Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman ...

8
Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman Daerah Sarimukti dan Sekitarnya Nandian Mareta 1)* , Andrie Al Kautsar 2) 1) UPT. BIKK Karangsambung Kebumen, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2) Pusat Penelitian Geoteknologi, Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia (LIPI), Bandung Diterima 13 April 2015, direvisi 25 Maret 2014 ABSTRAK Sarimukti dan sekitarnya secara administratif berada di Kecamatan Rajamandala, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat. Daerah ini menarik dijadikan objek penelitian karena menjadi tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang menampung sampah dalam skala besar dari Kota Bandung. Pertambahan penduduk yang begitu cepat terutama di daerah Sarimukti dan sekitarnya (Bandung Barat) memerlukan pengembangan pemukiman yang tepat di wilayah tersebut. Analisis kesesuaian lahan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persebaran wilayah untuk pengembangan pemukimannya. Metode yang dilakukan berupa inventaris data-data primer meliputi data geologi dan morfologi. Setelah itu dilakukan pembobotan dengan mempertimbangkan faktor yang paling berpengaruh. Penilaian dilakukan terhadap setiap cell-cell pada peta rupabumi sebagai peta dasar. Tiap cell diberi skor dan skor kumulatif merupakan jumlah skor tiap cell. Selanjutnya dengan menggunakan metoda statistika diketahui kisaran nilai skor yang paling memungkinkan untuk dikembangkan sebagai daerah pemukiman. Hasilnya terdapat 3 kriteria wilayah di daerah penelitian yaitu wilayah kemungkinan, wilayah kendala dan wilayah limitasi. Kata kunci : Kesesuaian Lahan, Pengembangan Pemukiman, Pengembangan Wilayah, Sarimukti. ABSTRACT Sarimukti and surrounding administratively located in the District Rajamandala, Bandung regency, West Java Province. This exciting area of research due to be made the object of a Final Disposal (TPA) which accommodates large-scale garbage from the city of Bandung. Rapid population growth, especially in the area and surrounding Sarimukti requires the development of appropriate settlement in the region. Land suitability analysis was conducted to determine the distribution of the region for the development of settlements. The method is performed in the form of an inventory of primary data include geological data and morphology. After it is weighted by considering the most influential factor. Assessment is done on each cell-cell on the topographical map as a base map. Each cell was given a score and cumulative score is the total score for each cell. Furthermore, by using a statistical method known range of the score most likely to be developed as residential areas. The results are three criteria in the region of the study area is the realm of possibility, region and area constraints limitations. Keywords : Suitability of Land, Resedential Development, Regional Developmen, Sarimukti PENDAHULUAN Sarimukti adalah desa di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia sebuah desa disudut barat kabupaten Bandung, desa yang berjumlah 13 RW merupakan desa yang sejuk indah dipandang, desa yang dilalui jalan rajamandala menuju cipendeuy adalah desa yang tak pernah tersorot media elektronik, banyak orang yang tak mengenal desa ini, ya memang desa Sarimukti adalah desa yang dimekarkan dari desa Kertamukti. Desa Sarimukti adalah bagian dari kecamatan Cipatat kabupaten Bandung Barat, desa tetangganya diantaranya Cipatat, --------------------- *Corresponding author: Phone: +62 823 2390 7596, E-mail: [email protected] NATURAL B, Vol. 3, No. 2, Oktober 2015

Transcript of Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman ...

Page 1: Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman ...

150

Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman

Daerah Sarimukti dan Sekitarnya

Nandian Mareta1)*, Andrie Al Kautsar2)

1) UPT. BIKK Karangsambung Kebumen, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

2) Pusat Penelitian Geoteknologi, Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia (LIPI), Bandung

Diterima 13 April 2015, direvisi 25 Maret 2014

ABSTRAK

Sarimukti dan sekitarnya secara administratif berada di Kecamatan Rajamandala, Kabupaten

Bandung, Propinsi Jawa Barat. Daerah ini menarik dijadikan objek penelitian karena menjadi tempat

