KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

88
KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH MEGAWATI, NAJWA SHIHAB DAN SITI BAROROH) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Oleh: ROBI SUGARA Nim. UA 131164 PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2020

Transcript of KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

Page 1: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

1

KESETARAAN GENDER DI INDONESIA

(STUDI KIPRAH MEGAWATI, NAJWA SHIHAB DAN SITI BAROROH)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Aqidah dan Filsafat Islam

Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama

Oleh:

ROBI SUGARA

Nim. UA 131164

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2020

Page 2: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

2

Page 3: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …
Page 4: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

4

Page 5: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …
Page 6: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

5

MOTTO

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal. (Q.S. Al-Hujurat:13).1

1Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan terjemahannya. Jakarta Depag Republik Indonesia 2008.

Page 7: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

6

P E R S E M B A H A N”

Assalamua’alaikum, Wr. WB

Sujud syukur ku persembahkan pada Allah SWT yang maha kuasa, berkat dan

rahamat detak jantung, denyut nadi, nafas dan putaran roda kehidupan yang

diberikan-Nya hinga saat ini saya dapat mempersembahkan skripsi ku pada orang-

orang tersayang, Bapak/ Ibu/ Kakak/ Adik/ dan Keluarga besarku semuanya yang

tidak pernah lelah memahamiku dengan penuh pengertian dan kasih sayang, serta

memberi dukungan, perjuangan, motivasi dan pengorbanan tenaganya. Sekali lagi

terima kasih karena engkau yang selalu memberikan dukungan, semangat dan

selalu mengisi hari-hariku dengan canda tawa dan kasih sayangnya. Sejalanjutnya

terima kasihku sampaikan melalaui tulis ini kepada dosenku yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan untuk meraih masa depan yang lebih baik

Insyallah. Dalam tulisan ini juga aku sampaikan terima kasih kepada sahabat dan

teman seperjuanganku yang selalu memberi semangat dan dukungan serta canda

tawa yang sangat mengesankan selama masa perkuliahan, susah senang dirasakan

bersama dan sahabat-sahabat seperjuanganku yang lain yang tidak bisa disebutkan

satu-persatu. Terima kasih buat kalian semua.

Wassalamua’alaikum, Wr. WB

S E K I A N

Page 8: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

6

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat dan

salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad Saw,

para sahabat, keluarga dan seluruh pengikutnya.

Setelah melalui proses panjang, akhirnya skripsi yang berjudul

“KESETARAAN GENDER, KIPRAH POLITIK, JURNALISME DAN

PENDIDIKAN WANITA INDONESIA” dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi

ini adalah dalam rangka menyelesaikan tugas akhir yang menjadi salah satu

syarat pada Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi

Agama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi guna memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu dalam Prodi Aqidah dan Filsafat Islam.

Dalam penyusunan tulisan ini tentu banyak pihak-pihak yang terlibat baik

langsung maupun tidak langsung sehingga terselesaikannya skripsi ini, karena

tanpa bantuan dan kerjasama, mustahil skripsi ini akan dapat terselesaikan .

Maka penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

kepada:

1. Bapak Drs. Juanidi, M.Pd.I dan Ibu Nurbaiti, S.Ag., M.Fil.I Selaku

Pembimbing I dan selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi serta kemudahan dalam menyusun skripsi

2. Ibu Nilyati, S.Ag., M. Fil.I, dan Ibu Nurhasanah, S,Ag., M. Hum. Selaku

Ketua dan Sekretaris Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam.

3. Bapak Dr. Dr. Abdul Halim, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas

Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Bapak Dr. Masyan, M.Th.I., Bapak......................., dan Bapak Dr. Ied Al-

Munir, S.Ag., M.Fil.I. Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Kelambagaan, selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Perencanaan

dan selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas

Ushuluddin.

5. Bapak Prof. Dr. H. Su'aidi, MA, Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Bapak Dr. Rafiqah Ferawati, ME., Dr. Asad Isma, M.Pd.I, dan Dr. Bahrul

Ulum, M.Ag. Selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan,

selaku Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Perencanaan dan selaku

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjsama Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

7. Seluruh dosen Prodi Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, serta

khususnya dosen Aqidah dan Filsafat Islam yang telah banyak

memberikan ilmunya dengan penuh kesabaran. Serta seluruh staf Fakultas

Ushuluddin dan Studi Agama.

8. Bapak/ Ibu Kepala Bagian Tata Usaha dan Subagian Tata Usaha Fakultas

Ushuluddin Ushuluddin dan Studi Agama

9. Kepala Perpustakaan dan staf Perpustakaan Fakultas Ushuluddin

Ushuluddin dan Studi Agama

10. Teman-teman AFI beserta rekan-rekan diorganisasi Mitra Ummah, BEM-J

Page 9: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

6

AFI, yang telah memberikan arti persahabatan yang indah beserta

pengalaman-pengalaman yangberharga.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan dalam skripsi ini, yang turut

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa kekeliruan akan sangat mungkin terjadi dalam

penulisan karya ilmiah ini, karenanya kritik dan saran konstruktif amat

diperlukan dari pembaca. Selebihnya, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Akhirnya, kepada Allah SWT kita kembalikan kesadaran penuh, mengharap

keridhaan-Nya, semoga kita senantiasa mendapat hidayah-Nya. amin.

Jambi, 17 Desember 2020

Penyusun.

Robi Sugara

Nim. UA131164

Page 10: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

6

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh data BPS tahun 2017 yang mengatakan

bahwa jumlah perempuan di Indonesia mencapai 131, 58 juta jiwa. Ini

menunjukkan peran perempuan juga penting dipertimbangkan dalam kehidupan

bermasyarakat. Sehingga ada tuntutan persamaan hak laki-laki dan perempuan,

yang sebenarnya sudah dimulai sejak lama yang disebutkan dengan gerakan

Feminisme. Feminisme sebagai usaha perempuan untuk memperbaiki kondisi

perempuan secara umum. Sehingga dengannya gerakan tersebut banyak

perempuan merasa terwakili haknya untuk membangun kesetaraan antara laki-laki

dan perempuan dalam segala bidang. Di Indonesia saat ini terlihat sudah banyak

perempuan terjun kedalam dunia politik, jurnalis dan pendidikan, bahkan ada

beberapa perempuan menjadi orang sangat berpengaruh di Republik ini.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yang hanya untuk

mendiskripsikan fenomena kesetaraan gender dan kiprah perempuan dalam

berbagai bidang. Kemudian adapun teknik pengumpulan data adalah dokumentasi

data primer dan data sekunder, dengan menerapkan teknik analisis data, yaitu

content analisis data. Hasil penelitian secara umum bahwa secara realitas

perempuan mampu mengembangkan kemampuan baik dalam bidang politik,

jurnalis dan pendidikan. karena ini sudah dibuktikan oleh Megawati

Soekarnoputri, Najwa Shihan dan Siti Baroro Baried. Seperti Megawati

Soekarnoputri saat ini adalah perempuan yang paling berpengaruh dalam

perpolitikan Indonesia, kemudian Najwa Shihab selama menjadi jurnalis, ia sudah

mewawancari 56 tokoh Nasional dan Internasional, termasuk didalamnya Kofi

Annan sekretaris jendral Peserikatan Bangsa-Bangsa, Mahathir Mohamad Perdana

Menteri Malaysia, dan Presiden Indonesia ke-3, ke-5, ke-6, ke-7. Ini menunjukkan

bahwa kualitas jurnalis Najwa Shihah sudah diakui Nasional dan Internasional.

Selajutnya dalam dunia pendidikan nama Siti Baroroh Baried tidak asing lagi bagi

dunia akademis, karena ia tercatat dalam sejarah sebagai perempuan pertama yang

menjadi guru besar (Professor) di Indonesia. Tentulah perannya dalam

mengembangkan pendidikan tidak perlu diragukan lagi.

Keywords: Gender, Politik, Jurnalis, Pendidikan, Kiprah, Perempuan.

Page 11: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

6

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i SURAT PERNYATAAN ................................................................................ ii NOTA DINAS ............................................................................................. iii PENGESAHAN ........................................................................................... iv MOTTO..................................................................................................... v PERSEMBAHAN......................................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................... vii KATA PENGANTAR .............................................................................. viii DAFTAR ISI................................................................................................ix PEDOMAN TRANSLITERASI........................................................................ x

BAB I : PENDAHULUAN .........................................................................

A. Latar Belakang ................................................................................. 01 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 07

C. Batasan Masalah .............................................................................. 07

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 07

E. Tijauan Pustaka ................................................................................ 08

D. Metode Penelitian ............................................................................ 12

F. Sitematikan Penulisan ..................................................................... 16

BAB II : BIOGRAFI TOKOH PEREMPUAN ...........................................

Megawati Soekarno Putri

A. Masa Kecil ....................................................................................... 17 B. Pendidikan........................................................................................ 18

C. Karir ................................................................................................. 20

Najwa Shihab

A. Masa Kecil ....................................................................................... 25 B. Karir ................................................................................................. 25

D. Penghargaan ...................................................................................... 27

Siti Baroroh Baried

A. Masa Kecil ....................................................................................... 29 B. Pendidikan........................................................................................ 31

C. Aktivitas dan Karir ........................................................................... 32

D. Karya-Karya ..................................................................................... 32

BAB III : GERAKAN KESETARAAN GENDER .....................................

A. Feminisme Dunia Barat ................................................................... 34

Page 12: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

6

B. Feminisme Dunia Islam ................................................................... 37

C. Feminisme Indonesia ....................................................................... 40

BAB IV : TEMUAN DAN KIPRAH POLITIK, JURNALISME DAN

PENDIDIKAN PEREMPUAN INDONESIA............................

A. Kipra Politik Megawati Soekarno Putri ........................................... 45

B. Kiprah Jurnalisme Najwa Shibab .................................................... 50

C. Kiprah Pendidikan Siti Baroroh Baried ........................................... 56

D. Implikasi Kiprah Tiga Tokoh Perempuan dalam politik,

jurnalis dan Pendidikan. ................................................................... 60

Bab V : PENUTUP .....................................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................... 66 B. Rekomendari .................................................................................... 67

C. Saran ................................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 13: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diakui atau tidak Tuhan telah menciptakan manusia di muka bumi ini,

terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dalam kehidupan sehari-hari kedua jenis

ini mempunyai persamaan juga perbedaan satu sama lainnya secara kodrati.

Letak persamaan yang dimaksud disini adalah sama-sama sebagai makhluk

yang diberi potensi akal yang sama oleh Tuhan. Selain dari potensi akal yang

dimiliki, tetapi juga kesempurnaan fisik yang dimiliki manusia pun sangat

berbeda dengan makhluk yang lain. Sehingga kedua potensi yang miliki antara

perempuan dan laki-laki pun juga sama.

Letak perbedaanya antara laki-laki dan perempuan hanya terdapat secara

kodrat dan naluri yang mereka miliki satu sama lainnya, adapun perbedaannya

bisa dilihat dari sisi biologis manusia, dimana laki-laki mempunyai fisik dan

psikis lebih kuat dibandingkan dengan perempuan. Begitu juga perempuan

mempunyai kodrat yang berbeda dengan laki-laki misalnya dalam hal

reproduksi, naluri keibuan yang tidak dimiliki oleh laki-laki. Berangkat dari

perbedaan tersebut di atas, baik perbedaan secara biologis hingga perbedaan

sisi-sisi yang lainnya, sehingga memunculkan tuntutan dari perempuan untuk

membangun persamaan haknya dengan laki-laki dalam segala bidang selain

dari sifat kodratinya yang sudah ada secara sunahtullah.

Indonesia sebagai Negara yang memiliki penduduk perempuan lebih

banyak dibanding laki-laki, sikap feminisme pun menjadi penting untuk

dibicarakan, karena menurut Badan Pusat Statistik Nasional bahwa jumlah

penduduk Indonesia pada Tahun 2017 adalah sekitar 261, 89 juta jiwa. Terdiri

dari laki-laki sebanyak 130,31 juta jiwa, sedangkan perempuan 131, 58 juta

jiwa.2 Argumen di atas, bisa menjadi dasar tuntutan persamaan hak laki-laki

2 Gaib Hakiki, Asnita Ulfa, Perempuan dan Laki-laki di Indonesia 2017. BPS, Jakarta

Indonesia ISSN: 2476-9150, h. 7

Page 14: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

2

dan perempuan, yang sebenarnya sudah dimulai sejak lama yang disebutkan

dengan gerakan Feminisme.

Menurut Jenainati dan Groves, mengatakan feminisme merupakan

perjuangan untuk mengakhiri penindasan terhadap perempuan.3 Kemudian

sejalan dengan pandangan di atas. Menurut Ross, feminisme sebagai semua

usaha yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi perempuan.4 Sehingga

dengan gerakan feminisme tersebut banyak perempuan merasa terwakili

haknya untuk membangun kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam

segala bidang. Sehingga setelah kesetaraan antara laki-laki dan perempuan

tersebut mulai didengar. Kemudian gerakan feminisme harus membuktikan

bahwa ia bisa dan dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan sesuai

dengan tuntuan jaman yang dihadapinya (modern).

Kemudian menurut Gina Sonia dalam tulisan yang berjudul “Peluang dan

tantangan wanita Muslim dalam menghadapi era Globalisasi”, ia mengatakan,

gerakan feminisme di Indonesia lahir dipengaruhi oleh berbagai kondisi historis

sejarah perjuangan bangsa, program pembangunan nasional, globalisasi serta

reformasi serta kehidupan religius masyarakat. Will Durant dalam bukunya

“The Pleasure of Philosophy” mengemukakan bahwa peristiwa yang akan

menonjol di awal era glonbalisasi pada tahun 2000 adalah terjadinya perubahan

status wanita.5

Sedangkan Istilah “feminisme” dikenal di dunia Islam kira-kira sudah

sejak awal abad ke-20, misalnya lewat pemikiran-pemikiran Aisyah

Taymuniah (penulis dan penyair Mesir), Zainab Fawwaz (eseis Libanon),

Rokeya Sakhawat Hosein, Nazzar Sajjad Haydar dan Ruete (Zanzibar), Taj

Sultanah (Iran), Huda Sya’rawi, Malak Hifni Nasir dan Nabawiyah Musa

(Mesir), Fatma Aliye (Turki). Semua mereka ini dikenal sebagai perintis-

perintis besar dalam menumbuhkan kesadaran atas persoalan-persoalan sensitif

3Ni Komang Arie Suwastini,Perkembangan Feminisme Barat dariAbad Kedelapan Belas Hingga Postfeminisme: Sebuah Tinjauan Teoretis. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, April 2013. ISSN: 2303-2898, 199.

4Ibid, 199 5Sri Hidayati Djoeffan, Gerakan Feminisme Di Indonesia: Tantangan Dan Strategi

Mendatang. Jurnal Mimbar No. 3 Th.XVII Juli-September 2001, 285.

Page 15: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

3

gender, termasuk dalam melawan kebudayaan dan ideologi masyarakat yang

memarginalkan perempuan.6 Menurut mereka bahwa yang dimaksudkan

dengan keadilan antara laki-laki dan perempuan adalah kesetaraan hak dan

kewajiban diantara mereka.7 Masih menurutnya sehingga laki-laki dan

perempuan tidaklah berbeda kecuali dari sisi biologis saja, dimana perempuan

bisa mengalami menstruasi, mengandung, melahirkan dan menyusui,

sementara laki-laki tidak. Inilah yang disebut dengan kodrat perempuan, yang

berbeda dengan kodrat laki-laki. Oleh karena itu menurut Mansour Fakih,

Selebihnya, perbedan-perbedaan lain yang terjadi pada laki-laki dan

perempuan hanya terjadi akibat konstruk sosio-kultural saja.8

Gerakan feminisme di Indonesia sangat erat kaitanya dalam dunia

pendidikan, politik yang dijadikan oleh perempuan sebagai wadah untuk

memperjuangkan kesetaraan hak perempuan serta membuktikan

kemampuannya dalam dunia pendidikan dan politik. Menurut Muhammad

Nizar, pada masa perjuangan, sejumlah pahlawan perempuan seperti Raden

Ayu Ageng Serang, Cut Nyak Dien yang tetap tegar memimpin perlawanan

mengusir penjajah, begitu pula dengan Cut Meutia yang memimpin laki-laki

dalam peperangan di aceh. Mereka ikut andil dalam mengatur strategi dan

taktik sekaligus ikut mengangkat senjata dalam berbagai peperangan.

Kemudian RA. Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita dalam dunia

pendidikan. Pendidikan bukan hanya di tujukan pada kaum laki-laki tetapi

pendidikan bagi kaum wanita juga perlu di perhatikan. Selajutnya Rohana

Koedoes adik Sultan Sahrir. Ia mendirikan sekolah Kerajinan Perempuan pada

tahun 1911. Sekolah tersebut di rancang untuk memberikan pengetahuan

keagamaan,termasuk baca tulis arab dan ketrampilan, agar perempuan mandiri

secara ekonomi.Dalam waktu yang bersamaan di Jawa dipelopori oleh Siti

Soendari, Dewi Sartika dan Nyai Ahmad Dahlanyang juga berkecimpung di

6Budhy Munawar-Rachman, “Islam dan Feminisme: Dari Sentralisme kepada Kesetaraan” dalam Mansour Fakih dkk., Membincang Feminisme, (Surabaya: Risalah Gusti, 1995), h. 181

7Amina Wadud-Muhsin, Wanita di dalam al-Qur;an, terj.Yaziar Radianti, (Bandung:

Pustaka, 1994), 91. 8Mansour Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Page 16: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

3

1996, 9.

Page 17: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

4

dunia pendidikan dan Sosial Keagamaan.9 Perjuangan dan gerakan perempuan-

perempuan indonesia tersebut diperkuatkan dengan digelarkannya Kongres

Perempuan Indonesia yang secara nasional pertama kali diadakan pada tahun

1928 di Kota Yogyakarta yang selanjutnya dikenal sebagai Hari Ibu tanggal 22

Desember tiap tahun diperingati.10

Argumentasi di atas tanpak bahwa sejak jaman penjajahan peran

perempuan Indonesia sudah diperlihatkan dalam berbagai bidang. Bahkan

sampai era demokrasi ini peran perempuan lebih intensif lagi, sehingga

perempuan tampil untuk mengembangkan potensi dirinya dalam berbagai

peran dan bidang seperti, politik, ekonomi, budaya, pendidikan dll. Sehingga di

Indonesia perempuan tidak saja membangkitkan semangat dalam membela

kaum perempuan saja, melainkan juga membela dan memikirkan nasib

masyarakat banyak dan rakyat kecil. Bahkan sampai pada pemilu seretak tahun

2019 ini, bahwa setiap partai politik harus memenuhi keterwakilan perempuan

didalamnya sebagai calon legislatif. Hal ini menurujuk dan sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. dan Undang-

Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang di dalamnya juga

mengatur pemilu tahun 2009.

Kedua undang-undang di atas memberikan wadah dan tempat bagi

perempuan untuk mengembakan potensinya, karena setiap organisasi partai

politik secara Nasional supaya untuk memuat kebijakan yang mengharuskan

partai politik menyertakan keterwakilan perempuan minimal 30% dalam

pendirian maupun dalam kepengurusan di tingkat pusat. Kemudian

diperkuatkan lagi bahwa partai politik baru dapat mengikuti pemilu setelah

memenuhi persyaratan menyertakan sekurang-kurangnya 30% keterwakilan

perempuan. Selanjutnya dipertegaskan pula oleh Pasal 55 ayat 2 Undang-

Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD,

2019.

9http://nizaryudharta.blogspot.com/2013/12/feminisme-di-indonesia.html, di akses 23 Juni

10Suratmin, dkk, “Aisyiyah dan Sejarah Pergerakan Perempuan Indonesia (Sebuah Tinjauan

Awal)” / website dpad yogyakarta 2014

Page 18: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

5

mengatur bahwa setiap 3 bakal calon terdapat sekurang-kurangnya satu orang

perempuan.11

Uraian di atas terlihat bahwa Negara telah memberikan ruang kepada

perempuan dalam mengembangkan potensi diri yang dimilikinya dan serta ikut

berpartisipasi dalam membangun Republik ini. Jadi kesempatan peran

perempuan dalam mebangun bangsa ini didominasikan pada keterwakilannya

perempuan dalam bidang legeslatif dan eksekutif. Kedua bidang inilah bisa

menjadi wadah bagi perempuan untuk bisa menyampaikan ide-ide dan

pemikirannya untuk kemaslahatan rakayat Indonesia, terutama dalam

membangun semangat perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam bidang

politik, pendidikan, ekonomi, budaya, dll. Kemudian tuntutan kaum perempuan

tidak saja dalam bidang politik, ekonomi, budaya, pendidikan. Tetapi juga

sampai memperjuangkan kesetaraannya dalam keluarga yang kecil sekalipun

yang terutama berawal dari hak dan kewajiban antara suami-istri.

Berdasarkan penjelasan di atas, sebenarnya secara ligitimasi gerakan

kaum peremuan atau feminisme di Indonesia telah mendapatkan ruang untuk

mengembangkan potensi dirinya baik dalam politik, ekonomi, budaya,

pendidikan dll. Tetapi yang menjadi pertanyaan apakah implementasi undang-

undang di atas sudah berjalan atau diterapkan dalam kehidupan perempuan-

perempuan di Indonesia. bertolak dari pertanyaan dan persoalan kiprah gerak

feminisme di dunia politik dalam penjelasan latar belakang masalah di atas,

maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian tentang beberapa

tokoh perempuan serta perannya, baik dalam politik, jurnalis maupun

pendidikan. Salah satu perempuan yang sangat berpengaruh dalam dunia

politik adalah Megawati Soekarno Putri, karena dari banyaknya partai politik di

Indonesia tidak ada satupun yang dipimpunan oleh perempuan kecuali PDIP.

