Kk mtk fix

35
BAB 1. GAMBARAN UMUM SMKN 5 JEMBER 1.1 Gambaran Umum Fisik Sekolah dan Lingkungannya SMKN 5 Jember merupakan sekolah kejuruan berbasis pertanian yang berada di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. SMKN 5 Jember merupakan SMK terbesar di Indonesia. Tiap tahunnya, sekitar 3.000 siswa belajar di sekolah sebelumnya bernama Sekolah Menengah Teknologi Pertanian (SMTP) Sukorambi tersebut. Sekolah ini berdiri diatas lahan seluas 8 hektar. Sekolah ini memiliki 12 paket keahlian yang terdiri dari Kimia Analisis, Teknik Komputer dan Jaringan, Multimedia, Mekanisasi Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian, Pengawasan Mutu Hasil Pertanian, Agribisnis Produksi Ternak Unggas, Agribisnis Produk Ternak Ruminansia, Budidaya Perikanan, Agribisnis Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura, Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan, Agribisnis Produksi Tanaman Perkebunan. Sekolah ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas X, XI, dan XII, untuk kelas X terdiri dari 28 kelas, untuk kelas XI dan XII terdiri dari 26 kelas sehingga total keseluruhan kelas adalah 80 kelas. Di sekolah ini memiliki tenaga pengajar sejumlah 200 guru. SMKN 5 Jember juga dikenal sebagai sekolah kejuruan yang kini menjadi ICT Center di Kabupaten Jember. Sekolah ini juga mengelola TV edukasi Kabupaten Jember. SMKN 5 Jember kini telah bersertifikat SMM ISO 9001:2000;9001:2008 bahkan sedang mengembangkan SMM ISO 9001:2008 IWA-2. SMKN 5 Jember memiliki fasilitas pendidikan dan pelatihan yang berstandar mutu memadai untuk mencetak lulusan yang kapabel dan memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing. Selain itu, SMKN 5 Jember yang berada di tempat strategis menjadi pintu masuk kota ingin menjadi teras kota Jember. SMKN 5 Jember saat ini beralamat di Jl. Brawijaya Nomor 55 Jember, dengan website: smkn5jember.sch.id. SMKN 5 Jember menorehkan prestasi dengan membuat Smart Green House pertama di Indonesia. Menggandeng Fakultas Pertanian Universitas Jember (Faperta Unej), SMKN 5 Jember sukses mendirikan Smart Green House yang bisa di kendalikan dengan laptop bahkan handpone. Smart Green House

Transcript of Kk mtk fix

Page 1: Kk mtk fix

BAB 1. GAMBARAN UMUM SMKN 5 JEMBER

1.1 Gambaran Umum Fisik Sekolah dan Lingkungannya

SMKN 5 Jember merupakan sekolah kejuruan berbasis pertanian yang

berada di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. SMKN 5

Jember merupakan SMK terbesar di Indonesia. Tiap tahunnya, sekitar 3.000

siswa belajar di sekolah sebelumnya bernama Sekolah Menengah Teknologi

Pertanian (SMTP) Sukorambi tersebut. Sekolah ini berdiri diatas lahan seluas 8

hektar. Sekolah ini memiliki 12 paket keahlian yang terdiri dari Kimia Analisis,

Teknik Komputer dan Jaringan, Multimedia, Mekanisasi Pertanian, Teknologi

Hasil Pertanian, Pengawasan Mutu Hasil Pertanian, Agribisnis Produksi Ternak

Unggas, Agribisnis Produk Ternak Ruminansia, Budidaya Perikanan, Agribisnis

Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura, Agribisnis Pembibitan dan Kultur

Jaringan, Agribisnis Produksi Tanaman Perkebunan. Sekolah ini dibagi menjadi

tiga kelas yaitu kelas X, XI, dan XII, untuk kelas X terdiri dari 28 kelas, untuk

kelas XI dan XII terdiri dari 26 kelas sehingga total keseluruhan kelas adalah 80

kelas. Di sekolah ini memiliki tenaga pengajar sejumlah 200 guru.

SMKN 5 Jember juga dikenal sebagai sekolah kejuruan yang kini

menjadi ICT Center di Kabupaten Jember. Sekolah ini juga mengelola TV

edukasi Kabupaten Jember. SMKN 5 Jember kini telah bersertifikat SMM ISO

9001:2000;9001:2008 bahkan sedang mengembangkan SMM ISO 9001:2008

IWA-2. SMKN 5 Jember memiliki fasilitas pendidikan dan pelatihan yang

berstandar mutu memadai untuk mencetak lulusan yang kapabel dan memiliki

kompetensi di bidangnya masing-masing. Selain itu, SMKN 5 Jember yang

berada di tempat strategis menjadi pintu masuk kota ingin menjadi teras kota

Jember. SMKN 5 Jember saat ini beralamat di Jl. Brawijaya Nomor 55 Jember,

dengan website: smkn5jember.sch.id.

SMKN 5 Jember menorehkan prestasi dengan membuat Smart Green

House pertama di Indonesia. Menggandeng Fakultas Pertanian Universitas

Jember (Faperta Unej), SMKN 5 Jember sukses mendirikan Smart Green House

yang bisa di kendalikan dengan laptop bahkan handpone. Smart Green House

Page 2: Kk mtk fix

sejatinya hasil karya Dr Bambang Marhaenanto, dosen jurusan Teknik Pertanian

Fakultas Tenologi Pertanian Unej. Namun, berkat kerjasama antara SMKN 5

dan Unej maka Dr. Bambang Marhanenanto bersama Prof. Dr. Didik

Sulistyanto, ketua tim P SMK 2014 mendirikan Smart Green House di SMKN 5

Jember. Berikut deskripsi 12 jurusan yang berbasis pertanian dan komputer

jaringan yang ada di SMKN 5 Jember:

1. Program keahlian pertama adalah Analis Kimia atau yang biasa disebut

dengan KIA. Pada program tersebut siswa di tuntut untuk melakukan

analisis bidang kimia dari produk-produk pertanian, produk-produk

industri hasil pertanian, produk bahan alam dan industri olahan,

lingkungan dan kesehatan.

2. Program kedua adalah Teknik Komputer dan Jaringan atau biasa disebut

dengan nama TKJ. Pada program ini siswa dituntut untuk memahami

skema dan arsitetur hardware computer, memiliki kemampuan dalam

membuat desin sistem jaringan Komputer dan memiliki kemampuan

membangun sistem jaringan komputer dan terampil dalam pemeliharaan

piranti komputer.

3. Program ketiga adalah MULTIMEDIA atau biasa disebut dengan MMD.

Pada program ini siswa dituntut untuk lebih mendalami ilmu software

grafis dan broadcast. Serta dituntut untuk mememiliki kemampuan

dalam mengoperasikan kelancaran sistem informasi, publishing, dan

multimedia.

4. Program keempat adalah Teknologi Hasil Pertanian atau biasa disebut

THP. Siswa di harapkan memiliki kemampuan untuk memantau dan

memeriksa setiap tahap proses pengolahan pangan dan memiliki

kemampuan dalam proses pengolahan mutu dan pangan.

5. Program kelima adalah Pengawasan Mutu atau biasa disebut dengan

PMT. Siswa diharapkan memiliki kemampuan menganalisis sifat bahan

pangan memiliki kemampuan menganalisis mutu dan keamanan bahan

pangan.

Page 3: Kk mtk fix

6. Program keenam adalah budidaya tanaman pangan dan holtikultura atau

yang biasa disebut dengan TPH. Ini merupakan jurusan yang bergerak

dibidang pertanian. Siswa diharapkan memiliki keterampilan dibidang

perencanaan dan pengolahan agribisnis, dan memiliki keterampilan

dibidang pembibitan tanaman, seperti tanaman pangan, tanaman hias dan

tanaman buah-buahan.

7. Program ketujuh adalah Budidaya Tanaman Perkebunan atau yang biasa

desebut dengan TPB. Siswa diharapkan memiliki keterampilan dibidang

perencanaan dan pengolahan agribisnis Tanaman Perkebunan dan

memiliki kemampuan dibidang pembibitan tanaman seperti tanaman

perkebunan, dan tanaman rempah.

8. Program kedelapan adalah Teknologi Produksi Benih atau yang biasa

disebut dengan BKJ. Siswa diharapkan memiliki keterampilan untuk

melakukan penangkaran dan penanganan pasca panen serta menguji

mutu dalam rangka menghasilkan benih tanaman bermutu dan

berorientasi bisnis.

9. Program kesembilan adalah Budidaya Ternak Ruminansia atau yang

biasa disebut dengan ATR (Agribisnis ternak ruminansia). Siswa

diharapkan memiliki keterampilan dalam budidaya ternak dan

penanganan lingkungan dan limbah peternakan serta memiliki

kemampuan dalam memasarkan ternak dan hasil ternak.

10. Program kesepuluh adalah Budidaya Ternak Unggas atau biasa dikenal

dengan BTU. Siswa diharapkan memiliki keterampilan dalam budidaya

ternak unggas, keterampilan dalam menangani lingkungan serta

kemampuan dalam memasarkan ayam pedaging (broiler).

