Mubes Ke 1 Klh

39
MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 Page 1 of 39 TENTANG KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Latar Belakang Kami berawal dari sekumpulan sahabat yang mayoritas tinggal bersama di kota kecil Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Kota kecil yang sudah relatif banyak dikenal orang sebagai kota wisata bahari/pantai di Pulau Jawa Selatan. Kota kecil dengan bentangan gunung, rimba, laut, sungai dan seni budaya yang cukup indah dan unik. Namun disetiap kami “jalan” dan menikmati keunikan dan keindahan itu, selalu saja dibenturkan kepada hal-hal yang mengganggu, yang sering membuat tidak nyaman baik secara indrawi ( pemandangan, pendengaran ,penciuman ) maupun secara psikologis. Dan, awalnya kami tidak sadar bahwa kecenderungan itu akan terus meningkat dan bisa mengancam (membahayakan) kelangsungan kehidupan itu sendiri, yakni tatanan kehidupan yang asri, harmonis , sejahtera, berkeadilan dan berkelanjutan sebagaimana selalu dan setiap orang cita-citakan. Berangkat dari kesadaran itu kami mencoba suatu upaya dengan cara ambil bagian “think global, act local”, “talk less, do more,” untuk ikut mendukung usaha bersama bersama-sama masyarakat dunia lainnya membangun suatu komunitas yang bermula dari sebuah nexus (komunitas kecil) dengan harapan bisa menularkan virus kepedulian ini semakin meluas, meluas,dan meluas hingga bisa menulari sebanyak mungkin umat manusia penduduk bumi ini. Amieeen…!!! Legal Formal Sesuai Akta Nomor 6 tanggal 15 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Deddy Saptono , SH Kedudukan Kompleks Dormitori III, No. B-I, Hotel Inna Samudera Beach, RT. 02/01 desa Cikakak, kecamatan Palabuhanratu, Tlp: (0266) 436072, email: [email protected] VISI Bersama-sama mewujudkan tatanan kehidupan alam dan kehidupan sosial yang asri, harmonis, sejahtera, berkeadilan dan berkelanjutan. MISI Memperjuangkan dan menggalang dukungan dengan cara melakukan propaganda/kampanye, provokasi, konfrontasi, diplomasi, edukasi,advokasi, politisasi, pertanggung gugatan (somasi hukum) terhadap issueissue dan permasalahan lingkungan hidup yang dianggap penting dan strategis.

Transcript of Mubes Ke 1 Klh

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 1 of 39

    TENTANG

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    Latar Belakang

    Kami berawal dari sekumpulan sahabat yang mayoritas tinggal bersama

    di kota kecil Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Kota kecil yang sudah relatif

    banyak dikenal orang sebagai kota wisata bahari/pantai di Pulau Jawa Selatan.

    Kota kecil dengan bentangan gunung, rimba, laut, sungai dan seni budaya yang

    cukup indah dan unik. Namun disetiap kami jalan dan menikmati keunikan dan keindahan itu, selalu saja dibenturkan kepada hal-hal yang mengganggu, yang

    sering membuat tidak nyaman baik secara indrawi ( pemandangan,

    pendengaran ,penciuman ) maupun secara psikologis. Dan, awalnya kami tidak

    sadar bahwa kecenderungan itu akan terus meningkat dan bisa mengancam

    (membahayakan) kelangsungan kehidupan itu sendiri, yakni tatanan kehidupan

    yang asri, harmonis , sejahtera, berkeadilan dan berkelanjutan sebagaimana

    selalu dan setiap orang cita-citakan.

    Berangkat dari kesadaran itu kami mencoba suatu upaya dengan cara

    ambil bagian think global, act local, talk less, do more, untuk ikut mendukung usaha bersama bersama-sama masyarakat dunia lainnya membangun

    suatu komunitas yang bermula dari sebuah nexus (komunitas kecil) dengan

    harapan bisa menularkan virus kepedulian ini semakin meluas, meluas,dan

    meluas hingga bisa menulari sebanyak mungkin umat manusia penduduk bumi

    ini. Amieeen!!!

    Legal Formal

    Sesuai Akta Nomor 6 tanggal 15 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Notaris

    Deddy Saptono , SH

    Kedudukan

    Kompleks Dormitori III, No. B-I, Hotel Inna Samudera Beach, RT. 02/01 desa

    Cikakak, kecamatan Palabuhanratu, Tlp: (0266) 436072, email:

    [email protected]

    VISI

    Bersama-sama mewujudkan tatanan kehidupan alam dan kehidupan sosial yang

    asri, harmonis, sejahtera, berkeadilan dan berkelanjutan.

    MISI

    Memperjuangkan dan menggalang dukungan dengan cara melakukan

    propaganda/kampanye, provokasi, konfrontasi, diplomasi, edukasi,advokasi,

    politisasi, pertanggung gugatan (somasi hukum) terhadap issueissue dan permasalahan lingkungan hidup yang dianggap penting dan strategis.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 2 of 39

    Nilai-Nilai Dasar

    Kami sadar bahwa alam semesta beserta segala isinya adalah anugerah

    Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri, dipelihara dan dimanfaatkan

    sebesar-besarnya bagi kesejahteraan umat manusia dan harus dapat

    dipertanggungjawabkan dihadapan-Nya tanpa harus mengurangi atau

    mengabaikan hak-hak manusia lainnya, hak-hak ekologis dan hak-hak

    generasi selanjutnya;

    Kami sadar bahwa tanggungjawab memelihara dan melestarikan lingkungan

    adalah merupakan tanggungjawab bersama (tanpa kecuali) seluruh umat

    manusia yang ada di muka bumi ini;

    Kami percaya bahwa hak hidup secara sehat dan layak adalah hak asasi

    manusia.

    Kami percaya bahwa kesempatan atas akses terhadap semua sumberdaya

    dan kekayaan alam dan lingkungan adalah hak yang azasi dan setara

    (egaliter) seluruh umat manusia , dengan demikian pengelolaan dan

    pemanfaatannya harus dapat dipertanggungjawabkan secara kemanusiaan

    serta harus memenuhi rasa keadilan bagi semua umat manusia;

    Kami yakin bahwa pengelolaan organisasi yang demokratis, terbuka,

    bertanggung jawab dan profesional akan mampu melindungi dan menyokong

    hak-hak masyarakat dan lingkungan hidup yang adil dan berkelanjutan.

    Prinsip-Prinsip Dasar

    Selalu menjunjung tinggi demokrasi, keterbukaan dan egalitarianisme dalam

    mensikapi setiap issue dan permasalahan;

    Dalam melakukan setiap usaha, dukungan dan kegiatan dalam rangka

    mencari solusi terhadap setiap issue dan permasalahan lingkungan,, kami

    tidak memiliki sekutu ataupun lawan secara permanen.

