Kimia Lingkungan Tanah

24
Kode Modul: 01.KIM-SMA-T.2005 MODUL DIKLAT BERJENJANG Jenjang Sekolah : SMA Bidang Studi : Kimia Jenjang Diklat : Tinggi KIMIA LINGKUNGAN TANAH Penyusun : Dra. Rella Turella, M.Pd Penyunting : Dra. Indrawati, M.Pd DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN DAN PENATARAN GURU ILMU PENGETAHUAN ALAM (SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT CENTRE)

description

kimling

Transcript of Kimia Lingkungan Tanah

  • Kode Modul: 01.KIM-SMA-T.2005MODUL DIKLAT BERJENJANGJenjang Sekolah : SMABidang Studi : KimiaJenjang Diklat : Tinggi

    KIMIA LINGKUNGAN TANAH

    Penyusun : Dra. Rella Turella, M.PdPenyunting : Dra. Indrawati, M.Pd

    DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

    PUSAT PENGEMBANGAN DAN PENATARAN GURU ILMU PENGETAHUAN ALAM(SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT CENTRE)

  • iKATA PENGANTAR

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Ilmu Pengetahuan Alam (PPPG IPA)sebagai lembaga diklat memiliki tugas pokok dan fungsi antara lain mengembangkandan meningkatkan kualitas pendidikan sains untuk tingkat SD, SMP, SMA, SMK , danSLB. Sebagai lembaga pengembang, PPPG IPA selalu berupaya meningkatkan perandan fungsinya dengan mengembangkan standardisasi kompetensi tenaga kependidikan,menerapkan standar pelayanan nasional, serta mengkaji dan mengembangkan bahandiklat yang inovativ, aktual, dan sesuai dengan kebutuhan lapangan.

    Modul adalah salah satu bahan diklat yang disusun untuk mengembangkanmodel-model pembelajaran sains untuk dikaji, dipahami, dan diimplementasikan olehguru-guru dalam proses pembelajaran, agar guru dan siswa lebih memahami bagaimanaproses pemahaman sains. Oleh karena itu, pada proses belajar mengajar sains, guruharus berorientasi pada tiga hal pokok, sebagai berikut.1. Proses sains, siswa belajar dan memahami sains melalui pengamatan, pengukuran,

    percobaan, menarik kesimpulan, dan lainnya.2. Struktur konsep sains yaitu: Fisika, Biologi, Kimia, dan IPBA.3. Kecakapan hidup siswa (life skills).

    Berdasarkan tiga aspek tersebut, cara yang ditempuh adalah dengan lebihmengenalkan konsep-konsep sains dengan cara menggunakan model keterampilanproses sains dan bahan diklat yang sesuai.

    Diharapkan modul ini dapat dimanfaatkan oleh guru-guru di sekolah, sehinggadapat meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran sains.

    Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai kita dalam meningkatkan mutupendidikan khususnya sains di Indonesia

    .

    Bandung, November 2005Plh. Kepala PPPG IPA,

    DDrs. Suryadi, M.MNIP. 131 070 737

  • ii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Kata Pengantar...... i

    Daftar Isi.. ii

    Daftar Gambar iii

    BAB I. PENDAHULUAN ... 1

    A. Kompetensi Dasar.. 1

    B. Indikator....... 1

    C. Deskripsi Materi ..... 2

    BAB II. KIMIA LINGKUNGAN TANAH DAN SIFAT-SIFATNYA . 2

    A. Lapisan tanah dan Sifat -sifatnya ... 3

    B. Air dan Udara Dalam Tanah... . 5

    C. UnsurUnsur Kimia Tanah dan sifat-sifatnya 7

    D. Reaksi Asam Basa Dan Pertukaran Ion Dalam Tanah 13

    E. Polutan Pada Tanah.. 14

    BAB III. RANGKUMAN 17

    BAB IV. EVALUASI 19

    DAFTAR PUSTAKA ..... 20

  • iii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Profil tanah yang memperlihatkan horizon- horizon 4

    Gambar 2. Tranportasi air oleh tanaman dan tanah ke atmosfer melaluitranspirasi

    5

    Gambar 3. Struktur tanah..... 6

    Gambar 4. Siklus Nitrogen........................................................................... 11

  • 1BAB IPENDAHULUAN

    Tanah merupakan campuran dari berbagai mineral, bahan organik

    dan air yang dapat mendukung kehidupan berbagai makhluk hidup.

