Kesehatan Reproduksi
-
Upload
anonymous-pakold0qns -
Category
Documents
-
view
31 -
download
1
Transcript of Kesehatan Reproduksi
PROGRAM PENGAJARANMATA AJARAN KESEHATAN REPRODUKSI
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANANUNIVERSITAS GUNADARMA
T.A 2004/2005******************
Koordinator :Pengajar :
PROGRAM PENGAJARAN SEMESTER II
MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN UNIVERSITAS GUNADARMA
T.A 2004/2005
PENDAHULUAN
Sesuai dengan kalender akademik Program studi D-III Kebidanan Gunadarma Jakarta ,
bahwa program pengajaran semester genap tahun akademik 2004/2005 akan dimulai pada
tanggal 14 September s/d 28 February 2005.
Mata kuliah Kesehatan Reproduksi semester II mempunyai bobot 3 SKS ( T= 2, P =1 )
Pengalaman belajar ceramah ( PBC) adalah kegiatan belajar ceramah yang lebih
mengutamakan kemampuan kognitif dengan menggunakan metode ceramah, diskusi,
seminar dan penugasan.
Pengalaman belajar praktek adalah (PBP) adalah kegiatan belajar berupa praktik yang
lazim dilakukan dalam tatanan nyata dilahan praktek dengan metode
simulasi,administrasi, role play dan praktek di lahan.
A. DESKRIPSI MATA KULIAH.
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswi untuk memahami
kesehatan reproduksi, dengan pokok bahasan teori dan konsep reproduksi kesehatan
wanita sepanjang daur kehidupannya meliputi sejarah, perkembangan wanita dalam
aspek biologis, psikologis dan sosial spriritual, kesehatan reproduksi dalam perspektif
gender, permasalahannya serta indikator status kesehatan wanita.
B. TUJUAN MATA AJAR
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswi mampu :
1. Menjelaskan teori dan konsep kesehatan reproduksi.
2. Menjelaskan sejarah kesehatan wanita di Indonesia.
3. Menjelaskan kesehatan wanita ditinjau dari aspek biologis.
4. Melakukan pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur
kehidupannya, gangguan/permasalahannya.
5. Menjelaskan dimensi sosial wanita dan permasalahannya.
6. Menjelaskan konsep kesehatan reproduksi dalam perspektif gender.
7. Menjelaskan indikator status kesehatan wanita.
C. LINGKUP MATERI
1. Konsep kesehatan reproduksi.
2. Peran dan tugas bidan dalam PHC untuk kesehatan wanita yang menekankan pada
aspek pencegahan penyakit dan promosi kesehatan.
3. Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan.
4. Pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidupannya, gangguan
permasalahannya.
5. Dimensi sosial wanita dan permasalahan.
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Kegiatan belajar dikelola untuk mencapai tujuan yaitu :
1. PBC
Dengan bobot 2 SKS = 2x 60 menit x 16 minggu =
Kegiatan kuliah merupakan kegiatan memberikan teori / materi kuliah dalam kelas
serta diskusi untuk materi-materi kesehatan reproduksi dan melakukan praktik-praktik
yang berhubungan ( kegiatan terlampir ).
2. PBP
Dengan bobot 2 SKS = 2x 4 jam x 16 minggu = dalam satu semester yang diberikan
baik di kelas maupun di lahan praktek secara langsung.
Praktek di kelas = 48 jam = 12 kali pertemuan.
4 jam
Praktek di lahan = 24 jam = 3 kali pertemuan.
4 jam
PERSYARATAN PESERTA DIDIK
Untuk mengikuti mata kuliah kesehatan reproduksi, mahasiswi harus :
1. Sudah mengikuti kuliah anatomi dan Fisiologi tubuh manusia.
2. Selama kegiatan belajar mengajar dalam satu semester mahasiswa tidak
boleh absen dengan alasan apapun lebih dari 10 % jumlah kehadiran. Jika karena
suatu hal penting mahasiswa.
3. Kegiatan praktek harus diikuti 100 %
4. Izin yang diperoleh hanya melalui unit pendidikan.
5. Selama mengikuti kegiatan belajar mengajar, mahasiswi harus tertib dan mematuhi
segala peraturan dan memenuhi kewajiban untuk mata kulian tersebut.
6. Setiap mahasiswi dapat mengikuti ujian semester jika :
o Telah menyelesaikan administrasi keuangan.
o Mengikuti kegiatan belajar mengajar 90 %
o Telah menyerahkan seluruh penugasan- penugasan selama kegiatan belajar
mengajar.
SISTEM PENILAIAN
Penilaian untuk mata kuliah kesehatan reproduksi dilaksanakan secara
menyeluruh, mencakup : konsep kesehatan reproduksi, Peran dan tugas bidan dalam PHC
untuk kesehatan wanita yang menekankan pada aspek pencegahan penyakit dan promosi
kesehatan, Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan, Pemantauan tumbuh kembang
wanita sepanjang daur kehidupannya, gangguan permasalahannya, Dimensi sosial wanita
dan permasalahan, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang secara utuh dapat dilihat
dalam bentuk “kompetensi “. Penilaian diperoleh dari kegiatan kuliah, seminar dan
praktek di kelas maupun dilahan.