    Lingkar hijau adalah organisasi sukarela (volunteer) dan tidak berorientasi

    kepada keuntungan financial ( non profit oriented/ nirlaba) yang

    mendasarkan tanggungjawab dan kesadarannya kepada diri sendiri dan

    lingkungannya, yang oleh karenanya ia bebas dari kepentingan politik, rezim,

    korporasi, atau pihak-pihak tertentu yang tidak sesuai dengan nilai-nilai

    dasar, prinsip-prinsip dasar dan azas Komunitas Lingkar Hijau;

    Menjamin independensi sumber keuangan dari hegemoni kepentingan politik,

    rezim, korporasi; atau pihak manapun yang bersifat mengikat;

    Selalu mengedepankan dialog dan aksi damai serta tata cara lain yang

    elegan dan dianggap etis, bermartabat dan berbudaya dalam setiap

    melakukan ekpose dan aksi/tindakan terkait issue dan permasalahan

    lingkungan dan kemanusiaan;

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 3 of 39

    Azas

    Pancasila dan UUD 1945 Dalam setiap sikap , keputusan , langkah dan tindakannya Komunitas

    Lingkar hijau selalu menjunjung tinggi dan mendasarkan kepada nilai-nilai

    yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945;

    Keterbukaan dan demokrasi; Dalam setiap sikap , keputusan , langkah dan tindakannya Komunitas

    Lingkar hijau selalu menjunjung tinggi dan mengedepankan prinsip-prinsip

    keterbukaan dan demokrasi;

    Keadilan Setiap sikap, keputusan , tindakan dan keberpihakan Komunitas Lingkar

    Hijau selalu didasarkan kepada pertimbangan rasa keadilan baik secara

    ekologis maupun secara kemanusiaan;

    Otonomi Komunitas Lingkar Hijau adalah organisasi sukarela, yang berhak

    menyelenggarakan Rumah Tangganya Sendiri, yang tidak memiliki

    hubungan yang bersifat permanen dan mengikat dengan pihak manapun

    terutama terhadap kepentingan politik, rezim dan koorporasi, oleh

    karenanya ia berhak dan independen dalam mengambil setiap sikap dan

    tindakan sejauh tidak melanggar norma hukum dan bertentangan dengan

    nilai-nilai dasar, prinsip dasar dan azas Komunitas Lingkar Hijau.

    Professional Benar bahwa Komunitas Lingkar Hijau adalah organisasi sukarela dan

    wahana belajar bersama untuk mengembangkan wawasan; pengetahuan,

    pemahaman dan kesadaran berorganiasi dan peduli terhadap lingkungan,

    namun didalam melaksanakan suatu perbuatan organisasi tetap harus

    mengedepankan ketaatan terhadap nilai-nilai dasar, prinsip dasar dan azas

    organisasi serta disiplin dan konsekwen dalam setiap perbuatan;

    Akuntabel Dalam setiap usaha dan upaya serta hasil keputusan dan tindakan, kinerja

    maupun anggaran yang dilakukan Komunitas Lingkar Hijau harus dapat

    dipertanggungjawabkan baik secara internal terhadap komponen organisasi

    maupun ke hadapan public;

    Egalitarianisme Lingkar hijau adalah organisasi sukarela , setiap orang berhak

    mengemukakan pendapat dan argumentasi secara terbuka, terlibat secara

    sukarela, serta setiap orang memiliki hak yang sama untuk ambil peran dan

    bagian tanpa melihat latar belakang status usia, sosial, akademis, SARA,

    atau status apapun yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai dasar,

    prinsip-prinsip dasar, azas , Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

    Komunitas Lingkar Hijau;

    Keberpihakan kepada nilai-nilai kemanusiaan Apapun alasan terhadap setiap issue ataupun permasalahan yang dikelola

    dan diperjuangkan Komunitas Lingkar Hijau harus berhenti kepada

    pertimbangan yang terbaik bagi kebaikan dan kemaslahatan bersama umat

    manusia.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 4 of 39

    Issue Strategis

    Menajamkan fokus dan prioritas dalam mengelola Kampanye , advokasi dan aksi

    kegiatan untuk berbagai isu dan permasalahan

    Bumi, air dan biosfer;

    Hutan, Perkebunan dan pangan ;

    Energi dan Tambang;

    Pesisir dan Laut ;

    Isu-isu Perkotaan dan persampahan ;

    Harmonisasi ruang dan penatagunaan lahan;

    Konservasi , reboisasi, pemberdayaan dan keberlanjutan;

    Pendidikan lingkungan bagi masyarakat dan usia dini.

    Sumber Keuangan

    Sumber pendanaan Komunitas Lingkar Hijau berasal dari iuran anggota,

    sumbangan masyarakat individu, serta lembaga lainnya baik lokal, nasional

    maupun internasional, sepanjang tidak mengikat dan tidak berasal dari kegiatan-

    kegiatan yang merusak lingkungan dan bertentangan dengan nilai-nilai dasar,

    prinsip-prinsip dasar dan azas serta sifat organisasi Komunitas Lingkar Hijau .

    Komunitas Lingkar Hijau juga melakukan usaha-usaha lain yang legal dan tidak

    bertentangan dengan nilai-nilai dasar, prinsip-prinsip dasar dan azas Komunitas

    Lingkar Hijau. Dana tersebut dikelola berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan

    yang benar dan dipertanggungjawabkan secara berkala kepada komponen

    Komunitas Lingkar Hijau dan kepada publik.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 5 of 39

    KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR (MUBES)

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    NO: 01/Kpts/KLH/02/14

    TENTANG

    PEMILIHAN FORMATEUR/KETUA

    Bissmillahirrahmanirrahiim

    Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah SWT. Pimpinan

    Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi, setelah :

    Menimbang : Bahwa untuk mencapai suatu tujuan organisasi, maka

    dipandang perlu untuk menetapkan Formateur/Ketua

    organisai Komunitas Lingkar Hijau.

    Mengingat : 1) Pentingnya memilih Formeteur/ketua dalam sebuah orgnaisasi.

    2) Hasil Rapat Anggota Tentang pemilihan formateur/ketua Komunitas Lingkar Hijau.

    Memperhatikan : Akta Notaris Dedy Saptono No.6 Tanggal 15 Juni 2011

    Pasal. 15 AD

    Pasal 14 ayat 1 ART

    Memutuskan

    Menetapkan : 1) Wahid, S.IP sebagai Formateur/Ketua Komunitas Lingkar Hijau (KLH) Periode 2014-2016.

    2) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai berakhirnya masa jabatan sebagai ketua dan akan

    ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan dalam

    penetapannya.

    Ditetapkan di : Palabuhanratu

    Pada Tanggal : 07 Februari 2014

    Waktu : Pukul 16.30 WIB

    PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    ASEP YADI

    Dewan Penasehat KLH

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 6 of 39

    KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    NO: 2 /Kpts/KLH/02/14

    TENTANG AGENDA ACARA

    MUSYAWARAH BESAR

    Bissmillahirrahmanirrahiim

    Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah SWT. Pimpinan

    Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi, setelah :

    Menimbang : Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Rapat Anggoata

    Komunitas Lingkar Hijau, maka dipandang perlu untuk

    menetapkan agenda acara Musyawarah Besar.

    Mengingat : Pentingnya Agenda Acara dalam Pelaksanaan Kegiatan

    Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau (KLH)

    Kabupaten Sukabumi.

    Memperhatikan : Akta Notaris Dedy Saptono No.6 tanggal 15 Juni 2011

    Pasal. 13 AD

    Pasal 11 ART

    Memutuskan

    Menetapkan : 1). Agenda Acara MUBES Komunitas Lingkar Hijau

    (KLH)

    2). Agenda Acara yang dimaksud sebagaimana terlampir

    Ditetapkan di : Palabuhanratu

    Pada Tanggal : 14 Maret 2014

    Waktu : Pukul 16.00 WIB

    PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    WAHID

    Formateur/Ketua

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 7 of 39

    KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    NO: 3 /Kpts/KLH/02/14

    TENTANG TATA TERTIB

    MUSYAWARAH BESAR

    Bissmillahirrahmanirrahiim

    Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah SWT. Pimpinan

    Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi, setelah :

    Menimbang : Bahwa untuk terciptanya ketertiban dan kelancaran

    dalam pelaksanaan Rapat Anggoata Komunitas Lingkar

    Hijau, maka dipandang perlu untuk menetapkan Tata

    Tertib MUBES.

    Mengingat : Prinsip-prinsip demokrasi dalam proses MUBES

    Komunitas Lingkar Hijau (KLH).