Selajutnya pigur yang selalu menarik untuk dibicarakan dalam dunia jurnalis

tanah air adalah Najwa Shihab yang menjadi salah satu jurnalis perempuan

terbaik di Indonesia. Menurut Ratna Juwitasari Emha, mengatakan

11Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008/

http://eprints.uny.ac.id/22291/11/UU%20No.%202%20Tahun%202008.pdf. Diakases 06 Juli 2019

Page 19: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

6

Strategi yang digunakan Najwa Shihab ketika melakukan wawancara dengan

narasumber menggunakan strategi bertutur secara langsung dan tanpa basa-basi

yaitu strategy on record without redressive action, baldly.12 Membawa ia

menjadi jurnalis terbaik di Indonesia. Kemudian pigur perempuan dalam dunia

pendidikan Indonesia yang tidak kalah menarik selajutnya adalah Siti Baroroh

Baried. Menurut Raditya, Siti Baroroh Baried sebagai Profesor Perempuan

Pertama yang berhasil mendobrak stigma bahwa perempuan tidak bisa

menguasai dunia akademis.13

Atas dasar uraian latar belakang di atas, peneliti sangat tertarik untuk

melihat secara komprehensif dan mendalam terhadap kiprah tokoh perempuan

tersebut dibidangnya masing-masing. Sehinga peneliti merumuskan sebuah

judul penelitian untuk menjawab dan mengali terhadap persoalan di atas.

Adapun judul penelitian atau karya ilmiah yang akan dilakukan adalah

“Kesetaraan Gender, Kiprah Politik, Jurnalisme dan Pendidikan Wanita

Indonesia”.

B. Rumusan Masalah

Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa persoalan utama adalah

bagaimana Kesetaraan Gender, Kiprah Politik, Jurnalisme dan Pendidikan

Wanita Indonesia. Berdasarkan sebuah pertanyaan pokok masalah di atas,

peneliti perlu kiranya untuk membuat rincian dalam bentuk pentayaan-

pertanyaan yang lebih spesifik dalam menjawab pokok masalah diantaranya

adalah:

1. Bagaimana sejarah munculnya gerakan kaum perempuan dalam dunia

politik, jurnalisme dan pendidikan di Indonesia?

2. Bagaimana kiprah Megawati Soekarno Putri, Najwa Shibab dan Siti

Baroroh Baried dalam dunia politik, jurnalis dan pendidikan di Indonesia?

12Ratna Juwitasari Emha, Strategi Kesantunan Najwa Shihab Sebagai Pemandu Acara Dalam Mata Najwa. Artikel Proceeding, 2018, 13.

13Nibros Hassani, Perempuan-perempuan Muhammadiyah Dalam Media Massa Pada

Agenda Adab Dua Muhammadiyah (Kajian Semiotik). Jurnal, ISBN: 978-602-361-188-1., 2018.

171.

Page 20: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

7

3. Apa implikasi kiprah Megawati Soekarno Putri, Najwa Shibab dan Siti

Baroroh Baried dalam dunia politik, jurnalis dan pendidikan di Indonesia?

C. Batasan Masalah

Supaya penelitian ini lebih terarah dan tidak menimbulkan kerancuan

dalam menguraikan tentang kiprah perempuan di Indonesia. Maka perlu

kiranya penulis membuat sebuah batasan masalah, sebagai salah satu upaya

untuk lebih memfocuskan penelitian ini. Dalam penelitian ini hanya

berbicara tentang kipra Megawati Soekarno Putri, Najwa Shibab dan Siti

Baroroh Baried dalam dunia politik, jurnalis dan pendidikan di Indonesia.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Dari pertanyaan rumusan dan batasan malasah yang ada diatas dalam

penelitian ini, maka dapat diketahui bahwa tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejarah munculnya gerakan kaum perempuan dalam

dunia politik, jurnalisme dan pendidikan di Indonesia.

2. Untuk mengetahu kiprah Megawati Soekarno Putri, Najwa Shibab dan Siti

Baroroh Baried dalam dunia politik, jurnalis dan pendidikan di Indonesia.

3. Untuk mengetahui implikasi kiprah Megawati Soekarno Putri, Najwa

Shibab dan Siti Baroroh Baried dalam dunia politik, jurnalis dan

pendidikan di Indonesia.

Selain dari tujuan-tujuan diatas penelitian ini juga mengharapkan supaya

dapat digunakan oleh yang membutuhkan dalam membangun teori-teori

tentang kesetaraan dan keselarasan feminisme. Kemudian peneliti juga

berkeinginan supaya penelitian yang dibuat ini juga bisa dimaafkan oleh

masyarakat secara praktis, antara lain yaitu.

1. Memberikan sumbangan yang berharga dalam memperkayakan khazanah

keilmuan secara teoritis tentang gerakan perempuan dalam dunia politik,

jurnalis dan pendidikan.

Page 21: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

8

2. Mengeducasi pemikiran kaum perempuan dan masyarakat umum bahwa

perempuan juga mampu bersaing dengan kaum laki-laki, baik dalam

bidang politik, jurnalis dan pendidikan.

3. Memberikan konstribusi secara keilmuan penulis sebagai mahasiswa

jurusan Aqidah Filsafat terhadap kampus yang tercinta Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang tengah mengembangkan

paradigma keilmuan yang berwawasan global dan nilai-nilai

interpreunership.

E. Tinjauan Pustaka

Penulis telah melakukan penelaahan pustaka terhadap literature berupa

buku, jurnal, artikel, makalah dan hasil penelitian di Perpustakaan Fakultas

Ushuluddin dan Studi Agama, Perpustakaan UIN STS Jambi, Perpustakaan

Kota Jambi dan Perpustakaan Arsip Daerah Provinsi Jambi dan Brosing

Internet . Dari penelaahan tersebut, tentu banyak peneliti menjumpakaibuku,

jurnal, artikel, makalah dan hasil penelitian tentang kajian-kajian feminism dari

berbagai sudut pandang. Dibawah ini peneliti uraikan tentang hasil penelaahan

pustaka yang dilakukan dari berbagai sumber diantaranya adalah:

Jurnal Rendy Adiwilaga yang berjudul “Feminisme Dan Ketahanan

Budaya Perempuan Indonesia Dalam Perspektif Organisasi Islam Wanita

(Studi pada Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah Periode 2012-2016). Adapun

dalam kesimpulan jurnal ini, lebih menekankan kepada kepemimpinan

perempuan dalam organisasi Nasyiatul ‘Aisyiyah. Ia mengatakan kemandirian

perempuan yang menjadi dasar utama perjuangan Nasyiatul “Aisyiyah, juga

merupakan inti perjuangan yang diperjuangkan oleh feminisme.Selain itu, ada

nya usaha memperbaiki ketimpangan gender, penyadaran pendidikan bagi

perempuan, kesehatan reproduksi, dan lain sebagainya.14

Sri Hidayati Djoeffan, “Gerakan Feminisme Di Indonesia: Tantangan

Dan Strategi Mendatang”. Dalam kesimpulan Sri mengatakan bahwa

14Rendy Adiwilaga, “Feminisme Dan Ketahanan Budaya Perempuan Indonesia Dalam Perspektif Organisasi Islam Wanita (Studi pada Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah Periode 2012- 2016). Jurnal Polinter Prodi Ilmu Politik FISIP UTA’45 Jakarta, Vol. 2 No. 2 (September-Februari 2017), 75.

Page 22: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

9

perempuan Indonesia menurut data statistik dapat dilibatkan dalam berbagai

peran, seperti dalam kancah politik, bisnis, dan teknologi. Dalam peran politik

kaum ini memiliki kemungkinan dapat menyukseskan kepentingan suatu

partai. Dalam bisnis selain kaum perempuan dapat berperan sebagai pencipta

komoditas sekaligus konsumen. Dalam aspek teknologi selain sebagian besar

pengguna (“user”) juga dapat berperan sebagai tenaga kerja. Peran perempuan

dalam bidang sosial, hingga saat kini masih dalam proses pencapaian mitra

sejajar baik dalam bidang pendidikan maupun bidang usaha.15

Selajutnya dalam jurnal yang dituliskan Ni Komang Arie Suwastini,

“Perkembangan Feminisme Barat Dari Abad Kedelapan Belas Hingga

Postfeminisme: Sebuah Tinjauan Teoretis”. Jurnal ini lebih memfokuskan

tentang history feminism. Ia mengatakan feminisme telah berkembang dari

sekedar perjuangan untuk diakui sebagai manusia yang memiliki rasio seperti

layaknya laki-laki, feminisme berkembang menjadi gerakan yang memiliki

aspirasi majemuk. Namun inti dari kesemua perjuangan tersebut adalah

kesetaraan perempuan untuk menjadi subjek aktif dalam hidupnya. Masing-

masing gelombang memiliki penekanan yang berbeda dalam tujuan

periodiknya. Tujuan feminisme awal berevolusi dari perjuangan untuk diterima

sebagai mahluk yang berasio menjadi tuntutan atas hak-hak perempuan yang

lebih legal.16

Penelitian Juliah, Kajian Feminisme Marxis Dalam Novel,

Assalamualaikum Beijing Karya Asma Nadia. Dalam penelitian ini, adapun

sebuah kesimpulan menunjukkan bahwa posisi perempuan yang sabar dan

berani menentang tindakan diskriminasi namun di sisi lain perempuan tersebut

juga masih di anggap lemah di mata kaum laki-laki. Menurutnya feminisme

sejatinya tidak dipandang sebagai jalan untuk menentang kaum laki-laki dan

15Sri Hidayati Djoeffan, Gerakan Feminisme Di Indonesia: Tantangan Dan Strategi Mendatang. Jurnal Mimbar No. 3 Th.XVII Juli-September 2001, 298.

16Ni Komang Arie Suwastini, “Perkembangan Feminisme Barat Dari Abad Kedelapan Belas Hingga Postfeminisme: Sebuah Tinjauan Teoretis. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, April 2013, ISSN: 2303-2898, 206.

Page 23: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

10

kodrat yang ada, tetapi feminisme merupakan pergerakan, cara perempuan

untuk meraih haknya agar dapat setara dengan laki-laki.17

Tulisan Nuryati dalam judul, Feminisme Dalam Kepemimpinan. Jurnal

ini dalam kesimpulan mempertegaskan bahwa menjadi seorang pemimpin yang

efektif bagi organisasi, bukan karena maskulinitas atau femininitasmya,

melainkan kapasitasnya untuk memimpin. Efektivitas pemimpin untuk mampu

mencapai efektivitas organisasi dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Faktor-

faktor tersebut meliputi: (1) pemilihan dan penempatan pemimpin, (2)

pendidikan kepemimpinan, (3) pemberian imbalan pada prestasi pemimpin dan

bawahan, dan (4) teknik pengelolaan organisasi untuk mengahadpi perubahan

lingkungan, dan (5) teknologi.18

Selanjutnya Ariana Suryorini dalam, Menelaah Feminisme Dalam Islam.

Dalam kesimpulan tulisan ini menegaskan bahwa kehadiran al-Qur’an kepada

manusia antara lain untuk menegakkan keadilan antara laki-laki dan

perempuan. Keadilan adalah nilai utama yang ingin ditegakkan al-Qur’an.

Namun, karena al-Qur’an hadir dalam masyarakat yang patriarkhis, ayat-

ayatpun muncul dalam pertanyaan yang beragam. Di sebagian tempat terdapat

ayat-ayat yang menekankan persamaan status laki-laki dan perempuan dan

inilah yang disebut oleh para feminis sebagaiayat normatif. Penafsiran-

penafsiran merekapun menjadi salah satu “gerakan feminisme Islam”, yang

bertujuan untuk melakukan transformas sosial menuju kesetaraan gender yang

memang menjadi tujuan Islam.19

Makalah Puji Lestari, Feminisme Sebagai Teori Dan Gerakan Sosial Di

Indonesia. dalam makalah ini lebih memfocuskan Tumbuhnya kesadaran dan

keadilan gender diberbagai lapisan masyarakat saat ini, tidak lepas dari

rentetan perjuangan kaum feminis diberbagai masa sebelumnya. Feminisme

sebagai teori dan gerakan sosial, berkembang dan membawa perubahan yang

17Juliah, Kajian Feminisme Marxis Dalam Novel, Assalamualaikum Beijing Karya Asma

Nadia. Penelitian 2015. 18Nuryati, Feminisme Dalam Kepemimpinan. Jurnal Istinbath/No.16/Th. XIV/Juni/2015,

178. 19Ariana Suryorini, Menelaah Feminisme Dalam Islam. Jurnal SAWWA, Volume 7,

Nomor 2, April 2012, 34.

Page 24: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

11

baik dalam masyarakat. Tapi harus diingat, tak satupun pihak yang

mengagendakan perubahan menuju keadilan gender kecuali perempuan itu

sendiri. Artinya, kesempatan mengakses dunia politik, ekonomi, dan lain-lain

yang terbuka harus diikuti secara langsung oleh kelompok perempuan.20

Kemudian Ida Hidayatul Aliyah dalam ,Feminisme Indonesia dalam

Lintasan Sejarah.Kesimpulannya adalahPergerakan wanita di Indonesia

berbeda dengan feminisme di dunia Barat. Feminisme di dunia Barat bertujuan

untuk melawan usaha para pria, dan agar kepentingan-kepentingan yang

berhubung kait dengan wanita seperti adanya hak pilih wanita dalam politik,

dan hak-hak lainnya yang dahulu tidak dimiliki sama sekali oleh wanita boleh

dimiliki. Sedangkan pergerakan wanita di Indonesia pada tahap awal lebih

mengarah kepada usaha-usaha memajukan pendidikan wanita, pembabitan

wanita dalam kegiatan-kegiatan politik, dan sebagai upaya melawan penjajahan

Belanda dan Jepang dengan kesadaran nasional untuk bersatu serta meraih

kemerdekaan yang hakiki. Gerakan wanita di Indonesia lebih bersifat kultural

dari struktural. Mereka memulai dari emansipasi untuk mendapatkan

kesempatan dalam pendidikan.21

Sebagaimana hasil dari tinjauan pustaka dan studi relevan diatas, bahwa

penulis banyak menemukan tentang gerakan, kiprah perempuan secara umum.

Tetapi penelitian yang ingin dilakukan ini, pokus pada beberapa tokoh

perempuan yang berpengaruh dibidangnya masing-masing, baik bidang politik,

jurnalis dan pendidikan. Jika dilhat tijauan di atas, banyak membahas gerakan

perempua secara keselurahan, seperti halnya penelitian yang sudah dilakukan

diatas ada yang membahasa tentang Feminisme Dan Ketahanan Budaya

Perempuan Indonesia Dalam Perspektif Organisasi Islam Wanita (Studi pada

Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah Periode 2012-2016)., “Gerakan

Feminisme Di Indonesia: Tantangan Dan Strategi Mendatang”.,

“Perkembangan Feminisme Barat Dari Abad Kedelapan Belas Hingga

Postfeminisme: Sebuah Tinjauan Teoretis”., Feminisme Dalam

20Puji Lestari, Feminisme Sebagai Teori Dan Gerakan Sosial Di Indonesia.Makalah, 18. 21Ida Hidayatul Aliyah, Feminisme Indonesia dalam Lintasan Sejarah.Jurnal Pembangunan

Sosial, Volume 1 Nomor 2 Tahun 2018, 152.

Page 25: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

12

Kepemimpinan., Menelaah Feminisme Dalam Islam., Feminisme Sebagai

Teori Dan Gerakan Sosial Di Indonesia., Feminisme Indonesia dalam Lintasan

Sejarah. Sedangkan yang peneliti lakukan adalah tentang kiprah Megawati

Seokarno Putri, Najwa Shihab dan Siti Baroroh Baried dalam dunia politik,

jurnalisme dan pendidikan, itulah yang menjadi perbedaan antara penelitian

terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan penulis, selain itu juga

terdapat perbedaan dari sudut padang dan metodologi yang dilakukan.

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ilmiah, metode penelitian merupakan langkah awal

untuk menyelesaidan memecahkan masalah-masalah dalam penelitian

tersebut.Menurut Lasa, metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan

untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.22Dibawah ini peneliti uraikan

tentang motodologi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini, mulai

dari proses pengambilan data, mempervikasi data, menganalisis data dan

membuat kesimpulan yang berkaitan dengan judul penelitan yang akan

dilakukan tersebut.

1. Pendekatan Penelitian

Supaya dapat mencapai tujuan yang hendak dicari dalam penelitian

ini, kiranya perlu dirumuskan suatu pendekatan yang sesuai dengan tujuan

tersebut. Dalam hal ini tentu saja yang peneliti maksudkan adalah jenis

penelitian kepustakaan (library research), di mana data-data yang dipakai

adalah data kepustakaan yang ada kaitannya dengan permasalahan

penelitian yang akan dilakukan.

Bentuk penyajian datanya adalah dengan deskriptif-kualitatif.

Deskriftif yaitu dengan memaparkan data secara keseluruhan, sedangkan

kualitatif adalah bentuk pemaparan data dengan kata-kata, bukan dalam

bentuk angka.23 Kemudian menurut Muktar, library research adalah

penelitian yang mengandalkan data-datanya hampir sepenuhnya berasal dari

perpustakaan. Sehingga penelitian ini juga populer dengan istilah penelitian

22Lasa, Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media, 2008, 207. 23Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), 3.

Page 26: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

13

kualitatif deskriptif kepustakaan, atau penelitian bibliografis, dan ada juga

yang menyebutkan dengan istilah penelitian non-reaktif. Hal ini dikarenakan

library research mengandalkan data-data yang tersedia di perpustakaan.24

yang mendapatkan data dengan cara membaca sumber primer dan sekunder

yang berkaitan dengan pokok dan sesusai dengan tema yang akan dibahas

dalam penelitian.

2. Sumber dan Jenis Data

Sehubungan dengan ini penelitian kepustakaan (library research).

Maka sumber data yang gunakan adalah buku-buku yang berjudul tentang

feminisme yang nantinya disebut dengan jenis dataprimer. Kemudian juga

digunakan buku, jurnal, makalah, artikel dan lain-lainnya yang berkaitan

dengan pokok penelitian yang juga disebut sebagai sumber data sekunder

yang dalam hal ini untuk membantu kelengkapan data penelitian.

Selain dari buku-buku, sumber data dalam penelitian ini juga

digunakan data-data literatur, dokumentasi, atau berbagai sumber lainnya

seperti, majalah ilmiah, sumber arsip, dokumen pribadi, ataupun berbagai

artikel.25

a. Sumber Data

Sumber data menunjukkan dari mana data diperoleh dalam

penelitian ini. Sebagai penelitian pustakan, adapun yang menjadi sumber

data adalah berupa buku, artikel, jurnal, makalah, prosiding, koran,

majalah ilmiah dan lainnya. Menurut Suharsimi Arikunto, sumber data

dalam penelitian merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh.26

Sumber data pada penelitian library researchini dapat dibagi dua, yakni

terdiri atas buku utama atau sumber data primer dan buku penunjang atau

sumber data sekunder.27 Sebagai penelitian library research yang sumber

24Muktar, Metode Praktis Penelitian Deskripstif Kualitatif (Jakarta: Referensi, 2013), 6. 25Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2010), 157. 26Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta, 2006, 129. 27P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2006, 10.

Page 27: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

14

utamanya buku, dll, maka peneliti berusaha untuk mencari sumber

tersebut dari berbagai tempatseperti Perpustakaan Fakultas Ushuluddin

dan Studi Agama, Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi, Perpustakaan Kota Jambi dan Perpustakaan Provinsi

Jambi dan internet seperlunya.

b. Jenis Data

Jenis data yang dimaksudkan jika merujuk kepada buku pedoman

penilisan skripsi mahasiswa yang dikeluarkan oleh Fakultas Ushuluddin

IAIN STS Jambi merujuk kepada dua jenis sumber data yakni. Data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data utama penelitian dan

data sekunder adalah data untuk pendukung penelitian.28

1. Data primer

Data primer adalah data utama atau data pokok penelitian yang

diperoleh secara langsung dari sumber utama yang menjadi obyek

penelitian.29 Jadi dapat dikatakan bahwa data primeradalah sumber yang

menjadi acuan peting yang dibutuhkan dalam sebuahpenelitian. Sumber

data primer dalampenelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Buku Megawati Soekarnoputri. Riwayat Pribadi Dan Politik Putri

Bung Karno. Tahun 2011.

b. Buku Megawati Soekarnoputri. Dari Ibu Rumah Tangga Sampai

Istana Negara. Tahun 2020

c. Buku Najwa Shihab, Penggunaan Eufemisme dan Disfeminsme. 2014

d. Buku Najwa Shihab. Gaya Bahasa Asonansi dalam Catatan Harian

Najwa. Tahun 2019

e. Buku Siti Baroroh Baried. Pengantar Ilmu Filologi. Tahun 1985

f. Buku Siti Baroroh Baried. Islam dan Status Wanita di Indonesia”

dalam Suara ‘Aisyiyah, No. 12 Th ke 62, Desember 1986,

g. Buku Siti Baroroh Baried “Relevansi Wanita Muslim dengan Gagasan

Kartini. Tahun 1985

28Mohd Arifullah dkk. Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (Jambi:

t.p., 2016), 43. 29Adi Riyanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2004), 57.

