Keti Kan

67
Penyakit Kulit &Kelamin 1. DERMATITIS KONTAK ALERGIK Definisi Dermatitis akibat alergi terhadap bahan kontaktan yang bersifat allergen Kriteria diagnostik 1. Terdapat tanda dermatitis (akut, subakut atau kronis) 2. Dermatitis tsb. Akibat alergi terhadap bahan kontaktan alergenik atau yang dicurigai: - Timbulnya setelah kontak (sebentar ataupun lama) - Sebetumnya tidak ada ruam tsb. - Bukan karena peristiwa lain (infeksi, trauma, iritasi, sistemik dsb) 3. Kulit sudah peka terhadap bahan kontaktan tsb. (atau bahan lain menimbulkan sensitisasi silang) yang dapat diketahui dad satah satu atau lebih dari: anamnesis, pemeriksaan dan tes Anamnesis :- pernah kontak dengan bahan kontaktan tsb. (termasuk unsur-unsurnya) atau yang sejenis (yang dimaksud: rumus kimianya hampir sarna) yang berarti ada peristiwa sensitisasi. - setiap kontak dengan bahan tsb. timbut reaksi dermatitis Pemeriksaan:Dermatitis/bekas dermatitis pads tempat- tempat yang sering kontak dengan bahan tsb. (tempat yang kontak dengan kaca/mata, jam tangan, kancing pakaian, perhiasan dsb.) Tes : Tes tempel dengan bahan tsb. atau yang sejenis: - jika hasil positif: sangat mendukung - jika negatif kurang mendukung, tetapi belum dapat untuk menyingkirkannya Klinis Riwayat -Terjadi kontak dengan bahan alergen kontak yang sudah dikenal atau dicurigai. 1

description

bahan belajar

Transcript of Keti Kan

Penyakit Kulit &Kelamin1. DERMATITIS KONTAK ALERGIKDefinisiDermatitis akibat alergi terhadap bahan kontaktan yang bersifat allergenKriteria diagnostik1. Terdapat tanda dermatitis (akut, subakut atau kronis)2. Dermatitis tsb. Akibat alergi terhadap bahan kontaktan alergenik atau yang dicurigai:- Timbulnya setelah kontak (sebentar ataupun lama) - Sebetumnya tidak ada ruam tsb.- Bukan karena peristiwa lain (infeksi, trauma, iritasi, sistemik dsb)3. Kulit sudah peka terhadap bahan kontaktan tsb. (atau bahan lain menimbulkan sensitisasi silang) yang dapat diketahui dad satah satu atau lebih dari: anamnesis, pemeriksaan dan tes

Anamnesis :- pernah kontak dengan bahan kontaktan tsb. (termasuk unsur-unsurnya) atau yang sejenis (yang dimaksud: rumus kimianya hampir sarna) yang berarti ada peristiwa sensitisasi.- setiap kontak dengan bahan tsb. timbut reaksi dermatitisPemeriksaan:Dermatitis/bekas dermatitis pads tempat-tempat yang sering kontak dengan bahan tsb. (tempat yang kontak dengan kaca/mata, jam tangan, kancing pakaian, perhiasan dsb.)Tes : Tes tempel dengan bahan tsb. atau yang sejenis:- jika hasil positif: sangat mendukung- jika negatif kurang mendukung, tetapi belum dapat untukmenyingkirkannyaKlinisRiwayat-Terjadi kontak dengan bahan alergen kontak yang sudah dikenal atau dicurigai.- Terjadi reaksi berupa dermatitis setelah kontak tsb. pada tempat kontak dan dapatpula diikuti timbulnya dermatitis di sekitar kontak kemudian di tempat lain yang tidakkontak.- Jika kontaknya berulang reaksinya makin berat, jika kontaknya dihentikan ruamnya akan menyurut.- Sebelumnya kulit dapat: Utuh Ruam lain atau Dermatitis yang lebih ringan

Fisik- Dermatitis terdapat pada tempat kontak dan dapat pula terdapat di luar tempat kontak - Bagian tepi dermatitis batasnya tidak tegas, mungkin terdapat lesi satelitPenunjang- Laboratorium: tidak diperlukan-Tes kulit: Tes tempet (kalau fasilitas tersedia) Kalau ada kecurigaan Dermatits kontak iritan (penyebabnya kontaktan iritan), sedangkan bahan kontaktan belum jelas iritan atau alergik, dapat dilakukan (tidak harus) dengan tes tempel dengan bahan kontaktan atau unsur-unsurnya (kalau tersedia dan atas persetujuan penderita) dengan catatan kalau terjadi reaksi sebetum 2 X 24 jam penderita diberi tahu untuk kontrol atau melepas alat tesnya.Pengelolaan1. Hentikan kontak dengan bahan penyebab atau yang dicurigai, termasuk bahan pemeka silang2. Bersihkan dari bahan-bahan kontaktan (baik yang dicurigai maupun lainnya yang dapat mengganggu penyembuhan)3. Ditakukan pengelotaan dermatitis secara umum:a. Topikal- dermatitis akut, membasah: kompres untuk pembersihan dan pengeringan denganobat kompres yang tidak iritatif sampai lesinya tidak produktif, kemudiandilanjutkan dengan jenis lain yang sesuai- tidak membasah: krim kortikosteroid lemah 2 kali sehari- dermatitis subakut: krim kortikosteroid lemah 2 kali sehari - dermatitis kronis:salep kortikosteroid sedang/kuat- k.p. (jika ada penebalan) dicampur dengan as. Salisilat 5-10 %- pemberian kortikosteroid (terutama yang kuat, jangka lama) perlu dipantautentang efek samping (atrofi, telangiektasi, hipopigmentasi, folikulitis dsb.),penurunan respon, rebound phenomen.b. SistemikDikerjakan untuk:1.menekan peradangan yang berat; kalau peradangan sudah menyurut dan dapat diatasi secara topikal, penggunaan secara sistemik dapat dihentikan secara bertahap. Kalau tidak ada kontra-indikasi dapat digunakan Prednison 15 - 30 mg / hari atau lainnya yang setara.2.membantu mengurangi gejala gatal. Dapat digunakan antihistamin, dengan memanfaatkan efek sedatif/antipruritiknya, dengan dosis dan cara penggunaannya disesuaikan dengan beratnya gejata dan kondisi serta aktivitas.

Perlu diperhatikan dan kalau perlu diinformasikan kepada penderita- Penggunaan antihistamin (terutama yang efek sedatif) dapat menimbutkan rasa mengantuk.- Penggunaan kortikosteroid dapat timbul efek samping eksternal ("moon face", striae, bulu lanugo lebih lebat dsb.), internal. (kenaikan berat badan, mempercepat terjadinya Diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, infeksi paru-paru, osteoporosis dsb.), kepekaan oteh kerena penurunan imunitas (infeksi jamur, virus, bakteri dsb), ketergantungan, rebound phenomen dsb.

4. Pencegahan selanjutnya hindari kontak dengan kontaktan penyebab:kalau bersifat atergi: hindari selamanya, termasuk bahan lain yang dapat menimbulkan reaksi silang5. Dermatitis kontak dengan infeksi bakterial pada dermatitisnya: kalau dapat dilakukan serentak: untuk infeksinya : antibiotik sistemis/topikal untuk dermatitisnya steroid topikal : tidak mengenai daerah infeksi steroid sistemis: dengan pertimbangan apakah akan menghambat penyembuhan infeksinya antihistamin: dapat digunakan k.p. kalau tidak dapat dijalankan serentak: infeksi disembuhkan lebih dulu, kemudian dermatitisnya6. Dermatitis kontak dengan infeksi jamur pada dermatitisnya:

kalau dapat dilakukan serentak: untuk infeksi jamurnya: anti jamur topikal dan\atau sistemis untuk dermatitisnya: steroid topikal tidak mengenai penyakit jamurnya steroid sistemis dengan pertimbangan apakah akan menghambat penyembuhan penyakit jamurnyakalau tidak dapat dilakukan serentak: dermatitisnya disembuhkan lebih dahulu 7. Dermatitis kontak dengan ulkus tanpa infeksi pede dermatitisnya: untuk dermatitisnya: steroid topikal agak jauh (0,5-1 cm) dari utkusnya steroid sistemis dengan pertimbangan apakah akan menghambat penyembuhan ulkusnya untuk ulkusnya: pengelolaan ulkus secara umum

Diagnosis banding: Penyebabnya kontaktan: Dermatitis kontak iritan Di daerah terpapar sinar matahari: Dermatitis foto-kontak Bentuknya bulat: Dermatitis numular Bentuk akut/subakut di daerah lipatan: Fentrigo kandidal, bacterial Bentuk kronis di daerah lipatan: Dermatitis atopik anak/dewasa Bentuk kronis di tengkuk. punggung tangan, punggung kaki: Liken simpleks kronis Bentuk akut di telapak tangan/kaki: Dishidrosis Bentuk kronis di telapak tangan/kaki: Keratoderma palmoplantor Di kepala: Dermatitis seborolk

2. DERMATITIS KONTAK IRITANSinonim : Dermatitis iritan, Dermatitis kontak toksikDefinisi : Dermatitis akibat iritasi dengan bahan kontaktan iritan

Kriteria diagnostik1. Terdapat tanda dermatitis (akut, subakut atau kronis) 2. Dermatitis tsb. akibat iritasi dengan bahan kontaktan:'- Timbulnya setelah kontak (sebentar ataupun lama).- Sebelumnya tidak ada ruam tsb.- Bukan karena peristiwa lain (infeksi, trauma, alergi topikal/sistemik)KlinisRiwayat- Terjadi kontak dengan bahan iritan yang sudah dikenal atau dicurigai (iritan kuat/lemah)- Terjadi reaksi berupa dermatitis setelah kontak dan pada tempat kontak tsb. sekali (jika kontaktan berupa iritan kuat, sehingga reaksinya pada umumnya berupa dermatitis akut) atau setelah beberapa kati kontak (jika kontaktan berupa iritan lemah sehingga reaksinya pada umumnya berupa dermatitis kronis).- Jika kontaknya berulang reaksinya makin berat, jika kontaknya dihentikan ruamnya akan menyurut.- Sebelumnya kulit dapat: Utuh Ruam lain atau Dermatitis yang lebih ringanFisik- Dermatitis terbatas pada tempat kontak (tidak terdapat di luar tempat kontak) - Bentuk dermatitis biasanya relevan dengan kontaktannya: iritan kuat - dermatitis akut, iritan lemah - dermatitis kronisPenunjang-Laboratorium: tidak diperlukan- Tes kulit: Kalau kontaktannya jetas bahan iritan: tidak dianjurkan, kecuali reaksinya sangat ringan dan atas persetujuan penderita. Kalau ada kecurigaan Dermatits kontak alergik (penyebabhya kontaktan alergik), sedangkan bahan kontaktan belum jelas iritan atau alergik, dapat ditakukan (tidak harus) dengan tes tempel dengan bahan kontaktan atau unsur-unsurnya (kalau tersedia dan atas persetujuan penderita) dengan catatan kalau terjadi reaksi sebelum 2 X 24 jam penderita diberi tahu untuk kontrol atau melepas alat tesnya.Pengelolaan1. Hentikan kontak dengan bahan penyebab atau yang dicurigai2. Bersihkan dari bahan-bahan kontaktan (baik yang dicurigai maupun lainnya yang dapat mengganggu penyembuhan)

3. Ditakukan pengelolaan dermatitis secara umum:a. Topikal-dermatitis akut, membasah: kompres untuk pembersihan dan pengeringandengan obat kompres yang tidak iritatif sampai lesinya tidak produktif, kemudian dilanjutkan dengan jenis lain yang sesuai.-tidak membasah: krim kortikosteroid lemah 2 kali sehari- dermatitis subakut: krim kortikosteroid lemah 2 kali sehari -dermatitis kronis: salep kortikosteroid sedang/kuat k.p. (jika ada penebalan) dicampur dengan as. satisitat 5-10 %b. SistemikDikerjakan untuk:1. menekan peradangan yang berat; kalau peradangan sudah menyurut dan dapat diatasi secara topikal, penggunaan secara sistemik dapat dihentikan secara bertahap. Kalau tidak ada kontra-indikasi dapat digunakan Prednison 15 - 30 mg / hari atau lainnya yang setara.2. membantu mengUrangi gejala gatal Dapat digunakan antihistamin, dengarl-memanfaatkan efek sedatif/antipruritiknya, dengan dosis dan cara penggunaannya disesuaikan dengan beratnya gejala dan kondisi serta aktivitas.

