kimor prinnt

4
Ester merupakan suatu senyawa yang dapat disintesis dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol.Ester memiliki sifat fisik yang khas yaitu memberikan aroma atau bau yang wangi.Beberapa ester dapat menghasilkan wangi buah buahan.Namun selain itu ester dapat pula menghasilkan aroma selain buah buahan.Yaitu aroma kutek yang dihasilkan oleh senyawa ester n-butil asetat.Untuk menghasilkan n-butil asetat senyawa asam karboksilat dan alkohol yang direaksikan yaitu asam asetat dan n-butanol. Reaksi yang terjadi antara senyawa karboksilat dan alkohol adalah sebagai berikut: O O ll ll R – CH 2 – C – OH + R’ – OH Û R – CH 2 – C – OR’ + H 2 O Asam karboksilat alcohol ester air Pada praktikum ini ester yang kami buat adalah etil asetat yang merupakan ester sintetis, yang biasa digunakan di industri – industri adalah asam asetat glacial (CH 3 COOH murni).Karena alcohol dan asam karboksilatnya berantai pendek, maka ester yang dihasilkan berwujud cair pada suhu kamar. Reaksi esterifikasi berlangsung sangat lama, dapat berlangsung selama berjam – jam atau bahkan berhari – hari.Maka untuk mempercepat reaksi ditambahkan katalis H 2 SO 4 pekat. Selain ditambahkan katalis, reaksi ini pun dilakukan pada suhu tinggi (78,5). Karena jika suhu dinaikkan maka energi kinetik partikel akan bertambah besar dan laju reaksi akan semakin cepat. Asam karboksilat direaksikan secara berlebih.Hal ini dilakukan untuk memperbanyak ester yang dihasilkan. Sesuai dengan hukum kesetimbangan, jika perbandingan butanol dan asam karboksilat adalah 1:1, maka untuk menggeser reaksi ke arah produk (memperbanyak ester) salah satu pereaksi harus ditambah jumlahnya. Untuk keselamatan pengambilan asam asetat glacial dan etil alcohol harus dilakukan di lemari asam dengan menggunakan masker dan sarung tangan. Setelah dimasukkan ke dalam reaktor, lubang – lubang yang ada pada reaktor ditutup dengan menggunakan aluminium foil agar uapnya tidak tersebar/menguap, karena uap tersebut bersifat racun (toxic) Ketika proses pemanasan perlu ditambahkan batu didih ke dalam labu dasar bulat, agar ketika larutan dipanaskan tidak terjadi bumping atau timbulnya letupan-letupan pada larutan karena panas. Adapun peran dari asam sulfat pekat yang juga ditambahkan pada reaksi adalah sebagai katalis yang dapat mempercepat berlangsungnya reaksi.katalis H 2 SO 4 pekat dimasukkan perlahan – lahan (setetes demi setetes),karena H 2 SO 4 bersifat esoterm, jika dimasukkan sekaligus akan menghasilkan panas dan berasap. Ketika H 2 SO 4 dimasukkan, larutan harus sambil diaduk secara konstan (menggunakan rotor pengaduk). Selain dengan penambahan katalis untuk mempercepat reaksi reaksi dilakukan pada suhu tinggi yang disesuaikan dengan titik didih reaksi campuran. Selanjutnya larutan di didihkan dengan penangas air 100 0 C dan larutan mendidih dalam reaktor pada suhu 78,5 o C. Pada saat merefluks diharapkan suhu dijaga jangan sampai melebihi titik didih komponen pembentuknya (etanol dan asam asetat glacial) yaitu 78,5 o C. Karena itulah reaktan dipanaskan dengan menggunakan penangas air.Sementara itu reaksi dilakukan dengan refluks yaitu dengan medidihkan campuran lalu mengkondensasi uap dengan pendingin air dan kembali mencair ke labu reaksi. Suhu larutan dijaga agar tidak melebihi 91 0 C, hal ini dilakukan, karena senyawa ester memiliki titik didih rendah dibawah 100 0 , yaitu antara 70 0 C – 90 0 C. Setelah 1 jam terbentuklah n-butil asetat dan air. Hasil refluks dibiarkan hingga dingin pada suhu kamar, setelah itu di ekstrak dalam corong pisah sebanyak empat tahap untuk memisahkan n-butil asetat dengan air dan zat-zat pengotor lain. Disini harum khas dari ester (n- butil asetat) sudah tercium, baunya seperti cat kuku. Proses pemisahan menggunakan corong pisah, Metode yang digunakan adalah ekstrasi cair – cair. Prinsip ekstraksi cair – cair adalah berdasarkan perbedaan kelarutan.Hasil larutan yang telah direfluks dan di dinginkan dimasukkan ke dalam corong pemisah dan

