Kfc

8
960 Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan, termasuk fast food. Ketersediaan makanan yang cepat saji (quick service) semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin maraknya bisnis restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam goreng dan burger, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi persaingan yang semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama juga terus melakukan perluasan janngan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan luas, baik dari menu dan merek. Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin mempersulit perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food franchise untuk dapat bersaing baik melalui produknya, harga, distribusi maupun promosinya. Melemahnya nilai Rupiah menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan operasi perusahaan yang memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya. Dan bagi perusahaan yang memiliki hutang jangka pendek dalam dollar akan mengalami kesulitan pembayaran. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya gejolak politik yang mengakibatkan kerusuhan dimana- mana. Hal ini berdampak langsung terhadap industri restoran fastfood franchise, banyak outlet mereka mengalami kerusakan parah bahkan terbakar, tidak sedikit perusahaan yang terpaksa menutup outletnya. KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif waralabanya dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC menjadi pemimpin pasar restoran cepat saji yang dominan di Indonesia selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC menspesialisasikan pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai ‘Jagonya ayam’. Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun. Dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan. Strategi promosi dan pemasaran diarahkan untuk meningkatkan penjualan dan transaksi seketika itu juga, didukung

description

wirausaha

Transcript of Kfc

960 Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan, termasuk fast food. Ketersediaan makanan yang cepat saji (quick service) semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin maraknya bisnis restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam goreng dan burger, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi persaingan yang semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama juga terus melakukan perluasan janngan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan luas, baik dari menu dan merek.

Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin mempersulit perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food franchise untuk dapat bersaing baik melalui produknya, harga, distribusi maupun promosinya. Melemahnya nilai Rupiah menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan operasi perusahaan yang memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya. Dan bagi perusahaan yang memiliki hutang jangka pendek dalam dollar akan mengalami kesulitan pembayaran. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya gejolak politik yang mengakibatkan kerusuhan dimana-mana.

Hal ini berdampak langsung terhadap industri restoran fastfood franchise, banyak outlet mereka mengalami kerusakan parah bahkan terbakar, tidak sedikit perusahaan yang terpaksa menutup outletnya. KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif waralabanya dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC menjadi pemimpin pasar restoran cepat saji yang dominan di Indonesia selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC menspesialisasikan pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai ‘Jagonya ayam’.

Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun. Dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan. Strategi promosi dan pemasaran diarahkan untuk meningkatkan penjualan dan transaksi seketika itu juga, didukung dengan strategi produk berupa paket-paket hemat serta penetapan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya dan distribusi melalui layanan pesan antar ditingkatkan dengan penambahan armada. Strategi-strategi tersebut dijalankan untuk merealisasikan visi perusahaannya yaitu untuk mempertahankan kepemimpinannya dan agar dikenal sebagai brand yang paling digemari dalam usaha restoran cepat saji di Indonesia. Deskripsi Alternatif : Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan, termasuk fast food. Ketersediaan makanan yang cepat saji (quick service) semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin maraknya bisnis restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam goreng dan burger, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi persaingan yang semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama juga terus melakukan perluasan janngan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan luas, baik dari menu dan merek. Kondisi

perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin mempersulit perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food franchise untuk dapat bersaing baik melalui produknya, harga, distribusi maupun promosinya. Melemahnya nilai Rupiah menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan operasi perusahaan yang memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya.

Dan bagi perusahaan yang memiliki hutang jangka pendek dalam dollar akan mengalami kesulitan pembayaran. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya gejolak politik yang mengakibatkan kerusuhan dimana-mana. Hal ini berdampak langsung terhadap industri restoran fastfood franchise, banyak outlet mereka mengalami kerusakan parah bahkan terbakar, tidak sedikit perusahaan yang terpaksa menutup outletnya. KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif waralabanya dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC menjadi pemimpin pasar restoran cepat saji yang dominan di Indonesia selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC menspesialisasikan pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai ‘Jagonya ayam’. Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun.

Dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan. Strategi promosi dan pemasaran diarahkan untuk meningkatkan penjualan dan transaksi seketika itu juga, didukung dengan strategi produk berupa paket-paket hemat serta penetapan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya dan distribusi melalui layanan pesan antar ditingkatkan dengan penambahan armada. Strategi-strategi tersebut dijalankan untuk merealisasikan visi perusahaannya yaitu untuk mempertahankan kepemimpinannya dan agar dikenal sebagai brand yang paling digemari dalam usaha restoran cepat saji di Indonesia.

3. Perencanaan Aliansi

Pemikiran mendalam tentang struktur dan rincian bagaimana aliansi akan dikelola perlu mempertimbangkan dalam perencanaan proses aliansi. Korporasi terlebih dahulu mendefinisikan outcome yang diharapkan melalui hubungan aliansi strategis dan menentukan elemen-elemen apa saja yang dapat disediakan oleh masing-masing pihak dan keuntungan yang akan diperoleh. Korporasi juga perlu terlebih dahulu melakukan proteksi atas berbagai hak kekayaan intelektual (HAKI) melalui kesepakatan dan perjanjian legal. Korporasi juga harus sejak awal menentukan pada layanan atau produk apa yang akan dijalankan. Setelah beberapa kajian tersebut dilakukan, proses pembentukan aliansi strategis dapat melalui tahapan berikut:

1) Pengembangan Strategi.

Pada tahap ini akan dilakukan kajian tentang kelayakan aliansi, sasaran dan rasionalisasi, pemilihan fokus isu yang utama dan menantang, pengembangan sumberdaya strategi untuk mendukung produksi, teknologi, dan sumber daya manusia. Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian sasaran dengan strategi keseluruhan perusahaan/ korporasi.

2) Penilaian Rekanan.

Pada tahap ini dilakukan analisis potensi rekan yang akan dilibatkan, baik kekuatan maupun kelemahan, penciptaan strategi untuk mengakomodasi semua gaya manajemen rekanan, menyiapkan kriteria pemilihan rekanan, memahami motivasi rekanan dalam membangun aliansi dan memperjelas gap kapabilitas sumber daya yang mungkin akan dikeluarkan oleh rekanan.

3) Negosiasi Kontrak.

Tahap ini mencakup penentuan apakah semua pihak memiliki sasaran yang realistik, pembentukan team negosiasi, pendefinisian kontribusi masing-masing pihak dan pengakuan atas proteksi informasi penting, pasal-pasal terkait pemutusan hubungan, hukuman/ penalti untuk kinerja yang buruk, dan prosedur yang jelas dan dapat dipahami dalam interaksi.

4) Operasionalisasi Aliansi.

Operasionalisasi aliansi mencakup penegasan komitmen manajemen senior masing-masing pihak, penentuan sumber daya yang digunakan untuk aliansi, menghubungkan dan menyesuaian anggaran dan sumberdaya dengan prioritas strategis, penegasan kinerja dan hasil dari aktivitas aliansi.

5) Pemutusan Aliansi.

Aliansi dapat dihentikan dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati. Pada umumnya ketika sasaran tidak tercapai, atau ketika partner melakukan perubahan prioritas strategis, atau melaukan realokasi sumberdaya ke tempat yang berbeda.

4. Strategi promosi KFC lewat Band Indie

Dalam meningkatkan sales perusahaan, banyak perusahaan menyadari bahwa jalur musik adalah salah satu cara efektif dalam memasarkan suatu produk yang ditujukan pada para remaja atau anak muda yang relatif konsumtif. Oleh sebab itu KFC melirik dunia musik Indonesia sebagai salah satu sarana promosi franchise KFC.