Page 28: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

15

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, minsalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen.30Sumber-sumber data sekunder dalam penelitian ini

mencakup bahanbahan tulisan yang berhubungan dengan feminisme di

Indonesia. Adapun kegunaan data sekunder dalam penelitian ini adalah

sebagai data pendukung yang diambil dari buku-buku bacaan yang masih

berkaitan dengan pokok penelitian antara lain sebagai berikut:

1. Andi Lis Pratiwi. Megawati Soekarno Putri Presiden Wanita di

Indonesia (2001-2004). Tahun 2015.

2. Kristitin Wahyuni, Masa Kepresidenan Megawati Soekarno Putri

Peridoe Tahun 2001-2004. Tahun 2008

3. Siti Nurul Halimah, Hilda Hilaliyah. Gaya Bahasa Sindirian Najwa

Shihab Dalam Buku Catatan Najwa. Tahun 2019

4. Handayani. Implikatur percakapan dalam acara talk show mata

najwa di Metro TV. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia. Tahun

2014

Selain data sekuder diatas, juga dikumpulkan buku-buku, artikel

yang berkaitan dengan feminisme yang tidak tertulis dan data pendukung

lainnya jika dianggap perlu.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau disebut dengan metode pengumpulan data adalah

prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang

diperlukan.31Sebagai penelitian pustaka (library research), pengumpulan

data pertama yang dilakukan, tentu peneliti mencari data melalui pustaka

yang berkaitan dengan penelitian dilakukan. Diantaranya adalah

Perpustakaan Fakultas, Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) STS

30Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D.

137 31Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), 211.

Page 29: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

16

Jambi, Perpustakaan Wilayah Provinsi Jambi, Perpustakaan Kota Jambi,

Perpustakan LP2M UIN STS Jambi, Jurnal, dan internet seperlunya.

Teknik diatas merupakan langkah yang paling penting dalam sebuah

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data

yang banyak akurat dan tepat. Tanpa menggunakan teknik yang baik, maka

peneliti tidak akan mendapat data yang diinginkan dan data yang tidak

memenuhi standar ditetapkan.

Mengumpulkan data tidak hanya sekadar mengumpulkan data semata,

namun juga mengolah data tersebut. Dengan demikian mengolah data

berarti, menyaring, mengatur dimana data atau informasi yang telah

didapatkan dan dikumpulkan disaring, diatur agar keseluruhan data tersebut

dapat dipahami dengan jelas. Dalam rangka pengumpulan data atau bahan

penulisan yang ada hubunganya dengan skripsi, penulis menggunakan

metode library research atau studi kepustakaan yaitu dengan cara

mengumpulkan bahan-bahan dari buku, majalah, tesis, makalah, paper, yang

tentunya ada relevansinya.

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis isi (content analysis).32Content analysis secara sederhana dapat

diartikan sebuah metode untuk mengumpul dan menganalisis muatan dari

sebuah teks. Teks dapat berupa kata-kata, gambar. Symbol, gagasan, dan

bermacam bentuk pesan yang dapat dikomunikasikan. Analisis ini berusaha

memahami data bukan sebagai kumpulan peristiwa fisik, tetapi sebagai

gejala simbolik untuk mengungkap makna yang terkandung dalam sebuah

teks, dan memperoleh pemahaman terhadap pesan direpsentasikan.33

Metode analisis isi ini akan peneliti terapkan untuk memahami dan

mengambil data berupa dari informasi yang tersedia melalui media, baik

32Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010), 277 33Agus S. Ekomadyo, Prospek Penerapan Metode Analisis Isi (Content Analysis) dalam

Penelitian Media Arsitektur. Jurnal Itenas, No. 2. Vol. 10 Tahun 2006), 52

Page 30: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

17

media itu berupa media cetak, maupun elektronik berupa internet mengenai

pemikiran Sutan Takdir Alisjahbana tentang konsep manusia.

Page 31: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

18

BAB II

BIOGRAFI TOKOH PEREMPUAN

Tujuan dibuatnya biografi tokoh-tokoh perempuan yang diteliti dibawah ini,

sebagai untuk memberikan informasi mengenai peran seseorang secara detail

dengan segala cita-cita, perjuangan, serta keberhasilan dalam kehidupanyanya di

bidang yang dia tekuni masing-masing, seperti dalam dunia politik, jurnalisme

dan pendidikan. Hal ini dimakksudkan agar menjadi pelajaran atau memberi

motivasi serta edukasi kepada pembaca perempuan dan masyarakat secara

umumnya.

A. Biografi Megawati Soekarnoputri

1. Masa Kecil

Megawati bernama lengkap Dyah Permata Megawati Setiawati

Soekarnoputri atau akrab di sapa Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta,

23 Januari 1947. Menurut Rusdi Mchtar, ia mengatakan sejak lahir Megawati

Soekarnoputri telah mengalami kehidupan dalam tempat pelarian dan

persembunyian. Kelahiran Megawati Soekarnoputri itu berada dalam situasi

revolusioner karena pada saat itu Belanda ingin kembali menguasi tanah air

dengan menakluk Yogyakarta yang terkenal sebagai kota perjuangan dan

bersejarah.34

Menurut Syahbuddin Managandaralam, ia mengatakan bahwa sejak kecil

Megawati Soekarnoputri dikenal gadis yang cerdas, pendian, sedikit berbicara

dan banyak senyum. Kepribadiannya kalem, tenang dan tidak sitemental dalam

mengungkapkan perasaannya.35 Masa kanak-kanaknya hingga remaja, ia lalui

dilingkungan istana negara, diisi dengan belajar menari dan membaca. Sesekali

jika ada tamu negara yang berkunjung ke Istana, Bung Karno menampilkan

putri kesayangannya untuk menari didepan tamunya dalam jamuan resmi

kenegaraan.36

34Kristitin Wahyuni. Masa Kepresidenan Megawati Soekarnoputri Periode Tahun. 2001-

2004. Penelitian 2008, hal. 39 35 Ibid, hal. 40 36 Ibid, hal. 42

Page 32: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

19

Kemudian Megawati sebagai putri Presiden bersama saudara-saudaranya

cukup dimanja para abdi dalem istana dalam situasi penuh privilege (fasilitas

khusus) yang dinikmati first family. Meskipun demikian Mega kecil sudah

dibiasakan bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya. Yaitu pada saat

mendapat pendidikan pra-sekolah, Mega dan Guntur kakaknya dididik dengan

tegas untuk menjadi anak yang mandiri dan tidak eksklusif. Mega dan

kakaknya belajar bersama dengan anak-anak karyawan dan tukang kebun.

Bercampurnya anak-anak tersebut membuat Mega mengetahui langsung

kehidupan “wong cilik” dan bisa memahami betapa sulitnya menjadi “wong

cilik”.

2. Pendidikan

Pendidikan dasar Megawati hingga SMA dilaluinya di Perguruan Cikini

Jakarta Pusat.37 Selepas SMA, Megawati masuk Fakultas Pertanian di

Universitas Pajajaran Bandung, tahun 1965. Semasa mahasiswa, Megawati

aktif dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Bandung,

sebagai anggota biasa. Keaktifan Mega dalam GMNI ini telah membuktikan

bahwa Mega pun sebagai seorang aktivis, namun pembawaan pribadinya

sangat tenang dan cenderung pendiam.

Kemudian pada tahun 1967, situasi politik Indonesia telah membuka luka

hati Megawati, dimana ia memilih untuk meninggalkan bangku kuliah untuk

mendampingi ayahnya, Bung Karno. Kesehatan Bung Karno semakin

memburuk dan sedang dikenai karantina politik oleh Soeharto sebagai

penguasa baru. Megawati merasakan betul kegoncangan jiwa yang dialami

ayahnya akibat tekanan dan isolasi politik oleh rezim yang menamakan Orde

Baru. Kesedihan dan kepedihan Megawati begitu mendalam ketika akhirnya

Bung Karno wafat tanggal 21 Juni 1970, dalam status politik yang kurang

menggembirakan bahkan memilukan.

Melihat situasi politik agak mencair, sehingga pada tahun 1970

Megawati berusaha kembali untuk melanjutkan kuliahnya yang tinggal. Ia

37Sumarno, Megawati Soekarnoputri: Dari Ibu Rumah Tangga Sampai Istana Negara, PT.

Rumpun Dian Nugraha, tahun 2001, hal. 5

Page 33: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

20

masuk Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Akan tetapi kuliah keduanya

inipun tak terselesaikan. Tahun 1972, ia memutuskan untuk berhenti kuliah.

Hal ini disebabkan karena faktor mengurus rumah tangga dan kegiatannya

terjun dalam dunia politik. Megawati mengakhiri masa lajangnya dengan

dipersunting oleh seorang penerbang Letnan Satu Surindro Supjarso, yang

biasa dipanggil dengan sebutan Mas Pacul. Akan tetapi kebahagiaan Mega

tidak berlangsung lama, saat ia hamil, suaminya bersama tujuh awak pesawat

Skyvan T.70 dikabarkan jatuh di Biak Irian Jaya tahun 1970, tak lama setelah

Bung Karno wafat.38 Kemudian pada tahun 1972, Megawati mencoba untuk

membangun rumah tangga untuk yang kedua kalinya. Mega berkenalan dengan

seorang pemuda tampan Hassan Gamal Ahmad Hassan, diplomat Mesir yang

bertugas di Jakarta. Keduanya menikah di Kantor Urusan Agama Sukabumi

tahun 1972. Namun, pernikahan kedua ini tidak seperti yang diharapkan.

Pernikahan Megawati dibatalkan oleh Pengadilan Agama Istimewa Jakarta.

Pengadilan menganggap nasib suaminya, Surindro belum jelas apakah sudah

meninggal atau masih hidup. Oleh karena itu, Pengadilan Agama menilai

pekawinan Megawati dengan Gamal Ahmad Hasan tidak sah sehingga harus

dibatalkan.39

Kemudian perjalanan selanjutnya, wanita pendiam dan suka senyum itu

bertemu dengan seorang aktivis GMNI. Pria asal Ogan Komering Ulu,

Palembang yang menjadi tambatan hati Mega itu adalah Taufik Kiemas.

Setelah mendapat kepastian bahwa suaminya telah meninggal dalam musibah

di Biak itu, Mega akhirnya menikah dengan Taufik Kiemas hingga saat ini.

Pasangan Mega-Taufik dalam banyak hal menemukan kecocokan. Taufik

senantiasa memberikan “support” terhadap karier politik yang dirintis istrinya.

Sehingga dengan dukungan suaminya saat itu Megawati dapat dikatakan

sebagai salah seorang aktor politik perempuan yang cukup penting dipentas

nasional, akan tetapi Mega tidak pernah menempuh pendidikan politik secara

formal,seperti tokoh politik lainnya. Pendidikan politik Megawati diperoleh

38 Kristitin Wahyuni. Masa Kepresidenan ....................... , hal. 41 39 Ibid, hal. 42

Page 34: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

21

sejak kecil dari ayahnya, Bung Karno. Di lingkungan istana itulah Megawati

mengalami proses sosialisasi politik yang intensif dari tokoh-tokoh politik yang

menemui ayahnya dimana ia sering dilibatkan walaupun sekedar untuk

menghidangkan minuman dan makanan atau menemani ayahnya dalam

perbincangan santai tentang aneka persoalan negara.

Megawati banyak mengetahui pengalaman dan peristiwa politik yang

terjadi, sehingga menjadi pelajaran politik baginya mulai dari pengalaman

ayahnya dan orang-orang yang berada disekitarnya, hal ini dikarenakan

Soekarno sebagai kepala negara. Salah satunya peristiwa terjadi waktu

diruangan makan Istana Merdeka tahun 1964. Diruangan ini Megawati

mendapat dua jenis pelajaran yang berharga dari ayahnya. Pertama, ayahnya

memberi kiat-kiat menjadi seorang politikus yang baik. Soekarno menjelaskan

bahwa seorang politikus yang baik harus menguasai psikologi massa (rakyat);

mempunyai keteguhan dalam memegang asa dan taktik perjuangan organisasi.

Organisasi yang dimaksud bisa berupa negara, partai, tentara, mahasiswa dan

sebagainya

Pelajaran kedua, yaitu mengenai bagaimana gaya berdiplomasi ketika

berhadapan dengan pemimpin dan masyarakat Internasional, sehingga mereka

memberi respon yang positif terhadap setiap gagasan yang dilontarkan. Respon

yang positif ini juga yang dapat dijadikan barometer keberadaan Indonesia di

forum Internasional. Sebagai anak Presiden, Megawati tentu memahami pasang

surut badai dan gelombang kehidupan politik yang juga dialami bapaknya.

Sejak awal Megawati telah menyadari benar apa konsekuensi memasuki dunia

politik yang sarat dengan konflik kepentingan (conflict of interest) dan

perebutan kekuasaan (struggle for power). Merasakan pasang surut karier

politik ayahnya, tampaknya membawa pemahaman yang dalam pada diri

Megawati bahwa dalam politik tidak ada kawan dan lawan yang abadi, yang

abadi hanyalah kepentingannya.

3. Karir Politik Megawati Soekarnoputri

Sebenarnya Megawati bukan tokoh atau figur politik yang banyak

dikenal oleh publik saat itu. Melainkan Masyarakat hanya mengetahui bahwa

Page 35: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

22

Megawati Soekarnoputri hanyalah merupakan salah satu putri Bung Karno,

presiden pertama RI. Bahkan diantara putra dan putri Bung Karno, nama

Megawati tidak banyak publikasi, hanya seorang figur rumah tangga biasa.

Megawati mulai disebut-sebut orang ketika ia mulai terjun ke dunia politik,

dengan memulai Karier politiknya diawali dari tingkat DPC PDI, kemudian

menjadi pimpinan partai dan menjadi Presiden RI ke-5. Tahun 1982, keluarga

besar Bung Karno pernah membuat konsensus. Intinya diantara seluruh

anggota keluarga Bung Karno tidak dibenarkan memihak salah satu kekuatan

politik yang ada. Mereka sepakat akan berdiri diatas semua golongan.

Kesepakatan ini dilatarbelakangi oleh trauma politik yang dialami pada akhir

hayat Bung Karno dan dasawarsa awal rezim Orde Baru.40

Menurut Agus Basri dan Nunik Iswardani, ia mengatakan namun,

kesepakatan keluarga itu akhirnya “dilanggar” oleh Megawati dan Guruh

Soekarnoputro. Pada tahun 1987, Mega dan Guruh berhasil dirayu Soerjadi,

Ketua Umum DPP PDI untuk masuk PDI dan menjadi vote getter pada pemilu

1987. Kesediaan Megawati untuk masuk kedunia politik (PDI) karena semua

partai politik, termasuk PDI sudah memiliki asas yang sama yaitu Pancasila.41

Sehingga Karier politik Megawati mulai dengan menjadi Ketua DPC PDI

Jakarta Pusat. Pada pemilu 1987, Megawati dimunculkan sebagai calon untuk

daerah pemilihan Jawa Tengah. Megawati telah berhasil menarik massa dan

mengatrol kursi PDI menjadi 40 kursi pada pemilu 1987 dibandingkan 24 kursi

pada pemilu 1982. Keberhasilan Megawati itu tidak hanya berhenti disini saja,

pada tahun 1988 Megawati dilantik menjadi anggota DPR bersama suaminya

Taufik Kiemas. Megawati mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah, sedangkan

suaminya mewakili daerah pemilihan Sumatra Selatan.42

Walaupun sebagai anggota DPR yang masih relatif baru tidak banyak

yang dilakukan oleh Megawati di DPR. Hal ini dikarenakan pengalaman

politiknya yang relatif masih sedikit dan belum berpengalaman menjadi

40 Kristitin Wahyuni. Masa Kepresidenan ........................ , hal. 44 41 Agus Basri dan Nunik Iswardani, “Mega dan Berbagai Tanda”, Tempo No.43 Tahun

XXIII,Edisi 25 Desember 1993, hal. 18 42 Ibid, hal. 44

Page 36: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

23

pengurus organisasi. Meskipun demikian, ia merasa tidak gamang bila PDI

menghendakinya menjadi ketua umum. Megawati yakin bahwa naluri

politiknya sudah ada, ia banyak belajar dari bapaknya, Bung Karno terutama

wawasan politik dan kebangsaan. Walaupun Megawati banyak disebut sebagai

orang yang masih “bau kencur” dalam berpolitik, namun karier politiknya terus

menanjak. Hal ini barangkali sebagai akibat adanya harapan dan kebutuhan

warga PDI terhadap figur pembaharu, pemersatu dan tokoh yang bersih dari

interes kelompok kepentingan tertentu. Banyak bukti yang menunjukkan

adanya keinginan demikian, seperti terlihat melalui respon masyarakat yang

selalu menyambut hangat setiap kehadirannya, mengelu-elukan dan berbagai

bentuk simpati terhadap putri Bung Karno.

Sehingga dalam perjalanan karier politik Megawati selanjutnya, secara

kebetulan namanya mencuat saat terjadi kongres di Medan yang mengalami

kemacetan, dilanjutkan dengan Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya.

Seperti diketahui, KLB di Surabaya sebagai kelanjutan Kongres di Medan yang

mengalami “dead lock” , juga mengalami hal yang sama sebagaimana terjadi di

Medan. Artinya KLB di Surabaya tidak menelorkan hasil sebagai mana yang

diharapkan. KLB ditutup tanpa membawa sebuah keputusan. Dalam suasana

seperti itu, akan tetapi ada suara sisi lain dimana sebagian besar peserta KLB

menyetujui Megawati menjadi Ketua Umum PDI. Bahkan tatkala dihitung,

disaat diselenggarakan pemandangan umum, 256 cabang dari 305 cabang

mendukung Megawati. Sementara itu diakhir penyelenggaraan KLB itu

Megawati mengumumkan dirinya bahwa secara “de facto” ia telah menjadi

Ketua Umum PDI.43

Selanjutnya Menurut Ahmad Bahar, walaupun Megawati masih baru

dianggap resmi menjadi Ketua Umum PDI setelah diselenggarakan

Musyawarah Nasional (Munas) di Jakarta. Itupun setelah melalui proses yang

43 Kristitin Wahyuni. Masa Kepresidenan ....................... , hal. 46

Page 37: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

24

panjang dan penuh liku-liku. Setelah itu, Megawati benar-benar diakui sebagai

pucuk pimpinan PDI periode tahun 1993-1998.44

Setelah Megawati terpilih menjadi pucuk pimpinan PDI, kondisi politik

internal PDI mulai memanas. Karena menurut Kristitin Wahyuni, ia

mengatakan Yusuf Meruks dan para pendukungnya menentang kepemimpinan

Megawati. Banyak tuduhan-tuduhan ditujukan kepada Megawati. Hal ini telah

menunjukkan betapa kuatnya arus untuk menyingkirkan Megawati baik berasal

dari kalangan internal maupun eksternal partai. Meskipun ujian ini berhasil

dilalui, persoalan tidak berhenti sampai disini saja. Aneka persoalan baru pun

bermunculan baik dari internal maupun eksternal partai. Bahkan Intervensi

pemerintah dalam setiap konflik internal PDI biasanya tidak bisa menguraikan

kusutnya persoalan malah ikut memperkeruh suasana dan menyebabkan

konsolidasi partai semakin rapuh.45

Selajutnya menurut Sumarno adapun Puncak penyingkiran Megawati

terjadi ketika sejumlah koleganya di DPP PDI yang dikoordinir Fatimah

Achmad menyelenggarakan “Kongres” PDI di Medan pada tanggal 20-23 Juni

1996. Kongres yang didukung pemerintah dan ABRI itu menetapkan duet

Soerjadi dan Butu R Hutapea. Dengan diselenggarakannya kongres Medan

tersebut, pemerintah membuat pernyataan resmi bahwa kepemimpinan PDI

yang diakui adalah yang memenuhi legalitas. Artinya pemerintah hanya

mengakui kepemimpinan Soerjadi yang dianggap legal dan tidak mengakui

kepemimpinan Megawati.46 Dampak dari penyingkiran tersebut sehingga

terjadi dualisme kepemimpinan PDI, kepemimpinan Soerjadi yang

menggantung keatas dan kepemimpinan Megawati yang tetap didukung arus

bawah. Terjadinya dualisme kepemimpinan ini semakin meningkatkan eskalasi

konflik dalam kandang banteng. Konflik tidak hanya terjadi ditataran elite

partai tetapi juga merambah ke massa bawah antara kedua pendukung kubu

tersebut.

44 Ahmad Bahar, Biografi Politik Megawati Soekarnoputri 1993-1996. T Pena Cendekia,

Yogyakarta, 1996, hal. 37 45 Kristitin Wahyuni. Masa Kepresidenan ....................... , hal. 46 46 Ibid, hal. 47

Page 38: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

25

Sebagai titik klimaks konflik PDI tersebut adalah terjadinya insiden

Sabtu kelabu, tanggal 27 Juli 1996. Pada saat itu ratusan orang yang

mengenakan atribut pendukung Kongres Medan menyerbu kantor DPP PDI di

Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat yang dikuasai oleh kubu Megawati. Hingga

akhirnya Megawati tergusur dari kepemimpinan legal PDI. Meskipun

demikian, hal ini tidak meredupkan pamor politik wanita pendiam ini. Bahkan,

insiden berdarah itu menjadi blessing in disguise (berkah) bagi karier politik

Megawati. Wanita pendiam dan lemah ini menjelma menjadi wanita yang tegar

dan kokoh melawan kekuasaan represif. Sebagai bukti perlawanan terhadap

pemerintah yaitu ketika pemerintah akan menggelar pemilu 1997, Megawati

menyatakan tidak akan menggunakan hak politiknya alias golput dalam pemilu

1997.47

Sehingga pernyataan Megawati itu memiliki implikasi politik yang luas,

khususnya bagi PDI yang dipimpin oleh Soerjadi. Karena banyak para

pendukung PDI yang di Pimpin Megawati mengalihkan suaranya ke PPP yang

berlambang bintang sehingga saat itu terbentuk aliansi Mega-Bintang.