description

kimia organik

Transcript of kimor prinnt

Page 1: kimor prinnt

 Ester merupakan suatu senyawa yang dapat disintesis dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol.Ester memiliki sifat fisik yang khas yaitu memberikan aroma atau bau yang wangi.Beberapa ester dapat menghasilkan wangi buah buahan.Namun selain itu ester dapat pula menghasilkan aroma selain buah buahan.Yaitu aroma kutek yang dihasilkan oleh senyawa ester n-butil asetat.Untuk menghasilkan n-butil asetat senyawa asam karboksilat dan alkohol yang direaksikan yaitu asam asetat dan n-butanol. Reaksi yang terjadi antara senyawa karboksilat dan alkohol adalah sebagai berikut:O Oll llR – CH2 – C – OH + R’ – OH Û R – CH2 – C – OR’ + H2OAsam karboksilat alcohol ester airPada praktikum ini ester yang kami buat adalah etil asetat yang merupakan ester sintetis, yang biasa digunakan di industri – industri adalah asam asetat glacial (CH3COOH murni).Karena alcohol dan asam karboksilatnya berantai pendek, maka ester yang dihasilkan berwujud cair pada suhu kamar.Reaksi esterifikasi berlangsung sangat lama, dapat berlangsung selama berjam – jam atau bahkan berhari – hari.Maka untuk mempercepat reaksi ditambahkan katalis H2SO4 pekat. Selain ditambahkan katalis, reaksi ini pun dilakukan pada suhu tinggi (78,5). Karena jika suhu dinaikkan maka energi kinetik partikel akan bertambah besar dan laju reaksi akan semakin cepat.Asam karboksilat direaksikan secara berlebih.Hal ini dilakukan untuk memperbanyak ester yang dihasilkan. Sesuai dengan hukum kesetimbangan, jika perbandingan butanol dan asam karboksilat adalah 1:1, maka untuk menggeser reaksi ke arah produk (memperbanyak ester) salah satu pereaksi harus ditambah jumlahnya. Untuk keselamatan pengambilan asam asetat glacial dan etil alcohol harus dilakukan di lemari asam dengan menggunakan masker dan sarung tangan. Setelah dimasukkan ke dalam reaktor, lubang – lubang yang ada pada reaktor ditutup dengan menggunakan aluminium foil agar uapnya tidak tersebar/menguap, karena uap tersebut bersifat racun (toxic)Ketika proses pemanasan perlu ditambahkan batu didih ke dalam labu dasar bulat, agar ketika larutan dipanaskan tidak terjadi bumping atau timbulnya letupan-letupan pada larutan karena panas. Adapun peran dari asam sulfat pekat yang juga ditambahkan pada reaksi adalah sebagai katalis yang dapat mempercepat berlangsungnya reaksi.katalis H 2SO4 pekat dimasukkan perlahan – lahan (setetes demi setetes),karena H2SO4 bersifat esoterm, jika dimasukkan sekaligus akan menghasilkan panas dan berasap. Ketika H2SO4 dimasukkan, larutan harus sambil diaduk secara konstan (menggunakan rotor pengaduk). Selain dengan penambahan katalis untuk mempercepat reaksi reaksi dilakukan pada suhu tinggi yang disesuaikan dengan titik didih reaksi campuran. Selanjutnya larutan di didihkan dengan penangas air 1000 C dan larutan mendidih dalam reaktor pada suhu 78,5oC. Pada saat merefluks diharapkan suhu dijaga jangan sampai melebihi titik didih komponen pembentuknya (etanol dan asam asetat glacial) yaitu 78,5o C. Karena itulah reaktan dipanaskan dengan menggunakan penangas air.Sementara itu reaksi dilakukan dengan refluks yaitu dengan medidihkan campuran lalu mengkondensasi uap dengan pendingin air dan kembali mencair ke labu reaksi.Suhu larutan dijaga agar tidak melebihi 910C, hal ini dilakukan, karena senyawa ester memiliki titik didih rendah dibawah 1000, yaitu antara 700C – 900C. Setelah 1 jam terbentuklah n-butil asetat dan air. Hasil refluks dibiarkan hingga dingin pada suhu kamar, setelah itu di ekstrak dalam corong pisah sebanyak empat tahap untuk memisahkan n-butil asetat dengan air dan zat-zat pengotor lain. Disini harum khas dari ester (n-butil asetat) sudah tercium, baunya seperti cat kuku.Proses pemisahan menggunakan corong pisah, Metode yang digunakan adalah ekstrasi cair – cair. Prinsip ekstraksi cair – cair adalah berdasarkan perbedaan kelarutan.Hasil larutan yang telah direfluks dan di dinginkan dimasukkan ke dalam corong pemisah dan ditambahkan Na2CO3, lalu dikocok berulang – ulang agar homogen.Setelah didiamkan terbentuk dua lapisan.Lapisan atas adalah ester dan pengotor sedangkan lapisan bawah adalah cairan yang mungkin saja masih mengandung n-etil alcohol dan asam asetat glacial berlebih serta H2SO4 dan air sebagai hasil samping.hal ini membuktikan bahwa berat jenis air lebih tinggi dibandingkan berat jenis n-etil asetat..Sesudah dikocok akan terbentuk dua lapisan lagi, lapisan atas adalah ester dan lapisan bawah adalah Na2SO4 dan pengotor. Butanol akan mudah dipisahkan karena ia larut dalam air. Untuk menghilangkan kelebihan asam asetat produk dicuci dengan menggunakan natrium karbonat jenuh. Karena natrium karbonat ketika direaksikan dengan asam akan membentuk gas CO2 dan H2O, menurut persamaan reaksi :CH3COOH (kelebihan) + Na2CO3 CH3COONa + CO2 + H2ODan untuk menghilangkan natrium karbonat produk dicuci kembali dengan aquadest. Natrium bikarbonat perlu dihilangkan dari produk karena dikhawatirkan akan terjadi reaksi hidrolisis jika tidak dihilangkan. Sementara itu penambahan natrium sulfat anhidrat digunakan untuk menghilangkan air dari ester, karena Na2SO4 bersifat menyerap air (dehidrator), natrium sulfat dibuat dengan cara mereaksikan antara natrium karbonat dengan asam sulfat dengan reaksi :Na2CO3 + H2SO4 Na2SO4 + H2O + CO2 .Dari hasil perhitungan, yield yang didapat adalah 54,19.%. Jumlahnya cukup sedikit.Ini terjadi karena waktu reaksi yang hanya dilangsungkan selama satu jam.Karena saat itu kesetimbangan belum tercapai, maka masih ada reaktan yang belum bereaksi membentuk n-butil asetat.Selain itu, kehilangan ester ini disebabkan oleh pencucian, artinya masih ada ester yang terbawa oleh pelarut ketika di cuci, yang menyebabkan jumlah ester menjadi kurang dari yang seharusnya.