11. Program kesebelas adalah Mekanisasi Pertanian atau biasa disebut

dengan MPT. Siswa diharapkan memiliki keterampilan dibidang

penyiapan lahan, keterampilan mengoperasikan dan memperbaiki alat

mesin serta memliki keterampilan membuat peta lahan.

12. Progran kedua belas adalah Budidaya perikanan air tawar atau biasa

disingkat dengan TPI. Siswa diharapkan memiliki keterampilan

Page 4: Kk mtk fix

menyiapkan sarana prasarana dan bahan membuat kolam. Menyediakan

wadah dan media budidaya di bak, aquarium dan fiber glass, memilih

bahan baku pembuatan pakan, pebenihan ikan, pembesaran dan

pemanenan ikan, manajemen produksi.

Semua jurusan memiliki keunggulan di bidangnya masing-masing. SMKN

5 Jember juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi para siswanya. Bahkan ada

siswa yang sudah mendapatkan pekerjaan, padahal masih berstatus siswa SMKN

5 Jember. Demi kemajuan siswa dan sekolah, SMKN 5 Jember juga menjalin

kerjasama dengan sekolah dan industri negara tetangga, seperti Thailand,

Malaysia, China dan Korea. Sekitar tahun 2014 SMKN 5 Jember melakukan

pertukaran pelajar antara siswa-siswi SMKN 5 Jember dengan siswa-siswi salah

satu sekolah Thailand.

Sama seperti sekolah yang lain, SMKN 5 Jember juga mempunya visi dan

misi yang menjadi landasan kegiatan yang akan dilakukan. Visi SMKN 5 Jember

yaitu “Menciptakan tenaga kerja professional tingkat menengah yang memiliki

daya saing pada tingkat regional, nasional dan internasional”. Sedangkan misinya

yaitu:

1. Menyiapkan tamatan yang bertaqwa dan berbudi luhur, memiliki etos kerja

dan berjiwa wirausaha.

2. Menjadi Sekolah Menengah Kejuruan unggulan.

3.Meningkatkan daya serap tamatan di dunia kerja dan dapat melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

4.Meningkatkan peran SMK sebagai pusat pengembangan agribisnis di tingkat

regional.

5.Meningkatkan peran SMK sebagai pengembangan teknologi informasi bagi

sekolah, industri dan masyarakat.

1.2 Analisis Masalah

1.2.1 Masalah Pendidikan

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai

karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,

Page 5: Kk mtk fix

kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.

Seorang individu tidak cukup hanya diberi bekal pembelajaran dalam hal

intelektual belaka tetapi juga harus diberi hal dalam segi moral dan

spiritualnya, seharusnya pendidikan karakter harus diberi seiring dengan

perkembangan intelektualnya yang dalam hal ini harus dimulai sejak dini

khususnya di lembaga pendidikan. Salah satu lembaga pendidikan yang

berperan yaitu Sekolah Mengengah Kejuruan. SMKN 5 Jember merupakan

salah satu SMK yang berkualitas dan berkompeten khususnya dalam bidang

pertanian. Tetapi, terdapat beberapa hal yang perlu dikembangkan dan

diperbaiki dalam aspek pendidikan karakter. Program yang menjadikan

karakter siswa menjadi lebih baik, dari yang berpakaian tidak rapi, kurang

bersosialisasi sesama teman, sopan santun yang kurang terhadap guru, dll yaitu

salah satunya dengan pembuatan slogan sebagai alat untuk membantu

pemahaman siswa terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pendidikan.

1.2.2 Masalah Lingkungan dan Kesehatan

Menjadikan anak-anak sehat dan mampu untuk belajar merupakan

komponen yang esensial dari sebuah sistem pendidikan yang efektif. Belajar

tanpa kesehatan yang baik akan menganggu proses pemahaman siswa

terhadap suatu materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Menjaga

kesehatan adalah tanggungjawab setiap individu siswa dan juga tanggungjawab

lingkungan sekitar siswa. Faktor luar yang dapat mendukung siswa dalam

menjaga kesehatan salah satunya adalah diadakannya penyuluhan

kesehatan agar siswa lebih dapat memahami bahaya dan dampak apa saja

yang dapat mengganggu kesehatan dan menemukan cara bagaimana untuk

mencegahnya. Kesehatan yang dijaga dengan baik akan berpengaruh pada

kehidupan siswa di masa depan. Uraian diatas menjelaskan akan pentingnya

program yang berkaitan dengan kesehatan, misalnya Pengadaan obat-

obatan, Penyuluhan Bahaya Narkoba, Penyuluhan Seks, HIV, dan AIDS.

Program kerja tersebut akan dijelaskan pada bab selanjutnya.

Page 6: Kk mtk fix

Pelestarian Lingkungan merupakan suatu upaya untuk

melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan

dampak negatif yang ditimbulkan suatu kegiatan. Kebersihan di lingkungan

SMKN 5 Jember cukup bersih, dikarenakan SMK ini sendiri merupakan SMK

yang berkompeten dalam bidang pertanian. Meskipun SMK ini bergerak di

bidang pertanian, tidak dapat dipastikan bahwa lingkungan sekolah benar-

benar bersih. Hal tersebut dapat dilihat di setiap kelas, masih ada meja,

kursi, dan tembok yang penuh dengan coretan karena tangan-tangan jail dari

siswa yang tidak bertanggungjawab, beberapa lembar sampah yang berserakan

di jalan. Sehingga muncul program kerja agar siswa lebih menjaga

lingkungan yaitu Jumat bersih dan buang sampah.

1.2.3 Analisis Masalah Kewirausahaan

SMK merupakan suatu sekolah kejuruan yang memiliki ketrampilan

tertentu. Terkait dengan hal tersebut siswa diharapkan mampu dan memiliki

kreativitas khususnya dalam bidang wirausaha yang akan dibutuhkan siswa

setelah lulus. Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus

berkembang. Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya

dan orang lain. SMKN 5 Jember memiliki potensi yang bagus dalam

mengembangkan jiwa kewirausahaan sesuai jurusan dan kemampuan yang

dimiliki. Sesuai dengan tujuan sekolah menengah kejuruan (SMK) yaitu

menciptakan tenaga kerja tingkat menengah, siswa diharapkan mampu mengisi

kebutuhan tenaga kerja pada instansi pemerintah maupun swasta. Kemampuan

ini diharapkan akan meningkatkan keunggulan sumber daya manusia Indonesia

untuk bersaing dalam dunia yang berbasis pengetahuan dan kreatifitas.

Penjelasan tersebut dimaksudkan untuk menganalisais perkembangan

pelaksanaan pendidikan kewirausahaan di SMKN 5 Jember. Sehubungan

dengan SMKN 5 Jember yang banyak menghasilkan produk yang berkualitas

dan berguna, maka diadakan program kerja bazar dan kerajinan cocon.

Page 7: Kk mtk fix

2.1 Rencana Program Kerja Bidang Pendidikan Karakter

2.1.1 Pelatihan Upacara Tertib

Upacara Bendera merupakan agenda rutin di SMKN 5 Jember yang

dilakukan setiap hari senin untuk para siswa dan siswi kelas X. Siswa dan

siswi kelas XI dan XII mengikuti apel pagi pada setiap jurusannya masing-

masing. Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB dan selesai pukul 08.00 WIB.

Kegiatan upacara juga diikuti oleh mahasiswa KK-MT Posdaya. Dalam hal

ini, mahasiswa KK-MT berperan mengawasi siswa yang mengikuti

upacara maupun apel pagi agar lebih tertib dan melaksanakan upacara

dengan khidmat. Dari 45 mahasiswa di bagi ke beberapa tempat, 10

mahasiswa berada pada barisan guru serta mengawasi siswa dari depan dan

sisanya menyebar kebarisan siswa kelas XI dan XII beberapa jurusan.

2.1.2 Gerakan Cinta Masjid

Gerakan cinta masjid merupakan suatu kegiatan dimana siswa lebih

mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Pada pagi hari siswa

diarahkan untuk melaksanakan sholat dhuha yang merupakan sholat sunnah

yang jarang sekali dilakukan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa

lebih aktif lagi untuk beribadah dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan

yang Maha Esa.

2.1.3 Orasi Poster Quantum

Orasi poster Quantum merupakan kegiatan mendesain sebuah poster

tentang pendidikan, sampai pada pembuatan poster. Kegiatan ini bertujuan

untuk memperkenalkan kepada siswa bahwa banyak sekali para penemu yang

sudah mampu membuat berbagai macam penemuan yang dapat digunakan

sampai sekarang.

2.1.4 Orasi Poster Kedisiplinan

Orasi poster kedisiplinan meliputi kegiatan mendesain poster, dan

pembuatan poster. Dengan adanya poster ini, diharapkan siswa lebih disiplin

lagi dalam segala hal. Selain itu, pembuatan poster dapat membuat tingkat

kreativitas siswa meningkat.

2.1.5 Pengembangan Media Belajar (Logic Quiz)

Page 8: Kk mtk fix

Logic quiz merupakan salah satu media pembelajaran dalam

matematika, dimana para siswa dapat mengasah kemampuan logikanya

melalui kuis ini. Mahasiswa KK-MT yang membuat kuis tersebut,

sedangkan para siswa yang mencoba mengirimkan kepada mahasiswa KK-

MT.