Kemudian setelah Soeharto dilengserkan oleh gerakan reformasi yang

dipelopori mahasiswa. Pemerintahan yang dijalankan oleh Presiden BJ.Habibie

membuka kran politik selebar-lebarnya bagi senua komponen masyarakat

untuk mendirikan partai politik sesuai dengan aspirasi ideologisnya.

Kemudian inilah yang menjadi momentum bagi Megawati, keruntuhan

Orde Baru dirasakan sebagai kemenangan besar bagi pendukung Megawati.

Konsolidasi dan solidaritas emosional dikalangan pendukungnya yang

terbangun selama dibawah tekanan Orde Baru, sangat bermakna bagi

Megawati untuk tampil sebagai pimpinan partai yang didukung oleh basis

massa yang riil. Hal ini tampak ketika diselenggarakan Kongres V PDI di Bali,

pada tanggal 8-10 Oktober 1998. Kongres PDI Saat itu menyerupai sebagai

festival atau pesta kemenangan pendukung Megawati. Salah satu keputusan

terpenting kongres adalah ditetapkannya Megawati Soekarnoputri sebagai

calon Presiden RI yang harus diperjuangkan dalam pemilu 1999 dan Sidang

47Ibid, hal. 47

Page 39: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

26

Umum MPR 1999. Meskipun pada akhirnya Megawati Soekarnoputri hanya

mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid periode tahun 1999-2001.

B. Najwa Shihab

1. Masa Kecil dan Pendidikannya

Najwa Shihab yang akrab dipanggil dalam kesehariannya Nana, lahir

di Makassar Sulawesi Selatan pada tanggal 16 September 1977. Dia

merupakan putri kedua dari seorang tokoh terkenal bernama Prof. Dr. Quraish

Shihab yang merupakan seorang cendekiawan muslim Indonesia. Ibunya

Najwa Shihab bernama Fatmawati Assegaf. Najwa Shihab memiliki empat

orang saudara.

Najwa Shihab mengenyam pendidikan dasarnya di sekolah

dasar Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah. Kemudian ia melanjutkan

pendidikannya di SMP Al-Ikhlas di wilayah Jakarta Selatan. Selepas SMP,

Najwa Shihab masuk ke SMA Negeri 6 Jakarta Selatan. Ketika di Sekolah

Menengah Atas (SMA), Najwa Shihab terpilih sebagai siswa yang berangkat

ke Amerika selama satu tahun dalam program bernama AFS yang dikelola oleh

Yayasan Bina Antarbudaya. Kemudian setelah menamatkan SMA, Najwa

Shihab menlanjutkan studi dan masuk perguruan tinggi Universitas Indonesia

dengan mengambil jurusan Ilmu Hukum pada tahun 1996 dan menjadi alumni

di Universitas Indonesia pada 2000. Kemudian pada awal 2008, ia terbang

ke Australia untuk mendalamkan pendidikan dalam bidang jurnaslisme sebagai

peraih beasiswa Full Scholarship for Australian Leadership Awards dan

mendalami bidang hukum media.

2. Karir Jurnalistiknya

Walaupun sebagai lulus dari Fakultas Hukum sebagai Sarjana Hukum,

Najwa Shihab malah lebih memilih terjun di dunia jurnalistik ketimbang

seorang pengacara. Tidakah mengherankan, ia kemudian bergabung dengan

Metro TV salah satu Stasiun Televisi Indonesia untuk mengasah

kemampuannya dibidang jurnalistik. Pada tahun 2005, ia memperoleh

penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya untuk laporan-laporannya

dari Aceh, saat bencana tsunami melanda kawasan itu, pada Desember 2004.

Page 40: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

27

Liputan dan laporannya dinilai memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan

empati masyarakat luas terhadap tragedi kemanusiaan itu.

Najwa tiba di Aceh pada hari-hari pertama bencana, menjadi saksi mata

kedahsyatan musibah itu, berada di tengah tumpukan mayat yang belum

terurus, dan menjadi saksi pula betapa pemerintah tidak siap menghadapinya.

Tidak heran beberapa laporan langsung yang dilakukannya terasa kedalaman

emosionalnya. Meski demikian ia tidak kehilangan daya kritis dan

ketajamannya, kendati orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas

penanganan pasca-bencana adalah Alwi Shihab, Menko Kesra waktu itu, yang

tidak lain adalah pamannya.48

Kemudian Tahun 2006 ia terpilih lagi sebagai Jurnalis Terbaik Metro

TV, dan masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards.

Kemudian pada tahun yang sama, bersama sejumlah wartawan dari

berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta Senior Journalist

Seminar yang berlangsung di sejumlah kota di AS, dan menjadi pembicara

pada Konvensi Asian American Journalist Association.

Selajutnya Tahun 2007, pengakuan terhadap profesionalisme Najwa

tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga mancanegara. Terbukti, selain

kembali masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards, ia juga

masuk nominasi (5 besar) ajang yang lebih bergengsi di tingkat Asia,

yaitu Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affairs/Talkshow

Presenter. Pengumuman pemenang dilangsungkan pada bulan November 2013

di Singapura. Jika pada Panasonic Awards pemenang dipilih dari

jumlah sms terbanyak, maka penentuan pemenang pada Asian TV

Awards dilakukan oleh panel juri yang beranggotakan TV broadcaster senior

dari berbagai negara di Asia. Salah satu acara yang dipandu Najwa Shihab dan

cukup membekas di benak publik, adalah debat kandidat Gubernur DKI

Jakarta. Debat yang mempertemukan pasangan Fauzi Bowo-

Priyanto dan Adang Daradjatun-Dani Anwar itu diselenggarakan oleh KPUD

DKI Jakarta, disiarkan secara langsung oleh Metro TV dan Jak TV. Najwa

48 https://id.wikipedia.org/wiki/Najwa_Shihab#Karier

Page 41: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

28

terpilih sebagai pemandu debat menyisihkan sejumlah pembawa acara yang

diseleksi KPUD DKI Jakarta.

Kemudian Lantaran memutuskan untuk secara total terjun di

dunia jurnalistik, Najwa terus-menerus berupaya memperkuat dan memperkaya

wawasan keilmuannya. Pada awal 2008, ia terbang ke Australia sebagai

peraih Full Scholarship for Australian Leadership Awards dan mendalami

bidang hukum media. Pada tahun 2015, kembali Najwa Shihab masuk sebagai

nominasi Presenter Berita Terbaik Panasonic Awards, walaupun pada

akhirnya Putra Nababan yang diputuskan sebagai pemenang.49

Saat ini Najwa Shihab selain fokus menjadi jurnalis atau presenter, ia

juga menjadi Duta Baca Indonesoa (DBI) yang sudah terpilih kelima kalinya,

yang tugasnya untuk kembali membumikan literasi informasi secara masif ke

seluruh penjuru nusantara, khususnya ke generasi muda. Menurut Kepala

Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengatakan berbagai

indikator kegemaran membaca masyarakat Indonesia menunjukkan kegemaran

membaca masyarakat Indonesia semakin meningkat. Kami sungguh

mengapresiasi atas semua kinerja Najwa Shihab sebagai Duta Baca Indonesia

yang sangat banyak mengubah wajah pengembangan literasi di Indonesia saat

ini.50

3. Penghargaan

2010

Panasonic Gobel Awards

2010

Presenter Berita Terfavorit

Nominasi

2011

Panasonic Gobel Awards

2011

Presenter Berita Terfavorit

Nominasi

Presenter Talkshow Terfavorit

Nominasi

49Wikipedia: https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Najwa_Shihab&stable=1. Diakses

29 November 2020 50 Ibdi

Page 42: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

29

2012

Panasonic Gobel Awards

2012

Presenter Talkshow Berita &

Informasi Terfavorit

Nominasi

2013

Panasonic Gobel Awards

2013

Presenter Berita & Informasi

Terfavorit

Nominasi

Presenter Talkshow Berita &

Informasi Terfavorit

Nominasi

2014

Panasonic Gobel Awards

2014

Presenter Berita & Talkshow

Berita Terfavorit

Nominasi

2015

Panasonic Gobel Awards

2015

Presenter Talkshow Berita &

Informasi Terfavorit

Menang

2016

Panasonic Gobel Awards

2016

Presenter Talkshow

Nominasi

2017

Panasonic Gobel Awards

2017

Presenter Talkshow Current

Affairs & News

Menang

2018

Panasonic Gobel Awards

2018

Presenter Talkshow Berita

Nominasi

Indonesian Television

Awards 2018

Pembawa Acara Terpopuler

Nominasi

Penghargaan lainnya.

Insan Pertelevisian Terbaik dalam ajang Panasonic Gobel Awards (2015)

The Influential Woman of The Year dari Elle Magazine (2015)

Most Progressive Figure oleh Forbes Magazine (2016)

Presenter Pemilukada Terbaik oleh Badan Pengawas Pemilu (2017)

Page 43: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

30

Young Global Leader oleh The World Economic Forum (2018)

Highly Commended for the Best Current Affairs Presenter di Asian

Television Award (2019 dan 2017)

Australian Alumni Award for Journalism and Media (2019)

National Award for Journalistic Contribution to Democracy (2019)

Jurnalis Terbaik Metro TV 2006

Young Global Leader (YGL) 2011 dari World Economic Forum (WEF)

Asian Television Awards (ATA) 2011 Pemenang Kedua atau Highly

Commended

Best Current Affairs Presenter dalam acara Mata Najwa di Metro TV.

Sebelumnya pada tahun 2009 juga menjadi Juara kedua dan pada tahun

2007 menjadi Juara Ketiga.

C. Biografi Siti Baroroh Baried

1. Masa Kecil

Menurut Uswatun Chasanah, Siti Baroroh Baried lahir di Yogyakarta

pada 23 Mei 1925 dari pasangan H. Tamim bin Dja’far dan Siti Asmah binti H.

Muchammad. Nama Siti Baroroh Baried merupakan sebuah nama yang dikenal

baik dalam lingkungan akademis sebagai seorang perempuan pertama yang

menjadi guru besar di Indonesia, tepatnya di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kemdian dilanjutkan oleh Haedar Nashir, ia mengatakan selain seorang

akademis, Baroroh juga seorang aktivis dalam organisasi perempuan

Muhammadiyah, ‘Aisyiyah. Dalam ‘Aisyiyah sendiri Baroroh sempat menjadi

salah seorang Ketua Pimpinan Pusat (PP) dengan masa jabatan terlama selama

5 periode, dari tahun 1965 hingga 1985.51

Menurut Mu’arif dan Hajar Nur Setyowati, ayah Siti Baroroh, yang

bernama H. Tamim ini merupakan anak dari H. Dja’far dan merupakan cucu

Kiai Fadhil yang merupakan ayah Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan).

Sehingga dalam pandangan Masyitoh Chusnan, H. Tamim, ayah Siti Baroroh

merupakan salah satu kemenakan dari pendiri ‘Aisyiyah, Siti Walidah. Siti

51Fairuz Salma Rafifah. Peran Siti Baroroh Baried Dalam Organisasi ‘Aisyiyah Tahun

1965-1985. Penelitian, hal. 16

Page 44: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

31

Asmah, Ibu dari Baroroh sendiri, merupakan saudara seibu dari salah satu

sosok Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yaitu AR Fachruddin. Ibu

Siti Asmah dan AR Fachruddin bernama Siti Maemunah, putri KH. Idris yang

bertempat tinggal di selatan Masjid Pakualaman. Sebelum dijodohkan dengan

Ayah AR Fachruddin, KH. Fachruddin, Siti Maemunah merupakan seorang

janda yang telah memiliki seorang anak perempuan yang tidak lain adalah ibu

Siti Baroroh, Siti Asmah.52

Menurut Siti Baroroh Baried, ia mengatakan sebagai seorang kaum

wanita memiliki 3 dunia, yaitu dunia keluarga, dunia karier dan dunia

masyarakat. Kemudian Dalam salah satu tulisannya juga, ia menegaskan

bahwa dalam Islam kedudukan atau tempat wanita yang utama ada didalam

rumah. Disini wanita berperan sebagai pendamping suami, pendidik putra

putrinya dan pengatur rumah tangga. Wanita juga harus ikut terjun kedalam

masyarakat, mengajak masyarakat untuk melakukan kebaikan serta

meninggalkan keburukan. Karier sendiri bagi wanita merupakan salah satu

sarana untuk meraih prestasi hidup dan untuk mengembangkan potensinya

sendiri. Hal ini pun merupakan salah satu sarana yang diperlukan di berbagai

bidang pembangunan dalam sebuah masyarakat yang masih dalam tahap

pembangunan seperi Indonesia kala itu.53

Menurut Haedar Nashir, sosok Baroroh sendiri sebenarnya tidak pernah

menyetujui konsep emansipasi berlebihan yang bertentangan dengan norma

agama dan budaya. Dengan begitu setinggi dan sebesar apapun pencapaian

yang diraih Baroroh dalam kariernya, kewajiban sebagai seorang istri dan ibu

masih tetap menjadi prioritas. Lewat pemikiran itulah sosok Siti Baroroh

Baried menjadi seorang wanita yang patuh terhadap suaminya, mengajarkan

kedisiplinan terhadap kedua putra putrinya disamping menjadi seorang

akademis dan aktivis dalam ‘Aisyiyah. Pada hari Minggu tanggal 9 Mei 1999,

Baroroh akhirnya menghembuskan nafas terakhir di kediamannya, Jl.

52 Ibid, hal. 16 53 Ibid, hal. 18

Page 45: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

32

Sulawesi, Yogyakarta, setelah sebelumnya sempat terkena stroke dan harus

menjalani fisioterapi di RSU PKU Muhammadiyah.54

2. Pendidikan dan Karirinya

Melihat sejarah pendidikan yang ditempuh oleh Siti Baroroh Baried.

Menurut Uswatun Chasana, siti baroroh baried memiliki semboyan “Hidup

saya untuk menuntut ilmu” sejak muda. Keteguhannya dalam mencari ilmu itu

telah diutarakan kepada keluarganya. Berturut-turut Baroroh memuaskan

keinginannya mencari ilmu dengan menamatkan studinya di SD

Muhammadiyah, MULO HIK Muhammadiyah. Jenis sekolah Kweekschool

pada masa itu merupakan sebuah sekolah pendidikan guru, sedang HIK sendiri

adalah jenis sekolah umum untuk jenjang pendidikan guru bantu yang ada di

semua kabupaten. Lewat sekolah inilah dapat dilihat bahwa Baroroh tidak

hanya memiliki minat untuk mencari ilmu, namun juga membagi ilmunya

dengan menjadi seorang pengajar. Hal ini kemudian terlihat dengan

keterlibatannya membantu mengajar di SMP Putri Muhammadiyah, SMA

Muhammadiyah juga Taman Madya Yogyakarta. Kemudian menurut

Syarifuddin Jurdi, ia mengatakan Jenis sekolah MULO (Meen Ultgebreid

Lager Onderwijs) – HIK (Holandsch Inlandsch Kweekschool Muhammadiyah

ini merupakan sekolah umum yang didirikan oleh organisasi Muhammadiyah

pada tahun 1926.55

Kemudian menurut Uswatun Chasanah, ia melanjutkan studi

pendidikannya ke Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu

mahasiswa Fakultas Sastra. Setelah mendapatkan gelar Sarjana Muda di UGM,

dan pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia (UI) Jakarta dan meraih

gelar Sarjana pada tahun 1952. Pada periode ini Baroroh berkesempatan

mengajar di SMA PMIK dan SMA APPI Jakarta. Setelah usai meraih gelar

sarjana, dan melanjutkan studinya cairo mesir. Kemudian ia memulai kariernya

sebagai dosen di Fakultat Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM).56

54 Ibid, hal. 18 55 Fairuz Salma Rafifah. Peran Siti Baroroh Baried .................. hal. 19 56 Ibid, hal. 20

Page 46: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

33

Kemudian setelah menjadi dosen di UGM. Menurut Uswatun Chasanah,

karirnya Siti Baroroh Baried terus berkembang dengan diangkat menjadi

pimpinan Djurusan Sastra Indonesia dan Djurusan Sastra Djawa pada tahun

1961 dimana Fakultas Sastra dan Kebudajaan pada saat itu memiliki 5 jurusan.

Selain Djurusan Sastra Indonesia dan Djurusan Sastra Djawa yang merupakan

pecahan dari Djurusan Sastra Timur, terdapat Djurusan Sastra Inggris,

Djurusan Sejarah dan Djurusan Ilmu Bumi.53 Siti Baroroh kemudian diangkat

menjadi guru besar dalam Ilmu Bahasa Indonesia pada 27 Oktober tahun 1964.

Pengangkatan ini merupakan hal yang tidak biasa karena kali itu merupakan

pengangkatan guru besar wanita pertama di Indonesia dalam usianya yang baru

mencapai tahun ke 39.57

Menurut Muchias, selain menjadi dosen di UGM, Baroroh juga merupakan

anggota Komisi Kerja Senat Fakultas Pasca Sarjana UGM, dosen IAIN Sunan

Kalijaga, dosen luar biasa IKIP Yogyakarta, guru besar UMS dan Dewan

Penyantun UMY. Di UGM sendiri, Baroroh juga pernah menjabat sebagai

Ketua Jurusan Sastra Asia Barat juga menjadi Dekan Fakultas Sastra dan

Kebudayaan UGM periode 1962-1964 dan 1964-1966.58

3. Karya-Karya Siti Baroroh Baried.59

Buku

a. Bahasa Arab dan Perkembangannya dalam Bahasandonesia 1970

b. Kamus Istilah Filologi 1977

c. Panji: Citra Pahlawan Nusantara 1987

d. Memahami Karya-Karya Nuruddin ar-Raniri 1982

e. Unsur Kepahlawanan dalam Sastra Jawa Klasik 1985

f. Pengantar Teori Filologi 1985

Jurnal

a. Wanita Muslim dan Etos Kerja Tahun 1991.

b. Islam dan Modernisasi Wanita Tahun 1988,

c. Islam dan Status Wanita di Indonesia” (1986)66

57 Fairuz Salma Rafifah. Peran Siti Baroroh Baried .................. hal. 20 58 Ibid, hal. 21 59 Ibid, 21

Page 47: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

34

d. Relevansi Wanita Muslim dengan Gagasan Kartini tahun 1985.

Makalah

a. Un Mouvement des Femmes Musulmans Aisyiyah (1977)63 dalam

Archipel 13

b. Le Shi’isme en Indonesie 1978, Archipel 15

c. La Slanclo Rifomista 1981 Corriere XLIV, No. 9 Roma; dan

d. Moslem Women and Social Change in Indonesia: The Work of ‘Aisyiyah

(1987) dalam Speaking of Faith.

e. “Shi’a in Indoneseia” di SOAS (The School of Oriental and African

Studies) London dan Paris.

f. Malay Hikayat and Education” dalam ASAIHL,

g. (The Association of Southeast Asian Institutions of Higher Learning)

Hongkong. 1984

h. Islam and The Modernization Woman of Indonesian” Manila dan

i. ‘Aisyiyah, yakni “’Aisyiyah and The Social Change Women of The

Indonesian” di Havard University.

Page 48: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

35

BAB III

GERAKAN KESETARAAN GENDER SECARA UMUM

Secara fakta pada dasarnya semua orang sadar dan harus sepakat bahwa

perempuan dan laki-laki berbeda dalam sisi kodrati yang telah diberikan Tuhan.

Tetapi gerakan kesetaraan gender disini bukanlah melihat pada sisi kodrati antara

keduanya yang telah diberikan Tuhan. Tetapi lebih menitik beratkan pada peranan

dan fungsi laki-laki dan perempuan yang ada dan dibuat oleh masyarakat. Hal ini,

terlihat dalam realitas kehidupan sehari-hari telah terjadi perbedaan peran sosial

laki-laki dan perempuan yang melahirkan perbedaan status sosial di masyarakat

pula, di mana laki-laki lebih diunggulkan dari perempuan melalui konstruksi

sosial, tetapi pada dasarnya perempuan juga mampu melaksanakan peran-peran

sosial tersebut. Oleh karena itu, gerakan kesetaraan gender ini ingin

menghilangkan perbedaan konstrksi sosial antara laki-laki dan perempuan yang

ada ditengah masyarakat. Dibawah ini dijelaskan tentang gerakan-gerakan

peremuan untuk memperjuangkan kesetaragender, diantaranya:

A. Gerakan Kesetaraan Gender Barat

Melihat bagaimana feminisme itu lahir dan berkembang di Barat

terutama Eropa, pada abad pertengahan, yaitu masa ketika suara-suara feminis

mulai terdengar. Pada Abad pertengahan, gereja berperan sebagai sentral

kekuatan, dan Paus sebagai pemimpin gereja, menempatkan dirinya sebagai

pusat dan sumber kekuasaan. Sampai abad ke-17, gereja masih tetap

mempertahankan posisi hegemoninya, sehingga berbagai hal yang dapat

menggoyahkan otoritas dan legitimasi gereja, dianggap seabagai heresy dan

dihadapkan ke Mahkamah Inkuisisi.60 Nasib perempuan barat tak luput dari

kekejian doktrin-doktrin gereja yang ekstrim dan tidak sesuai dengan kodrat

manusia.