Teori :
1. Ujian tengah semster : 15 % ( N1 )
2. Ujian Akhir semester : 30 % ( N2 )
3. Kuis : 5 % ( N3 )
4. Praktek : 50 % ( N4 )
Nilai akhir mata kuliah adalah :
MA = ( 15 % X N1) + ( 30 % X N2 ) + ( 5 % X N3 ) + ( 50 % + N4 )
Nilai batas lulus untuk mata ajar = 2 = C dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai Mentah Nilai Mutu Lambang
0 - 40
41-55
56-70
71-85
86-100
0
1
2
3
4
E
D
C
B
A
Atau
Nilai Mentah Nilai Mutu Lambang
< 1
1,0–1,75
1,76 – 2,50
2,51 –3,50
3,51 –4,00
0
1
2
3
4
E
D
C
B
A
Tim pengajar
Koordinator :
1. Anggota :
Jadwal kegiatan PBC dan PBP terlampir.
Jakarta, Januari 2005
Mengetahui
Ketua Program studi D-III Kebidanan Koordinator MA Kesehatan Reproduksi
Yohana Wulan R. S.ST
MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI PROGRAM STUDI
D-III KEBIDANAN UNIVERSITAS GUNADARMA
SEMESTER II JALUR UMUM 2004/2005
NoHari/
Tgl/JamKls Topik Metode Pengajar
1. 1.1. Konsep kesehatan reproduksi
1.1.1. Definisi kesehatan
wanita.
1.1.2. Ruang lingkup kesehatan
reproduksi dalam siklus
kehidupan.
1.1.3. Hak-hak reproduksi.
Ceramah
2. 2.1. Asuhan kesehatan reproduksi
pada remaja.
2.2. Melibatkan wanita dalam
pengambilan keputusan.
Ceramah
3. 3.1. Siklus kesehatan wanita,
konsepsi, bayi dan anak,
remaja, dewasa, usia lanjut.
3.2. Perubahan yang terjadi pada
setiap tahap.
3.3. Faktor-faktor yang
mempengaruhi.
Ceramah
4. 4.1. Aspek yang dikaji dalam
setiap tahap kehidupan.
4.1.1. Fisik.
4.1.2. Psikososial.
4.2. Indikator Pemantauan.
Ceramah
5. 4.3. Masalah gangguan pada
kesehatan reproduksi dan
upaya penanggulangan :
4.3.1. Infertilitas.
4.3.2. Sexual Transmited
Diseases (STD) /
Penyakit Menular
Seksual (PMS).
Ceramah
6. 4.3.3. Gangguan Haid.
4.3.4. Pelvic Inflamatory
Diseases (PID).
4.3.5. Unwanted pregnancy
dan aborsi.
7. 4.3.6. Hormone Replacement
Therapy (HRT).
4.4. Skrining untuk keganasan &
penyakit sistemik.
8. 5.1. Status sosial wanita.
5.2. Nilai wanita.
5.3. Peran wanita.
5.4. Permasalahan kesehatan
wanita dalam dimensi sosial
dan upaya mengatasinya.
5.4.1. Kekerasan.
5.4.2. Perkosaan.
5.4.3. Pelecehan seksual.
9. 5.4.4. Single parent.
5.4.5. Perkawinan usia muda
dan tua.
5.4.6. Wanita di tempat kerja
10. 5.4.7. Incest
5.4.8. Home less
5.4.9. Wanita di pusat
rehabilitasi
11. 5.4.10. Pekerja seks komersial
5.4.11. Drug abuse
5.4.12. Pendidikan
5.4.13. Upah
12. 6.1.
6.2.Budaya yang berpengaruh
terhadap gender
6.3. Diskriminasi gender
13. 7.1. Health promotion
7.2. Specific protection
7.3. Early diagnosis and
promotip treatment
7.4. Dissabilitation
7.5. Rehabilitation
14. 8.1. Pendidikan
8.2. Pengahasilan
8.3. Usia harapan hidup
8.4. Angka kematian ibu
8.5. Tingkat kesuburan
15. Evaluasi
KEPUSTAKAAN
Buku Utama :
1. Varney’s Midwifery, third edition, 1997.
2. Valery Edge, Mindi Miller, 1994. Women’s Health Care, Mosby USA.
3. Betty R. Sweet, 1997. Mayes a Textbook for Midwives.
4. V. Ruth Bennett, Linda K. Brown, 1999. Myles Textbook for Midwives.
Buku Anjuran :
1. Ida Bagus Gede Manuaba, 1999, Memahami Kesehatan Reprodukis Wanita, Area
EGC Jakarta.
2. Depkes RI, 1998, Modul Safe Motherhood, Jakarta.
3. Suryadi C dkk, 2002, Kesehatan Reproduksi, Buku I dan II, FKM UI.
4. Depkes RI, 2002, Pelatihan Bimbingan dan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi
remaja.
5. Azrul Azwar, Peran Gender.
6. Jasir Faizal, 200, Pemberdayaan Wanita dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta.
7. Sarwono, 1997, Penyakit Kandungan, Jakarta.
8. Dirjen Kesmas, Binkesga, 2002, Program Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan
Integratif di Tingkat Pelayanan Dasar, Depkes RI, Jakarta.
9. Dirjen Kesmas, Binkesga, 2000, Pengaruh Utama Jender dalam Bidang
Kesehatan, Depkes RI, Jakarta.
10. BKKBN, 2001, Penanggulangan HIV (AIDS) Melalui Peningkatan Ketahanan
Keluarga, Jakarta.
11. BKKBN, 2001, Kesehatan Reproduksi Remaja, Jakarta.
12. BKKBN, 2001, Tanya Jawab Kesehatan Reproduksi Remaja, Jakarta.
13. BKKBN, 2001, Kumpulan Pedoman Pelaksanaan Program KPR dan
Perlindungan Hak-hak Reproduksi, Jakarta.