Aspal Beton

36
Aspal Beton Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu. Campuran beraspal menggunakan aspal cemen/aspal keras yang dicampur pada suhu 140 0 – 160 0 C dan dihampar dan dipadatkan dalam kondisi panas disebut aspal campuran panas (Hot mix Asphalt) Campuran beraspal yang menggunakan aspal cair dan dicampur pada suhu ruang dikenal sebagai aspal campuran dingin (Cold Mix Asphalt)

description

Aspal Beton. Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Aspal Beton

Page 1: Aspal Beton

Aspal Beton• Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang

terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu.

• Campuran beraspal menggunakan aspal cemen/aspal keras yang dicampur pada suhu 1400 – 1600 C dan dihampar dan dipadatkan dalam kondisi panas disebut aspal campuran panas (Hot mix Asphalt)

• Campuran beraspal yang menggunakan aspal cair dan dicampur pada suhu ruang dikenal sebagai aspal campuran dingin (Cold Mix Asphalt)

Page 2: Aspal Beton

Karakteristik Beton Aspal

• Stabilitas, adalah kemampuan perkerasan aspal menerima baban lalu lintas tanpa terjadi perubahan bentuk tetap, seperti gelombang, alur dan bleeding.Faktor yang mempengaruhi niali stabilitas beton aspal :- Gesekan internal, yang berasal dari kekasaran permukaan butiran agregat, luas bidang kontak, bentuk butiran, gradasi agregat, kepadatan campuran dan tebal film aspal- Kohesi, adalah gaya iktan aspal yang berasal dari daya lekat aspal terhadap agregat. Daya kohesi terutama ditentukab oleh penetrasi aspal, perubahan viscositas akibat temperatur, tingkat pembebanan, komposisi kimiawi aspal, efek dari wakti dan umur aspal.

• Keawetan/durabilitas, adalah kemampuan beton aspal menerima repetisi beban lalu lintas seperti berat kendaraan dan gesekan antara roda kendaraan dgn permukaan jalan, serta menahan keausan akibat pengaruh suhu dan iklim

• Kelenturan/fleksibilitas adalah kemampuanbeonaspal untuk menyesusikan diri akibat penurunan danpergerakan dari pondasi atau tanah dasar, tanpa terjadinya retak

Page 3: Aspal Beton

Ketahan terhadap kelelahan/Fatique reistanceKetahan terhadap kelelahan/Fatique reistance, , adalah kemampuan beton aspal menerima lendutan adalah kemampuan beton aspal menerima lendutan berulang akibat repetisi beban, tanpa terjadinya berulang akibat repetisi beban, tanpa terjadinya kelelahan berupa alur dan retakkelelahan berupa alur dan retak

Kekesatan/tahanan geser /Skid resistanceKekesatan/tahanan geser /Skid resistance, adalah , adalah kemampuan permukaan beton aspal terutama kondisi kemampuan permukaan beton aspal terutama kondisi basah, memebrikan gaya gesk pada roda kendaraan basah, memebrikan gaya gesk pada roda kendaraan sehinga kendaraan tidak tergelincir atau slip sehinga kendaraan tidak tergelincir atau slip

Kerdap air/impermeabilitasKerdap air/impermeabilitas, adalah kemapuan beton , adalah kemapuan beton aspal untuk tidak dapat dimasuki air ataupun udara aspal untuk tidak dapat dimasuki air ataupun udara kedalam lapisan beton aspal.kedalam lapisan beton aspal.

Mudah dilaksanakan/WorkabilityMudah dilaksanakan/Workability, adalah kemampuan , adalah kemampuan campuran beton aspal untuk mudah dihamparkan dan campuran beton aspal untuk mudah dihamparkan dan dipadatkan. Tingkat workability menentukan tingkat dipadatkan. Tingkat workability menentukan tingkat efisiensi pekerjaan.efisiensi pekerjaan.