4. Pencegahan selanjutnya hindari kontak dengan kontaktan penyebab: -kalau bersifat iritan.- kalau mungkin hindari bahan tsb. dengan konsentras iritatif, sedangkan konsentrasi rendah/non-iritatif perlu perhatian kemungkinan terjadi kumulasi pada penggunaan lama.-kalau tidak mungkin hindari sama sekali5. Dermatitis kontak dengan infeksi bakterial pada dermatitisnya:-kalau dapat ditakukan serentak:-untuk infeksinya: antibiotik sistemis/topical-untuk dermatitisnya:-steroid topical: tidak mengenai daerah infeksi-steroid sistemis: dengan pertimbangan apakah akan menghambat penyembuhan infeksinya-antihistamin: dapat digunakan k.p.-kalau tidak dapat dijalankan serentak: infeksi disembuhkan lebih dulu, kemudian dermatitisnya

6. Dermatitis kontak dengan infeksi jamur pada dermatitisnya: -kalau dapat dilakukan serentak:-untuk infeksi jamurnya: anti jamur topikal dan\atau sistemis -untuk dermatitisnya: -steroid topikal tidak mengenai penyakit jamurnya-steroid sistemis dengan pertimbangan apakah akan menghambat penyembuhan penyakit jamurnya-kalau tidak dapat ditakukan serentak: dermatitisnya disembuhkan lebih dahulu

7. Dermatitis kontak dengan utkus tanpa infeksi pada dermatitisnya: -untuk dermatitisnya: steroid topikal agak jauh (0,5-1 cm) dari ulkusnya steroid sistemis dengan pertimbangan apakah akan menghambat penyembuhan ulkusnya-untuk ulkusnya: pengelolaan ulkus secara umum`

Diagnosis banding: Penyebabnya kontaktan: Dermatitis kontak alergik Di daerah terpapar sinar matahari: Dermatitis foto-kontak Bentuknya bulat: Dermatitis numular Bentuk akut/subakut di daerah lipatan: Intertrigo kandidal, bakterial Bentuk kronis di daerah lipatan: Dermatitis atopik anak/dewasa Bentuk kronis di tengkuk, punggung tangan, punggung kaki: Liken simpleks kronis Bentuk akut di telapak tangan/kaki: Dishidrosis Bentuk kronis di telapak tangan/kaki: Keratoderma palmoplantar Di kepala: Dermatitis seboroik.3. DERMATITIS ATOPIKDefinisiDermatitis pada orang atopi sebagai konsekuensi dari keadaan atopinya, yang bersifat bawaan, dapat menurun, kumat-kumatan, pruritus dengan gambaran dermatitis yang khas pada umur tertentu.

Pembagian- Dermatitis Atopik pada bayi ( Infantfle atopic dermatitis, Infantfle eczema) pada bayi (umumnya antara 2 bulan -2 tahun)- Dermatitis atopik pada anak-anak (Chfldhood atopic dermatitis) pada anak-anak (umumnya antara 4 - 14 tahun)- Dermatitis atopik dewasa ( Adult atopic dermatitis) pada remaja sampai tua

Kriteria diagnostic

Dermatitis atopik pada bayi1. Umur: antara 2 bulan - 2 tahun2. Terdapat gambaran dermatitis akut/subakut pada pipi kanan kiri, disertai/tidak pada ekstremitas bagian ekstensor, dengan tingkah laku yang menunjukkan rasa gatal. sedangkan dermatitis tsb. bukan disebabkan oleh peristiwa lain (infeksi, trauma dsb.)3. Kumat-kumatan (kecuali yang baru pertama kali)4. Penderita bersifat atopik, yang diambil dari adanya keluarga yang berpenyakit atopik (asma, rinitis alergi, eksema atopik)Penelusuran dilakukan dengan bahasa yang komunikatif.

Catatan:pada umur 2-4 tahun: jika gambaran lesi seperti pada bayi dapat dimasukkan dermatitis atopik infantil, sedangkan jika gambarannya seperti pada anak-anak, dimasukkan dermatitis atopik anak

Dermatitis atopik pada anak-anak dan dewasa:1. Umur anak-anak antara 4- 15 tahun, dewasa lebih dari 15 tahun2. Terdapat tanda-tanda dermatitis kronis di lipatan-lipatan siku, ketiak, inguina- femoral,lutut, bersifat simetris (dapat salah satu atau lebih) dan mungkin di tempat lain menyertai bagian-bagian yang pokok tadi, yang dirasakan gatal sedang sampai sangat. 3. Pruritus: gatal-gatal pada tempat dan di luar lesi4. Kumat-kumatan, atau dulu pernah menderita dermatitis atopik pada bayi5. Penderita bersifat atopik, yang ditandai dengan:a. adanya keluarga yang berpenyakit atopik (asma, rinitis alergik, dermatitis atopik) b. penderita sendiri pernah menderita penyakit atopik c. adanya kelainan fisik: kulit kering keratokonus hiperlinearis palmaris lipatan Dennie-Morgan dan wajah pucat fisura periaurikular iktiosis keratosis pilaris aksentuasi perifolikulard. adanya kepekaan-kepekaan:- dapat menderita penyakit ini sejak awal kehidupan- mudah terpengaruh/kumat oleh faktor lingkungan (cuaca, aero-alergen) dan emosi- gatal-gatat waktu berkeringat- lebih intoleran terhadap makanan- alergi terhadap wol clan salven- mudah terkena,infeksi kulit: bakterial, virus, pitiriasis alba- mudah respon terhadap reaksi tipe cepat (dan kurang respon terhadap reaksi tipe lambat)- dermografisme putih positif- mudah keilitis- mudah menderita eksema tangan dan kakie. adanya kelainan dari gambaran darah: eosinofilia, IgE meninggiKlinisRiwayat penyakit Penyakit mulai sejak dini Ada keluarga yang berpenyakit atopic Gatal-gatal yang sering atau terus menerus sekalipun tidak ada lesi kulit Kumat-kumatan berupa dermatitis pada tempat-tempat predileksi Peka terhadap berbagai hal: mudah terpengaruh/kumat oleh faktor lingkungan (cuaca, aero-alergen) dan emosi gatal-gatal waktu berkeringat lebih intoleran terhadap makanan alergi terhadap wol dan salven sering terkena infeksi kulit: bakterial, virus, pitiriasis alba

Pemeriksaan fisik:-Terdapat tanda-tanda dermatitis atopik: pada bayi: berupa dermatitis akut/subakut pada daerah pipi, ekstremitas ekstensor, simetris dan mungkin di tempat lain: kepala pada anak-anak: terdapat dermatitis kronis terutama di lipatan-lipatan siku, lutut, ketiak, inginofemoral yang simetris yang dirasakan gatal sedang sampai sangat pada dewasa: seperti pada anak-anak dapat meluas sampai di tempat lain: badan ekstremitas dll. bahkan dapat sampai seluruh tubuh, sedangkan bentuk ruamnya dapat sampai likenifikasi- Terdapat skarifikasi dimana-mana (akibat garukan karena gatal) - Terdapat tanda-tanda atopik yang dapat berupa: kulit kering keratokonus hiperlinearis palmaris lipatan Dennie-Morgan dan wajah pucat fisura periaurikular iktiosis keratosis pitaris aksentuasi perifolikular

Tes- Goresan tumpul: dermografisme putih positif- Tes tusuk, tes gores terhadap berbagai alergen lebih reaktif

laboratoris- eosinofil meninggi - IgE meninggi

PenatalaksanaanA. Secara umum1. Tidak terlalu banyak panas dan tidak sering mandi yang dapat menyebabkan kulit bertambah kering karena penguapan lebih banyak (terutama bagi yang kulitnya kering) 2. Kulit sering dibasahi (bagi yang kulitnya kering)3. Hindari iritasi pada kulit: bahan-bahan iritan (misalnya sabun, pelarut lemak dan lebih baik gunakan sabun berlemak), pakaian kasar dsb.4. Hindari alergen yang telah terbukti sebagai penyebab kumatnya, baik yang berupa makanan (misalnya telur) maupun aerogen (debu, serbuk sari dsb.)5. Hindari stres (karena memudahkan kumatnya) dengan cara diberi penjelasan6.Diberi penjelasan tentang penyakitnya, termasuk penggarukan dapat menimbulkan siklus gatal-garuk-gatal .

B. Topikal1. Kompres: untuk test akut, membasah, dapat digunakan shake lorion, garam fisiologis, lar. Perak nitrat 0,025 % selama 15 - 30 menit 4 kali sehari dan kalau sudah mengering dapat dilanjutkan dengan pelembab.2. Kortikosteroid: digunakan yang berpotensi rendah (misalnya krem hidrokortison 1 %) dengan catatan bahwa perlu hati-hati dengan kulit yang sensitif (terutama pada bayi) akan kemungkinan terjadinya efek samping topikal maupun sistemis. Untuk lesi kronis (terutama dengan likenifikasi) dapat dipertimbangkan penggunaan kontikosteroid dengan potensi kuat (misalnya triamsinolon)3. Preparat ter (mis Crude tar 1- 3 %, salep licadet 5 %) digunakan untuk lesi kronis, likenifikasi.C. Sistemik1. Antihistamin: diutamakan yang mempunyai efek sedatif (CTM, hidroksisin), yang dapat membantu mengurangi rasa gatal; kalau perlu dosis lebih tinggi dari pada umumnya.2. Kortikosteroid: kalau perlu untuk dewasa, kronis (lebih aman dengan cara suntikan). Tidak dianjurkan untuk bayi dan anak-anak.3. Antibiotik: terutama Eritromisin, ditujukan terhadap stafilokokus yang dapat menyebabkan kumat-kumatan.

D. Alternatif lainJika keadaan berat, sulit dengan terapi konventional:1. Penyinaran ultraviolet: baik dengan sinar matahari, UVA, UVB, PUVA 2. Terapi imunomodulasi.

4. DERMATITIS NUMULARISDefinisiPenyakit kulit dengan tanda dermatitis berbentuk bulat atau oval, dengan penyebab yang tidak jelas, kumat-kumatan.

Kriteria diagnostik1. Terdapat tanda dermatitis (umumnya akut atau subakut) berbentuk bulat (seperti mata uang) atau oval2. Rasa gatal yang bervariasi (umumnya ringan) 3. Kumat-kumatan4. Tanpa penyebab yang jelas (bukan karena alergi, infeksi dsb.)

