Masalah Kesehatan Reproduksi

14
Masalah Kesehatan Reproduksi

description

masalah kesehatan reproduksi

Transcript of Masalah Kesehatan Reproduksi

Page 1: Masalah Kesehatan Reproduksi

Masalah Kesehatan

Reproduksi

Page 2: Masalah Kesehatan Reproduksi

HUBUNGAN SEKSUAL

Hubungan seksual tanpa penetrasi

(tidak memasukkan penis kedalam

vagina) biasanya dilakukan dengan

belaian, ciuman, dan pelukan.

Bila Hubungan seksual dengan

penetrasi (memasukkan penis kedalam

vagina) sentuhan dilakukan pada alat

reproduksi (vagina dan penis) timbul

hasrat seksual yang sering sulit

dikendalikan pada usia remaja

Page 3: Masalah Kesehatan Reproduksi

Bila terjadi hubungan seksual,

kehamilan bisa terjadi segera setelah

hubungan seksual, walaupun itu

untuk yang pertama kali.

Yaitu bila sperma yang dikeluarkan saat

laki-laki orgasme berhasil membuahi sel telur

yang dikeluarkan indung telur perempuan

(artinya, hubungan seks terjadi tepat pada

masa subur)

Page 4: Masalah Kesehatan Reproduksi

MITOS-MITOS TENTANG COITUS

TIDAK BENAR!!

Page 5: Masalah Kesehatan Reproduksi

Kehamilan masih bisa terjadi

walau penis ditarik sebelum

ejakulasi, tetapi semprotan sperma

terjadi (ejakulasi) saat penis masih

berada di mulut vagina.

Page 6: Masalah Kesehatan Reproduksi

PROSES PERTEMUAN

ANTARA SEL TELUR DAN SPERMA

Page 7: Masalah Kesehatan Reproduksi

KEHAMILAN

Ketika penis laki-laki masuk ke dalam vagina perempuan, kemudian

diikuti dengan ejakulasi, dalam waktu yang tidak terlalu lama (5 menit)

jutaan sperma menuju rahim.

Namun, hanya satu yang bisa menembus sel telur. Sperma dapat

hidup dalam rahim selama 2-3 hari, sedangkan sel telur selama 2 hari.

Page 8: Masalah Kesehatan Reproduksi

Kehamilan diawali dengan menempelnya sel telur yang

telah dibuahi sperma (embrio) di lapisan dalam dinding

rahim. Dalam 120 hari pertama,embrio bertumbuh kembang

mengikuti tahapan kehidupan sel atau hayati. Memasuki

usia kehamilan lebih lanjut, embrio berkembang menjadi

janin/bayi dan tahap ini disebut tahapan kehidupan insani.

Kehamilan umumnya berakhir dengan persalinan setelah

+/- 280 hari (9 bulan 10 hari)

Page 9: Masalah Kesehatan Reproduksi

Kehamilan bisa terjadi pada remaja, karena alat reproduksi secara fisik sudah siap

Namun, bukan berarti remaja

telah siap mental dan

sosial untuk melaksanakan

peran

sebagai orang tua

Pada usia di bawah 19 tahun, walaupun

organ reproduksi sudah siap melakukan

fungsi reproduksi, pertumbuhan tulang

panggul remaja perempuan belum

mencapai kesempurnaan

Kesulitan persalinan pada

remaja perempuan dibawah

20 tahun 2-3 kali lipat lebih

sering dibandingkan

perempuan berusia diatas 20

tahun

Page 10: Masalah Kesehatan Reproduksi

MODERN

ALAMI

Page 11: Masalah Kesehatan Reproduksi

Kehamilan yang tidak diinginkan

ALASAN :

1. Menderita penyakit tertentu

2. Usia masih terlalu muda (masih dibangku sekolah)

3. Korban perkosaan.

4. Kegagalan alat KB

5. Bayi diduga akan lahir cacat

6. Indikasi psikologis, seperti depresi berat, ada konflik

batin atau ketakutan

Perempuan yang tidak menghendaki kehamilannya biasanya akan

berupaya untuk menghentikan kehamilannya (ABORSI)

Page 12: Masalah Kesehatan Reproduksi

ABORSI

Page 13: Masalah Kesehatan Reproduksi

Intervensi tindakan aborsi yang aman resikonya dibawah 1%, jauh

lebih aman daripada persalinan. Namun, aborsi hanya berlangsung

aman bila dilakukan sebelum kandungan mencapai usia 12 minggu,

dan dilakukan oleh dokter yang terlatih, di sarana kesehatan yang

terjamin kebersihannya

Penghentian kehamilan pada usia dimana janin sudah mampu

hidup mandiri di luar rahim ibu (lebih dari 21 minggu usia kehamilan),

bukan lagi tindakan aborsi tetapi pembunuhan janin atau

INFANTISIDA.

Page 14: Masalah Kesehatan Reproduksi