klh pleura 2-3

24
PLEURA PLEURA Oea Khairsyaf Oea Khairsyaf

description

HJGJHGH

Transcript of klh pleura 2-3

PLEURAPLEURA

Oea KhairsyafOea Khairsyaf

• Organ paru terbentuk pada kehamilan hari ke 22 dan 26 pasca Organ paru terbentuk pada kehamilan hari ke 22 dan 26 pasca pembuahan, berupa diverti-kulum ventral dari foregut pembuahan, berupa diverti-kulum ventral dari foregut

• Selama minggu ke-4 kehamilan divertikulum ini memisahkan Selama minggu ke-4 kehamilan divertikulum ini memisahkan diri dari usus purba, bercabang 2 (tunas paru) membetuk diri dari usus purba, bercabang 2 (tunas paru) membetuk percabangan bronkuspercabangan bronkus

• Selama perkembangan tunas paru, sebagian jaringan Selama perkembangan tunas paru, sebagian jaringan mesenkim splanknik akan ikut membentuk tulang rawan, otot, mesenkim splanknik akan ikut membentuk tulang rawan, otot, pembuluh darah, getah bening dan salurannya serta “kantong” pembuluh darah, getah bening dan salurannya serta “kantong” pleura pleura

pendahuluan

• PleuraPleura

– Selapis sel mesotelSelapis sel mesotel– Pleura parietal (pleura yg melapisi dinding Pleura parietal (pleura yg melapisi dinding

dada, diapragma dan mediastinum )dada, diapragma dan mediastinum )– Pleura viseral ( pleura yg melapisi paru )Pleura viseral ( pleura yg melapisi paru )

•Tebal ( man, sapi, kuda )Tebal ( man, sapi, kuda )– Dua lapis sel mesotelDua lapis sel mesotel

•Tipis ( kucing, anjing, kera ) Tipis ( kucing, anjing, kera ) – Selapis sel mesotelSelapis sel mesotel

Pleura melekat erat pada permukaan Pleura melekat erat pada permukaan dalam iga-iga, periost dan permukan dalam iga-iga, periost dan permukan dalam jaringan otot dan sternum serta dalam jaringan otot dan sternum serta vertebravertebra

• Di puncak paru, ronga pleura Di puncak paru, ronga pleura mencembung ke arah kranial di atas mencembung ke arah kranial di atas klavikula sampai setinggi iga Iklavikula sampai setinggi iga I

• Pada daerah ini berbagai struktur Pada daerah ini berbagai struktur terletak berdekatan dengan pleura : terletak berdekatan dengan pleura : pembuluh subklavia (arteri dan vena), pembuluh subklavia (arteri dan vena), ganglion servikal, pleksus brakialganglion servikal, pleksus brakial

• Letak vena amat dekat ke pleura, Letak vena amat dekat ke pleura, sehingga mungkin tertembus dalam sehingga mungkin tertembus dalam proses kanulasi vena ( pemasangan proses kanulasi vena ( pemasangan vena central ).vena central ).

• Fisura oblik : di paru kanan antara Fisura oblik : di paru kanan antara lobus lobus bawah dan ( lob tengah + lobus lobus bawah dan ( lob tengah + lob atas ) ; di paru kiri : antara lobus lob atas ) ; di paru kiri : antara lobus atas dan lobus bawahatas dan lobus bawah

• Fisura horizontal : hanya di paru Fisura horizontal : hanya di paru kanan; antara lobus tengah dengan kanan; antara lobus tengah dengan lobus bawah serta lobus tengah dan lobus bawah serta lobus tengah dan lobus ataslobus atas

• Pleura viseral melekat erat ke Pleura viseral melekat erat ke permukaan paru, mengikuti seluruh permukaan paru, mengikuti seluruh lekuk lengkung lobus paru sampai ke lekuk lengkung lobus paru sampai ke hilus, membentuk fisurahilus, membentuk fisura

Fisura oblik

Fisura horizontal

• Pleura parietal dari dinding dada melanjutkan diri Pleura parietal dari dinding dada melanjutkan diri ke permukaan dalam toraks, diafragma dan sisi ke permukaan dalam toraks, diafragma dan sisi lateral mediastinumlateral mediastinum

• Selama pernapasan tenang pada individu Selama pernapasan tenang pada individu normal, pleura diafragma dan pleura kostal normal, pleura diafragma dan pleura kostal bersentuhan di bagian bawah rongga pleura. bersentuhan di bagian bawah rongga pleura.