Klinis- Dapat pada berbagai umur (umumnya dewasa)- Predileksi: dapat di berbagai tempat (terutama ekstremitas bagian ekstensor) - Keadaan kulit umumnya kering- Bentuk lesi: umumnya berupa dermatitis akut atau subakut (gerombolan vesikel monomort berbentuk bulat/oval, batas tegas, dengan rasa gatal yang bervariasi (umumnya tidak sangat)- Kumat-kumatan pada tempat semula maupun pada tempat lain, dengan sebab yang umumnya tidak jelas (sebagian karena faktor psikis)- Bila sembuh umumnya tidak menimbulkan sikatriks (biasanya hanya berupa hiperpigmentasi sementara)

laboratoris/tes Tidak diperlukan

Diagnosis bandingTinea korporis, Dermatitis kontak, salah satu tanda Dermatitis atopik

Penatalaksanaan Topikal: kortikosteroid ringan/sedang, bentuk krim atau salep (tergantung bentuk lesi) Kalau lesi eisudatif, dapat dikompres larutan garam fisiologis atau anti septik sampai mereda, kemudian baru diberi kortikosteroid. Sistemis: umumnya tidak perlu. Kalau lesi akut sampai terjadi eksudasi dapat diberi kortikosteroid sistemis ringan sampai-keadaan mereda (tidak terlalu lama) Untuk menghindari kumatnya: kalau kulit kering sering diberi pelembab. Kalau diketahui faktor penyebab atau stresor (misalnya.psikis) dikurangi dengan nasehat atau penenang5. DERMATITIS SEBOROIK Definisi :Penyakit kulit dengan tanda dermatitis pada daerah seboroik, bersifat kumat-kumatan, dengan penyebab yang tidak jelas

Kriteria diagnostik1. Terdapat tanda dermatitis berbentuk khas yaitu berupa eritem atau eritem disertaipapul-papul kecit dengan sisik kekuningan, barminyak pada daerah seboroik.2. Rasa gatal yang bervariasi (umumnya ringan) 3. Kumat-kumatan4. Tanpa penyebab yang jelas (bukan karena alergi, infeksi dsb. )

KlinisPada bayiPredileksi kepala, wajah, daerah-daerah lipatanBentuk lesi: di daerah kepata dapat berupa eritem dengan sisik yang tebat, berminyak,dinamakan cradle cap atau sela karang.Pada dewasa:terdapat gambaran dermatitis khas seperti di atas di daerah seboroik: misainya kepala (seperti dandruff tetapi sisiknya lebih tebal), dahi, alis, lipatan-lipatan nasolabial, belakang telinga, dada, ketiak dllDiagnosis banding Pada kepala: Psoriasis Pada bayi: Dermatitis atopik Pada lipatan-lipatan: Dermatofitosis, KandidiasisPenatalaksanaanTopikal: kortikosteroid ringan/sedang, bentuk krim atau salep (tergantung bentuk tesi) Lesi berupa sisik tebal di kepala diberi minyak untuk metepaskannya dengan lebih mudah, kemudian dapat diberi kortikosteroid ringan. lesi berupa dandruff dapat dibersihkan dengan shampoo (a. l. yang mengandung selenium sulfida) Sistemis: umumnya tidak pertu. Kalau lesi akut sampai terjadi eksudasi dapat diberi kortikosteroid sistemis ringan sampai keadaan mereda (tidak terlalu lama) Untuk menghindari kumatnya: kalau diketahui faktor penyebab (misatnya psikis) dikurangi dengan nasehat atau penenang. Penderita diberi tahu tentang penyakitnya sehingga dapat menerima keadaannya dan tidak memperberat beban psikisnya.

6. DERMATITIS STASIS DefinisiPenyakit kulit yang berhubungan dengan hambatan aliran darah batik dari tungkai bawah, yang ditandai dengan dermatitis kronis tungkai bagian distal, disertai pengencangan kulit, hiperpigmentasi, serta pengecitan bagian itu, sedangkan bagian proksimainya terdapat gambaran varises sehingga menimbulkan gambaran botol terbalik, bersifat kumat-kumatan.Kriteria diagnostik1.Terdapattandadermatitiskroniskhasdidaerahtungkaidistal,disertaipengencangankulit,hiperpigmentasidisertaipengecilanbagianitu.2.Sebelahproksimalterdapatvarises.3.Rasagatalyangbervariasi(ummnyaringan)4.Kumat-kumatanMinisDi bagian distal kulit terdapat tanda-tanda dermatitis kronis yang sering tidak begitu jelas, disertai dengan pengecilan (atrofi karena kekurangan makanan disebabkan karena insufisiensi aliran darah yang disebabkan kerusakan katup vena), hiperpigmentasi (karena ekstravasasi hemosiderin), sering terdapat juga ulkus kronis yang sukar sembuh (karena nutrisi kurang). Bagian proksimat dermatitis terdapat gambaran varises sedang pada bagian distal (kaki) terdapat edema.PenatalaksanaanTerhadap dermatitisnya: disesuakan dengan bentuk tesi yang terjadi, kalau akut kompres, kalau kronis dapat diberi krim atau salep.Kalau ada ulkus diberi antiseptik atau antibiotik, dengan catatan seapat mungkin yang tidak menimbulkan sensitisasi.Terhadap stasisnya: pada saat tidur kaki ditinggikan. Kalau perlu pada saat aktif tungkai dibatut dengan tekanan, untuk lebih mempertancar aliran darah.

7. LIKEN SIMPLEKS KRONISDefinisiPenyakit kulit yang ditandai dengan lesi berupa likenifikasi yang dirasa gatal, kumatkumatan, dengan penyebab tidak jelasKriteria diagnostik1. Terdapat tanda dermatitis kronis khas berupa gerombolan papul yang dirasakan gatat (bagi lesi yang belum begitulama) atau berupa likenifikasi dengan atur-atur bersilangan yang berbentuk romboid, diraskan gatal, terdapat di daerah yang mudah dicapai oleh tangan (untuk menggaruk)2. Kumat-kumatan3. Penyebab tidak diketahui

Klinis,1. Biasanya terdapat pada orang dewasa atau tua2. Timbutnya lesi secara lambat. Mula-mula hanya dirtasakan gatal (dengan sebab tidakjelas), karena sering digaruk timbul papul-papul menggerombot clan karena sering digaruk makin lama menjadi tebal (likenifikasi), dengan atur-atur bersilangan membentuk gambaran romboid3. Predilksinya di daerah yang mudah digaruk: tengkuk, siku, lutut, dll.4. Kumat-kumatan

Diagnosis bandingTinea korporis yang kronis, Dermatitis atopik, Dermatitis numularis kronik, Dermatitis kontak kronik

PenatalaksanaanTopikal dengan kortikosteroid sedang sampai kuat, dalam bentuk salep o.k. bentukan biasanya kronis. Kalau perlu secara oklusif.Kalau perlu diberi penenang kalau faktor psikis dinyatakan sebagai penybab atau mempermudah kumatnya.8. IMPETIGODefinisiInfeksi Wit oleh stafilokokus aureus atau streptokokus group A hemolitikus

Kriteria diagnosis1. Erosi superfisial krusta tebal berwarna kuning madu dengan dikelilingi lesi satelit berupapapula'2. Impetigo bulosa: bula dinding kendor, mudah pecah, tertutup krusta warna kuning

Pemeriksaan1. Anamnesis lecet,luka-luka di kulit 2. MinisMula-mula berupa papula eritematous, pada wajah, kulit kepala dan ekstremitas.Kemudian berubah menjadi vesikel atau bula yang mengalami erosi menjadi tertutupkrusta kekuningan3. LaboratoriumCat Gram: stafilokukus atau streptokokus

Diagnosis banding1. Gigitan serangga 2. Ektima

Manajemen1. Umum : antibiotik sistemik golongan penisilin atau eritromisin, antibiotik topikal seperti sodium fusidat (Fucidin')2. Khusus:Indikasi perawatan : jika lesi luas menjadi NET (nekrolisis epidermal toksik)9. EKTIMADefinisiInfeksi yang disebabkan oleh streptokokus group A tetaknya lebih dalam dibanding impetigo

Kriteria diagnosis1. Ulkus lebih tertutup krusta tebal, kulit di sekitarnya eritematous 2. tokasi : tungkai bawah atau daerah terbukaPemeriksaan1 . Anamnesis: koreng2. Klinis : mula-mula berupa vesikel atau pustula, kulit di sekitarnya eritematosa, kemudian membesar, erosi dan ulkus tertutup krusta 3. laboratoriumCat Gram: streptokokusDiagnosis banding1. Impetigo2. PrurigoManajemen1. Umum : antibiotik sistemik golongan penisilin atau eritromisin, antibiotik topikal seperti sodium fusidat (Fucidin )2. Khusus : -10. FURUNKEL DAN KARBUNKELDefinisiInfeksi stafilokokus pada fotikel rambut lebih dalam dan jaringan di sekitarnya Kriteria diagnosis1. Nodul subkutan, butat2. Fluktuasi atau terdapat pustula kecil3. Bila ruptur ketuar pus4. Karbunkel bila yang terkena beberapa folikel rambutPemeriksaan1. AnamnesisTimbut benjolan kemerahan yang terasa nyeri pada daerah berambut. Kemudian dapat ruptur spontan dan mengetuarkan nanah2. laboratorium : stafilokokus

Diagnosis banding,1. Akne konglobata2. Hidradenitis supurativa ManajemenUmum:jaga kebersihanKhusus : antibiotika sistemik (golongan penisilin, eritromisin, klindamisin) Jika sudah matang diinisisi

11. FOLIKULITISDefinisiInfeksi fotikel rambut yang disebabkan stafilokokusKriteria diagnosis1. Pustula bentuk kubah pada muara folikel rambut2. Gatal dan nyeri

Pemeriksaana. Anamnesis: timbut plenting-plenting bernanah pada kulit kepata atau ekstremitas b. Minis : pustula-pustula pada folikel rambut c. laboratorium: cat gram: stafitokokus

Diagnosis banding Periporitis, tinea barbae

Manajemen1. Umum : jaga kebersihan dengan disabun beberpa kali perhari2. Khusus :- Antibiotika topikal, misal Fucidin- Antibiotika sistemik (golongan penisilin, eritromisin, klindamisin)12. ERISIPELAS DAN SELULITISDefinisiPenyakit kulit dan jaringan subkutan disebabkan streptokokus

Kriteria diagnosis1. Kulit yang terkena eritematous, edem, panas2. Erisipelas : batas tegas, kadang dijumpai vesikel atau bula3. Selulitis: batas tidak tegas4. Sering disertal gejala konstitusi (panas, menggigil, dan malaise)

Pemeriksaan1 . AnamnesisKulit yang terkena terasa merah, bengkak dan nyeri

2. Klinis- Predileksi : tungkai bawah, pipi- Dermatologi: edem, eritem, indurasi, panas lokal dan nyeri tekan 3. laboratorium : Usapan kulit dengan cat Gram: steptokokus

Diagnosis banding1. Angiodem2. Morbus Hansen3. Erysipeloid.Manajemena. Umum: antibiotik gotongan penisilin, eritromisin atau klindamisin selama 5-7hari b. Khusus : indikasi perawatan : bila disertai gejala sistemik terberat dan KU jelekKomplikasiSepsis terutama pada orang tua Konsultasi :-13. LEPRATanda-tanda pokok1. Adanya lesi kulit yang khas (bercak/plak hipopigmentasi/eritematosa, papul atau nodul) 2. Anestesi pada tesi3. Pembesaran saraf tepiDiagnosis lepra ditegakkan jika ditemukan minimal 2 atau 3 tanda pokok di atas, atau ditemukan kuman tahan asam pada sediaan apus irisan kulitKlasifikasi1. Menurut gambaran klinis dan histopatologis, lepra diklasifikasikan menjadi tipe TT, BT, BB, BL, LL dan I2. Menurut WHO, lepra digolongkan menjadi 2 yaitu lepra pausibasiler (PB) dan lepra multibasiter (MB) Lepra PB adalah lepra TT, BT dan I, dan pada pemeriksaan bakteriologis negatif Lepra MB adatah lepra LL, BL, BB dan semua tipe dengan pemeriksaan bakteriologis positifPemeriksaan1. AnamnesisTimbut bercak atau benjolan dengan rasa tebal/matirasa, kadang-kadang ada rasa nyeri pada lengan/tungkai, sendi-sendi, demam, pilek dan mata nrocos

2. Klinisa. Dermatotogis (lokasi dan ujud kelainan kulit) b. Tes sensibilitas (sentuhan, nyeri dan suhu) c. Pembesaran sarafd. Tes lepromin (bila diperlukan)3. Laboratorium-Bakteriologis: sediaan apus dari irisan kuUt dan apusan mukosa dengan pewarnaan Zieht-Neelsen atau modifikasinya-Serologis: pengukuran antibodi anti M.leprae (jika-diperlukan)-PA: biopsi.lesi kulit dan/atau saraf (jika dipertukan) 4. Penunjang lainPemeriksaan ENMG (jika diperlukan)Diagnosis banding1. Lesi kulitMakula hipopigmentasi : leukoderma, vitiligo, tinea, tinea vesikolor, pitiriasis alba, morfea dan parutPlak eritem : tinea korporis, lupus vulgaris, lupus, eritematosus, granuloma anutare, sifilis sekunder, sarkoidosis, leukemia kulit dan mikosis fungoides Ulkus : ulkus diabetik, ulkus katosum, frambusia, penyakit Reynaud dan Buerger2. AnestesiNeuropati perifer, neuropati diabetik, amiloidosis saraf, trauma, siringomieli

