Kinetika Enzim-BIOKIM I

41
KINETIKA ENZIM BIOKIMIA I

description

biokim

Transcript of Kinetika Enzim-BIOKIM I

Page 1: Kinetika Enzim-BIOKIM I

KINETIKA ENZIMBIOKIMIA I

Page 2: Kinetika Enzim-BIOKIM I

• Nadhira H. 260110110073• Trias Ilmi 260110110075• Priscilia A. 260110110076• Khoirunnisa 260110110077• Cesis Rahmi 260110110085

Page 3: Kinetika Enzim-BIOKIM I
Page 4: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Pendahuluan

Page 5: Kinetika Enzim-BIOKIM I
Page 6: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Suhu

• Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat.

• Namun jika suhunya terlalu tinggi, maka enzim akan mengalami denaturasi dan tidak dapat digunakan sebagai katalisator

Page 7: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Konsentrasi Enzim

Makin tinggi konsentrasi dari enzim maka kecepatan reaksi makin cepat pula. Namun, jika konsentrasi enzim berlebihan maka kecepatan reaksinya akan lurus / tidak terjadi kenaikan atau penurunan kecepatan reaksi.

Page 8: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Dalam reaksinya Enzim (Enz) akan mengadakan ikatan dengan substrat (S) dan membentuk kompleks enzim-substrat (EnzS). Ikatan enzim substrat memiliki energi aktivasi yang rendah dalam keadaan transisi dibandingkan keadaan transisi substrat pada keadaan yang tidak dikatalisa. Komplek EnzS ini akan dipecah menjadi hasil reaksi P dan enzim bebas Enz dengan molekul S mengulangi siklus tadi.

Enz + S    EnzS Enz + P

Enz + S   Enz + P

Page 9: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Konsentrasi Substrat

• Pada konsentrasi substrat yang amat rendah, kecepatan reaksi pun akan menjadi rendah, tetapi kecepatan ini akan meningkat dengan memingkatnya konsentrasi substrat. Pada kecepatan maksimum, enzim telah jenuh oleh substrat

Page 10: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka pertambahan konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi.

Akan tetapi pada batas konsentrasi tertentu, tidak terjadi kenaikan kecepatan reaksi walaupun konsentrasi substrat diperbesar. Karena semua bagian aktif enzim telah dipenuhi oleh substrat.

Keadaan ini telah diterangkan oleh Michaelis-Menten dengan hipotesis mereka tentang terjadinya kompleks enzim substrat.

Page 11: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Persamaan Michaelis-Menten

Enzim (E), yang bertindak sebagai reaktan tapi tidak digunakan dalam reaksi, menyatu dengan substrat (S) dalam suatu kompleks ES dalam pembentukan produk

Page 12: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Dengan :

V0 : kecepatan awal pada konsentrasi substrat {S}

Vmax : kecepatan maksimum

Km : tetapan michaelis-menten enzim bagi substrat tertentu

Page 13: Kinetika Enzim-BIOKIM I

• KM atau disebut juga sebagai tetapan michaelis –Menten, didefinisikan sebagai konsentrasi substrat tertentu pada saat enzim mencapai setengah kecepatan maksimumnya

• Vmax atau kecepatan maksimum yaitu kecepatan yang berangsur – angsur dicapai pada konsentrasi substrat tinggi

Page 14: Kinetika Enzim-BIOKIM I
Page 15: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Turnover Number (Kcat)• disebut juga turnover number dari suatu enzim,

menyatakan jumlah molekul substrat yang dikonversi menjadi produk dalam suatu satuan waktu oleh satu molekul enzim saat jenuh dengan substrat.

• kcat = Vmax/[E]o, jika disubstitusikan pada rumus menjadi :

Page 16: Kinetika Enzim-BIOKIM I

• kcat = Vmax/[E]o, jika disubstitusikan pada rumus menjadi :

Turnover Number (Kcat)

Page 17: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Arti kCatalitik

kcat sering disebut juga turnover number dari suatu enzim, menyatakan jumlah molekul substrat yang dikonversi menjadi produk dalam suatu satuan waktu oleh satu molekul enzim saat jenuh dengan substrat.

kcat = Vmax/[E]o

Page 18: Kinetika Enzim-BIOKIM I

INHIBITOR

Page 19: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Lineweaver-Burk double reciprocal plot

Y = m x + b

Page 20: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Kerja enzim dapat dihambat secara reversible atau irreversible

Penghambatan Reaksi Enzimatis

Reversible inhibitor ini dapat dibagi :• competitive• non-competitive• un-competitive

Page 21: Kinetika Enzim-BIOKIM I

penghambatan competitive

• inhibitor bersaing degan substrat untuk terikat pada sisi aktif

• Biasanya inhibitor berupa senyawa yang menyerupai substratnya dan mengikat enzim membentuk komplek EI

• karena terikat secara reversible penghambatan nya bias, yaitu ketika ditambah substrat maka penghambatan berkurang

Page 22: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Inhibitor kompetitif mengikat enzim secara reversibel, menghalangi pengikatan substrat. Di lain pihak, pengikatan substrat juga menghalangi pengikatan inhibitor. Substrat dan inhibitor berkompetisi satu sama lainnya.

