Kesehatan Mental

12
Kesehatan Mental A.Konsep Sehat Konsep Sehat, sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi jugameliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut, WHO (1947) : Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO,1947). Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkankonsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) : 1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh. 2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal 3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup. Dalam pengertian yang paling luas, sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan lingkungan internal (psikologis,intelektual, spiritual dan penyakit ) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalammempertahankan kesehatannya. Konsep Sehat Berdasarkan : 1. Dimensi Emosi Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya. Dan sehat emosional adalah seseorang yang dapat menjaga atau mengontrol amarahnya ketika dia sedang kesal. 2. Dimensi Intelektual Dikatakan sehat secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas.

Transcript of Kesehatan Mental

Page 1: Kesehatan Mental

Kesehatan Mental

A. Konsep Sehat

Konsep Sehat, sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi jugameliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.

Menurut, WHO (1947) :

Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO,1947). Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkankonsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :

1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.

2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal

3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

Dalam pengertian yang paling luas, sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis,intelektual, spiritual dan penyakit ) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalammempertahankan kesehatannya.

Konsep Sehat Berdasarkan :

1. Dimensi Emosi

Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya. Dan sehat emosional adalah seseorang yang dapat menjaga atau mengontrol amarahnya ketika dia sedang kesal.

2. Dimensi Intelektual

Dikatakan sehat secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas. Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan.

3. Dimensi Sosial

Sehat yang dimana orang tersebut memiliki jiwa social yang baik. Dapat nampak baik apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.

Page 2: Kesehatan Mental

4. Dimensi Fisik

Sehat secara fisik yaitu sehat yang orang tersebut tidak mengalami cacat atau sebagainya. Terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

5. Dimesi Mental

Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni Pikiran, Emosional, dan Spiritual :

a. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.

b. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.

c. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya, sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.

Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.

6. Dimensi Spiritual

Sehat yang sangat penting juga sehat tidaklah hanya jasmani, sehat dalam rohani pun juga sangat penting.Spiritual sehat terlihat dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

Kesehatan menurut Freund (1991) “suatu kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu organisme atau bagian yang dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak adanya penyakit”, juga sampai pada kesimpulan mengenai kesehatan sebagai suatu keadaan tidak adanya penyakit sebagai salah satu ciri kalau organisme disebut sehat. Mental hygiene disebut juga ilmu kesehatan mental merupakan ilmu pengetahuan yang masih muda. Dulu orang berpendapat gangguan keseimbangan mental itu disebabkan oleh gangguan roh jahat.

Kesehatan mental di cetuskan oleh Adolf Meyer (psychiater) berdasarkan saran Beers (mantan penderita sakit mental), membantu perkembangan gerakan usaha kesehatan mental. Dialah yang mengemukakan istilah “Mental Hygiene”. Di amerika pada tahun 1908 terbentuk suatu organisasi “Connectitude Society for Mental Hygiene”. Pada tahun 1909 berdirilah “The National Committee for Mental Hygiene”. Di inggris pada tahun 1842 berdirilah organisasi “The Society for Improving the Condition Association for the Protection of the Insane and the Prevention of Insanity”.

Page 3: Kesehatan Mental

Akibat perang dunia I dan II banyak terdapat penderita “war neurosis” di kalangan anggota militer, sehingga gerakan Mental Hygiene makin besar usahanya mencari metode yang efisien untuk mencegah gangguan mental serta mengadakan pembaharuan dalam metode penyembuhan. Pada tahun 1930 Mental Hygienemengadakan kongres pertama di Washington D.C. tahun 1946 Presiden Amerika Serikat menandatangani undang-undang “The National Mental Health Act” untuk memajukan kesehatan mental rakyat Amerika, yang menyelenggarakan programmental hygiene antara lain:

WHO : Organisasi ini memberi informasi dan penyuluhan mengenai kesehatan mental kepada anggota UNO. Mengadakan pengawasan terhadap alkoholisme, pencegahan kriminal.

UNESCO : Untuk menstimulir penukaran masalah informasi kebudayaan antar bangsa. Didalamnya terdapat suatu departemen yang mengurusi masalah sosial.