Komplikasi1. Komplikasi imunologis : reaksi lepra tipe I (reversal) dan reaksi tipe II (eritema nodosum leprosum/ENL)2. Komplikasi neurologis : ulkus, claw hand, drop hnndo, drop foot, kontraktur, mutilasi dan resorbsiManajemen1. UmumSemua penderita lepra diobati dengan regimen MDT -WHO yang terdiri atas obat-obat Dapson, Lampren clan RifampisinLepra PB : Dapson 100 mg/hari, Lampren 300 mg/bulan (diawasi) dan 50 mg/hari (swakelola), dan Rifampisin 600 mg/butan (diawasi) 2. KhususReaksi tipe I dan tipe II ringan cukup diberikan aspirin atau klorokuinReaksi tipe I berat harus segera dibert kortikosteroid (prednisoton) dengan dosis 30-45 mg/hari sampai gejala neuritis berkurang kemudian diturunkan secara pertahan. Reaksi tipe II berat dapat diberikan kortikosteroid dengan dosis 30 mg/hari klinis. Jika ada neuritis pertu dilakukan imobitisasi pada anggota badan yang terlibat3. Indikasi perawatan rumah sakit- Reaksi lepra berat (tipe I datau II)- Penderita dengan keadaan umum jelek (lemah, utkus dengan gangren)

Konsultasi yang diperlukan Oftalmotogi Neurologi Bedah/ortopedi Interna PRM

14. DERMATOMIKOSIS (DERMATOFITOSIS)Defi nisiMerupakan penyakit jamur superfisiat yang disebabkan oleh ketompok dermatofita(Trichophyiton sp. , Epidermophyton sp. dan Microsporum sp.)

Kriteria diagnosis1. Terasa gatat terutama pada saat kondisi kulit lembab (berkeringat)2. Ada lesi (kelainan kulit) berupa lingkaran (circinate), berbatas tegas, tepi meninggiyang terdiri atas papula-papula, bersisik (skuama) dan sedikit eritematosa. Bagian tengahhalus seperti menyembuh (central clearing).3. Beberapa lesi dapatfbergabung membentuk gambaran polisiklik. 4. Karena gambaran tersebut tersebut disebut juga tinea circinata.KlasifikasiNama-nama penyakit dermatofitosis berdasarkan pada:-Lokasi anatomis: Tinea kapitis, tinea fasiei, tinea korporis, tinea kruris, tinea pedis, tinea manum.-Penyebab: Trikopitosis, Epidermopitosis, Mikrosporosis.-Bentuk: tinea sirsinata, tinea imbrikata-Nama Orang : Kerion Celsi.Pemeriksaan1. Anamnesis: Gatat-gatal pada waktu berkeringat sudah beberapa lama (butan, tahun). 2. Ktinis: ada gambaran tesi melingkar (circinate) yang bertambah lebar, bersisik di tempattempat sesuai yang diketuhkan penderita.3. Laboratorium:-Lampu Wood terutama untuk tinea kapitis.-KOH 30 % untuk metihat hifa dan spora dari skuama, rambut, dan kuku.-Kultur atau biakan bila dianggap perlu.-Pemeriksaan penunjang lainnya: Gula darah untuk mengetahui penderita DM kalauada indikasi.Diagnosis banding Psoriasis vutgaris Pitiriasis rosea Dermatitis kontak Eksema numularis

Predisposisi- Kebersihan- Kelembaban- Penyakit DM ManajemenUmum : - jaga kebersihan kulit- menghindari pakaian yang terlalu ketat- diusahakan tidak menggaruk-garuk atau menggosok-gosok.Khusus:A. Terapi topikalUmum . - Salisil spiritus 5 % - Salisil Zalf 5-10 % - Whitfild zalf - AAPOL zalfKhusus . - Siklopiroksolamin- Ketokonasol- Butenafin HCI. - Sutconazol nitrat- Naftitin Hcl- Terbinafine HCI - Amorotfin Hcl. - Nystatin Bifonasol- Tolnaftate TioconasotCatatan : untuk obat topikal dioleskan sehari dua kali sesudah mandi, paling sedikitsekati sehari malam hari.B. Sistemik: Ketokonasol Griseofulvin Nistatin Fluokonasol Itrakonasot Ampfoterisin B Terbinafin HCI.15. KANDIDIASISDefinisiKandidiasis kutan merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh spasies Candida sp. Bisa mengenai kulit mukosa dan kadang-kadang bisa mengenai paru

Kriteria diagnosis,1. Terdapat lest kulit membasah wama merah daging, kadang-kadang ditutupi selaput berwarna putih (jaringan maserasi) dengan dikelilingi pustula, papula (test satelit).2. Tempat predileksi pada daerah-derah lipatan daerah tembab seperti inguinal, infra mamae, tipatan kulit pada orang gemuk.3. Pada daerah mulut dan vagina atau daerah lain tampak ada maserasi kulit yang agak tebal, kalau dilepas meninggalkan erosi atau utkus pada mukosa. Keadaan ini bisa terjadi pada seta-sela jari.KlasifikasiSesuai dengan umur dan tokasi1. Kandidiasis kongenital, timbul sejak lahir atau segera setelah lahir. Lesi meliputi kepala,badan dan ekstrimitas dan dapat sembuh spontan dalam 4-7 hari.2. Kandidiasis neonatal: Terjadi 1 minggu setetah lahir biasanya pada mulut dan perianal,sembuh spontan setelah 4-7 hari.3. Kandidiasis pada anak (Infant candidiasis): Biasanya pada anak gemuk.4. Kandidiasis kutan: biasanya pada orang gemuk5. Kandidiasis oral: adanya lapisan putih atau ulkus dangkal dan disekelilingnya lapisanputih.6. Kandidiasis vaginal: sering terjadi pada daerah vulva dan vagina.7. Kandidiasis interdigital: pada sela-seta jari yang datam (masuk).PemeriksaanAnamnesis penderita mengetuh rasa gatat, pedih kadang-kadang panas.Klinis: Terdapat lesi berupa daerah berwarna merah daging , basah, terdapat lesi berupa pustula, papula eritem pada daerah disekitar lesi.LaboratoriumDitemukan pseudohyfa atau gambaran set ragi dengan larutan KOH 30 %. Ditemukan Candido sp. pada kultur (tidak penting)Diagnosis banding1. Intertrigo2. Dermatitis kontak iritan. 3. Dermatitis kontak alergi 4. Dermatofitosis5. Miliaria6. Psbriasis

PredisposisiPekerjaan: tukang cuci, pembuat roti dll.Obat-obatan : pemberian steroid dan antibiotik jangka panjang. Penyakit: Diabetes melitus.Lairi-lain: kehamitan, kegemukan, kelembaban.

ManajemenUmum: menghindarifaktor predisposisi.Khusus.Terapi topikal : - Nystatin -KlotrimasolSistemik. : - Ketokonasol- Nistatin- Fluokonasol- trakonasol al

16. PITIRIASIS VERSIKOLORDefinisiPenyakit kulit karena jamur Malesesia furfur (Pityrosporum orbicularel ovate) yang ditandai dengan makula hipopigmentasi atau hiperpigmentasi.

Kriteria diagnosisBercak hipopigmentasi atau hiperpigmentasi (coklat) berbentuk bulat kecil-kecil sampai beberapa cm dan dapat bergabung. Blasanya mengganggu penampilan. Finger nail sign positifPredileksi pada daerah-daerah bertemak : wajah dada punggung, lengan atas dan leher. Pemeriksaan KOH ditemukan hifa dan spora.

PemeriksaanAnamnesisTerdapat bercak-bercak putih atau coklat, yang gatat waktu berkeringat. Berkembang lambat mulai dari bentuk titik-titik kemudian melebar. Masing-masing test dapat bergabung membentuk lesi yang lebih besar.

PemeriksaanTerdapat makula atau patch hipo atau hiperpigmentasi bentuk bulat dengan skuama halus pada bagian tengahnya. Terdapat dua bentuk yaitu bentuk folikuler yang berbentuk butat kecil-kecil berada disekitar folikel rambut dan bentuk makuta yang mempunyai ukuran lebih besar, dengan batas tegas.Pemeriksaan penunjang dengan tampu Wood terjadi fluoresensiPemeriksaan mikroskopis skuama dengan KOH 30 % didapatkan gambaran hifa dan spora.

Deferensial diagnosis- Pitiriasis rosea-Pitiriasis alba- Hiperpigmentasi pasca inflamasi - Lepra - inea korporis.

ManajemenUmum : Hindari kelembaban.Terapi : Topikal: Salisil spiritus 3-5 %Salep salisil 5 %Larutan Na thiosulfat 20 % Selenium sulfide 2,5 % KlotrimasotTerbinafinSistemik : Ketokonasol 200 mg selama 10 had atau 400 mg dosis tunggai.17. HERPES SIMPIEKS DefinisiPenyakit infeksi yang disebabkan virus herpes simpleks Kriteria diagnosis1. Vesikel bergerombol; nyeri/gatal seperti ditusuk-tusuk 2. Segera mengatami erosi dan krusta3. Terlokalisasi pada satu tempat (regio anatomi), kambuh secara periodik pada tempat yang sarna baik di kulit maupun mukosaPemeriksaan1. AnamnesisTimbul gomen/sariawan, nyeri2. Gingivostomatitis primer: lesi oral muncut secara tiba-tiba berupa vesiket dan erosi pada fidah, patatum, faring, ginggiva, mukosa bukat, bibir terasa sakit, panas tinggi, limfadenopati regional, sakit tenggorokan, sakit waktu menelan dan amalise. Dalam waktu beberapa jam vesikel perubah menjadi erosi yang tertutup membran putih kekuningan. Ginggiva merah, bengkak dan sakit. lesi sembuh dalam waktu 2-6 minggu. Herpes fabialis rekuren: timbul vesikel, erosi sampai ulserasi dangkal yang tertutup krusta, tidak sakit dan sembuh dalam waktu 5-7had3. taboratoriumTes Tzanck : dijumpai multinudeoted gJant cellDiagnosis banding1. ringitis2. Difteria3. Sindrom Stevens-Johnson 4. KandidiasisMana jemen1. Umum : kompres NaCI, anatgetik-antipiretik, vitamin C dosisi tinggi, roboransia syaraf, antibiotik topikal2. Khusus: acyclovir 5 x 200 mg/hari selama 5 hari 3. Intensif: bila ada gangguan keseimbangan cairan

Komplikasi1. sema herpetikum (Kaposi's varicelliform eruption)2. Desiminasi organ interna3. Utkus kulit kronis progresif (cronic progressive cutaneous ulcer)

Konsultasi1. Herpes keratoconjuntivitis : konsul penyakit mata2. Sakit tenggorokan berat : konsul penyakit THT18. HERPES ZOSTER DefinisiPenyakit infeksi yang disebabkan virus zoster-varicella akibat paparan ulang atau reaktivasi

Kriteria diagnosis1.Biasanya terjadi pada dewasa/tua2. UKK berupa vesikel umbficated bergerombol, distribusi secara dermatomal, unilateral. Tiap gerombol bentuknya monomorf, dengan gerombol yang lain polimorf.3. Sebelum timbul lesi didahului gejala prodroma( berupa nyeri di daerah lesi

Pemeriksaan1. AnamnesisDengan rasa sakit seperti ditusuk-tusuk, pegal, hiperestesi, dan lain-lain pada daerahyang terkena2. KlinisErupsi dimulai sebagai papula eritematous bergerombol, distribusi secara dermatomal,unilateral, yang segera berkembang menjadi vesikel, pustula3. laboratoriumTes Tzanck, ditemukan multinucleated gint cell