    Memperhatikan : Akta Notaris Dedy Saptono No. 6 tanggal 15 Juni 2011

    Pasal.13 AD

    Pasal 11 ART

    Memutuskan

    Menetapkan : 1). Tata Tertib MUBES Komunitas Lingkar Hijau (KLH)

    2). Tata Tertib yang dimaksud sebagaimana terlampir

    Ditetapkan di : Palabuhanratu

    Pada Tanggal : 14 Maret 2014

    Waktu : Pukul 16.15 WIB

    PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    WAHID

    Formateur/ketua

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 8 of 39

    KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    NO: 4 /Kpts/KLH/02/14

    TENTANG

    ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)

    Bissmillahirrahmanirrahiim

    Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah SWT. Pimpinan

    Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi, setelah :

    Menimbang : 1). Bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola

    organisasi yang baik, maka dipandang perlu untuk

    menetapkan bentuk dan struktur organisasi.

    2.) Bentuk dan Struktur Pengurus Organisasi dibuat

    dalam rangka pengalokasian tugas dan wewenang

    serta tanggungjawab kepengurusan.

    Mengingat : Tata kelola organisasi yang baik, efektif dan efisien dan

    bertanggungjawab.

    Memperhatikan : Akta Notaris Dedy Saptono No.6 Tanggal 15 Juni 2011

    Memutuskan

    Menetapkan : 1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD/ART Organisasi Komunitas Lingkar Hijau (KLH).

    2) AD/ART yang dimaksud sebagaimana terlampir. 3) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan

    akan ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan

    didalam penetapannya.

    Ditetapkan di : Palabuhanratu

    Pada Tanggal : 14 Maret 2014

    Waktu : Pukul 16.30 WIB

    PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    WAHID

    Formateur/ketua

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 9 of 39

    KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    NO: 5 /Kpts/KLH/02/14

    TENTANG

    STRUKTUR DAN SUSUNAN PENGURUS

    Bissmillahirrahmanirrahiim

    Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah SWT. Pimpinan

    Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi, setelah :

    Menimbang : 1). Bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola

    organisasi yang baik, maka dipandang perlu untuk

    menetapkan bentuk dan struktur organisasi.

    2.) Bentuk dan Struktur Pengurus Organisasi dibuat

    dalam rangka pengalokasian tugas dan wewenang

    serta tanggungjawab kepengurusan.

    Mengingat : Tata kelola organisasi yang baik, efektif dan efisien dan

    bertanggungjawab.

    Memperhatikan : Akta Notaris Dedy Saptono No.6 Tanggal 15 Juni 2011

    Pasal.13 AD

    Pasal 11 ART

    Memutuskan

    Menetapkan : 4) Bentuk dan Struktur Pengurus Organisasi Komunitas Lingkar Hijau (KLH).

    5) Bentuk dan Struktur yang dimaksud sebagaimana terlampir.

    6) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan

    didalam penetapannya.

    Ditetapkan di : Palabuhanratu

    Pada Tanggal : 14 Maret 2014

    Waktu : Pukul 16.30 WIB

    PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    WAHID

    Formateur/ketua

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 10 of 39

    KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    NO: 6 /Kpts/KLH/02/14

    TENTANG

    PROGRAM KERJA

    Bissmillahirrahmanirrahiim

    Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah SWT. Pimpinan

    Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi, setelah :

    Menimbang : Bahwa dalam rangka mewujudkan visi dan misi

    organisasi Komunitas Lingkar Hijau, maka dipandang

    perlu untuk merumuskan program kerja organisasi.

    Mengingat : Bahwa pentingnya menyusun program sebagai pedoman

    kerja untuk mencapai Visi dan Misi Organisasi

    Komunitas Lingkar Hijau (KLH).

    Memperhatikan : Akta Notaris Dedy Saptono No. 6 tanggal 15 Juni 2011

    Pasal 14 AD

    Pasal. 12 ART

    Memutuskan

    Menetapkan : 1). Program Kerja Komunitas Lingkar Hijau (KLH)

    2). Program Kerja yang dimaksud sebagaimana terlampir

    Ditetapkan di : Palabuhanratu

    Pada Tanggal : 14 Maret 2014

    Waktu : Pukul 16. 40 WIB

    PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    WAHID

    Ketua

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 11 of 39

    LAMPRAN-LAMPIRAN

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 12 of 39

    AGENDA ACARA

    MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU (KLH)

    Hari/tanggal Waktu Agenda Keterangan

    Jumat/14-

    03-14

    Pukul. 13.00-

    13.30

    Opening ceremony Mc

    1) Pembacaan Ayat Suci Alquran

    Faizal Anwar

    2) Menyanyikan lagu Indonesia Raya

    All

    3) Sambutan Dewan Penasehat sekaligus

    membuka Rapat

    Anggota KLH

    Asep Yadi, S.STP.

    MSi

    4) Sekapursirih Ketua KLH periode 2014-2016

    Wahid. S.IP

    Pukul.13.30-

    16.00

    Pleno I

    1) Pembahasan Agenda Acara

    All

    2) Pembahasan Tata Tertib All

    Pleno II

    1) Pembahsan Bentuk dan Struktur Organisasi

    KLH

    All

    2) Pembahasan AD/ART Pengurus/penasehat

    3) Pemabahsan Program Kerja atau Rencana

    Strategis Per 2 Tahun

    Pengurus/penasehat

    Pleno III

    1) Pembahasan Rencana Kerja per semester

    Masing-masing

    Bidang

    2) Penetapan-penetapan. Pemimpinan rapat.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 13 of 39

    TATA TERTIB

    MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU (KLH)

    BAB I

    NAMA, WAKTU dan TEMPAT

    Pasal 1

    1. Kegiatan ini bernama Rapat Anggota

    2. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal Empat Belas , bulan Maret

    Tahun Dua Ribu Empat Belas.

    3. Kegiatan ini diselenggarakan di Cikakak Palabuhanratu

    BAB II

    KEKUASAAN dan WEWENANG

    Pasal 2

    1. Rapat anggota mempunyai wewenang menetapkan keputusan keputusan

    rapat untuk keperluan dan kepentingan organisasi kedepan.

    2. Menetapkan Rekomendasi-rekomendasi internal dan eksternal.

    3. Menetapkan dan mengevaluasi program kerja atau rencana kerja strategis

    serta menetapkan Rencana Kerja per semester.

    BAB III

    PESERTA

    Pasal 3

    Peserta Rapat anggota adalah :

    1. Seluruh anggota atau kader Komunias Lingkar Hijau.

    2. Pengurus atau fugsionaris Komunitas Lingkar Hijau.

    3. Tamu undangan

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 14 of 39

    BAB IV

    HAK dan KEWAJIBAN

    Pasal 4

    Hak Peserta adalah :

    1. Seluruh anggota dan pengurus mempunyai hak bicara dan hak suara

    2. Tamu undangan hanya berhak mengikuti rapat yang bersifat terbuka dan

    tidak memiliki hak suara dan hak bicara.

    Pasal 5

    Kewajiban Peserta adalah :

    1. Setiap Peserta yang memiliki hak bicara dan hak suara wajib mengikuti

    setiap persidangan

    2. Setiap peserta harus menaati tata tertib persidangan dan menggunakan hak

    bicaranya atas izin pimpinan sidang secara santun, tertib, dan disiplin.

    BAB V

    PERSIDANGAN

    Pasal 6

    1. Rapat Pleno , yaitu rapat yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang yang

    memiliki hak bicara da hak suara.

    2. Rapat pengurus , yaitu rapat yang sesuai dengan bidang kerja dan dihadiri

    oleh satuan kerja masing-masing.

    BAB VI

    PIMPINAN RAPAT

    Pasal 7

    1. Setiap Rapat/persidangan dipimpin oleh Ketua umum.

    2. Dalam hal ketua umum tidak dapat memimpin rapat dapat memilipih

    pimpinan rapat berdasarkan hirarkis struktur kepengurusan.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 15 of 39

    BAB VII

    QUORUM

    Pasal 10

    1. Rapat dikatakan sah bila dihadiri oleh separuh lebih ( + 1 ) jumlah

    peserta yang memiliki hak bicara dan hak suara.