WFMH : Di dirikan pada tahun 1948. Antara the internasional committee for mental hygiene dengan the british association for mental health, merupakan kelompok non govermental health agencies membantu kesehatan di dunia.

            Pasti semua orang ingin memiliki mental yang sehat tanpa terganggu apapun. Karna kesehatan mental dapat mempengaruhi aktivitas kita. Maka dari itu, kesehatan mental mempunyai tujuan yaitu :

Mengusahakan agar manusia memiliki kempuan mental yang sehat.   Mengusahakan pencegahan terhadap timbulnya sebab-sebab gangguan mental

dan penyakit mental. Mengusahakn pencegahan berkembangnya bermacam-macam gangguan mental

dan penyakit mental. 

Mengurangi atau mengadakan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit mental.

Pendekatan Kesehatan Mental

1. Orientasi Klasik

Hilangnya gejala gangguan mental, penyembuhan konflik trauma masa lalu. Terhindarnya individu dari gejala gangguan jiwa(neurosis) dan gejala penyakit jiwa( psikosis), berupa simptom-simptom negatif yang menimbulkan rasa tidak sehat,dan bisa mengganggu efisiensi yang biasanya tidak bisa dikuasai individu.

Page 4: Kesehatan Mental

Kelemahan dari Orientasi ini adalah :

a. Simptom-simptom bisa terdapat juga pada individu normal

b. Rasa tidak nyaman dan konflik bisa membuat individu berkembang dan memperbaiki diri.

c. Sehat atau sakit tidak bisa didasarkan pada ada atau tidaknya keluhan.

2. Orientasi Penyesuaian Diri

Kemampuan menyesuaiakan diri dg tuntutan diri sendiri & norma sosial , belajar respon adaptif. Penyesuaian diri (Menninger,1947) : perubahan dalam diri yang diperlukan untuk mengadakan hubungan yang memuaskan dengan orang lain/lingkungan.

Individu bermasalah : apabila tidak mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan dari luar dirinya, dengan kondisi baru serta dalam mengisi peran yang baru.

Normal dalam Orientasi ini :

a. Normal secara statistik : yaitu apa adanya.

b. Normal secara normatif : individu bertingkah laku sesuai budaya setempat.

3. Orientasi Pengembangan Potensi

Pengetahuan dan perbuatan yang tujuannya untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi dan bkat yang ada semaksimal mungkin sehingga membawa pada kebahagiaan diri dan orang lain serta terhindar dari gangguan penyakit jiwa. Tokohnya: Maslow. Allport,Rogers, Fromm.

Kriteria Mental Sehat dalam orientasi ini :

a. Punya pedoman normatif pribadi (bisa memilih apa yang baik dan menolak yang buruk).

b. Menunjukan otonomi independen , mawas diri dalam mencari nilai-nilai pedoman.

B. Teori Kepribadian Sehat

I. Teori Kepribadian Sehat Menurut Aliran Psikoanalisa

Psikoanalisis merupakan suatu bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri pertama kali diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938). Freud pada awalnya memang mengembangkan teorinya tengtang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. menurut teori psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini adalah bahwa mereka bersembunyi dari

Page 5: Kesehatan Mental

kesadaran individual. Dan apabila dorongan – dorongan ini tidak dapat disalurkan, dapat menyebabkan gangguan kepribadian dan juga memggangu kesehatan mental yang disebut psikoneurosis.

Dengan kata lain, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” / (unconscious motivation) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa. Psikoanalisis mempunyai metode untuk membongkar gangguan – gangguan yang terdapat dalam ketidaksadaran ini, antara lain dengan metode analisis mimpi dan metode asosiasi bebas.

Teori psikologi Freud, didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.

- Id, merupakan bagian palung primitif dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan.

- Ego, merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ia berfungsi secara rasional berdasakan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.

- Super Ego, merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena itu Super Ego berorientasi pada kesempurnaan.

Freud mengumpamakan pikiran manusia sebagai fenomena gunung es. Bagian kecil yang tampak diatas permukaan air menggambarkan pengalaman sadar, bagian yang jauh lebih besar di bawah permukaan air yang menggambarkan ketidaksadaran aeperti impuls, ingatan. Nafsu dan hal lain yang mempengaruhi pikiran dan perilaku.

