KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

16
KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI SUKAMANAH SINGAPARNA TASIKMALAYA Oleh : Lukman Hakim Abstrak Dilihat dari perkembangan sejarah, kehadiran pendidikan Pondok Pesantren tampaknya sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Oleh karena itu tak salah jika disebut bahwa Pesantren adalah pendidikan pertama ada di Indonesia. Tujuan pendidikan Pondok Pesantren adalah untuk menyebarkan ajaran islam, yang melahirkan masyarakat cinta agama, bangsa dan negara, serta transpormasi nilai-nilai dan ajaran ke-Islam-an, untuk menggali informasi tentang sejarah perjuangan KH. Zenal Mustofa dan kiprahnya terhadap perkembangan pendidikan si Singaparana Tasikmalaya, pengguna metode pendekatan kualitatif secara umum penelitian kualitatif sifatnya deskriftif analitik. Hasil dari penelitian bahwa perkembangan pendidikan di Tasikmalaya mengalami peningkatan yang berarti, diantaranya berkat peran KH. Zenal Mustofa, yang selanjutnya melahirkan ulama yang besar di Tasikmalaya dan sekitarnya. Ke depan Pendidikan Pondok Pesantren harus lebih meningkatkan eksistensi dan peran sertanya terlebih untuk meningkatkan kualitas sumber daya melalui amal ma’ruf nahyi mungkar. Abstract According to the historical development, the presence of boarding school education have appears far before Indonesia's independence. Therefore, it is not wrong if it mentioned that boarding school is the first school in Indonesia. The purpose of boarding school is to spread the teachings of Islam, that the express of sociaty love religion, nation and state, as well as transpormation values and teachings progress Islamic education, to discover of information about the history of the struggle KH. Zenal Mustafa and his progress on the development of the education in Singaparana Tasikmalaya, it’s using the qualitative approach method. Generally, that the characteristic of qualitative research is descriptive analytic. The results from the research that the development of education in Tasikmalaya has increased that means, such as KH. Zenal Mustafa, who is expressing great scholars of islam in Tasikmalaya and its environs. Education Boarding school must be increase of existence and participation especially to increase the quality of resources through of amal ma'ruf nahyi mungkar

Transcript of KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

Page 1: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN

PENDIDIKAN ISLAM DI SUKAMANAH SINGAPARNA TASIKMALAYA

Oleh : Lukman Hakim

Abstrak

Dilihat dari perkembangan sejarah, kehadiran pendidikan Pondok Pesantren

tampaknya sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Oleh karena itu tak

salah jika disebut bahwa Pesantren adalah pendidikan pertama ada di Indonesia.

Tujuan pendidikan Pondok Pesantren adalah untuk menyebarkan ajaran islam,

yang melahirkan masyarakat cinta agama, bangsa dan negara, serta

transpormasi nilai-nilai dan ajaran ke-Islam-an, untuk menggali informasi tentang

sejarah perjuangan KH. Zenal Mustofa dan kiprahnya terhadap perkembangan

pendidikan si Singaparana Tasikmalaya, pengguna metode pendekatan kualitatif

secara umum penelitian kualitatif sifatnya deskriftif analitik.

Hasil dari penelitian bahwa perkembangan pendidikan di Tasikmalaya

mengalami peningkatan yang berarti, diantaranya berkat peran KH. Zenal

Mustofa, yang selanjutnya melahirkan ulama yang besar di Tasikmalaya dan

sekitarnya. Ke depan Pendidikan Pondok Pesantren harus lebih meningkatkan

eksistensi dan peran sertanya terlebih untuk meningkatkan kualitas sumber daya

melalui amal ma’ruf nahyi mungkar.

Abstract

According to the historical development, the presence of boarding school

education have appears far before Indonesia's independence. Therefore, it is not

wrong if it mentioned that boarding school is the first school in Indonesia.