Pembuangan Akhir (TPA) yang menampung sampah dalam skala besar dari Kota Bandung. Pertambahan

penduduk yang begitu cepat terutama di daerah Sarimukti dan sekitarnya (Bandung Barat) memerlukan

pengembangan pemukiman yang tepat di wilayah tersebut. Analisis kesesuaian lahan dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui persebaran wilayah untuk pengembangan pemukimannya. Metode yang

dilakukan berupa inventaris data-data primer meliputi data geologi dan morfologi. Setelah itu dilakukan

pembobotan dengan mempertimbangkan faktor yang paling berpengaruh. Penilaian dilakukan terhadap

setiap cell-cell pada peta rupabumi sebagai peta dasar. Tiap cell diberi skor dan skor kumulatif merupakan

jumlah skor tiap cell. Selanjutnya dengan menggunakan metoda statistika diketahui kisaran nilai skor yang

paling memungkinkan untuk dikembangkan sebagai daerah pemukiman. Hasilnya terdapat 3 kriteria

wilayah di daerah penelitian yaitu wilayah kemungkinan, wilayah kendala dan wilayah limitasi.

Kata kunci : Kesesuaian Lahan, Pengembangan Pemukiman, Pengembangan Wilayah, Sarimukti.

ABSTRACT

Sarimukti and surrounding administratively located in the District Rajamandala, Bandung regency,

West Java Province. This exciting area of research due to be made the object of a Final Disposal (TPA)

which accommodates large-scale garbage from the city of Bandung. Rapid population growth, especially in

the area and surrounding Sarimukti requires the development of appropriate settlement in the region. Land

suitability analysis was conducted to determine the distribution of the region for the development of

settlements. The method is performed in the form of an inventory of primary data include geological data

and morphology. After it is weighted by considering the most influential factor. Assessment is done on each

cell-cell on the topographical map as a base map. Each cell was given a score and cumulative score is the

total score for each cell. Furthermore, by using a statistical method known range of the score most likely to

be developed as residential areas. The results are three criteria in the region of the study area is the realm

of possibility, region and area constraints limitations.

Keywords : Suitability of Land, Resedential Development, Regional Developmen, Sarimukti

PENDAHULUAN

Sarimukti adalah desa di Kecamatan

Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat,

Indonesia sebuah desa disudut barat kabupaten

Bandung, desa yang berjumlah 13 RW

merupakan desa yang sejuk indah dipandang,

desa yang dilalui jalan rajamandala menuju

cipendeuy adalah desa yang tak pernah tersorot

media elektronik, banyak orang yang tak

mengenal desa ini, ya memang desa Sarimukti

adalah desa yang dimekarkan dari desa

Kertamukti. Desa Sarimukti adalah bagian dari

kecamatan Cipatat kabupaten Bandung Barat,

desa tetangganya diantaranya Cipatat,

--------------------- *Corresponding author:

Phone: +62 823 2390 7596,

E-mail: [email protected]

NATURAL B, Vol. 3, No. 2, Oktober 2015

Page 2: Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman ...

151

Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman Daerah Sarimukti dan Sekitarnya

Ciptaharja, Cirawamekar, Citatah,

Gunungmasigit, Kertamukti, Mandalasari,

Mandalawangi, Nyalindung, Rajamandala

Kulon, Sumurbandung. Desa Sarimukti lambat

laun bangkit insfrastukturnya dengan mulai

dibenahinya pengairan (irigasi). Desa ini pula

dilintasi dua anak sungai yaitu sungai Cimeta

yang menjadi perbatasan dengan desa

Rajamandala dan juga sungai Cipicung, kedua

anak sungai itu bermuara pada sungai Citarum.

Dengan kata lain persawahan tidak begitu susah

dalam pengairannya.

Salah satu aplikasi ilmu geologi yaitu

geologi lingkungan, kontribusi dan

pengembangan wilayah berlangsung dengan

memberikan info tentang karakteristik

keteknikan suatu daerah. Diharapkan informasi

geologi ini tidak ditafsirkan sebagai

penghambat dalam pengembangan wilayah.

Diperlukan tujuh kemampuan lahan yang

relevan bagi perencanaan tata ruang kota, yaitu

kemampuan lahan fondasi, drainase, morfologi-

kemiringan lereng, geologi umum, air tanah

dangkal, air tanah dalam dan bencana alam [1].

Daerah penelitian sangat menarik untuk

dijadikan objek penelitian karena terdapat

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dari

Kota Bandung, terdapat Sungai Citarum,

terdapat Waduk Cirata dan adanya variasi

bentuk muka bumi di daerah penelitian,

sehingga diperlukan suatu penelitian untuk

mencari tempat-tempat yang paling sesuai

untuk dijadikan sebagai kawasan pemukiman.

