kerusakan aspal

11
Cara Perbaikan Jalan Rusak Retak adalah suatu gejala kerusakan permukaan perkerasan sehingga akan menyebabkan air pada permukaan perkerasan masuk ke lapisan dibawahnya dan hal ini merupakan salah satu factor yang akan membuat luas/parah suatu (DepartemenPekerjaan Umum, 2007). Didalam pendekatan mekanika retak diasumsikan ada bagian yang lemah pada setiap material. Ketika pembebanan terjadi, ada konsentrasi tegangan yang lebih tinggi disekitar bagian tersebut, sehingga material tersebut tidak lagi memiliki distribusi tegangan yangseragam dan terjadilah kerusakan/ retak pada bagian tersebut dan berkembang ke bagian yang lainnya. Mekanika retak juga menggambarkan perkembangan retak tergantung pada sifat material tersebut (Roque, 2010). Retak/craking yang umum diikenal dapat dibedakan atas : A. Retak Halus (Hair Cracking) Yang dimaksud retak halus adalah retak yang terjadi mempunyai lebar celah ≤ 3 mm. Sifat penyebarannya dapat setempat atau luas pada permukaan jalan. Kemungkinan penyebab: 1. Bahan perkerasan/ kualitas material kurang baik. 2. Pelapukan permukaan. 3. Air tanah pada badan perkerasan jalan. 4. Tanah dasar/ lapisan dibawah permukaan kurang stabil. Akibat lanjutan: Meresapnya air pada badan jalan sehingga mempercepat kerusakan dan menimbulkan ketidak-nyamanan berkendaraan. A. Berkembang menjadi retak buaya (alligator cracks).

