan pada musim terkering kurang dari 2.4 inci (60.9 mm)3. Aw: iklim tropika savana, musim kering nyata, sekurangnya ada bulan dengan curah hujan kurang dari 2.4 inci (60.9 mm)

Iklim kering (B), evaporasi > presipitasi, tidak ada surplus air1. BS : iklim steppa, daerah agah kering (Semi arid)dicirikan dengan padang rumput. Presipitasi rata-ratatahunan bervariasi tergantung pada rerata suhu, tetapiberkisar antara 15 dan 30 inci (380 720 mm) per tahun.2. BW : iklim gurun. Sangat kering dengan curah hujantahunan biasanya kurang dari 380 mm.

Koppen classification map 2

2. Sistem Klasifikasi Mohr

Klasifikasi Mohr didasarkan pada hubungan antara penguapan dan besarnya curah hujan. Dari hubungan ini didapatkan tiga jenis pembagian bulan dalam kurun waktu satu tahun dimana keadaan yang disebut bulan basah apabila curah hujan >100 mm per bulan, bulan lembab bila curah hujan bulan berkisar 100 60 mm, bulan kering bila curah hujan < 60 mm per bulan.

Pembagian tipe iklim menurut Mohr

Golongan Iklim Jumlah BB Jumlah BK Ia 12 0 Ib 6 11 0 II 4 11 1 2 III 4 9 2 4 IV 4 7 4 6 V 2 5 6 8

3. Sistem Klasifikasi Schmidt-Ferguson

Sistem iklim ini sangat terkenal di Indonesia; peta iklim menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson lebih banyak digunakan untuk iklim hutan. Kriteria bulan basah & bulan kering berdasarkan klasifikasi iklim Mohr Pengklasifikasian iklim menurut Schmidt-Ferguson ini didasarkan pada nisbah (rasio) bulan kering dan bulan basah. Nisbah bulan kering: bulan basah dilambangkan dengan Q yang nilainya berkisar antara 0 7,0. Contoh: jika ada 3 BK dan 8 BB, maka Q = (3/8) = 0,375sehingga termasuk tipe iklim C (agak basah).

Tabel Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt-Ferguson7 . G (sangat kering) 3,000 < Q > 7,0008. H (luar biasa kering) 7,000 < Q6. F (kering) 1,670 < Q > 3,0005. E (agak kering) 1,000 < Q > 1,6704 . D (sedang) 0,600 < Q > 1,0003 . C (agak basah) 0,333 < Q > 0,6002. B (basah) 0,143 < Q > 0,3331. A (sangat basah) 0 < Q > 0,143No Tipe iklim Kriteria**Note:kadang nilai Q dikalikan 100% sehingga nilai tertinggi menjadi 700.

Schmidt-Ferguson membagi tipe-tipe iklim dan jenis vegetasiyang tumbuh di tipe iklim tersebut adalah sebagai berikut; tipe iklim A (sangat basah) jenis vegetasinya adalah hutanhujan tropis, tipe iklim B (basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujantropis, tipe iklim C (agak basah) jenis vegetasinya adalah hutan dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan daunnya di musim kemarau, tipe iklim D (sedang) jenis vegetasi adalah hutan musim, tipe iklim E (agak kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim F (kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim G (sangat kering) jenis vegetasinya padangilalang dan tipe iklim H (ekstrim kering) jenis vegetasinya adalahpadang ilalang

4. Sistem Klasifikasi Oldeman

Didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlangsung secara berturut-turut. Oldeman, et al (1980) mengungkapkan bahwa kebutuhan air untuk tanaman padi adalah 150 mm per bulan sedangkan untuk tanaman palawija adalah 70 mm/bulan, dengan asumsi bahwa peluang terjadinya hujan yang sama adalah 75% maka untuk mencukupi kebutuhan air tanaman padi 150 mm/bulan diperlukan curah hujan sebesar 220 mm/bulan, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan air untuk tanaman palawija diperlukan curah hujan sebesar 120 mm/bulan, Sehingga menurut Oldeman suatu bulan dikatakan bulan basah apabila mempunyai curah hujan bulanan lebih besar dari 200 mm dan dikatakan bulan kering apabila curah hujan bulanan lebih kecil dari 100 mm.

Lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis/varietas yang digunakan, sehingga periode 5 bulan basah berurutan dalan satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah maka petani dapat melakukan 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, maka tidak dapat membudidayakan padi tanpa irigasi tambahan. Oldeman membagi lima zona iklim dan lima sub zona iklim. Zona iklim merupakan pembagian dari banyaknya jumlah bulan basah berturut-turut yang terjadi dalam setahun, sedangkan sub zona iklim merupakan banyaknya jumlah bulan kering berturut-turut dalam setahun. Pemberian nama zona iklim berdasarkan huruf yaitu zona A,zona B, zona C, zona D dan zona E, sedangkan pemberiannama sub zona berdasarkan angka yaitu sub 1, sub 2, sub 3sub 4 dan sub 5.

Zona A dapat ditanami padi terus menerus sepanjang tahun. Zona B hanya dapat ditanami padi 2 periode dalam setahun.Zona C dapat ditanami padi 2 kali panen dalam setahun, dimana penanaman padi yang jatuh saat curah hujan di bawah 200 mm per bulan dilakukan dengan sistem gogo rancah. Zona D, hanya dapat ditanami padi satu kali masa tanam.Zona E, penanaman padi tidak dianjurkan tanpa adanya irigasi yang baik.

Tabel Klasifikasi iklim menurut Oldeman

Iklim Indonesia

Terletak antara 5 LU - 10 LS, dibatasi Samudra Hindia di bagian barat dan Samudra Pasifik Laut China Selatan di bagian Timur, diantara benua Asia dan Australia Dua pertiga wilayahnya terdiri dari lautan, dengan banyak pulau dan pegunungan Dipengaruhi angin Timur Laut di Utara dan angin Tenggara di Selatan. ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone) lebih dekat pada bulan Januari daripada Juli Monsoon lebih mempengaruhi pergantian musim hujan (lihat keterangan monsoon Asia Timur)

Sebaran Curah Hujan

Secara umum dicirikan sebagai iklim dengan musim hujan panjang, musim kering pendek, secara bertahap musim kering makin panjang pada daerah makin jauh dari ekuator di selatan/tenggara Tipe Af berarti curah hujan > 2000 mm/tahun, kecuali Jawa Timur, Bali, NTT dan Tenggara Irian dan Tenggara/Selatan Sulawesi yang tergolong Am/Aw. Secara rinci ada lima tipe sebaran hujan di Indonesia* Di dekat ekuator dimana musim hujan panjang* Di Selatan/Tenggara Indonesia dimana musim kering akan makin panjang* Pola curah hujan bimodal: kering di Januari-Februari, puncak hujan bulan Mei dan Juni dan November- Desember, terjadi di Sumatra* Pola curah hujan pegunungan , hujan lebat terjadi disisi depan gunung sedangkan daerah punggung gunung tetap kering* Pola curah hujan daerah pantai yang rendah jika dibandingkan daerah pegunungan

Sebaran Suhu udara

Keragaman musiman suhu udara kecil, perbedaan terjadi karena ketinggian tempat. Oldeman membuat persamaan hubungan antara suhu tahunan dan ketinggian sebagai berikut:t max = 31.3 - 0.006 xt min = 22.8 0.005 x Keragaman suhu antara siang dan malam cukup besar, suhu mulai meningkat jam 7 pagi, mencapai puncaknya jam 13.00 14.00, mulai menurun jam 18.00 dan mencapai minimum menjelang jam 05.00 pagi

Kelembaban Relatif

Indonesia merupakan daerah dengan kelembaban tinggi, dengan rata-rata 85% di musim hujan dan 75-80% di musim kering Pola kelembaban berbanding terbalik dengan suhu Pola kelembaban harian tertinggi pada pagi hari dan terendah pada tengah hari