The purpose of boarding school is to spread the teachings of Islam, that the

express of sociaty love religion, nation and state, as well as transpormation

values and teachings progress Islamic education, to discover of information about

the history of the struggle KH. Zenal Mustafa and his progress on the

development of the education in Singaparana Tasikmalaya, it’s using the

qualitative approach method. Generally, that the characteristic of qualitative

research is descriptive analytic.

The results from the research that the development of education in Tasikmalaya

has increased that means, such as KH. Zenal Mustafa, who is expressing great

scholars of islam in Tasikmalaya and its environs. Education Boarding school

must be increase of existence and participation especially to increase the quality

of resources through of amal ma'ruf nahyi mungkar

Page 2: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Dilihat dari spektrum pembangunan bangsa, peran pondok Pesantren di

samping menjadi lembaga pendidikan islam, Pesantren juga sebagai bagian

infrastruktur masyarakat secara sosiokultural ikut berkiprah dalam proses

pembentukan kesadaran masyarakat untuk memiliki idealisme demi

kemajuan bangsa dan negaranya.

Kini sesudah 63 tahun Indonesia merdeka dan berada dalam kesejarahan

Orde Reformasi, terutama setelah terpilih salah seorang tokoh pesantren

yaitu KH. Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI ke-4, pondok pesantren

semakin ikut memerankan diri secara maksimal dalam kiprah kependidikan.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan lembaga sosial tumbuh

diam-diam di pedesaan dan perkantoran. Jumlah lembaga tersebut terus

meningkat dari tahun ke tahun. Dalam catatan Departemen Agama jumlah

pesantren pada tahun 1977 sebanyak 4.195 buah dengan santri 677.384

orang. Jumlah tersebut meningkat menjadi 5.661 pesantren dengan 938.397

orang santri pada tahun 1981 (Yacub, 1985:68). Kemudian tahun 1999

jumlah tersebut meningkat secara signifikan menjadi 10.000 pesantren

(Depag, 1999).

Dalam hal pembangunan bangsa, keberadaan pesantren menjadi

penting. Karena tidak sedikit alumni-alumni pesantren yang menjadi

pimpinan bansa dan menjadi pahlawan (Ali, 1987:17).

Salah satu dari sekian banyak tokoh pesantren menjadi pahlawan

diantaranya KH.Zenal Mustofa dari Tasikmalaya. Ia lahir di kampung Bageur,

Desa Cimerah, kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya pada tahun

1901, (Muslim, 2000).

Kiprah KH. Zenal Mustofa dalam pengembangan pendidikan Islam di

Tasikmalaya tidak dapat diragukan lagi. Banyak diantara santri-santrinya

yang kini telah menjadi kyai besar, seperti KH. Ilyas Ruhiyat, yang pernah

menjadi Rois Syuriah PBNU periode 1994-1999 yang kemudian

mengembangkan Pesantren Cipasung.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk

meneliti lebih jauh mengenai kiprah KH.Zenal Mustofa dalam perkembangan

pendidikan Islam khususnya di Singaparna Tasikmalaya.

Page 3: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

Adapun permasalahan yang ingin dikembangkan dalam penelitian ini

diantaranya :

a. Bagaimana sejarah perjuangan KH. Zenal Mustofa?

b. Bagaimana kiprah KH. Zenal Mustofa terhadap perkembangan

pendidikan Islam di Singaparna Tasikmalaya?

2. Rumusan Masalah

Penelitian tentang kiprah KH. Zenal Mustofa dalam perkembangan

pendidikan Islam di Singaparna Tasikmalaya menjadi penting artinya bagi

generasi muda pesantren pelanjut perjuangannya dalam menegakkan

kebenaran dan mengembangkan Islam di daerah tersebut. sebab KH. Zenal

Mustofa merupakan seorang tokoh nasional yang mempunyai semangat

kejuangan dalam melawan penjajahan. Dalam kaitan ini minimal ada tiga

nilai kegunaan dari hasil penilitian ini, diantaranya yaitu :

a. Sebagai penambah wawasan keilmuan penulis tentang sejarah

perkembangan pendidikan Islam di kabupaten Tasikmalaya, khususnya

di Singaparna.