Transcript of kerusakan aspal

Cara Perbaikan Jalan Rusak

Retak adalah suatu gejala kerusakan permukaan perkerasan sehingga akan menyebabkan air pada permukaan perkerasan masuk ke lapisan dibawahnya dan hal ini merupakan salah satu factor yang akan membuat luas/parah suatu (DepartemenPekerjaan Umum, 2007). Didalam pendekatan mekanika retak diasumsikan ada bagian yang lemah pada setiap material. Ketika pembebanan terjadi, ada konsentrasi tegangan yang lebih tinggi disekitar bagian tersebut, sehingga material tersebut tidak lagimemilikidistribusi tegangan yangseragam dan terjadilah kerusakan/ retakpada bagian tersebut dan berkembang ke bagian yang lainnya. Mekanika retak juga menggambarkan perkembangan retak tergantung pada sifat material tersebut (Roque, 2010).Retak/craking yang umum diikenal dapat dibedakan atas :A.Retak Halus (Hair Cracking)Yang dimaksudretak halus adalah retak yang terjadi mempunyai lebar celah 3 mm. Sifat penyebarannya dapat setempat atau luas pada permukaan jalan.Kemungkinan penyebab:1. Bahan perkerasan/ kualitas material kurang baik.2. Pelapukan permukaan.3. Air tanah pada badan perkerasan jalan.4. Tanah dasar/ lapisan dibawah permukaan kurang stabil.Akibat lanjutan:Meresapnya air pada badan jalan sehingga mempercepat kerusakan dan menimbulkan ketidak-nyamanan berkendaraan.A.Berkembangmenjadiretakbuaya(alligator cracks).Dalam tahap perbaikan, sebaiknya dilengkapi dengan sitem aquaproof. diman jika dibiarkan berlarut-larut retak rambut dapat berkembang menjadi retak buaya.B.Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks)Lebar celah retak 3 mm dan saling berangkai membentuk serangkaian kotak-kotakkecil yang menyerupai kulit buaya atau kawat untuk kandang ayam. Umumnya daerah dimana terjadi retak kuliat buaya tidak luas. Jika daerah terjadi retak kulit buaya luas, mungkin hal ini disebabkan oleh repetisi beban lalulintas yang melampauibeban yang dapat dipikul oleh lapisanpermukaan tersebut.Kemungkinan penyebab:1. Bahan perkerasan/ kualitas material kurang baik.2. Pelapukan permukaan.3. Air tanah pada badan perkerasan jalan4. Tanah dasar/ lapisan dibawah permukaan kurang stabil.Akibat lanjutan:a. Kerusakan setempat/ menyeluruh pada perkerasan.b. Berkembang menjadi lubang akibat dari pelepasan butir-butir.Untuk pemeliharaan dapat digunakan lapis burda, burtu, ataupun lataston. Jika celah 3mm, sebaiknya bagian perkerasan yang telah mengalami retak kulit buaya akibat rembesan air ke lapis pondasi dan tanah dasar diperbaiki dengan cara dibongkar dan dibuang bagian-bagian yang basah, kemudian dilapis kembali dengan bahan yang sesuai.Perbaikanharus disertai dengan perbaikan drainase disekitarnya. Kerusakan yang disebabkan oleh beban lalulintas harus diperbaiki dengan memberi lapisan tambahan.C. Retak Pinggir (edge crack)Retak ini disebut juga dengan retak garis (lane cracks) dimana terjadi pada sisi tepiperkerasan/ dekat bahu dan berbentuk retak memanjang (longitudinalcracks) dengan atau tanpa cabang yang mengarah ke bahu. Retak ini dapat terdiri atas beberapa celah yang saling sejajar.Kemungkinan penyebab:1. Bahan dibawah retak pinggir kurang baik atau perubahan volume akibat jeni sekspansif clay pada tanah dasar .2. Sokongan bahu samping kurang baik.3. Drainase kurang baik.4. Akar tanaman yang tumbuh ditepi perkerasan dapat pula menjadi sebab terjadinya retak tepiAkibat lanjutan:a Kerusakan menyeluruh atau setempat pada perkerasan jalan sehingga mengganggu kenyamanan berkendaraan.b. Retak akan berkembang menjadi besar yang diikuti oleh pelepasan butir padatepi retak.Cara perbaikan dengan mengisi celah dengan campuran aspal cair & pasir. Perbaikan drainase harus dilakukan, bahu diperlebar, dan dipadatkan, jika pinggir perkerasan mengalami penurunan, elevasi dapatdiperbaiki dengan mempergunakan hotmix.D. Retak Sambungan BahuPerkerasan (edge joint crack)Sesuai dengan namanya retak ini umumnya terjadi pada daerah sambungan perkerasan dengan bahu yang beraspal. Retak ini berbentuk retak memanjang (longitudinalcracks) dan biasanya terbentuknya pada permukaan bahu beraspal. Retak ini dapat terdiri atas beberapa celah yang saling sejajar.Kemungkinan penyebab:1.Perbedaan ketinggian antara bahu beraspal dengan perkerasan, akibatpenurunan bahu.2. Penyusutan material bahu/ badan perkerasan jalan3. Drainase kurang baik.4. Roda kendaraan berat yang menginjak bahu beraspal.5. Material pada bahu yang kurang baik/ kurang memadai.Akibat lanjutan:a.Menimbulkan kerusakan menyeluruh