Radiasi dan Evaporasi

Intensitas radiasi rendah pada musim hujan dan meningkat pada musim kering Pola yang sama berlaku untuk laju evaporasi karena sumber energi utama untuk evaporasi adalah radiasi Pola yang selaras antara intensitas radiasi dan laju evaporasi juga terlihat secara harian. Radiasi mulai meningkat pada jam 07.00 pagi, mencapai puncaknya sekitar jam 12.00-13.00 dan hilang setelah jam 18.00, demikian juga laju evaporasi

KONTRAK PERKULIAHANATURAN YANG AKAN DIPATUHI:TOLERANSI KETERLAMBATAN MENGIKUTI PERKULIAHAN MAKSIMAL15 MENIT.MENGIKUTI PERKULIAHAN MINIMAL 50% DARI JUMLAH PERTEMUAN.TOLERANSI KETERLAMBATAN MENGUMPUL TUGAS MAKSIMAL 1 MINGGU.MENGIKUTI MID SEMESTER.MENGIKUTI UJIAN AKHIR.SOPAN DALAM HAL BERPAKAIAN, BERBICARA, DAN BERPRILAKU.

2

PENGERTIANKlimatologi Ilmu yg membahas tentang iklim. Bagaimana iklim dapat berbeda dari satu tempat ke tempat yg lainnya

Perbedaan antara CUACA & IKLIM ;CUACA Kegiatan atau kelakuan atmosfer pd waktu tertentu yg sifatnya berubah-ubah setiap waktu atau dari waktu ke waktu

IKLIM Rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama (min. 30 Thn) yang sifatnya tetap.

Meteorologi (ilmu cuaca) Menekankan pd proses-proses fisika yg terjadi di atmosfer, seperti : hujan, angin, suhu.Unsur-unsur & Faktor Iklim Iklim dpt dipandang sbg kebiasaan-kebiasaan alam yg berlaku, yg digerakkan oleh gabungan dari unsur-unsur iklim.

Unsur-unsur Iklim Radiasi matahari, temperatur, kelembaban, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara, dan angin.

Unsur-unsur iklim ini berbeda dari satu tempat dgn tempat lain. Perbedaan ini disebabkan karena faktor-faktor iklim (pengendali iklim)

Faktor-faktor / Pengendali Iklim : - Ketinggian tempat - Latitude (garis lintang) - Daerah-daerah tekanan - Arus Laut - Permukaan Tanah

Penyimpangan-penyimpangan Iklim

Penyebab terjadinya penyimpangan-penyimpangan tersebut adalah karena adanya pengaruh timbal balik unsur-unsur iklim & faktor-faktor iklim sampai batas pola tertentu.Musim kemarau panjangCurah hujan yang terus menerus selama beberapa hari serta demikian lebatPerubahan suhu yang lebih panas daripada biasanya

Penyimpangan2x Iklim biasanya membawa musibah bagi manusia, spt ;- Banjir- Suhu yang berubah menjadi terlalu panas- Badai atau Taufan- Kekeringan- dll

ATMOSFERAtmosfer merupakan selimut tebal yang terdiri dari gas-gas yg meliputi seluruh bumi. Atmosfer sangat penting untuk melinduni bumi dari panasnya sinar matahari yg berlebihan. Bayangkan jika tidak ada atmofer, maka suhu bumi akan melebihi 93 oC.Benda benda yg terdapat di atmosfer adalah :Uap air, yg merupakan komponen berubah-ubahGas-gas, yg merupakan komponen tetapAerosol atau butir-butir debu.Komponen GAS,Berada di sekitar 25 km di atas bumi, yg terdiri dari :

Nitrogen (N2) 72,09 % yg diperoleh dari air hujan dgn perantaraan kilat

Oksigen (O2) 20,95 % bersumber dari tanaman, yg dikeluarkan lewat proses photo sintesis