Promblem di atas, menjadi titik awal latar belakang perempuan barat

yang kelam akhirnya memunculkan gerakan-gerakan perempuan yang

60Adian Husaini, Tinjauan Historis Konflik Yahudi, Kristen, Islam, Gema Insani Press, 2004, hal 158-159

Page 49: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

36

menuntut hak dan kesetaraan dengan kaum laki-laki. Gerakan perempuan

memunculkan sejumlah tokoh perempuan, sebut saja Susan B. Anthony dan

Elizabeth Cady Staton, yang memiliki surat kabar sendiri yaitu The

Revolution. Melalui surat kabar ini perempuan-perempuan itu menuliskan

pemikiran mereka yang mempersoalkan masalah perceraian, prostitusi dan

peran gereja dalam mensubordinasi perempuan.61

Sehingga gerakan feminis menjadi gerak sekelompok aktivis perempuan

barat, yang kemudian lambat laun menjadi gelombang akademik di universitas-

universitas, termasuk negara-negara Islam, melalui program ”woman

studies”. Gerakan perempuan telah mendapat “restu” dari Perserikatan

Bangsa Bangsa perempuan dengan dikeluarkannya CEDAW (Convention on

the Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women). Negara

dan lembaga serta organisasi-organisasi di dunia terus mendukung gerakan-

gerakan perempuan.62

Sehingga terjadi sebuah Revolusi di Eropa. Menurut Rowbotham Sheila,

ia mengatakan revolusi eropa membuat gerakan perempuan mendapatkan

kesempatan untuk ikut menyuarakan kepentingan mereka. Pada Revolusi

Puritan di Inggris Raya pada abad 17, kaum perempuan puritan berusaha

untuk mendefinisikan ulang area aktivitas perempuan dengan menarik

legitimasi dari doktrin-doktrin yang menjadi otoritas bapak, laki-laki, pendeta

dan pemimpin politik. Revolusi Puritan telah menghasilkan ferment dimana

semua bentuk hierarki ditulis oleh semua anggota sekte yang radikal di Inggris

Raya. Kemudian pada tahun 1890, kata feminis digunakan untuk

mendeskripsikan kampanye perempuan pada pemilihan umum ketika banyak

organisasi telah didirikan di Inggris untuk menyebarkan ide liberal tentang hak

individual perempuan.63

61Gadis Arivia, Pembongkaran Wacana Seksis Filsafat Menuju Filsafat berperspektif Feminis, Disertasi, Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Depok, 2002,

hal.20 62Suki Ali. Global Feminist Politics; Identities in Changing World, Routledge, New

York, 2000, hal. 5. 63Lukman: https://thisisgender.com/isu-gender-sejarah-dan-perkembangannya. Diakses 01

Desember 2020

Page 50: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

37

Sehingga kaum Feminis kemudian mengembangkan konsep jender pada

tahun 1970 sebagai alat untuk mengenali bahwa perempuan tidak dihubungkan

dengan laki-laki disetiap budaya dan bahwa kedudukan perempuan di

masyarakat pada akhirnya berbeda-beda.64 Karena jender menurut Lips,

Hilary, Unger mengatakan, para feminis berpendapat jender merupakan

konstruk sosial, dan berbeda dengan “sex“ yang merujuk pada anatomi

biologis. Jender dipengaruhi oleh kondisi sosial-budaya, agama, dan hukum

yang berlaku di masyarakat serta faktor-faktor lainnya.

Menurut Saldi, saat ini gerakan perempuan di Amerika mulai menjalin

kerja sama dengan gerakan perempuan lainnya. Kerja sama ini dilakukan untuk

saling memperkuat mereka dalam menyuarakan isu mereka. Salah satu

kemenangan kecil kaum perempuan di Amerika pada awal abad 20 adalah

diterimanya amandemen undang-undang yang menjamin hak suara bagi semua

orang dewasa tanpa membedakan jenis kelaminnya. Kondisi kehidupan yang

tertekan dapat menumbuhkan kesadaran kaum perempuan terhadap

kemampuannya. Kesadaran akan kemampuan perempuan tidaklah berbeda

dengan laki-laki mulai muncul pada tahun 1940. Hal ini juga tidak bisa

dipisahkan dari terjadinya Perang Dunia II. Selama perang tersebut, lebih dari

6 juta perempuan harus bekerja diberbagai sektor yang selama ini di kerjakan

oleh laki-laki. Momen ini membuat mereka menyadari bahwa mereka juga

mampu bekerja diberbagai sektor yang selama ini didominasi oleh laki-laki.65

Sehingga peristiwa-peristiwa di atas, membuat gerakan feminisme

berkembang tidak hanya sekedar perjuangan untuk diakui sebagai layaknya

laki-laki, tetapi feminisme berkembang menjadi gerakan yang untuk

menyampaikan aspirasi masyarakat secara umum dalam berbagai

permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Tidak terbatas hanya pada

permasalahan diskriminasi terhadap perempuan saja, tetapi juga kehidupan

remaja dan masalah perburuhan serta berbagai permasalahan sosial lainnya.

64Lukman: https://thisisgender.com/isu-gender-sejarah-dan-perkembangannya. Diakses 01

Desember 2020 65Saldi. Sejarah Gerakan Perempuan Di Dunia. Post 2015/

https://lakilakibaru.or.id/sejarah-gerakan-perempuan-di-dunia. Diakses 27 November 2020

Page 51: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

38

Namun tetaplah inti dari kesemua perjuangan perempuan tersebut adalah

kesetaraan perempuan untuk berperan ditengah kehidupan masyarakat dalam

berbagai profesi dan status sosialnya.

Menurut Ni Komang Arie Suwastini, ia mengatakan adanya perubahan

dalam tujuan-tujuan feminisme merupakan sebuah bukti bahwa feminisme

dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan perempuan sesuai dengan

tuntuan jaman yang dihadapi perempuan.66

Kemudian setelah gerakan feminisme di akui dalam kehidupan sosial

masyarakat, datang pula suatu masa yang disebuatkan dengan Istilah

postfeminisme yang muncul pada tahun 1920 dan kemudian tahun 1980

dengan makna yang sangat beragam. Menurut Gill dan Scharff merangkum

adanya empat pengertian postfeminisme. Pertama, postfeminisme sebagai titik

temu antara feminisme dengan postmodernisme, poststrukturalisme, dan

postkolonialisme yang berarti postfeminisme merupakan pengkajian yang lebih

kritis terhadap feminisme.67 Sehingga gerakan feminisme mengalami

perkembangan yang cukup pesat seiring dengan munculnya beragam aliran

tersebut. Ada aliran yang berpandangan untuk menempatkan perempuan

memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Sehingga kini perempuan

telah mempunyai kekuatan baik dari segi pendidikan, politik, ekonomu dan

pendapatannya.

B. Gerakan Kesetaraan Gender Islam

Secara umum gerakan gender pada dasarnya merupakan sebuah

permintaan yang sederhana dimana perempuan hanya ingin memperoleh

keadilan dalam segala hal terutama dalam pendidikan, politik maupun bidang

lainnya, bukan untuk melebihi pria, melainkan keseimbangan. Oleh karena itu,

kelompok feminis memberikan nama kesetaraan gender berangkat dari

perbedaan laki-laki dan perempuan yang terjadi karena dibentuk oleh

66Ni Komang Arie Suwastini,. Perkembangan Feminisme Barat dari Abad Kedelapan

Belasa Hingga Fostfeminisme: Sebuah Tujuan Teoritis. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2,

No. 1, April 2013, ISSN: 2303-2898, hal. 206 67Ibid, hal. 203

Page 52: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

39

perbedaan sosial bukan dinilai dari aspek kodratinya. Karenanya perbedaan

sosial lah menjadi titik utama dan penting dari gerakan gender saat ini.

Dalam Islam sebenarnya tidak mengenal istilah gender dengan berbagai

bentuk konsep tersebut. Karena dalam Islam tidak membedakan kedudukan

seseorang berdasarkan jenis kelamin, Islam mendudukkan laki-laki dan

perempuan dalam posisi yang sama dan kemuliaan yang sama. Sesuai dengan

al-qur’an surat al-Hujurat, ayat 13 mengatakan.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal. (Q.S. Al-Hujurat:13)

Ayat di atas, memperlihat bahwa posisi atau kedudukan perempuan dan

laki-laki pada dasarnya sama. Karena Islam tidak pernah melarang wanita atau

perempuan untuk melibatkan dirinya di dalam berbagai bidang pekerjaan untuk

mencari rezeki yang halal, baik dalam pendidikan, politik maupun profesi

lainnya. Adapun yang menjadi perbedaan antara satu dengan lainnya dalam

ayat diatas adalah orang yang paling takwa diantaranya. Sehinga terlihat

dengan jelas bahwa Islam mendudukkan wanita dan laki-laki pada tempatnya

dan Islam sesungguhnya memuliakan keduanya. Selain itu, Islam juga

memuliakan dan mengangkat derajat Perempuan. Baik sebagai ibu, anak, istri,

ataupun sebagai anggota masyarakat sendiri. Tidak ada diskriminasi antara

laki-laki dan perempuan dalam Islam, akan tetapi yang membedakan keduanya

adalah fungsionalnya, karena kodrat dari masing-masing.

Masyarakat Timur Tengah mulai mengalami perubahan sosial yang

cukup fundamental sampai awal abad ke-20 M, menurut M Nuruzzaman dalam

bukunya yang berjudul Kiai Husein Membela Perempuan, beberapa perempuan

Page 53: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

40

khususnya para pekerja perdesaan dan perempuan kelas bawah di kota Mesir

dan Suriah merasa tertindas sebagai konsekuensi logis atas pergantian model

ekonomi dan politik. Bagi kaum perempuan, dampak politik dan budaya dari

pengerukan kekayaan oleh Eropa ditanggapi negatif.68 Sehingga banyak

muncul organisasi dan gerakan feminis di negara-negara Muslim dengan

berbagai sistem negara dan kondisi masyarakat. Beberapa kecenderungan

gerakan feminis abad ke-20 adalah upaya membentuk warga negara perempuan

modern, memperbarui hukum keluarga, menghargai raga perempuan, dan

mengahadapi isu mobilitas dan busana perempuan.

Munculnya organisasi tersebut seperti, di mesir Persatuan Feminis Mesir

(EFU) yang berdiri pada 1923 dengan pemimpin Huda Sya'rawi. yang

menyerukan hak mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan politik bagi

perempuan, hak mendapatkan pelayanan kesehatan bagi setiap warga negara,

pembaruan hukum keluarga, dan diakhirinya pelacuran yang diatur oleh

negara. Kemudian Pada 1948 Durriyah Syafiq mendirikan Perhimpunan Anak

Perempuan Nil (Bint Al-Nil) yang melancarkan kampanye militan tentang hak

pilih dan usaha nasional memelekhurufkan perempuan. Selanjutnya di Iran,

Liga Perempuan Patriotis yang didirikan di Teheran pada 1910, Perhimpunan

Perempuan Revolusioner yang dididirikan di Syiraz pada 1927 oleh Zandukht

Syirazai, dan Perhimpunan Perempuan Isfahan oleh Sediqeh Dovlatabady pada

1918.69

Jadi secara umum, menurut Sheila Lalita, gerakan feminisme Islam tetap

mendukung hak-hak perempuan, kesetaraan gender, dan keadilan sosial yang

didasarkan pada nilai-nilai Islam. Gerakan ini berakar dari Islam, namun tetap

mempertimbangkan juga wacana feminis sekuler, Barat, atau non-Muslim.

68Republika: Gerakan Feminisme Awal Abad Ke-20di Dunia Islam 2016. Fost 26 April

2016/ https://republika.co.id/berita/o66jk713/gerak-feminisme-awal-abad-ke20-di-dunia-islam.

Diakases 01 Desember 2020 69Ibid

Page 54: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

41

beberapa tokoh feminisme Islam terkenal seperti, Fatima Mernissi, Leila

Ahmed, Asma Barlas, dan Amina Wadud.70

Uraian panjangan di atas, walaupun dalam Islam berdasarkan ayat-ayat

dan hadits Nabi tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan. Teapi

secara realitas bahwa gerakan feminisme atau kesetaraan gender dalam dunia

Islam juga sangat penting untuk disuarankan, karena masih banyak secara fakta

ditemukan yang menunjukan ketimpangan antara perempuan dan laki-laki

dalam tatanan sosial masyarakat Islam.

C. Gerakan Kesetaraan Gender Indonesia

Secara realitas terlihat disana-sini di Indonesia ketimpangan gender

masih dominan dari segala aspek antara lain dalam lingkungan keluarga,

kependudukan, pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan dalam pemerintahan.

Perbedaan peran antara lakilaki dan perempuan yang tidak seimbang ini juga

sangat terlihat, ini terjadi mungkin sangat dipengaruhi oleh budaya masyarakat

Indonesia yang terdiri dari banyak etnis dan suku. Karena setiap masyarakat

suku dan etnis di Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dalam memaknai

peran gender di negara ini. Oleh karena itu, gerakan kaum perempuan dalam

meningkatkan kesetaran gender ini harus bisa diimplementasikan dari setiap

suku, etnis dan budaya di Indonesia.

Dalam Sejarah bangsa Indonesia sebenarnya gerakan perempuan sudah

terlihat sejak masa Kolonial tepatnya pada akhir abad ke-19. Menurut Sri

Hidayati Djoeffan, berbagai tempat di Indonesia banyak dijumpai tokoh-tokoh

perempuan terkenal yang tampil membela hak rakyat. Seperti yang dilakukan

oleh Cut Meutia dari Aceh, Roro Gusik di Jawa sebagai istri Untung Surapati,

di Maluku Martha Tiahahu membantu Pattimura, di Sulawesi Selatan Emmy

Saelan giat dalam perlawanannn melawan Wolter Monginsidi. Perjuangan

mereka tidak semata-mata membela kaumnya saja tapi melakukan perjuangan

70Sheila Lalita. Apakah Feminisme Bisa Selaras Dengan Ajaran Islam. Artikel 2019/

https://magdalene.co/story/apakah-feminisme-bisa-selaras-dengan-ajaran-islam. Diakases 01

Desember 2020.

Page 55: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

42

bersenjata melawan penjajah.71 Setelah perjuangan tokoh perempuan di atas,

banyak juga bermunculan tokoh dan organisasi perempuan lainnya, seperti RA

Kartini, organisasi perempuan pertama yang dinamakan Poetri Mardika,

perkumpulan Putri Sejati dan Wanita Utama, organisasi perempuan kaum

katolik, dan protestan. Kemudian menurut Sheila Lalita, pada tahun 1917, nyai

Ahmad Dahlan mendirikan organisasi perempuan yang bernama Aisyiah, pada

kongres 1930, Aisyiah menyatakan bahwa poligami adalah sebuah bentuk

syirik (menyekutukan Allah) moral. Organisasi perempuan ini, sejalan dengan

Muhammadiyah, berfokus pada pendidikan melalui dibukanya taman kanak-

kanak dan sekolah-sekolah bagi Muslimah, termasuk Universitas Aisyiah yang

dikhususkan bagi perempuan di Yogyakarta.72

Kemudian menurut Sri Hidayati Djoeffan, ia mengatakan Pasca

Kemerdekaan muncul pula Organisasi Gerakan Wanita Indonesia

(GERWANI). Setelah itu, pada tahun 1955 muncul pula Organisasi Perempuan

Islam dan organisasi PERWARI (Persatuan Wanita Republik Indonesia).73

Melihat urian di atas, tanpak sebenarnya perempuan sudah berperan

untuk menyuarkan kepetingannya maupun kepentingan masyarakat umum,

perempuan sangat penting dalam sebuah negara termasuk di Indonesia, karena

menurut Badan Pusat Statistik Nasional bahwa jumlah penduduk Indonesia

pada Tahun 2017 adalah sekitar 261, 89 juta jiwa. Terdiri dari laki-laki

sebanyak 130,31 juta jiwa, sedangkan perempuan 131, 58 juta jiwa.74 Jumlah

perempuan menurut Badan Pusat Statistik Nasional di atas, menunjukkan

perempuan merupakan sumber daya manusia yang jumlahnya yang cukup

besar, sehingga perempuan memiliki potensi yang tinggi dalam kaitannya

sebagai subyek dan obyek pembangunan dari bangsa ini. Disinilah perempuan

memiliki peran yang strategis untuk berpartisipasi dan ikut serta berperan

71Sri Hidayati Djoeffan, Gerakan Feminisme di Indonesia Tantang dan Strategi

Mendatang. Jurnal Mimbar No. 3 Th.XVII Juli-September 2001, hal. 286 72Sheila Lalita. Apakah Feminisme Bisa Selaras Dengan Ajaran Islam. Artikel 2019/

https://magdalene.co/story/apakah-feminisme-bisa-selaras-dengan-ajaran-islam. Diakases 01

Desember 2020. 73Hidayati Djoeffan, Gerakan Feminisme. ....................... , hal. 288 74Gaib Hakiki, Asnita Ulfa, Perempuan dan Laki-laki di Indonesia 2017. BPS, Jakarta

Indonesia ISSN: 2476-9150, h. 7

Page 56: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

43

dalam berbagai bidang seperti, bidang pendidikan, sosial ekonomi, hukum,

politik, dan lain.Namun jumlah perempuan yang besar ini tidak dapat terwakili

dan tercerminkan secara faktual dalam berbagai bidang, salah satunya dalam

bidang politik.

Kondisi di atas, sehingga pemerintah membuat dan mengesahkan

undang-undang untuk meningkatkan peran perempuan dalam berbagai bidang,

seperti dalam bidang politik disahkan undang-undang nomor 2 Tahun 2008

dalam bab II, pasal 2 ayat 2 dan 5 mengatakan pendiri dan pengurus partai

politik menyusun dan menyertakan paling rendah 30% keterwakilan

perempuan, Sebagaimana pula yang dimaksud dalam bab IX pasal 19 ayat 20

kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi dan kabupaten/kota disusun

dengan memperhatikan keterwakilan perempuan paling rendah 30% (tiga puluh

perseratus) yang diatur dalam AD dan ART Partai Politik masing-masing.75

Argument di atas, sebagai sebuah kebijakan yang diambil dengan tujuan

agar kelompok atau golongan tertentu memperoleh peluang setara dengan

kelompok atau golongan lain dalam bidang yang sama. Kebijakan untuk

meningkatkan keterlibatan kaum perempuan didalam pengambilan keputusan

baik politik, jurnalis waupun dalam pendidikan, keterlibatan perempuan ini

karena atas dasar kesamaan hak setiap warga Negara. Selain itu peraturan di

atas juga, diharapkan mampu mengatasi permasalahan dan problem

keterwakilan perempuan dalam berbagai bidang, sehingga diharapkan

menghilangkan isu-isu diskriminasi terhadap perempuan.

Walaupun perempuan sudah menyuarakan aspirasinya sejak dulu dan

gerakan tersebut jugalah yang mempengaruhi kehidupan perempuan sekarang.

Tetapi Menurut Gina Sonia, ia mengatakan bahwa gerakan feminisme di

Indonesia yang lahir dipengaruhi oleh berbagai kondisi historis sejarah

perjuangan bangsa, program pembangunan nasional, globalisasi serta

reformasi serta kehidupan religius masyarakat. Will Darunt dalam bukunya

“The Pleasure of Philosophy” mengemukan bahwa peristiwa yang akan

75Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 2 Tahun 2008, tentang Partai Politik,

(http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2008_10.pdf”. Diakses, 24 juli 2019..

Page 57: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

44

menonjol diawal era glonbalisasi pada tahun 2000 adalah terjadinya perubahan

status wanita.76 Karena masih banyak ketimpangan gender di Indonesia,

segingga isu kesetaraan gender selalu menjadi isu yang menarik tidak ada

habisnya dan masih terus diperjuangkan baik ditingkat eksekutif maupun

legislatif.

Gerakan kesetaraan gender ini lebih intensif lagi dibicarakan setelah era

reformasi, karena pada era tersebut banyaknya munculnya berbagai organisasi

wanita yang membangkitkan kembali para semangat perempuan untuk

membela kaumnya dan memikirkan nasib masyarakat marjinal, berbagai

organisasi LSM yang membela rakyat kecil antara lain Wardah Hafiz,

kelompok perempuan yang menamakan Suara Ibu Peduli yang membela hak

anak, Ratna Sarumpaet yang memperjuangkan demokrasi dan hak buruh

perempuan lewat organisasi Teaternya, Nursyahbani Kacasungkana yang

membela wanita dari obyek kekerasan dan kejahatan melalui supremasi

hukum, tidak ketinggalan Ibu Aisyah Amini yang telah berkiprah dalam dunia

politik sejak lama, serta masih banyak lagi tokoh wanita Islam lainnya yang

berkiprah dalam organisasi wanita.77

Banyaknya muncul gerakan perempuan setelah refomasi di atas, ini

merupakan permasalahan perempuan masa kini masih menunjukkan sebagian

gambaran permasalahan perempuan masa lalu yang belum terselesaikan sejak

dulu. Seperti telah dikemukakan di atas, masalah kini semakin kompleks,

berbagai permasalahan perempuan yang muncul merupakan runtutan dari

masalah perempuan masa lalu, baik lokal maupun global. Sehingga

permasalahan masa kini Menurut Nurul Yunita, ia mengatakan problem

perempuan masa kini bukan hanya emansipasi saja, tetapi bagaimana

perempuan dianggap sebagai makhluk yang patut dimanusiakan. Karena

76Sri Hidayati Djoeffan, Gerakan Feminisme di Indonesia ....................... hal. 285 77Ibid, hal. 290

Page 58: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

45

Berapa banyak perempuan yang sudah memenuhi kewajibannya tetapi malah

diabaikan haknya.78

Jika pemasalahan perempuan saat ini bisa diselesaikan, diharapkan nanti

kesetaraan gender akan dapat memperkuat kemampuan negara untuk

berkembang, mengurangi kemiskinan. Dengan demikian perempuan dan

pemerintah dapat mempromosikan kesetaraan gender adalah bagian utama dari

strategi pembangunan dalam rangka untuk memberdayakan masyarakat, baik

perempuan maupun laki-laki untuk mengentaskan diri dari kemiskinan dan

meningkatkan taraf hidupnya. Karena pembangunan ekonomi membuka

banyak jalan untuk meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan

perempuan, baik tua mau-pun muda dalam jangka panjang.