• Bagian yang bebas sering disebut ligamen hilus Bagian yang bebas sering disebut ligamen hilus (hilar ligament) merupakan penggantung lobus (hilar ligament) merupakan penggantung lobus bawah paru ke hilus. Kelenjar getah bening bawah paru ke hilus. Kelenjar getah bening terdapat di antara kedua lapisan pleura initerdapat di antara kedua lapisan pleura ini

• Cairan getah bening dari pleura parietal Cairan getah bening dari pleura parietal mengalir di dalam pembuluh getah bening mengalir di dalam pembuluh getah bening dan melewati kelenjar getah bening dan melewati kelenjar getah bening pembuluh interkostal di sebelah belakang pembuluh interkostal di sebelah belakang maupun rangkaian kelenjar getah bening maupun rangkaian kelenjar getah bening terkait ke pangkal iga dan korpus vetebra terkait ke pangkal iga dan korpus vetebra torakaltorakal

• Aliran getah bening pleura parietal Aliran getah bening pleura parietal bermuara ke tiga tempat yaitu; bermuara ke tiga tempat yaitu; – Kelenjar getah bening parasternal, Kelenjar getah bening parasternal, – Pleksus getah bening diafragma Pleksus getah bening diafragma – Kelenjar getah bening mediastinal superior.Kelenjar getah bening mediastinal superior.

• Pada manusia rongga pleura berhubungan Pada manusia rongga pleura berhubungan dg sist lim melalui stomadg sist lim melalui stoma

Sist limp

• Aliran getah bening pleura viseral Aliran getah bening pleura viseral menuju ke kelenjar getah bening menuju ke kelenjar getah bening paru superfisial, membentuk pleksus paru superfisial, membentuk pleksus di bawah lapisan pleuradi bawah lapisan pleura

• Pada manusia tidak ada hubungan Pada manusia tidak ada hubungan antara pleura viseral dengan sist limantara pleura viseral dengan sist lim

Ple parietalPle parietal menerima suplai darah dari kapiler sistemikmenerima suplai darah dari kapiler sistemik

– a interkostal posterior cabang dari aorta torakal, sedangkan venanya v interkostal posterior bermuara pada v hemiazigos asesorius

– a interkostal anterior cabang dari a torakal interna, sedangkan venanya v interkostal anterior bermuara pada v torakal interna.

Pleu viseralPleu viseral• Tebal Tebal a bronkialisa bronkialis

Ple viseral mendapat suplai darah dari a. bronkial (cabang aorta desenden) sedangkan venanya bermuara ke v azigos dan v hemiazigos asesorius

• TipisTipis v pulmonari sedangkan venanya v pulmonari sedangkan venanya bermuara ke v azigos dan v hemi azigos asesoriusbermuara ke v azigos dan v hemi azigos asesorius

Sistim sirkulasi

• Pleura parietal dipersarafi oleh saraf Pleura parietal dipersarafi oleh saraf somatik yaitu n.interkostalessomatik yaitu n.interkostales

• Pleura diafragmatika di suplai oleh Pleura diafragmatika di suplai oleh n. frenikus di kubahnya dan n. frenikus di kubahnya dan n.interkostal di perifernya.n.interkostal di perifernya.

• Pleura mediastinal dipersarafi oleh Pleura mediastinal dipersarafi oleh n. frenikus. Pleura viseral dipersarafi n. frenikus. Pleura viseral dipersarafi oleh saraf otonom dan kurang oleh saraf otonom dan kurang sensitif terhadap rangsangan.sensitif terhadap rangsangan.

Sistim persyarafan

Fisiologi dan patofisiologi pleuraFisiologi dan patofisiologi pleura

• Rongga pleura berisi 30 ml cairan pelumas Rongga pleura berisi 30 ml cairan pelumas hasil ultrafiltrasi plasma di daerah apikobasal, hasil ultrafiltrasi plasma di daerah apikobasal, mengalir ke arah basal permukaan parietal. mengalir ke arah basal permukaan parietal. Bersama mikrovili sel mesotel menyebabkan Bersama mikrovili sel mesotel menyebabkan gerakan saling meluncur (gliding) kedua gerakan saling meluncur (gliding) kedua selaput pleura.selaput pleura.