Karbondioksida (CO2) 0,03% merupakan hasil pembakaran yg dilepaskan oleh manusia, hewan yg bermanfaat bagi tanaman

Argon (Ag) 0,93 %

Ozon. Jmlh sangat kecil akan tetapi fungsinya sangat penting karena menghisap sebagian dari radiasi ultraviolet, sehingga jumlah yg diteruskan merupakan jumlah yg tidak membahayakan bagi kehidupan.Komponen UAP AIR,Berada di atmosfer bersumber dari ;

Pengapan air laut, danau, tanah, dan rawa-rawa (Evaporasi)Penguapan dari benda-benda yg terdapat di bumi (Evapotranspirasi)Banyaknya uap air di atmosfer tergantung pada :

1. Temperatur atau suhu. makin tinggi temperature, makin banyak uap air yg dkandungnya sampai pada titik kejenuhan, dimana terjadi titik-titik air sebagai hujan.

2. Garis Lintang (LATITUDE) table menurut HANN dan SURINGdi katulistiwa, uap air terdapat 2,63 %150 oLU, uap air terdapat 0,92 %70 oLU, uap air terdapat 0,22 %AEROSOL (Butir-butir Debu)Debu-debu ini berasal dari : Gunung berapi, padang pasir, dan proses Pembakaran.Radiasi MatahariAtmosferDi adsorbsiDi PantulkanDi PantulkanCO2 & Uap AirRadiasi BumiRadiasi BumiHasil Penelitian 80% - 90% radiasi bumi diserap atmofer CO2 & Uap Air.Pada siang hari > energi yg diterima bumi dari pada yg diradiasikan, Radiasi bumi hilang secara max. pada saat langit cerah.Pada malam hari radiasi bumi berlangsung terus menerus sehingga bumi kehilangan energi. Akibatnya ; terjadi pendinginan di permukaan bumi dan prnurunan suhu

Suhu / TemperaturFaktor-faktor yg mempengaruhi suhu bumi :Jlh radiasi yg diterima per satuan waktu tertentu (hari, musim, tahun)Daratan atau lautanKetinggian tempatAnginPanas laten panas yg disimpan atmosferCover Crop (Tanaman penutup tanah)Tipe tanah Tanah gelap indeks suhu >Sudut datang MatahariEvaporasiPresipitasiEvapotranspirasiInviltrasiMata AirSungaidanauEvaporasiSIKLUS HIDROLOGIKelembabanPengertian : Banyaknya kadar uap air di udara

Kelembaban dibagi dalam :

Kelembaban mutlak massa uap air yg berada dlm satu satuan udara yg dinyatakan dlm gram/m3

Kelembaban Spesifik perbandingan uap air di udara dgn satuan massa udara, yg dinyatakan dlm gram/kg.

Kelembaban Relatif perbandingan jlh uap air di udara dgn jlh maximum uap air yg dikandung pana & temperatur tertentu, dinyatakan dlm %A w a n(Kumpulan titik-titik air dlm jlh banyak dan terletak pd titik kondensasi serta melayang-layang tinggi diudara)Pembagian Awan ;Awan Tinggi : Berada pd ketinggian 7 Km dari permukaan laut Cirrus, Cirostatus, Cirrocumulus.Awan Pertengahan : pd ketinggian 2 6,5 Km Alto Stratus, Alto CumulusAwan Rendah : pd ketinggian < 2 Km Strato cumulus, Stratus, Nimbo StratusAwan yg berkembang vertikal : pd ketinggian 1 20 Km Cumulus, CumulonimbusUntuk terjadinya hujan, diperlukan awan- awan Cumulus, sedangkan awan Cumolonimbus adalah awan yg menyebabkan terjadinya hujan besar.

Keawanan Dinyatakan dlm : Luas total langit yg ditutup awan dlm keseluruhan atau persen Dinyatakan dalam angka 0 100 = langit tanpa awan10 = langit penuh dgn awan.