    2. Apabila point 1 tersebut belum tercapai, maka sidang dapat diundur 1 30

    menit dan setelah itu dinyatakan sah.

    3. Apabila point 2 belum tercapai, sidang dapat dilanjutkan berdasarkan

    keputusan bersama peserta sidang yang hadir.

    BAB VIII

    PERATURAN TAMBAHAN

    Pasal 11

    1. Tata Tertib ini dinyatakan sah dan berlaku setelah dilakukan pembahasan

    oleh peserta rapat yang memiliki hak bicara dan hak suara.

    2. Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan akan ditentukan kemudian.

    3. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat ditinjau ulang

    apabila terdapat kekeliruan didalamnya.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 16 of 39

    ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

    (AD/ART)

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    Pembukaan (Preambule)

    Bahwa sesungguhnya alam semesta dengan segala isinya ini adalah anugerah

    Tuhan Yang Maha Esa yang patut disyukuri, dikelola, dimanfaatkan dan harus

    dapat dipertanggungjawabkan oleh semua umat manusia yang ada di muka bumi

    ini, baik kepada Tuhannya, lingkungannya, sesamanya dan generasi selanjutnya.

    Bahwa kesempatan untuk mendapat akses dan hak untuk hidup sehat dan layak

    adalah merupakan hak azasi umat manusia. Dan atas berkat rahmat Tuhan Yang

    Maha Esa organisasi ini terbentuk sebagai sebuah keyakinan bahwa dengan itikad

    yang baik, komitmen, semangat dan integritas yang tinggi organisasi dapat

    memperjuangkan , menyokong dan membantu menyelamatkan lingkungan dan

    kemanusiaan dari ancaman bencana alam, pengrusakan, kepunahan dan tindakan-

    tindakan degradasi yang tidak bertanggungjawab lainnya. Semoga Tuhan Yang

    Maha Esa meridhoi usaha dan kepedulian kita, amieen.dan salam lestari!!!

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 17 of 39

    ANGGARAN DASAR

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    BAB I

    Nama, Kedudukan dan Legalitas

    Pasal 1

    Perkumpulan ini bernama Komunitas Lingkar Hijau atau disingkat KLH.

    Pasal 2

    Kedudukan organisasi ini bertempat di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

    Indonesia.

    Pasal 3

    Komunitas Lingkar Hijau atau yang disingkat KLH telah didirikan dan disyahkan

    Sesuai Akta Pendirian Nomor 6 tanggal 15 Juni 2011 yang dibuat dihadapan

    Notaris Deddy Saptono , SH.

    BAB II

    Maksud dan Tujuan Dibentuknya Organisasi

    Pasal 4

    Maksud dibentuknya Organisasi

    Maksud dibentuknya organisasi ini adalah menggugah kepedulian dan kesadaran

    bersama terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup agar tetap memiliki daya

    dukung dan daya tampung bagi kelangsungan hidup umat manusia saat ini dan

    mendatang.

    Pasal 5

    Tujuan Organisasi

    Tujuan Dibentuknya Organisasi ini adalah:

    1. Menjadikan issue dan permasalahan lingkungan menjadi arus utama dan

    gerakan sosial yang dapat dikelola dengan baik;

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 18 of 39

    2. Menjadi organisasi yang populis, inklusif dan bersahabat.

    3. Menjadi organisasi yang bertanggung gugat dan transparan.

    4. Menjadikan Organisasi yang Mandiri dan Profesional dalam advokasi

    lingkungan.

    5. Ikut menyokong prinsip-prinsip penyelenggaraan kepemerintahan yang

    baik ( Good Governance);

    6. Menjadikan Komunitas Lingkar Hijau sebagai pressuregroup yang

    senantiasa memberikan kontribusi konstruktif dalam setiap pembuatan

    kebijakan (policy making).

    7. Menjadi organisasi pembelajar yang dapat mengelola informasi dan

    pengetahuan yang dikumpulkannya untuk menjadi wawasan, pemahaman,

    keyakinan dan kesadaran dalam mendukung upaya penyelamatan

    lingkungan hidup yang dilakukan anggota dan jaringannya maupun publik.

    BAB III

    Visi dan Misi Organisasi

    Pasal 6

    Organisasi Komunitas Lingkar Hijau memiliki Visi untuk bersama-sama

    mewujudkan tatanan kehidupan alam dan kehidupan sosial yang asri, harmonis,

    sejahtera, berkeadilan dan berkelanjutan.

    Pasal 7

    Misi organisasi

    1. Membangun dan membina kepedulian dan kesadaran bersama dalam rangka

    menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup.

    2. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas organisasi dalam melakukan

    advokasi lingkungan hidup melalui tindakan-tindakan persuasif, preventif

    dan refresif.

    3. Memperjuangkan dan menggalang dukungan dengan cara melakukan

    propaganda, kampanye, provokasi, konfrontasi, diplomasi, edukasi,

    advokasi, politisasi, pertanggung gugatan (class action) terhadap issue

    issue dan permasalahan lingkungan hidup yang dianggap penting dan

    strategis.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 19 of 39

    BAB IV

    Nilai Dasar, Prinsip Dasar dan Azas Organisasi

    Pasal 8

    Nilai-nilai Dasar Organisasi

    Nilai-nilai Dasar Organisasi didasarkan kepada:

    Kesadaran bahwa alam semesta beserta segala isinya adalah anugerah

    Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa yang harus disyukuri, dipelihara

    dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan umat manusia dan

    harus dapat dipertanggungjawabkan dihadapan-Nya tanpa harus

    mengurangi atau mengabaikan hak-hak manusia lainnya, hak-hak ekologis

    dan hak-hak generasi selanjutnya;

    Kesadaran bahwa tanggungjawab memelihara dan melestarikan

    lingkungan adalah merupakan tanggungjawab bersama (tanpa kecuali)

    seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini;

    Kepercayaan bahwa hak hidup secara sehat dan layak adalah adalah

    merupakan hak asasi manusia.

    Kepercayaan bahwa kesempatan atas akses terhadap semua sumberdaya

    dan kekayaan alam dan lingkungan adalah hak yang azasi dan setara

    (egaliter) seluruh umat manusia , dengan demikian pengelolaan dan

    pemanfaatannya harus dapat dipertanggungjawabkan secara kemanusiaan

    (sosiologis) dan ekologis serta harus memenuhi rasa keadilan bagi semua

    umat manusia;

    Keyakinan bahwa pengelolaan organisasi yang demokratis, terbuka,

    bertanggung jawab dan profesional akan mampu melindungi dan

    menyokong hak-hak masyarakat dan lingkungan hidup yang adil dan

    berkelanjutan.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 20 of 39

    Pasal 9

    Prinsip Dasar Organisasi

    Prinsip-Prinsip Dasar Organisasi dibangun dan diletakkan pada :

    a. Selalu menjunjung tinggi demokrasi, keterbukaan dan egalitarianisme

    dalam mensikapi setiap issue dan permasalahan lingkungan;

    b. Fokus aksi dan kegiatan Komunitas Lingkar Hijau adalah

    memperjuangkan hak-hak lingkungan, sehingga dalam dalam prakteknya

    ia tidak memiliki sekutu ataupun lawan secara permanen.

    c. Lingkar hijau adalah organisasi sukarela (volunteer) yang mendasarkan

    tanggungjawab dan kesadarannya kepada Tuhan, diri dan lingkungannya,

    yang oleh karenanya ia bebas dari kepentingan politik, rezim, korporasi,

    atau pihak-pihak tertentu yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar,

    prinsip-prinsip dasar dan azas Komunitas Lingkar Hijau;

    d. Menjamin independensi kepentingan dan sumber keuangan dari hegemoni

    kepentingan politik, rezim ataupun korporasi;

    Selalu mengedepankan dialog dan aksi damai serta tata cara lain yang

    sesuai dengan norma/etika ekologi, sosial, budaya dan hukum, dalam

    menyikapi setiap issue-issue dan permasalahan lingkungan;

    Pasal 10

    Azas Organisasi

    Dalam setiap sikap dan tindakannya organisasi Komunitas Lingkar Hijau selalu

    melandaskan dan taat terhadap azas Organisasi, yakni:

    o Azas organisasi Komunitas lingkar Hijau adalah: UUD 1945, Keterbukaan

    dan demokrasi, keadilan, profesionalisme, akuntabilitas dan egalitarianisme.

    o Makna azas sebagaimana tertuang dalam pasal 10 ayat 1 dapat dilihat dalam

    penjelasan AD/ART ini.