Page 2: kimor prinnt

BAHAN TAMBAHANAsam Sulfat 

Asam sulfat (H2S O 4) merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Asam sulfat murni yang tidak diencerkan, tidak dapat ditemukan secara alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis. Walaupun demikian, asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama dari pembakaran bahan bakar seperti batu bara dan minyak yang mengandung sulfur (belerang)Sifat-Sifat Asam SulfatAsam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, , produksi asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan industri negara tersebut. Kegunaan asam sulfat, yaitu untuk memproduksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen. Asam sulfat juga digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil. Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp menjadi permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat aluminium hidroksida.

Etil AsetatEtil asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3 atau CH3COOC2H5. Senyawa ini merupakan ester

dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan, tak berwarna tetapi memiliki aroma yang khas. Etil asetat dapat melarutkan air hingga 30% dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada suhu kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi, namun senyawa ini tidak stabil dalam air mengandung basa atau asam. Etil asetat dapat dihirdolisis pada keadaan asam atau basa yang menghasilkan asam asetat dan etanol kembali. Katalis yang digunakan adalah asam sulfat (H 2SO4), karena berlangsungnya reaksi. Reaksi kebalikan hidrolisis yaitu, esterifikasi ficher. Untuk memperoleh hasil rasio yang tinggi biasanya digunakan asam kuat dengan proposi stoiklometris, misalnya natrium hidroksida. Reaksi ini menghasilkan etanol dan natrium asetat yang tidak dapat di reaksi lagi dengan etanol.