Secara administratif, daerah penelitian

termasuk ke dalam Desa Sarimukti dan

sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten

Bandung, Propinsi Jawa Barat dan secara

geografis, daerah penelitian terletak pada

koordinat 107°17’30’’ BT – 107°22’30’’ BT

dan 6°45’30’’ LS – 6°50’30’’ LS (ditampilkan

pada Gambar 1) yang tercakup pada Peta

Rupabumi Digital Indonesia Lembar Ciranjang

(1509–223) yang diterbitkan oleh

BAKOSURTANAL [2].

Gambar 1. Lokasi daerah penelitian (tanpa skala)

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini digunakan 2 (dua)

metode penelitian yaitu inventarisasi data

kemampuan lahan, dimana dilakukan kegiatan

pemetaan geologi lanjut pada daerah penelitian.

Kegiatan yang dilakukan antara lain plotting

lokasi/stasiun dalam peta, pengukuran arah

jurus dan kemiringan lapisan batuan, sampling

dan deskripsi batuan secara megaskopis yang

pada akhirnya akan menghasilkan Peta

Geomorfologi, Peta Kerangka Geologi, Peta

Pola Jurus Perlapisan Batuan dan Peta Geologi.

Kemudian setelah itu dilakukan analisis peta-

peta tematik yang berhubungan dengan daerah

penelitian dengan cara membuat cell berukuran

1 cm × 1 cm dengan skala peta 1:25.000 dan

dilakukan penilaian kemampuan lahan tiap cell-

nya.

Penilaian kemampuan lahan dengan

melakukan evaluasi kemampuan lahan bagi

perencanaan pengembangan wilayah, dilakukan

dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana

potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah untuk

dikembangkan serta kendala dan limitasi yang

membatasi suatu daerah.

Tingkat kemampuan lahan bagi setiap

Page 3: Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman ...

152

Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman Daerah Sarimukti dan Sekitarnya

penggunaan lahan mempunyai nilai 0 – 5,

dimana nilai tersebut menyatakan bahwa

semakin besar nilai yang diperoleh maka makin

besar pula tingkat pengembangan wilayah yang

secara terperinci dapat dijabarkan yaitu (1)

Bobot, digunakan untuk menyatakan tingkat

kepentingan suatu faktor lingkungan dalam

suatu perencanaan lahan. (2) Nilai, digunakan

untuk menyatakan tingkat daya dukung suatu

unsur dalam faktor lingkungan tertentu bagi

perencanaan lahan. (3) Skor, digunakan untuk

menyatakan hasil kali antara Bobot dan Nilai

untuk tiap peta kemampuan lahan. (4) Skor

Total, digunakan untuk menyatakan hasil

penjumlahan skor seluruh peta kemampuan

lahan.

Penentuan klasifikasi kemampuan lahan

dilakukan dengan menggunakan metode

statistik. Melalui metode statistik ini, akan

diperoleh data skor total yang didapatkan

melalui kombinasi semua data skor total yang

ada. Output dapat diketahui melalui

perhitungan statistik yang dilakukan meliputi

total score ( x ) yang merupakan jumlah

seluruh skor total yang didapat melalui

kombinasi statistik data skor total, total score

rata-rata ( x ), perhitungan total score rata-rata

dilakukan menggunakan rumus :

n

xx

(1)

x = Total skor rata-rata

x = Total skor

n = Jumlah data

Sedangkan, standar deviasi (SD) dirumuskan

dengan

1

2

n

xxSD

i (2)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pemetaan geologi lanjut

di daerah penelitian yang telah dilakukan, maka

dihasilkan peta-peta yang merupakan hasil

digitasi dari Peta Rupabumi Digital Indonesia

Lembar Ciranjang (1509 – 223) antara lain :

Peta Geomorfologi (Gambar 2), Peta Kerangka

Geologi (Gambar 3), Peta Pola Jurus Perlapisan

Batuan (Gambar 4) dan Peta Geologi (Gambar

5).