Setelah melihat kesuksesan Indonesian Idol, KFC melihat prospek penyanyi tidak

terkenal yang berpotensi untuk diorbitkan di dunia entertainement Indonesia. Tidaklah heran bila pada akhirnya KFC memilih jalur Band Indie dalam melakukan promo franchise KFC. Oleh sebab itu, KFC mendirikan KFC Music Factory di mana banyak band band indie yangbergabung. Musik yang diperdengarkan relatif musik yang easy listening. Hingga saat ini KFC Music Factory telah memiliki 23 artis dengan 2 album. Salah satu bukti keberhasilan band indie adalah suksesnya album Juliette di mana pada akhirnya Juliette menjadi brand ambassador KFC. Hingga saat ini, Album Juliette yang hanya bisa dibeli di counter KFC telah menghasilkanpenjualan sekitar Rp. 10 milyar dan sudah diputar oleh 280 radio secara nasional. Selain itu, KFC juga membuat satu komunitas musik untuk anak anak muda yang dinamai Music Hitters, di mana para membernya dalah para pembeli CD yang di dalamnya terdapat scratch card untuk bisa log in ke website www.kfcmusichitlist.com. Setiap minggu, para member akan mendapatkan SMS yang dapat ditukarkan di gerai KFC untuk mendapatkan produk KFC Goceng.

Menurut Fabian Gelael, Managing Director KFC, misi KFC Music Factory mengalami banyak kendala, khususnya media televisi. Karena menurut pihak media, artis KFC adalah anteknya KFC dan bila artis KFC ditampilkan, sama saja dengan menampilkan iklan KFC dengan gratis. Tetapi justru sebaliknya, Program KFC Music Factory mendapat sambutan baik dair YUM! Brands International yang berpusat di Dallas, Amerika Serikat dan rencananya program tersebut akan menjadi program internasional. Sampai dengan tahun 2008 banyak sekali restoran - restoran yang telah dan mulai bermunculan di Indonesia ini.

Tetapi apabila kita melihat lebih dalam lagi dari tahun ke tahun, restoran fastfood yang mendominasi hanya itu itu saja. Contohnya adalah Mc Donald. Perusahaan ini sangatlah laris di negara Indonesia ini. Produk yang mereka tawarkan pun menarik. Mulai dari makanan sampai dengan service yang mereka tawarkan. Produk yang mereka tawarkan adalah seperti ayam, nasi, kentang goreng, hamburger, dan juga mainan serta jasa pesan antar. Kita lihat di luar negeri seperti di USA, Mc D di sana tidak ada yang menjual nasi, sambal, serta bubur ayam. Mengapa sampai ada produk itu di Indonesia? Hal ini karena kekreatifan strategi penjualan para orang di dalam tubuh perusahaan ini untuk mengikuti kebiasaan dari suatu negara. Sebagai contoh adalah Mc Donald Indonesia yang beradaptasi dengan kebudayaan Indonesia.

Di USA, kebiasaan untuk memakan fast food hanya hamburger dan kentang goreang saja tanpa nasi, ayam, dan sambal. Seperti yang bisa dilihat bahwa di Indonesia ini mayoritas orang - orang golongan menengah yang kurang begitu tertatirk dengan nasi dan ayam. Mc D melihat ini sebagai peluang dan akhirnya mereka mengadaptasi budaya Indonesia yang makanan pokoknya adalah nasi serta dengan lauk ayam serta disajikan dengan sambal tomat dan cabai. Selain itu, kekreatifan perusahaan ini bias dilihat dari jasa layan antar yang mereka ciptakan. Mereka melihat apa yang dibutuhkan pelanggan karena pada dasarnya banyak orang yang sibuk dengan pekerjaan ataupun mahasiswa yang sibuk dengan tugasnya sehingga tidak sempat mencari makan diluar. Atas pertimbangan ini Mc Donald

mengadakan jasa layan antar dengan menghubungi 14045. Manajemen dari service ini sangatlah baik mulai dari pencatatan sampai dengan pengiriman ke tempat tujuan.

