KIMOR karbohidrat

download KIMOR karbohidrat

of 10

Transcript of KIMOR karbohidrat

MAKALAH KIMIA ORGANIKKARBOHIDRAT

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 4MEYLINA TANGKUNA

(K21114303)

EALDRYANI

(K21114305)

NUR SAKINAH

(K21114306)

ASSERIANI TIMAH

(K21114307)

JANNATUL FAJRIYAH

(K21114308)

ADE ARVIANI

(K21114309)

NUR AISYAH MAHARANI

(K21114310)

RIFA ATUL MAHMUDAH

(K21114312)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKarbohidrat adalah komponen dalam makanan yang merupakan sumber energi yang utama bagi organisme hidup. Dalam makanan kita, karbohidrat terdapat sebagai polisakarida yang dibuat dalam tumbuhan dengan cara fotosintesis. Tumbuhan merupakan gudang yang menyimpan karbohidrat dalam bentk amilum dan selulosa. Amilum digunakan oleh hewan dan manusia apabila ada kebutuhan untuk memproduksi energi. Di samping dalam tumbuhan, dalam tubuh hewan dan manusia juga terdapat karbohidrat yang merupakan sumber energi, yaitu glikogen.

Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis, baik dalam mulut, lambung maupun usus. Hasil akhir proses pencernaan karbohidrat ini ialah glukosa, fruktosa, galaktosa, dan manosa serta monosakarida lainnya. Senyawa-senyawa ini kemudian diabsorbsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati oleh darah.

Karbohidrat adalah hidrat karbon dengan rumus empiris umum (Cn(H2O)n). Karbohidrat adalah hasil alam yang melakukan banyak fungsi penting dalam tumbuhan maupun hewan. Setiap hari manusia akan beraktivitas dimana manusia memerlukan sejumlah energi untuk beraktivitas. Energi tersebut manusia peroleh dari mengkonsumsi makanan yang pada umumnya berasal dari tumbuhan dan porsinya sebaiknya mengandung 25% karbohidrat.

Kebanyakan karbohidrat yang kita makan ialah tepung/ amilum/ pati.Pati merupakan polisakarida yang melimpah setelah selulosa, berfungsi sebagai penyimpan energi. Pati dapat dipisahkan menjadi dua komponen utama berdasarkan kelarutan bila dibubur dalam air panas. Sekitar 20% pati adalah amilosa (larut) dan 80% adalah amilopektin (tidak larut).

Makalah tentang karbohidrat ini disusun untuk memenuhi tugas biokimia, serta untuk mengembangkan materi mengenai karbohidrat yang dapat mendorong berkembangnya kompetensi pembaca tentang karbohidrat.B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari karbohidrat ?

2. Apa saja sifat fisika dan sifat kimia dari karbohidrat ?3. Bagaimana klasifikasi dari karbohidrat ?

C. Tujuan1. Dapat mengetahui pengertian dari karbohidrat.2. Untuk mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari karbohidrat.3. Untuk mengetahui klasifikasi dari karbohidrat.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Karbohidrat Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan, senyawa ini memiiiki peran struktural dan metabolik yang penting. Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbondioksida dan air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pad (kanji, starch) atau digunakan untuk menyintesis seiulosa dinding sel tumbuhan. Hewan dapat menvintesis karbohidrat dari asam amino, tetapi sebagian besar karbohidrat hewan terutama berasal dari tumbuhan. Glukosa adalah karbohidrat terpenting, kebanyakan karbohidrat dalam makanan diserap ke dalam aliran darah sebagai glukosa, dan gula lain diubah menjadi glukosa di hati. Glukosa adalah bahan bakar metabolik utama pada mamalia (kecuali pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi janin. Glukosa adalah precursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di tubuh, termasuk glikogen untuk penyimpanan; ribosa dan deoksiribosa dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan sebagai kombinasi dengan protein dalam glikoprotein dan proteoglikan. Penyakit terkait metabolisme karbohidrat antara lain diabetes melitus, galafttosemia,penyakit penimbunan glikogen (glycogen storage diseases), dan intoleransi laktosa. Karbohidrat yaitu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat merupakan polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural & metabolik. Sedangkan pada tumbuhan, untuk sintesis CO2 dan H2O akan menghasilkan amilum / selulosa melalui proses fotosintesis, sedangkan binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. Karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi yang diproses melalui proses metabolisme.Banyak sekali makanan yang kita makan sehari-hari adalah sumber karbohidrat seperti nasi, singkong, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya. B. Sifat Kimia dan Fisika Karbohidrat Sifat fisika dari karbohidrat berupa aktifitas optic yaitu senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik, wujudnya, dan lain sebagainya.

Sifat kimia karbohidrat berhubungan erat dengan gugus fungsi yang terdapat pada molekulnya, yaitu OH, gugus aldehida dan gugus keton.