Gambar 2. Peta Geomorfologi daerah Sarimukti dan sekitarnya

Peta Geomorfologi (Gambar 2)

menggambarkan bentuk permukaan di daerah

penelitian, dimana terdapat lima satuan

geomorfologi antara lain satuan geomorfologi

pedataran (kemiringan lereng 0-2%, elevasi

100-200 mdpl), satuan geomorfologi perbukitan

agak landai (kemiringan lereng 2-8%, elevasi

200-400 mdpl), satuan geomorfologi perbukitan

landai (kemiringan lereng 8-15%, elevasi 300-

500 mdpl), satuan geomorfologi perbukitan

agak curam (kemiringan lereng 15-25%, elevasi

400-600 mdpl) dan satuan geomorfologi

perbukitan curam (kemiringan lereng 25-40%,

elevasi 500-700 mdpl).

Page 4: Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman ...

153

Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman Daerah Sarimukti dan Sekitarnya

Gambar 3. Peta kerangka daerah Sarimukti dan sekitarnya

Gambar 4. Peta Pola Jurus daerah Sarimukti dan sekitarnya

Peta Kerangka geologi (Gambar 3)

menggambarkan penyebaran batuan di daerah

penelitian, dimana terdapat 5 satuan batuan

yaitu satuan batuan beku andesit yang secara

megaskopis berwarna segar abu-abu kehitaman,

warna lapuk hitam, komposisi mineral

didominasi oleh mineral mafic (gelap), derajat

granularitas phaneritic, derajat kristalisasi

holokristralin dan mempunyai bentuk mineral

subhedral. Satuan batupasir, berwarna lapuk

cokelat kehitaman, warna segar abu–abu

kehitaman, ukuran butir pasir halus–pasir kasar,

bentuk butir agak menyudut–membundar

tanggung, pemilahan buruk, permeabilitas baik,

porositas baik, kemas terbuka, keras,

karbonatan. Satuan breksi tufaan, warna segar

abu-abu kecoklatan, warna lapuk hitam

kecoklatan, kemas terbuka, pemilahan sedang,

permeabilitas baik, komponen batuan beku

andesit dan matriks tuff pasiran. Satuan tuff

mempunyai ciri-ciri fisik, berwarna segar abu-

abu terang sampai putih kotor, warna lapuk abu-

abu terang (cerah)–kemerahan , berbutir halus–

sedang, bentuk butir menyudut tanggung–

menyudut, terpilah sedang, kemas terbuka,

mengandung gelas-gelas vulkanik. Satuan

breksi laharik warna lapuk kehitaman, warna

segar abu-abu, kemas terbuka, pemilahan

buruk, permeabilitas baik, komponen terdiri

dari batuan beku andesit dan matriks terdiri dari

tuff pasiran.

Peta Pola Jurus Perlapisan batuan (Gambar

4) di daerah penelitian hanya dapat ditarik dari

satuan batupasir dimana perlapisan batuan dari

Page 5: Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman ...

154

Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman Daerah Sarimukti dan Sekitarnya

batupasir mempunyai kecenderungan arah

Barat Daya – Timur Laut. Peta Geologi

(Gambar 5) menggambarkan pola penyebaran

batuan, jenis dan sifat batuan, umur, penampang

vertikal, stratigrafi, struktur, tektonika dan

fisiografi di daerah penelitian.

Gambar 5. Peta Geologi daerah Sarimukti dan sekitarnya

Analisis kemampuan lahan dilakukan

terhadap data geologi tata lingkungan yang

tersedia. Dari analisis tersebut akan didapatkan

peta-peta kemampuan lahan yang meliputi :

Peta Kemampuan Lahan karateristik Fisik

Batuan [4] (bobot 5), Terdiri dari 5 faktor

karakteristik fisik batuan yaitu: batuan beku

andesit, breksi laharik, breksi tuffan, tuff dan

batupasir karbonatan. Peta Kemampuan Lahan

Kemiringan Lereng [5] (bobot 5), terdiri dari 5

faktor kemiringan lereng yaitu: datar, agak

landai, landai, agak curam, curam. Peta

Kemampuan Lahan Kondisi Air Tanah [6]