Selain itu, kita bisa melihat yang juga masih dominan saat ini adalah Kentucky Fried Chicken atau biasa disebut dengan KFC. Banyak dari masyarakat mengatakan bahwa Mc Donald jagonya hamburger tetapi KFC jagonya ayam. Hal ini telah dibuktikan oleh banyak orang bahwa produk yang terbuat dari ayam lebih enak dari KFC mulai dari ayam, crispy stripe, golden crispie, sampai dengan kebab dengan daging ayam khas KFC. Orang kreatif penemu resep unggulan ini adalah Colonel Sanders yang mempunyai nama panjang Harland D. Sanders. KFC juga ada jasa layan antar tetapi tidak sehebat Mc Donald yaitu 24 jam sehari non stop dan KFC hanya sampai jam 10 malam. Karena banyaknya permintaan, pada tahun 2008 KFC memulai untuk membuka pesan antar 24 jam sehari untuk memenuhi kepuasan konsumen. Sebenarnya banyak sekali pesaing dari mereka ini seperti Popeye, Wendy’s, California Fried Chicken, A&W. Mengapa mereka tidak bisa ikut menjadi dominan? Hal ini karena tingkat inovasi mereka di product dan resep kurang sehingga pelanggan mungkin bosan dengan menu yang itu - itu saja.

5. Strategi Frenchise KFC

KFC Indonesia merupakan salah satu contoh keberhasilan brand internasional yang dikembangkan lewat pola kerja sama franchise. Brand ini memulai kiprahnya di Indonesia sejak 1979. Eksistensinya hingga kini masih mendominasi bidang bisnis yang digelutinya. Sepanjang perjalanannya hingga kini, KFC Indonesia yang ditukangi oleh Gelael Group, lewat PT Fastfood Indonesia Tbk. sebagai master franchise KFC di Indonesia, tidak pernah dipindahtangankan. Hal itu merupakan bukti dari terjalinnya hubungan harmonis antara franchisee-franchisor.

Gelael Grup membawa masuk KFC ke Indonesia dan membangunnya dari mulai outlet pertama hingga sekarang berjumlah sekitar 398 outlet tersebar di seluruh Indonesia. Jadi ini adalah usaha frenchise yang dikelola dan dimiliki oleh Galael grup secara pribadi.

Sampai saat ini KFC tidak melakukan kerjasama dalam bentuk sub-waralaba untuk merek KFC, kecuali kerjasama dalam bentuk lain, yaitu :

1. Kerjasama Sewa lokasi.

2. Kerjasama investasi (tidak termasuk gedung/bangunan)

3. Kerjasama investasi (termasuk gedung/bangunan)

Alasan KFC Indonesia tidak mensubfranchisekan outletnya adalah sulitnya kontrol yang harus dilakukan. Perbedaan lokasi, kondisi leverage education yang sudah begitu tinggi, akan terdapat perbedaan standar antara satu outlet dengan outlet lainnya.Service yang berbeda, kepemilikannya berbeda, sehingga passionnya berbeda.

Selain itu untuk menjaga kepemimpinan pasar KFC juga menerapkan strategi sebagai berikut:

· Menciptakan dan mengembangkan budaya yang kokoh di dalam organisasi dimana setiap karyawan memberikan perbedaan dengan berinovasi dan selalu berpikir di luar kebiasaan.

· Membangun pola pikir yang berorientasi pada “Customer and Sales Mania” dengan kesadaran tinggi untuk memberikan kepuasan kepada konsumen melebihi dari yang diharapkan.

· Memberikan perbedaan brand KFC yang sangat kompetitif dengan berbagai ide dan strategi yang inovatif.

· Mengembangkan kesinambungan dalam sumber daya manusia dan proses yang kuat berfokus pada pengembangan kompetensi dan kemampuan.

· Mempertahankan konsistensi dalam pencapaian prestasi yang terbaik.