klasifikasi bisnis ritel

30
Klasifikasi Bisnis Ritel Hensi Margaretta, MBA. 3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis Ritel/STIE MDP 1

Transcript of klasifikasi bisnis ritel

Page 1: klasifikasi bisnis ritel

Klasifikasi Bisnis Ritel

Hensi Margaretta, MBA.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 1

Page 2: klasifikasi bisnis ritel

Pokok Bahasan

• Jenis-jenis Bisnis Ritel

• In store retailing

• Non store retailing

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 2

Page 3: klasifikasi bisnis ritel

Klasifikasi Bisnis Ritel

1. Perdagangan Eceran Besar

– Specialty store

– Department store

– Supermarket

– Discount house

– Hypermarket

– General store

– Chain store

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 3

Page 4: klasifikasi bisnis ritel

Klasifikasi Bisnis Ritel

2. Perdagangan Eceran Kecil

– Berpangkalan

• Tetap – Kios

– Depot

– Warung

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 4

Page 5: klasifikasi bisnis ritel

Klasifikasi Bisnis Ritel

2. Perdagangan Eceran Kecil.. cont

• Tidak tetap – Kaki lima

– Pasar sore

– Pasar mambo

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 5

Page 6: klasifikasi bisnis ritel

Klasifikasi Bisnis Ritel

2. Perdagangan Eceran Kecil… cont.

• Pakai alat – Roda dorong

– Pedati

– Alat pikul

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 6

Page 7: klasifikasi bisnis ritel

Klasifikasi Bisnis Ritel

2. Perdagangan Eceran Kecil..cont.

– Tidak berpangkalan

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 7

Page 8: klasifikasi bisnis ritel

Jenis-jenis Bisnis Ritel

1. Toko Independent

– Memiliki kebebasan dalam menentukan aturan jam buka toko sehingga memungkinkan toko untuk beroperasi sampai larut malam di hari minggu atau hari libur.

– Lokasinya mudah dijangkau konsumen, dan adanya kedekatan secara emosional dengan pelanggan.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 8

Page 9: klasifikasi bisnis ritel

Jenis-jenis Bisnis Ritel

2. Koperasi

– Bagian pasar koperasi kurang berkembang:

(1) Kendala dalam manajemen yang timbul dari sasaran yang tidak jelas dan tidak komersial

(2) Ketidakmampuan untuk menarik, melatih, dan mempertahankan manajemen yang baik

(3) Keterbatasan dalam memperoleh modal dari luar

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 9

Page 10: klasifikasi bisnis ritel

Jenis-jenis Bisnis Ritel

3. Penjualan melalui Pos

– Berkembang pada tahun 1950-an dan 1960-an:

(1) Kemudahan berbelanja tanpa meninggalkan rumah

(2) Kemudahan agen dalam memperoleh penghasilan tambahan

(3) Kredit yang mudah

(4) Pilihan produk yang luas

(5) Pengiriman tanpa biaya tambahan

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 10

Page 11: klasifikasi bisnis ritel

Jenis-jenis Bisnis Ritel

4. Toko Serbaneka

– Toko dengan luas tepat penjualan di atas 35000 kaki persegi pada lebih dari satu lantai, dan menjual sekurang-kurangnya lima jenis barang dagangan termasuk pakaina wanita degnan pengelompokan menurut bagiannya.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 11

Page 12: klasifikasi bisnis ritel

Klasifikasi Retailing

• Schoell (1990) mengklasifikasikan:

1. bentuk kepemilikan

2. struktur operasional

3. orientasi harga dan pelayanan

4. barang dagangan yang ditawarkan

5. di mana peritel menjual barang dagangannya

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 12

Page 13: klasifikasi bisnis ritel

Bentuk Kepemilikan

• Kepemilikan bisa berupa sewa beli, kerja sama, atau perusahaan.

• Di antara bentuk kepemilikan adalah Consumer Cooperatives (coops), di mana customer yang juga bertindak sebagai investor (customer-investors) akan menerima bunga atas investasi yang dilakukannya, dan setiap orang memiliki hak untuk keluar dari keanggotaan tersebut.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 13

Page 14: klasifikasi bisnis ritel

Struktur Operasional

• Sebuah usaha ritel bisa dijalankan sebagai:

– Usaha peritel yang mandiri (retail independent)

– Jaringan ritel

• Suatu bentuk usaha ritel yang memiliki dua atau lebih ritel yang relatif sama, dengan salah satu toko seabgai sentralnya

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 14

Page 15: klasifikasi bisnis ritel

Struktur Operasional

• Sebuah usaha ritel bisa dijalankan sebagai:

– Asosiasi independent retailer

• Seseorang atau perusahaan yang memiliki dan menjalankan sebuah toko

– Organisasi franchise

• Sebuah franchise akan mendapatkan lisensi untuk membuak usaha, dengan bantuan dari franchisor ke franchisee.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 15

Page 16: klasifikasi bisnis ritel

Orientasi Harga dan Pelayanan

Poor profit performance

Service-oriented

positioning

Price-oriented

positioning Poor value

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 16

Low price High price

Low service

High service

Page 17: klasifikasi bisnis ritel

Orientasi Harga dan Pelayanan

• Kuadran 1: high service, low price

– poor profit performance

• Kuadran 2: high service, high price

– service-oriented positioning

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 17

Page 18: klasifikasi bisnis ritel

Orientasi Harga dan Pelayanan

• Kuadran 3: low price, low service

– Price-oriented positioning

• Kuadran 4: high price, low service

– Poor value

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 18

Page 19: klasifikasi bisnis ritel

Barang Dagangan yang Ditawarkan

• Bauran barang dagangan terdiri atas semua produk yang memungkinkan para peritel untuk menjangkau target konsumennya.

• Ada dua dimensi bauran dagangan, yaitu:

– kelebarannya (sempit-lebar)

– kedalamannya (dangkal-dalam)

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 19

Page 20: klasifikasi bisnis ritel

Ke Mana Peritel Menjual Barang Dagangannya

• Kebanyakan penjualan ritel mengambil tempat di dalam sebuah toko ritel, di mana konsumen akan pergi ke toko-toko ritel untuk berbelanja.

• Tidak menggunakan toko, tetapi melalui saluran seperti surat dan telepon.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 20

Page 21: klasifikasi bisnis ritel

In Store Retailing

1. Specialty Merchandisers

– Single-line stores adalah toko ritel yang menawarkan satu lini produk barang dagangan, dengan cukup banyak pilihan yang disajikan.

– Contoh: toko furniture, toko perhiasan, toko mainan, toko olahraga, toko buku, toko pakaian.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 21

Page 22: klasifikasi bisnis ritel

In Store Retailing

1. Specialty Merchandisers

– Specialty shopes adalah salah satu tipe dari toko single-line yang memiliki barang dagangan dengan lini produk paling sempit dan menyediakan pilihan paling banyak dalam lini tersebut..

– Contoh: toko pakaian wanita hamil.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 22

Page 23: klasifikasi bisnis ritel

In Store Retailing

2. General Merchandisers

– Variety stores adalah toko ritel yang menyediakan barang dagangan dengan banyak kategori, tetapi dengan pilihan yang terbatas.

– Contoh: Indomart, Alfa-mart.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 23

Page 24: klasifikasi bisnis ritel

In Store Retailing

2. General Merchandisers

– Departement stores adalah toko ritel yang memiliki ragam lini produk yang banyak serta dikelompokkan sesuai kategori lini produknya, seperti pakaina, furniture, mainan, dll.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 24

Page 25: klasifikasi bisnis ritel

In Store Retailing

3. Mass Merchandisers

– Supermarket atau pasar swalayan adalah toko ritel yang operasinya cukup besar, self service, dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen, seperti daging, hasil produk olahan, dll.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 25

Page 26: klasifikasi bisnis ritel

In Store Retailing

3. Mass Merchandisers

– Superstores adalah toko ritel yang lebih besar daripada supermarket konvensional dan menyediakan beragam barang, termasuk layanan jasa seperti perbankan, dry cleaning, lunch counters.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 26

Page 27: klasifikasi bisnis ritel

In Store Retailing

3. Mass Merchandisers

– Combination stores adalah toko ritel yang mengkombinasikan food store dengan drug store.

– Hipermarkets, toko ritel yang dijalankan dengan mengkombinasikan model discount store, supermarket, dan warehouse store di satu tempat.

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 27

Page 28: klasifikasi bisnis ritel

Non-Store Retailing

• Eceran bukan toko

• Penjualan eceran dibagi menjadi 4 kategori:

– Penjualan langsung

– Pemasaran langsung

– Penjualan otomatis

– Jasa pembelian

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 28

Page 29: klasifikasi bisnis ritel

Non-Store Retailing

• Penjualan langsung

– Penjualan satu ke satu

– Penjualan satu ke banyak

– Pemasaran bertingkat/jaringan

• Pemasaran langsung

– Telemarketing

– Pemasaran tanggapan langsung melalui televisi

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 29

Page 30: klasifikasi bisnis ritel

Non-Store Retailing

• Penjualan langsung

• Pemasaran langsung

• Penjualan otomatis

• Jasa pembelian

3/14/2013 Hensi Margaretta, MBA./Manajemen Bisnis

Ritel/STIE MDP 30