b. Secara akademis, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan

acuan dalam penulisan sejarah pendidikan Islam di Tasikmalaya

khususnya, dan umumnya di tingkat nasional

c. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan

kepustakaan bagi pesantren Sukamanah

3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka yang menjadi

tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

a. Untuk menggali informasi tentang sejarah perjuangan KH. Zenal Mustofa

b. Untuk menggali informasi tentang kiprah KH. Zenal Mustofa terhadap

perkembangan pendidikan Islam di Singaparna Tasikmalaya

4. Definisi Operasional

Agar tidak menjadi salah penafsiran, maka perlu didefiniskan beberapa

istilah kunci yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

a. Sejarah perjuangan KH. Zenal Mustofa yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah riwayat perjuangan KH. Zenal Mustofa mulai dari riwayat

hidupnya hingga akhir hayatnya

Page 4: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

b. Kiprah KH. Zenal Mustofa terhadap perkembangan pendidikan Islam di

Singaparna Tasikmalaya maksudnya adalah sumbangan dan perjuangan

KH. Zenal Mustofa dalam bidang pendidikan Islam di Singaparna

khususnya, ketika menjadi guru/kiai di Pesantren Sukamanah yang

melahirkan beberapa tokoh penting dalam dunia kepesantrenan

Kajian Pustaka

Penelitian tentang kiprah KH. Zenal Mustofa terhadap perkembangan

pendidikan Islam di Singaparna Tasikmalaya secara khusus masih terbilang

langka. Satu-satunya buku stensitan yang menceritakan sejarah perjuangan KH.

Zenal Mustofa diperoleh dari tulisan yang disusun oleh KH. A. Wahab Muhsin

(Sesepuh Pesantren Sukahideung) dan KH. Fuad Muhsin (Sesepuh Pesantren

Sukamanah), itupun masih bersifat terbatas.

Namun demikian untuk melihat perjuangan KH. Zenal Mustofa, perlu kiranya

ditampilkan sejarah pesantren secara umum sebab, KH. Zenal Mustofa

merupakan salah seorang tokoh pesantren yang berjuang melawan penjajah

melalui pengembangan pendidikan Islam pesantren tersebut.

Penelitian tentang kepesantrenan sudah banyak dilakukan oleh orang,

misalnya Clifford Greetz yang menulis tentang varian masyarakat Jawa ke dalam

tiga bagian, yaitu: santri, abangan dan priyayi. Kemudian Zakhsyari Dofier secara

khusus meneliti tentang tradisi pesantren, khususnya tentang kehidupan kyai.

Muastuhu juga meneliti tentang dinamika Sistem Pendidikan Pesantren.

Sedangkan Karel A. Steenbrink meneliti Pesantren, Madrasah dan Sekolah. Dan

masih banyak lagi penelitian tentang kepesantrenan. Akan tetapi dari sekian

banyak hasil penelitian, tidak satu pun yang meneliti secara khusus tentang

kiprah KH. Zenal Mustofa dalam perkembangan pendidikan Islam lebih bersifat

lokal daerah saja, kendatipun dirinya sudah dinobatkan sebagai pahlawan

nasional.

Kiprah perjuangan KH. Zenal Mustofa sebenarnya tidak lepas dari tradisi dan

moralitas pesantren yang ia kembangkan sebagai ruh perjuangannya. Melalui

pesantren itulah ia berangkat melaksanakan perjuangannya melawan penjajahan

dan kezaliman lainnya.

Jadi dengan demikian peneliti tentang KH. Zenal Mustofa belum pernah

dilakukan oleh para peneliti. Oleh karena itu dalam tulisan ini peneliti akan

dilakukan secara Grounded Research.

Page 5: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

Kiprah Perjuangan KH. Zenal Mustofa dalam Perkembangan Pendidikan

Islam di Sukamanah Singaparna Tasikmalaya.