78Nurul Yunita, Perempuan Masa Kini, Tak Hanya Menyoal Emansipasi. Artikel 2018/ http://youthproactive.com/201803/speak-up/perempuan-bukan-cuma-emansipasi. Diakses 29 November 2020.

Page 59: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

46

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS KIPRAH PEREMPUAN DALAM POLITIK,

JURNALISME DAN PENDIDIKAN

Bab IV sebagai inti dalam penelitian ini, karena didalamnya adalah upaya

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah. Mulai

dari mendeskripsikan kiprah dan implikasi Megawati Soekarnoputri, Najwa

Shibab, Siti Baroroh Baried dalam bidang politik, jurnalis maupun dalam

pendidikan secara umum. Sehingga dibawah ini diuraikan secara sistematis dan

analitis temuan atau hasil penelitian yang dimaksud di atas sebagai berikut:

A. Megawati Soekarnoputri

1. Kiprah Politik Mega

Bila dilihat setelah runtuhnya orde lama, semua keluarga Soekarno

memilih untuk menghindari panggung politik dan hidup sebagai masyarakat

biasa. Hal ini terjadi, karena putra-putri Soekarno membuat kesepakatan pada

tahun 1982 untuk tidak berpartisipasi aktif dalam salah satu organisasi sosial

politik peserta pemilu. Kesepakatan ini mengacu pada sikap politik Soekarno

yang untuk berdiri di atas semua golongan dan partai politik.79

Tampilnya anak Soekarno dalam perpolitikan di Indonesa. Menurut

Nidras Nada Nailufar, Sabam lah orang yang berjasa membujuk serta merayu

Megawati melalui suaminya Taufik Kemas untuk terjun kedalam dunia politik.

Sehingga pada Pemilu 1987, nama Megawati Soekarnoputra dan adiknya,

Guruh Soekarnoputra, muncul dalam daftar calon anggota DPR dari PDI,

akhirnya ia berkeliling untuk kampanye, Megawati seolah merepresentasikan

karisma ayahnya. Sehinga Gambar-gambar Soekarno bermunculan dalam

kampanye PDI. Sehingga Megawati dapat mendongkrak popularitas partai

berlambang banteng itu dari 24 kursi DPR pemilu 1982 menjadi 40 kursi pada

pemilu 1987 dan ia juga menduduki menjadi ketua PDI Cabang Jakarta Pusat

79Nidras Nada Nailufar. Perjalanan Politik Megawati, dari Pengusaha Pom Bensin hingga

Penguasa Medan Merdeka Utara. Berita Kompas 2019./

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/26/06300031/perjalanan-politik-megawati-dari-

pengusaha-pom-bensin-hingga-penguasa-medan?page=all. Diakses, 02 Desember 2020.

Page 60: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

47

1987-1992.80 Melihat popularitas suara Megawati pada pemilu tersebut,

sehingga dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya

1993 Megawati terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI.81

Melihat terpilihnya Megawati sebagai Ketua Umum PDI, tentu akan

mengkhawatirkan penguasa Orde Baru, termasuk Soerjadi dan sejumlah

politisi senior dari partai-partai PDI tersebut, khawatir ketokohannya takut

tersaingi oleh Megawati waktu itu. Karena Mega dianggap terlalu muda, belum

punya pengalaman, belum siap masuk politik.82 Sehingga politisi senior PDI,

Megawati harus dihentikan karir politiknya. Karena kemunculan Mega sebagai

ketua umum partai ketika itu terkesan tidak dikehendaki pemerintah.

Kemudian dibuatlah rekayasa dan konflik internal di tubuh PDI. tepatnya

Pada 1996, kongres PDI digelar di Medan. Soerjadi digunakan pemerintah

untuk menghentikan gerakan Megawati untuk mejadi Ketua Umum PDI.

Kongres tersebut Soerjadi mengklaim kemenangan dan didukung pemerintah.

Sedangkan Megawati dan pendukungnya tidak hadir dalam kongres tersebut.

Karena Megawati, ia masih merasa sebagai Ketua Umum PDI yang sah masa

periode 1993-1998 dan ia pun masih menguasai perlengkapan dan kantor PDI

di Jakarta. Sehingga terjadi dualisme kepengurusan PDI masa itu yaitu antara

Soerjadi dan Megawati.83

Pada pemilu tahun 1997, Keberpihakan masyarakat kepada Mega makin

terlihat. Sedangkan perolehan suara PDI di bawah Soerjadi merosot tajam.

Karena sebagian besar massa Mega berpihak ke Partai Persatuan

Pembangunan, yang kemudian melahirkan istilah "Mega Bintang". Mega

sendiri memilih golput saat itu.84

80Ibid 81Wikipedia.https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Megawati_Soekarnoputri&oldid=17

655284. Diakases, 03 Desember 2020 82Nidras Nada Nailufar. Perjalanan Politik Megawati, dari Pengusaha Pom Bensin hingga

Penguasa Medan Merdeka Utara. Berita Kompas 2019. 83Wikipedia

84https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Megawati_Soekarnoputri&stable=1. Diakases

03 Desember 2020

Page 61: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

48

Selanjutnya Menurut Rina Widiastuti, Megawati kembali terpilih

menjadi Ketua Umum DPP PDI pada 1998. Kepemimpinan Megawati

sedianya berlangsung hingga tahun 2003, tetapi PDIP kemudian menggelar

Kongres I di Semarang, Jawa Tengah pada 2000. Kendati kembali

mengukuhkan Megawati sebagai Ketua Umum, masa jabatannya diperbarui

dari 2000 hingga 2005. Tetapi Pemilu 1999, PDI berubah nama menjadi PDI

Perjuangan dan berhasil memenangkan pemilu. Meski bukan menang telak,

tetapi ia berhasil meraih lebih dari tiga puluh persen suara. Kemudian massa

pendukungnya, memaksa supaya Mega menjadi presiden. Mereka mengancam,

kalau Mega tidak jadi presiden akan terjadi revolusi.85

Berhasilnya PDI Perjuangan menjadi pemenang pemilu urut ke dua.

Menghantar Megawati menjadi Wakil Presiden mendampingi Presiden

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Kemudian, pada 23 Juli 2001, Megawati

dikukuhkan sebagai Presiden Republik Indonesia menggantikan Gus Dur

yang diberhentikan melalui Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan

Rakyat. Dengan begitu, Megawati bukan hanya perempuan pertama yang

menjadi pucuk pimpinan partai politik, tetapi juga perempuan pertama yang

menjadi presiden di Indonesia.86

Kemudian pada pemilu 2004, Megawati mencalonkan diri menjadi

Presiden dan wakilnya Hasyim Muzadi, tetapi ia mengalami kekalahan (40% -

60%) sehingga ia harus menyerahkan tonggak kepresidenan kepada Susilo

Bambang Yudhoyono. Kemudian pemilu 2014, Megawati dan PDI-P

menunjuk Joko Widodo untuk maju dalam Pemilihan umum Presiden.

Akhirnya melalui proses pemilu yang cukup panjang, Joko Widodo dan Jusuf

Kalla terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.87

Menurut Indra Akuntono, pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-

P, Semarang Jawa Tengah, 20 September 2014, Megawati ditunjuk kembali

85Rina Widiastuti. Kiprah Politik Megawati Soekarnoputri. Majalah Tempo. 23 Januari

2018. 86Ibid 87Ibid

Page 62: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

49

untuk menjadi Ketua Umum PDI-P periode 2015-2020.88 Kemudian Pada

Kongres V PDI-P, Sanur Bali, 8 Agustus 2019, Megawati dikukuhkan kembali

sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024.89

Uraian panjang di atas, terlihat bagaimana rintangan politik yang

dilaluinya dalam meraih kedudukan menjadi Ketua umum PDI, sehingga

kemudian begitu besar pengaruh figur Megawati Soekarnoputri dalam Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan yang dianggap seolah mampu

merepresentasikan karisma ayahnya (Soekarno), kemudia Mega juga dianggap

mampu menyelesaikan setiap konflik di internal partai dan terkonsolidasi

begitu Megawati membuat keputusan partai. Kemudian pengaruhnya juga

terlihat, semua calon kandidat yang ingin berlaga pada kontenstasi pemilu

nasional maupun daerah selalu sungkaman dan meminta restu Mega. Karena

Mega masih dianggap oleh kader partai sebagai “kunci” bagi para politisi

partai berlambang banteng tersebut untuk mendapatkan dukungan partai.

Selain itu, Mega juga berkali-kali terpilih secara aklamasi untuk menjadi Ketua

Umum Partai PDI-P dalam setiap Kongres, kemudian Mega juga perempuan

pertama menjadi Ketua Umum Partai secara terus menerus dalam dari beberapa

periode sejak 1993-2024.

2. Kebijakan Politik Mega

Dyah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri yang kerap dipanggil

Mega ini merupakan salah satu sosok perempuan yang berpengaruh di

Indonesia, dengan perjuangan politik sehingga Megawati terpilih menjadi

presiden pada tahun 2001 dan ia pernah menjadi wakil Presiden di masa

Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Selama menjadi Presiden Megawati pernah membuat sejumlah kebijakan

penting. Tapi dari semua kebijakan tersebut tidak semua dipuji, ada juga

kebijakannya yang membuatnya terus dipertanyakan lawan politiknya.

Menurut Nibras Nada Nailufar, ia mengatakan di antara berbagai kebijakan

88Indra Akuntono. Megawati Didukung Karena Sanggup Persatukan PDI-P. Artikel

Kompas 2014. 89Rangga Pandu Asmara Jingga dan Eddy K Sinoel.Megawati Dikukuhkan Kembali

Sebagai Ketua Umum PDIP 2019-2024. Artikel AntaraNews, 2019.

Page 63: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

50

Megawati yang jadi paling kontroversial adalah BUMN dijual dengan alasan

untuk membayar utang negara. Karena Megawati Presiden diwarisi utang

negara yang membengkak imbas dari krisis moneter pada 1998/1999.

Penjualan belasan BUMN yang nilainya mencapai Rp 18,5 triliun berhasil

menurunkan utang. Salah satu privatisasi yang paling diperdebatkan sampai

saat ini ialah Indosat. Kala itu, Indosat dijual seharga Rp 4,6 triliun kepada

Tamasek Holding Company, BUMN Singapura.90

Kemudian kebijakan yang diwarisankan Megawati untuk Indonesia

adalah berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), warisan ini layak

dipuji. Karena KPK berhasil memecah kebuntuan penanganan korupsi yang

mengakar di negeri ini. Sepanjang sejarahnya, KPK dengan berani menangkap

banyak pejabat penting di pemerintahan hingga DPR. ini merupakan adanya

kemauan politik Megawati yang kuat untuk memberantas korupsi secara terus-

menerus.91

Selain dari usahnya membayar hutang Negara yang membengkak dan

mendirikan KPK. Menurut Indah Rizki Aruma Nurjannah dkk, dalam bukunya

yang berjudul Megawati Presidential Political Policy in 2001-2004. Ia

mengatakan Megawati juga fokkus bidang ekonomi perbaikan sektor

perbankan dan ekonomi masyarakat umum, Tujuannya adalah agar

menyelamatkan perekonomian dari inflasi yang semakin memuncak. Hasilnya

perekonomian Indonesia stabil dan pertumbuhan ekonomi di masa

pemerintahannya naik hingga mencapai 5 persen. Di samping itu, pada massa

pemerintahan Megawati mampu menurunkan persentase penduduk yang

berada di garis kemiskinan menjadi 18 persen, dari sebelumnya 28 persen.92

Kemudian tidak kalah pentingnya kebijakan yang diambil Megawati

yaitu memerangi teroris di Indonesia. Menurut Imam Daniel Sihombing, Mega

berfokus pada kebijakan melawan teroris dan memerangi teroris, Sehingga

90Nibras Nada Nailufar. Perjalanan Politik Megawati, 3 Warisannya yang Dipuji dan Di

Bully. Artikel Kompas, 2019. 91Ibid,

92Indah Rizki Aruma Nurjannah dkk. Megawati Presidential Political Policy in 2001-2004.

2018.

Page 64: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

51

masa pemerintahannya ia berhasil menciptakan Perpu tentang anti terorisme,

yang disahkan menjadi UU Anti Terorisme.93

Melihat uraian kiprah serta kebijakan politik Megawati di atas, tampak ia

sebagai seorang figur dan leadership yang tegas dan berani mengambil resiko

dari keputusan yang dilakukannya, seperti menjual beberapa Aset BUMN dan

Indosat dengan alasan untuk membayar hutang Negara yang membengkak

akibat krisis moneter 1998. Selain itu, ia juga mempunyai kemauan dan

keinginan yang sangat tinggi untuk memberantas korupsi di Indonesa, sehingga

sewaktu ia menjadi Presiden dibentukannya Lembaga Independent dalam

menangani korupsi yaitu KPK. Kemudian ia juga fokus dalam meningkatkan

ekonomi masyarakat, sehingga berhasil menurunkan tingkat kemiskinan

masyarakat dari 28% menjadi 18%. Selanjutnya Megawati juga serius dan

konsent untuk membrantas perkembang terorisme di Indonesia, sehingga ia

berhasil menciptakan Perpu tentang anti terorisme, yang disahkan menjadi UU

Anti Terorisme.

B. Kiprah Najwa Shihab Dalam Jurnalisme

Najwa Shihab yang sering dipanggila “nana”, setelah lulus dari Fakultas

Hukum Universitas Indonesia (UI) sebagai Sarjana Hukum. Berdasarkan

bankroun pendidikannya, seharuanya ia menjadi seorang advokat, hakim atau

sejenisnya. Tetapi Najwa Shihab malah tertarik dan memilih terjun di dunia

jurnalistik ketimbang seorang pengacara.

Pertama kali Najwa Shihab berkiprah di dunia jurnalistik pada saat

menjadi reporter muda/reporter magang RCTI. Najwa sering ditugaskan

meliput kejadian-kejadian seputar hukum, seperti sengketa lahan, sidang kasus,

dan juga situasi politik tanah air. Kemudian pada tahun 2001, ia bergabung

dengan Metro TV salah satu Stasiun Televisi Indonesia untuk meningkatkan

kemampuannya dibidang jurnalistik. Sehingga namanya mulai dikenal pasca ia

membawakan sebuah acara Mata Najwa di Metro TV.94

93Imam Daniel Sihombing. Masa Reformasi di bawah Pemerintahan Megawati

Soekarnoputri. Artikel Kompas 2020/ https://www.kompas.com/skola/read/2020. Diakases, 03

Desember 2020. 94

Page 65: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

52

Selama di Metro TV, Najwa Shihab merupakan salah satu host/pembawa

acara program talkshow yang mempunyai karakter sendiri dalam memandu

acaranya. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilannya memandu acara Mata Najwa

selama 7 tahun terakhir. Sehingga mata Najwa adalah sebagai program talkshow

unggulan Metro TV yang dipandu oleh jurnalis senior Najwa Shihab sendiri.

Menurut Nur Fadillah, Program Mata Najwa ini konsisten menghadirkan tokoh-

tokoh utama, yang menjadi pelaku langsung sebuah peristiwa. Selain itu Najwa

Shihab juga melontarkan pertanyaan tegas. Kelebihan talkshow Mata Najwa

dibandingkan dengan talkshow yang lain yaitu mampu menghadirkan narasumber

yang tidak bisa dihadirkan oleh siaran talkshow yang lain.95

Selama di Metro TV, Najwa Shihab telah mewawancari beberapa tokoh-

tokoh Nasional dan Internasional, karena menurut Nur Fadillah, dalam konteks

pemilihan narasumber, ada tiga kategori narasumber yang menarik dalam

talkshow Mata Najwa. Pertama, adalah public figure atau idola/panutan

masyarakat. Kedua, salah satu tokoh yang paling ahli atau dianggap paling

menguasai bidang atau permasalahan. Ketiga, tokoh yang kontroversi, kritis dan

vokal.96 Adapun tokoh-tokoh yang pernah diwawancarian diantaranya sebagai

berikut:97

No Nama Jabatan

1 Joko Widodo Presiden RI Ke-7

2 Susilo Bambang Yudhoyono Presiden RI Ke-6

3 Megawati Soekarnoputri, Presiden RI Ke-5

4 B.J. Habibie Presiden RI Ke-3

5 Kofi Annan Sekjen PBB

6 Jusuf Kalla Wapres RI Ke-12

95Nur Fadillah. Persepsi Mahsiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin

Makasar Pada Siaran Talkshow Mata Najawa. Penelitian 2016. 41 96Ibid, 56

97https://id.wikipedia.org/wiki/Najwa_Shihab#Narasumber_yang_pernah_diwawancarai.

Diakases, 04 Desember 2020.

Page 66: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

53

7 Boediono Wapres RI Ke-11

8 Prabowo Subianto, Ketum Gerindra

9 Fadli Zon Wakil Ketua DPR RI

10 Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI

11 Agus Rahardjo Ketua KPK

12 Tito Karnavian Mendagri Ke-29

13 Gatot Nurmantyo Panglima TNI

14 Puan Maharani Menteri Koordinator

15 Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Maritim

16 Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan

17 Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan

18 Lukman Hakim Saifuddin Menteri Agama

19 Yasonna Laoly Menteri HAM

20 Hanif Dhakiri Menteri Ketenagakerjaan

21 Pratikno, Menteri Sekretaris Negara

22 Pramono Anung Sekretaris Kabinet

23 Teten Masduki, Kepala Staf Kepresidenan

24 Basuki Tjahaja Purnama, Mantan Gubernur DKI Jakarta

25 Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah

26 Soekarwo, Mantan Gubernur Jawa Timur

27 Ahmad Heryawan Mantan Gubernur Jawa Barat

28 Zumi Zola Mantan Gubernur Jambi

29 Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya

30 Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur

31 Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat

32 Mustofa Bisri Ulama

33 Quraish Shihab, Ulama

34 Salahuddin Wahid Ulama

35 Rhenald Kasali Akademisi

36 Antasari Azhar, Mantan Ketua KPK

Page 67: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

54

37 Abraham Samad Mantan Ketua KPK

38 Ruhut Sitompul, Politisi

39 Hotman Paris Hutapea Advokat

40 Titiek Puspa Artis senior

41 Slank grup band

42 Godbless grup band

43 Addie MS Pimpinan Twilite Orchestra

44 Rhoma Irama pimpinan Soneta Band

45 Novel Baswedan Penyidik KPK

46 Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta

47 Sandiaga Uno Wakil Gubernur DKI Jakarta

48 David Beckham Pemain Sepak Bola

49 Theys Hiyo Eluay Tokoh OPM

50 Raditya Dika Comedian

51 Syahrini Penyanyi

52 Agnez Mo Penyanyi

53 Adian Napitupulu Politikus PDIP

54 Mahathir Mohamad Perdana Menteri Malaysia

55 Anwar Ibrahim Mantan Deputi Perdana Menteri

Malaysia

56 Kursi kosong menyidir ( Terawan

Agus Putranto) Menkes

Melihat deratan nama-nama yang sudah diwawancarai Najwa Shihab di

atas, tampak Najwa Shihab merupakan seorang jurnalis yang multi peran, karena

orang-orang yang diwanwancarai tersebut adalah tokoh-tokoh Nasional dan

Internasional dengan berbagai bermacam profesi seperti, bidang politik, ekonomi,

akademisi, agama, musik, olahraga, hukum, komedian, advokat, penyanyi dllnya.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa siaran talkshow Mata Najwa lebih

bervariasi dalam menentukan narasumbernya, dengan mengedepankan nilai

inspiratif dari berbagai aspek kehidupan narasumbernya.

Page 68: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

55

Terpilih serta dipercayainya Najwa Shihab untuk mewawanrai tokoh

tersebut, tentulah dengan berbagai pertimbang, terutama kecerdasan, wawasan

yang mempuni, pengalaman yang banyak, tata bahasa yang baik, pertanyaan yang

lugas, dll. Karena dalam deretan nama di atas juga, Najwa sudah mewawancari

beberapa orang nomor satu di Republik ini, yaitu Presiden Indonesia ke-3

Bacharuddin Jusuf Habibie, ke-5 Megawati Soekarnoputri, ke-6 Susilo Bambang

Yudhoyono, ke-7 Joko Widodo, ini menunjukan kualitasnya sebagai seorang

jurnalis sudah diakui secara Nasional dan juga sudah berpengaruh di Indonesia.

