Keswa Pada Bencana

45
Sri Afrianti,S.Psi Ka Seksi Konseling Trauma Dinkes Aceh Utara

description

dfsfsdfasdadfasdfeww

Transcript of Keswa Pada Bencana

Page 1: Keswa Pada Bencana

Sri Afrianti,S.PsiKa Seksi Konseling Trauma Dinkes Aceh Utara

Page 2: Keswa Pada Bencana

Berbagai bencana

Page 3: Keswa Pada Bencana

Cobalah Anda kenang kembali sebuahkejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami dan bagaimana anda bereaksi saat itu...?

Bagaimana perasaan saat itu ? Reaksi yang terkait dengan fisik Hal yang dipikirkan ? Apa yang dilakukan ?

Page 4: Keswa Pada Bencana
Page 5: Keswa Pada Bencana

Besarnya bencana Kematangan kemampuan psikis Tersedianya dukungan dan fasilitas Kemampuan menerima dan mengerti apa

yang terjadi Pengalaman personal kejadian bencana Kematangan kepribadian

Page 6: Keswa Pada Bencana
Page 7: Keswa Pada Bencana

Situasi Krisis Kejadian mendadak, tidak diperkirakan sebelumnya, umumnya membahayakan dan menuntut aksi pertolongan sesegera mungkin

Page 8: Keswa Pada Bencana

Reaksi yang biasa muncul beberapa jam sampai beberapa hari setelah bencana :

Mati rasa Sensasi fisik meningkat Cemas Merasa bersalah Konflik batin saat menerima bantuan Bimbang Ketidakstabilan emosi & pikiran

Reaksi yang NORMAL ketika menghadapi peristiwa abnormal

Page 9: Keswa Pada Bencana

Isu utama yang sering muncul pada situasi KRISIS adalah Kehilangan :

Perasaan Kehilangan dapat berupa :◦ Kehilangan orang yang dicintai◦ Kehilangan sesuatu yang berharga◦ Kehilangan pekerjaan dan pendapatan ◦ Kehilangan ikatan sosial◦ Kehilangan rasa percaya dan rasa aman◦ Kehilangan gambaran diri yang positif◦ Kehilangan harapan akan masa depanKehilangan merupakan sumber timbulnya DEPRESI

Page 10: Keswa Pada Bencana

BERUPA :◦PEMIKIRAN/KOGNITIF◦EMOSI◦FISIOLOGIS◦PERILAKU

Page 11: Keswa Pada Bencana

REAKSI NEGATIF : Bingung Kehilangan orientasi Ragu-ragu, sulit

membuat keputusan Terbayang-bayang/

terus berpikir tentang kejadian

Menyalahkan diri

REAKSI POSITIF : Optimis Keyakinan iman

meningkat Keberanian meningkat Punya harapan &

tujuan dalam hidup ke depan

Page 12: Keswa Pada Bencana

Sakit Kepala Pusing Cepat lelah Sakit Perut /lambung perih Tekanan darah meningkat Sulit Tidur Berdebar-debar Sesak nafas Otot tegang dan Kaku Lemas & tidak bertenaga Nyeri pada sendi dan tulang-2

Page 13: Keswa Pada Bencana

Terkejut Menyesal Berduka Sedih Takut Marah Malu Merasa Bersalah Berusaha menghibur diri

Page 14: Keswa Pada Bencana

REAKSI NEGATIF Menyendiri, melakukan banyak

pekerjaan namun hasilnya tidak efektif,

Resah, tidak bisa diam, Mudah tersinggung Peningkatan konsumsi

rokok, alkohol atau obat-obatan

Menarik diri Histeria

REAKSI POSITIF Menyibukkan diri

dalam membantu orang lain atau ikt dalam organisasi bantuan kemanusiaan

Tetap beraktivitas Lebih aktif dalam

kegiatan keagamaan Banyak berkumpul

dengan orang lain

Page 15: Keswa Pada Bencana

REAKSI NEGATIF: Sulit percaya pada

orang lain Mudah tersinggung,

marah Tidak sabar Mudah terlibat dalam

konflik Menarik diri &

menjauhi orang lain

REAKSI POSITIF:• Solidaritas• Perilaku

menolong satu sama lain

• Bergaul dan berkelompok

Page 16: Keswa Pada Bencana

Faktor dalam diri tiap orang berbeda (internal)1. Latar belakang individu (usia, tingkat pendidikan, status

ekonomi, ras, dsb)2. Pengalaman stres sebelumnya3. Tipe kepribadian4. Pola pikir Faktor dari luar diri tiap orang berbeda (eksternal)

ada/tidak orang/pihak yang mendukung (dukungan sosial)