(bobot 5), terdiri dari 2(dua) faktor kondisi air

tanah yaitu: akuifer produktifitas rendah

setempat berarti (litologi breksi laharik, breksi

tuffan, tuff dan batupasir) dan daerah air tanah

langka (litologi batuan beku andesit. Peta

Kemampuan Lahan Tekstur Tanah [7] (bobot

5), terdiri dari 2 faktor yaitu: tekstur tanah

sedang (litologi tuff pasiran), tekstur tanah

kasar (litologi breksi laharik, breksi tuffan,

batupasir dan batuan beku andesit). Peta

Kemampuan Lahan Kerentanan Gerakan Tanah

[8] (bobot 5), terdiri dari 4 faktor kerentanan

gerakan tanah yaitu: tinggi, agak tinggi, sedang

dan rendah. Peta Kemampuan Lahan Kepekaan

Terhadap Erosi [9] (bobot 3), terdiri dari 2

faktor kepekaan terhadap erosi yaitu tinggi dan

rendah. Peta Kemampuan Lahan Drainase(5)

(bobot 5), terdiri dari 6 faktor drainase yaitu:

tinggi, sedang, rendah, sangat rendah, kawasan

lindung (sempadan sungai). Peta Kemampuan

Lahan Curah Hujan [10] (bobot 4), terdiri dari

faktor Curah hujan yaitu dengan curah hujan

tinggi (2500-3000 mm/tahun), curah hujan

sedang (2000-2500 mm/tahun) dan curah hujan

rendah (1500-2000 mm/tahun). Untuk

mempermudah pembagiannya, maka

ditampilkan dalam Tabel 1.

Page 6: Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman ...

155

Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman Daerah Sarimukti dan Sekitarnya

Tabel 1. Klasifikasi Kemampuan Lahan

Jenis Kemampuan Lahan Bobot Nilai Skor Skor Total

1. Tektur Tanah 5 32880

Kasar (breksi dan alluvium) 5 25

Sedang (Pasir dan tuff) 4 20

2. Kemiringan Lereng 5 18335

Curam (25-40%) 1 5

Agak Curam (15-35%) 2 10

Landai (8-15%) 3 15

Agak Landai (2-8%) 5 25

Datar (0-2%) 4 20

3. Kepekaan Tanah Terhadap Erosi 3 14346

Tinggi 4 12

Rendah 2 6

4. Curah hujan 4

Tinggi 5 20

Sedang 3 12

Rendah 1 4

5. Air Tanah 5 26795

Akuifer produktif rendah 4 20

Daerah airtanah langka 1 5

6. Drainase 5 15960

Tinggi 4 20

Sedang 3 15

Rendah 2 10

Sangat Rendah 1 5

Kawasan Lindung 0 0

7. Karakteristik Fisik Batuan 5 31250

Rendah 2 10

Sedang 3 15

Tinggi 5 25

8. Kerentanan Gerakan Tanah 5 27550

Rendah 5 25

Setelah melalui perhitungan didapatkan Skor

Total ( x ) = 167616; x = 122,437 dan

Standar deviasi (δx) = 18,8651.

Dimana,

x – 1½ δ = 94 x + ½ δ = 132

x – ½δ = 113 x + 1½ δ = 151

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah

dilakukan terhadap delapan peta kemampuan

lahan, diperoleh jumlah kumulatif skor (skor

total) yang berkisar antara 76 sebagai nilai

terendah dan 152 sebagai nilai tertinggi.

Klasifikasi kemampuan lahan disajikan pada

Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Klasifikasi kemampuan lahan

Kelas Kemampuan Lahan Kriteria Kisaran Skor Total

Tinggi (xrat + ½ δx) - (xrat + 1½ δx) 132 - 151

Sedang (xrat - ½ δx) - (xrat + ½ δx) 113 – 132

Rendah (xrat - 1½ δx) - (xrat - ½ δx) 94 – 113

Sangat rendah < xrat - 1½ δx < 94

Tidak cocok Mengandung faktor (0) nol -

xrat = Total score rata-rata

Page 7: Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman ...

156

Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman Daerah Sarimukti dan Sekitarnya

Gambar 6. Peta Skor total daerah Sarimukti dan sekitarnya

Berdasarkan klasifikasi kemampuan lahan

yang terdapat pada Tabel 2, maka daerah

penelitian dapat dibagi menjadi 6 (enam) kelas

kemampuan lahan, yaitu skor total lebih dari

151 termasuk dalam kelas kemampuan lahan

sangat tinggi, skor total dengan kisaran 132-151

termasuk dalam kelas kemampuan lahan tinggi,

skor total dengan kisaran 113-132 termasuk

dalam kelas kemampuan lahan sedang, skor

total dengan kisaran 94-113 termasuk dalam

kelas kemampuan lahan rendah, skor total

kurang dari 98 dikategorikan sebagai wilayah

Kemampuan Lahan Sangat Rendah, skor total 0

(nol) dikategorikan sebagai wilayah sempadan

sungai berdasarkan Undang-undang Nomor 11

tahun 1974 tentang pengairan dan Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum Nomor :

63/PRT/1993 tentang garis sempadan sungai.