Page 4: Aspal Beton
Page 5: Aspal Beton

UDARA

ASPAL

AGREGAT

VIM

Vmb

Vmm

VMA

Vsb

Vse

Va VFA

Vab

Skema Volume Beton Aspal

Page 6: Aspal Beton

Vmb = volume bulk campuran beton aspal padatVsb = volume bulk dari agregatVse = volume efektif agregatVMA = volume pori antara butiran agregat di dalam

beton aspal padatVmm = volume tanpa pori udara dari aspal beton padatVIM = Volume pori udara dalam aspal beton padatVFA = Volume pori antar agregat yang terisi aspal pada

beton aspalVab = Volume aspal yang terabsorbsi ke dalam agregat

dari beton aspal padat

Page 7: Aspal Beton

Ilustrasi VIM dan VMA Beton Aspal Padat

Page 8: Aspal Beton

A1. Persamaan-persamaan MarshallBerat Jenis Bulk dari total agregat:

sbn

n

sbsbsb

nsb

G

P

G

P

GP

GP

PPPPG

.....

...

3

3

2

2

1

1

321

Berat Jenis Aparent dari Total Agregat :

san

n

sasasa

nsa

G

P

G

P

GP

GP

PPPPG

......

......

3

3

2

2

1

1

321

Berat Jenis Efektif dari Total Agregat:

2sasb

se

GGG

Page 9: Aspal Beton

Berat Jenis Teoritikal Maksimum dari Campuran (Compacted Mixture):

b

b

se

S

mmmm

GP

GP

PG

Rongga Udara dalam Campuran (Void in the Compacted Mixture) dalam persen terhadap total volume:

mm

mbmm

G

GGxVIM 100

Rongga dalam mineral agregat (Void in the Mineral Aggregate) dalam persen terhadap total volume:

sb

smb

G

PGVMA

.100

Page 10: Aspal Beton

100

100. bP

DensityCAD

Berat isi atau kepadatan (density)

Density = Berat benda uji di udara

Kepadatan agregat terkompaksi (Compacted Aggregate Density):

Persen rongga terisi aspal (Voids Filled with Binder) dalam persen terhadap VMA:

VMA

VIMVMAVFB 100

Isi benda uji

Page 11: Aspal Beton

Pengujian Marshall

• Pengujian marshall untuk mengetahui kinerja beton aspal yang dikembangkan pertama kali oleh Bruce Marshall dan dilanjutkan oleh US Corps Engineer.

• Alat marshall merupakan alat tekan yang dilengkapi dengan proving ring (Cincin penguji) berkapasitas 22.2 KN dan flow meter. Proving ring digunakan untuk mengukur stabilitas dan flow meter utnuk mengukur kelelehan plastis

• Benda uji marshall berbentuk silinder dengan diamater 4 inchi (10,2 cm) dan tinggi 2,5 inchi (6,35 cm)

• Prosedur pengujian marshall mengikuti SNI 06-2489-1991• Secara garis besar pengujian marshall meliputi :

- persiapan benda uji- Penentuan berat jenis benda uji- Pemeriksaan nilai stabilitas dan flow- Perhitungan sifat volumetrik benda uji

Page 12: Aspal Beton
Page 13: Aspal Beton
Page 14: Aspal Beton

JOB MIX DESIGN• Rancangan campuran bertujuan untuk mendapatkan resep

campuran dari material yang terdapat dilokasi sehingga dihasilkan campuran yang memenuhi spesifikasi campuran yang telah ditetapkan.

• Metoda rancangan berdasarkan pengujian empiris terdiri dari 4 tahap:1. Menguji Sifat Agregat dan aspal yang akan digunakan sebagai bahan campuran2. Rancangan campuran di laboratoriumyang menghasilkan rumus campuran3. Kalibrasi hasil rancangan campuran ke instalasi pencampuran yang akan digunakan.4. Berdasarkan rumus campuran dilakukan percobaan campuran dan penghamparan dan pemadatan

Page 15: Aspal Beton

STAR

Tentukan Standar YangDigunakan

Pemilihan DanPengadaan Bahan

Pengujian Agregat

Pengujian Filler

Pengujian AspalBitumen

SesuaiStandar?