Selain tokoh Nasional ia juga sudah beberapa kali mewawancari tokoh-tokoh

internasional seperti, Kofi Annan sekretaris jendral Peserikatan Bangsa-Bangsa,

Mahathir Mohamad Perdana Menteri Malaysia, dan Anwar Ibrahim Mantan

Deputi Perdana Menteri Malaysia. Artinya Najwa Shihab selain sebagai jurnalis

Nasional, ia juga sudah diperhitungkan oleh dunia Internasional sebagai jurnalis

yang mempunyai kecerdasaan, wawasan serta pengalaman luas.

Argumentasi di atas, terlihat bahwa kodrat sebagai seorang perempuan tidak

bisa menjadi penghalang untuk meraih cita-citanya dalam berbagai bidang, dan

perempuan juga mampu melakukan hal-hal sesuai keinginannya. Ini sudah dibukti

oleh Najwa Shihab sebagai seorang jurnalis, sehingga jurnalistiklah yang sudah

membesarkan namanya. Kemudian namanya semakin melambung ketika saat ia

memiliki program talkhow sendiri yang bernama Mata Najwa. Dalam acara

terebut ia berhadapan dengan tokoh-tokoh terkemuka Nasional dan Internasional,

tetapi Najwa tetap menunjukkan kecerdasan dan sikap kritisnya pada setiap topik

yang dibawakannya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa saat ini sebenarnya sudah tidak relevan lagi

memaksa perempuan untuk memilih antara karier atau rumah tangga, sebab pada

hakikatnya perempuan bisa menjalani keduanya dan banyak peran yang bisa

dilakukan dalam hidupnya. Pertanyaan seperti ini pernah dilontarkan kepada

Najwa Shihab dalam acara Overa Van Java Live di Trans7, pada saat itu Deni

Cagur sebagai Host menanyakan kepada Najwa Shihab, “memilih menjadi ibu

rumah tangga atau menjadi jurnalis”. Najwa langsung menjawab kenapa

perempuan harus memilih, bukankan perempuan bisa mendapatkan keduanya,

Page 69: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

56

pertanyaan semacam itu sejak awal sudah menempatkan posisi perempuan seolah-

olah tidak berdaya.98

Kemudian dalam sejarah panjang perjalanan jurnalis Najwa. Menurut Vina

A Muliana, ada satu tugas yang mengesankan Najwa yaitu meliput gempa Aceh.

Pada Minggu, 26 Desember 2004, Aceh dan Nias dilanda gempa dahsyat. Saat itu,

Najwa menjadi asisten produser di Today’s Dialogue.99 Berangkat dari peristiwa

itu pula, seiring berjalannya waktu, kiprah wanita yang kini berusia 41 tahun itu

makin melejit sampai sekarang.

Selama 17 tahun berkarir di Metro TV bisa dikatakan saya sudah mencoba

semuanya, mulai dari reporter, kemudian asisten produser, produser, hingga jadi

wakil pemimpin redaksi. Mulai dari reporter yang meliput hal-hal tidak

menantang sampai kemudian punya program sendiri. Dari siaran tengah pagi buta

hingga di jam prime time.100 Sampai saat ini. Menurut sebuah perusahaan data dan

opini publik global asal Inggris. Bahwa Najwa Shihab termasuk di urutan kedua

dalam daftar Perempuan Paling Dikagumi di Indonesia versi YouGov. Nama

Najwa Shihab masuk bersama dengan nama Menteri Perikanan dan Kelautan Susi

Pudjiastuti yang duduk di posisi pertama. Setelah Najwa, di urutan ketiga ada

nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.101 Ini menunjukkan Najwa

termasuk jurnalis yang profesional, sehingga banyak mendapat penghargaan yang

bergensi tingkat Nasional dan Internasional.

Dari apa yang ia telah capaikan dalam dunia jurnalis, tentu sudah banyak

memberi pengaruh positif terhadap dunia jurnalis, kemudian dari hasil wawancara

dengan tokoh-tokoh Nasional juga memberi dampak positif terhadap praktik

pemerintahan, iklim politik dalam negeri, termasuk bidang pendidikan. Kemudian

kaum perempuan pun banyak yang termotivasi oleh Najwa, sehingga banyaknya

perempuan terjun mendalami dunia jurnalistik.

98Live Tans7, 21 November 2019/ https://www.youtube.com/watch?v=t_040JN-lTY/.

Diakases, 03 Desember 2020 99Vina A Muliana, Cantik dan Pintar, ini Perjalan Karir Najwa Shihab. Liputan 6, 2017 100Kumparan Woman. Role Model: Langkah Besar Najwa Shihab. 2019,/

https://kumparan.com/kumparanwoman/role-model-langkah-besar-najwa-shihab-

1rXf2E8ioGD/full. Diakses 04 Desember 2020. 101Ibid

Page 70: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

57

Kemudian Najwa Shihab terlepas dari kemahiran dan karirnya dalam dunia

jurnalis, ia juga di nobat sebagai duta baca Indonesia. Menurut Liputan6.com,

Najwa Shibab dipercaya Perpusnas sebagai Duta Baca Indonesia sejak 2016

sampai saat ini. Duta Baca Indonesia adalah program unggulan dari Perpusnas

yang bertujuan membumikan kegemaran membaca masyarakat melalui

percontohan public figure. Pada 2020 ini, Duta Baca Indonesia diharapkan

kembali bisa membumikan literasi informasi secara masif ke seluruh penjuru

Nusantara, khususnya ke generasi muda.

C. Kiprah Pendidikan Siti Baroroh Baried

Dalam sejarah banga Indonesia Siti Baroroh Baried tercatat merupakan

seorang profesor perempuan pertama di Indonesia. Ia diangkat menjadi guru besar

pada tahun 1964, dalam usianya masih 39 tahun. Menurut suara ‘Aisyiyah, Siti

Baroroh tidak hanya aktif di dunia pendidikan, ia juga aktif di berbagai organisasi

seperti MUI Pusat dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Di

’Aisyiyah Siti Baroroh pernah menjabat sebagai PCA Gondomanan hingga

Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Jabatan yang pernah diembannya di ‘Aisyiyah adalah

Ketua Biro Hubungan Luar Negeri, Ketua Biro Penelitian dan Pengembangan,

dan Ketua Bagian Paramedis. Ia tercatat sebagai satu-satunya Ketua PP ‘Aisyiyah

yang paling lama menjabat, yakni selama 5 periode dari tahun 1965 sampai 1985.

Atas jasanya, ‘Aisyiyah memiliki posisi tawar di luar negeri. Banyak peneliti dan

penulis disertasi dari universitas luar negeri yang mempelajari organisasi

‘Aisyiyah melalui jasanya.102

Sejak terpilih menjadi ketua organisasi ‘Aisyiyah. Menurut Widiyastuti, Siti

Baroroh memperjuangkan hak bagi perempuan merupakan prioritas

perjuangannya. Pendidikan adalah hak bagi perempuan guna meningkatkan harkat

dan martabatnya. Karena itulah selama masa kepemimpinannya, ‘Aisyiyah,

melakukan pengembangan terhadap pendidikan pra sekolah; yaitu Taman Kanak-

Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA), sekolah menengah, sekolah-sekolah

102Website Suara ‘Aisyiyah: Siti Baroroh Baried, Pelopor Kiprah Internasional ‘Aisyiyah.

Jurnal ‘Aisyiyah, Vol. 76, 1996, hal. 9

Page 71: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

58

kejuruan kebidanan dan keperawatan, bahkan pendidikan tinggi. Tidak kurang

dari 5000 amal usaha pendidikan yang dikelola oleh ‘Aisyiyah saat ini tidak bisa

lepas dari pemikiran para tokoh awal ‘Aisyiyah termasuk di dalamnya Siti

Baroroh.103

Dalam pendidikan kejuruan ‘Aisyiyah juga mendirikan Sekolah

Kesejahteraan Keluarga Berencana (SKKP), Sekolah Kesejahteraan Keluarga

Atas (SKKA), Sekolah Pendidikan Guru (SPG), dan Sekolah Bidan. Kecuali

sekolah bidan, ketiga jenis sekolah itu telah didirikan pada sekitar tahun 1950-an.

Pada tahun 1958 terdapat 10 SKKP, 2 SKKA, dan 3 SPG. Kemudian pada tahun

1971 jumlah SPG yang terdaftar 15 sedang sekolah lain tidak ada laporan.

Sekolah Kesejahtereaan Keluarga Berencana/SKKA yang diketahui ada 6 tersebar

di ujung Padang, Surakarta, Bandung, Palembang, Padang, dan Banda Aceh.104

Kemudian sebagai Ketua ‘Aisyiyah sejak 1965-1985, Siti Baroroh Baried

sangat konsen terhadap pendidikan kaum perempuan. Perempuan punya hak yang

sama dengan laki-laki dalam hal kesempatan menuntut ilmu sebagaimana yang

selama ini dibiasakan di keluarga besarnya. Namun jika menyangkut persoalan

emansipasi, pemikirannya tidak jauh berbeda dengan Siti Walidah, Siti Hayinah,

Siti Munjiyah di awal-awal didirikannya ‘Aisyiyah. Siti Baroroh berpendapat

bahwa emansipasi yang benar adalah yang tetap mempertahankan kodrat

perempuan sesuai apa yang ada dalam Al Qur’an. Pengaruh budaya juga

menguatkan emansipasi yang terbatas. Emansipasi seharusnya tidak bertentangan

dengan norma agama dan budaya, itulah yang dipegang.105

Dengan keseirusannya dalam meningkatkan pendidikan perempuan.

Menurut A. Adabi Darban, sehingga berdirinya sekolah bidan ini tidak dapat

dilepaskan dari usahanya dan perkembangan tempat pelayanan kesehatan yang

dikelola baik oleh Muhammadiyah atau ‘Aisyiyah. Hingga tahun 1970 sendiri,

‘Aisyiyah telah memiliki 24 rumah bersalin dan 76 Balai Kesejahteraan Ibu dan

Anak (BKIA) yang merupakan suatu lembaga kesehatan khusus untuk ibu dan

103Widiyastuti. Belajar Imbang dari Siti Baroroh Baried. Artikel 2020. 104Hendripal Panjaitan, Peranan ‘Aisyiyah dalam Pendidikan Islam Kota Medan. Tesis

IAIN Sumatera Utara, 2013, hal. 14. 105 Ibid

Page 72: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

59

anak. Selain itu dengan adanya rumah sakit yang dikelola oleh Muhammadiyah,

maka diperlukan tenaga kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pengelolaannya.

Dengan begitu proyek sekolah bidan tersebut direalisasikan tahun 1963.106

Kemudian sebagai lembaga sekolah yang masih terbilang baru dibawah naungan

organisasi ‘Aisyiyah, Baroroh juga menaruh perhatian lebih dalam

perkembangannya. Lewat usahanya, ‘Aisyiyah akhirnya memperoleh hibah dana

pembangunan gedung sekolah bidan/perawat. Dana ini sendiri diperoleh lewat

kerjasama dengan NOVIB pada tahun 1972-1975.107

Selain kiprahnya mengenal serta mengembangkan pendidikan dalam

organisasi ‘Aisyiyah untuk Indonesia. Siti Baroroh Baried juga berjuang untuk

memperkenalkan ‘Aisyiyah ke dunia Internasional. Karena berbicara tentang

sosok Siti Baroroh Baried dalam ‘Aisyiyah, tidak dapat dilepaskan dari upayanya

dalam memperkenalkan organisasi ini di luar negeri. Seperti yang telah dibahas

dalam bab sebelumnya, Baroroh merupakan seorang perempuan Indonesia yang

sempat mengenyam pendidikan di Mesir pada tahun 1953-1955 dan menjadi

sosok guru besar perempuan pertama di Indonesia tahun 1964. Sebagai seorang

pendidik, Baroroh aktif mengikuti seminar di luar negeri salah satunya di Havard

University dengan menyampaikan materi bertema “’Aisyiyah and The Social

Change Woman of The Indonesian”. Lewat berbagai kegiatannya ikut dalam

seminar inilah, Baroroh mulai memperkenalkan organisasi ‘Aisyiyah di mata

dunia. Dalam berbagai tulisan, Baroroh tercatat selalu membawa nama ‘Aisyiyah

ke forum-forum global sekaligus menjalin relasi dengan badan-badan

internasional, seperti UNICEF, UNESCO, WHO, The Asian Foundation, World

Conference of Religion and Peace, World Bank, dan badan internasional

lainnya.108

Dalam usaha untuk memperkuat hubungan ‘Aisyiyah dengan organisasi

lain, maka Baroroh sebagai Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yakni tahun 1966,

106Fairuz Salma Rafifah, Peran Siti Baroroh Baried Dalam Organisasi ‘Aisyiyah Tahun

1965-1985. Skripsi 2020, hal. 61. 107Ibid, hal. 61

108Siti Baroroh Baried: Pelopor Kiprah Internasional ‘Aisyiyah” dalam Suara ‘Aisyiyah

Edisi 7, Juli 2019, hlm. 29

Page 73: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

60

mendirikan Badan Musyawarah Wanita Islam Yogyakarta (BMWIY). Badan

musyawarah ini merupakan federasi dari organisasi perempuan Islam di Daerah

Istimewa Yogyakarta dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan bersama. Pendirian

federasi tersebut kemudian mendorong berdirinya Badan Musyawarah Organisasi

Perempuan Islam Indonesia (BMOPII) di tahun berikutnya sebagai federasi

organisasi perempuan muslim yang bergerak di bidang agama Islam dan bersifat

nasional di Jakarta.109

Kemudian menurut Trias setiawati selaku Kepala Pusat Studi Gender

Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Melalui Aisyiyah, Siti Baroroh

melakukan banyak pemberdayaan kepada wanita. Salah satunya dengan

memberikan konsep keluarga sejahtera dengan mendorong ibu rumah tangga

untuk memperkaya diri dengan kegiatan positif. Di masanya, ia juga sering

mengirimkan banyak wanita Aisyiyah ke luar negeri untuk memperkaya

pengetahuaannnya. Sedangkan Ro'fah Kepala Pusat Studi dan Layanan Difabel

UIN Sunan Kalijaga menyampaikan apa yang dilakukan Siti baroroh melalui

Aisyiyah adalah sebuah transformasi budaya bagi wanita Indonesia. Dan yang ia

lakukan menjadi bentuk modernisasi wanita Islam, ketika pada saat itu wanita

tidak dipertimbangakan untuk menjadi entitas yang berkontribusi bagi perubahan

dan perkembangan.110

Dari uraian panjang di atas, terlihat kiprah Siti Baroroh Baried dalam

mengembangkan pendidikan perempuan di Organisasi ‘Aisyiyah yang begitu

baik. Ia tampak sebagai seorang akadimisi, perempuan tangguh, cerdas, berani

serta seorang diplomat yang handal dalam melakukan kerjasama. Jadi melihat

kiprah peremuan pada tahun 1965, maka Siti Baroroh termasuk perempuan langka

pada masa itu, dalam memperjuangkan pendidikan perempuan dan mendorong ibu

rumah tangga untuk melakukan kegiatan positif. Sehingga perempuan mendapat

kesempatan dalam berbagai peran ditengah masyarakat.

109Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan ‘Aisyiyah,

(Yogyakarta: Seksi Penerbitan dan Publikasi Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, 1992), hal. 77-78 110Fairuz Salma Rafifah, Peran Siti Baroroh Baried ........................ Skripsi 2020, hal. 62

Page 74: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

61

Selain dari mengembangkan pendidikan perempuan di Organisasi

‘Aisyiyah. Siti Baroroh Baried juga sebagai guru besar di Universitas Gajah

Mada (UGM). Sebagai seorang dosen dan ilmuwan, beliau, ia mengajar dan

mengembangkan paradigma pengetahuan melalui ilmu-ilmunya. Sehingga

berbagai kontribusi keilmuan, baik di tingkat nasional maupun internasional,

dan sampai saat ini masih terus diulas di media-media cetak maupun online.

Siti Baroroh selama hidupnya dalam mengembangkan pendidikan, ia

sudah banyak menulis buku, jurnal, dan makalah. Adapun diantaranya adalah

Bahasa Arab dan Perkembangannya dalam Bahasan donesia 1970, Kamus

Istilah Filologi 1977, Memahami Karya-Karya Nuruddin ar-Raniri 1982, Unsur

Kepahlawanan dalam Sastra Jawa Klasik 1985, Pengantar Teori Filologi 1985.

Kemudian ia juga menulis jurnal yang berjudul, Wanita Muslim dan Etos Kerja

Tahun 1991, Islam dan Modernisasi Wanita Tahun 1988, Islam dan Status

Wanita di Indonesia 1986, Relevansi Wanita Muslim dengan Gagasan Kartini

tahun 1985.

Urian panjang kiprah dan perjuangan Siti Baroroh Baried dalam dunia

pendidikan di atas, tampak ia sebagai sosok perempuan yang pintar dan cerdas,

memiliki kuasa dan pengaruh yang kuat, dan berkarakter, religius atau taat.

Jadi dapat sebuah kesimpulan bahwa perempuan tidak hanya terbatas berkutat

pada urusan dapur dan rumah tangga. Tetapi perempuan juga mampu dalam

berbagai bidang termasuk dalam dunia pendidikan.

D. Implikasi Kiprah Politik Megawati Soekarnoputri, Jurnalis Najwa Shihab

dan Pendidikan Siti Baroroh Baried Terdahada Perempuan.

Politik

Sebelum reformasi masa orde lama dan orde baru kondisi perempuan

sebelumnya jelas tidak leluasa untuk terjun dalam berbagai bidang profesi yang

ada dalam masyarakat seperti, politik, jurnalistik, dan pendidikan. Membuat

perempuan Indonesia tertinggal di dalam kehidupan publik. Oleh karenanya,

kesenjangan gender yang senantiasa muncul dalam kehidupan sosial yang

menjadi sebuah tantangan bagi perempuan.

Page 75: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

62

Kemudian sejak era Reformasi di Indonesia sebenarnya memberikan

harapan yang besar bagi perempuan yang selama ini hak politik, jurnlis dan

pendidikannya masih terhambat. Era reformasi ini pemerintah memberi

peluang kepada perempuan di Indonesia untuk memiliki keterlibatan aktif

dalam bidang seperti, politik, jurnalis dan pendidikan dllnya. Sehingga untuk

memotivasi dan menedukasi perempuan Indonesia terjun dalam berbagai

bidang profesi tersebut. Tentulah tokoh-tokoh perempuan yang berpengaruh

dibidangnya masing-masing bisa memberi contoh bahwa perempuan juga bisa

melakukan berbagai bidang profesi baik, politik, jurnalis maupun pendidikan

dllnya.

Minsalnya perempuan dalam bidang politik, Megawati Soekarnoputri

merupakan sebagai salah satu contoh perempuan Indonesia yang sangat

berpengaruh bidang politik. Dengan melihat kiprahnya dalam politik, sehingga

banyak perempuan Indonesia mengikuti jejaknya tertarik untuk masuk dan

mendalami dunia politik. Terbukti dalam beberapa dekade sejak era reformasi,

proses demokrasi di Indonesia sejak tahun 1997-2019 terlihat keterwakilan

perempuan dalam dunia politik semakin meningkat. Menurut Sastriyani bahwa

perempuan hanya terwakili 9,7% di DPR hasil pemilu 1997, kemudian

menurun menjadi 8,4% dari hasil pemilu 1999, lalu naik menjadi 11,5% dari

hasil pemilu 2004.111 Kemudian menurut Marhaeni, pemilu 2009, persentase

jumlah anggota DPR perempuan mengalami peningkatan dibanding periode

sebelumnya, yaitu berjumlah 18, 03 % dari 560 anggota DPR.112 Selanjutnya

proporsi tersebut mengalami penurunan dari 18,2 persen pada tahun 2009

menjadi 17,3 persen di tahun 2014.113

Kemudian pada pemilu serentak pada tahun 2019 meningkat drastis.

Menurut Pramono Ubaid Tanthowi (Komisioner KPU RI) didasarkan pada

hasil penelitian Pusat Kajian Riset dan Politik Universitas Indonesia (Puskapol

UI) mengatakan keterwakilan perempuan di parlemen diprediksi mencapai

111Ukhti raqim: ImplementasiKetentuanKuota30%KeterwakilanPerempuandiDPRDKotaSalatiga.

(Makasar: UNNES, 2016), h. 6 112 Ibid, h. 6 113 Ibid,h. 7

Page 76: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

63

20,5 persen atau 118 orang. Angka ini baru sebatas prediksi lantaran KPU

belum menetapkan calon legislatif terpilih DPR RI 2019.114

Selain dari hasil pemilu di atas, peremun juga sudah banyak ikut serta

menjadi pengurus partai politik. Peluang perempuan menjadi pengurus partai

politik ini didasarkan Undang-undang nomor 2 Tahun 2008 tentang partai politik

dalam bab II, pasal 2 ayat 2 dan 5 mengatakan pendiri dan pengurus partai politik

menyusun dan menyertakan paling rendah 30% keterwakilan perempuan,

Sebagaimana pula yang dimaksud dalam bab IX pasal 19 ayat 20 kepengurusan

Partai Politik tingkat provinsi dan kabupaten/kota disusun dengan memperhatikan

keterwakilan perempuan paling rendah 30% (tiga puluh perseratus) yang diatur

dalam AD dan ART Partai Politik masing-masing.115

Berdasarkan uraian panjang di atas, tanpaknya sejak era reformasi

perempuan sudah leluasa untuk berperan dalam berbagai bidang, seperti dunia

politik. Beraninya dan banyak perempuan tersebut terjun kedalam dunia politik,

tentu ia melihat kondisi dan sangat mungkin dipengaruhi oleh tokoh-tokoh

perempuan yang sudah berhasil dalam politik seperti Megawati Soekarnoputri

sebagai orang menjadi panutannya.