2.1.6 Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok ini ditujukan untuk kelas XII yang akan

menjalankan Ujian Nasioanal. Para siswa kelas XII yang dirasa kurang

dalam pembelajaran matematika dapat dibimbing oleh mahasiswa KK-MT

agar siswa lebih paham dan lebih siap untuk menjalankan Ujian Nasional.

2.1.7 Pendampingan Paduan Suara

Berdasarkan analisis masalah tersebut, kami berencana untuk

melaksanakan program kerja yaitu Pendampingan latihan paduan suara.

Karena ini merupakan salah satu ektrakulikular yang ada di SMKN 5

Jember, yang sering berpartisipasi di beberapa kegiatan, contohnya pada

saat Upacara peringatan HUT RI Ke-71, Upacara Hari Sumpah Pemuda,

Upacara Hari Pahlawan, dan Upacara rutin pada hari senin. Sehingga

ektrakulikular ini perlu untuk di jalankan dengan semestinya agar

performansi tim paduan suara tetap terjaga saat di perlukan atau dengan kata

lain latihan TIM paduan suara agar tidak terforsir pada saat akan

diselenggarakan acara besar saja.

2.1.8 Membiasakan 3S (Senyum, Sapa, Salam)

Akhir-akhir ini dunia pendidikan selalu berbicara tentang pendidikan

karakter dalam kegiatan belajar-mengajar. Kurikulum yang digunakan juga

berhubungan dengan karakter. Pendidikan karakter adalah sebuah

pendidikan yang ditujukan untuk membuat siswa-siswi mengerti akan

karakter yang mereka miliki masing-masing. Jadi tujuan dari penerapan

pendidikan karakter adalah agar siswa-siswi mampu menjadi pemuda yang

lebih memahami karakter yang mereka miliki. Salah satu perwujudan

pendidikan karakter, yaitu dengan 3S (senyum, salam, sapa). Program kerja

ini sebagai langkah awal memulai pendidikan karakter dari hal yang terkecil

Page 9: Kk mtk fix

dengan senyum, salam, sapa, dengan harapan menjadi pondasi karakter

masing-masing siswa untuk kedepannya.

2.2 Rencana Program Kerja Bidang Kesehatan Dan Lingkungan

2.2.1 Jumat Bersih

Jumat bersih merupakan kegiatan yang dilakukan pada hari jumat

pagi, untuk membersihakn area sekolah sebelum jam pelajaran pertama

dimulai. Kegiatan ini dilakuakan oleh seluruh siswa, dewan guru dan juga

mahasiswa KK-MT. Untuk daerah yang dibersihakn dibagi untuk beberapa

kelas, didampingi oleh wali kelas dan mahasiswa KK-MT.

2.2.2 Cuci Tangan

Program kegiatan cuci tangan bertujuan agar siswa mengetahui cara

yang baik dan benar untuk mencuci tangan. Di SMKN 5 Jember banyak siswa

yang kontak langsung dengan hewan – hewan, mesin – mesin pertanian,

kegiatan di sawah, dll. Sebelum masuk ke kelas, makan, atau melakukan

kegiatan lain, siswa harus melakukan cuci tangan terlebih dahulu. Maka

diperlukannya program kegiatan cuci tangan ini.

2.2.3 Pembiasaan Buang Sampah

Hampir setiap kali masuk ruang kelas pasti ada satu atau dua sampah

yang tidak di buang pada tempatnya. Sebelum dimulai pelajaran, guru

meminta beberapa siswa untuk mengambil sampah yang ada disekitar

mereka. Tempat sampah yang ada di area sekolah sudah dibedakan antara

sampah organik dan anorganik, tetapi beberapa sampah yang pernah ditemui

kondisinya kurang baik (berlubang bagian bawah). Pembiasaan buang

sampah harus dilakukan siswa agar siswa terbiasa membuang sampah pada

tempatnya. Karena masih dijumpai siswa membuang sampah sembarangan di

loker meja kelas atau pun di jendela samping kelas.

2.2.4 Penyuluhan HIV/AIDS

Kurangnya pengetahuan tentang penyakit menular seksual

merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tingginya perilaku seks

Page 10: Kk mtk fix

bebas dimana remaja tidak mengetahui dan memahami tentang dampak

perilaku seksual tersebut dapat menyebabkan penyakit penyakit menular

seksual. Oleh karena itu remaja seharusnya menambah pengetahuan dan

memperbaiki sikapnya tentang penyakit menular seksual dengan berbagai

cara misalnya membaca buku, melihat televisi, mendengarkan radio,

mengikuti penyuluhan dan sebagai langkah yang berhubungan dengan

infeksi menular seksual. Salah satu penyakit menular seksual yang banyak

diderita pada saat ini adalah HIV/AIDS. Human Immunodeficiency Virus

(HIV) yaitu Virus penyebab AIDS yang menyerang sistem kekebalan

tubuh, sehingga tubuh tidak mampu melindungi diri dari berbagai infeksi

AIDS adalah sindrom menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan

oleh HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai

macam penyakit dan bahkan dapat meninggal dunia karena sistem kekebalan

tubuh penderita telah menurun.

Menyadari hal tersebut mahasiswa KKMT Universitas Jember

melakukan penyuluhan guna mengantisipasi menyebar virus HIV dan AIDS,

selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan baru bagi

siswa untuk

2.2.5 Penyuluhan Bahaya Narkoba

Penyuluhan bahaya penyalahgunaan NARKOBA merupakan salah satu

program kerja yang akan dilaksanakan di SMK Negeri 5 Jember.

Program ini merupakan bagian penyuluahn bahaya HIV/AIDS yang dalam

pelaksanaannya, kami bekerja sama dengan dosen biologi dan Polres

Sukorambi. Program ini bertujuan agar siswa dan siswi SMK N 5 JEMBER

mengetahui dampak negative dari obat obatan terlarang tersebut serta

diharapkan siswa yang mengikuti penyuluhan ini mampu memengajak siswa

siswi yang lain untuk menjahui obat-obat tersebut.

2.2.6 Revitalisasi Perpustakaan

Revitalisasi perpustakaan merupakan kegiatan menyusun, memberikan

stempel pada buku baru, dan pemberian nomer buku sesuai dengan panduan

Page 11: Kk mtk fix

dari penulisan buku paket yang lama. Kegiatan ini bertujuan supaya buku-

buku paket yang lama dapat tertata rapi dan kegiatan memberikan stempel

maupun pemberian nomer bertujuan supaya buku-buku paket pelajaran dapat

dipinjamkan kepada siswa dan tidak akan diperjual belikan oleh pihak yang

tidak bertanggung jawab.

2.3 Rencana Kerja Bidang Kewirausahaan

2.3.1 Pelatihan Kerajinan Cocon

Kepompong merupakan sebuah proses kehidupan yang dialami oleh

serangga atau biasa disebut dengan metamorfosis. Fase pada serangga dimana

terjadi metamorfosis secara lengkap meliputi fase embrio, larva, pupa, dan

dewasa. Pupa atau kepompong merupakan salah satu fase dari serangga

tersenbut. Kepompong umumnya terbungkus oleh lapisan pelindung atau

biasa disebut dengan kokon. Lapisan pelindung tersebut, kini dapat

dikreasikan menjadi barang kerajinan tangan, seperti bros, rangkaian bunga,

boneka tangan, hiasan pensil, dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini,

mahasiswa akan memanfaatkan kekreatifan siswa untuk membuat kerajinan

tangan dari kokon tersebut. Mahasiswa akan memilih perwakilan setiap kelas

(1 kelas = 2 orang) pada kelas X dan XI.

2.3.2 Pendampingan Pameran Produk

Pendampingan pameran tidak dapat dilakukan karena dari pihak

sekolah tidak menyediakan tempat ditambah jumlah kelas yang banyak tidak

memungkinkan untuk melakuakn pameran produk. Karena di SMKN 5

Jember memiliki banyak jurusan dan di setiap jurusan memiliki produk hasil

sendiri, maka program kerja pendampingan pameran produk ini sangat

membantu. Agar seluruh siswa mengetahui produk apa saja yang dapat

dihasilkan oleh setiap jurusan. Pameran produk tidak hanya memamerkan

makan, bisa juga memamerkan kerajinan tangan atau lainnya.

Page 12: Kk mtk fix

BAB 3. PELAKSANAAN PROGRAM KULIAH KERJA POSDAYA

3.1 Pelaksanaan Program Kerja Bidang Pendidikan Karakter

3.1.1 Analisis Permasalahan Karakter Siswa

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai

karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,

kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai

tersebut. Seorang individu tidak cukup hanya diberi bekal pembelajaran

dalam hal intelektual belaka tetapi juga harus diberi hal dalam segi

moral dan spiritualnya, seharusnya pendidikan karakter harus diberi seiring

dengan perkembangan intelektualnya yang dalam hal ini harus dimulai

sejak dini khususnya di lembaga pendidikan.

Pendidikan sangat berperan penting pada karakter setiap individu. Jika

dari kecil seorang siswa sudah ditanamkan sifat-sifat yang baik, sifat

tersebut akan terus tertanam pada diri masing-masing individu tersebut.

Lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk karakter seorang

individu. Lingkungan yang baik akan mencetak individu yang baik pula,

dan begitu sebaliknya. Secara umum, pendidikan karakter di SMKN 5

Jember kurang, karena banyak diantara siswa dan siswinya yang melakukan

perbuatan menyimpang. Hal ini tidak lepas pula peran dari orang tua, jika

orang tua memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup, siswa tidak

akan berbuat menyimpang.

3.1.2 Rencana Program Kerja Bidang Karakteristik Siswa

Seperti yang telah dipaparkan pada analisis permasalahan pendidikan

karakter, maka terdapat beberapa program kerja pendidikan karakter untuk

memperbaiki permasalahan yang ada. Program kerja yang telah direncanakn

sebagai berikut:

Gerakan Cinta Masjid

Pelatihan Upacara Tertib

Orasi Poster Quantum

Orasi Poster Kedisiplinan

Page 13: Kk mtk fix

Pengembangan Media Belajar (Logic Quiz)

Bimbingan Kelompok

Pendampingan Paduan Suara

Membiasakan 3S (Senyum, Sapa, Salam)

3.1.3 Realisasi Program Kerja Bidang Karakter Siswa

Berdasarkan beberapa rencana program kerja dibidang pendidikan

karakter, yang telah direncanakan setelah melihat kondisi lapang maka

berikut akan dipaparkan program kerja yang telah terealisasi.

3.1.3.1 Gerakan Cinta Masjid

a. Realisasi Program Kerja

Gerakan cinta masjid merupakan kegiatan yang dilakuakan

untuk membentuk karakter siswa agar lebih baik lagi. Gerakan cinta

masjid ini sangat diperlukan mengingat banyaknya siswa yang

berperilaku menyimpang. Sehingga dengan diadakan gerakan cinta

masjid ini, diharapkan siswa dapat memperkuat iman dan dapat

menambah rasa cinta terhadap hal-hal yang berhubungan dengan

agama, serta mampu merubah sikap untuk lebih baik lagi.

Pelaksanaan program gerakan cinta masjid ini, dilaksanakan

satu minggu satu kali, yaitu setiap rabu setelah berakhirnya

pembelajaran matematika pada jam ke-2 yaitu mulai jam 08.00

sampai 08.30 WIB untuk kelas X BKJ 2 dan XI THP 1, yang

dibimbing langsung oleh mahasiswa KK-MT Prodi Matematika.

b. Analisis Hasil Capaian dan Manfaat Nyata

Program kerja “Gerakan cinta masjid” ini sudah terlaksana

dengan baik, meskipun dari mahasiswa dari program studi

matematika menjadwalkan rutinan sholat duha setiap satu minggu

satu kali, dengan hidayah Allah SWT sehingga hati siswa sudah

mulai tergerak sendiri untuk melakukan sholat duha setiap hari.

Siswa sudah mulai biasa melakukan setiap hari setelah pembelajaran

jam ke 2 selesai yaitu pada jam 08.30 WIB tanpa dibimbing sperti

Page 14: Kk mtk fix

rutinan biasanya. Hanya saja ada beberapa siswa yang perlu untuk

diingatkan dan dbimbing untuk dapat melaksanakan sholat dhuha.

c. Rekomendasi

Karakter siswa memang bermacam-macam, namun apabila guru

selalu memberikan contoh yang baik dan selalu maengingatkan

siswa untuk selalu melakukan kebaikan seperti sholat dhuha, maka

siswapun lama-kelamaan akan mengikutinya dan akan merasa

nyaman dan penuh nikmat ketika sudah dapat terbiasa melaksanakan

sholat dhuha.

3.1.3.2 Pelatihan Upacara Tertib

a. Realisasi Program Kerja

Program kerja ini direalisasikan dalam bentuk penertiban siswa

sebelum pelaksanaan upacara bendera. Kegiatan ini ditujukan untuk

membantu menertibkan siswa sebelum upacara dimulai agar proses

penertiban tidak memakan banyak waktu dan saat upacara semua

siswa dapat mengikuti upacara dengan tertib dan khidmat. Setiap

mahasiswa KKMT dibagi tugas untuk megatur kelas-kelas yang

menjadi bagiannya, sehingga proses penertiban berjalan lebih cepat

dari biasanya.

b. Analisis Hasil Capaian dan Manfaat Nyata

Proses penertiban yang teratur dilakukan setiap minggu pada

semua peserta upacara dengan adanya penanggungjawab pada

masing-masing kelas. Hal tersebut dapat memudahkan guru dalam

menertibkan siswa sebeum upacara dimulai. Selain itu, peserta

upacara dapat mengikuti upacara dengan lebih tertib dan khidmat

karena penertiban rutin yang dilakukan mahasiswa KKMT membuat

siswa menjadi terbiasa untuk tertib baik sebelum maupun saat

upacara berlangsung.

c. Rekomendasi

Karakter siswa memang bermacam-macam, namun apabila guru

selalu memberikan contoh yang baik, maka siswapun lama-kelamaan

Page 15: Kk mtk fix

akan mengikutinya. Selain itu, sikap tegas juga sangat dibutuhkan

untuk mengatur siswa. Jadi, guru terlebih dahulu harus memberikan

contoh yang baik agar dapat ditiru oleh muridnya.

3.1.3.3 Orasi Poster Quantum

a. Realisasi Program Kerja

Penyuluhan orasi poster quantum ini dilaksanakan pada minggu

kelima. Siswa di minta untuk membuat desain poster quantum

semenarik mungkin, dan pengumpulan poster minggu ketujuh. Pada

minggu kesembilan poster dicetak pada percetakan, dan minggu

kesepuluh membuat bingkai untuk poster, dan pada minggu kedua

belas poster diserahkan ke sekolah untuk ditempel. Pembuatan poster

quantum dilakukan oleh kelas X MMD 1 dimana satu kelas

membuat empat buah poster quantum.

b. Analisis Capaian dan Manfaat Nyata

Kegiatan orasi poster quantum berjalan dengan baik, hanya saja

siswa memerlukan waktu dua minggu untuk proses pembuatan

karena siswa harus mencari beberapa referensi dari internet sebagai

sumber. Setelah pembuatan poster quantum, diharapkan siswa akan

lebih memahami tentang beberapa nama penemu.

c. Remokendasi

Untuk selanjutnya, kegiatan orasi poster quantum harus

ditingkatkan lagi, untuk mengenalkan nama para penemu.

Pembuatan poster quantum bisa di laksanakan kembali supaya lebih

banyak pengetahuan yang mereka dapat.

3.1.3.4 Orasi Poster Kedisiplinan

a. Realisasi Program Kerja

Penyuluhan orasi poster kedisiplinan ini dilaksanakan pada

minggu kelima. Siswa di minta untuk membuat desain poster

quantum semenarik mungkin, dan pengumpulan poster minggu

ketujuh. Pada minggu kesembilan poster dicetak pada percetakan,

dan minggu kesepuluh membuat bingkai untuk poster, dan pada

Page 16: Kk mtk fix

minggu kedua belas poster diserahkan ke sekolah untuk ditempel.

Pembuatan poster kedisiplinan dilakukan oleh kelas XI PMT 2

dimana satu kelas membuat empat buah poster kedisiplinan.

b. Analisis Capaian dan Manfaat Nyata

Kegiatan Orasi Poster Kedisiplinan berjalan dengan baik dan

tidak terdapat kendala yang menghambat selama pembuatan poster

kedisiplinan, hanya saja siswa memerlukan waktu yang cukup lama

dalam proses pembuatannya dengan alasan pembuatan posternya

diharuskan kreatif agar menarik. Setelah pembuatan poster

kedisiplinan dan pelaksanaan orasi poster kedisiplinan, diharapkan

siswa-siswi dapat membaca dan memahami isi poster kedisiplinan

tersebut sehingga siswa dapat meningkatkan kesadaran kedisiplinan.

c. Rekomendasi

Untuk selanjutnya, kegiatan orasi poster kedisiplinan lebih

ditingkatkan dengan cara memperbanyak pembuatan poster tentang

kedisiplinan. Karena kegiatan tersebut sangat penting bagi semua

kalangan pelajar. Dari poster tersebut dapat meningkatkan

kesadaran pelajar dalam bersikap disiplin. Karena disiplin

merupakan salah satu sikap untuk menjadi manusia yang bermanfaat

untuk diri sendiri atau pun untuk orang lain yang ada disekitarnya

tetapi harus di mulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Tidak hanya

menggunkan poster sebagai wadah aspirasi mungkin ada beberapa

hal untuk menuangkan aspirasi tentang kedisiplinan sebagai contoh

iklan dalam bentuk gambar-gambar menarik sesuai kreatifitas pelajar

tersebut.

3.1.3.5 Pengembangan Media Belajar (Logic Quiz)

a. Realisasi Program Kerja

Sosialisai program kerja ini dilaksanakan pada minggu ke-6.