Pembuatan Benda uji MarshallPada interval kadar aspal

mendekati optimum

Pengujian Marshall UntukMendapatkan Kadar Aspal

Optimum

Pembuatan Benda Uji denganKadar Aspal Optimum

PenguianMarshall padakondisi kadar

aspal optimum

SesuaiStandar?

Stop

Yes

No

YesNo

Page 16: Aspal Beton

No Jenis Pengujian

Persyaratan

Satuan

Pen. 60/70 Pen. 80/100

Min Max Min Max

1. Penetrasi (25 0C, 100 gr, 5 detik)

60 79 80 99 0.1 mm

2. Titik Lembek (Ring and Ball) 48 58 46 54 0C

3. Daktilitas (25 0C, 5 cm/menit) 100 - 100 - cm

4. Kehilangan Berat (1650C, 5 Jam)*

- 0,8 - 0,1 % berat

5. Berat Jenis (25 0C) 1 - 1 - -

6. Penetrasi setelah kehilangan berat*

54 - 50 - % semula

7. Daktilitas setelah kehilangan berat*

50 - 75 - cm

Syarat Aspal Keras

Page 17: Aspal Beton

Min. Mak.

1 Berat Jenis SNI-1969-1990-F - Berat Jenis Bulk - 2,5 - Berat Jenis SSD - - - - Berat Jenis Apparent - - - - Berat Jenis Efektif - - - - Penyerapan % - 3

2 Pengujian Los Angeles Abrasion SNI 03-2417-1991 % - 403 Kelekatan Terhadap Aspal SNI-2436-1991 % 95 -4 Aggregate Impact Value BS 812: Part 3: 1975 % - -5 Aggregate Crushing Value BS 812: Part 3: 1975 % - -6 Indeks Kepipihan BS 812: Part 1: 1975 % - 257 Indeks Kelonjongan BS 812: Part 1: 1975 % - -8 Angka Angularitas BS 812: Part 1: 1975 - - -

9 Berat Jenis SNI-1969-1990-F - Berat Jenis Bulk - 2,5 - Berat Jenis SSD - - - - Berat Jenis Apparent - - - - Berat Jenis Efektif - - - - Penyerapan % - 3

10 Sand Equivalent Value SNI 03-4428-1997 % 50 -

I. Agregat Kasar

II. Agregat Halus

Spesifikasi Bina MargaNo. Jenis Pengujian Metode Pengujian Satuan

Syarat Agregat

Page 18: Aspal Beton

Bahan filler berasal dari abu batu, terak dan bahan yang serupa yang bebas dari bahan – bahan organik dan mempunyai nilai indeks plastisitas tidak lebih besar dari 4.Bahan pengisi (filler) harus kering dan bebas dari bahan

lain yang mengganggu dan apabila dilakukan pengujian analisa saringan secara basah, harus memenuhi gradasi seperti pada Tabel sebagai

berikut :

FILLER

Ukuran Saringan Persentase Berat yang lolos

No. 30 (0,590 mm) 100

No.50 (0,279 mm) 95 – 100

No. 100 (0,149 mm) 90 – 100

No. 200 (0,074 mm) 65 – 100

Page 19: Aspal Beton

No. Campuran I II III IV V VI VII VIII IX X XI

Gradasi/Tekstur Kasar Kasar Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat

Tebal padat (mm) 20 – 40 25 – 50 20 – 40 25 – 25 40 – 65 50 – 75 40 – 50 20 – 40 40 – 65 40 – 65 40 – 65

Ukuran saringan % berat yang lolos saringan

1 ½” (38.1 mm) - - - - - 100 - - - - -

1” (25.4 mm) - - - - 100 90 – 100

- - 100 100 -

¾” (19.1 mm) - 100 - 100 80 – 100

82 – 100

100 - 80 – 100

85 – 100

100

½” (12.7 mm) 100 75 – 100

100 80 – 100

- 72 – 90 80 – 100

100 - - -

3/8” (9.52 mm) 75 – 100 65 – 85 80 – 100

70 – 90 60 – 80 - - - 65 – 85 56 – 78 74 – 92

no. 4 (4.76 mm) 35 – 55 35 – 55 55 – 75 50 – 70 48 – 65 52 – 70 54 – 72 62 – 80 46 – 65 36 – 60 48 – 70