atau setempat pada perkerasan jalan akibat meresapnya air pada badan jalan dan mengganggu kenyamanan berkendaraan.b. Berkembang menjadi besar yang diikuti oleh pelepasan butir pada tepi retak.Perbaikan dapat dilakukan dengan mengisi celah dengan campuran aspal cair danpasir.E.Retak Sambungan Jalan (lane joint crack)Sesuai dengan namanya retak ini terjadi pada sambungan dua jalur lalu lintas danberbentukretakmemanjang (longitudinalcracks). Retak ini dapat terdiri atas beberapa celah yang saling sejajar. Kemungkinan penyebabnya adalah ikatan sambungan kedua jalur yang kurangbaik.Akibat lanjutan:a.Kerusakanmenyeluruhatausetempatpada perkerasanjalan danakanmengganggu kenyamanan berkendaraan.b. Lepasnya butir pada tepi retak dan bertambah lebar.Perbaikan dapat dilakukan dengan memasukkan campuran aspal cair dan pasir kedalam celah-celah yang terjadi.F.Retak Sambungan Pelebaran Jalan(widening crack)Bentuk retak ini adalah retak memanjang (longitudinal cracks) yang akan terjadi pada sambungan antara perkerasan lama denganperkerasan pelebaran. Retak inidapat terdiriatas beberapa celah yangsaling sejajardan akan meresapkan airpada lapisanperkerasan.Kemungkinan penyebab:1. Ikatan sambungan yang kurang baik.2. Perbedaan kekuatan/ daya dukung perkerasan pada jalan pelebarandengan jalanlama.Akibat lanjutan:a.Menimbulkankerusakan menyeluruh atausetempatpada perkerasan jalan danakan mengganggu kenyamanan berkendaraan.b. Lepasnya butir pada tepi retak sehingga kerusakan akan bertambah parah.Perbaikan dilakukan dengan mengisi celah-celah dengan campuran aspal cair danpasir.G.Retak Refleksi (reflection crack)Kerusakan ini terjadi pada lapisan tambahan (overlay), dapat berbentuk memanjang(longitudinal cracks), diagonal (diagonal cracks), melintang (transverse cracks), ataupun kotak (blocks cracks) yang menggambarkan pola retakan perkerasandibawahnya. Retak ini dapat terjadi bila retak pada perkerasan lama tidak diperbaikisecara benar sebelum pekerjaan pelapisan ulang (overlay) dilakukan.Kemungkinan penyebab:1. Pergerakan vertikal/ horizontal di bawah lapis tambahan (lapisan overlay)sebagai akibat perubahan kadar air pada tanah dasar yang ekspansif.2. Perbedaan penurunan (settlement ) dari timbunan/ pemotongan badan jalandengan struktur perkerasan.Akibat lanjutan:a. Kerusakan menyeluruh atau setempat pada perkerasan jalan dan akanmengganggu kenyamanan berkendaraan.b. Lepasnya butir pada tepi retak sehingga kerusakan akan bertambah parah.Untuk retak memanjang, melintang dan diagonal perbaikan dapat dilakukan denganmengisi celah-celah dengan campuran aspal cair dan pasir.Untuk retak berbentukkotak, perbaikan dilakukan dengan membongkar dan melapis kembali dengan bahan yang sesuai.H.Retak Susut (shrinkage crack)Retak yang terjadi tersebut saling bersambungan membentuk kotak besar dengan sudut tajam atau dapat dikatakan suatu interconnected cracks yang membentuk suatu seri blocks cracks. Umumnya penyebaran retak ini menyeluruh pada perkerasan jalan.Kemungkinan penyebab:1. Perubahan volume perkerasan yang mengandung terlalu banyak aspal denganpenetrasi rendah.2. Perubahan volume pada lapisan pondasi dan tanah dasar.Akibat lanjutan:Retak ini akan menyebabkan meresapnya air pada badan jalan sehingga akan menimbulkan kerusakan setempat atau menyeluruh pada perkerasan jalan danmengganggu kenyamanan berkendaraan.b. Lepasnya butir pada tepi retak sehingga timbul lubang ( potholes ).Perbaikan dapat dilakukan dengan mengisi celah dengan campuran aspal cair danpasir, dan dilapis dengan burtu.I. Retak Selip (slippage crack)Kerusakan ini sering disebut dengan parabolic cracks,shear cracks, atau crescentshaped cracks. Bentuk retak lengkung menyerupai bulan sabit atau berbentuk sepertijejak mobil disertai dengan beberapa retak. Kadang-kadang terjadi bersama denganterbentuknya sungkur (shoving).Kemungkinan penyebab:1.Ikatan antar lapisan aspal dengan lapisan bawahnya tidak bail yang disebabkan kurangnya aspal/ permukaan berdebu2. Pengunaan agregat halus terlalu banyak.3. Lapis permukaan kurang padat/ kurang tebal4. Penghamparan pada temperature aspal rendah atau tertarik roda penggerak olehmesin penghampar aspal/ mesin lainnya.Akibat lanjutan:a. Kerusakan setempat atau menyeluruh pada perkerasan jalan dan akanmengganggu kenyamanan berkendaraan.b. Lepasnya butir pada tepi retak sehingga timbul lubang (potholes).Perbaikan dapat dilakukan dengan membongkar bagian jalan yang rusak dan menggantikannya dengan lapisan yang lebih baik.