    Umumnya tanah mempunyai struktur yang mengandung bahan-bahan

    padat dan rongga-rongga udara.

    Jika kesuburan tanah berkurang, maka akan berkurang pula nutrisi

    untuk tanaman sehingga mempengaruhi produksi pertanian.

    A. Kompetensi DasarSetelah mempelajari modul ini diharapkan peserta mengenal sifat tanah

    dan unsur kimia tanah (Organik dan Anorganik), polutan dan

    karakteristik limbah pada tanah, serta bahaya limbahnya.

    B. IndikatorSetelah mempelajari modul ini diharapkan peserta menerapkan

    pengetahuan Kimia Lingkungan Tanah dalam pembelajaran kimia.

    Adapun indikatornya sebagai berikut :

    1. Mendeskripsikan lapisan tanah dan sifat-sifatnya.

    2. Menyebutkan unsur-unsur kimia tanah (organik dan anorganik).

    3. Mendeskripsikan polutan pada tanah.

    4. Mendeskripsikan karakteristik limbah untuk tanah.

    5. Mendeskripsikan bahaya limbah pada tanah.

  • 2C. Deskripsi materiModul ini membahas materi-materi yang berkaitan dengan kimia

    lingkungan tanah, yaitu lapisan tanah dan sifat-sifatnya, air dan udara

    dalam tanah. Unsur-unsur kimia tanah dan sifat-sifatnya, hara makro

    dan mikro di dalam tanah, bahan-bahan organik dan anorganik dalam

    tanah, reaksi asam basa dan pertukaran ion dalam tanah, serta polutan

    pada tanah.

  • 3BAB IIKIMIA LINGKUNGAN TANAH DAN SIFAT- SIFATNYA

    Pada umumnya gunung berapi di Indonesia dalam keadaan aktif,

    yang salah satunya menyebabkan kondisi tanah di Indonesia banyak

    mengandung mineral yang merupakan sumber nutrisi untuk

    mempertahankan kesuburan tanah. Indonesia terletak di daerah tropis

    dan memiliki hutan tropis yang merupakan sumber bahan organik yang

    penting untuk kesuburan tanah. Berkurangnya kesuburan tanah

    menyebabkan berkurangnya nutrisi untuk tanaman sehingga

    mempengaruhi produksi pertanian. Kapasitas air tanah menurun jika ada

    penggundulan hutan dan penggalian sumur. Di kota-kota tanah tertutup

    dengan aspal, beton maupun tembok, akibatnya tidak ada penyerapan

    dan penyimpanan air dalam tanah.

    A. Lapisan tanah dan Sifat -sifatnyaTanah merupakan campuran dari berbagai mineral, bahan

    organik, dan air yang dapat mendukung kehidupan berbagai makhluk

    hidup. Tanah umumnya mempunyai struktur yang mengandung bahan-

    bahan padat dan rongga-rongga udara. Mineral pada tanah terbentuk

    dari proses pelapukan secara fisik, kimia, dan biologis. Bahan organik

    pada tanah merupakan sisa-sisa biomassa makhluk hidup melalui

    berbagai tingkat penguraian atau pembusukan. Di dalam tanah juga

    ditemukan sejumlah besar bakteri, fungi, dan hewan-hewan seperti

    cacing tanah.

    Pada tanah yang produktif, mengandung kurang lebih 5% bahan

    organik dan 95% bahan anorganik. Untuk jenis tanah tertentu, seperti

    tanah gambut mengandung bahan organik sampai 95%, tetapi ada juga

    jenis tanah yang hanya mengandung 1% bahan organik. Tanah terdiri

    atas lapisan-lapisan yang berbeda disebut dengan horizon.

  • 4Gambar 1. Profil tanah yang memperlihatkan horizon-horizon

    Lapisan atas, yang mempunyai ketebalan sampai beberapa inci,

    dikenal sebagai horizon A atau tanah atas (top soil). Lapisan ini

    merupakan lapisan dimana aktivitas biologis berjalan secara maksimum

    dan mengandung paling banyak bahan organik tanah. Ion-ion logam dan

    partikel-partikel tanah liat dalam horizon A paling mudah mengalami

    pencucian (leaching). Lapisan berikutnya adalah horizon B atau (sub soil).