Sosialisasi ini dilakukan oleh mahasiswa KK-MT pada saat

mengajar di kelas. Sedangkan program kerja ini dilaksanakan pada

minggu ke-8 dan minggu ke-11. Jadi pelakasanaannya setiap dua

Page 17: Kk mtk fix

minggu sekali, sehingga ada 2 periode. Soal Logic Quiz disebarkan

setiap hari senin dengan ditempel pada seluruh mading di SMK

Negeri 5 Jember. Soal dan petunjuk pengerjaan telah tertera pada

pamflet yang yang ditempel pada mading tersebut. Logic Quiz ini

berhadiah. Kami memberikan hadiah berupa paket interner 2G untuk

setiap pemenang. Dalam satu episode, diambil 2 orang pemnenang.

Ketentuan pemenang adalah pengirim dengan skor tertinggi dan

tercepat. Pengumpulan dilakukan melalui WhatsApp dengan cara

jawaban difoto.

b. Analisis Capaian Hasil dan Manfaat Nyata

Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik dilihat dari partisipasi

siswa dalam mengikuti Logiz Quiz tersebut. Pada Logiz Quiz episode

ke-1 jumlah peserta sebanyak 14 siswa dari berbagai kelas,

sedangkan pada Logiz Quiz episode ke-2, jumlah peserta hanya 6

siswa dari beberapa kelas. Hal ini disebabkan karena pada minggu

tersebut siswa diliburkan selama seminggu karena SMK Negeri 5

Jember ditempati peserta POPDA (Pekan Olahraga Provinsi

Daerah). Selain hal tersebut, kendala yang dihadapi yaitu minat

siswa masih rendah untuk membaca mading yang ada di sekolah.

Peserta Logic Quiz edisi ke-1

No Nama Kelas Waktu pengumpulan Skor

1 Cilcilia Paulina X TKJ 1 4 Oktober 2016 pukul

15.06

80

2 Abdul Kholiq XI TKJ 2 4 Oktober 2016 pukul

17.23

100

3 Maulana Dwi

Nurcahyono

XII

MMD 2

4 Oktober 2016 pukul

20.30

100

4 Dicky Ofi

Perdana

XII MPT

1

4 Oktober 2016 pukul

21.08

90

Page 18: Kk mtk fix

5 Rizky Maulana

A

XII KIA

2

5 Oktober 2016 pukul

11.23

90

6 Sofia Damayanti XI KIA

2

5 Oktober 2016 pukul

13.36

100

7 Fiaranda Ahmad

Maulido

XI TKJ 1 5 Oktober 2016 pukul

19.40

90

8 Rahayu Eka P. XI TKJ 1 8 Oktober 2016 pukul

07.24

80

9 Neni Safira XI PMT

1

9 Oktober 2016 pukul

18.56

80

10 Rara Anggi XI PHP

2

10 Oktober 2016 pukul

20.02

100

11 Alfis X MMD

2

11 Oktober 2016 pukul

18.01

100

12 Gilang Rizky R. XI TKJ 2 14 Oktober 2016 pukul

18.42

100

13 Dony Dwi XII

MMD 2

14 Oktober 2016 pukul

20.03

100

14 Abdurrahman

Sunni

XII

MMD 2

15 Oktober 2016 pukul

20.35

100

Peserta Logic Quiz edisi ke-2

No Nama Kelas Waktu pengumpulan Skor

1 Abdul Kholiq XII TKJ

2

17 Oktober 2016 pukul

17.56 90

2 Febhiardi Priyo XII BTU

2

17 Oktober 2016 pukul

13.30

100

3 Setyo Karyadi XII BTU

2

17 Oktober 2016 pukul

13.42

100

4 Maulana Dwi XII 17 Oktober 2016 pukul 100

Page 19: Kk mtk fix

Nurcahyono MMD 2 17.55

5 Rohman XI KIA

2

17 Oktober 2016 pukul

20.23

80

6 Resta Dwi

Ismaniar

XII PMT

1

25 Oktober 2016 pukul

09.28

100

Pemenang Logic Quiz pada episode ke-1 yaitu Maulana Dwi

Cahyono dari kelas XII MMD 2 dan Abdul Kholiq dari kelas XI TKJ

2. Sedangkan pemenang Logic Quiz pada episode ke 2 yaitu Setyo

Karyadi dari kelas XII BTU 2 dan Febhiardi priyo dari kelas XII

BTU 2.

c. Rekomendasi

Rekomendasi sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan

tersebut yaitu kegiatan sosialisai Pengembangan Media Logic Quiz

lebih diperluas lagi, bisa melalui OSIS atau jaringan yang lain.

3.1.3.6 Bimbingan Kelompok

a. Realisasi Program Kerja

Sosialisai program kerja ini dilaksanakan pada minggu ke-6.

Sosialisasi ini dilakukan oleh mahasiswa KK-MT pada saat

mengajar di kelas XII MMD 2 dan kelas XII BTU 2. Sedangkan

program kerja ini dilaksanakan pada minggu ke-7 sampai minggu

ke-11. Bimbel kelompok ini dilaksanakan dua kali dalam seminggu

yaitu pada hari senin dan selasa. Diletakkan pada hari tersebut

karena jam istirahatnya lumayan panjang. Bimbel kelompok ini

dilaksanakan selama 15 menit dan 1 kelompok terdiri dari tiga siswa.

Siswa yang melaksanakan bimbel ini dimulai dari absen pertama dan

berurutan hingga absen terakhir. Ruang yang digunakan untuk

melaksanakan bimbel kelompok adalah ruang sekertariat karena

ruangan ini cukup tenang dan jarang ditempati. Jadi pada hari senin

dan selasa mahasiswa KK-MT yang mengajar di dua kelas tersebut

melakukan sosialisai terlebih dahulu untuk mengingatkan siswa agar

Page 20: Kk mtk fix

menuju ruang sekertariat pada saat jam istirahat dengan membawa

buku catatan. Jadi setiap istirahat ada siswa yang melaksanakan

bimbingan. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu sulit

untuk mengorganisasikan siswa. Siswa harus diingatkan berulang

kali.

b. Analisis Capaian Hasil dan Manfaat Nyata

Kegiatan ini sebagian besar telah terlaksana walaupun ada

beberapa permaslahan. Pada hari senin minggu ke-8 ada siswa yang

tidak melaksanakan bimbingan dengan alasan ditinggal oleh

temannya. Terdapat juga siswa yang mengatakan lupa, tidak tau

ruangannya dan alasan lainnya. Namun siswa yang demikian hanya

beberapa saja. Sehingga mereka mendapat bimbingan didalam kelas

di sela-sela kegiatan pembelajaran. Hal ini bermanfaat terhadap

peningkatan motivasi siswa untuk belajar, karena siswa merasa

dibantu dan diperhatikan jika dibimbing secara privat.

c. Rekomendasi

Rekomendasi sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan

tersebut yaitu kegiatan bimbel kelompok dimasukkan ke dalam

penilaian. Dengan demikian siswa merasa lebih bertanggung jawab

untuk melaksanakannya.

3.1.3.7 Pendampingan Paduan Suara

a. Realisasi Program Kerja

Program kerja ini dilaksanakan tanpa sosialisasi ke kelas-kelas

dikarenakan TIM paduan suara sudah terbentuk sehingga kami

hanya mensosialisasikannya ke TIM paduan susra saja untuk lebih

mengaktifkan sistem kinerja maupun sistem latihan yang akan

berjalan. Program kerja pendampingan paduan suara dilaksanakan

pada setiap hari Senin persiapan dan pelaksanaan upacara serta hari

Sabtu pukul 11.45 – selesai (2-3 jam) di perpustakaan. Pelatih

paduan suaara sendiri adalah pengurus perpustakaan yaitu Yulius

Andika yang merangkap menjadi pemegang instrument berupa

Page 21: Kk mtk fix

keyboard. Paduan suara sendiri didirika mulai tahun 2007 oleh

sekolah. Paduan susra sendiri beranggotakan 41 oarng yang terdiri

dari berbagai kelas X dan kelas XI. Pemilihan anggota paduan suara

sendiri dilakukan secara pendaftaran yang dilakukan oleh siswa

sendiri maupun pemilihan dari pelatih paduan suara, serta untuk

pemilihan susunan keanggotaannya ditunjuk oleh pelatih paduan

suara dengan susunan Rahman Adim XI –TPHP 1 sebagai ketua

paduan suara, Mutiara Puspa XI – KIA 1 serta Hafiza Rena XI –

PMT 2 sebagai bendahara. Pendamping paduan suara sendiri yang

memegan intrument karena tidak ada siswa yang bisa dan juga

sebagai alasa untuk penjagaan instrument yang dimiliki sekolah itu.

b. Analisis Capaian Hasil dan Manfaat Nyata

Pencapaian kegiatan ini diwalanya memang sangat susah,

apalagi untuk mengumpulkan anggota paduan suara secara utuh

dikarenakan untuk setiap prosesi latihannya di haruskan dengan

anggota yang utuh agar suara para TIM tetap seirama. Namun,

dengan mensosialisasikan serta mengkomunikasikan kegiatan latihan

ini secara rutin kepada TIM sehingga semangat mereka muncul

kembali maka kegiatan ini dapat berlangsung lancer dan aktif lagi

untuk prosesi latihan wajibnya di hari Sabtu sepulang sekolah.

c. Rekomendasi

Setelah kembali aktifnya ekatrakulikular ini diharapkan

kedepannya semakin lebih giat utuk prosesi latihannya, dengan cara

menjaga komunikasi antar TIM sehingga para anggotanya

mengetahui jika ada latihan paduan suara. Serta untuk pihak sekolah

harus lebih menggerakkan para TIM paduan suara untuk tetap

terjalankan prosesi latihannya dikarenakan ektrakulikular ini banyak

berpartisipasi dalam kegiatan yang ada disekolah, selain itu pihak

sekolah harus menambah pelatihnya apabila pelatihnya hanya satu

orang dirasa kurang cukup untuk pelaksanaan ekstrakulikular ini

secara berkala dikedepannya.