    Pasal 11

    Sifat

    Komunitas Lingkar Hijau bersifat Independen sehingga ia terbebas dari Issue

    kepentingan politik dan SARA ( Suku, Agama dan Ras);

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 21 of 39

    BAB V

    KEANGGOTAAN

    Pasal 12

    1. Keanggotaan Komunitas Lingkar Hijau terdiri dari keanggotaan individu,

    keanggotaan korporasi, keangggotaan kehormatan dan keanggotaan

    partisipan.

    2. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban;

    3. Syarat, ketentuan hak dan kewajiban anggota sebagaimana disebutkan

    didalam pasal 11 ayat 1 dan 2 diatur lebih lanjut didalam Anggaran Rumah

    Tangga Komunitas Lingkar Hijau yang merupakan bagian yang tak

    terpisahkan dari Anggaran Dasar ini.

    BAB VI

    KEDAULATAN

    Pasal 13

    Kedaulatan berada ditangan anggota yang pelaksanaanya diatur dalam Anggaran

    Rumah Tangga dan ketentuan penjabarannya.

    BAB VII

    STRUKTUR ORGANISASI

    Pasal 14

    Keksuasaan dipegang oleh Musyawarah Besar, Musyawarah Cabang.

    Pasal 15

    Kepemimpinan

    Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang.

    Pasal 16

    Sistem Pertanggungjawaban

    Pertanggungjawaban penyelenggaraan organisasi dilakukan terhadap anggota

    yang pelaksanaanya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan

    penjabarannya.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 22 of 39

    Pasal 17

    Majlis Pengawas dan Konsultasi

    1. Ditingkat pengurus pusat Komunitas Lingkar Hijau dibentuk Majlis

    Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat.

    2. Ditingkat pengurus cabang Komunitas Lingkar Hijau dibentuk Majlis

    Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang.

    BAB VII

    KEUANGAN DAN HARTA BENDA

    Pasal 18

    1. Keuangan dan harta benda Komunitas Lingkar Hijau dikelola dengan

    prinsip transparansi, bertanggungjawab, efektif, efesien dan

    berkesinambungan.

    2. Keuangan dan harta benda Komunitas Lingkar Hijau diperoleh dari iuran

    anggota, sumbangan anggota dan usaha-usaha lain yang tidak bertentangan

    dengan prinsip dan azas KLH.

    BAB VIII

    PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

    Pasal 19

    1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Besar

    KLH;

    2. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh:

    a. Musyawarah Besar KLH;

    b. Peraturan Perundangan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

    3. Harta benda KLH setelah dibubarkan harus diserahkan kepada organisasi

    atau pihak lain yang memiliki tujuan, visi dan misi yang sama terhadap

    lingkungan hidup.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 23 of 39

    BAB IX

    ATURAN TAMBAHAN

    Pasal 20

    Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini dimuat dalam peraturan-

    peraturan/ketentuan-ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan

    Anggaran Dasar KLH.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 24 of 39

    ANGGARAN RUMAH TANGGA

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    BAB I

    KEANGGOTAAN

    BAGIAN I

    ANGGOTA

    Pasal 1

    Keanggotaan individu

    Anggotaan individu adalah setiap orang yang secara pribadi menyatakan diri

    secara tertulis menjadi anggota Komunitas Lingkar Hijau dan ditetapkan oleh

    pengurus pusat.

    Pasal 2

    Keanggotaan Korporasi

    Anggotaan korporasi adalah setiap kelompok atau badan hukum yang berdasarkan

    keputusan kelompok atau kelembagaannya menyatakan secara tertulis menjadi

    anggota Komunitas Lingkar Hijau.

    Pasal 3

    Keanggotaan Kehormatan

    Anggotaan kehormatan adalah anggota yang berjasa terhadap organisasi

    Komunitas Lingkar Hijau yang ditetapkan oleh Musyawarah Besar.

    Pasal 4

    Keanggotaan Partisipan

    Anggotaan partisipan adalah anggota biak secara individu maupun kelompok atau

    korporasi yang senantiasa mendukung, mengikuti dan membantu kegiatan-

    kegiatan Komunitas Lingkar Hijau.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 25 of 39

    BAGIAN II

    SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN

    Pasal 5

    1. Setiap orang baik secara individu atau secara kelembagaan ataupun

    korporasi yang memiliki kepedulian dan rasa tanggungjawab serta sukarela

    untuk terlibat didalam memperjuangkan hak-hak lingkungan;

    2. Setiap individu, lembaga ataupun korporasi yang ingin menjadi anggota

    Komunitas Lingkar Hijau harus mengajukan permohonan serta menyatakan

    secara tertulis kesediaan untuk mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

    Tangga dan ketentuan-ketentuan organisasi (satuta) Komunitas Lingkar

    Hijau lainnya.

    Pasal 6

    Masa Kanggotaan

    1. Masa keanggotaan Komunitas Lingkar Hijau berlaku selama ditetapkan dan

    belum dicabut status keanggotaannya.

    2. Masa keanggotaan Komunitas Lingkar Hijau selama anggota individu,

    kelompok atau korporasi tidak mengundurkan diri status keanggotaannya.

    3. Keanggotaan partisipan diakui sebagai anggota selama mendukung,

    mengikuti dan mambantu kegiatan-kegiatan Komunita Lingkar Hijau.

    4. Masa keanggotaan individu, kelembagaan maupun korporasi berakhir

    apabila yang bersangkutan telah dinyatakan oleh organisasi Komunitas

    Lingkar Hijau setelah dicabut status keanggotaannya.

    BAGIAN III

    HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

    Pasal 7

    Hak Anggota

    1. Setiap anggota , baik anggota individu, korporasi, kehormatan, partisipan ,

    memiliki hak bicara dan hak berpartisipasi yang sama didalam setiap proses

    pengambilan keputusan dan kegiatan organisasi;

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 26 of 39

    2. Anggota kehormatan memiliki hak mengajukan usul/saran dan pertanyaan

    kepada pengurus secara lisan atau tulisan.

    Pasal 8

    Kewajiban Anggota

    1. Setiap anggota berkewajiban menjaga nama baik KLH, serta menjunjung

    tinggi azas, prinsip dan etika organisasi.

    2. Setiap anggota wajib mentaati setiap ketentuan (statuta) organisasi KLH;

    3. Setiap anggota berkewajiban menjalankan misi organisasi.

    4. Setiap anggota berkewajiban menghormati simbol-simbol organisasi.

    5. Setiap anggota berkewajiban membayar iuran anggota.

    BAGIAN IV

    RANGKAP ANGGOTA DAN RANGKAP JABATAN

    Pasal 9

    1. Dalam keadaan tertentu anggota KLH dapat merangkap menjadi anggota

    organisasi lain atas persetujuan pengurus pusat.