    Lapisan ini menerima material-material seperti bahan organik, garam-

    garam, dan partikel-partikel lain yang merembes dari lapisan tanah atas.

    Horizon C tersusun dari hasil pelapukan batuan induk dimana asal mula

    tanah terbentuk.

  • 5B. Air dan Udara Dalam TanahAir diperlukan untuk memproduksi sebagian besar bahan-bahan

    untuk tanaman. Misalnya, beberapa ratus kilogram air diperlukan

    untuk memproduksi 1 kg jerami kering. Air yang berasal dari dalam

    tanah akan bergerak ke atas melalui akar tanaman yang membawa

    zat-zat makanan bersama-sama bahan-bahan lainnya. Selanjutnya air

    ini menguap ke atmosfer melalui daun-daun tanaman. Proses ini

    disebut transpirasi.

    Gambar 2. Tranportasi air oleh tanaman dan tanah ke atmosfer melaluitranspirasi.

    Tidak semua air dalam tanah diikat dengan kekuatan yang sama. Air

    yang terdapat dalam rongga-rongga yang lebih besar, di dalam

    struktur tanah akan lebih mudah terlepas. Air yang diikat dalam pori-

    pori yang lebih kecil atau diantara lapisan-lapisan partikel-partikel,

    diikat lebih kuat.

    Pada konsentrasi tinggi Ion-ion logam terlarut akan memberikan

    efek toksik terhadap beberapa tanaman. Pada proses oksidasinya

    terbentuk oksida-oksida yang tidak larut sehingga menyebabkan

  • 6terbentuknya Fe2O3 dan MnO2 yang menyebabkan penyumbatan

    saluran pengangkut.

    Secara umum 25% volume pada suatu jenis tanah terdapat pori-

    pori yang berisi udara. Jika dibanding dengan udara atmosfer yang

    kering, secara normal mengandung 20,95 % O2 dan 0,0314 % gas

    CO2 (% volume). Sedangkan udara dalam tanah mengandung oksigen

    lebih sedikit, karena digunakan untuk proses penguraian bahan-bahan

    organik seperti:

    {CH2O} + O2 CO2 + H2O

    Kalau udara dalam tanah mengandung lebih sedikit oksigen, yaitu

    hanya kurang lebih 15 % maka kandungan karbondioksidanya

    meningkat sampai beberapa kali dari CO2 udara. Hal ini disebabkan

    dalam proses penguraian bahan organik dihasilkan CO2. Berikut

    gambar yang memperlihatkan struktur tanah halus yang

    menggambarkan adanya bahan padat, air, dan rongga-rongga udara.

    Gambar 3.Struktur tanah

  • 7C. Unsur-unsur Kimia Tanah dan sifat-sifatnyaTanah sebagai sumberdaya alam, disamping mengandung hara

    mikro dan makro juga mengandung unsur-unsur yang digolongkan ke

    dalam senyawa organik dan anorganik yang membantu dalam

    pertumbuhan tanaman. Sifat kimia tanah dapat ditingkatkan melalui

    dekomposisi bahan organik oleh organisme tanah.

    1. Hara Makro dan Mikro di dalam tanah

    Hara tanaman dapat digolongkan menjadi hara makro dan hara

    mikro. Yang termasuk hara makro adalah unsur-unsur yang

    dibutuhkan dalam konsentrasi tinggi di dalam bahan tanaman atau

    cairan di dalam tanaman, sedangkan hara mikro adalah unsur-unsur

    yang hanya penting pada konsentrasi yang sangat rendah dan

    umumnya dibutuhkan untuk kerja dari enzim-enzim esensial.

    Unsur-unsur yang dikenal sebagai hara-hara makro esensial

    untuk tanaman adalah karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor,

    kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Diantara unsur-unsur

    tersebut, karbon, hidrogen, dan oksigen diperoleh dari atmosfer dan

    air. Nitrogen melalui kerja bakteri pengikat nitrogen dapat diperoleh

    oleh beberapa tanaman secara langsung dari atmosfer. Hara makro

    esensial lainnya harus diperoleh dari tanah. Oleh karena itu kalau

    tanah kurang mengandung unsur-unsur tersebut seperti misalnya

    nitrogen, fosfat, kalium harus ditambahkan melalui pemupukan.