HujanUtk dpt terjadi hujan dibutuhka titik-titik kondensasi : Amoniak Debu (aerosol)Asam BelerangJenis-jenis hujan berdasarkan proses terjadinya ;Hujan Konveksi Berdasarkan dari udara yg dipanasi, sehingga awan yg berkembang terus naik sampai akhirnya terjadi proses kondensasi pada titik jenuh dan terjadilah hujan.

Hujan Orografis Berdasarkan pd hambatan - hambatan yg dialami awan pada daerah pegunungan.

Hujan Frontal Disebabkan karena temperatur massa udara yg tidak sama, sehingga apabila massa udara yg panas mengarah naik smpai pd daerah massa udara dingin, maka akan terjadi kondensasi dan timbullah hujan.Proses Terjadinya HujanUap air sebagai komponen utama, kemudian menyatu dengan debu-debu sebagai inti kondensasi yg bersifat higroskopis (mudah menyerap air), kemudian terjadi titik-titik air, kumpulan titik-titik air naik kelapisan atmosfer, lalu terjadi proses kondensasi (pendinginan) sampai pada titik jenuh, titik-titik air ini akan jatuh menjadi hujan sebagai akibat dari adanya gaya berat (grafitasi).21Evaporasi + AerosolKondensasiGrafitasi + Radiasi MHDitiup AnginGrafitasi + BenturanEvapotranspirasi + AerosolSatuan curah hujan diukurdalam ; mm/inchi

Curah hujan 1 mm artinya : air hujan yag jatuh setelah 1 mm dimana air hujan itu tidak mengalir, tidak meresap dan tidak menguap

Hari hujan artinya : Suatu hari dimana curah hujan kurang dari 0,5 mm / hari

Hari hujan tanaman artinya : Suatu hari yg curah hujannya kurang dari 2,5 mm dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman

A n g i n (Perpindahan massa udara dari suatu tempat ketempat lain secara horizontal)Gerakan angin Dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah

Arah angin ditentukan dari mana sumbernya, misal :Angin Barat sumber dari baratAngin Laut sumber dari lautAngin Darat sumber dari daratTerjadinya Angin DaratTempertur Daratan < Temperatur LautanTekanan Udara di laut < daripada di darat,Maka terjadilah pergerakan masa udara dari darat ke lautBiasanya terjadi malam hariTerjadinya Angin LautTempertur Daratan > Temperatur LautanTekanan Udara di laut > daripada di darat,Maka terjadilah pergerakan masa udara dari laut kedaratanBiasanya terjadi pd siang hariKLIMATOLOGI PERTANIAN(AGROCLIMATE)KONTRAK PERKULIAHANSANGSI BILA MELANGGAR ATURAN:TERLAMBAT 15 MENIT MAKA DINYATAKAN ABSEN.KEHADIRAN KURANG DARI 50% DARI JUMLAH PERTEMUAN MAKA TIDAK DAPAT MEMPEROLEH NILAI A.KETEPATAN WAKTU MENGUMPUL TUGAS MEMPUNYAI NILAI YANG BERBEDA, DAN APABILA TUGAS TERLAMBAT LEBIH DARI 1 MINNGU MAKA TUGAS TIDAK DITERIMA LAGI KECUALI ADA KESEPAKATAN SEBELUMNYATERLAMBAT ATAU TIDAK MENGIKUTI MID SEMESTER KARENA SESUATU YANG TIDAK BISA DIHINDARI MAKA HARUS DIGANTI DENGAN TUGAS.TIDAK MENGIKUTI UJIAN AKHIR MAKA PALING LAMBAT MELAPOR I MINGGU SETELAH UJIAN. KESOPANAN DALAM HAL BERPAKAIAN, BERBICARA, DAN BERPRILAKU DILANGGAR SALAH SATUNYA MAKA WALAUPUN POIN 1-5 SUDAH DILAKSANAKAN MAKSIMAL , MAKA NILAI A TIDAK BISA DI DAPAT.

3