1. Riwayat hidup dan Perjuangan KH. Zenal Mustofa

Nama KH. Zenal Mustofa cukup dikenal di Tasikmalaya, khususnya di

Singaparna. Ia dilahirkan di Kampung Bageur, Desa Cimerah, Kecamatan

Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Pada tahun 1901. Nama kecilnya

adalah umri, kemudian sekembalinya dari menuntut ilmu di Pesantren,

namanya berganti menjadi Hudaemi. Selanjutnya sekembalinya dari

menunaikan ibadah haji, namanya diganti menjadi Zenal Mustofa (Muhsin,

2000).

Riwayat pendidikannya dimulai dari pendidikan Sekolah Rendahan di

kampung halamannya. Setelah mengenyam pendidikan formal, ia

melanjutkan pendidikan ke berbagai pesantren yang pernah disinggahinya,

diantaranya pesantren Gunung Apri dan Pesantren Cilenga selama kurang

lebih 17 tahun (Wahab, 2000).

Watak yang dimiliki oleh KH. Zenal Mustofa sangat terpuji. Ia adalah

seorang alim yang qona’ah, tabah diwaktu berhadapan dengan kesulitan dan

setiap cita-cita dikejarnya dengan himmatil’alilyah (semangat hidup).

Ia adalah seorang guru yang berbakat, dengan cara dan gayanya yang

khas dalam memberikan pelajaran, ia telah mencapai sukses yang besar.

Pada waktu berpidato pada pengajian-pengajian umum, dengan suaranya

yang nyaring, pembahasannya yang berisi padat, mantap dan meresap,

terpakulah mustami’in mengikuti dengan segala kesungguhan.

Disamping itu ia adalah seorang pemimpin yang memiliki syaja’ah,

berwibawa, disegani dan dihormati terutama oleh murid-muridnya. Dan tidak

kurang menonjolnya bahwa ia memiliki watak keras dan tegas terhadap

kemungkaran.

Pengalaman organisasinya tercatat sebagai pengurus Jam’iyah Nahdlatul

Ulama Kabupaten Tasikmalaya sebagai wakil Rois pada tahun 1933. Hal ini

semakin memperkuat kedudukannya sebagai pimpinan pesantren

Sukamanah dan sekaligus sebagai mubaligh, sehingga tidak heran apabila

para santri yang menaruh minat untuk belajar di pesantrennya.

Sikapnya yang keras terhadap kemungkaran ditunjukkan dengan

pertentangannya dengan penjajah Belanda saat itu. Dengan pandangan dan

sikapnya yang istiqomah, ia membenci Pemerintah Belanda. Karena

Page 6: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

menurutnya, penjajah Belanda sudah keterlaluan menginjak-injak hak-hak

rakyat, sehingga wajar apabila ia memandang bahwa memerangi Belanda

adalah wajib bagi setiap muslim. Kebenciannya terhadap Belanda ia

tanamkan kepada murid-muridnya melalui pengajian.

Melalui kegiatan pengajian ia memberikan motivasi kepada umat Islam

untuk selalu berjuang melawan penjajah Belanda. Dengan isi pidatonya yang

cukup keras dalam menentang penjajahan Belanda, menimbulkan

kekhawatiran bagi pihak Belanda. Oleh karenanya setiap KH. Zenal Mustofa

melakukan pidato di depan umum, ia selalu dibuntuti oleh kaki tangan

Belanda, malahan seringkali ia diturunkan dari mimbar karena isi pidatonya

yang menyerang Belanda.

Tindakan pemerintah Belanda seperti itu tidak mengurangi semangatnya

untuk terus berjuang membebaskan tanah air dari cengkeraman penjajah.