Meskipun masing-masing bagian dari kepribadian total ini mempunyai fungsi,sifat,komponen,prinsip kerja,dinamisme,dan mekanismenya sendiri,namun mereka berinteraksi begitu erat satu sama lain sehingga sulit(tidak mungkin)untuk memisah-misahkan pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya terhadap tingkah laku manusia.Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dari interaksi diantara ketiga sistem tersebut,jarang salah satu sistem berjalan terlepas dari kedua sistem lainnya.

Aliran Kepribadian yang sehat menurut Psikoanalisis :

1. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.

2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar

3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego

4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya

Page 6: Kesehatan Mental

5. Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan

II. Teori Kepribadian Sehat Menurut Aliran Behavioristik

Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958).

Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting :

1. Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku

2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.

3. Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.

Menurut, penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi beupa respons terhadap rangsangan itu. Salah satu penganut watson yang sangat besar masukannya untuk perkembangan behaviorisme adalah B.F. Skinner. Aliran ini memandang manusia seperti mesin yang dapat dikendalikan perilakunya lewat suatu pengkondisian. Ini menganggap manusia yang meberikan respon positif yang berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia di anggap tidak memiliki sikap diri sendiri.

Jadi menurut Behaviorisme, manusia dianggap memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.

Kepribadian yang sehat menurut Behavioristik :

1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya

2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman

3. Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri

4. Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif

Page 7: Kesehatan Mental

III. Teori Kepribadian Sehat Aliran Menurut Humanistik

Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology) diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an bekerja sama di bawah kepemimpinan Abraham Maslow dalam mencari alternatif dari dua teori yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual dalam psikologi. Kedua teori yang dimaksud adalah psikoanalisis dan behaviorisme. Maslow menyebut psikologi humanistik sebagai “kekuatan ketiga” (a third force) karena humanistik muncul sebagai kritik terhadap pandangan tentang manusia yang mekanistik alabehaviorisme dan pesimistik ala psikoanalisa.

Kepribadian yang sehat menurut Humanistic, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri :

1. Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.

2. Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.

3. Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.

4. Jujur; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.

5. Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.

6. Memikul tanggung jawab.

7. Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.

8. Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya.

IV. Pendapat Allport

Memahami dan menjelaskan perkembangan proplum sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat. Gambaran kodrat manusia yang diutaran Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung.

Allport lebih optimistis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusi, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya. Seperti di kemukakan, pandangan-pandangan pribadi dan profesional dari Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Karena itu salah satu pendekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pandangan psikologis Allport adalah mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian dan menunjukkan bagaimana tema-tema itu berbeda dari apa yang terdapat pada Freud.

Page 8: Kesehatan Mental

Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar dan tingkah lakumereka tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam mereka.

Kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan oleh intensi-intensi ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak. Segi pandangan yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak. Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehat ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang.

Tujuh Criteria Kepribadian yang Matang :

1. Perluasan perasaan diri

2. Hubungan diri yang hangat dengan orang-orang lain

3. Keamanan emosional

4. Persepsi realistis

5. Keterempilan-keterampilan dan tugas-tugas

6. Pemahaman diri

7. Filsafat hidup yang mempersatukan

Page 9: Kesehatan Mental

REFERENSI :

Yustinus Semiun. OFM. 2006. Kesehatan Mental. Yogyakarta : Kanisius Siswanto. S. Psi. Msi. 2007. Kesehatan Mental,Konsep,Cakupan dan Perkembangan.

Yogyakarta : Andi. Sarwono, Sarlito W. (2010). Pengantar psikologi umum. Jakarta:Rajawali Pers. Schultz, Duane.(2011).psikologi pertumbuhan:model-model kepribadian

sehat.Yogyakarta:Kanisius Semioun, yustinus.2006. Kesehatan Mental 1.Yogyakarta : Kanisius Sutardjo A. Wiraminardja.2010.Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung : Refika

aditama Burhanuddin, Yusak. 1999. Kesehatan Mental.Bandung: CV Pustaka Setia Yusuf, Syamsu. 2004. Mental Hygiene Perkembangan Kesehatan Mental dalam Kajian Psikologi dan Agama. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.