no. 8 (2.38 mm) 20 – 35 20 – 35 35 – 50 35 – 50 35 – 50 40 – 56 42 – 58 44 – 60 34 – 54 27 – 47 33 – 53

no. 30 (0.59 mm) 10 – 22 10 – 22 18 – 29 18 – 29 19 – 30 24 – 36 26 – 38 28 – 40 20 – 35 13 – 28 15 – 30

no. 50 (0.27 mm) 6 – 16 6 – 16 13 – 23 13 – 23 13 – 23 16 – 26 18 – 28 20 – 30 16 – 26 9 – 20 10 – 20

no. 100 (0.149 mm)

4 – 12 4 – 12 8 – 16 8 – 16 7 – 15 10 – 18 12 – 20 12 – 30 10 – 18 - -

no. 200 (0.074 mm)

2 – 8 2 – 8 4 – 10 4 – 10 1 – 8 6 – 12 6 – 12 6 – 12 5 – 10 4 – 8 4 – 9

Macam Gradasi Untuk Laston

Page 20: Aspal Beton

Sifat Campuran

L.L. Berat L.L. Sedang L.L. Ringan

(2x75 tumb) (2x50 tumb) (2x35 tumb)

Min Max Min Max Min Max

Stabilitas (kg) 550 - 450 - 350 -

Kelelehan (mm) 2 4 2 4,5 2 5

Marshall Quotient, (Stabilitas/Kelelehan) (kg/mm)

200 350 200 350 200 350

Rongga dalam campuran, VIM (%) 3 5 3 5 3 5

Rongga dalam agregat, VMA (%) Lihat Tabel 2.5

Indeks Perendaman (%) 75 75 - 75 -

Syarat Campuran Laston

Page 21: Aspal Beton

Ukuran Maksimum Nominal Agregat

Persentase Minimum Rongga Dalam Agregat

No. 16 1,18 mm 23,5

No. 8 2,36 mm 21

No. 4 4,75 mm 18

3/8 inch 9,50 mm 16

½ inch 12,50 mm 15

¾ inch 19,00 mm 14

1 inch 25,00 mm 13

1 ½ inch 37,50 mm 12

2 inch 50,00 mm 11,5

2 ½ inch 63,00 mm 11

Syarat VMA

Page 22: Aspal Beton
Page 23: Aspal Beton

Contoh Perhitungan :Berat jenis Agregat Kasar: BJ Bulk = 2.638 BJ SSD = 2.686 BJ Aparent = 2.770

Berat Jenisa Agregat Halus : BJ Bulk = 2.596 BJ SSD = 2.608 BJ Aparent = 2.636

Berat Jenis Filler ; BJ Filler = 3.14

Berat Jenis Aspal : BJ Aspal = 1.04

Page 24: Aspal Beton

  Berat Jenis

  Bulk SSD AparentEfektif

((Bulk+Apparent)/2)

Agregat Kasar 2,638 2,686 2,77 2,704

Agregat Halus 2,596 2,608 2,636 2,616

Filler       3,14

Aspal       1,04

Komposisi Agregat

Agregat Kasar 0,41

Agregat Halus 0,53

Filler 0,06

  1,00

Page 25: Aspal Beton

P3 0.06Filler

P2 0.53Agregat Halus

P1 0.41Agregat Kasar

Proporsi Fraksi Agregat Dalam Campuran Agregat

Gb 1.04Berat Jenis Aspal

Gse3 3.14BJ Efektif

Gsb3 3.14BJ Bulk

Berat Jenis Filler :

Gse2 2.616BJ Efektif

Gsb2 2.596BJ Bulk

Berat Jenis Agregat Halus:

Gse1 2.704BJ Efektif

Gsb1 2.638BJ Bulk

Berat Jenis Agregat Kasar:

Page 26: Aspal Beton

Berat Jenis Bulk campuran agregat

GsbP1 P2 P3( )