Diagnosis banding Herpes simpleks

ManajemenUmum : imptomatis: analgetik, neurotopik vitamin, kompres, losio kocokKhusus : pada penderita di atas 40 tahun: kortikosteroid 30 mg/hari diturunkan secarabertahap, untuk mencegah post herpetic neuralgia; acyclovir 5 x 800 mg/hariselama 7 hari.Intensif : indikasi perawatan : herpes zoster oftatmikus, Rumsy Hunt Syndrome, herpes zoster generalisataKomplikasi1. Postherpetic neuralgia 2. Keratitis zoster '3. Bell's palsyKonsultasi1. Unit Penyakit Dalam 2. Unit Penyakit THT

19. VARISELADefinisiPenyakit infeksi yang disebabkan virus zoster-varicella Kriteria diagnosisDapat terjadi pada anak-anak, tetapi dapat juga mengenai orang dewasa. Dimulai dengan gejala prodromal berupa demam dan malaise. UKK : vesikel dengan kulit di sekitarnya eritematous, generalisata, mengenai kulit dan mukosa. Vesikel segera berubah menjadi pustula, umbilicated, erosi dan krusta. lesi baru yang timbul secara tiba-tiba/serentak dalam waktu lebih dart 3-5 hari, sehingga test tersebut dalam semua fase perkembangan dan resolusinya terjadi bersama-sama.Pemeriksaana. AnamnesisDemam subferit, malaise, diikuti adanya bintik-bintik berairb. Minis : vesikel pada mukosa dapat terkena. Terdapat vesikel umbilicated, pustula, erosi clan krustac. laboratoriumTes Tzanck: diketemukan muttinucteated giant cellDiagnosis bandingImpetigo. Erupsi obat tipe vesiko-pustular; folikutitis Manajemen1. Umum : simtomatis antipiretik, antihistamin, losio kocok2. Khusus : asiklovir 5 x 800 mg terutama pada penderita dengan immunocompromized selama 7 had3. Indikasi perawatan : bila ada komplikasi dan gejala ensefalitisKomplikasiPneumonia, Ensefalitis Konsu ltasiBita terjadi pneumonia: Penyakit Dalam Bila terjadi ensefalitis : Penyakit Saraf

20. VERUKA VULGARISDefinisiPenyakit infeksi yang disebabkan human papilloma virus (HPV) Kriteria diagnosis1. Papula hiperkeratotik, berwarna seperti kutit normal, permukaan verukosa 2. Bentuk lesi bervariasi, tergantung lokasiPemeriksaanI . AnamnesisTimbul benjolan/kutil tidak nyeri2. MinisMula-mula berupa papula kecil, mengkilat, transulen, yang kemudian berkembang menjadi papula dengan permukaan verukosa 3. Laboratorrum : -

Diagnosis banding,1. Keratosis aktinik 2. Keratosis seboroikManajemen1. Umum :2. Khusus : eksisi, etektrodesikasi21. SKABIESDefinisiPenyakit kulit oleh karena infeksi Sarcoptes scabiei Kriteria diagnosis1. Gigitan serangga 2. Papular urticaria 3. PrurigoManajemen1. Umum : jaga kebersihan perseorangan/keluarga2. Khusus :- 2-4 zalf, malam berturut-turut diulangi fi minggu kemudian- Emutsi benryl benzoat 25% dengan cara yang sama- Permetrin 5 %, diolyoioaioada kulit dan dibiarkan setama 8-14 jam,kemudian dicuci- Crotaminton- Lindane22. ERUPSI OBATDefinisiReaksi pada kulit atau selaput lendir yang tidak diharapkan akibat penggunaan obat secara sistemis pada dosis diagnosis, terapeutik maupun profitaktik

Kriteria diagnostik1. riwayat penggunaan obat sistemik2. timbut reaksi pada kulit setelah penggunaan tsb. 3. bukan oteh sebab lain4. gambaran klinisnya sesuai dengan gambaran klinis akibat obat tsb secara umum/ teoritis5, ada riwayat reaksi yang sama setelah penggunaan obat tsb. (untuk peristiwa yang lebih dari satu kati)6. lesi menyurut setetah penggunaan obat tsb. dihentikanKlinisBeberapa bentuk reaksi:Eritem:Dapat hanya bebrapa eritem, dapat pula sampat banyak berupa bercak-bercak eritem tersebar menyerupai Morbiti (Eritema morbiliform) terasa gatal. (a.l. o.k. ampicillin). DD: Morbili (panas tinggi)Sifilis stadium II (tidak gatal, tidak panas, termasuk telapak tangantMakulo-papulamakula dan papula kemerahan, tersebar dan ada yang bergerombol o.k. trimroprimsulfametoksasolMakulo-papula-purpurikmakula dan papula kemerahan, disertai emoragi o.k. FemasetinIntertriginosapada lipatan-lipatan; lesi kemerahan; sebagian kehitaman, membasah, ada selaput putih ( a.t. o.k. asam mefenamat)DD: kandidiasisDeskuamasi setelah eritemmulamula eritem, kemudian disusul pengerasan dan pengelupasan (a.l. o.k. trimetropimsulfa-metoksasol)DD: Keratosis palmo-plantar, Dermatitis kontak iritanDermatitis eksfoliatif /eritrodermaseturuh tubuh Wit merah dan mengelupas (a.l. o.k. sulfametoksasol)DD: Dermattits'eksfoliatif dengan dasar penyakit lain misalnya: Dermatitis atopik, Dermatitis kontak, Dermatitis seboroik, Pitiriasis rubra pitarisUrtikadapat timbut ringan sampai berat (angioedema), sedikit sampai menyeluruh a.l. o.k. penisitinDD: Urtikaria o.k. makanan, idiopatikEritema nodosumnodus-nodus kemerahan, di berbagai tempat (kebanyakan di daerah ekstensor tungkal bawah), nyeri tekan.DD: Eritema nodosum akibat Infeksf Stafitokokus, Tbc, Lepra (Eritema nodosum leprosum )Peka terhadap sinar.bag. yang terkena sinar menjadi kemerahan, bagian yang tertutup tidak ada perubahan (a.l. o.k. karbutarpfd)Fixed drug eruptionmula-mula kemerahan, kemudian hitam kebiru-bfruan tepinya kemerahan, kadang-kadang disertai buta, kumat pada tempat yang sarna, kemudian menghitam dan menetap sampai lama (a.l. o.k. tetrasiklfn)predileksi: terutama daerah bibir dan genitalpada genital (terutama glans penis) merupakan predileksi yang cukup sering (disertai bentuk bula yang kemudian pecah, menge(upas jadi erosi dpt membekas jadi hitam) DD: purpura, hematom (untuk yang berupa pigmentasi), pemfigus, pemfigoid Bulosa (yang berupa bula)Akneformls:Papul-papul eritematosa tersebar di befiagai tempat, menyerupai akne paputosa, tanpa komedo, dapat metuas di luar daerah akne. (a. l. o.k. kortikosteroid, preparat halogen) D0: Akne (ada komedo, terbatas di daerah akne: wajah, dada atas, punggung, tengan atas ekstensor)Eksematosa:Reakst berbentuk dermatitis akut, berbentuk mumular dengan berbagai ukuran, tersebar di berbagai tempat, hampir serentak ( a.l. o.k. penisilin) DD: Dermatitis numularisReaksi silangdua zat dengan rumus kimia yg hampir sama (sedikit berbeda) dapat memberikan reaksi yang samalaboratoristidak banyak membantuTestes provokasi tidak dlkerjakan (tidak etis clan dapat berbahaya) PenatalaksanaanSedapat mungkin dicari penyebabnya dan kemudian dihlndari Topikal: tergantung bentuk test Sistemis: kortiko steroid, antihistamin (kalau perlu)

23. URTIKARIA DefinisiPenyakit dengan tanda utama urtika(Yang dimaksud "urtika" di sfnt: wheat, bldur, merupakan ruam ku(it yang timbul berupa edema Wit superfisial, berbatas tegas, cepat timbul dan menghilang dengan sendirinya datam waktu yang relatif cepat, datam beberapa jam)Kriteria diagnosistimbul urtika dalam saat menderita penyakit iniCatatan:- karena tanda urtika hanya muncul setama beberapa jam saja, kemungkinan pada waktu pemeriksaan: dijumpai urtika tidak dijumpai, tetapi pada anamnesis terdapat tanda urtika Pembagian: - Urtikaria akut, bila berlangsung kurang dari 6 minggu- Urtikaria kronik, bila berlangsung lebih dari 6 minggu Pengelolaan:1. menghindari penyebabnya2. menghilangkan gejalanya3. mencegah timbulnya gejalaI. Menghindari penyebabnya jika diketemukana. Makanan: diketahui dengan cara:- memperhatikan riwayat hubungan antara setiap makan makanan tsb. dengan timbulnya urtika: timbut jika makan dan tidak timbut jika tidak makanan tsb.- prbvokasi jika tidak membahayakan Yang perlu dicurigai a.l.:- makanan asli: ikan, udang , kerang, kepiting, tetor, jamur- aditif: bahan pengawet (as. benzoat), pewarna (gol.azo), ragib. Obat: diketahui dengan cara:- riwayat hubungan penggunaannya dengan timbulnya urtika - provokasi jika perlu dan tidak membahayakan Yang pertu dicurigai: penisilin, aspirinc. Inhatan: diketahui dengan cara:- riwayat hubungan antara pajanan dengan timbulnya urtika Yang pertu dicurigai a.l.: tepung sari, bulu, debud. Vaksin, serume. Gigitan seranggaf.Psikisg. Tekanan: pada tempat-tempat yang tertekan: ikat pinggang, gelang jam dsb.h. Fisik: digores dengan benda kecil, timbul urtikai. Sinar: pada tempat yang kena sinar mataharij. Dingin: provokasi dengan tabung berisi air esk. Kotinergik: dengan otah raga hingga ketuar keringatL. Kontak: provokasi dengan kontak dengan bahan yang bersangkutanII. Menghilangkan gejala/tanda-daerah urtika dihangatkan: botol diisi air hangat, tampu, alat penghangat lain-bedak anti-pruritik, mengandung mental, kamfer dsb.-kalau pertu dapat digunakan adrenalin, atau kortikosteroid III. Mencegah timbulnya gejala-antihistamin H1 (dengan daya competitive inhibition dan kalau ada yangmempunyal daya menghambat degranulasi set mast) dengan dosis tergantungjenis obat, kemudian dapat dikurangi, tergantung gejata yang timbul. Untukurtikaria kronik lebih balk digunakan antihistamin long-acting-kalau pertu dikombinasikan dengan antihistamin H2

24. SINDROM STEVENS-JOHNSON (Eritema multiforme mayor)DefinisiSindrom Stevens-Johnson adatah penyakit reaktif yang mengenai kulit clan selaput lendir, serta daerah pturiorifisial disertai gejala sistemik

PenyebabSindrom Stevens-Johnson merupakan penyakit reaktif yang disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: obat-obatan (merupakan penyebab tersering: sulfonamid. fenobarbital, penisilin. metampiron, dll, infeksi, paling sering infeksi virus herpes simpleks: neoplasma; trauma fisik seperti sinar matahari, sinar X; faktor hormonal; penyakit kolagen.

Kriteria diagnosisTanda-tanda pokok adanya trias yaitu : lesi Wit berupa makuta eritem, vesikel, bula atau purpura, dengan atau tanpa lesi iris atau target; erosi pada mukosa (mulut, mata atau genital).