    Tanah yang kekurangan kalsium relatif tidak umum.

    Pengapuran merupakan suatu proses yang digunakan untuk

    mengelola tanah-tanah asam, yang memberikan lebih banyak dari

    kalsium yang di butuhkan untuk tanaman. Penyerapan kalsium oleh

    tanaman dan pencucian oleh asam karbonat dapat menyebabkan

    defisiensi kalsium dalam tanah. Tanah-tanah asam masih dapat

    mengandung kapur dalam jumlah cukup, tetapi karena adanya

    persaingan dengan ion-ion hidrogen, maka ion kalsium tidak tersedia

  • 8untuk tanaman. Perlakukan tanah asam dengan menaikkan pH

    sampai mendekati netral umumnya akan memulihkan defisiensi

    kalsium. Dalam tanah yang bersifat basa dengan adanya kandungan

    natrium, magnesium, dan kalium yang tinggi kadang-kadang

    menyebabkan defisiensi kalsium karena ion-ion tadi bersaing dengan

    kalsium. Ini menyebabkan kalsium tidak tersedia untuk tanaman.

    Magnesium, walaupun terdapat sampai kurang lebih 2,1% di

    dalam kerak bumi, sebagian besar dari unsur ini terikat kuat di dalam

    mineral-mineral. Secara umum magnesium yang dapat dipertukarkan

    tergolong pada yang tersedia untuk tanaman dan unsur ini diikat oleh

    bahan organik atau tanah liat melalui pertukaran ion.

    Ketersediaan magnesium dalam tanah untuk tanaman

    tergantung pada rasio kalsium/magnesium. Bila rasio ini terlalu

    tinggi, magnesium tidak dapat tersedia untuk tanaman dan

    menyebabkan defisiensi magnesium. Hal yang sama adalah

    kandungan kalium dan natrium yang berlebihan juga dapat

    menyebabkan defisiensi magnesium.

    Belerang dari tanah diasimilasi oleh tanaman sebagai ion sulfat

    (SO42-). Di suatu daerah dimana terjadi pencemaran SO2 di atmosfer,

    maka belerang dapat diabsorbsi oleh daun-daun tanaman sebagai

    sulfur dioksida. Kandungan SO2 yang cukup tinggi di atmosfer dapat

    mematikan tanaman.

    Ada sembilan unsur yang tergolong dalam unsur hara mikro

    esensial, yaitu : boron, klor, tembaga, besi, mangan, molibden,

    natrium, vanadium, dan seng. Unsur-unsur ini diperlukan oleh

    tanaman hanya pada konsentrasi yang sangat rendah, tetapi akan

    bersifat toksik bila pada konsentrasi yang lebih tinggi. Fungsi dari

    kebanyakan unsur-unsur hara mikro adalah sebagai komponen

    enzim-enzim esensial. Mangan, besi, klor, seng, dan vanadium dapat

    terlibat di dalam reaksi fotosintesis.

  • 92. Bahan-bahan Organik Dalam Tanah

    Tanah yang produktif, mengandung bahan organik kurang dari

    5%, walaupun sedikit bahan organik ini berperan sangat penting

    dalam penentuan produktifitas tanah. Hasil dekomposisi bahan

    organik, antara lain meningkatkan penyediaan unsur hara untuk

    tanaman dan melalui reaksi kimia seperti reaksi pertukaran ion, akan

    dapat menentukan sifat kimia tanah. Unsur hara nitrogen yang

    diperoleh dari hasil dekomposisi bahan organik adalah amonium

    (NH4+). Pada kondisi tertentu ion-ion amonium akan dioksidasi

    secara biologis oleh bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus

    menjadi nitrit (NO2-). Kemudian nitrit dinitrifikasi oleh bakteri

    Nitrobacter menjadi nitrat (NO3-). Nitrifikasi dari amonium menjadi

    nitrit cenderung meningkatkan keasaman tanah, karena dalam

    nitrifikasi tersebut dilepaskan ion H+. Bahan organik merupakan

    sumber makanan bagi mikro organisme di dalam tanah. Komponen-

    komponen aktif bahan organik tanah adalah polisakarida, gula-gula

    amino, nukleosida, serta senyawa-senyawa fosfor. Sebagian besar

    bahan organik di dalam tanah terdiri dari bahan-bahan tidak larut

    dalam air dan relatif tahan terhadap penguraian. Bahan ini disebut

    humus. Humus disusun asam-asam humat dan fulfat dan bagian

    yang tidak larut disebut humin. Berikut klasifikasi senyawa-senyawa

    organik dalam tanah.