P1

Gsb1

P2

Gsb2

P3

Gsb3

Gsb 2.641

Berat Jenis Efektif Campuran Agregat

GseP1 P2 P3( )

P1

Gse1

P2

Gse2

P3

Gse3

Gse 2.679

Page 27: Aspal Beton

Perhitungan Untuk Kadar aspal Pb 6%

Ps 100% Pb

Ps 0.94

Berat Jenis Teoritis Maksimum Aspal Beton Sebelum Diapdatkan

Gmm100

Ps 100Gse

Pb 100Gb

Gmm 2.447

Page 28: Aspal Beton

gram

ccGmb 2.25

GmbBk

Bssd Ba( )

Berat Isi/Berat Jenis Bulk Aspal Beton

cm3Va 533.6

Va Bssd Ba

Volume Sampel ;

gramBssd 1203.6Berat SSD

gramBa 670Berat Dalam Air

gramBk 1200.7Berat kering

Jika Berat Sampel Campuran Aspal Beton Adalah Sebagai Beriku :

Page 29: Aspal Beton

Kadar aspal yang terabsorbsi

Pab 100Gse Gsb( )

Gsb Gse

Gb

Pab 0.557

Kadar Aspal efektif dari beton aspal

Pae PbPab

100

Ps

Pae 0.055

Persentase Pori antar Butiran agregat (VMA)

VMA 100Gmb Ps 100( )

Gsb

VMA 19.901

Page 30: Aspal Beton

Persentase Pori Benda Uji

VIM 100Gmm Gmb( )

Gmm

VIM 8.051

Persentase Pori Terisi Aspal (VFA)

VFA100 VMA VIM( )[ ]

VMA

VFA 59.543 %

Page 31: Aspal Beton

Bj Aspal : 1,0374 Bj Bulk Agregat : 2,715 Suhu Pencampuran : 160 0C

Kalibrasi Alat : 1,26 Bj Apparent Agregat : 2,775 Suhu Pemadatan : 140 0C

Bj Effektif Agregat : 2,745

Berat B

end

a Uji

Kerin

g (g

r)

Berat B

end

a Uji

Jenu

h A

ir (gr)

Berat B

end

a Uji

Dalam

Air (g

r)

Pem

bacaan

Arlo

ji S

tabilitas (kg

)

Stab

ilitas (Den

gan

K

alibrasi A

lat) (kg)

Stab

ilitas Den

gan

K

oreksi B

end

a Uji

(kg)

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R1 5 1249,5 1254,9 728,0 526,9 2,371 2,536 17,013 6,490 61,9 0,96 850,0 1071,0 1028,2 2,80 367,20 2,2532 5 1248,6 1256,4 724,0 532,4 2,345 2,536 17,929 7,523 58,0 0,96 869,0 1094,9 1051,1 2,80 375,41 2,2283 5 1239,1 1250,0 720,0 530,0 2,338 2,536 18,185 7,811 57,0 0,96 889,0 1120,1 1075,3 2,90 370,80 2,221

Rata-rata 529,8 2,352 2,536 17,709 7,275 59,0 0,96 869,3 1095,4 1051,5 2,83 371,14 2,2341 6 1259,4 1261,1 740,0 521,1 2,417 2,498 17,013 3,251 80,9 1,00 913,0 1150,4 1150,4 3,30 348,60 2,2722 6 1255,5 1260,7 733,0 527,7 2,379 2,498 17,617 4,757 73,0 0,96 946,0 1192,0 1144,3 3,50 326,94 2,2363 6 1255,0 1258,5 736,0 522,5 2,402 2,498 16,830 3,847 77,1 1,00 955,0 1203,3 1203,3 3,40 353,91 2,258

Rata-rata 523,8 2,399 2,498 17,154 3,952 77,0 0,99 938,0 1181,9 1166,0 3,40 343,15 2,2551 7 1267,6 1269,3 740,0 529,3 2,395 2,461 17,957 2,694 85,0 0,96 1016,0 1280,2 1229,0 3,40 361,46 2,2272 7 1269,8 1271,2 743,0 528,2 2,404 2,461 17,643 2,322 86,8 0,96 1035,0 1304,1 1251,9 3,60 347,76 2,2363 7 1272,4 1274,2 745,0 529,2 2,404 2,461 17,631 2,307 86,9 0,96 1045,0 1316,7 1264,0 3,60 351,12 2,236