Akhirnya, dengan rasa kesal, Belanda menangkap KH. Ruhiyat dari

Pesantren Cipasung, H. Riroj, Hambali dan Syafai’i, maka KH. Zenal

Mustofa dijebloskan ke penjara Tasikmalaya, dan kemudian dipindahkan ke

Sukamiskin dan pada tanggal 10 Januari 1942 dibebaskan.

Dalam sejarah perjuangan lainnya, KH. Zenal Mustofa tidak lepas dari

kehidupan penjara ke penjara. Sebab setelah dibebaskan dari penjara

Sukamiskin pada bulan Januari tahun 1942, kemudian pada bulan Februari

1942 ia dipenjarakan lagi di rumah tahanan Ciamis bersama KH. Ruhiyat

Cipasung.

Pada waktu Belanda menyerah kepada Jepang keadaan KH. Zenal

Mustofa masih mendekam di penjara Ciamis bersama KH. Ruhiyat. Baru

pada bulan Maret tahun 1942, berkat pertolongan seorang kolonel Jepang,

kedua tokoh Singaparna tersebut dibebaskan. Tujuan Jepang membebaskan

kedua kyai tersebut adalah untuk menarik keduanya agar bekerja sama

dengan penjajah Jepang.

Setelah keluar dari penjara Ciamis oleh pemerintah Jepang, untuk

beberapa waktu KH. Zenal Mustofa tidak melakukan perlawanan terhadap

penjajah. Untuk sementara waktu ia mempercayai bahwa Jepang jauh lebih

baik dari Belanda.

Namun setelah melihat kelakuan Jepang yang tidak jauh berbeda dengan

Belanda, dan bahkan jauh lebih kejam, akhirnya KH. Zenal Mustofa bangkit

kembali melakukan perlawanan.

Page 7: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

Dengan adanya perlakuan Jepang yang kejam dan buas terhadap rakyat,

akhirnya KH. Zenal Mustofa menyusun kekuatan untuk melawan Jepang.

Melalui kegiatan pengajian dan tabligh KH. Zenal Mustofa membakar

semangat warga masyarakat dan santri untuk melakukan perlawanan

terhadap Jepang. Dengan mengambil pusat kegiatan di Pesantren

Sukamanah, kekuatan perlawanan santri dan masyarakat terhadap Jepang

tersebut semakin sengit. Akhirnya pada tanggal 24 Februari 1944, Jepang

mengirimkan satu pleton pasukan bersenjata lengkap untuk menangkap KH.

Zenal Mustofa bersama pengikutnya.

Kedatangan pasukan Jepang dengan maksud menangkap KH. Zenal

Mustofa dan pengikutnya tersebut dengan tidak menghilangkan semangat

mereka untuk melawan. Akhirnya dengan pekikan takbir mereka siap

menghadang pasukan Jepang. Saat itu pasukan Jepang dapat dipukul

mundur. Beberapa anggota pasukan ditahan oleh pengikut KH. Zenal

Mustofa di pesantren Sukamanah.

Kejadian tersebut sangat memukul penjajah Jepang, pada hari Jum’at 25

februari 1944, kira-kira jam 13.00, datang empat pasukan Jepang dengan

congkak dan sombong mendatangi pesantren Sukamanah dan meminta

supaya senjatanya yang dirampas oleh pasukan Jepang dikembalikan serta

menyerahkan KH. Zenal Mustofa ke Pemerintah Jepang. Namun dengan

semangat tinggi dan pekik gema takbir, permintaan kempetai Jepang itu

dijawab dengan perlawanan. Dari empat orang tentara Jepang datang ke

Pesantren Sukamanah, tiga diantaranya mati seketika karena diserang

pengikut KH. Zenal Mustofa, sedangkan yang seorang lagi dapat

menyelamatkan diri.