  • 10

    Klasifikasi Senyawa Organik Dalam Tanah

    Tipe senyawa komposisi Pengaruh / kegunaan

    Humus Sisa degradasi daripenguraiantanaman, banyakmengandung C, H,dan O.

    Kelimpahan bahan organikmeningkatkan sifat-sifat fisiktanah, pertumbuhan akar,tempat persediaan nitrogen.

    Lemak-lemak,resin dan lilin

    Lemak-lemak yangdapat diekstrasikanoleh pelarut-pelarutorganik.

    Secara umum hanyabeberapa % dari bahanorganik tanah yang dapatmempengaruhi sifat-sifat fisiktanah.

    Sakarida Selulosa, jerami,hemi selulosa.

    Makanan utama bagi mikroorganisme tanah, membantumenstabilkan agregat tanah.

    Nitrogen dalambahan organik

    Ikatan N padahumus, asamamino, gula amino.

    Penyediaan nitrogen untukkesuburan tanah.

    Senyawa-senyawa fosfor

    Ester-ester fosfat,fosfolipid.

    Sumber dari fosfat tanaman.

    Sumber : Manahan, 1994

    Satu sumber penting dari bahan organik yang resisten terhadap

    degradasi di dalam tanah adalah lignin. Kayu dan struktur bahan dari

    tanaman-tanaman berkayu terdiri dari selulosa di dalam kombinasi

    dengan lignin, zat-zat polimer dengan kandungan korbon yang lebih

    tinggi dibandingkan selulosa.

    3. Bahan-Bahan Anorganik Dalam Tanah

    Selain senyawa organik, tanah mengandung pula bahan-bahan

    anorganik seperti nitrogen, fosfor, kalium yang kandungannya dapat

    berbeda dalam setiap jenis tanah. Senyawa tersebut adalah nutrisi

  • 11

    tanaman yang diperoleh dari tanah, dan ditambahkan pada tanah

    berupa pupuk untuk meningkatkan produktifitas pertanian.

    Nitrogen merupakan salah satu komponen esensial dari protein

    dan bahan-bahan hidup lainnya. Tanah yang kaya akan nitrogen

    selain menghasilkan tanaman dengan produksi yang lebih tinggi juga

    kadar protein yang cukup tinggi. Nitrogen yang paling mudah

    tersedia untuk tanaman adalah sebagai ion nitrat NO3-. Tanaman

    padi masih memerlukan ion nitrat untuk pertumbuhannya, tetapi

    untuk beberapa tanaman lain bentuk nitrat ini merupakan racun. Bila

    di dalam tanah nitrogen terdapat dalam bentuk amonium, maka

    bakteri nitrifikasi melakukan fungsi yang essensial di dalam

    mengubah senyawa ini menjadi ion nitrat.

    Tanaman dapat mengabsorbsi nitrogen dalam bentuk nitrat

    secara berlebihan dari tanah yang mengandung banyak nitrat. Hal ini

    terjadi bila lahan pertanian di pupuk cukup banyak pada musim

    kemarau. Jika tanaman ini dimakan hewan herbivora seperti sapi,

    maka akan mengakibatkan keracunan.

    Berikut ini siklus nitrogen dan jalur pembentukannya di dalam tanah.

    Gambar 4. Siklus Nitrogen

  • 12

    Seperti halnya dengan nitrogen, fosfor harus ada dalam tanah

    walaupun dalam jumlah yang rendah. Fosfor harus ada dalam

    bentuk senyawa anorganik sederhana sebelum bisa diserap oleh

    tanaman. Biasanya dalam bentuk ion ortofosfat. Di dalam kisaran pH

    yang dominan dalam tanah, H2PO4, dan HPO4 merupakan jenis-jenis

    yang sering ditemukan.