Rata-rata 528,9 2,401 2,461 17,744 2,441 86,3 0,96 1032,0 1300,3 1248,3 3,53 353,45 2,2331 8 1279,6 1279,8 748,0 531,8 2,406 2,425 18,456 0,792 95,7 0,96 950,0 1197,0 1149,1 3,70 310,57 2,2142 8 1274,7 1275,0 745,0 530,0 2,405 2,425 18,492 0,836 95,5 0,96 810,0 1020,6 979,8 3,80 257,84 2,2133 8 1268,9 1269,0 742,0 527,0 2,408 2,425 18,401 0,725 96,1 0,96 989,0 1246,1 1196,3 3,90 306,74 2,215

Rata-rata 529,6 2,406 2,425 18,450 0,784 95,7 0,96 916,3 1154,6 1108,4 3,80 291,72 2,2141 9 1280,9 1281,2 738,0 543,2 2,358 2,391 20,955 1,361 93,5 0,93 779,0 981,5 912,8 4,10 222,64 2,1462 9 1279,3 1279,6 737,0 542,6 2,358 2,391 20,966 1,375 93,4 0,93 835,0 1052,1 978,5 4,20 232,97 2,1463 9 1278,9 1279,8 735,0 544,8 2,347 2,391 21,310 1,804 91,5 0,93 815,0 1026,9 955,0 4,40 217,05 2,136

Rata-rata 543,5 2,354 2,391 21,077 1,514 92,8 0,93 809,7 1020,2 948,8 4,23 224,22 2,143

No

Ben

da u

ji

% A

spal T

erhad

ap

Cam

pu

ran

Berat Benda Uji (gr)

Isi Ben

da U

ji (ml)

Berat Isi B

end

a Uji

(gr/m

l)

Bj. T

eoritis (cam

pu

ran)

(Gm

m)

% R

on

gg

a Dalam

M

ineral A

greg

at (VM

A)

(%)

Kep

adatan

Ag

regat

Terko

mp

aksi (C

om

pacted

Ag

greg

ate D

ensity

,CA

D)

Keleleh

an (m

m)

Hasil B

agi M

arshall

(Marsh

all Q

ou

tient)(kg

/mm

)

% R

on

gg

a Dalam

C

amp

uran

(VIM

) (%)

% R

on

gg

a Terisi A

spal

(VF

A) (%

)

Ko

reksi Ben

da U

ji

Stabilitas

Page 32: Aspal Beton

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

4 5 6 7 8 9 10

Kadar Aspal (%)

VIM

(%

)

12,0

13,0

14,0

15,0

16,0

17,0

18,0

19,0

20,0

21 ,0

22,0

4 5 6 7 8 9 10

Kadar Aspal (%)

VM

A (

%)

450500550600650700750800850900950

1000105011001150120012501300

4 5 6 7 8 9 10

Kadar Aspal (%)

Sta

bili

tas

(Kg)

1 ,0

1 ,5

2,0

2,5

3,0

3,5

4,0

4,5

5,0

4 5 6 7 8 9 10

Kadar Aspal (%)

Flow

(m

m)

100,0

150,0

200,0

250,0

300,0

350,0

400,0

450,0

500,0

4 5 6 7 8 9 10

Kadar Aspal (%)

MQ

(K

g/m

m)

Page 33: Aspal Beton

5 6 7 8 91 VIM (%) 3 - 5 2 VMA (%) > 13 3 Stabilitas (kg) > 550 4 Flow (mm) 2 - 45 MQ (kg/mm) 200 - 350

6,25 %

Kadar AspalNo. Kriteria Spesifikasi

Penentuan Kadar Aspal Optimum

Page 34: Aspal Beton

Pengolahan Campuran Aspal

Page 35: Aspal Beton
Page 36: Aspal Beton