Selang beberapa waktu setelah terjadi pertempuran, pada waktu ashar

tiba, dalam keadaan siap siaga. Berjaga-jaga takut terjadi pembalasan dari

Jepang, tiba-tiba datang beberapa puluh truk membawa polisi bangsa

Indonesia yang sengaja datang ke Sukamanah untuk diadu domba dengan

pimpinan pesantren. Alangkah terkejutnya pihak Sukamanah melihat yang

berhadapan dengan mereka adalah saudaranya sendiri yang seharusnya

berada di pihak mereka. KH. Zenal Mustofa memerintahkan kepada

pengikutnya untuk tidak menyerang. Namun polisi Indonesia tersebut

sebenarnya hanyalah umpan belaka karena dibelakang truk polisi tersebut

muncul pasukan Jepang dengan senjata lengkap menyerang dengan tiba-

tiba. Akhirnya dengan persenjataan yang sederhana dan jumlah pasukan

Page 8: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

yang minim, pasukan KH. Zenal Mustofa dapat dipukul mundur dan KH.

Zenal Mustofa sendiri ditangkap, di bawa ke Bandung dan akhirnya hilang

tanpa ada kabar lagi.

Kurang lebih 25 tahun, keberadaan KH. Zenal Mustofa tidak diketahui.

Namun berkat kekuasaan Alloh SWT, pada tanggal 23 Maret 1970 dengan

bantuan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto memberitahukan bahwa diantara

sederetan nama pahlawan Belanda yang dimakamkan di Ancol terdapat

nama KH. Zenal Mustofa bersama pengikutnya. Berdasarkan dokumen

tersebut, ternyata KH. Zenal Mustofa telah menjalani hukuman mati pada

tanggal 25 bulan Oktober tahun 1944 dan dimakam di Taman Pahlawan

Belanda Ancol Jakarta.

Dengan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya,

Pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan nasional kepada

KH. Zenal Mustofa, dan pemerintah daerah tingkat II Kabupaten

Tasikmalaya mengabadikan namanya menjadi salah satu jalan di

Tasikmalaya.

2. Kiprah KH. Zenal Mustofa dalam mengembangkan Pendidikan Islam di

Singaparna

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa kehidupan KH. Zenal

Mustofa penuh dengan nilai-nilai kepahlawanan. Dengan semangat yang

tinggi, ia melakukan perlawanan terhadap Belanda dan Jepang. Kendatipun

akhirnya ia wafat dihukum mati, namun namanya tetap harum sebagai

pejuang yang gigih dalam membela kebenaran di bumi pertiwi ini.

Dalam melakukan perjuangannya yang dijadikan sebagai masa dan

pertahanan adalah pesantren yang dipimpinnya. Dengan demikian

perjuangan KH. Zenal Mustofa dalam melawan kezaliman tersebut tidak

lepas dari keberadaan pesantren sebagai lembaga pendidikan islam. Oleh

karena itu wajar apabila ia memiliki kiprah yang nyata dalam

mengembangkan pendidikan islam khususnya di Singaparna. Dengan

bermodalkan kepahlawanan dan keberanian, maka tidak sedikit masyarakat

dan para santri yang berguru di pesantrennya.

Keberadaan pesantren Sukamanah tidak asing lagi bagi masyarakat

Tasikmalaya dan Jawa Barat umumnya. Sebab, pesantren tersebut dijadikan

sebagai basis perjuangan melawan penjajah, juga tempat tumbuhnya

Page 9: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

pengkajian-pengkajian keilmuan islam. Melalui pesantren Sukamanah itulah

banyak lahir ulama besar di Tasikmalaya.

Berdirinya Pesantren Sukamanah pada tahun 1927 merupakan wujud

nyata kiprah KH. Zenal Mustofa dalam perkembangan pendidikan islam di

Tasikmalaya. Selama lebih kurang 17 tahun, ia memimpin pesantren

tersebut. dengan kecerdasan ilmunya, banyak santri yang tertarik untuk

mondok di pesantren itu.

Sepeninggal KH. Zenal Mustofa, kepemimpinan Pesantren Sukamanah

dilanjutkan oleh menantunya yaitu KH. Muhammad Fuad Muhsin, hingga kini

pesantren tersebut terus berkembang dan cukup banyak santri yang belajar

didalamnya. Sebab, pesantren tersebut memiliki kekhasan dalam hal ilmu

Balaghah. Tidak sedikit ahli Balaghah di Tasikmalaya adalah jebolan

Sukamanah.