    Pada pH tanah mendekati netral, fosfor bentuk ortofosfat yang

    paling banyak tersedia untuk tanaman. Dalam tanah yang bersifat

    relatif asam, ion ortofosfat diendapkan atau diabsorbsi oleh jenis-

    jenis Al (III) dan Fe (III).

    Pada tanah yang bersifat basa, ortofosfat dapat bereaksi

    dengan kalsium karbonat menghasilkan senyawa hidroksil yang tidak

    larut.

    3HPO42-(aq)+5CaCO3 (s)+2H2O(aq) Ca5(PO4)3(OH)(s)+5HCO3 -(aq)+OH-(aq)

    Dengan adanya reaksi ini maka penggunaan fosfor sedikit

    akan menyebabkan pencemaran atau peningkatan pupuk fosfat.

    Kalium dalam tanah diperlukan dalam jumlah yang relatif tinggi

    untuk pertumbuhan tanaman. Kalium mengaktifkan beberapa jenis

    enzim dan memegang peranan penting di dalam keseimbangan air

    dalam tanaman. Hasil-hasil pertanian biasanya berkurang cukup

    besar pada tanah-tanah yang mengalami pengurangan kalium.

    Makin tinggi produktifitas tanaman, makin besar pula kalium yang

    dilepaskan dari dalam tanah. Bila pupuk nitrogen ditambahkan ke

    dalam tanah untuk meningkatkan produktifitas, pelepasan kalium

    akan di perbesar. Oleh karena itu, kalium akan menjadi hara

    pembatas di dalam tanah yang dipupuk cukup banyak oleh hara-hara

    lain. Kalium adalah salah satu unsur yang terdapat dalam jumlah

    besar di kerak bumi yaitu sebesar 2,6%. Sebagai contoh sumber

    kalium adalah senyawa rangkap K20.Al2O34SiO2.

  • 13

    D. Reaksi Asam-Basa dan Pertukaran Ion Dalam TanahSalah satu fungsi kimia dalam tanah yang sangat penting adalah

    pertukaran kation. Kemampuan suatu tanah untuk menukar kation

    dinyatakan sebagai kapasitas pertukaran kation (cation excange

    capacity atau CEC), yaitu jumlah millieqivalen dari kation-kation

    monovalen per 100 g tanah kering. Nilai CEC harus diukur pada kondisi

    yang konstan karena akan sangat bervariasi dengan kondisi tanah

    seperti pH. Komponen tanah yang melakukan pertukaran kation adalah

    mineral dan bahan organik dari tanah.

    Mineral-mineral tanah liat atau Clay melakukan pertukaran kation

    karena pada permukaan mineral tersebut bermuatan negatif yang

    dihasilkan dari substitusi suatu atom dengan bilangan oksidasi rendah

    kepada bilangan oksidasi lebih tinggi, misalnya magnesium kepada

    alumunium. Bahan-bahan organik menukar kation karena adanya

    gugus karbonat dan gugus fungsional lainnya. Humus merupakan

    komponen tanah yang mempunyai kapasitas pertukaran kation yang

    cukup tinggi.

    Tanah yang subur mempunyai kapasitas pertukaran ion berkisar

    antara 300-400 meq/100g. Untuk jenis tanah tertentu yang

    mengandung banyak bahan organik berkisar antara 10-30 meq/100g.

    Dengan adanya pertukaran kation dalam tanah menyebabkan

    unsur-unsur mikro esensial, seperti kalium, kalsium, magnesium, dan

    logam-logam mikro esensial lainnya menjadi tersedia bagi tanaman.

    Pada saat ion-ion logam hara diserap oleh akar tanaman, ion hidrogen

    bertukar dengan ion-ion logam. Proses ini dengan adanya leaching

    dari kalsium, magnesium, dan ion-ion logam lainnya dari tanah oleh air

    yang mengandung asam karbonat cenderung membuat tanah menjadi

    asam. Tanah bertindak sebagai suatu buffer dan menahan perubahan

    pH.

    Oksidasi pirit dalam tanah menyebabkan pembentukan asam

    sulfat tanah yang disebut Cat Clay .