    2. Pengurus tidak dibenarkan merangkap jabatan struktural KLH.

    3. Anggota KLH yang menjadi anggota organisasi lain harus menyesuaikan

    diri dengan Anggaran Dasar, Anggaran rumah Tangga dan ketentuan KLH.

    BAGIAN V

    SANKSI ANGGOTA

    Pasal 10

    1. Sanksi adalah bentuk hukuman sebagai bagian proses pembinaan yang

    siberikan organisasi kepada anggota yang melanggar peraturan-peraturan

    organisasi dan mencemarkan nama baik organisasi.

    2. Sanksi dapat berupa tegura secara lisan, peringatan secara tertulis,

    pemecatan status keanggotaan dan bentuk lain yang ditentukan oleh

    pengurus pusat.

    3. Anggota yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan diforum yang

    ditunjuk untuk itu.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 27 of 39

    BAB II

    STRUKTUR ORGANISASI

    BAGIAN I

    MUSYAWARAH BESAR

    Pasal 11

    Status

    1. Musyawarah Besar merupakan musyawarah seluruh anggota individu atau

    korporasi atau utusan cabang-cabang.

    2. Musyawarah Besar memegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilan

    keputusan.

    3. Musyawarah Besar dilakukan 2 (dua) Tahun sekali.

    4. Dalam keadaan luar biasa Musyawarah Besar dapat dilakukan menyimpang

    dari ketentuan pasal 11 ayat 3.

    5. Dalam keadaan luar biasa Musyawarah Besar dapat diadakan berdasarkan

    inisiatif seluruh anggota, sekurang-kurangnya diajukan oleh separuh atau

    lebih anggota atau cabang.

    Pasal 12

    Kekuasaan/Wewenang

    1. Meminta laporan pertanggungjawaban pengurus pusat.

    2. Menetapkan AD, ART, Ketentuan-ketentuan Pokok dan Program Kerja

    Pusat.

    3. Memilih kepengurusan organisasi;

    4. Menetapkan Anggota Majlis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat.

    Pasal 13

    Tata Tertib

    1. Peserta Musyawarah Besar terdiri dari pengurus pusat, pengurus cabang dan

    anggota KLH.

    2. Pimpinan sidang Musyawarah Besar dipilih dari peserta dan berbentuk

    presidium.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 28 of 39

    3. Musyawarah Besar baru dapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih

    dari separuh jumlah peserta Musyawarah Besar.

    4. Apabila ayat 3 tidak terpenuhi maka Musyawarah Besar diundur selama 2 x

    6 jam setelah itu dinyatakan sah.

    5. Setelah menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan dibahas

    oleh Musyawarah Besar dinyatakan demisioner.

    BAGIAN II

    STRUKTUR PIMPINAN

    Pasal 14

    Pengurus Pusat

    1. Pengurus Pusat adalah instansi kepemimpinan tertinggi organisasi.

    2. Masa jabatan Pengurus Pusat adalah 2 (dua) Tahun.

    Pasal 15

    Personalia Pengurus Pusat

    1. Formasi Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris,

    Bendahara.

    2. Formasi Pengurus Pusat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi yang

    disesuaikan dengan efektifitas dan efesiensi kinerja pengurus.

    3. Yang dapat menjadi personalia pengurus pusat adalah:

    a. Bertaqwa kepada Allah SWT,

    b. Tidak sedang dijatuhi sanksi oleh organisasi.

    c. Memiliki pemahaman yang baik terkait persoalan-persoalan

    lingkungan hidup.

    d. Tidak sedang menjadi pengurus untuk ketiga kalinya dalam masa

    jabatan.

    e. Tidak menjadi salahsatu pengurus di salahsatu organisasi Partai

    Politik tertentu;

    f. Tidak sedang tersangkut kasus tindak hukum pidana sampai dengan

    ada keputusan pengadilan yang sah dan mengikat ( incraht);

    4. Yang dapat menjadi ketua.formatuer KLH adalah :

    a. Bertaqwa kepada Allah SWT,

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 29 of 39

    b. Tidak sedang dijatuhi sanksi oleh organisasi.

    c. Memiliki pemahaman yang baik terkait persoalan-persoalan

    lingkungan hidup.

    d. Tidak sedang menjadi pengurus untuk ketiga kalinya dalam masa

    jabatan.

    e. Tidak menjadi salahsatu pengurus di salahsatu organisasi Partai

    Politik tertentu;

    f. Tidak sedang dijtuhi h sampai dengan ada keputusan pengadilan

    yang sah dan mengikat ( incraht);

    5. Selambat-lambatnya 30 hari setelah Musyawarah Besar pengurus pusat

    KLH harus sudah dibentuk dan pengurus demisioner telah melakukan serah

    terima jabatan kepengurusan.

    6. Apabila ketua tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, maka dapat dipilih

    pejabat pelaksana sementara.

    7. Yang dimaksud tidak dapat melaksanakan tugas adalah :

    a. Meninggal dunia.

    b. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas/non aktif

    selama 6 (enam) bulan berturut-turut.

    c. Tidak dapat hadir dalam setiap kegiatan maupun rapat/pertemuan

    selama 10 kali secara berturut-turut tanpa ada alasan yang dapat

    dipertanggungjawabkan;.

    8. Ketua dapat diberhentikan dan diangkat pejabat ketua sebelum Musyawarah

    Besar dilaksanakan apabila memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut:

    a. Terbukti

    b. Terbukti melanggar AD/ART setelah dinyatakan oleh keputusan rapat

    Majelis Pengawas KLH dan dewan penasihat KLH;

    c. Membuat pernyataan kepada publik atas nama pengurus pusat KLH

    karena telah melanggar AD/ART dan Statuta organisasi;

    d. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai ketua sebagaimana diatur

    dalamART pasal 15.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 30 of 39

    9. Pemberhentian ketua dan pengangkatan/pengambilan sumpah jabatan

    Pejabat Ketua sebelum Musyawarah Besar hanya dapat melalaui,

    a. Keputusan sidang pleno pengurus pusat yng disetujuai minimal

    50%+1 suara pengurus apabila pemberhentian dilakukan melalui rapat

    pengurus pusat.

    b. Keputusan sidang pleno pengurus pusat yang disetujuai oleh 50%+1

    peserta pleno apabila pemberhentian diusulkan oleh pengurus cabang.

    10. Usulan pemberhentian ketua disampaikan secara tertulis disertai alasan,

    bukti dan saksi. Dan ditandangani oleh pengusul yang ditembuskan ke

    Dewan Penasihat.

    11. Ketua dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan

    pemberhentiannya kepada Majlis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat

    selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak putusan pemberhentiannya

    ditetapkan, Majlis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat bersifat final

    dan mengikat dikeluarkan paling lambat 14 (empat belas hari) sejak

    pengajuan gugatan pembatakan diterima.

    12. Dalam hal ketua mangkat atau mengundurkan diri, sekretaris pengurus pusat

    diangkat menjadi pejabat sementara ketua hingga dilakukan pemilihan.

    13. Bila sekretaris pengurus pusat tidak dapat menjadi ketua sementara karena

    mangkat, mengundurkan diri atau berhalangan tetap hingga 2 (dua) kali

    rapat ketua semantara diangkat dari ketua bidang pembinaan aparatur

    oganisasi.

    14. Sumpah jabatan ketua dilakukan oleh pengurus Majlis Pengawas dan

    Konsultasii pengurus pusat.

    15. Ketua dapat melakukan reshuffle atau pergantian personalia pengurus pusat

    dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

    a. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat penurus pusat KLH.

    b. Realisasi program kerja dibidang yang bersangkutan dalam satu

    semester.

    c. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja pengurus pusat

    diluar bidang yang bersangkutan.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 31 of 39

    Pasal 16

    Tugas dan Wewenang

    1. Menggerakan organisasi berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

    Tangga.