Kini murid-muridnya telah menyebar ke berbagai pelosok tanah air

menjadi pimpinan pesantren seperti Cipasung, keresek dan lainnya.

Kesimpulan

Akhirnya dengan keterbatasan literatur yang dimiliki, maka dari hasil

pembahasan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perkembangan pendidikan Islam di Tasikmalaya terus mengalami

peningkatan yang berarti. Salah satu diantaranya adalah berkat peran

KH. Zenal Mustofa

2. KH. Zenal Mustofa selain sebagai seorang pemimpin pesantren, ia pun

menjadi pahlawan nasional karena berkat jasa-jasanya dalam melawan

penjajah Belanda dan Jepang.

3. Melalui tangannya banyak lahir ulama-ulama dan pesantren di sekitar

Tasikmalaya yang berasal dari Pesantren Sukamanah. Hal ini berarti ia

telah berkiprah dalam pengembangan pendidikan Islam di Tasikmalaya,

karena dengan menyebarnya murid-murid beliau di berbagai daera

Daftar Pustaka

Yacub M, 1985. Pondok Pesantren dan Pembangunan Masyarakat Desa.

Cetakan Pertama, Angkasa, Bandung.

Departemen Agama Kabupaten Tasikmalaya tahun 1999.

Ali A, Mukti, 1987. Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini. Cetakan Pertama,

Rajawali, Jakarta.

Page 10: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

Muhsin A, Wahab dan M. Fuad Muhsin, 1973. Sejarah Singkat Perjuangan

Pahlawan Nasional KH. Zenal Mustofa. Pontren Sukamanah, Tasikmalaya.

Page 11: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …
Page 12: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …
Page 13: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …
Page 14: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFATERHADAP PERKEMBANGAN

PENDIDIKAN ISLAM DISUKAMANAH SINGAPARNA

TASIKMALAYAby Dr. H. Lukman Hakim, M.si

Submission date: 18-Oct-2019 12:41PM (UTC+0000)Submission ID: 1195453228File name: 14._Kiprah_KH.docx (28.72K)Word count: 2509Character count: 16469

Page 15: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

9%SIMILARITY INDEX

8%INTERNET SOURCES

0%PUBLICATIONS

4%STUDENT PAPERS

1 1%

2 1%

3 1%

4 1%

5 1%

6 <1%

7 <1%

8 <1%

KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGANPENDIDIKAN ISLAM DI SUKAMANAH SINGAPARNATASIKMALAYAORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

tammimsyafii.blogspot.comInternet Source

etheses.uin-malang.ac.idInternet Source

pt.scribd.comInternet Source

Submitted to Universitas Pendidikan IndonesiaStudent Paper

repository.unpas.ac.idInternet Source

anzdoc.comInternet Source

danielstephanus.wordpress.comInternet Source

khayatulkhoiri.blogspot.comInternet Source

Page 16: KIPRAH KH. ZENAL MUSTOFA TERHADAP PERKEMBANGAN …

9 <1%

10 <1%

11 <1%

12 <1%

13 <1%

14 <1%

15 <1%

16 <1%

17 <1%

Exclude quotes On

Exclude bibliography On

Exclude matches Off

seunuddoncity.blogspot.comInternet Source

agie-fahmi.blogspot.comInternet Source

Submitted to UIN Sunan Ampel SurabayaStudent Paper

www.scribd.comInternet Source

repo.iain-tulungagung.ac.idInternet Source

digilib.uinsby.ac.idInternet Source

leoniya-tknegeripembinablog.blogspot.comInternet Source

Submitted to IAIN Syaikh Abdurrahman SiddikBangka BelitungStudent Paper

Submitted to Universitas TerbukaStudent Paper