  • 14

    Telah banyak ditemukan lapisan asam sulfat tanah dengan pH

    mencapai 3,0. Untuk mengetahui adanya pembentukan asam sulfat

    tanah dapat dilakukan tes dengan pereaksi hidrogen peroksida H2O2 30

    %. (peroxide test), terhadap tanah yang mengandung FeS2, kemudian

    dilakukan tes untuk keasaman dan sulfatnya. Jika hasil pengukuran

    ditemukan pH dibawah 3,0, maka hal ini menunjukkan adanya

    pembentukan asam sulfat tanah.

    Kebanyakan tanaman dapat tumbuh dengan baik pada pH hampir

    netral. Bila tanah menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan optimum

    dari tanaman, dapat dilakukan dengan jalan menambahkan kalsium

    karbonat (CaCO3) ke dalam tanah.

    Dalam suatu lahan dengan curah hujan rendah, tanah akan

    cenderung menjadi sangat basa karena terdapat garam-garam seperti

    Na2CO3. Tanah bersifat basa ini dapat dihilangkan dengan jalan

    menambahkan alumunium atau besi sulfat, yang melepaskan asam

    dalam proses hidrolisis. Untuk menghilangkan sifat basa dari tanah bisa

    juga dilakukan dengan menambahkan belerang. Belerang yang

    ditambahkan ke dalam tanah dioksidasi oleh bakteri sebagai mediator

    reaksi pembentukan asam sulfat.

    Proses penurunan/penghilangan sifat kebasaan tanah dengan

    tambahan belerang diatas lebih ekonomis.

    E. Polutan Pada TanahTanah digunakan sebagai tempat menampung produk sampah

    dalam jumlah besar, beberapa senyawa atau bahan kimia muncul

    akibat adanya pembakaran pada sampah tersebut seperti sulfur

    dioksida (SO2) muncul pada pembakaran bahan bakar yang

    mengandung sulfur, kemudian akan menguap dalam tanah sebagai

    sulfur, oksida nitrogen di udara diubah menjadi nitrat di udara dan akan

    tertimbun di dalam tanah, yang kadarnya akan meningkat seiring

    dengan padatnya jalan raya. Partikel-partikel yang dikeluarkan oleh

  • 15

    industri juga akan tertimbun dalam tanah. Dampak dari semuanya itu

    adalah polusi pada tanah. Polusi tanah juga terjadi karena penggunaan

    pupuk berlebihan, pemberian pestisida dan pembuangan limbah yang

    tidak dapat terurai misalnya plastik.

    Polusi pada tanah dapat pula terjadi melalui aliran air. Air yang

    mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah susunan

    kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau

    dipermukaan tanah. Pencemaran dapat juga melalui udara. Udara yang

    tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar

    ini. Akibatnya tanah akan tercemar juga. Deterjen yang tersisa, tidak

    dapat terurai juga akan mencemari tanah. Zat-zat yang ada dalam

    deterjen itu masuk ke dalam tanah.

    Sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat teruraikan oleh

    pengurai dalam waktu lama akan mencemarkan tanah. Yang

    dimasukkan ke dalam sampah ialah bahan yang tidak dipakai lagi

    (refuse), karena telah diambil bagian utamanya dengan pengolahan,

    menjadi bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada

    harganya.

    Berdasarkan sumbernya sampah dapat digolongkan ke dalam

    sampah domestik misalnya sampah rumah, pasar, sekolah, dan

    sebagainya, dan sampah non domestik, misalnya sampah pabrik,

    pertanian, perikananan, peternakan, industri, kehutanan dan

    sebagainya. Berdasarkan komposisinya sampah dikelompokkan

    menjadi dua yaitu sampah karton, atau karbon dan sampah yang tidak

    serba sama atau campuran seperti sampah pasar atau sampah tempat

    umum lainnya. Berdasarkan proses terjadinya sampah kita bedakan ke

    dalam sampah alami, misalnya daun-daunan dan sampah non alami,

    seperti sampah dari hasil kegiatan manusia. Berdasarkan asal

    lokasinya dapat dibedakan sampah kota (urban) dan sampah daerah

    misalnya sampah di pedesaan, pemukiman atau pantai. Berdasarkan

    jenis sampahnya dibedakan sampah organik dan sampah anorganik.