Jurnalis

Dalam dunia jurnalistik, era refomasi jugalah yang membuka kran

banyaknya perempuan menekuni profesi sebagai seorang jurnlis. Berbicara

jurnalis tidak asing lagi dalam dunia tersebut nama Najwa Shihab. Karena Najwa

Shihab merupakan seorang jurnalis senior di Indonesia yang kemampuannya

sudah di akui Nasional dan Internasiona. Ia juga sudah banyak memotivasi

perempuan untuk terjun kedalam dunia jurnalistik. Najwa Shihab salah satu tokoh

perempuan berpengaruh di Indonesia dalam bidang jurnalsitik, sehingga ia

sebagai sosok yang sangat menginspirasi banyak perempuan dan masyarakat

secara umum, sosok cerdas, dan mampu bersifat kritis dalam menanggapi sesuatu

ketika menjadi presenter.

114Fitria Chusna Farisa: “https://nasional.kompas.com/read/2019/07/26/10465321/”.

Diakses 24 Desember 2019. 115Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 2 Tahun 2008, tentang Partai Politik,

(http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2008_10.pdf”. Diakses, 24 juli 2019.

Page 77: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

64

Sosok Najwa Shihab sebagai seorang jurnalis perempuan tentu banyak

menginspirasi perempuan lain untuk terjun dalam dunia jurnalis. Saat ini menurut

Luviana, hasil survei Divisi Perempuan Aliansi Jurnalis Indonesia pada 2012

menunjukkan dari 10 jurnalis pria hanya ada dua sampai tiga jurnalis perempuan.

Artinya jika ada 1000 jurnalis, maka 300 orang adalah perempuan. Dengan

kekhususan di Jakarta adalah 60:40 (laki-laki:perempuan). Di luar kota Jakarta,

terutama di kota-kota madya, ketimpangan jumlah jurnalis perempuan dan laki-

laki sangat terasa dan memprihatinkan. Begitu pun dengan status

kepegawaiannya.116

Kemudian pada menurut Rosi sebagai pimpinan redaksi liputan6 dan Irma

Gustiawati, saat ini dalam dunia jurnalistik kesempatan dan kompetisi masih

setera antara laki-laki dan perempuan, jumlah laki-laki ada 55% dan Perempuan

45%. Setidaknya hal tersebut telah mengarah pada kesetaraan genar. Untuk

pembagian kerja pun yang biasanya kerap dilakukan laki-lak, kini sudah banya

dikerjakan oleh perempuan.117 Selanjutnya menurut forum Jurnalis Perempuan

Indonesia (FJPI dan FWWI) antara Februari dan Maret 2019. Sekitar 105 jurnalis

perempuan dari delapan provinsi di mana FJPI hadir - Sumatera Utara, Sumatra

Barat, Aceh , Riau, Jambi, Papua, Papua Barat, dan Provinsi Jawa Barat.118

Uraian di atas, tampak saat ini begitu antusiasnya perempuan untuk

menekuni dan mengeluti dunia jurnalistik, karena didalam dunia jurnalis

perempuan dapat membuka wawasan dan berbagai informasi kepada perempuan

lainnya, sehingga tidak ada lagi perempuan yang tertinggal akan isu-isu kekinian.

Saat ini. Dengan banyak perempuan menjadi junalis saat ini, tentulah ada jurnalis

perempuan-perempuan hebat pula yang mempengaruhinya.

116Yolanda Stellarosa dan Martha Warta Silaban. Perempuan, media dan profesi jurnalis.

Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 7, No. 1, Juni 2019, hal. 101 117Muhammad Zulfikar dan Endang Sukarelawati. Jurnalis:Tiidak ada perbedaan gender

dunia jurnalistik Indonesia. Antaranews.com, 13 Agustus 2020. 118Ayu Puji Lestari, Perempuan Dalam Dunia Jurnalis, Tak Seharusnya Menjadi Sekedar

Pemanis./ https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3956485/perempuan-dalam-dunia-

jurnalis-tak-seharusnya-menjadi-sekadar-pemanis. Diakases, 05 Desember 2020

Page 78: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

65

Salah satunya adalah Najwa Shihab, ia termasuk jurnalis perempuan yang

profesional tidak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga secara internasiona,

sehingga Ia sempat mendapatkan penghargaan jurnalis terbaik dan beberapa kali

mendapatkan nominasi presenter berita terbaik dan dua kali memenangkan

penghargaan presenter talkshow terbaik. Profesionalitasnya gak hanya diakui di

dalam negeri, tapi juga secara internasiona. Kemudian Najwa juga perempuan

Indonesia inspiratif yang bisa kita contoh perjuangannya. Mereka telah

memberikan sumbangsih mencerdaskan negeri ini melalui informasi yang

membangun dan terjaga kevalidannya. Semoga ke depannya makin banyak

generasi Indonesia yang profesional dan berprestasi pada bidang jurnalistik

sepertinya.

Pendidikan

Memalui sejarah panjang bangsa Indonesia, tercatan dalam dunia

pendidikan bahwa Siti Baroroh Baried termasuk perempuan pertama yang

menjadi guru besar (Professor). Ini artinya menunjukkan sebagai perempuan yang

paling tinggi status pendidikannya, karena perempuan tidak leluasa untuk

melanjutkan pendidikan saat itu. Karena pada dasarnya menurut Bertran Setiap

manusia baik laki-laki maupun perempuan pada dasarnya dilahirkan dengan hak

yang sama. Oleh karena itu, sudah seharusnya mereka memiliki akses yang sama

pula dalam segala hal, diantaranya: pendidikan.119 Dalam bidang pendidikan

menurut I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengatakan susenas Tahun 2018

menunjukkan bahwa angka melek huruf laki-laki masih lebih tinggi daripada

perempuan, yaitu sebesar 97,33% untuk laki-laki dan 93,99% untuk

perempuan.120

119Nasir, Lilianti. Persamaan Hak: Partisipasi Wanita Dalam Pendidikan. Jurnal

Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, Vol.17 No.1 Tahun 2017, hal. 36. 120I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Profil Perempuan Indonesia 2019. Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 2019.

Page 79: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

66

Urian di atas, menunjukan partisipasi perempuan dalam pendidikan sangat

tinggi dan antusias untuk melanjutkan pendidikannya. Karena perempuan sudah

mendapatkan ruang dan akses yang sama dalam pelaksanaan pendidikan.

Sehingga perempuan dapat berkompetisi dan kesempatan yang seluas-luasnya

sebagai warga negara Indonesia. M

Menurut Dedy Priatmojo dan Zahrul Darmawan, dari 4.500 perguruan

tinggi di Indonesia, jumlah guru besar yang aktif menjabat hanya mencapai 5.389

orang. Dari angka tersebut, 45 persen di antaranya sebanyak 2.395 orang profesor

berada di 11 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Kemudian

menurut Dimyati, tercatat ada total 123.568 dosen perempuan dari berbagai

perguruan tinggi pada 2020, ini artinya ada berjumlah 44,2 persen dosen

perempuan.121 Argumen di atas, menunjukan bahwa partisipasi perempuan dalam

dunia pendidikan sangat meninngkat. Melihat semangat perempuan dalam dunia

pendidikan, tentulah ada perempuan hebat yang bisa yang mempengaruhinya yang

menjadi contoh dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah Siti Baroroh Baried

sebagai professor pertama di Indonesia.

121Dedy Priatmojo dan Zahrul Darmawan, Jumlah Guru Besar di Indonesia Belum Ideal dan

Tidak Merata. Viva.co.id./ https://www.viva.co.id/berita/nasional/1240052-jumlah-guru-besar-di-

indonesia-belum-ideal-dan-tidak-merata. Diakses, 05 Desember 2020.

Page 80: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini terdapat sebuah kesimpulan umum bahwa sebenar

secara realitas perempuan juga mampu mengembangkan kemampuan baik

dalam bidang politik, jurnalis dan pendidikan, karena ini sudah dibuktikan oleh

ketiga tokoh perempuan yang laur bias di atas. Jadi dapat disinopsiskan bahwa

perempuan tidak hanya terbatas berkutat pada urusan dapur dan rumah tangga

dan sebagai istri saja. Kemudian berikut ini temuan lebih spesifik yang menjadi

jawaban dari rumusan malasah penelitian ini sebagai berikut:

1. Gerakan perempuan yang dinamakan fiminisme, pertama kali muncul di

dunia barat khusus eropa untuk meminta adanya kesetaraan gender, karena

pada saat itu banyak oktrin-doktrin gereja yang ekstrim dan tidak sesuai

dengan kodrat perempuan. Kemudian gerakan tersebut juga berkembang

dalam masyarakat Islam secara umum, karena di Timur Tengah terjadi

perubahan sosial yang cukup fundamental khususnya para pekerja

perdesaan dan perempuan kelas bawah di kota Mesir dan Suriah merasa

tertindas atas pergantian model ekonomi dan politik di Negara tesebut.

Sehingga gerakan peremuan tersebut sampai ke Indonesia, karena secara

realitas terlihat di Indonesia ketimpangan gender masih dominan dari segala

aspek antara lain dalam lingkungan keluarga, kependudukan, pendidikan,

ekonomi, pekerjaan, dan dalam pemerintahan. ini terjadi mungkin sangat

dipengaruhi oleh budaya masyarakat Indonesia yang terdiri dari banyak

etnis dan suku.

2. Tiga tokok perempuan di atas, terlihat dengan jelas pengaruhnya dibidang

masing-masing seperti, Megawati Soekarnoputri bisa terpilih menjadi ketua

partai PDI-Perjuangan sejak 1993 sampai 2024 secara aklamasi dalam lima

kali Kongres. Kemudian Najwa Shihab, pengaruhnya terlihat bahwa ia

mewawancari 56 tokoh-tokoh Nasional maupun Internasional seperti, Kofi

Annan sekretaris jendral Peserikatan Bangsa-Bangsa, Mahathir Mohamad

Page 81: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

68

Perdana Menteri Malaysia, dan Presiden Indonesia ke-3, ke-5, ke-6, ke-7.

Ini menunjukkan bahwa kualitas jurnalis Najwa Shihah sudah diakui

Nasional dan Internasional. Selanjutnya dalam dunia pendidikan nama Siti

Baroroh Baried tidak asing lagi, karena dia perempuan pertama yang

menjadi guru besar (Professor) di Indonesia, terutama dalam

mengembangkan pendidikan perempuan dalam organisasi ‘Aisyiyah dan

menjadi dosen di UGM. Kemudian ia juga menjalinkan kerjasama dengan

berbagai organisasi Internasional seperti UNICEF, UNESCO, WHO, The

Asian Foundation, World Conference of Religion and Peace, World Bank, dan

badan internasional lainnya.

3. Adapun perngaruh dari tokoh-tokoh perempuan yang dibahas dalam

penelitian ini, tampak dengan jelas saat ini banyaknya perempuan yang

ingin menekuni profesinya sebagai politisi, jurnalis dan banyak pula

perempuan yang berpendidikan tinggi. Ini bukti keberhasilan Megawati

Soekarnoputri, Najwa Shihab dan Siti Baroroh Baried berhasil

mempengaruhi generasi melenial kedalam bidangnya masing-masing.

B. Rekomendasi

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa pesan

yang perlu peneliti sampaikan kepada beberapa pihak, yaitu:

1. Mungkin tulisan ini juga bisa memberikan motivasi, semangat dan spirit

bagi pembaca untuk terjun kedalam dunia politik, jurnalis dan meneruskan

pendidikan lebih tinggi lagi terutama perempuan.

2. Melihat banyak kekurangan dan kelemahan dalam penelitian ini, maka

apabila ada pihak yang berkeinginan melanjutkan penelitian ini agar

menjadi lebih sempurna dan bermanfaat. Sehingga peneliti berikutnya dapat

lebih menggali data tidak hanya dari sisi politi, jurnalis dan pendidikan.

Tetapi juga bisa dari ekonomi, sosial dan budaya.

C. Saran

Dikarenakan adanya keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian ini

sehingga hasil yang didapatkan sangat memungkinkan belum oftimal untuk

Page 82: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

69

mendiskripsikan secara komprehensif tentang kiprah politik Megawati

Soekarnoputri, Jurnalistik Najwa Shihab, dan jufenomena tentang tradisi

Baumo dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sehingga penulis sangat

diharapakan dan menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan

yang penelitian yang cakupannya lebih luas serta komprehensif yang

berhubungan dengan hal tersebut ataupun dari sudut pandangan yang lain.

Sehingga bagi pihak yang mempunyai tugas untuk mencari solusi dalam

mengembangkan tradisi tersebut, bisa mengambil langkah dari sudut

pandangan yang paling tempat.

Page 83: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

70

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Amina Wadud Muhsin, Wanita di dalam al-Qur;an, terj.YaziarRadianti,

Bandung:Pustaka, 1994.

Adi Riyanto, MetodologiPenelitianSosialdanHukum. Jakarta: Granit, 2004.

Adian Husaini, Tinjauan Historis Konflik Yahudi, Kristen, Islam, Gema Insani

Press, 2004

Ariana Suryorini, MenelaahFeminismeDalam Islam. JurnalSAWWA, Volume 7,

Nomor 2, April 2012

Agus S. Ekomadyo, Prospek Penerapan Metode Analisis Isi (Content Analysis)

dalam Penelitian Media Arsitektur. Jurnal Itenas, No. 2. Vol. 10 Tahun

2006).

Agus Basri dan Nunik Iswardani, “Mega dan Berbagai Tanda”, Tempo No.43

Tahun XXIII, Edisi 25 Desember 1993

Ahmad Bahar, Biografi Politik Megawati Soekarnoputri 1993-1996. T Pena

Cendekia, Yogyakarta, 1996

Budhy Munawar- Rachman, “Islam danFeminisme: Dari Sentralisme kepada

Kesetaraan” dalam Mansour Fakih dkk. Membincang Feminisme. Surabaya:

RisalahGusti, 1995.

Ida Hidayatul Aliyah, Feminisme Indonesia dalam Lintasan Sejarah. Jurnal

Pembangunan Sosial, Volume 1 Nomor 2 Tahun 2018, 152.

Indah Rizki Aruma Nurjannah dkk. Megawati Presidential Political Policy in

2001-2004. 2018.

Juliah, Kajian Feminisme Marxis Dalam Novel, Assalamualaikum Beijing Karya

Asma Nadia. Penelitian 2015.

Lasa, ManajemenPerpustakaan. Yogyakarta : Gama Media, 2008, 207.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2010.

Mansour Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1996.

Mohd Arifullah dkk. Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin

Jambi: t.p., 2016.

Moh. Nazir, MetodePenelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988.

Nuryati, Feminisme Dalam Kepemimpinan. Jurnal Istinbath /No.16/ Th.XIV/ Juni/

2015.

Page 84: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

71

Ni Komang Arie Suwastini, Perkembangan Feminisme Barat dari Abad

Kedelapan Belas Hingga Postfeminisme: Sebuah Tinjauan Teoretis. Jurnal

Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, April 2013. ISSN: 2303-2898.

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT.

RinekaCipta, 2006.

Rendy Adiwilaga, “Feminisme Dan Ketahanan Budaya Perempuan Indonesia

Dalam Perspektif Organisasi Islam Wanita (Studi Pimpinan Pusat Nasyiatul

‘Aisyiyah Periode 2012-2016). Jurnal Polinter Prodi IlmuPolitik FISIP

UTA’45 Jakarta, Vol. 2 No. 2 (September-Februari 2017.

Siti Baroroh Baried: Pelopor Kiprah Internasional ‘Aisyiyah” dalam Suara

‘Aisyiyah Edisi 7, Juli 2019

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2006

Sumarno, Megawati Soekarnoputri: Dari Ibu Rumah Tangga Sampai Istana

Negara, PT. Rumpun Dian Nugraha, tahun 2001.

Suki Ali. Global Feminist Politics; Identities in Changing World, Routledge, New

York, 2000

Sri Hidayati Djoeffan, Gerakan Feminisme Di Indonesia: Tantangan Dan Strategi

Mendatang. Jurnal Mimbar No. 3 Th.XVII Juli-September 2001.

Jurnal/ Artikel

Gaib Hakiki, Asnita Ulfa, Perempuan dan Laki-laki di Indonesia 2017. BPS,

Jakarta Indonesia ISSN: 2476-9150

Nasir, Lilianti. Persamaan Hak: Partisipasi Wanita Dalam Pendidikan. Jurnal

Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, Vol.17 No.1 Tahun 2017.

Nibros Hassani, Perempuan-perempuan Muhammadiyah Dalam Media Massa

Pada Agenda Adab Dua Muhammadiyah (Kajian Semiotik). Jurnal, ISBN:

978-602-361-188-1, 2018.

Nidras Nada Nailufar. Perjalanan Politik Megawati, dari Pengusaha Pom Bensin

hingga Penguasa Medan Merdeka Utara. Berita Kompas 2019.

Indra Akuntono. Megawati Didukung Karena Sanggup Persatukan PDI-P. Artikel

Kompas 2014.

Imam Daniel Sihombing. Masa Reformasi di bawah Pemerintahan Megawati

Soekarnoputri. Artikel Kompas 2020.

Ratna Juwitasari Emha, Strategi Kesantunan Najwa Shihab Sebagai Pemandu

Acara Dalam Mata Najwa. Artikel Proceeding, 2018.

Rangga Pandu Asmara Jingga dan Eddy K Sinoel.Megawati Dikukuhkan Kembali

Sebagai Ketua Umum PDIP 2019-2024. Artikel AntaraNews, 2019.

Rina Widiastuti. Kiprah Politik Megawati Soekarnoputri. Majalah Tempo. 23

Januari 2018.

Page 85: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

72

Yolanda Stellarosa dan Martha Warta Silaban. Perempuan, media dan profesi

jurnalis. Jurnal Kajian Komunikasi. Volume 7, No. 1, Juni 2019

Penelitian

Kristitin Wahyuni. Masa Kepresidenan Megawati Soekarnoputri Periode Tahun.

2001-2004. Penelitian 2008

Fairuz Salma Rafifah. Peran Siti Baroroh Baried Dalam Organisasi ‘Aisyiyah

Tahun 1965-1985. Penelitian 2020.

Gadis Arivia, Pembongkaran Wacana Seksis Filsafat Menuju Filsafat

berperspektif Feminis, Disertasi, Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya, Depok, 2002.

Hendripal Panjaitan, Peranan ‘Aisyiyah dalam Pendidikan Islam Kota Medan.

Tesis IAIN Sumatera Utara, 2013.

Nur Fadillah. Persepsi Mahsiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Alauddin Makasar Pada Siaran Talkshow Mata Najawa. Penelitian 2016

Internet

Suratmin, dkk, “Aisyiyah dan Sejarah Pergerakan Perempuan Indonesia (Sebuah

Tinjauan Awal)” / website dpad yogyakarta 2014.

Saldi. Sejarah Gerakan Perempuan Di Dunia. Post 2015/

https://lakilakibaru.or.id/sejarah-gerakan-perempuan-di-dunia.

Republika: Gerakan Feminisme Awal Abad Ke-20di Dunia Islam 2016. Fost 26

April 2016/ https://republika.co.id/berita/o66jk713/gerak-feminisme-awal-

abad-ke20-di-dunia-islam.

Sheila Lalita. Apakah Feminisme Bisa Selaras Dengan Ajaran Islam. Artikel

2019/ https://magdalene.co/story/apakah-feminisme-bisa-selaras-dengan-

ajaran-islam.

Nurul Yunita, Perempuan Masa Kini, Tak Hanya Menyoal Emansipasi. Artikel

2018/ http://youthproactive.com/201803/speak-up/perempuan-bukan-cuma-

emansipasi.

Nizaryudharta:http://nizaryudharta.blogspot.com/2013/12/feminisme-di-

Indonesia.html, di akses 23 Juni 2019.

Website Suara ‘Aisyiyah: Siti Baroroh Baried, Pelopor Kiprah Internasional

‘Aisyiyah. Jurnal ‘Aisyiyah, Vol. 76, 1996

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008/

http://eprints.uny.ac.id/22291/11/UU%20No.%202%20Tahun%202008.pdf.

Diakases 06 Juli 2019

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008/

http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2008_10.pdf. Diakases 06

Juli 2019

Page 86: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

73

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008/

http://eprints.uny.ac.id/22291/11/UU%20No.%202%20Tahun%202008.pdf.

Diakases 06 Juli 2019

Wikipedia: https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Najwa_Shihab&stable=1

Page 87: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

74

LAMPIRAN-LAMPIRAN

FOTO DAN DOKUMEN PENDUKUNG PENELITIAN

“KESETARAAN GENDER, KIPRAH POLITIK, JURNALISME DAN

PENDIDIKAN WANITA INDONESIA”.

Page 88: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA (STUDI KIPRAH …

75

FOT

O

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Robi Sugara

Tempat & Tgl. Lahir : Lebuh, 27 Agustus 1994

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Simp. Rimbo Keluarhan Kenali Besar,

Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi-

Provinsi Jambi

B. Riwayat Hidup

Sekolah : MAN Negeri 1 Muaro Bungo

: MTs Tarbiyah Islamiyah Bungo

: SD 55 Telemtam Muaro Bungo