Page 17: Keswa Pada Bencana

Dukungan dari orang yang di sekitar sangat penting dalam menghadapi situasi krisis

Kehadiran orang di sekitar bisa sangat membantu atau malah memperburuk

Bentuk dukungan bisa berupa perkataan, bahasa tubuh, sikap, ataupun perbuatan

Page 18: Keswa Pada Bencana

5.Penerimaan

2. Marah

3Tawar -

Menawar

4.Depresi

1. Mengingkari

Situasi sulit/musibah

Page 19: Keswa Pada Bencana

1. Mengingkari : “itu tidak mungkin” , “saya tidak percaya”

2. Marah : “Dokter yg salah / kelompok itu yang salah”

3. Tawar-Menawar : “seandainya saya hati-hati”, “kalau saya………………”

4. Depresi : “tidak ada harapan lagi”, “saya tidak berguna”, “Saya yang bersalah”

5. Menerima : “apa yang harus saya lakukan?”

Page 20: Keswa Pada Bencana

Meliputi serangkaian keterampilan yang bertujuan untuk mengurangi distress dan mencegah munculnya perilaku kesehatan jiwa yang negatif yang disebabkan oleh bencana atau situasi krisis yang dihadapi individu

Perhatian dan dukungan yang bersifat non-intrusif (Mendengar namun tidak memaksa untuk berbicara), dan mendorong pendampingan tanpa paksaan dari orang2 yang berarti di sekitarnya

Page 21: Keswa Pada Bencana

Mengurangi dampak negatif dari pengalaman sulit karena bencana

Menguatkan fungsi penyesuaian diri terhadap perubahan yang terjadi, baik jangka pendek & jangka panjang

Mempercepat proses pemulihan

Page 22: Keswa Pada Bencana

Berikan bantuan sesegera mungkin langsung pada orang yang memerlukan dukungan

Sediakan informasi akurat dan logis tentang situasi yang ada

Bersikap jujur, jangan pernah menjanjukan sesuatu yang tidak bisa kita penuhi

Sediakan dukungan emosional bagi orang yang memerlukan dukungan

Fokus pada kemampuan yang dimiliki orang yang memerlukan dukungan

Berikan perhatian yang non-diskriminatif untuk semua (tidak membedakan latar belakang)

Page 23: Keswa Pada Bencana

MODEL : Aman, Fungsi, AksiTiga Target Utama: 1. Memenuhi rasa aman pada orang yang memerlukan dukungan (AMAN) 2. Mendorong keberfungsian optimal orang yang memerlukan dukungan (FUNGSI) 3. Memfasilitasi tindakan orang yang memerlukan dukungan untuk pemulihan (AKSI)

Page 24: Keswa Pada Bencana

Tujuan : Menegembalikan rasa aman dan Menyediakan kebutuhan dasar orang yang membutuhkan

Tindakan yang bisa dilakukan : Carilah tempat aman dan nyaman yang dpat

digunakan Tanyalah kebutuhan dasar orang yang memerlukan

dukungan tersebut Tanyalah apakah memerlukan pertolongan

medis/pengobatan Identifikasi apakah memerlukan kebutuhan khusus

Page 25: Keswa Pada Bencana

Tujuan : Memberikan kenyamanan, menenangkan, mengupayakan kondisi yang lebih stabil pada orang yang memerlukan dukungan

Hal-hal yang bisa dilakukan Berikan rasa nyaman melalui perilaku verbal dan

non-verbal Mengajarkan keterampilan mengelola stress yang

sederhana Tanyakan adakah pihak lain yang ingin diberitahu

tentang kejadian yang terjadi Hubungkan orang tersebut kepada sumber bantuan

yang tersedia

Page 26: Keswa Pada Bencana

Tujuan : Mendorong orang yang memerlukan dukungan untuk terlibat dalam proses pemulihannya dan membantu menyusun rencana tindak lanjut

Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain :◦ Mendorong untuk kembali pada rutinitasnya◦ Libatkan secara aktif dalam tugas-tugas

pemulihan dan perilaku membantu diri

Page 27: Keswa Pada Bencana

Kondisi yang diciptakan adalah : RASA AMAN

KETENANGAN & KENYAMANAN DUKUNGAN SOSIAL

SIKAP POSITIF PADA DIRI & PERASAAN MAMPU/BERDAYA

HARAPAN

(AMAN-FUNGSI-AKSI)

Page 28: Keswa Pada Bencana

Untuk menjadi penyedia layanan dibutuhkan kualitas dan keterampilan SDM yang baik yaitu :

◦ Kualitas Personel : HADIR & EMPATI◦ Keterampilan Personel : MENDENGAR AKTIF &

MEMBANGUN HUBUNGAN YANG MEMBANTU

Page 29: Keswa Pada Bencana

Sri Afrianti. S.Psi

Page 30: Keswa Pada Bencana

Reaksi stres akutReaksi stres akutBerkabungBerkabung

DepresiDepresiGangguan anxietasGangguan anxietas

Psikosis, Skizofrenia, Gangguan bipolarPsikosis, Skizofrenia, Gangguan bipolar

Gangguan stres pasca trauma/PTSDGangguan stres pasca trauma/PTSD

Gangguan penyesuaianGangguan penyesuaian

Eksaserbasi gangguan mental sebelumnyaEksaserbasi gangguan mental sebelumnya

Penyalahgunaan zat, gangguan makan, gangguan tidurPenyalahgunaan zat, gangguan makan, gangguan tidur

Reaksi stres akutReaksi stres akutBerkabungBerkabung

DepresiDepresiGangguan anxietasGangguan anxietas

Psikosis, Skizofrenia, Gangguan bipolarPsikosis, Skizofrenia, Gangguan bipolar

Gangguan stres pasca trauma/PTSDGangguan stres pasca trauma/PTSD

Gangguan penyesuaianGangguan penyesuaian

Eksaserbasi gangguan mental sebelumnyaEksaserbasi gangguan mental sebelumnya

Penyalahgunaan zat, gangguan makan, gangguan tidurPenyalahgunaan zat, gangguan makan, gangguan tidur

TraumaTrauma 2 minggu2 minggu 1 bulan1 bulan 6 bulan6 bulan2 bulan2 bulan

Page 31: Keswa Pada Bencana

1.1. Gangguan stres akutGangguan stres akut2.2. Gangguan stres pasca Gangguan stres pasca

traumatrauma3.3. Gangguan depresiGangguan depresi4.4. PsikoPsikotiktik akut akut

Page 32: Keswa Pada Bencana

Setelah trauma penderita tampak berfluktuasi kondisi mentalnya yang jelas terkait dengan peristiwa itu.

Gejala akan mereda dalam waktu beberapa hari sampai 4 minggu

Gejala tersebut bukan merupakan eksaserbasi gangguan mental sebelumnya

Gejala:◦ Kebingungan◦ Gelisah atau sangat

reaktif◦ Menarik diri◦ Gejala cemas:

misalnya berkeringat, berdebar, muka merah

◦ Tampak murung◦ Amnesia (lupa

peristiwa yang terjadi bahkan mungkin dirinya)

Page 33: Keswa Pada Bencana

Respons cemas yang berkepanjangan terhadap peristiwa traumatik

Gejala-gejala paling tidak harus terjadi satu bulan setelah peristiwa trauma dan berlangsung setidaknya selama enam bulan

Gejala-gejala :◦ terbayang kembali

Seperti mengalami kembali peristiwa traumatiknya

◦ penghindaran: Berusaha menghindari

hal-hal yang mengingatkannya pada pengalaman trauma

◦ keterjagaan yang berlebihan: Susah tidur, waspada

berlebihan

Page 34: Keswa Pada Bencana

Pasien datang dengan 1 atau lebih keluhan fisik◦ Jika ditanyai lebih

lanjut terungkap depresi atau kehilangan minat

Gejala utama:◦ Mood sedih atau

murung◦ Kehilangan minat &

kesenangan◦ Mudah lelah dan tak

berdaya

Gejala penyerta yang sering didapatkan:

◦ Tidur terganggu◦ Rasa bersalah atau kehilangan

percaya diri◦ Malas bergerak atau bicara;

atau sebaliknya malah agitasi (teriak2)

◦ Gangguan nafsu makan◦ Konsentrasi buruk◦ Merasa tidak berguna◦ Ada pikiran atau tindakan

mengakhiri hidup

Jika ada risiko bunuh diri atau mencelakakan orang lain segera rujuk ke profesional keswa

Page 35: Keswa Pada Bencana

Penderita mungkin mengalami:◦ Mendengar suara-suara (halusinasi)◦ Mempunyai keyakinan atau ketakutan yang

aneh (waham/delusi)◦ Kebingungan, kekacauan (disorganisasi)

Keluarga mungkin minta tolong karena perubahan perilaku yang tidak dapat diterangkan

Page 36: Keswa Pada Bencana

Umum: bingung, Umum: bingung, sedih, marah, tidak sedih, marah, tidak

percayapercaya

Rumah Rumah Sakit (Jiwa)Sakit (Jiwa)

Layanan Layanan konseling, konseling, psikolog, psikolog,

dokter dokter organisasi organisasi

agamisagamisKelompok pemulihan, Kelompok pemulihan, manajemen stres, konseling manajemen stres, konseling

sesama, pemantauan sesama, pemantauan lanjutan trauma di lanjutan trauma di

komunitaskomunitas

Sensitisasi, psikoedukasi, Sensitisasi, psikoedukasi, pelatihan keterampilan pelatihan keterampilan

hidup, dukungan spiritual, hidup, dukungan spiritual, dlldll

Populasi Populasi setelah setelah BencanaBencanaIndividu yang sakit Individu yang sakit

secara klinis: secara klinis: gangguan psikiatri gangguan psikiatri

apapunapapun

Individu yang Individu yang depresi, traumadepresi, trauma

Individu yang syok, Individu yang syok, berduka, takut dan berduka, takut dan merasa bersalahmerasa bersalah

IntervensiIntervensi

Dokter, psikiater, Dokter, psikiater, psikolog, terapispsikolog, terapis

Profesional Profesional kesehatan mental kesehatan mental

yang terampil yang terampil konselingkonseling

Tenaga Tenaga Kesehatan di Kesehatan di

Pelayanan PrimerPelayanan PrimerPekerja sosial Pekerja sosial

terlatihterlatihRelawan Relawan

memberikan memberikan informasi informasi

psikososial & psikososial & membangun membangun kesadarankesadaran

Keluhan PsikosomatikKeluhan Psikosomatik

Page 37: Keswa Pada Bencana
Page 38: Keswa Pada Bencana
Page 39: Keswa Pada Bencana

Latihan Nafas

Relaksasi Progresif

Page 40: Keswa Pada Bencana

Mengendalikan Pikiran Buruk

Mengendalikan Rasa marah

Berpikir Positif

Page 41: Keswa Pada Bencana

Lingkungan Fisik (kebutuhan sandang-pangan, sanitasi, huntara dll)

Lingkungan Sosial (dukungan dari keluarga dan kelompok, pekerjaan, pendapatan, pengobatan dll )

Page 42: Keswa Pada Bencana

Ibadah sendiri

Ibadah berkelompok

Page 43: Keswa Pada Bencana

Kebanyakan masalah kesehatan jiwa yang akut selama fase kedaruratan akut paling baik ditangani dengan mengikuti prinsip “Pertolongan Pertama Psikologik”

Banyak yang menderita gangguan jiwa mempunyai riwayat gangguan sebelumnya

Mengorganisir dukungan emosional melalui pekerja masyarakat relawan / non relawan dengan mengajarkan atau memberi pertolongan pertama psikologik

Page 44: Keswa Pada Bencana

Melatih dan mensupervisi pekerja Puskesmas dalam pengetahuan dan ketrampilan dasar kesehatan jiwa misalnya :◦Pemberian medikasi psikotropik yang tepat◦Konseling supportif◦Mencegah tindakan bunuh diri◦Manajemen stress◦Masalah penggunaan alcohol dan napza◦Menjamin ketersediaan obat dan

kesinambungan pengobatan kesehatan jiwa

◦Rujukan

Page 45: Keswa Pada Bencana