    2. Melaksanakan ketetapan-ketetapan Musyawarah Besar.

    3. Menyampaikan ketetapan dan perubahan penting yang berhubungan dengan

    KLH kepada seluruh aparat dan anggota KLH terkait.

    4. Melaksanakan sidang pleno pengurus pusat setiap semester kegiatan selama

    periode berlangsung.

    5. Menetapkan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan Pengurus Pusat

    selama tidak bertentangan dengan Anggaan Dasar dan Anggaran Rumah

    Tangga Organisasi.

    6. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban kepada Musyawarah Besar.

    7. Mengesahkan status keanggotaan.

    8. Mengesahkan status kelembagaan tingkat cabang.

    Pasal 16

    Struktur Pengurus

    1. Struktur Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari :

    a. Ketua Umum

    b. Ketua Bidang

    c. Sekretaris Umum

    d. Bendahara Umum

    e. Dewan penasihat

    2. Struktur Pengurus Komunitas Lingkar Hijau dapat disesuaikan dengan

    kebutuhan dengan mempertimbangkan azas merit system dan efektif,

    efesien dalam penyelenggaraan organisasi.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 32 of 39

    BAB IV

    KEUANGAN DAN HARTA BENDA

    Pasal 18

    Pengelolaan Keuangan dan Harta Benda

    1. Prinsip transparansi maksudnya adalah adanya keterbukaan tentang sumber

    dan besaran dana yang diperoleh serta alokasi anggaran yang dilaksanakan;.

    2. Prinsip bertanggungjawab (accountable) maksudnya adalah setiap satuan

    dana yang diperoleh dan dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan baik

    dari aspek perolehan sumber dana, besaran dan alokasi anggaran , sesuai

    dengan kaidah-kaidah akuntansi yang baik;

    3. Prinsip efektif maksudnya adalah setiap satuan dana yang digunakan

    memiliki nilai guna dan manfaat yang tinggi dalam rangka menyokong

    terwujudnya visi dan misi organisasi.

    4. Efesien adalah setiap satuan dana yang digunakan tidak melebihi

    kebutuhannya.

    5. Berkesinambungan maksudnya adalah setiap upaya untk memperoleh dan

    menggunkan dana tidak merusak sumber pendanaan untuk jangka panjang

    dan tidak membebani generasi yang akan datang.

    6. Iuran anggota bersifat wajib yang besaran dan mekanisme pemungutannya

    diserahkan kepada pengurus pusat.

    BAB V

    LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI

    Pasal 19

    Lambang dan atribut organisasi lainnya diatur dalam ketentuan tersendiri yang

    ditetapkan oleh Musyawarah Besar.

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 33 of 39

    BAB VI

    PERUBAHAN ANGGRAN RUMAH TANGGA

    Pasal 20

    1. Perubahan Anggran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan pada

    Musyawarah Besar.

    2. Perubahan anggran rumah tangga hanya dapat dilakukan melalui

    Musyawarah Besar yang pada waktu perubahan tersebut akan dilakukan dan

    disahkan dihadiri oleh 2/3 peserta yang memiliki hak bicara dan hak suara

    Musyawarah Besar dan disetujui oleh 50%+1 jumlah peserta.

    BAB VII

    ATURAN TAMBAHAN

    Pasal 21

    Struktur kepemimpina KLH berkewajiban melakukan sosialisasi Anggaran Dasar

    dan Anggran Rumah Tangga kepada seluruh anggota KLH.

    BAB VIII

    ATURAN PERALIHAN

    Pasal 22

    Pedoman-pedoman organisasi dibahas pada forum tersendiri dan disahkan oleh

    pleno pengurus pusat.

    BAB IX

    PENUTUP

    Pasa 23

    Pembubaran Organisasi

    Pembubaran Organisasi ini hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar

    atau karena sebab hukum lainnya yang memungkinkan dibubarkannya organisasi

    ini setelah melalui suatu proses hukum dan memiliki keputusan hukum yang

    berkekuatan hukum yang syah dan mengikat.

    Pasal 24.

    Ketentuan Penutup

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 34 of 39

    Hal-hal lain yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur

    kemudian dalam Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain Organisasi melalui

    mekanisme system pengambilan keputusan yang telah ditentukan;

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 35 of 39

    SUSUNAN PENGURUS

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU (KLH)

    PERIODE 20114-2016

    KETUA UMUM : WAHD, S.IP

    KETUA BIDANG ADVOKASI : SETIADI

    RAMDANA

    KETUA BIDANG AKSI : GILANG

    MAULANA FAJAR

    ARIS

    ARIA

    ERIK

    AES SULASTRI

    KETUA BIDANG PENDIDIKAN DAN LATIHAN : YING-YING

    SIHABUDIN

    RISKAWATI

    MINA SM

    KETUA BIDANG LITBANG : AGUNG

    DERI

    ZEIN

    NOVA

    SANTIASARI

    SEKRETARIS UMUM : EVA N FAUZAN

    BENDAHARA : MIRANTI

    DESNIATI SARI

    WAKIL BENDAHARA : NENG SUHARYANI

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 36 of 39

    PROGRAM KERJA

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

    PERIODE 2014-2019

    I. Pendahuluan

    Pada hakikatnya, Tuhan Yang Maha Esa menciptakan langit dan

    bumi serta segala sesuatu yang terdapat didalamnya adalah anugrah

    dan nikmat bagi manusia, maka jika kita berbicara tentang anugrah dan

    nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, kita tidak akan mampu

    untuk menghitungnya, meskipun lautan dijadikan tintanya dan pohon-

    pohon djadikan penanya kita tidak akan mampu mencatatnya. Dari

    anugah dan nikmat yang Allah berikan ini maka senyata adalah bahwa

    manusia diberikan amanah yang besar untuk menjaga dan memelihara

    serta memanfaatkan apa yang ada di alam semesta ini. Karena dalam

    Firmany menjelaskan untuk menjadikan manusia sebagai khalifah

    atau pemimpin dimuka bumi ini, artinya jika manusia dijadikan

    khalifah atau pemimpin dimuka bumi ini, maka manusia harus

    bertanggungjawab untuk menjaga alam ini dari kerusakan, karena

    Tuhan Yang Maha Esa pun menjelaskan bahwa yang melakukan

    kerusakan didarat, laut itu adalah oleh tangan-tangan manusia,

    kemudian sebagai pepimpin dimuka bumi ini manusi harus

    bertanggungjawab untuk memelihara dan memanfaatkannya dengan

    baik, dan Allah telah menjelaskan dalan ayat yang lain bahwa setiap

    dari kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimiatai

    pertanggungjawaban atas kepemimpinannya dan kesumuanya itu

    (alam semesta, sebagai pemimpin) adalah amanah dari Tuhan Yang

    Maha Esa, dan kita sebagai manusia dengan fitroh sebagai pemimpin

    hendaknya senantiasa menjaga, memelihara serta memanfaatkan alam

    ini dengan sebaik-baiknya dan semata-mata untuk kemakmuran dan

    kesejahteraan hidup manusia didunia dan akhirat.