  • 16

    Berdasarkan sifatnya sampah dapat dibedakan ke dalam sampah yang

    dapat dicernakan (diuraikan, degradable) misalnya sampah organik dan

    sampah yang tidak dapat diuraikan (non degradable) misalnya sampah

    plastik.

  • 17

    BAB IIIRANGKUMAN

    Salah satu fungsi kimia tanah adalah pertukaran kation-kation.

    Kemampuan suatu tanah dalam mempertukarkan kation-kation disebut

    Cation Exchange Capacity (CEC). Pertukaran kation dalam tanah

    merupakan mekanisme yang menyebabkan unsur-unsur tertentu seperti

    potasium, magnesium dan unsur-unsur penting lainnya bisa diperoleh oleh

    tanaman. Pertukaran ini terjadi pada saat ion-ion logam digunakan oleh

    akar tanaman, ion hidrogen ditukar dengan ion logam.Soil Ca 2+ + 2CO2 + 2H2O Soil (H+) + Ca 2+ (akar) + 2HCO3

    Tanah berperan sebagai buffer dan menahan perubahan pH.

    Pertumbuhan tanaman akan terjadi dengan baik dan optimum apabila pH

    tanah mendekati netral. Bila tanah bersifat asam diperlukan penambahan

    kalsium karbonat.Soil (H+ ) 2 + 2CaO2 + 2H2O Soil Ca2+ + CO2 + H2O

    Sedangkan bila tanah bersifat basa diperlukan penambahan aluminium

    atau besi sulfat yang akan melepaskan asam ketika dihidrolisis.

    2Fe3+ + 3SO4 2- + 6H2O 2Fe (OH) 3 (s) + 6 H + + 3SO42-

    Sulfur yang ditambahkan ke dalam tanah dioksidasi oleh reaksi

    yang diperantarai oleh bakteri menjadi asam sulfur.

    S + 3/2 O2 + H2O 2H+ + SO42-

    Sulfur dipakai untuk mengasamkan tanah yang basa.

    Tanah mengandung unsur-unsur organik dan anorganik baik yang

    bersifat makro maupun mikro. Senyawa yang bersifat makro/makronutrisi

    adalah elemen-elemen yang ada dalam tingkat yang substansial pada

    tanaman atau cairan tanaman. Sedang mikro/mikronutrisi adalah elemen-

    elemen yang bersifat esensial hanya pada ukuran yang sangat sedikit

    yang secara umum diperlukan untuk mengaktifkan enzim-enzim penting.

  • 18

    Secara umum elemen-elemen makronutrisi untuk tanaman adalah

    karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, kalium kalsium, magnesium

    dan sulfur.

    Polusi tanah diantaranya terjadi sebagai akibat adanya

    pembakaran bahan-bahan bakar atau sampah yang tertimbun dalam

    tanah.

  • 19

    BAB IVEVALUASI

    1. Faktor-faktor apa yang dapat menyebabkan berkurangnya

    kesuburan tanah?

    2. Tanah yang bagaimanakah yang disebut produktif?

    3. Sebutkan bahan-bahan kimia dalam tanah?

    4. Apa yang dimaksud dengan Cation Exchange Capacity (CEC) ?

    5. Apa fungsi adanya pertukaran kation dalam tanah?

    6. Mengapa perlu dilakukan tes untuk mengetahui keasaman tanah?

    7. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran tanah?

    8. Berasal dari mana sajakah pencemaran tanah terjadi?

    9. Bagaimana cara mengatasi tanah yang bersifat asam?

    10.Berikan contoh pertukaran kation dalam tanah!

  • 20

    DAFTAR PUSTAKA

    Achmad, Rukaesih, 2004, Kimia Lingkungan, Jakarta: Penerbit Andi

    Yogyakarta.

    Karyadi, Benny, 1994, Kimia 2 SMA, Jakarta: Balai Pustaka.

    Manahan, E. Stanley, 1994/1995, Enviromental Chemistry, Sixht Edition,

    US: LEWIS.

    Sastrawijaya, Tresna, Pencemaran Lingkungan, Jakarta: PT. Rineka

    Cipta.