Tujuan proses refluks adalah untuk mempercepat reaksi pada reaksi organik dengan pemanasan tanpa mengurangi volumenya. Prinsip kerja alat refluks adalah campuran yang dididihkan dengan kompor listrik akan menguap kemudian uapnya akan mengalir di sepanjang saluran kondensor. Setelah itu uap yang masuk kondensor tersebut akan kembali mencair karena didinginkan oleh kondensor tersebut dan jatuh kembali ke dalam labu alas datar, siklus tersebut terjadi secara terus-menerus atau berkelanjutan selama satu jam.Proses penguapan tidak boleh terlalu cepat agar uap yang terbentuk dapat dikondensasikan dengan baik dan uap tidak mengumpul. Jika zat yang akan direaksikan mudah terbakar atau menguap, pemanasan tidak boleh menggunakan api langsung. Maka digunakan kompor listrik untuk mengurangi kemungkinan kebakaran

Prinsip kerja alat distilasi adalah campuran di dalam labu alas bulat yang dipanaskan lama-kelamaan akan mendidih dan menguap. Uap akan mengalir melewati saluran labu alas bulat dan mengenai termometer yang terpasang di atas labu dan kemudian dibelokkan ke arah saluran kondensor. Pemasangan termometer harus tepat berada di pertigaan antara saluran labu dan kondensor agar suhu senyawa yang menguap bisa terbaca. Dengan begitu dapat diketahui apakah senyawa yang menguap tersebut adalah isoamil asetat atau bukan.

Pada saat melakukan proses pemanasan, ketika kami perhatikan, ternyata ada perubahan yang tampak pada tabung reaksi tersebut. Dimana terlihat adanya dua lapisan yang terbentuk pada masing-masimg tabung, di lapisan atas tampak lapisan ester dan dilapisan bawahnya tampak air. Mengapa lapisan ester memiliki keberadaan diatas air?setelah kami pelajari, ternyata hal itu dikarenakan ester memiliki sifat non polar sedangkan air polar dan masaa jenis esterpun lebih kecil dibandingkan massa jenis air yang berada dibawahnya.Berbicara mengenai kepolaran, semakin tinggi beda keelektronegatifan suatu zat,maka zat tersebut akan semakin polar. Semakin panjang rantai C pada alkohol,maka akan semakin relatif pula. Reaksi esterifikasi berlangsung reversible,dimana reaktan dapat menjadi produk dan produk dapat menjadi reaktan.Ester merupakan pereaksian antara asam karboksilat dan alkohol dengan bantuan katalisnya. Ester memiliki titik didih rendah dan titik beku yang rendah pula dari asam karboksilat penyusunnya. Seperti yang kami ketahui bahwasanya ester yang bersuhu rendah berupa zat cair yang berbau harum. Salah satu sifat ester seperti bersifat netral, dimana ester mudah direduksi menjadi alkohol dan mudah pula terhidrolisis menjadi asam dan alkoholnya.

Analisa yang kami gunakan pada percobaan ini analisa kualitatif, dimana pada percobaan ini kami melihat perubahan-perubahan yang terjadi dan bau yang ditimbulkan dari hasil reaksi esterifikasi. Analisa yang kami gunakan cukup dengan pengamatan dan penggunaan alat indera saja.Analisa kualitatif merupakan analisa yang digunakan untuk mengetahui adanya suatu zat dalam suatu campuran benda berdasarkan sifat fisiknya.Pembuatan ester dapat berperan dalam pembuatan parfum, sirup dan lainnya yang melibatkan aroma cita rasa buah-buahan. Dalam percobaan yang kami lakukan, mungkin hasilnya tidak sempurna seperti yang diharapkan, mungkin saja para praktikan kurang teliti selama massa praktikum sehingga terkadang hasil yang didapat kutrang sesuai dengan hasil yang semestinya.