• Aliran getah bening ditentukan oleh beda Aliran getah bening ditentukan oleh beda tekanantekanan hidrostatikhidrostatik dan dan tekanan onkotiktekanan onkotik serta serta mekanisme pompamekanisme pompa

• Tekanan negatif intrapleura – 4 -5 mmHg Tekanan negatif intrapleura – 4 -5 mmHg mempertahankan mempertahankan transpulmonary pressure transpulmonary pressure gradientgradient, sehingga paru tetap mengembang , sehingga paru tetap mengembang penuh ketika pernapasan berlangsung penuh ketika pernapasan berlangsung

• Cairan pleuraCairan pleura•Normal cairan pleura < 20 MLNormal cairan pleura < 20 ML

•Fungsi cairan untuk lubrikasiFungsi cairan untuk lubrikasi

•Cairan dibentuk dari pleura parietal Cairan dibentuk dari pleura parietal dan di absorbsi di pleura parietal dan di absorbsi di pleura parietal melalui sistm limp untuk pleura melalui sistm limp untuk pleura viseral tebalviseral tebal

•Pembentukan cairan Pembentukan cairan 0,01 ml/kg/jam0,01 ml/kg/jam dimana 25 x lebih kecil dr dimana 25 x lebih kecil dr kemampuan absorbsi sist limpkemampuan absorbsi sist limp

•Capasitas sistim limp menyerab Capasitas sistim limp menyerab 0,25 0,25 ml/kg/ jamml/kg/ jam

Pergerakan cairan antara kapiler pleura Pergerakan cairan antara kapiler pleura dan rongga pleura menurut dan rongga pleura menurut hkm hkm starlingstarling

Q = Lp . Aq (Pcap – Pple) – (Ocap – Ople) Q = Lp . Aq (Pcap – Pple) – (Ocap – Ople)

Q; pergerakan cairanLp; koefisien filtrasiA; luas pembuluh darahP cap; tek hidrostatik kapilerP ple; tek hidrostatik pleuraO cap; tek onkotik kapilerO cap; tek onkotik pleuraq; kemampuan membran untuk di lewati molekul besar

Mek pemb cairan pleura pada ple viseral tebalMek pemb cairan pleura pada ple viseral tebal

Ple parietalPle parietal Cavum pleura Ple visceral

+ 30

29

Tek onko

Tek hidro

24

29

+ 5+ 34 + 34

0

29

- 5

6

35

Mekanisme pembentukan cairan Mekanisme pembentukan cairan pleurapleura

• Pada pleura viseral tebal secara normal Pada pleura viseral tebal secara normal terbentuk cairan dari ple parietal dan terbentuk cairan dari ple parietal dan viseral viseral

• Penyerapan cairan di ple parietal ol sist Penyerapan cairan di ple parietal ol sist limplimp

• Tekanan hidrostatik di ple parietal lebih Tekanan hidrostatik di ple parietal lebih tinggi 6 cm H2O dari ple viseral karena ple tinggi 6 cm H2O dari ple viseral karena ple parietal di darahi oleh a interkostalis dan parietal di darahi oleh a interkostalis dan viseral oleh a bronkialisviseral oleh a bronkialis

Mekanisme pemb cairan pleura pada Mekanisme pemb cairan pleura pada pleura viseral tipispleura viseral tipis

Ple parietalPle parietal Cavum pleura Ple visceral

+ 30

29

Tek onko

Tek hidro

11

29

+ 5+ 34 + 34

13

16

- 5

6

35

Mekanisme pembentukan cairan Mekanisme pembentukan cairan pleurapleura

• Pada pleura viseral tipis secara normal Pada pleura viseral tipis secara normal terbentuk cairan dari ple parietal dan terbentuk cairan dari ple parietal dan viseral viseral

• Penyerapan cairan di ple viseralPenyerapan cairan di ple viseral

• Tekanan hidrostatik di ple parietal lebih Tekanan hidrostatik di ple parietal lebih tinggi dari ple viseral karena ple parietal di tinggi dari ple viseral karena ple parietal di darahi oleh a interkostalis dan ple viseral darahi oleh a interkostalis dan ple viseral oleh v pulmonaleoleh v pulmonale

• EFUSI PLEURAEFUSI PLEURA

• PNEUMOTORAKPNEUMOTORAK

• KEGANASAN PLEURA KEGANASAN PLEURA

( MESETELIOMA )( MESETELIOMA )

PENYAKIT/ KELAINAN DI PLEURA

SEKIAN TERIMA KASIHSEKIAN TERIMA KASIH