Page 22: Kk mtk fix

3.2 Pelaksanaan Program Kesehatan Dan Lingkungan Di Sekolah Dan Di

Masyarakat

3.2.1 Analisis Permasalahan Kesehatan Dan Lingkungan

Kesehatan dan lingkungan merupakan faktor penting penunjang

kelancaran proses pembelajaran. Lingkungan sekolah yang sehat akan

menciptakan suasana belajar yang nyaman. Berawal dari lingkungan sekolah

yang sehat maka kesehatan warga sekolah akan lebih terjamin. Jadi, warga

sekolah baik dari siswa, guru maupun staff dapat lebih nyaman berada di

lingkungan sekolah. Secara umum, lingkungan SMK Negeri 5 Jember dapat

dikatakan cukup bersih. Hal ini disebabkan lingkungan yang hijau dan asri

karena SMK Negeri 5 Jember merupakan sekolah yang berbasis pertanian.

Faktor lingkungan berhubungan erat dengan kesehatan, tingkat kebersihan

lingkungan sangat mempengaruhi kesehatan.

Dapat dilihat dari lingkungan SMK Negeri 5 Jember yang cukup bersih

maka tingkat kesehatan di sekolah ini cukup sehat. Hal ini dapat dilihat dari

program jum’at bersih yang rutin dilaksanakan setiap hari jum’at seminggu

sekali. Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan kebersihan dan

kesehatan warga sekolah SMKN 5 Jember.

Jika melihat kondisi lingkungan dan kesehatan SMKN 5 Jember lebih

jauh, maka ada beberapa kendala yang perlu diperbaiki. Contohnya, para

siswa yang tidak membuang sampah pada tempatnya. Seperti di koperasi

sekolah SMKN 5 Jember yang menyediakan tempat sampah basah dan

kering. Namun dalam kenyataannya, para siswa masih saja tidak dapat

memilah sampah dengan benar. Sehingga banyak sampah yang tidak terpilah

dengan baik. Khususnya di tempat ibadah, seperti masjid SMKN 5 Jember.

Sedangkan untuk kondisi kesehatan SMKN 5 Jember yang mayoritas

siswanya adalah laki-laki maka diperlukan pemeriksaan kuku dan rambut.

Mengingat kegiatan para siswa sekolah kejuruan yang lebih mengutamakan

praktik lapang maka kebersihan diri siswa perlu diprioritaskan. Selain

kebersihan diri, siswa juga perlu mengetahui penyakit yang biasa menjangkit

Page 23: Kk mtk fix

para remaja pada umumnya. Seperti penyakit HIV/AIDS dan narkoba yang

pada kenyataannya banyak dialami oleh siswa pelajar.

3.2.2 Rencana Program Kerja Kesehatan Dan Lingkungan

Seperti yang telah dipaparkan pada analisis permasalahan lingkungan

dan kesehatan, maka terdapat beberapa program kerja kesehatan dan

lingkungan guna memperbaiki permasalahan yang ada. Program kerja yang

telah direncanakn sebagai berikut:

Jum’at Bersih

Cuci Tangan

Pembiasaan Buang Sampah

Penyuluhan HIV/AIDS

Penyuluhhan Narkoba

Revitalisasi Perpustakaan

3.2.3 Realisasi Program Kerja Kesehatan Dan Lingkungan

Berdasarkan beberapa rencana program kerja dibidang kesehatan dan

lingkungan yang telah direncanakan setelah melihat kondisi lapang maka

berikut akan dipaparkan program kerja yang telah terealisasi.

3.2.3.1 Jum’at Bersih

a. Realisasi Program Kerja

Kegiatan Jumat bersih di SMKN 5 Jember dilaksanakan setiap

satu minggu sekali. Kegiatan ini dilaksnakan setiap hari jum’at pada

pukul 07.00 - 07.45 sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung.

Setiap warga sekolah wajib membersihkan area yang telah dibagi

oleh pihak sekolah. Tiap kelas akan diberi tanggung jawab untuk

membersihkan area-area tertentu di sekolah seperti kelas XI PHP 1

yang mendapat tanggung jawab untuk membersihkankajur php yang

terletak ditimurnya ruang BK. Dalam hal ini mahasiswa prodi

Bahasa Matematika KKMT di SMKN 5 Jember bertugas untuk

mengawasi para siswa dan membantu siswa membersihkan area

masing-masing. Berikut dipaparkan pembagian mahasiswa KKMT

Page 24: Kk mtk fix

prodi Bahasa Matematika dalam mengawasi kegiatan jum’at bersih

di SMKN 5 Jember.

Nama Mahasiswa Area Jum’at Bersih

1. Dini syafitriyah

2. Diah Ayu Nurvita S.

3. Mustafa Ramadhan

Area kajur PHP SMKN 5

Jember di timurnya ruang BK

Mengawasi kelas XI PHP 1

dan XI PHP 2

1. Eko Wahyu Andreciana

2. Anggun Ika P.

3. Priyo Dwi H.L

Area taman depan

perpustakaan SMKN 5 Jember

mengawasi para siswa XII

MPT 1

1. Elitta Permata D.

2. Yuli Fajarwati

3. Bobby Prawono

4. Anas Susanto

Area taman tengah SMKN 5

Jember atau didepan ruang

arsip mengawasi para siswa XI

TKJ 2

b. Analisis Capaian Hasil dan Manfaat Nyata

Kegiatan jum’at bersih berjalan dengan lancar dan tidak terdapat

kendala yang menghambat selama pelaksanaan jum’at bersih ini,

hampir semua siswa menjalankannya tetapi ada beberapa saja siswa

yang malas dan tidak mau bersih - bersih, Untuk siswa – siswi yang

memiliki kesadaran yang tinggi akan kebersihan mereka rajin dan

secara ikhlas mengerjakannya meskipun banyak teman – temannya

yang malas.

Dengan adanya kegiatan jum.at bersih ini lingkungan disekolah

bisa lebih bersih, karena tidak hanya ruang kelas yang dibersihkan

setiap hari tetapi lingkungan sekitar kelas juga dibersihkan meskipun

hanya seminggu sekali.

Page 25: Kk mtk fix

c. Rekomendasi

Untuk pelaksanaan jum’at bersih, sebaiknya siswa disarankan

membawa alat kebersihan agar semua siswa dapat menjalankan

kegiatan ini dengan baik.

3.2.3.2 Cuci Tangan

a. Realisasi Program Kerja

Program kerja ini tidak terlaksana, karena di SMK N 5 Jember

masih minimnya fasilitas sekolah untuk melakukan program kerja

cuci tangan , yang ada kran di tempat – tempat tertentu, seperti di

bawah tandon, di kandang, dll, namun jumlahnya terbatas.

b. Rekomendasi

Sebaiknya di setiap jurusan disediakannya tempat tersendiri untuk

cuci tangan. Agar siswa setelah melakukan praktik bisa langsung

melakukan cuci tangan sebelum mereka melakukan kegiatan lainnya.

3.2.3.3 Pembiasaan Buang Sampah

a. Realisasi Program Kerja

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sebelum guru memulai

pelajaran. Pertama siswa dikondisikan terlebih dahulu, kemudian

guru memberikan perintah kepada siswa untuk mengambil sampah-

sampah yang ada di sekitar mereka, di kolong laci meja, dan di

bawah meja dan kursi. Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak terdapat

kendala yang berarti. Kendala muncul pada saat siswa diperintah

untuk membuang sampah yang sudah mereka kumpulkan ditempat

sampah yang terletak luar kelas ada beberapa siswa yang tidak

kembali kedalam kelas sehingga menghambat proses belajar

mengajar yang berlangsung, selain itu kurangnya bak sampah yang

berada di luar ruang kelas. Namun kegiatan ini hanya berlangsung

pada pembelajaran ini saja karena tidak ada tindak lanjut pada jam

mata pelajaran yang lain. Solusi dari kendala tersebut adalah perlu

adanya kerjasama dengan semua guru untuk menerapkan kegiatan

pembiasaan buang sampah agar tercipta kelas yang bersih. Tujuan

Page 26: Kk mtk fix

dari kegiatan pembiasaan buang sampah adalah untuk meningkatkan

jiwa kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan juga

mempengaruhi kualitas proses pembelajaran yang berlangsung di

dalam kelas.

b. Analisis capaian Hasil dan Manfaat Nyata

Di awal melaksanakan program ini memang masih banyak kendala

diantaranya kurang sadarnya para pengajar dan siswa dengan kondisi

di dalam kelas. Sehingga di awal terlaksananya kegiatan proker ini

hanya beberapa dari para pengajar yang membimbing para siswanya

ntuk membuang sampah sebelum memulai pembelajaran. Setelah

berlangsung beberapa hari dari awal kegiatan ini dijalankan hampir

seluruh pengajar membimbing siswanya untuk membuang sampah

sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Dari kebiasaan

melakukan hal ini maka terciptanya kondisi kelas yang nyaman

untuk proses kegiatan belajar mengajarnya yang akan

dilangsungkan.

c. Rekomendasi

Setelah berjalannya kegiatan program kerja ini, diharapkan

kedepannya bisa terealisasi seterusnya agar dapat terciptanya situasi

kelas yang nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajarnya.