Page 23: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Contoh Inhibitor KompetitifAsam suksinat dapat didehidrogenasi menjadi asam fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase:

Beberapa asam dikarboksilat dapat bertindak sebagai inhibitor kompetitif enzim tersebut:

Page 24: Kinetika Enzim-BIOKIM I

penghambatan non-competitive

• inhibitor terikat pada sisi lain dari enzim (bukan sisi aktif)• jadi tidak memblok pembentukan enzim-substrat komplek• Enzim menjadi tidak aktif ketika inhibitor terikat walau enzim

mengikat substrat• Inhibitor mengurangi konsentrasi enzim yg aktif, sehingga

mempengaruhi Vmax –nya

Page 25: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Penghambatan un-competitive

• Terikat pada sisi selain sisi aktif enzim• Berbeda deagn non-competitive inhibitor ini

hanya terikat pada ES komplek• Sehingga tidak terikat pada enzim bebas• Vmax berubah, dan Km juga berubah

Page 26: Kinetika Enzim-BIOKIM I

INHIBITOR ALOSTERIK

• Hambatan yang terjadi pada enzim alosterik dinamakan hambatan alosterik, sedangkan inhibitor yang menghambat dinamakan inhibitor alosterik.

• Terjadi pada beberapa enzim yang kinetikanya tidak memenuhi kaidah Michaelis Menten, dinamakan ENZIM ALOSTERIK

• Enzim Alosterik memiliki:– sisi AKTIF yang dapat berikatan dengan SUBSTRAT– sisi ALOSTERIK yang dapat berikatan dengan

INHIBITOR ALOSTERIK• Contoh: Enzim dehidratase treonin

Page 27: Kinetika Enzim-BIOKIM I

PRODUK

Sisi Aktif

Sisi Alosterik

Active Form

Page 28: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Sisi Alosterik

Inactive Form

Sisi Aktif

Page 29: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Konformasi R dan T

• Dalam kondisi yang aktif, enzim alosterik memiliki konformasi R (rilex)• Sedangkan dalam kondisi inaktif enzim alosterik memiliki konformasi T

(tense)Keduanya bersifat reversibel

Page 30: Kinetika Enzim-BIOKIM I
Page 31: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Grafik sigmoid yang terbentuk pada enzim alosterik

Page 32: Kinetika Enzim-BIOKIM I

• Enzim alosterik memperlihatkan hubungan di antara konsentrasi substrat dan kecepatan reaksi yang berbeda dari Michaelis-Menten dalam berbagai hal.

• Terbentuk kurva kejenuhan substrat yang berbentuk sigmoid dan bukan hiperbolik.

• Lambang [S]0,5 atau K0,5 digunakan untuk menunjukkan konsentrasi substrat yang memberikan kecepatan setengah maksimum enzim alosterik.

Page 33: Kinetika Enzim-BIOKIM I

pH

• Enzim memiliki pH optimum yang khas, yaitu pH yang menyebabkan aktivitas maksimal.

• Profil aktifitas pH enzim menggambarkan pH pada saat gugus pemberi atau penerima proton pada katalitik enzim, berada dalam tingkat ionisasi yang diinginkan.

• Perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks substrat.

• Perubahan yang besar pada pH dari nilai optimumnya akan menjadikan protein enzim terdenaturasi.

Page 34: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Beberapa enzim bekerja berdasarkan pH dilingkungannya, baik asam, basa, ataupun netral

Page 35: Kinetika Enzim-BIOKIM I
Page 36: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Kofaktor

• Kofaktor adalah komponen enzim yang bersifat non-protein yang berfungsi mengaktifkan enzim.

• Sifatnya stabil terhadap perubahan suhu atau suaru reaksi.

• Kofaktor dibedakan menjadi 3 tipe yaitu, aktivator, gugusprostetik, dan koenzim.

Page 37: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Aktivator

• Aktivator adalah ion-ion anorganik yang biasanya berikatan lemah dengan suatu enzim sehingga dapat terikat atau mudah terlepas dari enzim.

• Contoh beberapa logam sebagai aktivator dalam sistem enzim adalah Cu, Fe, Mn, Zn, Ca, K, dan Co.

Page 38: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Gugus prostetik

• Gugus prostetik adalah gugus yang berikatan erat dengan enzim (protein) oleh ikatan kovalen.

• Gugus prostetik dapat berupa senyawa organik tertentu, vitamin, atau ion logam.

• Misalnya, gugus flavin adenin dinukleotida (FAD) pada suksinat dehidrogenase.

Page 39: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Koenzim

• Adalah enzim yang tidak mempunyai gugus prostetik, memerlukan senyawa organik lain untuk aktivitasnya.

• Koenzim tidak melekat erat pada bagian protein enzim.

• Merupakan senyawa organik dengan berat molekul kecil yang stabil terhadap panas.

• Banyak diperlukan untuk aktivitas.• Contoh : NAD, NADP, Koenzim-A, ATP.

Page 40: Kinetika Enzim-BIOKIM I

Klasifikasi koenzim

• Pemindah gugus HNAD+ , NADP+, FMN, FAD As. Lipoat, co-Enzim QKebanyakan derivat vit. B dan adenosin monopospat.

• Pemindah gugus selain H- Gula phosphat- CoA.SH- KoEnzim folat- KoEnzim kobomida (vit. B12)- As. Lipoat- Thiamin piropospat- Piridoksal pospat- Biotin

Page 41: Kinetika Enzim-BIOKIM I