1. Sifat Mereduksi Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasan basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu2+ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu

2. Pembentukan Furfural Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdrhidrasi menjadi furfural.Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetil furfural. Oleh karena furfural dan derivatnya dapat membentuk senyawa yang berwarna apabila direaksikan dengan naftol atau timol, reaksi ini dapat digunakan sebagai reaksi pengenal karbohidrat.

3. Pembentukan Osazon Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazina berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Hal ini sangat penting karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat dalam urine wanita dalam masa menyusui.

4. Pembentukan Ester Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakarida mempunyai beberapa gugus OH dan dengan asam fosfat. Ester yang penting dalam tubuh kita adalah D glukosa-6-fosfat dan D-fruktosa-1,6-difosfat. Kedua jenis ester ini terjadi dari reaski monosakarida dengan adenosintrifosfat (ATP) dengan bantuan enzim tertentu dalam tubuh kita Proses esterifikasi dengan asam fosfat yang berlangsung dalam tubuh kita disebut juga proses fosforilasi. Pada glukosa dan fruktosa, gugus fosfat dapat terikat pada atom karbon nomor 1,2,3,4 atau 6. Pada D glukosa-6-fosfat, gugus fosfat terikat pada atom nomor 6, sedangkan pada dan D-fruktosa-1,6-difosfat dua gugus fosfat terikat pada atom karbon nomor 1 dan 6.

5. Isomerisasi Kalau dalam larutan asam encer monosakarida dapat stabil, tidak demikian halnya apabila monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa encer akan berubah sebagai menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan keseimbangan. Demikian pula apabila yang dilarutkan itu fruktosa atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi Lobry de Bruon van Eckenstein yang berlangsung melalui proses enosisasi.

6. Pembentukan Glikosida Apabila glukosa direaksikan dengan metil alkohol, menghasilkan dua senyawa. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat aldehid. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaski adalah gugus OH yang terikat pada atom karbon nomor 1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosida dab gugus OH yang bereaksi disebut gugus OH glikosidik.

7. Rumus fischer Seperti senyawa organik lainnya, molekul karbohidrat terbentuk dari rantai atom karbon dan tiap atom karbon mengikat atau gugus tertentu. Apabila atom karbon mengikat empat buah atom atau gugus, maka terbentuk sudut antara dua ikatan yang besarnya 1090. C. Klasifikasi Karbohidrat Karbohidrat adalah turunan aldehida atau keton dari alkohol polihidrat. Karbohidrat diklasifikasikan berdasarkan molekul pembentuknya sebagai berikut:1. Monosakarida Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, atau hepsosa, bergantung pada jumlah atom karbon dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton yang dimiliki senyawa tersebut. Selain aldehida dan keton, alkohol polihidrat (alkohol gula atau poliop) dengan gugus aldehida atau keton yang telah direduksi menjadi suatu gugus alkohol, juga terdapat secara alami dalam makanan. Alkohol dibentuk melalui reduksi monosakarida dan digunakan dalam pembuatan makanan untuk menurunkan berat badan dan untuk pasien diabetes. Alkohol polihidrat kurang diserap dengan baik, dan menghasilkan separuh energi yang dihasilkan oleh gula.2. Disakarida Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida, contohnya, laktosa, maltosa dan sukrosa.

3. Oligosakarida Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh monosakarida. Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia. Contohnya rafinosa dan stakiosa. 4. Polisakarida Polisakarida adalah produk kondensasi lebih dari sepuluh unit monosakarida, contohnya pati, glikogen, selulosa, dan dekstrin yang mungkin merupakan polimer linier atau bercabang. Polisakarida kadang-kadang diklasifikasikan sebagai heksosan atau pentosan bergantung pada identitas monosakarida pembentuknya. Selain pati dan dekstrin, makanan mengandung beragam polisakarida lain yang secara kolektif dinamai polisakarida nonpati, zat ini tidak dicerna oleh enzim manusia, dan merupakan komponen utama serat dalam makanan, contohnya selulosa dari dinding sel tumbuhan, dan inulin, yaitu simpanan karbohidrat pada beberapa tumbuhan (suatu polimer fruktosa). BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu :

1. Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen, dan oksigen dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Oleh karena komposisi yang demikian, kelompok senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon sehingga diberi nama karbohidrat. Akan tetapi, sejak tahun 1880-an disadari bahwa senyawa tersebut bukanlah hidrat dari karbon. Hal ini karena ada beberapa senyawa yang mempunyai rumus empiris seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat.

2. Sifat fisika dan kimia karbohidrat yaitu sifat mereduksi, pembentukan furfural, pembentukan osazon, pembentukan ester, isomerisasi, pembentukan glikosida, dan rumus fischer.

3. Karbohidrat diklasifikasikan berdasarkan molekul pembentuknya yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.DAFTAR PUSTAKA

Murray, Robert K. dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: EGC.Poedjiadi, Anna dan titin Supriyanti. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Bandung: Universitas IndonesiaSibagariang, Eva Ellya. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media.