Selain itu untuk pihak sekolah harus bisa menyediakan bak sampah

minimal satu di luar setiap ruangan agar siswanya tidak menumpuk

sampah di dalam kelas, terutama di laci meja mereka sehingga

kestabilan daya imun siswanya terjaga karena kebersihan

berhubungan erat dengan kesehatan dan tingkat kebersihan

lingkungan sangat berpengaruh untuk kesehatan.

3.2.3.4 Penyuluhan HIV/AIDS

a. Realisasi Program Kerja

Pelaksanaan : Kamis, 29 Oktober 2016

Tempat : Ruang Joglo 1-2

Waktu : 08.00-selesai

Page 27: Kk mtk fix

Susunan Kepanitiaan

Ketua Panitia : Ridlo Firmansyah

Sekretaris : Willy Santi Puji P. dan Patricia Inka

Bendahara : Mikha Herlina P.I

Perlengkapan : Yusron Arfiansyah

Andika Maulana

Abdul Rafie Nugraha

Chandra Pratama Hervianto

Konsumsi : Silvia Anggraeni dan Anik

Humas : Mustafa Ramadan (Polsek)

Trisna Widi Kusworo (Dosen)

Koordinator Acara : Diah Ayu Nurfitasari dan Dini Syafitriyah

MC : Mikha Herlina P.I dan Yemima Sana P.

Susunan Acara

Waktu Acara Pengisi Acara

07.00-07.30 Pembukaan Mikha dan Yemima

07.30-07.45 Sambutan-Sambutan Ketua Panitia (Ridlo F.)

Perwakilan Sekolah

(Bapak Juman)

Dosen UNEJ

(Bapak Bivo)

07.45-08.45 Penyuluhan HIV/AIDS dan

Narkoba

Dosen Biologi

(Bapak Bivo)

08.45-09.00 Istirahat Sie Konsumsi

09.00-09.45 Bahaya HIV/AIDS dan Narkoba Kepolisian Sukorambi

09.45-10.30 Sesi tanya jawab Mikha dan Yemima

Peserta penyuluhan HIV/AIDS dan Narkoba merupakan perwakilan

dari setiap kelas. Tiap kelas diwakilkan oleh dua orang (Sekretaris dan

Page 28: Kk mtk fix

ketua kelas) karena tempat penyuluhan yang tidak cukup menampung

semua siswa.

Kegiatan penyuluhan bahaya narkoba dilaksanakan pada hari Kamis,

29 Oktober 2016. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di ruang

joglo sekolah SMKN 5 Jember. Kelompok sasaran kegiatan ini

berjumlah 120 siswa, setiap kelas diwaki oleh 2 orang siswa (ketua

kelas dan sekertaris kelas).

b. Analisis Capaian Hasil dan Manfaat Nyata

Kegiatan penyuluhan HIV/AIDS berjalan dengan lancar dan tidak

terdapat kendala yang menghambat selama pelaksanaan penyuluhan.

Dalam penyuluhan ini, hampir semua perwakilan kelas datang, siswa-

siswi yang datang terlihat antusias dengan menyimak penyampaian

materi dengan seksama sehingga banyak pertanyaan yang diajukan

setelah pemberian materi berlangsung. Setelah penyuluhan HIV/AIDS

diharapkan siswa-siswi dapat mengetahui bahaya dan kerugian dari

pergaulan bebas sehingga bisa meminimalisir penyimpangan sosial

bahkan bisa membentengi diri agar terhindar dari bahaya pergaulan

bebas.

c. Rekomendasi

Untuk selanjutnya, kegiatan penyuluhan HIV/AIDS diperbanyak

kuota pesertanya. Karena kegiatan tersebut sangat penting bagi semua

kalangan khususnya untuk kalangan pelajar. Sehingga tidak hanya

sebagian siswa yang mengikuti kegiatan tersebut tetapi semua siswa

SMKN 5 Jember. Karena manfaatnya sangat baik dengan diadakannya

kegiatan tersebut agar tidak menggunakan narkoda yang berakibat

sangat buruk untuk kelangsungan generasi muda di masa depan.

3.2.3.5 Penyuluhan Narkoba

a. Realisasi Program Kerja

Pelaksanaan : Kamis, 29 Oktober 2016

Tempat : Ruang Joglo 1-2

Waktu : 08.00-selesai

Page 29: Kk mtk fix

Susunan Kepanitiaan

Ketua Panitia : Ridlo Firmansyah

Sekretaris : Willy Santi Puji P. dan Patricia Inka

Bendahara : Mikha Herlina P.I

Perlengkapan : Yusron Arfiansyah

Andika Maulana

Abdul Rafie Nugraha

Chandra Pratama Hervianto

Konsumsi : Silvia Anggraeni dan Anik

Humas : Mustafa Ramadan (Polsek)

Trisna Widi Kusworo (Dosen)

Koordinator Acara : Diah Ayu Nurfitasari dan Dini Syafitriyah

MC : Mikha Herlina P.I dan Yemima Sana P.

Susunan Acara

Waktu Acara Pengisi Acara

07.00-

07.30

Pembukaan Mikha dan Yemima

07.30-

07.45

Sambutan-Sambutan Ketua Panitia (Ridlo F.)

Perwakilan Sekolah

(Bapak Juman)

Dosen UNEJ

(Bapak Bivo)

07.45-

08.45

Penyuluhan HIV/AIDS dan

Narkoba

Dosen Biologi

(Bapak Bivo)

08.45-

09.00

Istirahat Sie Konsumsi

09.00-

09.45

Bahaya HIV/AIDS dan Narkoba Kepolisian Sukorambi

09.45-

10.30

Sesi tanya jawab Mikha dan Yemima

Page 30: Kk mtk fix

Peserta penyuluhan HIV/AIDS dan Narkoba merupakan

perwakilan dari setiap kelas. Tiap kelas diwakilkan oleh dua orang

(Sekretaris dan ketua kelas) karena tempat penyuluhan yang tidak

cukup menampung semua siswa. Nama peserta penyuluhan

HIV/AIDS dan Narkoba terlampir.

Kegiatan penyuluhan bahaya narkoba dilaksanakan pada hari

Kamis, 29 Oktober 2016. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di

ruang joglo sekolah SMKN 5 Jember. Kelompok sasaran kegiatan ini

berjumlah 120 siswa, setiap kelas diwaki oleh 2 orang siswa (ketua

kelas dan sekertaris kelas). Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini

yaitu pihak kepolisian selaku pemateri bahaya narkoba, seluruh

mahasiswa KKMT Posdaya SMKN 5 Jember dan guru-guru serta

karyawan SMKN 5 Jember.

b. Analisis Capaian Hasil dan Manfaat Nyata

Kegiatan penyuluhan bahaya narkoba berjalan dengan lancar dan

tidak terdapat kendala yang menghambat selama pelaksanaan

penyuluhan. Dalam penyuluhan ini, hampir semua perwakilan kelas

datang, siswa-siswi yang datang terlihat antusias dengan menyimak

penyampaian materi dengan seksama sehingga banyak pertanyaan

yang diajukan setelah pemberian materi berlangsung. Setelah

penyuluhan bahaya narkoba diharapkan siswa-siswi dapat mengetahui

bahaya dan kerugian dari penggunaan narkoba sehingga bisa

meminimalisir penggunaan narkoba bahkan bisa membentengi diri

agar terhindar dari bahaya narkoba.

c. Rekomendasi

Untuk selanjutnya, kegiatan penyuluhan bahaya Narkoba

diperbanyak kuota pesertanya. Karena kegiatan tersebut sangat

penting bagi semua kalangan khususnya untuk kalangan pelajar.

Sehingga tidak hanya sebagian siswa yang mengikuti kegiatan

tersebut tetapi semua siswa SMKN 5 Jember. Karena manfaatnya

sangat baik dengan diadakannya kegiatan tersebut agar tidak

Page 31: Kk mtk fix

menggunakan narkoda yang berakibat sangat buruk untuk

kelangsungan generasi muda di masa depan.

3.2.3.6 Revitalisasi Perpustakaan

a. Realisasi Program Kerja

1) Pengadaan buku baru siswa

Pengadaan buku baru merupakan kegiatan mengadakan tambahan

buku paket baru untuk mata pelajaran tertentu. Kegiatan ini

bertujuan untuk melengkapi jumlah buku siswa untuk kelas X.