Peta Skor Total (Gambar 6) di atas

menggambarkan mengenai penyebaran nilai

skor total di daerah penelitian serta

pengaruhnya pada kelas kemampuan lahan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada sebaran wilayah

kemampuan lahannya, daerah Sarimukti dan

sekitarnya dibagi menjadi tiga zona kesesuaian

lahan yaitu Wilayah Kemungkinan (Feasible

Area), merupakan wilayah yang mempunyai

kemampuan lahan sangat tinggi untuk

dikembangkan sebagai kawasan pemukiman

(Skor Total > 132), mempunyai resiko yang

cukup kecil dalam pengembangannya, tersebar

di bagian tengah daerah penelitian meliputi

Rajamandala, Ramasari, Mandalasari,

Kertasari, Kertamukti dan Haurwangi. Wilayah

Kendala (Constraint Area), mempunyai

kemampuan lahan yang sedang untuk

dikembangkan sebagai kawasan pemukiman

(Skor Total 94 – 132), mempunyai resiko dalam

pengembangannya, tersebar di Margaluyu dan

Mandalawangi. Wilayah Limitasi (Limitation

Area), mempunyai kemampuan lahan yang

sangat rendah untuk dikembangkan sebagai

kawasan pemukiman (Skor Total < 94), biaya

yang diperlukan dalam pengembangan wilayah

ini akan sangat tinggi tersebar di bagian utara

meliputi perbukitan Pasir Susuru dan Sarimukti.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Al Kausar, A. (2007). Peta Geologi

Daerah Sarimukti dan Sekitarnya,

Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung,

Propinsi Jawa Barat (Lembar Peta 4).

[2] Al Kausar, A. (2007). Peta Geomorfologi

Daerah Sarimukti dan Sekitarnya,

Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung,

Propinsi Jawa barat (Lembar Peta 1).

Page 8: Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman ...

157

Kesesuaian Lahan untuk Arahan Pengembangan Pemukiman Daerah Sarimukti dan Sekitarnya

[3] Bemmelen, R. W. Van, (1949). The

Geology of Indonesia, Volume I A. The

Hague Martinus Nijhoff, Netherland.

[4] Mareta, Nandian., (2007), Geologi dan

Arahan Pengembangan wilayah daerah

Wado dsk, Skripsi S-1, tidak

dipublikasikan

[5] Siagian, OP, Sugianto dan Sugalang.,

(1999). Peta Hidrogeologi Lembar

Cianjur, Direktorat Geologi Tata

Lingkungan (GTL), Pusat Survey Geologi.

Bandung.

[6] Siagian, OP, Sugianto dan Sugalang,

(1999) Peta Tekstur Tanah dan Drainase

Lembar Cianjur, Badan Pertanahan

Nasional. Kantor Pertanahan Kotamadya

Bandung. Jawa Barat.

[7] Siagian, OP, Sugianto dan Sugalang.,

(1999). Peta Zonasi Kerentanan Gerakan

Tanah, Direktorat Geologi Tata

Lingkungan (GTL), Pusat Survey Geologi.

Bandung.

[8] Siagian, OP, Sugianto dan Sugalang.,

(1999). Peta Geologi Lingkungan

Bersistem Lembar Cianjur. Direktorat

Geologi Tata Lingkungan (GTL), Pusat

Survey Geologi. Bandung.

[9] Siagian, OP, Sugianto dan Sugalang.,

(1999). Peta Curah Hujan Lembar

Cianjur, Badan Pertanahan Nasional,

Kantor Pertanahan Kotamadya Bandung.

Jawa Barat

[10] Sudjatmiko, (2003). Peta Geologi

Regional Lembar Ciranjang, Jawa Barat,

Skala 1:100.000: Direktorat Geologi,

Bandung.

[11] Suganda, A.H., (1988). Pertimbangan

Aspek Dasar Dalam Perencanaan Kota.

Tesis S-2 Fakultas Pasca Sarjana ITB.

Bandung (Tidak dipublikasikan).