    Manusia dan lingkungan alam ini merupakan dua hal yang tidak

    bisa dipisahkan, begitulah Tuhan Yang Maha Esa menciptakan

    manusia dan alam semesta. Artinya ini menjadi kodrat illahiyah dan

    merupakan hukum alam bahwa manusia hidup didunia ini tidak lepas

    dari alam. Sehingga alam menjadi sumber pendukung kehidupan

    manusia, maka kalau kita maknai alam sebagai sumber yang

    mendukung kehidupan manusia maka senyatanya keberadaan alam

    menjadi wujud eksistensi manusia. Manusia menjadi episentrum dalam

    alam ini, jikalau manusia salah memaknai dan memperlakukan alam

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 37 of 39

    maka alampun bukan lagi menjadi sumber pendukung kehidupan

    melainkan sumber malapetaka dan kehancuran bagi manusia. Saat

    inipun kita dapat menyaksikan bahwa kondisi alam telah menjadi

    sumber pendorong timbulnya malapetaka dan kehancuran bagi

    manusia seperti terjadinya pemanasan global (global warming), banjir,

    longsor, banjir, lumpur, polusi, kerusakan lahan, rusaknya

    keanekaragaman hayati (biodiversity) dan timbul berbagai penyakit

    endemik serta kerusakan ekosistem yang mengakibatkan alam

    kehilangan keseimbangannya. Dengan begitu besarnya kerusakan alam

    yang mengancam kehidupan manusia baru lah mulai ada kesadaran

    dunia terhadap pentinganya menjaga kelestarian fungsi lingkungan

    hidup yang diawali dengan Konferensi stockholm tahun 1972 dan KTT

    rio serta KTT johanesberg megenai pembangunan berkelanjutan

    (world summit on sustainable development).

    Meskipun dunia telah memperlihatkan perhatiannya terhadap

    lingkungan hidup tetapi pada dasarnya persoalan lingkungan hidup

    harus pula menjadi perhatian setiap individu untuk menjaga,

    memelihara dan memanfaatkan alam ini dengan sebijaksana mungkin.

    Selain itu juga lingkungan hidup merupakan tanggungjawab negara,

    yang secara konstiusional telah diatur secara eksplisit bahwa bumi, air

    dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara

    dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. (UUD

    pasal 33 ayat 3). Maka secara konstitusional negara memiliki

    kedaulatan untuk mengatur, mengelola dan memanfaatkan kekayaan

    alam dengan sebaik-baiknya dan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan

    rakyatnya dan menjamin bahwa cabang-cabang produksi yang penting

    dan menyangkut hajat hidup orang banyak harus terwujud karena

    merupakan hak azazi manusia seperti yang tercantum dalam UUD

    1945 pasal 28 H. Akan tetapi pada tataran sosio empiris hak-hak

    konstitusional negara seakan kehilangan kedaulatannya manakala

    sumberdaya alam indonesia dieksploitasi secara sporadis tanpa

    memperdulikan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan hak azasi

    manusia, sehingga mengakibatkan distorsi sosial dan distorsi

    enviromental.

    Komunitas Lingkar Hijau atau disingkat KLH adalah organisasi

    yang lahir dari sebuah penomena distorsif dan kegelisahan moral,

    intelektual bahkan sepiritual terhadap alam. Manakala melihat,

    pelbagai perlakuan eksploitatif sebagian manusia terhadap lingkungan

    yang mengancam kelangssungan hidup mahluk hidup bahkan nilai-

    nilai peradaban manusia, konsepsi pembangunan dijadikan sebuah

    alibi untuk mengeksploitasi sumberdaya secara sporadis tanpa

    mempertimbangkan kelangsungan kehidupan manusia dan mahluk

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 38 of 39

    hidup lainya. Perkembangan kehidupan manusia telah membawa

    perubahan bahkan ancaman yang signifikan terhadap kelestarian fungsi

    lingkungan hidup.

    Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut. Pada dasarnya

    pembangunan meuntut ketersediaan sumber daya alam yang memadai

    akan tetapi di lain pihak sumberdaya alam pun menuntut kelestarian

    agar tetap memiliki fungsi yang semestinya untuk menunjang

    kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya, kemudian selain

    daripada itu sumberdaya alam memiliki sifat terbatas sehingga daya

    dukung dan daya tampung lingkungan perlu dijaga dan dipelihara

    semaksimal mungkin. Kemudian terdapat sifat-sifat sumberdaya alam

    yang berifat dapat diperbaharui (renewable resource) dan sumberdaya

    alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resource).

    Maka konsepsi pembangunan akan menjadi sebuah tuntutan

    kebutuhan yang paradoksal apabila tidak diselaraskan dengan sifat-

    sifat sumberdaya alam tersebut, karena pada akhirnya pembangunan

    akan kehilangan maknanya dari hakikat pembangunan itu sendiri.

    II. Issue Strategis

    Dalam merencanakan dan menjalankan program, Komunitas Lingkar

    Hijau (KLH) menajamkan fokus dan ptioritas dalam mengelola aksi

    dan advokasi terhadap isu-isu dan permasalahan lingkungan sebagai

    berikut :

    Bumi, Air dan Biosfer.

    Hutan, Perkebunan dan Pangan.

    Energi dan Tambang.

    Pesisir dan Laut.

    Isu-isu Perkotaan dan persampahan.

    Harmonisasi ruang dan penatagunaan lahan.

    Konservasi, reboisasi, pemberdayaaan dan keberlanjutan.

    Pendidikan lingkungan bagi masyarakat dan usia dini.

    III. Rencana Kerja

    Program kerja Komunitas Lingkar Hijau difokuskan pada hal-hal

    sebagai berikut :

    1. Menjadikan Komunitas Lingkar Hijau sebagai pressurgroup yang

    memiliki kakapsitas untuk melakukan intervensi politik terhadap

    proses pembuatan kebijakan (policy making) dan mengawal

    pelaksanaanya (implementation policy). Yang terdiri dari :

    a. Mendesak Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk segera

    merevisi PERDA No 7 Tahn 2009 Tentang Pengelolaan

    Lingkungan Hidup.

    b. Mendesak Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk segera

    membuat instrumen-istrumen pengelolaan dan perlindungan

  • MUSYAWARAH BESAR KE-I

    KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

    Page 39 of 39

    Lingkungan Hidup sebagaimana yang diamanatkan dalam UU

    No 32 Tahun 2009.

    c. Mendesak pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk melakukan

    penataan ulang terhadap segala bentuk eksploitasi sumber daya

    alam dibidang pertambangan batuaan dan logam serta dibidang

    pemanfataan air permukaan dan air bawah tanah.

    2. Menjadikan Komunitas Lingkar Hijau sebagai organisasi yang

    memiliki kapastias untuk melakukan aksi, propaganda, advokasi,

    tanggung gugat dan classaction dalam upaya penyelamatan

    lingkungan hidup. Sehingga perlu menetapkan strategi pelaksanaan

    program dengan pendekatan sebagai berikut :

    a. Melakukan kajian hukum lingkungan.

    b. Menyelenggarakan DIKLAT.

    c. Menyelenggarakan seminar atau workshop lingkungan.

    d. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari lingkungan

    seperti Hari Bumi, Hari Air dan lain sebagainya.

    e. Memberikan penghargaan terhadap komitment dan upaya-

    upaya masyarakat, LSM, lemaga pemerintahan dan korporasi

    dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

    f. Memuat bank pohon

    3. Melaksanakan penelitian tentang masalah-masalah lingkungan

    hidup.

    a. Melakukan penelitian tentang persoalan persampahan

    dipalabuhanratu.

    b. Melakukan penelitian terhadap segala bentuk eksploitasi

    sumberdaya alam.

    4. Membuat konsep pengelolaan sampah dipalabuhanratu dengan

    membuat bank sampah atau warung sampah.

    IV. Penutup

    Demikian rancangan program kerja Komunitas Lingkar Hijau (KLH)

    sebagai upaya yang diarahkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi

    organisasi.dengan senantiasa memohon rahmat dan ridho Tuhan Yang

    Maha Esa, semoga apa yang direncanakan tersebut dapat terlaksana

    dengan baik hingga pada akhirnya memberikan kontribusi positif

    terhadap pelestarian fungsi lingkungan hidup dan memberikan manfaat

    bagi kelangsungan hidup manusia saat ini dan mendatang.

    SALAM LESTARI ................!