2) Pengolahan koleksi buku siswa

Pengolahan merupakan suatu kegiatan kepustakaan yang meliputi

kegiatan inventaris buku, klasifikasi buku berdasarkan kelas,

semester dan mata pelajarannya dan sampai pada tahap

penyusunannya di rak. Kegiatan ini bertujuan agar buku yang tidak

dipergunakan sesuai semesternya tertata rapi.

3) Pendaftaran buku, pemberian stempel buku dan pemberian

nomor klasifikasi

Kegiatan pada tahap ini yaitu melakukan administrasi penerimaan

buku, hal ini bertujuan agar buku atau bahan pustaka yang diterima

memiliki identitas sebagai milik dari perpustakaan SMK Negeri 5

Jember. Setelah buku didata ke dalam buku induk maka bahan

pustaka diberi atau dibubuhi cap/stempel milik SMK Negeri 5

Jember. Stempel di sini ada dua, yaitu stempel disampul depan

buku dan bagian dalam buku. Selanjutnya adalah pemberian nomor

klasifikasi yang sesuai dengan subyek daripada buku paket

pelajaran tersebut.

4) Pembagian dan pengembalian buku paket

Pembagian buku paket bagi sejumlah kelas dan siswa dimaksudkan

untuk membantu siswa memperoleh referensi dalam proses belajar

dan mengajar, selain itu pembagian buku paket ini dapat

meringankan beban siswa serta orang tua siswa untuk membeli

buku pelajaran.

Page 32: Kk mtk fix

5) Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif

dan menyenangkan

Guna memberikan kenyamanan bagi para pembaca di

perpustakaan, maka perlu sekali ditunjang dengan sarana dan

prasarana yang mampu mendukung suasana yang baik, untuk itu

dilaksanakan kegiatan perpustakaan bersih, dengan secara

bergantian membersihkan ruang perpustakaan setiap pagi dan

bersama-sama siswa untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan

tersebut karena dengan fasilitas yang memadai akan dapat

meningkatkan jumlah kunjungan pengguna perpustakaan yang

datang.

b. Analisis Capaian Hasil dan Kerja Nyata

Proses revitalisasi perpustakaan ini dilakuakan selama proses

KKMT yaitu selama 3 bulan secara berkesinambungan dan konsisten.

Hasil yang di dapat buku-buku di perpustakaan kembali tertata rapi

dalam rak-rak dan buku-buku paket yang digunakan semester gasal ini

dapat dibagikan secara optimal sehingga dapat digunakan sebagai

proses belajar mengajar di kelas secara baik. Kondisi lingkungan

perpus yang semakin nyaman dan bersih.

c. Rekomendasi

Program kerja perpustakaan ini merupakan acuan untuk terus

dilaksanakan kedepannya. Program kerja ini diharapkan dapat menjadi

titik awal kemajuan perpustakaan SMK Negeri 5 Jember. Peran serta

semua pihak yaitu staf perpustakaan, mahasiswa PPL dan siswa sangat

berpengaruh pada realisasi program ini.

3.3 Pelaksanaan Program Kewirausahaan di Sekolah dan di masyarakat

3.3.1 Analisis permasalahan kewirausahaan

SMKN 5 Jember merupakan sekolah menengah kejuruan di bidang

pertanian yang mana sebagian besar jurusan yang ada di sekolah tersebut

merupakan jurusan yang mengajarkan siswa untuk mengolah hasil pertanian yang

selanjutnya dijual. Permasalahan pertama yaitu jumlah siswa laki-laki dan

Page 33: Kk mtk fix

perempuan tidak sama, artinya lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Hal ini

lah yang mendorong kami untuk memberikan pelatihan khusus tentang

pemanfaatan cocon (kepompong ulat sutra) yang bisa dimanfaatkan untuk hiasan

pernak-pernik yang memiliki nilai jual yang tinggi.

3.3.2 Rencana program kerja kewirausahaan

Seperti yang telah dipaparkan pada analisis permasalahan pendidikan

karakter, maka terdapat beberapa program kerja pendidikan karakter untuk

memperbaiki permasalahan yang ada. Program kerja yang telah direncanakn

sebagai berikut:

Pelatihan Kerajinan Cocon

Pendampingan Pameran Produk

3.3.3 Realisasi program kerja kewirausahaan

Berdasarkan beberapa rencana program kerja dibidang kesehatan dan

lingkungan yang telah direncanakan setelah melihat kondisi lapang maka

berikut akan dipaparkan program kerja yang telah terealisasi.

3.3.3.1 Pelatiahan Kerajianan Cocon

a. Realisasi Program Kerja

Pada minggu kesembilan, rencana kegiatan yang telah

disusun telah terealisasi dengan baik dan tidak ada kendala sama

sekali. Pada minggu ke Sembilan dilakukan sosialisasi terhadap

siswa, agar siswa tau dan dapat pengarahan dari pemateri

bagaimana cara memanfaatkan cocon dengan baik yang kebetulan

pematerinya adalah dosen dari Pendidikan Biologi Universitas

Jember. Semua kegiatan berjalan dengan lancar dan dihadiri oleh

setiap perwakilan dari kelas X dan XI. Siswa yang datang tidak

hanya siswa perempuan saja, melainkan juga ada beberapa siswa

laki-laki yang turut serta dalam pengenalan dan pemanfaatan

cocon. Setelah sosialisasi terlakasana, dihari berikutnya setiap

siswa perwakilan kelas X dan XI (2 orang perwakilan setiap kelas)

di beri cocon oleh mahasiswa untuk membuat kerajinan tangan dari

cocon yang terus dibimbing oleh mahasiswa. Ternyata dari setiap

Page 34: Kk mtk fix

siswa membuat kerajinan cocon dengan hasil yang berbeda-beda.

Mereka meruapakan siswa-siswi yang sangat kereatif. Hanya saja

perlu seorang guru membantu untuk mengembangkan bakat yang

dimiliki siswa, seperti penyediaan kerajinan tangan dll. Namun

kami belum mampu membentuk komunitas pencinta cocon

dikarenakan ada kendala birokrasi an waktu yang tidak cukup

banyak.

b. Analisis Capaian Hasil dan Manfaat Nyata

Pencapaian dalam kerajinan cocon ini sangat baik melihat

hasil siswa yang beraneka ragam dan bakat yang luar biasa yang

ada pada siswa. Kendala yang ada belum bisa kami atasi, hanya

saja kami akan terus berkomunikasi dan membantu menyediakan

bahan cocon untuk mereka jika mereka membutuhkan.

c. Rekomendasi

Setelah kegiatan kerajinan cocon ini terlaksana, kemudian

dapat dikembangkan untuk membentuk kegiatan ekstrakurikuler

komunitas pencinta cocon. Saran dari kami agar pihak sekolah

dapat memfasilitasi sarana dan kebutuhan siswa untuk

mengembangkan potensi bakat yang ada pada siswa. Sehingga

dengan wawasan ditambah dengan sarana yang cukup, maka bakat

yang ada pada siswa akan muncul dan itu akan memiliki nilai yang

sangat tinggi seperti contohnya yaitu dalam pembuatan cocon ini.

3.3.3.2 Pendampingan Pameran Produk

a. Realisasi Program Kerja

Kegiatan pameran produk ini tidak dapat terlaksana

dikarenakan beberapa faktor diantaranya sekolah tidak memberikan

tempat atau stand untuk mereka menampilkan hasil produk siswa-

siswanya. Beberapa jurusan menjual produk dengan cara berkeliling

atau menjajakan produk mereka. Namun kegiatan pameran produk ini

tidak dapat terlaksana dikarenakan beberapa kendala. Yang pertama,

kendala dari segi waktu. Mengingat di SMKN 5 Jember menerapkan

Page 35: Kk mtk fix

sistem fullday school maka setiap hari senin sampai dengan hari

kamis sekolah pulang lebih sore dan beberapa jurusan ada yang

pulang pada malam hari. Kendala yang kedua dari segi tempat, di

SMKN 5 Jember merupakan sekolah yang cukup luas karena banyak

sekali lahan pertanian. Namun untuk lahan kosong yang dapat

digunakan sebagai tempat untuk melaksankan kegiatan pameran

produk ini tidak ada atau tidak memadai, sehingga kegiatan ini

menjadi terhambat dan tidak terlaksana dengan baik. Faktor yang

terakhir adalah mereka telah memiliki stand sendiri untuk masing

masing jurusan dalam memasarkan produknya. Kegiatan pameran

produk ini tidak terlaksana tetapi mereka sudah memamerkan hasil

produknya di stand stand yang sudah disediakan sekolah meskipun

bukan mahasiswa KKMT yang melakukan.

b. Analisis Capaian Hasil dan Manfaat Nyata

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan jiwa

kewirausahaan siswa dan meningkatkan hasil penjualan produk yang

dihasilkan oleh siswa. Namun karena kegiatan tersebut tidak

terlaksana maka tujuan tersebut tidak tercapai.

c. Rekomendasi

Walaupun kegiatan bazar tidak terlaksana, di SMKN 5 Jember mereka

sudah memamerkan hasil produknya di stand-stand yang sudah

disediakan sekolah meskipun bukan mahasiswa KKMT yang

melakukan. Sehingga kegiatan kewirausahaan di SMKN