Pemeriksaana. AnamnesisTimbut bercak kemerahan, lepuh-lepuh pada kulit yang tersebar luas, disertai kelainan pada selaput lendir mulut, mata dan kemaluan, disertai demam clan lemah b.Klinis:- Dermatologis : ujud kelainan kulit dapat berupa makula eritematosa, purpura,vesikel atau bula dengan dasar eritem serta dijumpai lesi target. Pada mukosadijumpai adanya erosi, eksudasi dan krusta - Mata: konjuntivitis dan keratitis- Kelainan sistemik : demam, gangguan keseimbangan cairan dan elektrotit c. Laboratorium/penunjang:- Darah: rutin (lekosit, trombosit, hitung jenis, KED, elektrolit, protein total, CRP kultur clan tes sensitivitas- Urin: rutin- Sitotogi: usapan dasar bula

Diagnosis bandingNekrotisis epidermal toksik. pemfigus vulgaris

KomplikasiGangguan keseimbangan cairan clan elektrolit; infeksi dan,syok septik; sindrom distres respirasi; kebutaan

Manajemen- Umum : eliminasi faktor penyebab; gangguan keseimbangan cairan clan elektrolit,perawatan luka bakar; memperbaiki keadaan umum- Khusus : antibiotika profitaksis spektrum luas turunan sefalosporin, kortikosteroid im/iv atau peroral setera prednison 1-2 mg/kg BB; topikal: larutan povidon iodin 10%- Perawatan: dirawat di ruang isolasi, ruang luka bakar atau ICU

Konsultasi yang diperlukan- Mata- Penyakit Dalam - Unit Luka Bakar- Unit Perawatan Intensif25. NEKROLISIS EPIDERMAL TOKSIKDefinisiNekrolisis epidermal toksik adalah penyakit kulit reaktif akut ditandai dengan lesi kulit berupa butta, epidermotisis, nekrosis, erosi Was, biasanya bersifat generatisata dan dapat mengenai mukosa.PenyebabSama dengan sindrom Setevens-Johnson; pada bayi dan anak-anak dapat disebabkan infeksi stafilokokus. Kriteria diagnosis1. Terdapat gejala sistemik berupa demam, malaise dan keadaan umum jelek2. Wit mengatami epidermotisis, nekrolisis dan erosi Was 3. Mukos mutut, mata atau genital mengalami erosiPemeriksaan1. AnamnesisBadan demam, malaise dan nyeri kepala; Wit kemerahan dan terasa panas, dan ngtonyom2.Klinis-Dermatologis; terdapat epidermolisis dan nekrosis, tanda Nikolski positif Kelainan sistemik: demam, keadaan umum jetek, kesadaran menurun dan mungkin .gangguan keseimbangan cairan dan etektrolit Mata: konjungtivitis dan keratitis3. taboratorium-Darah rutin: Hb, (eukosit, trombosit, hitung jenis, KED, CAP etektrotit, kultur dan tes sensitifitas-Urin: rutin4. Penunjang Pemeriksaan sitotogiDiagnosis bandingSindrom Stevens-Johnson, Staphylococcal scalded skin syndrome (pada bayi/anak-anak) KomplikasiGangguan keseimbangan cairan dan etektrolit, infeksi dan syok septik; respiratory distres syndrome; gangguan pada mata sampai terjadi kebutaanManajemen1. Umum : penderita pertu dirawat di ruang isolasi, atau unit luka bakar, mengatasi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit2. Khusus : antibiotika spektrum luas (gotongan sefalosporin); kortikosteroid parenteral Setara prednison 100 mg : antibiotika topikalKonsultasi yang diperlukanMata, penyakit dalam, unit luka bakar, unit perawatan intensif26. PEMPFIGUS(Pemfigus vulgaris, Pemfigus vegetans, pemfigus foliaseus, Pemfigus eritematosus)DefinisiPenyakit kronik residif yang ditandai dengan ketainan kulit berupa bulaPenyebab Autoimun Kriteria diagnosis1. AnamnesisLepuh-lepuh pada kulit seluruh tubuh, kadang disertai Qatar 2. MinisTerutama pada daerah seboroik terdapat bula berdinding kendor dasar eritematosa, mudah pecah, meninggalkan kulit yang erosi, eksudasi dengan krusta di atasnya. Tanda Nikotsky positif3. LaboratoriumDarah: Hb, leukosit, trombosit, hitung jenis, gula darah, protein total, albumin clan globulin, kultur clan tes sensitivitas Urin : rutin 4. PenunjangPemeriksaan serologi: Tzanck test dijumpai set tzanck (set akantolisis) Pemeriksaan histopatologiDiagnosis banding-Pemfigoid bulosa-Dermatitis herpetiformis-Sindrom Stevens-Johnson

Komplikasi-Infeksi sekunder-Gangguan keseimbangan cairan clan elektrolitManajemen-Umum: perbaikan keadaan umum, cairan dart diit tinggi protein-Khusus: Kortikosteroid 2 Mb/kg 88 setara prednison/hari dan diturunkan perlahan(tappering off atau alternat days). Antibiotika bila ada infeksi sekunder Obat topikal: antiseptik (kompres PK 1/5000 atau sotusio Povidon iodin 1%) -Rawat inap di ruang isolasi

Konsultasi yang diperlukan Penyakit Dalam

27. PSORIASISDefinisiPsoriasis adalah suatu penyakit kulit non-infeksius yang bersifat kronik dan residif ditandai dengan lesi-lesi berupa plakat eksematosa ditutupi skuama melekat.

PenyebabPenyakit ini penyebabnya sampai sekarang belum diketahui, faktor genetik dan beberapa faktor pencetus seperti trauma, infeksi, sinar matahari, obat-obatan dan stres psikologis diduga berperan dalam timbulnya penyakit.

Kriteria diagnosis1. Psoriasis vulgarisMerupakan bentuk yang paling umum, dengan ditandai tanda-tanda klinis:- Predileksi pada daerah-daerah eksentor seperti kepata (scalp), siku, lutut dan punggung bawah- Lesi berupa plak eritematosa ditutupi skuama putih tebat dan melekat - Fenomena Koebner (erupsi isomorfik)- Tanda titik perdarahan (Auspitz sign)- Tanda tetes lilin- Tanda pada kuku berupa lekukan (pitting), onikolisis atau hiperkeratosis subunguat 2. Bentuk-bentuk Minis khusus- Psoriasis guttataePada bentuk ini biasanya berupa makula atau paputa eritem ditutupi skuama, yang akan bersih dalam beberapa bulan dan dapat berkembang menjadi bentuk plakat (vulgaris)- Psoriasis kepalalesi hanya terbatas pada kepala, dapat berupa plak eritem dengan skuama atau skuama tebal saja seperti asbes (Tinea amiantaceae)-Psoriasis fleksuralBentuk psoriasis pada daerah-daerah fleksural seperti inframamae, aksila dan inguinal Psoriasis pustulosaBentuk ini ditandai dengan adanya pustula sterit di atas dasar eritem. Dapat lokatisata pada telapak tangan atau kaki, dan dapat generatisata dengan gejala sistemik berat (penyakit Van Zumbusch)Pemeriksaan1. AnamnesisTimbul bercak-bercak kemerahan bersisik terasa gatat dari ringan sampai berat dankadang terasa kaku2.KlinisUmum : Gambaran khas sesuai dengan bentuk-bentuk klinisKhusus . - fenomena Koebner- fenomena titik perdarahan - fenomena tetesan jilin- ketainan kuku3. laboratorium- PA: biopsi Wit pada lesi hanya jika diagnosis tidak pasti- Bakteriologi: kuttur usa pan tenggorok untuk streptokokus beta hemolitikus pada psoriasis guttatae- Radiologi dan tes faktor rematoid, jika ada artritis

Diagnosis banding Eksem doskoid Pitiriasis rosea Dermatitis se6oroik Tinea korporis Limfoma get T kulit Sifilis sekunder Onikomikosis liken kronis simp leks

Komplikasi1. Eritroderma atau dermatitis eksfoliatif dapat timbul sebagai akibat efek iritasi obattopikal seperti Ter atau Ditranot, atau efek pada obat (withdrawal) kortikosteroid. Seluruhtubuh ditutupi eritem dengan skuama tebal yang melekat 2. Psoriasis artropi

Manajemen1. UmumPenjelasan kepada penderita bahwa pengobatan psoriasis tidak mudah dan memerlukan waktu lama, serta bagaimana menghindari faktor-faktor yang mungkin menjadi pencetus. Penderita pertu dianjurkan mengurangi stres fisik meupun psikis.2. Khususa. Topikal-Keratolitik satep satisit 3-5%-Ter: dapat pix carbonas/liquor carbonis detergen ata'u pix liquor/oleum cadinum, dengan konsentrasi tidak lebih 10%- Antratin (dithranot), dimulai dengan konsentrasi 0,1 % kemudian dapat ditingkatkan sampai 0,5%, jarang lebih 1%. Sering menyebabkan iritasi. Pengobatan kontak singkat ditakukan dengan pemakaian tidak lebih dari 30 menit- Kortikosteroid meskipun sekarang paling banyak dipergunakan, pengobatan psoriasis dengan kortikosteroid harus dibatasi pad a keadaan-keadaan tertentu seperti lesi terbatas, daerah-daerah yang sensitif jika mempergunakan ter/antralin (muka, telinga, genital dan f(eksural), daerah yang sulit (kepala, telapak tangan dan kaki). Biasanya dipilih kortikosteroid dengan potensi kuat yang dapat dikombinasi dengan keratolitik atau preparat ter-Ultraviolet B: penyinaran UVB dengan atau tanpa kombinasi terdapat diberikan pada lesi-lesi plakat yang luasb. SistemikPengobatan sistemik psoriasis diberikan jika lesi tebih dari 20% luas badan dan gagal dengan pengobatan topikal tersebut- Methotrexate diberikan sekati seminggu dengan dosis awal 2,5 mg kemudianditingkatkan sampai 10 mg/minggu. Perlu pemeriksaan hematologi, faal hati,ginjal dan biopsi hati rutin sebelum dan selama pengobatan-Cyclospbrin A(Sandimun"): merupakan obat baru yang efektif28. PTIRIASIS ROSEA DefinisiInflamasi kulit ringan yang ditandai dengan adanya makulo-papula eritematosa ditutupi skuama hatus dengan sebab yang tidak diketahui dan dapat sembuh sendiri

Kritertia diagnosis-Ada herald patch (lesi awal/induk)-Lesi generalisata dengan pola seperti pohon natal (christmas free) -Skuama collarette-Wajah, tangan dan kaki biasanya bebas -Gatal bervariasi

Pemeri ksaan1. AnamnesisMula-mula timbul bercak awal tertutup sisik hatus (herald patch). Kemudian diikuti dengan bercak-bercak lain, yang berbentuk oval, tersusun seperti pohon natal. 2. Laboratorium: -

Diagnosis banding-Sifilis sekunder-Erupsi obat-Tinea korporis-PsoriasisManajemen1. Umum : sembuh spontan dalam 6-8 minggu 2. Khusus : bedak gojok calamin, antinistamin

29. ERITRODERMA(Dermatitis eksfoliativa) DefinisiEritroderma adalah penyakit inflamasi kulit yang ditandai dengan eritema dan eksfoliasi yang mengenai hampir seluruh permukaan kulit dengan berbagai macam penyebabPenyebabEritroderma dapat merupakan komplikasi dermatitis atopik, dermatitis seboroik, dermatitis numularis, dermatitis fotosensitif, pitiriasis rubra pilaris, dermatitis kontak, erupsi obat, psoriasis, neoplasma, leukemia, limfoma get T kutanKriteria diagnosisa. AnamnesisGatal, kulit kemerahan bersisik disertai badan demam, lemah b. Minis- Dermatologis: kulit seturuh tubuh eritema dan eksfoliasi- Ketainan sistemik: demam, kekurangan cairan dan elektrolit, hipoproteinemia c. laboratorium- Darah : Hb, leukosit hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin- Urin: rutind. PenunjangPemeriksaan histopatologiKemungkinan penyakit yang mendasariDermatitis atopik, dermatitis atopik, dermatitis numularis, dermatitis fotosensitif, pitiriasis rubra pilaris, dermatitis kontak, erupsi obat, psoriasis, neoplasma, leukemia, limfoma gel T kutanKomplikasiGangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, infeksi sekunder

Manajemen-Umum : eliminasi faktor penyebab; mengatasi gangguan keseimbangan cairandan elektrolit clan hipoproteinemia, perbaiki keadaan umum; emolien --Khusus: pengobatan spesifik tergantung kausanya-Perawatan : rawat inap di ruang isolasi