2.DISTORSI (DISTORTION)Jenis kerusakan lentur atau flexible berupa distorsi dapat terjadi atas lemahnyatanah dasar, pemadatan yang kurang pada lapis pondasi sehingga terjadi tambahanpemadatan akibat beban lalu lintas. Untuk kerusakan jalan yang satu ini dibagi atasbeberapa jenis diantaranya:A.Alur (ruts)Terjadi pada lintasan roda sejajar dengan as jalan, dapat merupakan tempatmenggenangnya air hujan yang jatuh di atas permukaan jalan, mengurangi tingkat kenyamanan dan akhirnya timbul retak-retak. Kemungkinan disebabkan oleh lapis perkerasan yang kurang padat, dengan demikian terjadi penambahan pemadatan akibat repetisi beban lalu lintas pada lintasanroda. Campuran aspal stabilitas rendah dapat pula menimbulkan deformasi plastis.Perbaikan dapat dilakukan dengan memberi lapisan tambahan yang sesuai.

B.Keriting (corrugation)Kemungkinan penyebab:1.Rendahnya stabilitas campuran yang dapat berasal dari terlalu tingginya kadar aspal2.Banyak menggunakan agregat halus, agregat bulat dan licin3.Aspal yang dipakai mempunyai penetrasi yang tinggi4.Lalu lintas dibukia sebelum perkerasan mantap.Keriting dapat diperbaiki dengan cara :a. Jika lapisan memiliki pondasi agregat, digaruk kembali, dicampur dengan lapis pondasi, dipadatkan dan diberi lapis perkerasan baru.b. Bahan pengikat mempunyai ketebalan >5cm, lapis tersebut diangkat dan diberi lapisan baru.C.Sungkur (shoving)Deformasi plastis yang terjadi setempat di tempat kendaraan sering berhenti, kelandaian curam, dan tikungan tajam. Kerusakan dapat terjadi dengan atau tanpa retak.Penyebab kerusakan sama dengan keriting. Perbaikan dilakukan dengan dibongkar dan dilakukan pelapisan kembali.D.Amblas (grade depression)Terjadi setempat/tertentu dengan atau tanpa retak, terdeteksi dengan adanya air yang tergenang. Amblas disebabkan oleh beban kendaraan yang melebihi apa yang direncanakan,pelaksanaan yang kurang baik, atau penurunan bagian perkerasan dikarenakan tanah dasarmengalami settlement.Perbaikan dapat dilakukan dengan cara:a. Untuk amblas yang 5cm, bagian yang pernah diisi dengan bahan yang sesuai lapen, lataston, laston.b. Untuk amblas yang 5cm, bagian yang amblas dibongkar dan dilapis kembali dengan lapis yang sesuaiE.Jembul (upheaval)Jenis kerusakan Jembul terjadi setempat dengan atau tanpa retak. Hal ini terjadi akibat adanya pengembangan tanah dasar ekspansip. Perbaikan dilakuan dengan membongkar bagian yang rusak dan melapisinya kembali.

3. CACAT PERMUKAAN (DISINTEGRATION)Jenis kerusakan yang satu ini mengarah pada kerusakan secara kimiawi &mekanis dari lapisan permukaan, yang termasuk cacat permukaan adalah sebagai berikut:A.Lubang (Potholes)Kerusakan jalan berbentuk lubang (potholes) memiliki ukuran yang bervariasi dari kecil sampai besar. Lubang-lubang ini menampung dan meresapkan air sampaike dalam lapis permukaan yang dapat menyebabkan semakin parahnya kerusakanjalan.Proses pembentukan lubang dapat terjadi akibat :1. Campuran lapis permukaan yang buruk seperti :a) Kadar aspal rendah, sehingga film aspal tipis dan mudah lepas.b) Agregat kotor sehingga ikatan antar aspal dan agregat tidak baik.c) Temperature campuran tidak memenuhi persyaratan.2. Lapis permukaan tipis sehingga lapisan aspal dan agregat mudah lepas akibat pengaruh cuaca.3. System drainase jelek sehingga air banyak yang meresap dan mengumpul dalam lapis perkerasan.4. Retak-retak yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air meresap masukdan mengakibatkan terjadinya lubang-lubang kecil.Untuk perbaikan maka lubang-lubang tersebut harus dibongkar dan dilapis kembali dimana pembongkaran berfungsi untuk meningkatkan daya cengkram antarsambungan perkerasan yang baru dan perkerasan yang lama.B.Pelepasan butir (raveling)Dapat terjadi secara meluas dan mempunyai efek serta disebabkan oleh halyang sama dengan lubang. Dapat diperbaiki dengan meberikan lapisan tambahan di atas lapisan yang mengalami pelepasan butir setelah lapisan tersebut dibersihkan dan dikeringkanC.Pengelupasan Lapisan Permukaan (stripping)Setelah itudilapis dengan buras. Disebabkan oleh kurangnya ikatan antar lapis permukaan dan lapis bawahnya atau terlalu tipisnya lapis permukaan. Dapat diperbaiki dengan cara digaruk, diratakan, dan dipadatkan. Setelah itu dilapis dengan buras. Disebabkan oleh kurangnya ikatan antar lapis permukaan dan lapis bawahnya

4. PENGAUSAN (POLISHED AGGREGATE)Pengausan terjadi karena agregat berasal dari material yang tidak tahan aus terhadap roda kendaraan / agregat yang digunakan berbentuk bulat dan licin.Dapat diatasi dengan latasir, buras, latasbum.

5.KEGEMUKAN (BLEEDING / FLUSHING)Pada temperature tinggi, aspal menjadi lunak, dan akan terjadi jejak roda, dapatdisebabkan pemakaian kadar aspal yang tinggi pada campuran aspal, pemakaian terlalubanyak aspal pada pengerjaan prime coat / teak coat. Dapat diatasi dengan menaburkan agregat panas dan kemudian dipadatkan, atau lapis aspal diangkat dan diberi lapisan penutup.