Konsultasi yang diperlukanPenyakit dalam, mata dan ICU30. LIKEN PLANUSDefinisiMerupakan penyakit paputoskuamous yang ditandai adanya papula bentuk datar, terdistribrusi simetris dan gatatKriteria diagnosis- Papula flat-topped, violaceous, gatal, simetris- Predileksi bagian fteksor lengan bawah dan pergetangan tangan - Lesi pada membran mukosa dan mutut - Fenomena KoebnerPemeriksaan1. AnamnesisTimbut bintik-bintik gatal2. MinisTimbul papula bentuk datar pada lengan bagian fteksor dan pergetangan tangan yang terasa gatal, papula juga dapat dijumpai pada memtiran mukosa dan mutut 3. laboratorium : -Diagnosis banding-Neurodermatitis-SkabiesManajemenUmum . -Khusus : steroid topikal potensi kuat31. AKNE VULGARISDefinisiAkne vulgaris yaitu peradangan kronis pada folikel pitosebaseus. yang secara klinis ditandai dengan komedo, papul, pustut, nodut dan kista, pada daerah prediteksi yaitu di wajah, bahu, tengan atas, dada dan punggung bagian atas, yang sering dijumpai pada usia remaja.Kriteria diagnosis-Terutama menyerang usia remaja-Prediteksi pada wajah, punggung, dada atas, bahu dan lengan atas-Ujud kelainan Wit bersifat pteomorfik, yaitu berupa campuran komedo tertutup,papul, pustul, nodul, kista, sikratik atrofik (depressed scarlice pick) atau hipertrofik. Dapat juga berupa eritem dan hiperpigmentasi pasca-inflamasiDiagnosis banding Folikulitis pada daerah janggut Rosasea Dermatitis periorat Erupsi akneformis Lupus miliaris desiminatus fasiei Folikulitis gram negatif Pioderma fasiale Akne venenataTerapi1. Umum- Nasehat: hindari trauma (memencet-mencet); jelaskan bahwa pengobatan akne waktunya lama, sehingga perlu kesabaran, perbaikan yang nyata akan tampak rata-rata setetah 6 bulan-Kosmetik dan perawatan kulit: Pembersih : pilih yang berlabel non-komedogenik atau tidak mengandunglanolin, atau pakai pembersih yang mengandung synder dengan pH 5-7. Astringen: tak perlu dipakai terutama bita kondisi kulit kering karena pengaruhpengobatanPetembab : pilih yang non-komedogenik, non-aknegenik, oil free, dapat dipilih basis losia atau krim pada cuaca dengan kelembaban rendah Alas bedak : pilih yang berlabel non-kamedogenik, bebas lanolin atau berupa.bedak kocok Lipstick: hindari lip cream, lipo gloss atau lip stick dengan petembab, pitih lipstrick yang tidak mengkilat Eye shadow: pilih yang berbentuk bubuk2. Khusus- Akne non-inflamasi (akne komedanal) Komedolitik: tretinoin 0,025-0,05% basis losio, jet atau krim. Hati-hati efek samping iritasi dan fatasensitivitas Bakterisid: benzoil peraksid 2,5-5% basis krim dan jet, hati-hati efek hiperemi atau iritasi Asam asetat 20% berfungsi : anti kamedogenik, anti inflamasi dan anti bakteri Antibiotik topikal : eritromisin 2% (losio, krim atau jeli, klindamisin 1 % Sulfur, resorsionat dan asam salisilat yang terdapat di dalam losioKummerfeldi, sebagai komedotitik dan sebostatik-Akne infalamasi : diberikan seperti terapi pada akne non-infalamsi ditambah dengan anti-inftamasi sistemik, antibiotik sistemik dan hormonal Anti-inflamasi sistemik: metil prednisolon 4 mg tablet, berikan secaratapering pada waktu terbatas, hanya untuk akne nodulokistika Antibiotik sistemik: Tetrasiklin 500-1000 mg perhari sesudah makan, jika membaik maka dosis diturunkan sampai 250 mg perhari. Kontra indikasi wanita hamil dan menyusui, anak di bawah 8 tahun Eritromisin: merupakan obat pilihan kedua, dosis 4 x 250 mg, dapat untuk wanita hamil Minosiklin : dosis 50-100 mg per hari, digunakan untuk yang tidak beresponterhadap tetrasiklin. Hati-hati efek samping vertigo, gastrointestinal,pigmentasi, kolitis pseudomembranosa Doksisiktin: 1 x 50 mg per hari sesudah makan, efektif untuk akne inflamasi Trimetoprim sulfametoksasol, dosis 2 x 1-2 tablet sehari, dipakai untukakne be rat yang tidak berespon terhadap antibiotik lain, efek sampingsupresi hematologic

Dapson : dosis 50-100 mg per hari, untuk akne nodulokistika, efek sampingagranutositosis dan methemoglobinemi Hormonal: siprosteron asetat 2 mg dosis rendah (Diane"), diberikan padahari ke lima menstruasi, atau spinirotakton 50-100 mg perhari Isotretinoin (1.3 cis retinoic acid), dosis 0,5-1 mg/kg BB/hari, untuk aknenodulokistik yang resisten terhadap semua terapi yang lain. Obat ini belumada di Indonesia

3. Tindakan-Ekstraksi komedo : untuk menghitangkan komedo terbuka dan dilakukan sebulan sekati setelah terapi keratotitik, dilanjutkan secara interval sampai keadaan bersih.- Injeksi kortikosteroid intralesi: dilakukan pada lesi krista atau nodul yang dalam, dan biasanya dipakai triamsinolan, asetonid ?,025-0,05 mglml, tiap lesi tidak lebih dari 0,1 ml untuk mencegah terjadtnya atrofi.-Peeling dengan bahan kimia yaitu glycolic acid atau trichloracetic acid konsentrasi rendah.' Dermabrasi, punch graft dan kolagen inplant dapat berguna untuk memperbaiki parut yang ada

32. MILIARIADefinisiPenyakit duktus kelenjar keringat akibat sumbatan Kriteria diagnosis- Miliaria kristalina : vesiket kecil, terletak superfisial, di atas kulit normal, asimptomatis- Miliaria rubra : vesikel atau pustula, diameter 1-3 mm, kulit sekitarnya eritematous, terasa gatal- Miliaria profunda: papula diameter 1-3 mm, Wit di sekitarnya normal, tidak gatal. Biasanya berhubungan dengan heat stress sundromePemeriksaan1. Anamnesis- Miliaria kristalina : timbul plenting-plenting kecil, mudah pecah, tidak terasa gatal,biasanya pada daerah intertriginous, misalnya axilla atau leher- Miliaria rubra : timbul plenting-plenting, kulit sekitarnya kemerahan, terasa gatal2. KlinisPapul eritematous, kulit normal atau papul-papul, berwarna seperti eritem atau pustula3. laboratorium : -

Diagnosis banding- Akne- Dermatitis kontakManajemenUmum : perbaiki ventilasi, jaga kulit agar tetap kering Khusus bedak calamin atau tosio Faberi

33. SWEAT GLAND ABCESS(Periporitis, Keongen)

DefinisiInfeksi bakteri clan ketenjar keringat ekrin

Kriteria diagnosis- Nodut subkutan eritematous, ukuran bervariasi, multiple- Berkembang menjadi abses, bila ruptur keluar pus kekuningan- Predileksi: batang tubuh bagian atas, kulit kepala bagian belakang dan pantatPemeriksaan1. AnamnesisMonyongen pada dahi, kepala dan leher2. MinisTimbul benjolan berwama kemerahan, multipel dengan ukuran bervariasi, kemudian berkembang menjadi lunak (abses), dan bita pecah mengeluarkan pus berwarna kekuningan3. laboratoriumCat Gram: stafilokokusDiagnosis bandingFurunkel/karbunkel

ManajemenUmum : perbaiki ventilasi, jaga kulit agar tetap keringKhusus : antibiotika sistemik golongan penisilin atau eritromisin

34. HIDRADENITIS SUPURATIVADefinisiInfeksi kronis dari kelenjar apokrin

Kriteria diagnosis- Kiste pada kelenjar Wit yang banyak kelenjar aprokin, misat ketiak dan anogenitalterasa sakit- Dijumpal sinus- laboratoriumCat gram: ditemukan stafilokokus atau streptokokus, pada yang kronis ditemukanbasil proteusDiagnosis banding- Karbunkel -Selulitls ManajemenUmum : antibiotika sistemik golongan penisilin atau eritromisin Khusus : eksisi

35. MELASMA DefinisiMerupakan hipermelanosis yang didapat pada kulit wajah, biasanya simetris, akibat pengaruh pajanan sinar matahari, kehamilan, kontrasepsi oral dan obat epilepsi tertentuKriteria diagnosis- Adanya makula dan patch hiperpigmentasi, biasanya pada wajah, simetris - Sebagian besar kasus terjadi pada saat kehamilan

Pemeriksaan- Anamnesis: ada riwayat faktor risiko : hormonal misal pemakaian pit yang mengandungestrogen dan progesteron, pajanan langsung sinar matahari, kosmetik yang mengandungparfum, obat-obatan seperti difenithidantoin- Klinis: makula atau patch hiperpigmentasi batas tegas, tepi ireguler- Terdapat 3 tipe : epidermal, warna coklat; dermal warna biru abu-abu; campuran warnacoklat abu-abu- Susunan simetris pada wajah ada 3 yaitu : sentrofasial meliputi pipi, dahi, atas bibir, hidung dan dagu; malar pada pipi dan hidung; mandibular pada ramus manibulaeDiagnosis banding- Hiperpigmentasi pascainflamasi - LentigoTerapi1. Umum- Hindari faktor risiko yaitu hormonal, pajanan matahari, kosmetik yang berparfumseperti pelembab, alas bedak, bedak, pelembab pipi, juga obat-obatan tertentu.- Hindari pajanan sinar matahari langsung dengan memakai tabir surya fisis maupun kimiawi yang efektif terhadap sinar ultravioletA+ B. Tabir surya fisis misalnya payung, topi. Tabir surya kimiawi dipilih yang mempunyai FPS (faktor pelindung surya) minimal 15 menit; antara lain Pabanox, krim parasol, krim dan losio Dermakos.2. Khusus- Terdiri atas topikal dan sistemik- Terapi topikal Krim hidrokuinon 2-5%, adalah bahan pemutih yang cara pemakainnya 1 kali sehari pada malam had selama beberapa jam saja untuk minggu pertama, kemudian dapat ditingkatkan bertahap sampai pemakaian sepanjang malam. Efek samping: reaksi iritasi, reaksi alergi, pada pemakaian yang lama dapatterjadi deposit hasil oksidasi hidrokuinon yang berwarna coklat pada dermis (okronosis). Formula Kligman dan Willis. Merupakan formula kombinasi yang mengandung hidrokuinon 5%, tretinoin 0,1 % dan deksametason 0,1 %. Efek samping: cepat kambuh jika obat dihentikan, akne steroid, reaksi iritasi yaitu eritem, panas dan kulit mengelupas. Formula Pathak: merupakan kombinasi hidrokuinon 2% dan tretinoin 0,05-0,1 %. Kombinasi solusio perhidrol puris (30%) 6 gr dengan cold cream 24 Asam azelat 20% Asam glikolat 8-15 %- Terapi sistemik : vitamin C dosis tinggi 500-1000 mg/hari untuk melasma tipe dermal

KonsultasiObstetri-ginekologi (jika diperlukan)

36. ULKUS VARIKOSUM

DefinisiUlkus yang terjadi akibat bendungan aliran vena, umumnya di sekitar maleolus medialis didahului dermatitis statisPenyebabInsufisiensi venosa Kriteria diagnosis1. AnamnesisKoreng pada bagian da(am tungkai bawah tidak sembuh-sembuh atau kumat-kumatan disertai nyeri dan gatal2. KlinisTerdapat ulkus pada 1/3 bagian distal tungkai bagian bawah dengan varises di sebelah proksimalnya. Ulkus dangkal bentuk tidak teratur dasar jaringan granulasi di sekitar ulkus nampak makula hiperpigmentasi dan sklerotik3. laboratorium-Hb, leukosit, hitung jenis, gula darah, kultur dan tes sensitivitas-Urin: rutin4. PenunjangPemeriksaan Dopier,Diagnosis banding Ulkus tropikum Ulkus arteriosum Ulkus diabetikum Ulkus hipertensiKomplikasi- Infeksi sekunder- MalignasiManajemen- Umum: perbaiki atiran darah, hindari trauma- Khusus: anti biotika biala ada infeksi sekunder, topikal kompres PK 1fTIIDDtSDilasudah bersih diotesi trofodermin, vasodilator perifer, skin grafting - Perawatan : rawat inap, fisioterapi untuk perbaikan aliran venosaKonsultasi yang diperlukan Bedah vaskuler

37. PMS (PENYAKIT MENULAR SEKSUAL)Definisi.PMS adalah penyakit infeksi yang ditularkan terutama metalui hubungan seksual. Ciri ciri PMS- Anamnesis terdapat KS (koitus suspek).- Kelainan biasanya bermula dengan kelainanJperadangan genital. - Penderita golongan berperitaku risiko tinggi (promiskuistik). - Sumber infeksi biasanya asimtomatik.Terapi suntikan sebaiknya dihindari untuk mencegah penjalaran infeksi HIV dan virus Hepatitis B. Diagnosis mutlak ditegakkan dengan deteksi kuman penyebab, tetapi dalam praktek sulit dan perlupemeriksaan secara tidak langsung (serologis, dtl).

UMS (URETRITIS MENUIAR SEKSUAI) PADA PRIA Definisiperadangan uretra dengan penyebab kuman PMS. DIAGNOSIS KONFIRMATIF URETRITISPMN > 51 lapangan pandang pembesaran 1000x ; dipped strip: tes lekosit esterase (kalau tersedia) positif.URETRITIS GONOREA (UG)DefinisiUMS yang disebabkan oleh kuman Nelseria gonorea.- Masa inkubasi kebanyakan: 2 - 7 hari, discar banyak, puruLen atau mukopuruten.- PMN >5 DGNI (diPlokok gram negatif intrasel): (+)- Obat pilihan : siprofloksasin 500 mg sekati minum, cefixim 400 mg sekati minum.- Obat atternatif : ofloksasin 400mg sekali minum, atau tiamfenikot 3500 mg sekali minum.

URETRITIS NON GONOREA (UNG) DefinisiUMS dengan penyebab terbanyak klamidia.- Masa inkubasi: 2 - 3 minggu, discar sedikit; mukopurulen atau mukoid. - PMN > 5, DGNI (-).- Obat pilihan: doksisiklin 100 mg 2 kali 1 hari, atau tetrasiklin 500 mg. 4 kali 1 hari, selama 7 had.- Obat alternatif: eritromisin 500 mg 4 kati had, 7 hari, atau azitromisin 1 gram sekali minum.Keputihan (STD-related vaginal discharge) Vaginitis : jumlah PMN >set epitel. Vaginosis : jumlah PMN < set epitel.

Vaginitis trikomonalDefinisi: keputihan oleh karena trikomonas.- Discar banyak, cair, kadang-kadang berbuih, berbau busuk; Trikomonas vaginalis (+). - Obat pilihan: metronidazol 2 gram sekati minum atau 2 dd 400 - 500 mg, 7 hari.

Vaginitis kandidalDefinisi: infeksi oportunistik pada vaginal dan vulva.- Vulvovaginitis, dengan erosi, fisura, dan pseudomembran.- Discar seperti susu pecah, berupa krim, atau sebagai gumpalan-gumpalan keju, tidakberbau/bau masam.- Pseudohifa/set tunas/blastospora ( + ).- Obat pilihan: Topikal mikonazot atau klotrimazol 200 mg tablet vagina, 3 hari; klotrimazol 500 mg tablet vagina, dosis tunggal; nistatin 100.000 unit tablet vagina sekali sehari, 14 hari. Vulvitis: krim mikostatin/ketokonazol. Ketokonazol dan flukonazol sistemik tidak dianjurkan karena mahal dan toksis, juga tidak mencegah relaps. Mengatasi faktor predisposisi, misalnya penggunaan anti biotik/imunosupresi lebih bermanfaat.

Vaginosis bakterialDefinisi: sindrom klinis disebabkan karena perubahan tingkungan lokai/mikro, maupun perubahan endogen yang mengakibatkan pergantian flora normal laktobasil oleh bakteri anaerob terutama Gardnerella vnginolis.- Tanda peradangan (-), discar putih abu-abu lengket padl dinding vagina/vulva, bau amis; tes amin atau sniff test ( +)- laktobasit (-), kokobasil (+), clue cell (+).- Pengobatan hanya diberikan pada wanita simtomatik.- Obat pilihan: metronidazol 2 dd 400 - 500 mg, 7 had atau 2 gram sekali minum. Untuk wanita hamil: ktindamisin 1 dd 300 mg oral, 7 hari.Servisitis menular seksualDefinisi: peradangan pada endoserviks yang disebabkan oleh human PMS (pasanganUMS). -+ 50% asimtomatik; +50% dengan gejala ringan dan tidak khas (disuria, discar vaginal, perdarahan rahim abnormal).- Diagnosis sulit: keluarnya discar dari mulut rahim atau ektopi hipertropik tidak selatu positif; cut off point peradangan PMN 2-20; bisa ditegakkan secara tidak tangsung dengan faktor fisiko spesifik positif: pasangan seksual terdiagnosis PMS, atau 2 di antara: umur < 21 tahun, lajang, pasangan seks > 1 dalam 3 bulansebetumnya, pasangan baru dalam 3 buian sebe(umnya.- Pengobatan: sama dengan UMS.

Ulkus molle atau sankroidDefinisi : PMS yang disebabkan oleh Hoemophflus ducreyi. - Ulkus multipel, dinding menggaung, sakit.- Bubo inguinal/abses sakit, unitokutar, unilateral.- Mikroskopis terdapat Streptobasil Gram positif.- Obat pilihan: eritromisin 4 dd 500 mg oral, 7 hari.- Obat alternatif: siproftoksasin 500 mg sekali minum.

Herpes genitalDefinisi : infeksi daerah genital oleh karena virus herpes simpleks. Primer- Peradangan genital, vesikel/ulkus dangkal/erosi dengan riwayat vesikel sebelumnya, multipel, dan menyebar luas, disuria, limfadenitis inguinal (+), disuria internal (+ )/ (-).Rekuren- Vesikel/uikus dangkal/erosi dengan riwayat vesikel sebelumnya, satu gerombol.Tidak ada obat yang kuratif, terapi abortif atau modifikasi penyakit dan sindrom dengan asiklovir sistemik dapat diberikan jika diperlukan, tetapi mahal. Dosis 5 dd 200 mg, diberikan 7 hari, diberikan paling iambat 3 hart setetah timbulnya UKK/tesi.SifitisDefinisi : infeksi sistemik spiroketa Treponemn pa(ffdum:Sifilis t (primer)Ulkus tunggal, keras, bulat/lonjong, bersih, tidak nyeri. - Limfadenitis inguinal (+ )/(-), tidak sakit.- Mikroskopik medan getap: Tpallidum (+)- Titer VORI: > 1:8 atau TPHA (+)- Obat pilihan: benzatin penisitin G 2,4 juta unit, Lm, dosis tunggal, suntikan pada 2tempat (bokong kanan dan kiri) atau penisilin prokain 600.000 unitlhari, i.m , 10 hari. - Obat alternatif: tetrasiklin 4 dd 500 mglhari, 14 hari; doksisiklin 2 dd 100 mgl hari, 14hari; untuk wanita hamil: eritromisin 4 dd 500 mg/hari, 14 hari.Sifilis II (sekunder)- Gejala: trias:1. gejata sistemik (demam, sakit kepala, dan nyerl sendi ringan) positif2. limfadenitis general (inguinal, aksiler, tengkuk, siku, tidak menyatu, relatif kecil kecil/mikropili limfadenitis) positif.3. UKK general, simetris termasuk telapak tangan dan kaki positif, dengan berbagai macam lesi/polimorf, kecuali vesikel/bula. -Titer VDRL > 1: 1 6- Obat: sarna dengan sifilis primer.

Kondilomata akuminataDefinisi: infeksi pada genital yang disebabkan oleh virus papiloma manusia. - Dapat dibedakan: Bentuk eksofitik, seperti buah besaran, bunga kobis atau jengger ayam Bentuk subktinis: dater pada servik, kecil kecil pada dinding vagina- Untuk konfirmasi penunjang dikerjakan tes asam asetat (vceto white test).- Terapi hanya topikal: kemikalia: tingtura podofilin benzoin 10-25 %; podofilotoksin0,5%; TCA (trich/or ocetat) 80-90% (kontra indikasi untuk wanita hamil). Fisikal:krioterapi dengan nitrogen cair, C02 padat, diatermi (elektro-fulgurasi/desikasi).

Limfogranuloma venerumDefinisi : bubo inguinal yang disebabkan oleh klamidia, serotipe L-1, L-2, dan L-3. - Lesi primer (-)/terabaikan- Bubo inguinat unilateral, sakit, bentuk sosis di atas/di bawah ligamentum inguinale; di antara bubo membentuk alur. - Fluktuasi multilokular/sinus multipel.- Obat pilihan: doksisiktin 2 dd 100 mg/hari, 14 had, atau tetrasiklin 2 dd 500 mg/hari selama 14 hari.- Obat alternatif: eritromisin 4 dd 500 mg/hari, 14 hari; atau sutfadiazin/sulfonamid lain 4 dd 1 gram, 14 had.- Untuk bubo fluktuatif harus dikerjakan aspirasi lewat kulit sehat.

Epididimitis/epididimoorkitisDefinisi : infeksi pada epididimis/ dan testis oleh karena kuamn PMS- Anamnesis terdapat UMS di masa lalu- Pengobatan sarna dengan UMS pada pria, untuk epididimitis/epididimoorkitis gonore obat diberikan selama 5 had.

PID (pelvic inflamatory diseases)/ penyakit radang panggul menular seksualDefinisi :perambatan ke etas infeksi PMS servik- Semua wanita aktif seksuat dengan ketuhan sakit perut bawah harus diwaspadai adanyaP/D. Sebaiknya pemeriksaan abdomen den bimanual rutin wajib dikerjakan pada semuawanita dengan dugaan PMS.- PID sulit didiagnosis, karena sangat bervariasi, suspek kuat PID apabila dijumpai satu kriteria klinik mayor dan > 1 kriteria minor. Kriteria klinik mayor: nyeri tekan adneksal, infeksl saluran genital bawah, den nyerl pada pergerakan servik. Kriteria klinik minor: dispareni, sakit perut, keputihan, menometroragi, disuri, sakit seat menstruasi, demam, kadang-kadang mual dan muntah.- Terapi/obat jalan: terapi untuk UMS ditambah metronidazol 2 dd 400 500 mg, selama 14 had. AKDR harus dilepas.- Terapi untuk rawat inap: Seftriakson 250 mg injeksi intramuskuter, dosis tunggat; ditambah doksisiklin 2 dd,100 mg/hari, 14 hari; dan metronidazot 2 dd 500 mg/hari, 14 hari. Klindamisin 900 mg iv, setiap 8 jam, ditambah gentarnisin 2 dd 400 - 500 mg/hariatau kloramfenikol 4 dd 500 mg/ hari peroral/iv.

CATATAN :- Pemakai metronidazol tidak boleh minum atkohot.- Siproftoksasin kontra indikasi untuk wanita hamil, anak, dan remaja.- Semua pasangan seks pasien PMS harus mendapat pengobatan sama, kecuali vaginitis/vaginosis.- Pada penderita AIDS: pengobatan tebih lama.- Semua kasus PMS dikerjakan VORL kuantitatif, kalau perlu tes HIV

'

24